ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

165
i ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh DESI LESTIANA W NIM 112110014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017

Transcript of ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Page 1: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

i

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA

PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DESI LESTIANA W

NIM 112110014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2017

Page 2: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

ii

Page 3: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

iii

Page 4: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

… çμ s9 ×M≈ t7Ée) yèãΒ .⎯ ÏiΒ È⎦÷⎫t/ Ïμ ÷ƒ y‰tƒ ô⎯ ÏΒuρ ⎯ Ïμ Ï ù=yz … çμ tΡθÝà x øt s† ô⎯ ÏΒ ÌøΒr& «!$# 3 χÎ) ©!$# Ÿω çÉi tóム$tΒ

BΘöθs) Î/ 4©®Lym (#ρçÉi tóム$tΒ öΝ Íκ ŦàΡr'Î/ 3 !# sŒ Î) uρ yŠ# u‘ r& ª!$# 5Θöθs) Î/ # [™þθß™ Ÿξsù ¨Š ttΒ … çμ s9 4 $tΒ uρ Ο ßγ s9 ⎯ ÏiΒ

⎯ Ïμ ÏΡρߊ ⎯ ÏΒ @Α# uρ ∩⊇⊇∪

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Qs. Ar- ra’ad: 11).

PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini penulis persembahkan kepada. 1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberi

doa dan restunya. 2. Adikku yang selalu memberi dukungan dan

doa. 3. Keluarga dan Saudara tercinta yang selalu

memberi dukungan dan pemikiran dewasa baik moral maupun spiritual.

4. Sahabat-sahabat tercinta yang telah memberi semangat, doa, dan bantuannya. Skripsi ini penulis hadiahkan kepada putraku Muhammad Hafizh Nur Ramadhan yang menjadi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 5: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

v

Page 6: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

vi

PRAKATA

Allhamdulillah, puji syukur penulis persembahkan ke hadirat Allah Swt.

karena rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “ Analisis Nilai Moral dalam Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI

SMA”. Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Penulis menyadari dalam menyusun skripsi ini banyak mengalami

kesulitan dan hambatan. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak, skripsi ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberi

kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studinya di Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Drs. H. Bagiya, M. Hum, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing, mengarahkan,

memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Page 7: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

vii

Page 8: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

viii

ABSTRAK

Desi Lestiana Wulandari. 2017. “Analisis Nilai Moral dalam Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas XI SMA”. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik, (2) nilai moral, dan (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia di kelas XI SMA.

Objek penelitian ini adalah novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia. Fokus penelitian ini adalah nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Instrumen penelitian ini adalah kartu pencatat data dan alat tulisnya. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Teknik penyajian hasil analisis data digunakan teknik informal.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: (1) unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia meliputi: (a) alur: maju; (b) tokoh dan penokohan: a) Zarika: cerdas dan cantik, b) Laras: cerdas, berbakti kepada Umminya, tidak peduli dengan hal yang tidak penting c) Ziah: cerdas, d) Umi Aminah: tegar, bijaksana, e) Aisyah: sopan, peduli, f) Risma: ketus dan kikir, g) Umar: baik, bijaksana, h) Herman: egois, i) Wisnu: cerdas, baik, j) Zainal: baik, penyayang, k) Zubaidah:iri, tidak cerdas, l) Zidan:putus asa, baik, m) Abah: penyayang, sabar); (c) tema: masalah Keluarga dan percintaan; (d) latar tempat:di café, di kantor,di salon, di masjid besar di wilayah Jawa Barat, latar waktu: pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari, latar suasana: sedih, bahagia,tegang dan sepi; (e) sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang persona ketiga“Dia”; (f) bahasa: bahasa kiasan; bahasa asing; (g) amanat: a) keharusan memakai jilbab bagi muslim agar terhindar dari pandangan laki-laki yang tidak baik, b) ridha orang tua adalah ridha Allah, maka dari itu berbakti kepada orang tua agar hidup bahagia kedepannya nanti; (2) nilai moral meliputi: (a) hubungan manusia dengan diri sendiri: jujur, menghargai waktu, dan tanggung jawab, (b) hubungan manusia dengan manusia lain: dermawan, tolong menolong, adil dan peduli, (c) hubungan manusia dengan Tuhan-Nya: berdoa, beribadah, dan bersyukur; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel di kelas XI SMA dilakukan dengan metode Active Learning (belajar aktif) dengan langkah-langkah: peserta didik membentuk kelompok kecil 4-6, anggota tim menyesuaikan subtopik yang akan dibahas, setiap kelompok diberi materi subtopik yang berbeda, dan membentuk kelompok ahli. Kelompok ahli dibentuk dan diambil dari salah satu orang dari kelompok asal, dan tim ahli mendiskusikan subtopik yang telah dibagikan. Selanjutnya, setelah selesai sebagai tim ahli tiap anggota kelompok kembali ke kelompok masing-masing dan berdiskusi dengan teman satu tim. Kata Kunci : Nilai moral, Novel, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Page 9: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................. i PERSETUJUAN ............................................................................................. ii PENGESAHAN ............................................................................................... iii MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv PERNYATAAN ............................................................................................... v PRAKATA ....................................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Penegasan Istilah ......................................................................... 7 C. Identifikasi Masalah .................................................................... 8 D. Batasan Masalah ......................................................................... 10 E. Rumusan Masalah ....................................................................... 10 F. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................. 11 G. Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 15 B. Kajian Teoretis ............................................................................ 18

1. Karya Sastra .......................................................................... 18 2. Pengertian Novel ................................................................... 19 3. Unsur Instrinsik Novel .......................................................... 20 4. Pengertian Nilai Moral .......................................................... 26 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel .......................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian ......................................................................... 39 B. Fokus Penelitian ......................................................................... 39 C. Sumber Penelitian ....................................................................... 40 D. Instrumen Penelitian ................................................................... 40 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 41 F. Teknik Analisis Data .................................................................. 42 G. Teknik Penyajian Analisis Data.................................................. 42

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA

A. Penyajian Data ............................................................................ 44 B. Pembahasan Data ........................................................................ 49

Page 10: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

x

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ..................................................................................... 110 B. Saran ........................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Contoh kartu data unsur intrinsik ...................................................... 40

Tabel 2 : Contoh kartu data nilai moral ........................................................... 41

Tabel 3 : Unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi ...................... 44

Tabel 4 : Nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha Ummi ............................ 47

Tabel 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel ...................................... 48

Page 12: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Sinopsis Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia

Lampiran 2 : Biografi Pengarang

Lampiran 3 : Silabus

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 5 : Kartu Pencatat Data

Lampiran 6 : Kartu Bimbingan.

Page 13: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …
Page 14: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

1

BAB I PENDAHULUAN

Penulis mengemukakan delapan bagian pokok pada bab 1. Adapun

penjabarannya antara lain: latar belakang, penegasan istilah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulis.

A. Latar Belakang

Sebuah karya sastra yang baik tidak dapat menghindar dari dimensi

kemanusiaan. Selain itu, sastra mempunyai keterkaitan dengan masalah

kehidupan manusia dan segala problematikanya yang begitu beragam.

Problematika tersebut dijadikan sebagai inspirasi bagi para sastrawan untuk

diwujudkan dalam bentuk karya sastra. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa karya sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap

fenomena kehidupan masyarakat sehingga hasil karya sastra itu tidak hanya

dianggap sekadar cerita khayal pengarang semata, melainkan perwujudan dari

kreativitas pengarang dalam menggali gagasannya.

Melalui fenomena kehidupan masyarakat tersebut, seorang pengarang

mengekspresikan perasaannya melalui suatu karya dengan bahasa sebagai

medianya. Karya sastra mengandung ungkapan batin sebagai bentuk

kegelisahan dan harapan terhadap kemanusiaan yang ingin disampaikan

kepada pembaca, harapannya agar setelah membaca suatu karya dapat

memberikan pengetahuan, pengalaman dan dapat merasakan ekspresi yang

dituangkan pengarang dalam karyanya. Selain itu, karya sastra juga dapat

Page 15: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

2

memberikan efek senang, sedih, marah, simpati dan memberikan inspirasi

bagi pembacanya.

Lebih lanjut sastra dapat digunakan sebagai sarana untuk

menyampaikan pesan tentang kebenaran (Nurhayati, 2012: 1). Oleh karena itu,

sastra adalah sebuah kesenian yang berbentuk tulisan atau kata-kata yang

berisi luapan perasaan atau sebuah kisah kehidupan yang ditulis untuk

menyampaikan pesan atau nilai-nilai kehidupan dengan bahasa estetika. Nilai-

nilai kehidupan yang berada di dalam karya sastra tertanam dalam diri

pengarang sehingga ketika seorang membaca karya sastra dan menghayatinya,

nilai-nilai tersebut akan masuk dalam jiwa pembaca.

Berbicara mengenai karya sastra yang mengandung nilai

kemasyarakatan, fenomena kehidupan, dan nilai-nilai kehidupan banyak

dibicarakan dalam sebuah karya fiksi. Jenis karya sastra fiksi macam-macam,

ada prosa, drama dan puisi. Salah satu karya sastra yang banyak membacakan

nilai-nilai kehidupan adalah prosa. Prosa fiksi merupakan karya sastra yang

sangat digemari oleh masyarakat. Karya sastra mempunyai nilai yang tinggi.

Oleh karena itu, seorang pengarang dalam menciptakan suatu karya sastra

bukan semata-mata untuk dirinya sendiri, tetapi mereka berkeyakinan bahwa

apa yang dirasakanya indah dan bermanfaat bukan hanya untuk dirinya

sendiri, tetapi bagi orang lain.

Sehubungan dengan hal di atas Aminudin (2013: 66-67), menjelaskan

pengertian prosa fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-

pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita

Page 16: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

3

tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehigga menjalin

suatu cerita. Dalam cerita fiksi juga selalu dilatar belakangi oleh tempat,

waktu, maupun situasi tertentu. Akan tetapi, dalam karya fiksi setting bukan

hanya berfungsi sebagai latar yang bersifat fisikal untuk membuat suatu cerita

menjadi logis.

Lebih lanjut, Aminudin (2013: 20) menjelaskan mengenai pengaruh

membaca dalam kehidupan manusia. Selain faktor pengajaran sastra, peranan

membaca sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Membaca sastra

dapat juga menjadi kegiatan membaca kritis, yakni bila lewat teks sastra yang

dibaca pembaca bukan hanya bertujuan memahami, menikmati dan

menghayati, melainkan juga bertujuan memberikan penilaian (Aminuddin,

2013: 20). Dengan membaca, manusia dapat memperoleh pengetahuan yang

sangat berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Salah satu bentuk prosa fiksi adalah novel. Novel merupakan bentuk

suatu karya sastra yang menyajikan tokoh-tokoh dengan watak masing-masing

dan berbeda dari tokoh satu dengan yang lainnya, sehingga dapat

menyuguhkan alur cerita yang menarik untuk dibaca oleh pembaca terutama

tentang gambaran kehidupan masyarakat. Novel tidak hanya berisi khayalan

belaka, tetapi menampilkan gambaran kehidupan. Sementara itu, kehidupan

merupakan suatu kenyataan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Dalam novel banyak dijumpai kenyataan sosial yang terjadi di

lingkungan masyarakat. Melalui kenyataan tersebut, sering juga memberikan

dan menyampaikan nilai-nilai kehidupan salah satunya adalah moral. Moral

Page 17: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

4

merupakan perbuatan atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan pendapat-

pendapat umum yang diterima meliputi kesatuan sosial lingkungan-

lingkungan tertentu. Moral yang ada dalam novel biasanya tidak jauh dari

lingkungan kehidupan pengarang. Dari sanalah digambarkan bagaimana

perilaku kehidupan masyarakat yang tampak, tentang penggambaran baik

buruknya akhlak manusia dalam bertingkah laku. Moral adalah ajaran baik

buruk yang diterima umum menjadi perbuatan sikap kewajiban akhlak budi

pekerti dan susila (Nurgiyantoro, 2010:320-321).

Novel yang mengandung nilai budi pekerti di dalam karya sastra

Indonesia banyak sekali. Salah satunya novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

merupakan novel bergenre remaja yang berkisah tentang seorang perempuan

yang bernama Zarika dan Laras yang sangat berbakti kepada kedua

orangtuannya terlebih kepada umminya.

Penggambaran tokohnya begitu tertata seakan terjadi di dunia nyata.

Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia sangat relevan

dengan pembelajarannya di SMA, karena di dalamnya mengajarkan kepada

pembaca khususnya pada kalangan siswa SMA, yaitu tentang bakti, patuh,

menghargai kepada orang tua. Termasuk masalah jodoh yang akan dipilih,

seorang anak, harus restu orangtua karena restu orang tua adalah ridha Allah.

Pilihan orangtua, pasti terbaik untuk anaknya. Novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia dalam pembelajarannya di SMA, diharapkan dapat

Page 18: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

5

diambil nilai-nilai positif dalam upaya pembentukan kepribadian serta dapat

meningkatkan apresiasi terhadap sastra.

Alasan peneliti memilih novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya

Asma Nadia adalah sebagai berikut: (1) dari sisi cerita novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi mempunyai nilai lebih dari sekadar novel percintaan remaja saat

ini. Novel tersebut bertema kehidupan moral tokoh-tokoh yang ada di

dalamnya. Novel tersebut menggunakan alur maju. Tokoh utama terdiri dari

beberapa orang. Sifat dan penokohan dalam novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi sangat cocok dijadikan contoh bagi kehidupan remaja masa kini; (2)

orangtua yang sangat memperhatikan anak-anaknya, dan anak-anak yang

sangat menghormati orangtuanya, novel tersebut sangat sesuai jika diajarkan

sebagai sarana pembentukan karakter pada peserta didik; (3) dari segi bahasa

novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia sangat mudah

dipahami dan dimengerti oleh pembaca.

Asma Nadia dikenal sebagai salah satu penulis best seller paling

produktif di Indonesia. Sudah 51 bukunya diterbitkan dalam bentuk novel,

kumpulan cerpen, dan nonfiksi. Sejak 2011, sang penulis menjadi kolumnis

tetap rubrik resonansi di harian nasional republika,setiap sabtu.

Berbagai penghargaan di bidang penulisan diraihnya: Derai Sunyi

terpilih sebagai novel terpuji Majelis Sastra Asia Tenggara 2005. Istana Kedua

(Surga yang Tak Dirindukan) terpilih sebagai novel terbaik IBF 2008.

Cerpennya terpilih sebagai cerpen terbaik majalah Annida,1994-1995. Naskah

drama preh terpilih sebagai naskah terbaik Lokakarya Perempuan Penulis

Page 19: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

6

Nakah Drama yang diadakan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan FIB. Awal

2016, dua novelnya difilmkan, Jilbab Traveler- Love Sparks in Korea dan

Pesantren Impian.

Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi adalah novel yang ditulis oleh

Asma Nadia. Melalui novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia, diharapkan peserta didik dapat mengambil nilai positif yang terdapat

pada novel tersebut, terutama tentang nilai moral.

Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas XI SMA sebagai objek penelitian

yang selanjutnya dijadikan materi pembelajaran sastra di SMA dengan alasan

sebagai berikut.

1. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia menarik untuk

dibaca dan juga dianalisis, novel tersebut juga banyak mengandung nilai

moral, sehingga dapat dijadikan penuntun atau masukan bagi pembacanya.

Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi banyak mengandung nilai moral

yang menggambarkan betapa susahnya menjadi ibu yang baik supaya

semua anak-anaknya tidak terjerumus dalam hal yang tidak baik. Novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia banyak mengangkat

tema tentang Agama, Moral, dan Sosial.

2. Belum ada penelitian tentang analisis nilai moral novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia dan rencana pelaksanaan pembelajarannya

di kelas XI SMA yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

Page 20: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

7

3. Novel tersebut sangat menarik dan layak untuk dibaca, khususnya bagi

peserta didik dengan pendampingan pihak terkait terutama pendidik

sebagai bahan kajian tentang proses pendidikan moral di kehidupan

masyarakat, sehingga peserta didik mampu mengaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari serta menjauhi nilai-nilai yang buruk. Dengan

demikian, novel ini dapat dijadikan sebagai suri tauladan bagi para

pembaca termasuk siswa SMA.

B. Penegasan Istilah

Agar judul skripsi ini mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca,

istilah-istilah yang digunakan akan penulis jelaskan sebagai berikut.

1. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia menarik untuk

dibaca dan juga dianalisis, novel tersebut juga banyak mengandung nilai

moral, sehingga dapat dijadikan penuntun atau masukan bagi pembacanya.

Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi banyak mengandung nilai moral

yang menggambarkan betapa susahnya menjadi ibu yang baik supaya

semua anak-anaknya tidak terjerumus dalam hal yang tidak baik. Novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia banyak mengangkat

tema tentang Agama, Moral, dan Sosial.

2. Moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum yang menjadi

perbuatan sikap kewajiban akhlak budi pekerti dan susila (Nurgiyantoro,

2010:320-321). Menurut Darmadi (2012:50) moral merupakan perbuatan

atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan ide-ide atau pendapat-

Page 21: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

8

pendapat umum yang diterima yang meliputi kesatuan sosial lingkungan

tertentu.

3. Novel adalah karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur. Unsur-

unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan

dunia yang nyata lengkap dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya,

sehingga tampak seperti ada dan terjadi (Nurhayati, 2012: 5).

4. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia adalah novel

yang diterbitkan Asma Nadia Publishing House pada tahun 2016 tebal

256 halaman dan novel ini yang akan digunakan oleh penulis sebagai

objek penelitian skripsi.

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau disingkat RPP adalah pegangan

seorang guru dalam proses belajar mengajar di dalam kelas (Masnur, 2007:

53). RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar agar

sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari

tersebut.

6. Kelas XI SMA adalah jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas.

Berdasarkan penegasan istilah di atas, dapat disimpulkan bahwa judul

skripsi ini yaitu “ Analisis Nilai Moral Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI

SMA”.

C. Identifikasi Masalah

Penelitian ini merupakan penelaah nilai moral novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi yang kemudian akan dijelaskan rencana pelaksanaan

Page 22: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

9

pembelajaran novel di kelas XI SMA. Berdasarkan latar belakang masalah di

atas, dapat diidentifikasi hal-hal yang relevan dengan penelitian ini sebagai

berikut.

1. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia adanya konflik

keluarga yaitu, Umar dan istrinya. Setiap anak pasti ingin berbakti kepada

orangtuanya yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang, maka

dari itu Umar yang kini sukses ingin membantu kesulitan ekonomi

orangtua dan adik-adiknya tetapi istrinya sangat tidak suka jika Umar

membantu ekonomi orangtuanya.

2. Percintaan yang dialami tokoh Zarika selalu ditentang oleh ibunya. Dari

percintaan Zarika dengan Herman perokok berat. Percintaan Zarika dengan

Wisnu karena perbedaan agama, percintaan Zarika dengan Ivan suami

orang. Percintaan tokoh Laras anak satu-satunya Ummi, yang selalu

ditentang percintaannya dan pada akhirnya Laras menikah dengan pilihan

Umminya seorang laki-laki duda dengan tiga anak yang berkepribadian

baik.

3. Moral putra putri Ummi Aminah yang kadang menyimpang seperti Zidan

anak laki-laki Ummi Aminah yang bersikap seperti perempuan karena

Zidan mempunyai salon dan bekerja di salon. Putri Ummi aminah yang

bernama Zarika yang hampir saja melakukan kesalahan mendekati laki-laki

yang beristri dan mulai menyayanginya, tetapi Ummi aminah selalu

mengingatkan dengan tegas kepada putra putrinya supaya ke jalan yang

benar sesuai dengan ajaran agama Islam.

Page 23: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

10

4. Pembelajaran sastra dengan menggunakan media novel masih terbatas,

karena kurangnya minat membaca siswa. Oleh karena itu, dilaksanakannya

pembelajaran novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia di

kelas XI SMA. Novel ini sangat menarik dan memotivasi siswa untuk

menjadi pribadi yang baik.

D. Batasan Masalah

Pada sebuah penelitian, suatu hal yang penting dan merupakan

kerangka untuk mengembangkan penelitian, supaya pembahasan tidak

menyimpang dari tujuan. Dalam setiap karya sastra misalnya novel

mempunyai banyak unsur pembangunannya dan terdapat nilai-nilai tentang

berbagai aspek kehidupan. Akan tetapi, untuk menjaga penelitian supaya

penelitian lebih terarah dan fokus, diperlukan adanya pembatasan masalah.

Dengan pertimbangan tersebut, penelitian ini dibatasi pada upaya

mengungkapkan informasi mengenai unsur intrinsik dan nilai moral novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia dan rencana pelaksanaan

pembelajaran novel di SMA.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah.

1. Bagaimana unsur-unsur instrinsik dalam novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi?

2. Bagaimana nilai moral dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi?

Page 24: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

11

3. Bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia di kelas XI SMA?

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah salah satu faktor utama yang mendasari

penulis untuk melakukan suatu penelitian. Setiap kegiatan penelitian

secara sadar pasti didasari oleh tujuan yang akan dicapai. Adapun tujuan

yang ingin dicapai dari penulis skripsi ini adalah untuk medeskripsikan:

a. unsur-unsur intrinsik pada novel Antara Cinta dan Ridha Ummi.

b. nilai moral dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi.

c. rencana pelaksanaan pembelajaran novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia di kelas XI SMA.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi pengantar dalam penelitian novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia dibagi menjadi dua yaitu manfaat

secara teoretis dan praktis.

b. Manfaat secara Teoretis

Dari segi teoretis penelitian yang berjudul “Analisis Nilai

Moral Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas XI SMA”, ini diharapkan

dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai nilai-

nilai moral yang terkandung dalam novel pada peserta didik.

Page 25: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

12

c. Manfaat secara Praktis

Dari segi praktis penelitian ini bermanfaat bagi siswa, bagi

peneliti, dan bagi guru.

1) Bagi Siswa

Bagi siswa, penelitian ini dapat menambah wawasan

pengetahuan di bidang sastra khususnya dalam tata nilai moral

lewat karya sastra yang dibacanya serta dapat mengubah pola pikir

dan menambah hasil-hasil penelitian sastra khususnya mengenai

tinjauan terhadap isi karya sastra.

2) Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberi pelajaran dan

pengetahuan tentang nilai moral yang terkandung dalam novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi dan bagi peneliti berikutnya,

penelitian ini dapat membantu dalam memperkaya wawasan sastra

khususnya dalam mengembangkan teori sastra.

3) Bagi Guru

Bagi guru pelajaran Bahasa Indonesia, penelitian ini dapat

bermanfaat sebagai perbandingan terhadap pengajaran sastra,

memperkaya wawasan, dan kelengkapan bahan pengajaran.

G. Sistematika Skripsi

Penelitian yang berjudul “Analisis Nilai Moral Novel Antara Cinta

Dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajarannya di Kelas XI SMA” disusun dalam lima bab. Pada bagian

Page 26: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

13

awal, terdiri dari halaman judul, pengesahan, motto, pernyataan, prakata,

abstrak, daftar isi.

Bab I berisi pendahuluan. Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, penegasan istilah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika skripsi.

Bab II berisi landasan teori yang terdiri dari tinjauan pustaka dan

kajian teoretis. Tinjauan pustaka yang digunakan peneliti sebagai landasan

sebelum melaksanakan penelitian adalah skripsi Ari Hotamah (2015), dan

skripsi Siti Nurfajriah (2014). Pada bab ini juga terdapat kajian teoretis dari

beberapa ahli yang dijadikan landasan sebelum melaksanakan penelitian.

Bab III berisi metode penelitian. Metode penelitian terdiri dari objek

penelitian, fokus penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis

data.

Bab IV berisi penyajian dan pembahasan data. Pada bab ini analisis

data yang membahas atau menganalisis dengan teori nilai moral, meliputi

analisis data dan pembahasan data yang difokuskan pada unsur intrinsik sastra

novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia, nilai moral novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia, dan rencana pelaksanaan

pembelajarannya di kelas XI SMA.

Bab V berisi penutup. Pada bab ini peneliti menguraikan secara

singkat pembahasan pada bab IV serta memberikan simpulan dan saran hasil

penelitian terhadap objek penelitian.

Page 27: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

14

Untuk melengkapi penelitian, disertakan pula daftar pustaka dan

lampiran-lampiran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

kartu bimbingan skripsi, beserta bukti-bukti lain yang diperlukan.

Page 28: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI

Bab II berisi tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Tinjauan pustaka

menguraikan relevansi antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu.

Kajian teoretis menguraikan teori-teori yang menjadi acuan dalam penelitian

ini.

1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ada dua hal yaitu kajian buku dan beberapa hasil

yang relevan.

1. Kajian Buku

Beberapa kajian buku yang digunakan dalam penelitian ini,

diantarannya yaitu buku Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam

Perspektif Perubahan (Nurul Zuriah, 2015) membahas mengenai: (1)

hakikat pendidikan moral dan budi pekerti; (2) platform pendidikan budi

pekerti; (3) urgensi pendidikan moral dan budi pekerti; (4) merunut pasang

surut pendidikan moral dan budi pekerti ; (5) pendidikan budi pekerti dan

PPKN di masa kini; (6) menggagas pendidikan budi pekerti masa depan;

(7) kurikulum berbasis kompetensi pendidikan budi pekerti di lingkungan

persekolahan.

Buku pengajaran sastra membahas mengenai metode dalam

pengajaran sastra. Buku Metode Pengajaran Sastra ( Rahmanto,1988)

membahas tentang: (1) apakah sastra itu; (2) sastra dalam pengajaran; (3)

pemilihan bahan pengajaran; (4) pentahapan penyajian; (5) pengajaran

Page 29: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

16

puisi;(6) pengajaran prosa cerita; (7) pengajaran drama; (8) penulisan

kreatif. Buku mengenai kajian prosa fiksi yaitu Pengkajian Prosa Fiksi

(Nurhayati, 2012) membahas mengenai: (1) karya sastra; (2) pengkajian

prosa; (3) pendekatan structural; (4) struktur genetik; (5) semiotik; (6)

sosiologi sastra; (7) psikologi sastra; (8) resepsi sastra; (9) intertekstual;

(10) feminis; (11) sastra lisan;(12) nilai pendidikan dalam prosa.

Buku lain mengenai Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

( Arikunto, 2013) berisi tentang: (1) kegiatan penelitian; (2) alur dan

ragam penelitian; (3) penelitian evaluatif; (4) cara mengadakan penelitian;

(5) memilih masalah; (6) studi pendahuluan;(7) merumuskan masalah; (8)

merumuskan angapan dasar; (9) merumuskan hipotesis; (10) memilih

pendekatan; (11) menentukan variabel; (12) menentukan sumber data; (13)

menentukan dan menyusun instrument; (14) pengumpuan data; (15)

analisis data; (16) menarik kesimpulan; (17) menulis laporan.

2. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini dimaksudkan untuk

mengetahui perbedaan yang khas antara penelitian yang terdahulu dengan

penelitian ini. Beberapa penelitian yang relevan yang dilakukan oleh

Hotamah Aji (2015) dan Siti Nurfajriah (2014).

Hotamah (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Nilai

Moral dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye dan Skenario

Pembelajarannya di SMA ”. Membahas nilai moral hubungan manusia

dengan diri sendiri, nilai-nilai moral hubungan dengan manusia lain, nilai

Page 30: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

17

–nilai moral hubungan dengan Tuhan-Nya, nilai-nilai moral hubungan

dengan alam.

Penelitian Hotamah memiliki persamaan dan perbedaan dengan

penelitian penulis. Persamaannya, penelitian penulis dengan penelitian

Hotamah sama-sama menganalisis sebuah karya sastra novel.

Perbedaannya Hotamah skenario pembelajaran, sedangkan penulis rencana

pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Nurfajriah (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Nilai Moral

dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo dan

implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di

sekolah” membahas nilai moral tokoh pada novel. Hubungan manusia

dengan Tuhan-Nya, hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan

manusia dengan manusia.

Penelitian Nurfajriah memiliki persamaan dan perbedaan dengan

penelitian penulis. Persamaannya, penelitian penulis dengan penelitian

Nurfajriah sama-sama menganalisis sebuah karya sastra novel, dan nilai

moral hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, hubungan manusia dengan

diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia. Perbedaannya novel yang

digunakan untuk menganalisis penulis menggunakan novel Antara Cinta

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia. Penelitian Nurfajriah menggunakan

novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo.

Implikasinya terhadap pembelajaran penulis lebih mengarah pada kelas XI

SMA sedangkan penelitian Nurfajriah hanya di sekolah.

Page 31: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

18

2. Kajian Teori

Kajian teori merupakan kerangka teori yang memuat beberapa

kumpulan materi terpilih dari berbagai sumber untuk dijadikan sebagai acuan

pokok dalam membahas masalah yang diteliti. Suatu karya sastra ilmiah

supaya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah harus menggunakan dasar

analisis tertentu, antara lain : karya sastra, pengertian moral, unsur intrinsik

novel, pengertian nilai moral, dan rencana pelaksanaan pembelajaran novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia di kelas XI SMA.

a. Karya Sastra

Karya sastra diciptakan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Hal

itu disebabkan manusia memerlukan karya sastra. Seorang pemikir

Romawi bernama Horatius mengemukakan istilah dulce et utile yang

berarti bahwa sastra memiliki fungsi ganda, yakni menghibur sekaligus

bermanfaat bagi pembacanya. Sastra menghibur karena menyajikan

keindahan, memberikan makna terhadap kehidupan (kematian,

kesengsaraan, maupun kegembiraan), atau memberikan pelepasan kedunia

imajinasi (Nurhayati, 2012: 1).

Sastra sebagai suatu karya sastra yang menyampaikan suatu jenis

pengetahuan dengan cara memberikan kenikmatan unik dan pengetahuan

untuk memperkaya wawasan pembacannya. Jika teks sastra dibandingkan

dengan teks non sastra (misalnya teks ilmiah), bentuk ungkapan yang

terdapat dalam kedua teks tersebut tentunya berbeda. Bahasa yang dipakai

dalam teks ilmiah seperti yang dijumpai pada teks artikel di media massa

Page 32: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

19

menekankan pada hal-hal yang bersifat teknis, seperti data, fakta, bukti

dan contoh. Sebaliknya, bahasa dalam teks sastra, seperti novel dan cerpen

menggambarkan nuansa-nuansa perasaan dan pikiran yang tidak dapat

diwakili oleh angka maupun statistik (Nurhayati, 2012: 1).

Dalam kehidupan sehari-hari, sastra berguna sebagai alat untuk

menyatakan perasaan, seperti cinta, marah, dan benci. Dalam hal ini, sastra

merupakan media komunikasi yang melibatkan tiga komponen, yaitu

pengarang sebagai pengirim pesan, karya sastra sebagai pesan itu sendiri,

dan pembaca karya sastra sebagai penerima pesan. Oleh sebab itu, karya

sastra menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang kebenaran. Di

dalam karya sastra terdapat pesan yang sangat jelas disampaikan atau yang

bersifat tersirat secara halus. Karya sastra juga dapat dipakai untuk

menggambarkan apa yang ditangkap oleh pengarang tentang kehidupan

sekitarnya.

b. Pengertian Novel

Novel berasal dari kata novella yang berasal dari bahasa Itali atau

dalam bahasa Jerman berarti karya baru. Secara harfiyah novella berarti

sebuah barang baru yang kecil, tetapi lebih kecil yang kemudian

disimpulkan menjadi cerita pendek dalam bentuk prosa. Dalam istilah

bahasa indonesia novel mengandung pengertian yang sama, yaitu karya

prosa fiksi yang panjang cakupanya tidak terlalu pendek dan tidak terlalu

panjang (Nurgiyantoro, 2010: 9).

Page 33: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

20

c. Unsur Instrinsik Novel

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra

itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir

sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika

orang menikmati karya sastra (Nurgiyantoro, 2010: 23).

Adapun yang termasuk unsur instrinsik novel (1) alur atau plot, (2)

tokoh dan penokohan, (3) tema, (4) latar atau setting, (5) sudut pandang

penceritaan, (6) bahasa, dan lain-lain.

1. Alur atau plot

Alur atau Plot pengaturan urutan peristiwa pembentuk cerita

yang menunjukkan adanya hubungan kausalitas. Plot memegang

peranan penting dalam cerita (Nurhayati, 2012:12). Plot memiliki

fungsi untuk membaca kearah pemahaman cerita secara rinci dan

menyediakan tahap-tahap tertentu bagi pengarang untuk melanjutkan

cerita berikutnya. Selain sebagai dasar bergeraknya cerita, alur yang

jelas akan mempermudah pemahaman pembaca terhadap cerita yang

disajikan.

Stanton (2012: 26 – 28) alur merupakan rangkaian peristiwa-

peristiwa dalam sebuah cerita. Alur dalam cerita memiliki bagian awal,

tengah, dan akhir yang nyata, meyakinkan dan logis. Nurgiyantoro

(2010: 153) membedakan plot dalam dua action kategori, yaitu

kronologis dan tak kronologis. Kategori pertama sebagai plot lurus,

dapat dinamakan progresif, sedangkan yang kedua adalah sorot-balik,

Page 34: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

21

mundur, flash back, atau dapat juga disebut sebagai regresif serta plot

subplot.

Nurgiyantoro (2010: 116) membagi tiga unsur yang ensensial

dalam pengembangan sebuah plot cerita, yaitu peristiwa, konflik dan

klimaks. Peristiwa dalam penyajian cerita dapat dibedakan ke dalam

tiga tahap, yaitu peristiwa fungsional, kaitan, dan acuan. Bentuk

konflik dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu pertama konflik

sosial, kedua konflik internal.

2. Tokoh dan penokohan

Tokoh dan penokohan merupakan unsur instrinsik yang

dibahas paling rinci dalam penelitian ini, sebab landas tumpu yang

digunakan dalam rumusan masalah adalah analisis watak tokoh.

Menurut Nurhayati (2012: 15) tokoh dan penokohan

merupakan salah satu unsur penting dalam cerita. Tokoh digunakan

untuk menunjuk pada orangnya atau pelaku cerita. Sedangkan

penokohan untuk melukiskan gambaran yang jelas tentang seseorang

yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

Jika dilihat dari peranan tokoh-tokoh dalam pengembangan

plot dapat dibedakan adanya tokoh utama dan tokoh tambahan, dilihat

dari fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh

protagonis dan antagonis (Nurgiyantoro, 2010: 178). Tokoh protagonis

adalah tokoh yang dikagumi, populer atau disebut hero, tokoh yang

Page 35: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

22

merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik.

Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan

dalam tokoh sederhana atau datar dan tokoh bulat atau kompleks

(Nurgiyantoro, 2010: 181). Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya

memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak tertentu,

sedangkan tokoh bulat adalah tokoh yang diungkap berbagai

kemungkinan sisi kehidupannya, isi kepribadiannya dan jati dirinya.

Berdasarkan kriteria berkembang atau tidaknya perwatakan,

tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh statis (tak berkembang) dan

tokoh berkembang (Nurgiyantoro, 2010: 188). Tokoh statis adalah

tokoh yang secara ensensial tidak mengalami perubahan dan

perkembangan perwatakannya sebagai akibatnya adanya peristiwa-

peristiwa yang terjadi, sedangkan tokoh berkembang adalah tokoh

yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakannya sejalan

dengan peristiwa dan plot yang dikisahkan.

Selain hal di atas, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi tokoh

tipikal dan tokoh netral (Nurgiyantoro, 2010: 189). Tokoh tipikal

adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan

individualitasnya dan lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan dan

kebangsaan, sedangkan tokoh netral adalah tokoh yang berinteraksi

demi cerita, dialah yang sebenarnya yang mempunyai cerita, pelaku

cerita yang diceritakan.

Page 36: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

23

3. Tema

Tema adalah inti pokok dalam sebuah cerita. Tema menurut

Nurgiyantoro (2013: 125-126) ada dua jenis,berikut dua jenis tema

yaitu tema tradisional yang menunjuk pada tema yang itu saja dan

tema nontradisional yang bersifat tidak lazim. Ia juga mengungkapkan

adanya tema pokok atau tema mayor sebagai makna pokok cerita yang

menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya dan tema tambahan atau

tema minor.

Berdasarkan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa tema

merupakan sesuatu yang menjadi pokok masalah atau pokok pikiran

dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya. Tema sering

dimaknai sebagai inti sebuah cerita. Semua cerita yang dibangun

berpusat dari satu tema. Karena itu, gagasan utama dari suatu novel

biasanya berisi pandangan tertentu atau perasaan tertentu mengenai

kehidupan.

Tema dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia adalah berbakti kepada orangtua karena kebahagiaan, dan

keberuntungan seorang anak jika dia menghormati dan berbakti kepada

orang tuanya. Apalagi ridha orang tua itu sangat penting bagi

kesuksesan bekerja ataupun jodoh. Tidak ada orang tua yang tega

anaknya terjerumus dalam kesesatan. Maka dari itu orang tua yang

baik akan menuntun anak-anaknya ke jalan yang benar. Begitupun

sebaliknya anak kepada orang harus menghormati dan menghargai.

Page 37: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

24

4. Latar atau setting

Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa

dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa

yang sedang berlangsung (Stanton, 2012: 35)

Menurut Abrams, latar atau setting yang disebut juga sebagai

landas tumpu menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan

lingkungan sosial, tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang dicerita-

kan (Nurgiyantoro, 2013: 302).

Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu

tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat menyaran pada lokasi

terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar

waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan”

tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada

kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Latar sosial

menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan

sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah

dalam lingkup yang cukup kompleks. Dapat berupa kebiasaan hidup,

adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir dan

bersikap, dan lain-lain yang tergolong latar spiritual. Disamping itu,

latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang

bersangkutan (Nurgiyantoro, 2010: 227-237).

Page 38: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

25

Latar memiliki fungsi penting dalam sebuah cerita. Berkaitan

dengan ini, Kenny menyebutkan tiga fungsi latar sebagai berikut.

1) Membaca keseluruhan cerita. Setting ini mendasari waktu, tempat,

watak pelaku, dan peristiwa yang terjadi.

2) Sebagai atmosfer atau kreasi yang lebih memberi kesan tidak hanya

sekedar memberi tekanan pada sesuatu. Penggambaran terhadap

sesuatu dapat ditambahkan dengan ilustrasi tertentu.

3) Sebagai unsur yang dominan yang mendukung plot dan perwatakan,

dapat dalam hal waktu dan tempat (Nurhayati, 2012: 17)

5. Sudut pandang penceritaan

Sudut pandang itu sendiri sebagai sarana untuk menyajikan

tokoh, tindakan, latar, dan fungsi peristiwa yang membentuk cerita

dalam sebuah karya fiksi kepada. Sudut pandang adalah teknik yang

dipergunakan pengarang untuk menemukan danmenyampaikan makna

karya artistiknya untuk dapat sampai dan hubungan dengan pembaca

(Nurgiyantoro, 2010: 248-249).

Sudut pandang pengarang yaitu teknik yang digunakan

pengarang untuk menemukan dan menyampaikan maknanya didalam

sebuah cerita untuk menyajikan tokoh, tindakan latar, dan fungsi

peristiwa yang membentuk cerita untuk dapat sampai dan hubungan

dengan pembaca.

Page 39: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

26

6. Bahasa

Bahasa dalam seni sastra dapat disamakan dengan cat dalam

seni lukis. Keduanya merupakan unsur bahan, alat, sarana, yang diolah

untuk dijadikan sebuah karya yang mengandung “nilai lebih” daripada

sekedar bahannya itu sendiri. Bahasa merupakan sarana pengungkapan

sastra. Dipihak lain sastra lebih dari sekedar bahasa, deretan kata,

namun unsur “kelebihan”-nya itu pun hanya dapat diungkapkan dan

ditafsirkan melalui bahasa (Nurgiyantoro, 2010: 272).

7. Amanat

Menurut Sudjiman (1988: 57), dari sebuah karya sastra dapat

diangkat suatu ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh

pengarang. Amanat dalam cerita biasanya dimaksudkan sebagai suatu

saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu. Amanat dalam

sebuah karya sastra ditampilkan secara implisit (tidak langsung)

ataupun eksplisit (langsung). Jadi amanat adalah pesan moral yang

ingin disampaikan penulis kepada pembaca berupa nilai-nilai luhur

yang dapat dijadikan contoh.

d. Pengertian Nilai Moral

1. Pengertian Nilai

Darmadi (2012:50-51) menjelaskan bahwa nilai (value) berasal

dari bahasa Latin “value” secara harfiah berarti baik atau buruk yang

kemudian artinya diperluas menjadi segala sesuatu yang disenangi,

diinginkan, dicita-citakan dan disepakati. Nilai berada dalam hati

Page 40: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

27

nurani dan pikiran sebagai suatu keyakinan atau kepercayaan. Nilai

harus dibina terus menerus karena nilai merupakan aspek masalah

kewajiban yang timbul tenggelam atau pasang surut.

2. Pengertian Moral

Nilai moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan

pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung

dalam karya sastra, makna yang disarankan lewat cerita. Moral dapat

dipandang sebagai tema dalam bentuk yang sederhana, tetapi tidak

semua tema merupakan moral (Nurgiyantoro, 2013: 429).

Menurut Nurgiyantoro (2013: 430), jenis atau wujud pesan

moral yang terdapat dalam karya sastra akan tergantung pada

keyakinan, keinginan, dan interes pengarang yang bersangkutan. Jenis

ajaran moral itu sendiri dapat mencakup masalah yang boleh

dikatakan bersifat tak terbatas, mencakup persoalan hidup dan harkat

martabat manusia, secara garis besar persoalan: 1) hubungan manusia

dengan diri sendiri, 2) hubungan manusia dengan manusia lain,dan 3)

hubungan manusia dengan Tuhan-Nya.

a. Hubungan manusia dengan diri sendiri.

Menurut Ali (2002: 369-370), hubungan manusia dengan

hati nurani atau diri sendiri dapat dipelihara dengan jalan

menghayati benar patokan-patokan akhlak, yang disebutkan Tuhan

dalam berbagai ayat Al-Quran. Hubungan manusia dengan dirinya

sendiri disebutkan cara-caranya di dalam ayat-ayat takwa dan

Page 41: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

28

dicontohkan dengan keteladanan Nabi Muhammad. Aspek moral

tentang hubungan manusia dengan diri sendiri, di antaranya yaitu

kejujuran, menghargai waktu, dan tanggung jawab.

b. Hubungan manusia dengan manusia lain.

Menurut Ali (2002: 370), hubungan antarmanusia ini dapat

dibina dan dipelihara antara lain dengan mengembangkan cara dan

gaya hidup yang selaras dengan nilai dan norma yang disepakati

bersama dalam masyarakat dan negara sesuai dalam nilai dan norma

agama. Hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat

dapat dilakukan dengan cara dermawan, tolong menolong, adil, dan

peduli.

c. Hubungan manusia dengan Tuhan-Nya.

Menurut Ali (2002: 367-368), hubungan manusia dengan

Tuhan-Nya sebagai dimensi takwa, menurut ajaran Ketuhanan Yang

Maha Esa, karena itu hubungan inilah yang seyogyanya di utamakan

secara tertib diatur tetap dipelihara. Sebab, dengan menjaga

hubungan dengan Allah Swt, manusia akan terkendali tidak

melakukan kejahatan terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan

lingkungan hidup. Ketakwaan dan pemeliharaan hubungan manusia

dengan Tuhan-Nya dapat dilakukan dengan cara bersyukur, menjauhi

larangan-Nya, dan menjalankan perintah-Nya.

Moral berasal dari bahasa latin yaitu mores yang berarti adat

istiadat, kelakuan, tabiat, watak. Sebagai kebiasaan dalam bertingkah

Page 42: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

29

laku yang baik (Darmadi, 2012: 50). Moral merupakan laku

perbuatan manusia dipandang dari nilai-nilai yang baik dan buruk,

benar dan salah, dan berdasarkan adat kebiasaan dimana individu

berada. Nilai moral yang terkandung dalam karya sastra juga

bertujuan untuk mendidik manusia agar mengenal nilai-nilai etika

dan budi pekerti. Nilai moral dalam karya sastra bertujuan untuk

mendidik manusia agar mengenal nilai-nilai estetika dan budi pekerti.

e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia di Kelas XI SMA

1. Pembelajaran sastra di SMA

Pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam mengapresiasikan karya sastra. Novel

sebagai salah satu karya sastra yang sangat memungkinkan untuk

diajarkan di sekolah (SMA). Salah satu kelebihan novel sebagai bahan

pembelajaran sastra adalah mudahnya karya sastra tersebut dinikmati

sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing dalam memahami

cerita. Namun, tiap-tiap kemampuan individu tidak sama (Rahmanto,

1988: 66).

Hamalik (2013: 57) menyatakan bahwa pembelajaran

merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam

sistem pembelajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya,

Page 43: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

30

misalnya tenaga laboraturium. Material meliputi buku-buku, papan

tulis, kapur, fotografi, film, audio, dan vidio tape. Fasilitas dan

perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, dan

computer. Prosedur meliputi jadwal dan metode panyampaian

informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.

Pembelajaran sastra merupakan suatu penyajian karya sastra

dalam situasi belajar mengajar di kelas yang bertujuan untuk

menemukan sikap positif terhadap hasil karya dalam wujud

pemahaman transformasi dari tekstual. Bicara tentang sejarah sastra

dan teori sastra perlu diarahkan pembinaan apresiasi sastra yang

mencangkup adanya pemberian kesempatan untuk berkreasi, mencoba

sendiri menciptakan sebuah karya sastra.

2. Tujuan Pembelajaran Sastra

Pembelajaran sastra harus diarahkan kepada pembinaan apresiasi

sastra peserta didik agar anak memiliki kesanggupan untuk memahami,

menikmati, dan menghargai suatu cipta karya sastra. Selain itu,

pembelajaran sastra diadakan di sekolah memiliki tujuan sendiri.

Tujuan pembelajaran sastra di sekolah adalah untuk keterampilan

berbahasa, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan cipta dan rasa,

serta menunjang pembentukan watak (Rahmanto, 1988: 16).

Tujuan pembelajaran sastra berdasarkan silabus Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia, pembelajaran sastra di SMA meliputi kemampuan dasar,

Page 44: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

31

standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Kemampuan

dasar berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang harus

dikuasai peserta didik. Sukirno (2009: 104) berpendapat bahwa

standar kopetensi adalah batas dan arah kemampuan yang harus

dimiliki oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran

mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi berguna untuk memandu

guru atau pengembangkan silabus dalam penjabaran kompetensi dasar

menjadi pengalaman belajar.

3. Manfaat Pembelajaran Sastra

Rahmanto (1988: 16-24) menyatakan bahwa pembelajaran

sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila cakupannya

meliputi empat manfaat sebagai berikut.

a) Membantu ketrampilan berbahasa.

Pembelajaran sastra akan membantu peserta didik berlatih

kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada

pembelajaran sastra, peserta didik dapat melatih keterampilan

menyimak dengan mendengarkan suatu karya yang dibicarakan

oleh pendidik, teman, atau rekaman. Peserta didik dapat melatih

keterampilan berbicara dengan ikut berperan dalam suatu drama.

Peserta didik juga dapat meningkatkan keterampilan membaca

dengan membacakan puisi atau prosa. Peserta didik dapat

meningkatkan menulis dengan sebuah karya sastra seperti cerpen

atau puisi.

Page 45: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

32

b) Meningkatkan pengetahuan budaya

Sastra tidak seperti halnya ilmu kimia atau sejarah, tidak

menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam bentuk jadi. Sastra

berkaitan erat dengan aspek manusia dan alam dengan

keseluruhannya. Setiap karya sastra selalu menghadirkan sesuatu

dan menyajikan banyak hal yang apabila dihayati akan semakin

menambah pengetahuan orang yang menghayatinya. Sastra

berkaitan erat dengan aspek manusia dan alam dengan

keseluruhannya. Hal tersebut akan menambah pengetahuan peserta

didik tentang budaya yang ada disekitarnya. Sehingga, peserta

didik akan lebih menghargai kebudayaan-kebudayaan bangsanya

sendiri.

c) Mengembangkan cipta dan rasa

Pembelajaran sastra dapat membantu mengembangkan

kecakapan yang bersifat penalaran, perasaan, dan kesadaran

sosial. Pembelajaran sastra akan membantu peserta didik berlatih

memecahkan masalah dan berpikir logis. Selain itu, pembelajaran

sastra dapat menghadirkan berbagai problem atau situasi yang

merangsang tanggapan perasaan atau emosional yang

memungkinkan peserta didik tergerak untuk mengembangkan

perasaannya sesuai dengan kodrat kemanusiaan. Sastra juga

dapat digunakan untuk menumbuhkan rasa simpati pelajar

terhadap masalah yang dihadapi seseorang.

Page 46: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

33

d) Menunjang pembentukan watak

Pembelajaran sastra mempunyai kemungkinan untuk

mengantar peserta didik mengenal seluruh rangkaian kehidupan

manusia seperti kebahagiaan, kebebasan, kesetiaan, kebanggaan diri

dan keputusan. Pembelajaran sastra dapat memberikan bantuan

dalam mengembangkan berbagai kualitas kepribadian peserta didik.

4. Pemilihan Pembelajaran Bahan Ajar

Bahan ajar adalah sesuatu yang mengandung pesan yang akan

disajikan dalam proses pembelajaran, bahan pembelajaran yang akan

disajikan kepada peserta didik haruslah sesuai dengan kemampuan

peserta didik yang berdasarkan pada tahap pembelajaran tertentu, guru

harus memilih bahan ajar yang tepat sesuai dengan perkembangan

peserta didiknya.

Rahmanto (1988: 27-31) berpendapat bahwa untuk menentukan

bahan pembelajaran sastra yang tepat harus mempertimbangkan beberapa

aspek, yaitu: dari segi bahasa, dari segi psikologis, dari segi latar

belakang, dan dari segi estetik.

5. Metode Pembelajaran Sastra

Metode merupakan cara yang digunakan pendidik dalam

menyampaikan pelajaran untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan

kurikulum yang berlaku. Pendidik dapat memilih metode yang

digunakan dalam proses belajar mengajar dengan menyesuaikan

materi pelajaraan dan keadaan peserta didik. Metode yang dapat

Page 47: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

34

digunakan dalam pembelajaran sastra di sekolah, yaitu: metode

ceramah, metode diskusi, dan metode tanya jawab.

a) Metode Ceramah

Ceramah sebagai metode pembelajaran merupakan cara yang

digunakan dalam mengembangkan proses pembelajaran melalui cara

penuturan (lecturer). Metode ini bagus jika penggunaannya

disampaikan dengan baik, didukung alat dan media, serta

memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaanya. Hal yang

perlu diperhatikan dalam metode ceramah adalah isi ceramah mudah

diterima dan dipahami serta mampu menstimulasi pendengar (peserta

didik) untuk mengikuti dan melakukan sesuatu yang terdapat dalam

isi ceramah (Majid, 2013: 194).

b) Metode Diskusi

Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan

peserta didik pada suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,

menambah dan memahami pengetahuan peserta didik, serta untuk

membuat suatu keputusan (Majid, 2013: 200).

c) Metode Tanya Jawab

Majid (2013: 210) menyatakan metode tanya jawab adalah

metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi

langsung yang bersifat two way trafic karena pada saat yang sama

terjadi dialog antara pendidik dan peserta didik. Metode tanya

jawab dimaksudkan untuk merangsang berpikir peserta didik dan

Page 48: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

35

membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan.

Komunikasi terlihat dari hubungan timbal balik secara langsung

antara pendidik dengan peserta didik.

Ismawati (2011: 50) menyatakan bahwa banyak metode yang

dapat dipilih dalam pengajaran sastra, namun prinsip utama dalam

setiap pemilihan metode harus didasarkan pada cara belajar peserta

didik yang aktif (active learning). Dalam metode active learning

(pelajar aktif) yang aktif bukan hanya peserta didiknya melainkan

juga gurunya.

6. Langkah-langkah Pembelajaran Sastra

Pendidik hendaknya memberikan variasi dalam menyampaikan

pembelajaran, sehingga peserta didik tidak jenuh dan selalu siap

dalam menanggapi berbagai rangsangan (Rahmanto, 1988: 43). Tata

cara yang perlu dipertimbangkan dalam memberikan pembelajaran

sastra melalui tahapan sebagai berikut. Pertama, percakapan

pendahuluan. Pendidik mempelajari terlebih dahulu materi yang akan

diajarkan untuk pemahaman awal tentang novel yang akan disajikan

sebagai bahan ajar agar dapat menentukan aspek-aspek yang perlu

mendapat perhatian khusus dan masih dijelaskan. Kedua, penentuan

sikap praktis. Penentuan sikap praktis ialah menentukan informasi

yang dapat diberikan oleh pendidik untuk mempermudah peserta didik

dalam memahami novel yang disajikan, keterangan yang diberikan

hendaknya jelas dan seperlunya. Ketiga, Introduksi. Pengantar yang

Page 49: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

36

diberikan tergantung pada setiap pendidik dan peserta didik. Keempat,

tahap penyajian ialah menyajikan materi yang telah disampaikan

untuk diajarkan kepada peserta didik, pendidik sebaiknya

menggunakan cara yang bervariasi agar materi yang disajikan dapat

lebih menarik sehingga peserta didik tidak bosan. Kelima, peserta

didik mendiskusikan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi.

Pendidik sebaiknya mendampingi peserta didik agar tidak membahas

masalah-masalah yang tidak ada relevansinya dengan pokok masalah

yang dibahas. Keenam, tes atau latihan untuk pengukuhan ini dapat

berupa aktivitas-aktivitas lisan dan tulisan. Kegiatan ini bisa dilakukan

diluar kelas atau sebagai pekerjaan rumah.

7. Sumber Belajar

Sumber belajar, dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya

diperoleh dari pendidik saja, pelajaran akan lebih menarik, mudah

dipahami, hemat waktu dan tenaga, dan hasil belajar akan lebih

bermakna dengan menggunakan bantuan berbagai alat. Sumber belajar

dapat berupa: (1) buku pelajaran yang diwajibkan, (2) buku acuan bahan

ajar atau materi pelajaran selain buku wajib atau utama, dan (3) media

cetak (surat kabar dan majalah) sebagai sumber belajar agar dapat

mempertimbangkan segi bahasa, materi, dan tujuan belajar. Contohnya

cerpen, puisi dan sebagainya, dan yang terakhir agar peserta didik tidak

cepat bosan dalam proses belajar mengajardan mudah memahami materi

yang disampaikan pendidik. Teman atau orang lain juga dapat dijadikan

Page 50: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

37

tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan mengenai apa yang belum

dipahami.

8. Evaluasi

Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran,

dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar

yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam

upaya mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan (Hamalik, 2013:

159).

Dalam pembelajaran sastra, evaluasi dibagi menjadi tiga aspek

penilaian. Pertama, penilaian koknitif. Hasil belajar sastra yang bersifat

koknitif lebih banyak berhubungan dengan kemampuan dan proses

berpikir. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dalam proses

pembelajaran, tes formatif atau pada akhir pembelajaran. Kedua, tes

sumatif. Tes sumatif biasanya dilaksanakan dalam bentuk ulangan umum

atau ujian semester dengan alat penelitian yang berupa tes. Ketiga,

penilaian afektif yang berhubungan dengan masalah sikap, pandangan,

dan nilai-nilai yang diyakini seseorang. Keempat, penilaian psikomotor

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas otak, fisik, atau

gerakan-gerakan anggota badan. Hasil belajar yang bersifat psikomotoris

ketrampilan-ketrampilan gerak tertentu yang diperoleh setelah

mengalami peristiwa belajar.

Dari hasil evaluasi, peserta didik kemudian diorientasikan dengan

tujuan yang telah direncanakan. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil

Page 51: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

38

dengan baik apabila evaluasi dari peserta didik diorientasikan dengan

tujuan yang sesuai, sebaliknya kegiatan belajar dikatakan belum berhasil

apabila evaluasi dari peserta didik dengan tujuan tidak menunjukan

kesesuaian.

Penilaian hasil proses belajar mengajar bahasa dan sastra

Indonesia, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbahasa.

Semua ini terungkap lewat kegiatan pembelajaran baik lisan maupun

tulisan. Penilaian kegiatan dan kemajuan belajar berupa pembelajaran

sarana, penambahan, dan perbaikan selama kegiatan berlangsung.

Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran mencakup dengan novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia tertulis dengan

menggunakan tes atau esai. Tes esai adalah sejenis tes kemajuan belajar

yang memerlukan jawaban yang bersifat uraian kata-kata. Bentuk esai ini

menuntut peserta didik untuk dapat berfikir sehingga daya kreativitas

yang dimiliki peserta didik menjadi tinggi.

Page 52: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

39

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitian. Pada bab ini, dibahas metode penelitian yang

meliputi objek penelitian, fokus penelitan, sumber data, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik penyajian hasil analisis

data.

1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah apa saja yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2013: 38). Objek dalam penelitian ini adalah novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia, diterbitkan oleh Asma

Nadia Publishing House pada tahun 2016 dengan tebal 256 halaman. Objek

penelitian ini menjabarkan mengenai nilai moral dalam novel dan rencana

pelaksanaan pembelajaran di kelas XI SMA.

2. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada nilai moral novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia yang mencakup tiga aspek, yaitu: 1) nilai

moral hubungan manusia dengan diri sendiri, 2) nilai moral hubungan manusia

dengan manusia lain, dan 3) nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan-

Nya, dan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas XI SMA.

Page 53: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

40

3. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti untuk

memperoleh data dalam penelitian (Arikunto, 2013: 172). Data dan Sumber

data dalam penelitian ini adalah isi keseluruhan teks Novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia. Sumber data yang dimaksud segala sesuatu

yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian. Sumber data ada

dua yaitu sumber data utama dan sumber data tambahan. Sumber data utama

ialah novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia, sedangkan

sumber data tambahan berupa buku-buku tentang sastradan buku-buku

lainnya.

4. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2013: 305) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif

yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri.

Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian adalah kartu data dan

alat tulis. Kartu data akan penulis gunakan untuk mencatat data berupa

kutipan-kutipan yang berhubungan dengan nilai moral dalam novel Antara

Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

Format serta contoh pengisian dari kartu data yang digunakan sebagai

berikut.

Tabel 1 Kartu data

No Unsur Intrisik

Macam- macam unsur intrinsik Data penelitian

Page 54: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

41

Tabel 2 Kartu data

No Nilai moral Macam-macam nilai moral Data penelitian

5. Teknik Pengumpulan Data

Agar penulis mendapat data yang diperlukan dalam penelitian ini,

digunakan suatu cara pengumpulan data atau teknik pengumpulan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Teknik pustaka adalah teknik yang

menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Teknik simak

adalah teknik penyimakan terhadap penggunaan bahasa (Sudaryanto, 2015:

203). Dan teknik catat adalah teknik pencatatan dengan menggunakan kartu

data dan segera dilanjutkan dengan klasifikasi (Sudaryanto, 2015: 205).

Langkah-langkah yang dilakukan Penulis dalam pengumpulan data

adalah sebagai berikut:

a. mencari sumber berupa novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia. Peneliti mencari sendiri sumber yang akan diteliti yakni novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia. Peneliti membaca

keseluruhan isi novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia;

b. mengidentifikasi aspek-aspek nilai moral. Peneliti setelah membaca

mengidentifikasi aspek-aspek nilai moral yang terdapat dalam kutipan-

kutipan novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia;

Page 55: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

42

c. mengelompokkan unsur-unsur nilai moral. Peneliti mengelompokkan

unsur-unsur nilai moral yang terdapat di dalam novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia;

d. mencatat data-data yang diperoleh sesuai dengan objek penelitian. Peneliti

mencatat data-data yang diperoleh di dalam kertas pencatat.

6. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode content analysis

(analisis isi). Metode analisis isi adalah metode yang dilakukan dengan cara

mengkaji dan membahas seluruh isi teks secara kritis dan teliti (Arikunto,

2013:282).

Ismawati (2011: 81) berpendapat bahwa teknik analisis isi adalah suatu

teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru

(replicable) dan sahih data dengan mempertahankan konteksnya. Sebagai

suatu teknik penelitian, content analysis mencakup prosedur-prosedur khusus

untuk pemrosesan data ilmiah.

Pengkajian data tersebut berdasarkan nilai moral yang meliputi

hubungan manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan Tuhan-Nya,

dan hubungan manusia dengan diri sendiri.

7. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif. Hasil dari

analisis disajikan menggunakan teknik penyajian informal. Teknik penyajian

informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata

Page 56: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

43

biasa (Sudaryanto, 2015: 241). Dengan demikian, peneliti menyajikan hasil

analisis data terkait nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya

Asma Nadia dengan cara mendeskripsikan dengan kata-kata biasa, serta

menyajikan rencana pelaksanaan pembelajaran sastra di SMA.

Page 57: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

44

BAB IV

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

Bab ini berisi penyajian data dan pembahasan data yang terdiri dari

analisis nilai moral pada novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA. Novel Antara

Cinta dan Ridha Ummi diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing House, Depok.

Novel ini terdiri dari 256 halaman.

A. Penyajian Data

Dalam penyajian disajikan data-data, berupa unsur intrinsik dan nilai

moral yang diperoleh dari objek penelitian, yaitu dari novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia dan rencana pelaksanaan pembelajaran di

kelas XI SMA. Di bawah ini akan disajikan uraian data tersebut.

1. Unsur Intrinsik dalam Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia

Unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia terdiri atas alur, tokoh dan penokohan, tema, latar, sudut pandang,

bahasa dan Amanat. Berikut ini disajikan tabel data unsur intrinsik yang

terdapat pada novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

Tabel 3 Unsur Intrinsik Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

Karya Asma Nadia

No. Unsur-unsur Intrinsik Penyajian Data Halaman

1. Alur/ Plot a. Tahap

Penyitua-sian

1. Ketika Zarika memilih

antara cinta atau Ridha orangtuanya

37-38, 38

Page 58: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

45

b. Tahap

Pemunculan konflik

c. Tahap

peningkatan konflik

d. Tahap

klimaks e. Tahap

penyele-saian

2. Ketika Laras anak satu-satunya umminya mencari jodoh yang di ridha umminya tetapi tidak sesempurna yang diharapkan

1. Zarika merasa bimbang saat dia memilih antara Wisnu dengan ridha orangtuanya

2. Laras menceritakan masa lalu Ryan kepada umminya. Awalnya sulit untuk menceritakan semuanya

1. Zarika mencari ummi,dan bersimpuh.mendengar semua nasehat umminya melarangnya menikah dengan Wisnu karena beda agama.

2. Ummi Laras tidak kaget dengan masa lalu Ryan karena itu bukan kondisi dosa di mata Allah.

1. Orangtua Zarika melarang Zarika meninggalkan islam.itu artinya melarang menikah jika harus pindah agama

2. Ummi Laras merestui hubungannya dengan Ryan

1. Zarika akhirnya memilih untuk meninggalkan Wisnu,karena Zarika menuruti ridha orangtuanya

2. Laras akhirnya memutuskan menikah dengan Ryan walau berat hidup dalam kenangan perempuan lain

221, 222 38, 40 221-222 40-41 222, 222-223 40, 41 222-223 41, 42 223

2. Tokoh dan penokohan a. Tokoh

utama dan penokohan

1. Zarika : cerdas,cantik 2. Laras:cerdas,berbakti

kepada umminya, tidak

36, 94 202,223,223-224

Page 59: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

46

b. Tokoh

tambahan dan penokohan

peduli dengan hal yang tidak penting

1. Ziah:cerdas 2. Umi

Aminah:tegar,bijaksana 3. Aisyah:peduli, sopan 4. Risma:ketus,kikir 5. Umar:baik,bijaksana 6. Herman:egois 7. Wisnu:baik, cerdas 8. Zainal:penyayang, baik 9. Zubaidah:iri,tidak cerdas 10. Zidan:putus asa, baik 11. Abah:penyayang,sabar

71-72, 195 121,125 21, 25 25,27 27,27-28 36, 37 37, 39 49, 53 11-12 59, 61 93,95

3. Tema 1. Masalah keluarga 2. Masalah percintaan

26-28 41, 125-126

4. Latar a. Latar

Tempat b. Latar Waktu c. Latar

Suasana

1. Di Cafe 2. Di Kantor 3. Di Salon 4. Masjid besar daerah

Kalideres di wilayah Jawa Barat

1. Pagi Hari 2. Siang Hari 3. Sore Hari

4. Malam Hari

1. Sedih 2. Bahagia

3. Tegang 4. Sepi

17,209 37, 202 58, 65 140, 141 57, 104 5, 135 15, 23, 115, 209 209,120 11-12, 32, 41, 51, 60-61, 97, 104, 110, 115 15,52,192-193 72-73, 120, 150 78, 202

5. Sudut Pandang Persona ketiga:Dia 6. Bahasa

a.Bahasa kiasan b. Bahasa asing

7, 220 17,36,202

7. Amanat 13,212-213

Page 60: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

47

2. Nilai Moral dalam Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia

Nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia terdiri atas tiga aspek, yaitu: nilai moral hubungan manusia dengan

diri sendiri, nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain, dan nilai

moral hubungan manusia dengan Tuhan-Nya. Berikut ini disajikan data-

data nilai moral yang terdapat di dalam novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia.

Tabel 4 Nilai Moral dalam Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

Karya Asma Nadia

No Nilai Moral Bentuk nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi Halaman

1. Nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri

a. Menghargi waktu b. Jujur c. Tanggung jawab

138, 209 92,122 51-52, 79

2. Nilai moral hubungan manusia dengan orang lain

a. Tolong menolong b. Dermawan c. Adil d. Peduli

71, 169 24 24, 83 139, 217

3. Nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan- Nya

a. Berdoa b. Beribadah

c. Bersyukur

34-35,127 177,24,41-42,195,194,96 48,62,72,91

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi Karya Asma Nadia

Rencana pelaksanaan pembelajaran nilai moral novel Antara Cinta

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia, antara lain: perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan refleksi. Data mengenai

rencana pelaksanaan pembelajaran nilai moral novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi, disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Page 61: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

48

Tabel 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi Karya Asma Nadia di Kelas XI SMA No Komponen Deskripsi Data 1 Standar

Kompetensi 7. Memahami berbagai hikayat, novel

Indonesia, novel terjemahan. 2 Kompetensi

Dasar 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan

ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan 3 Indikator a. Siswa mampu menganalisis unsur

intrinsik. b. Siswa mampu menganalisis nilai moral

sastra. c. Siswa mampu mengungkapkan hal-hal

yang menarik dari tokoh. d. Siswa mampu menemukan hal yang patut

diteladani dari tokoh dan merefleksikan dengan diri sendiri.

4 Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat menganalisis unsur intrinsik. b. Siswa dapat menganalisis nilai moral

sastra. c. Siswa dapat mengungkapkan hal-hal yang

menarik dari tokoh. d. Siswa dapat menemukan hal yang patut

diteladani dari tokoh dan merefleksikan dengan diri sendiri.

5 Bahan Pembelajaran

a. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

b. Unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

c. Nilai moral sastra. 6 Metode

Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode active learning yaitu sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri.

7 Langkah Pembelajaran

a. Pendahuluan 1) Guru memberikan salam dan

melakukan absensi pada siswa. 2) Guru memaparkan indikator

pembelajaran sastra. 3) Guru menyiapkan metode dan media

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b. Inti 1) Siswa membentuk kelompok kecil. 2) Guru menjelaskan materi tentang

unsur intrinsik dalam karya sastra yang

Page 62: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

49

meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat.

3) Guru menjelaskan mengenai nilai moral sastra

4) Setiap kelompok diminta membaca sinopsis novel, dan menganalisis unsur nilai moral sastra yang meliputi aspek: nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri, nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain, dan nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan-Nya dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

c. Penutup Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

8 Sumber Belajar a. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

b. Buku kajian prosa fiksi. c. Buku nilai moral sastra.

9 Evaluasi Penilaian dalam aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (ketrampilan), dan efektif (sikap).

B. Pembahasan Data

Pada bagian pembahasan data, dibahas tentang unsur intrinsik yang

terkandung dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia,

nilai moral dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

yang mengacu pada tiga aspek, antara lain: nilai moral hubungan manusia

dengan diri sendiri, nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain, dan

nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan-Nya. Selain itu, penulis juga

membahas bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran novel Antara Cinta

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia di SMA. Berikut ini disajikan isi dari

pembahasan data dalam penelitian.

Page 63: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

50

1. Unsur-unsur Intrinsik Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia

a. Alur/ Plot

Alur yang digunakan dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia ini adalah alur maju karena kejadian yang

diceritakan berjalan sesuai dengan urutan waktu. Dalam novel Antara

Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia terdapat tahapan peristiwa

sebagai berikut.

1) Tahap Penyituasian (Situation)

Tahap ini berisi pelukisan atau pengenalan situasi dan tokoh-

tokoh cerita. Dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya

Asma Nadia, kisah ini dimulai ketika Zarika memilih antar cinta

atau ridha orangtuanya dan ketika Laras anak satu-satu Umminya

mencari jodoh yang diridhai Umminya tetapi tidak sesempurna yang

diharapkan. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.

“Baiknya Rika tanya, deh, pendapat Ummi sebelum semuanya terlalu jauh. Zarika menggeleng. Perasaan cinta kepada Mas Wisnu telah begitu dalam. Dia bahkan tak bisa membayangkan hidup tanpa lelaki itu. Dan di menit menceritakan Mas Wisnu kepada Ummi, cinta begitu indah yang mereka miliki akan selesai.” (37-38) “Nasihat Aisyah, kakak yang paling mewarisi garis wajah Ummi,baru dituruti ketik hubungan mereka makin serius dan Mas Wisnu mengajak menikah. Seandainya tak ada perbedaan itu, mungkin proposal cinta ini akan disambut dengan lonjakan riang seperti kelakuan Zubaidah, adik yang walau bertubuh bongsor tetapi kadang masih bersikap kekanakan.” (38)

Page 64: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

51

“Ya Allah, kenapa aku tidak bisa memberikan Ummi calon menantu sempurna untuk meraih ridhanya? Mungkin kesempurnaan itu kadang belum tertangkap manusia, scenario Allah selalu sempurna.” (221) “Rahasia yang selama ini disimpan Rian dan tak ingin dibaginya kepadaku. Tanggung jawab yang harus dipikul. Beban dan kewajiban yang tak terlintas di benakku sebelumnya. Mimpi buruk para gadis yang menanti pangeran sempurna.” (222) Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Zarika dan Laras sangat

menghormati orang tuanya terutama Ummi. Masalah jodohpun

mereka harus memilih sesuai dengan ridha Ummi. Selain itu,

persoalan jodoh juga harus didiskusikan dengan Ummi. Jadi, tentang

pemilihan jodoh harus mendapat restu Ummi tidak mementingkan

perasaan masing-masing.

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

penyituasian mulai terlihat saat Zarika dan Laras merasa

kekwatiran atau ketakutan untuk memberi tahu keluarganya,

tentang jodoh yang akan dikenalkan dengan orang tuanya.

2) Tahap Pemunculan Konflik (Generating Circumstanse)

Tahap pemunculan konflik berisi masalah-masalah dan

peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai

dimunculkan. Tahap pemunculan konflik dalam novel Antara Cinta

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia adalah Zarika dan Laras merasa

bimbang saat memilih pendamping hidup. Hal itu terlihat dari kutipan

di bawah ini.

Page 65: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

52

“Jangan sedih dulu, siapa tahu Ummi punya solusi, sebelum semuanya diluar jangkauan Rika. Tampan, cerdas, dan bukan perokok. Religius pula. Mas Wisnu taat beribadah. Masalahnya tempat ibadah lelaki itu dan Zarika berbeda.” (38) “Kenapa Tuhan member kita cinta jika tidak ada pelajaran di baliknya? Zarika mencari jawaban atas pertanyaan itu selama berhari-hari sejak Mas Wisnu melamar.” (40) “Ceritalah,Laras. Awalnya teramat sulit membuka mulut. Detik berikutnya,kalimatku meluncur seperti rentetan peluru yang di muntahkan. Rahasia yang selama ini disimpan Ryan dan tak ingin dibaginya kepadaku.tanggung jawab yang harus dipikul. Beban dan kewajiban yang tak terlintas di benakku sebelumnya. Mimpi buruk para gadis yang menanti pangeran sempurna” (221-222) Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Zarika dan Laras bimbang

tentang laki-laki yang akan diperkenalkan dengan orang tuanya.

Mereka merasa takut jika orang tuanya tidak merestui hubungannya.

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan

pemunculan konflik mulai terlihat. Zarika merasa semakin

ketakutan untuk mengatakan kepada orangtuanya tentang

hubungannya dengan Mas Wisnu yang berbeda keyakinan. Tokoh

Laras juga merasa sulit untuk mengatakannya, tetapi Laras

mengatakannya dengan jujur tentang rahasia Ryan.

3) Tahap Peningkatan Konflik (Rising Action)

Tahap peningkatan konflik berisi konflik yang telah

dimunculkan pada tahap sebelumnya, kemudian semakin

berkembang. Tahap peningkatan konflik dalam novel Antara Cinta

Page 66: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

53

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia menjadi berkembang yaitu

ketika Zarika dan Laras semakin bimbang untuk memilih

pendamping hidup. Hal itu terlihat dalam kutipan di bawah ini.

“Bukan persoalan mencari agama mana yang benar.Tetapi bagaimanapun setiap orang terikat dengan aturan agamanya sendiri. Dalam Al Qur’an, kita tidak di perkenankan menikah dengan non muslim, kecuali apa yang terjadi di masa lalu. Sebelum perkara ini diatur dalam kitab suci.” (40-41) “Anehnya, reaksi Ummi wajah saja.paras cantik di usianya yang senja sama sekali tak beriak. Apakah menurutmu kondisinya saat ini merupakan dosa di mata Allah?Aku menggeleng. Tidakkah upayanya bertanggung jawab merupakan akhlak terpuji? Berapa banyak laki-laki mau melakukan itu di usia ketika kebanyakan pemuda masih bersenang- senang tanpa ikatan? Ya. Perlu keberanian untuk mengambil tanggung jawab seberat itu. Dan aku ternyata begitu sempurna di matanya,hingga dia kehilangan keberanian untuk membuka tabir masa lalu lebih dini dalam hubungan kami.” (222) “Jika Allah tak malu dengan apa yang dilakukannya, lalu kenapa kamu?” aku terhenyak. Jadi Ummi tidak apa-apa? Ummi mengangguk. Ummi tidak malu kalau putri satu-satunya Ummi menikah dengan …” (222-223) Dari kutipan di atas terlihat bahwa Zarika dan Laras

semakin bimbang tentang laki-laki yang akan diperkenalkan

dengan orang tuanya. Mereka merasa takut jika orang tuanya tidak

merestui hubungannya.

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

tahap peningkatan konflik mulai terlihat. Orangtua Zarika

melarang hubungannya denga Wisnu karena mereka berbeda

keyakinan. Sedangkan tokoh Laras, Umminya tidak

Page 67: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

54

mempermasalahkan masa lalu Ryan yang pernah menikah, dan

sekarang menjadi seorang duda, Umminya tidak malu.

4) Tahap Klimaks (Climaks)

Pada tahap klimaks berisi konflik atau pertentangan yang

terjadi pada tokoh cerita mencapai titik puncak. Tahap klimaks

dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

adalah pada saat orang tua Zarika melarang Zarika meningalkan

islam, itu artinya melarang Zarika menikah jika harus meningalkan

islam dan Laras yang direstui hubungannya dengan Ryan. Hal itu

terlihat dari kutipan di bawah ini.

“Ketika semua terasa overload …tak lagi bisa ditanggung, Zarika pergi mencari Ummi, bersimpuh memohon maaf perempuan itu juga nasehatnya. Cinta memang anugrah tapi kita diberi akal sehat untuk memaknai setiap anugrah dengan sebaik-baiknya.” (40) “Tetapi secara pribadi,Abah dan Ummi mohon Rika tidak pernah meninggalkan islam, agar bisa menjadi tiket ke surge buat Abah dan Ummi. Tangis Zarika pecah. Setiap anak bisa menjadi tiket ke surga atau neraka bagi orangtuanya. Mana yang akan dia pilih?” (41) “Jadi Ummi tidak apa-apa ? Ummi mengangguk. Ummi tidak malu kalau putri satu-satunya Ummi menikah dengan… Kuliah panjang Ummi segera terdengar. Betapa mulia seseorang yang memutuskan menikah dan bukan pacaran di usia muda. Tidakkah itu keputusan berani yang harus kamu kagumi, Laras? laki-laki yang memilih menikah dari pada melakukan zina.” (222-223)

Page 68: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

55

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Zarika bertentangan

memilih berbakti kepada orang tua agar menjadi tiket ke surga atau

memilih Wisnu yang berbeda agama dengan Zarika. Laras yang

merasa Umminya tidak akan merestuinya jika ia jujur tentang

status Ryan.

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

tahap klimaks mulai muncul. Zarika, bersimpuh memohon maaf

dan dia ingin berbakti kepada orangtuanya, dia tidak akan

meninggalkan islam ataupun berpindah agama. Sedangkan tokoh

Laras, Umminya tidak mempermasalahkan masa lalu Ryan yang

pernah menikah, Umminya tidak malu jika anaknya menikah

dengan duda, yang terpenting akhlak yang baik dan tanggung

jawab Ryan kepada putrinya.

5) Tahap Penyelesaian (Denouement)

Tahap penyelesaian ini berisi penyelesaian konflik yang

sedang terjadi. Tahap penyelesaian dalam novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia adalah pada saat Zarika memilih

meninggalkan Wisnu dan Laras akhirnya memutuskan menikah

dengan Ryan. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.

“Sepekan melakukan tahajud dan menenggelamkan diri dalam lautan huruf-huruf hijaiyah, Zarika akhirnya tahu keputusan apa yang harus disampaikan kepada Wisnu.” (41) “Dan Zarika memilih cinta. Bukan cinta yang di tawarkan Mas Wisnu,tetapi cinta lebih besar yang dimiliki pemilik langit dan bumi.cinta pemilik

Page 69: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

56

segala kehidupan. Cinta yang sama yang akan membawanya kepada ridha orang tua.” (42) “Jadi Ummi ridha,sekalipun dari pernikahan itu.. Wajah tulus Ummi sedikitpun tak menyiratkan keraguan”. (223)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Zarika telah

memutuskan keputusannya, dia memilih ridha orangtuanya agar

menjadi tiket ke surga dengan tetap memilih agamanya. Laras yang

mempertanyakan tetang jodohnya, dan akhirnya Umminya tidak

mempermasalahkan kalau putrinya menikah dengan duda.

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

tahap penyelesaian mulai muncul saat Zarika, memilih agamanya

dan meninggalkan Wisnu, demi agama dan demi orangtuanya.

Sedangkan tokoh Laras, Umminya tidak mempermasalahkan Ryan

yang akan menikahi putrinya, karena Umminya tahu Ryan orang

baik.

b. Tokoh dan Penokohan

Istilah penokohan mempunyai pengertian lebih luas dari pada

tokoh atau perwatakan, sebab penokohan mencakup berbagai unsur

antara lain siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana

pelukisan dalam sebuah cerita sehingga pembaca paham dan

mempunyai gambaran yang jelas. Berikut digambarkan tokoh-tokoh di

dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

Page 70: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

57

1) Zarika

Tokoh Zarika dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

digambarkan sosok perempuan cerdas, cantik. Hal itu terlihat

dalam kutipan berikut.

“Zarika terdiam. Shock. Otak cerdasnya dengan cepat membalik logika yang disampaikan Herman.” (36) “Abah menggeleng. Anak mereka yang bernama Zarika terbilang paling cantik, cerdas, IP-nya selalu tertinggi selama kuliah. Zarika juga punya karir bagus.” (94)

Dari kutipan di atas, disimpulkan bahwa tokoh Zarika

cerdas, karena selama ia kuliah selalu mendapatkan IP tinggi, dan

mempunyai pekerjaan yang bagus. dan Zarika juga cantik.

Abahnya selalu mengagumi kepandaian yang dimiliki putrinya itu.

2) Laras

Tokoh Laras di dalam novel Antar Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sesosok perempuan cerdas,

berbakti kepada Umminya, tidak peduli dengan hal yang tidak

penting. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Barangkali hidup kami berdua lambat laun semakin terasa sepi bagi perempuan yang melahirkanku. Terlebih setelah kesibukan di kantor yang bergerak di bidang advertising semakin menyita waktu, dan seolah merebut anak satu-satunya dari pandanganya. Presentasi , meeting dengan client, mencari konsep paling tepat termasuk menemukan jargon yang mudah diingat, hingga kalah dengan biro tetangga.” (202)

Page 71: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

58

“Jadi Ummi ridha, sekalipun dari pernikahan itu… Wajah tulus Ummi sedikitpun tak menyiratkan keraguan.” (223) “Berat hidup dalam kenangan perempuan lain. Istri pertama Ryan yang sudah meninggal. Duda dengan tiga anak, bayangkan! Bibirku mengulas senyum. Seperti kukatakan di awal. Aku bukan jenis manusia yang gampang di sibukkan dengan isi pikiran orang lain. Baik tetanggaku, orang-orang yang ada disekitarku, atau siapa saja yamg sama sekali tak bersentuhan denganku. Terlepas beredar di lingkungan rumah, antara tetangga,kampus, atau tempatku bekerja. Selama hati Ummi,sedikit dari yang kupedulikan dalam hidup ini, sepenuhnya ridha.” (223-224)

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Laras

adalah perempuan yang berbakti dengan Umminya. Laras tidak

peduli dengan hal yang tidak penting, termasuk pembicaraan orang

lain yang mengunjingnya. Yang ia dengar hanyalah Umminya,

termasuk masalah jodoh. Laras menuruti Umminya walau harus

menikah dengan seorang duda sekalipun. Asalkan Umminya

merestuinya, Laras selalu menjalaninya. Pilihan orang tua adalah

ridha Allah, itulah prinsipnya.

3) Ziah

Tokoh Ziah di dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sesosok perempuan yang cerdas.

Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Ziah mengangguk tersenyum tipis. Tidak lama kembali meneruskan aktivitas di depan komputer. Sebagai asisten Ummi, Diah merasa berita-berita terkait Ummi dengan blog walking atau memasukkan kata kunci Ummi Aminah di berbagai social media. Seperti Facebook atau Twitter.” (71-72)

Page 72: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

59

“Kata Ziah,seterusnya Zubaidah yang akan mendampingi Ummi ceramah. Ziah sendiri akan melanjutkan kuliah S2 dari beasiswa yang diterimanya.” (195)

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Ziah

cerdas, dilihat dari Ziah yang menjadi asisten Umminya dan dia

juga sudah S1 dan ia akan melanjutkan kuliah S2. Ziah

melanjutkan kuliah S2 dengan beasiswa yang diterimanya, karena

ia cerdas.

4) Ummi Aminah

Tokoh Ummi Aminah di dalam novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia digambarkan seorang ibu separuh

baya yang tegar dan bijaksana dalam menghadapi semua persoalan.

Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Ummi berusaha keras agar terliha tegar. Tapi kalimat –kalimat yang meluncur seolah berbalut luka,kesedihan, dan rasa tak percaya pada apa yang terbentang di depannya” (121) “Jemari Ummi mengelus lembut kerudung anak gadisnya. Berangsur kemarahan mereda. Zarika, jika kamu sudah menyakiti istrinya,mungkin dia tahu atau bisa membaca situasi. Datangi, mohon ikhlas dan maafnya. Untuk Ummi, mau Rika melakukan itu?.” (125) Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh

Ummi Aminah memiliki sikap tegar dan bijaksana dalam

menghadapi segala persoalan yang sedang ia hadapi dan bersikap

baik sebagai ibu yang menjadi panutan putra - putrinya.

Page 73: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

60

5) Aisyah

Tokoh Aisyah dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sesosok perempuan yang peduli.

Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Aisyah, Ummi minta tolong kamu bantu Abah, ya? Temui Umar. Dia tak pernah bisa menolak permintaan dari perempuan paruh baya dengan raut wajah selalu menyiratkan ketulusan.” (21) “Aisyah berjuang keras agar nada suanya tetap sopan. Di sisinya, Hasan sudah siap angkat kaki.” (25)

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh

Aisyah memiliki sifat yang peduli dan sopan. Ia peduli terhadap

Umminya ketika Umminya menginginkan bantuanya supaya

menemui Umar kakaknya untuk meminta bantuannya tentang

masalah uang yang sedang Ummi hadapi. Aisyah juga bersikap

sopan terhadap sikap kakak iparnya, walau kakak ipar sering sekali

menyakiti keluargannya, sebagai adik ia harus tetap hormat dan

bersikap sopan.

6) Risma

Tokoh Risma dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sosok perempuan yang ketus dan

kikir. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Langsung aja bilang berapa,nggak usah basa-basi! Kalimat Risma lagi.” (25)

Page 74: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

61

“Dua ratus juta, Bang ! Semudah itu Abang memberikan ke Abah?Dua ratus juta itu banyak bagi keluarga kita!Risma kembali berteriak.” (27)

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Risma

memiliki sifat ketus dan kikir terhadap keluarga suaminya karena

suaminya sering membantu kesusahan yang sedang dihadapi

keluarganya baik Abah maupun adik-adiknya, Umar anak yang

berbakti maka dari itu ia selalu membantu orangtuanya.

7) Umar

Tokoh Umar dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sosok laki-laki yang baik dan

bijaksana. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Dengar Risma, kalau bukan karena Abah, Abang mungkin tidak bisa melanjutkan sekolah dan menjadi seperti sekarang. Abang memang bukan anak kandung Abah. Tapi bahkan jika tiap sen harta yang Abang punya diberikan ke Abah atau Ummi, Abang belum bisa membalas kebaikan mereka. Pahamitu?.” (27) “Asal kamu tahu Risma, Abang tak akan sanggup menelan nasi sesuap pun kalau tahu Abah, Ummi, atau adik-adik Abang kesusahan di rumah mereka. Dengar itu!.” (27-28)

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Umar,

baik dan bijaksana. Umar memberi pengertian kepada istrinya agar

istrinya tahu bahwa Abah dan Ummi sangat ia dihormati. Ia juga

bijaksana menghadapi istrinya yang keras. Umar tidak membeda-

bedakan, istri dan orangtuanya. Umar hanya ingin membantu jika

Page 75: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

62

orang tuanya kesulitan, karena ia sudah merasa lebih dengan uang

yang ia dapatkan sekarang.

8) Herman

Tokoh Herman dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sesosok laki-laki yang egois. Hal

itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Aku nggak bisa Rika. Kamu belum coba…rayu Zariaka disertai senyum manis. Herman menggeleng. Tarikan napasnya penuh keyakinan. Aku kira cinta itu menerima seseorang apa adanya. Dari dulu aku begini, kenapa hanya gara-gara urusan remeh hubungan kita harus dipertaruhkan.” (36) “Waktu dan waktu setelahnya, Zarika merasakan jarak diantara dia dan Herman makin terbentang, hingga akhirnya tak mungkin dipersatukan lagi. Zarika menyibukkan hatinya yang patah kalah oleh rokok dengan menenggelamkan diri dalam pekerjaan.” (37)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tokoh Herman adalah

orang yang sangat egois. Dia tidak mau menghentikan kebiasaan

merokoknya demi Zarika. Dia lebih memilih untuk tidak

meninggalkan rokok dari pada hubunganya dengan Zarika.

9) Wisnu

Tokoh Wisnu dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sesosok laki-laki yang baik. Hal

itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Posisi yang disyukuri, tetapi juga mendatangkan ujian lain. Bertemu Mas Wisnu, profil sempurna untuk dia yang mendambakan lelaki cerdas dan tidak merokok.” (37)

Page 76: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

63

“Aku nggak memaksa kamu masuk agamaku. Aku tahu Aku percaya, cinta bisa mengalahkan segala hambatan. Dan agama apapun mengajak manusia untuk menebar cinta, bukan permusuhan. Selintas kalimat-kalimat itu terasa benar. Cinta seharusnya cukup. Tak ada yang perlu berubah,Rika. Kalimat-kalimat Mas Wisnu menetap di kepala Zarika selama berhari-hari.” (39)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tokoh Wisnu baik dan

cerdas. Ia menyerahkan semua keputusan pada Zarika tidak

memaksanya untuk masuk agamanya jika ingin mereka menikah.

10) Zainal

Tokoh Zainal dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sosok laki-laki yang memiliki sifat

penyayang. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Sebagai suami, dia ingin menjadi sosok yang memberi ketenangan dan dapat diandalkan istri. Mampu memberikan yang terbaik bagi keluarga yang telah Allah amanahnya.” (49) “Mata Rini berbinar lebih terang dari biasa. Itu hadiah untuk istri Abang yang cantik. Beneran,untuk Rini? Zainal mengangguk. Lagian udah lama Abang nggak beliin sepatu baru, kan? .” (53)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tokoh Zainal sangat

menyayangi istrinya dan baik. Zainal sangat senang dapat memberi

hadiah sepatu untuk istrinya yang sudah lama Zainal tidak

membelikan hadiah istimewa untuk Rini. Zainal juga baik memberi

Page 77: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

64

ketenangan dan memberi yang terbaik untuk keluarga yang Allah

amanahkan padanya.

11) Zubaidah

Tokoh Zubaidah dalam novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia digambarkan sesosok perempuan iri dan

tidak cerdas.Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Sejak kecil, Zubaidah bisa melihat dialah itik buruk rupa dalam keluarga satu–satunya di antara anak Ummi yang tidak cepat menangkap pelajaran, malah pernah tinggal kelas. Memecahkan rekor yang sebelumnya tak pernah dicatat saudara-saudaranya. Ketika tahun-tahun berlalu dan perbedaan yang ada semakin jelas, diam-diam perasaan sedih bercampur iri singgah di hati.” (11-12)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tokoh Zubaidah iri

dengan saudara-saudaranya karena dia tidak cantik dan juga tidak

cerdas. Zubaidah sangat berbeda dengan saudaranya. Hal itu yang

menyebabkan Zubaidah tidak percaya diri.

12) Zidan

Tokoh Zidan dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sosok laki-laki yang seperti

perempuan. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Zidan juga pengen jadi cowok macho, perkasa… Kayak Zainal atau Bang Umar. Tapi kan Ummi tahu sendiri. Sampai kapan pun Zidan kagak bakalan bisa membuat Abah bangga. Keluh pemuda yang senang mengenakan kaus-kaus warna menyala itu, bernada frustasi melaporkan sikap dingin Abah ke Ummi..” (59)

Page 78: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

65

“Zidan senang gaya Ummi menasehat tanpa menghakimi. Sumpah, berat sekali melawan kecenderungan diri. Selama ini Zidan bisa menampik godaan rokok, minuman keras bahkan narkoba. Tetapi tak sanggup menjadi sosok yang bukan dirinya.” (61)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tokoh Zidan putus asa

dan baik. Abah Zidan tidak menerima keadaannya yang

berpenampilan seperti perempuan. Zidan laki-laki baik, dia bisa

menjaga diri dari godaan rokok, minuman keras dan narkoba.

13) Abah

Tokoh Abah dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan sosok laki-laki yang memiliki

sifat penyayang dan sabar. Hal itu terlihat dalam kutipan berikut.

“Di hadapan Abah, Ummi masih tersedu sedan. Abah mengeser duduknya,hingga cukup dekat dan bisa memeluk istrinya. Pertama,prasangka baik dulu,kan. Ummi sendiri yang bilang. Harus mencari sampai empat puluh prasangka baik, sebelum berprasangka buruk sama orang ya, kan? Iya, dulu Abah yang ajarin ummi haditsnya. Abah tersenyum .” (93) “Abah menghapus air mata yang mengembun di kelopak Ummi. Jangan marah, tanyakan baik-baik. Siapa tahu berita itu hanya fitnah. Fitnah atau sesuatu yang belum tentu benar tidak boleh meredupkan kebahagiaan istri Abah.” (95)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tokoh abah sangat

menyayangi istrinya dan sabar dalam menyikapi Sesuatu hal

dengan hati dan pikiran yang dingin. Sebagai suami yang baik ia

Page 79: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

66

selalu mengigatkan istrinya dan menenangkan hati istrinya yang

sedang menangis.

c. Tema Minor

Tema minor adalah tema-tema tambahan atau tema sampingan

dari tema mayor. Tema minor sering di sebut sebagai permasalahan

dalam sebuah cerita. Dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi ada

beberapa tema minor atau yang mengacu dalam tema mayor, antara

lain adalah sebagai berikut.

1) Masalah keluarga

Masalah keluarga dalam novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia digambarkan oleh tokoh tambahan Risma

dan Umar, pasangan suami istri. Istri Umar iri terhadap keluarga

Umar,karena suaminya sering membantu kesulitan ekonomi

keluarganya. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan di bawah ini.

“Kalau urusan keluarga Abang,selalu didahulukan.dua ratus juta itu besar,Bang.lagian... Lagian kan,Abah... Lagian Abah kenapa? Lagian kenapa? Abang,kan, Cuma anak tiri Abah.bukan anak kandung! Dengar Risma,kalau bukan karena Abah,Abang mungkin tidak bisa melanjutkan sekolah dan menjadiseperti sekarang. Abang memang bukan anak kandung Abah.tapi bahkan jika tiap sen harta yang Abang punya diberikan ke Abang atau Ummi,Abang belum bisa membalas kebaikan mereka.paham itu? Abang nggak adil!teriak Risma semakin keras,kalau untuk keluarga Risma,Abang selalu berhitung. Dua ratus juta,Bang!semudah itu Abang memberikan ke Abah?dua ratus juta itu banyak bagi keluarga kita!Risma kembali berteriak.

Page 80: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

67

Asal kamu tahu Risma,Abang tak akan sanggupmenelan nasi sesuap pun kalau tahu Abah, Ummi, atau adik-adik Abang kesusahan di rumah mereka.Dengar itu!” (26-28) Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Risma sangat iri terhadap

keluarga suaminya. Ia tidak rela jika suaminya selalu membantu Abi

dan Umminya jika ekonomi keluarganya kekurangan.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah

keluarga Umar dan Risma terjadi karena Risma tidak ingin uang

hasil kerja suaminya terbagi untuk adik dan orang tua Umar, karena

ia merasa sudah banyak uang yang keluar untuk keluarga suaminya.

Risma merasa tidak perlu membantu terus menerus, tetapi sebagai

seorang anak yang berbakti kepada orangtua, Umar selalu membantu

jika keluarganya memerlukan bantuan uang darinya. Umar merasa

sudah lebih dari cukup uang untuk Risma dan anaknya, maka dari itu

Ia tidak keberatan jika orangtua dan adiknya minta bantuan uang

darinya.

2) Masalah percintaan

Percintaan bagi setiap orang memiliki kisah tersendiri,

masalah percintaan novel Antara Cinta dan Ridha Ummi terjadi

pada tokoh Zarika yang mencintai Wisnu yang bekerja di kantor

Zarika bekerja, tetapi Zarika dan Wisnu berbeda agama itu yang

membuat keluarga Zarika tidak merestui hubungan mereka. Hal itu

terlihat pada kutipan di bawah ini.

Page 81: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

68

“Kalau Zarika percaya dengan Ummi dan Abah,”kali ini Abah buka suara,jangan menikah kecuali Wisnu bersedia masuk Islam. Abah kira keluarganya jika taat akan berpikiran yang sama juga.jangan menikah jika harus berpindah agama.tetapi secara pribadi,Abah dan Ummi mohon Rika tidak pernah meninggalkan Islam,agar bisa menjadi tiket ke surga buat Abah dan Ummi.” (41)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa orang tua Zarika sangat

taat pada agamanya dan melarang dengan bijaksana hubungan

percintaan putrinya dengan Wisnu.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa orangtua

Zarika melarang hubungannya dengan Wisnu karena mereka

berdua berbeda keyakinan, jika keduanya tetap berhubungan. Salah

satu dari mereka harus menaruhkan agamanya. Ketaatan orangtua

Zarika yang melarang jika harus berpindah agama. Orangtua Zarika

melarang hubungan anaknya, jika anaknya harus berpindah agama

Begitupun dengan hubungan Zarika selanjutnya dengan Ivan

seorang pegawai di kantor Zarika bekerja, Zarika di larang dekat

karena Ivan adalah seorang laki-laki beristri. Zarika sadar sudah

mendekati seseorang yang sudah mempunyai istri. Hal itu dapat

dilihat pada kutipan di bawah ini.

“Ummi nggak ridha, Zarika tidak akan pernah ridha! Hancur hati Ummi. “Zarika menubruk ummi lalu memeluknya erat beberapa waktu, ibu dan anak itu melebur air mata. Maafkan Rika, Mi ridha Ummi, ridhanya Allah..... Zarika takut. Jemari Ummi mengelus lembut kerudung anak gadisnya berangsur kemarahan mereda.

Page 82: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

69

Zarika, jika kamu sudah menyakiti istrinya, mungkin dia tahu atau bisa membaca situasi. Datangi, mohon iklas dan maafnya untuk Ummi, mau Rika melakukan itu? Zarika mengangguk kebaikan apapun akan dia lakukan untuk Ummi demi menebus kesalahan yang telah melukai perempuan terkasih itu.” (125-126)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Ummi Zarika sangat

kecewa dan marah karena Zarika berhubungan dengan orang yang

sudah beristri. Ummi Zarika sangat menyayangi Zarika, maka dari

itu sebelum Zarika berbuat hal yang tidak diinginkan . sebagai

seorang Ibu, Ummi Zarika harus mengingatkan putrinya untuk selalu

ke jalan yang benar. Sebagai anak yang berbakti kepada orangtua,

Zarika meminta maaf atas kesalahannya.

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tema

minor yang terdapat dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

antara lain keluarga, percintaan. Tema minor menggambarkan

terjadinya peristiwa yang dialami tokoh utama dan tokoh tambahan.

d. Latar

1) Latar Tempat

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Kejadian-kejadian dalam

novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia ini terdapat

di banyak tempat, sehingga latar tempat dalam novel ini tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu. Secara garis besar di dalam novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia, latar berkisar

Page 83: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

70

pada empat tempat, yaitu di cafe, kantor, salon, masjid besar di

wilayah Jawa Barat. Hal itu dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Zubaidah terkesiap kaget,juga malu membayangkan Ziah, Mak Inah, dan pastinya juga Ummi yang baru pulang dari ceramah ikut mengeryitkan alis melihat apa yang dilakukannya di cafe sederhana di pinggir jalan.” (17)

“Semuanya baru jelas ketika aku menemaninya rapat di sebuah cafe sejak pukul lima sore dialog berlangsung alottugas meyakinkan klien belum juga menemukan titik usai ketika waktu Magrib tiba.” (209)

Dari kutipan pertama terlihat latar tempat di sebuah cafe.

Saat Zubaidah di jemput kakak, Ummi dan adiknya. Mereka

melihat Zubaidah di cafe pingir jalan, maka dari itu mereka

menghampiri Zubaidah untuk mengajaknya pulang ke rumah

bersama mereka naik mobil, yang dikendarai kakak Zubaidah.

Kutipan kedua saat Zarika rapat di cafe dengan klien. Zarika rapat

hampir satu jam tetapi rapat belum juga selesai, karena sulit untuk

meyakinkan kliennya Zarika, yang rapat dengannya di sebuah cafe.

Tidak hanya di cafe, berikut latar tempat di kantor, dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

“Karir gadis berjilbab yang penampilannya modern itu melesat pesat. Bertambah,tidak instan,tapi tahu-tahu sudah duduk di kursi direksi.” (37) “Barangkali hidup kami berdua lambat laun semakin terasa sepi bagi perempuan yang melahirkanku.terlebih setelah kesibukan di kantor yang bergerak di bidang advertising semakin menyita waktu,dan seolah merebut anak satu-satunya dari pandangannya.” (202)

Page 84: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

71

Dari kutipan tersebut terlihat latar tempat di kantor, dapat

dilihat dari kalimat kursi direksi adalah suatu jabatan yang ada

pada sebuah kantor, dan pada kutipan berikutnya, sudah dijelaskan

tempatnya di kantor yang bergerak di bidang periklanan atau

advertising. Latar tempat berikutnya adalah salonnya Zidan.

Berikut kutipan salon milik Zidan.

“Zidan hafal betul kebiasaan Zubaidah menyenangkan laki-laki yang sedang didekatinyakakaknya itu memang paling royal kalau urusan cowok. Mulai mentraktir, membawanya ke salon gratisan karena milik adik sendiri atau apapun agar cowok disukai membalas perasaannya.” (58) “Seperti mendapatkan ide baru Zubaidah berjalan cepat-cepat meninggalkan Zidan yang termangu di pelataran salon.” (65) Dari kutipan tersebut terlihat bahwa Zubaidah dan Joko ke

salon milik Zidan, adik Zubaidah sendiri untuk merapikan rambut

Joko dan untuk menyenangkan laki-laki yang disukainya, agar

Joko senang dengan perhatian yang diberikan Zubaidah

kepadannya. Zubaidah memang senang menyenangkan hati orang

yang yang di sukai, apapun dia lakukan, untuk orang yang dia

sayangi. Setelah selesai merapikan rambut Joko, Zubaidah

langsung pergi meninggalkan salon milik adiknya. Latar tempat

berikutnya dapat dilihat di bawah ini.

“Kalau boleh, saya ambil lagi Bang. Besok sebelum Dzuhur, Ummi mau ngisi pengajian di masjid daerah Kalideres. Doain rame”. (140)

Page 85: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

72

“Zainal menyebutkan nama sebuah Masjid cukup besar di wilayah Jakarta Barat, sambil memasukkan tiga kotak sepatu titipan Bang Iyan ke dalam kantung plastik hitam agar tidak bercampur dengan barang-barang dagangannya.” (141)

Dari kutipan tersebut terlihat latar tempat di sebuah Masjid

besar daerah Kalideres di wilayah Jakarta Barat. Tempat Zidan

akan berjualan sepatu. Sambil menunggu Ummi yang sedang

mengisi pengajian , Zidan tidak terdiam saja, dia berjualan sepatu

untuk menambah uang agar keluarga kecilnya terpenuhi. Apalagi

dia akan mempunyai anak kedua yang sedang di kandung istrinya,

jadi dia kerja sampingan dengan berjualan sepatu.

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa latar

tempat dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi antara lain:

cafe, kantor, salon, dan masjid. Latar tempat berhubungan dengan

dimana terjadi peristiwa.

2) Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan”

terjadinya peristiwa-peristiwa dalam suatu cerita. Latar waktu yang

terdapat dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia adalah pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari.

Berikut ini uraian latar waktu dalam novel tersebut.

a) Pagi hari

Peristiwa dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia terjadi pada pagi hari. Hal itu dapat dilihat

dari kutipan di bawah ini.

Page 86: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

73

“Pagi-pagi, Zubaidah sudah mampir ke salonnya, berboncengan motor dengan cowok hitam manis yang dipanggil Mas Joko.” (57) “Dini hari pukul tiga lewat tiga puluh menit. Tetes bening dari mata akhirnya jatuh.membasahi ujung sajadah tempat dia bersujudtujuh wajah berkelebat, lalu berputar mengisi ruang imajinasinya,makin lama makin cepat setiap wajah membuat dadanya memompa air mata hingga mengalir lebih deras.” (104)

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan

bahwa peristiwa cerita terjadi pada pagi hari yang digambarkan

oleh tokoh Zubaidah dan Mas Joko datang ke salon pagi-pagi

dan tokoh Ummi Aminah yang salat tahajut pukul tiga lewat

tiga puluh pagi hari. Peristiwa tersebut terjadi pagi hari saat

Ummi Aminah salat di rumah.

b) Siang hari

Peristiwa dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia terjadi pada siang hari. Hal itu dapat dilihat

dari kutipan di bawah ini.

“Peristiwa di hadapannya sulit dipercaya.masih mungkinkah berharap ini cuma mimpi? Tetapi semua nyatasejelas cahaya matahari yang hampir tegak lurus di atas kepala.” (5) “Cerocos Mak Inah sambil menyapu halaman, saat siangnya gadis itu curhat ke perempuan tua yang tak pernah lepas dari kain batik.” (135)

Page 87: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

74

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan

bahwa adanya keterangan waktu seperti cahaya matahari yang

hampir tegak lurus di atas kepala. Keterangan waktu tersebut

menunjukkan jam 12 siang yang sangat panas. Keterangan

waktu siang hari juga dapat dilihat saat siang Zubaidah curhat

dengan Mak Inah.

c) Sore hari

Peristiwa dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia terjadi pada sore hari. Hal itu dapat dilihat

dari kutipan di bawah ini.

“Zubaidah tersipu. Mengamati Mas Joko lebih cermat. Semoga lelaki yang wajah gantengnya telah menghipnotisnya sesoren ini, belum beristri, bisik Zubaidah dalam hati.” (15) “Seperti sore ini. Dua ratus juta itu nggak sedikit, lho, Aisyah. Kalimat kedua dari mulut Risma setelah sambutan. Khas : pasti ada keperluan, nih, makanya kemari.” (23) “Percakapan sore itu mengakhiri perang yang sebelumnya dikobarkan Zarika. Dia dan Ivan semakin dekat. Tidak ada kata cinta yang diumbar atau jadian! Gadis berwajah bulat telur itupun tak peduli jika hubungan mereka tak memiliki nama.” (115) “Semuanya baru jelas ketika aku menemaninya rapat di sebuah café sejak pukul lima sore.” (209)

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan

bahwa adanya keterangan waktu seperti sore hari. Kutipan

Page 88: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

75

pertama terjadi pada saat Zubaidah dengan cowoknya, yang

bernama Joko sedang berduaan di sebuah cafe. Kutipan kedua

terlihat saat Aisyah datang ke rumah Risma. Selanjutnya pada

kutipan ketiga terlihat Zarika dan Ivan semakin dekat. Kutipan

terakhir Zarika rapat di cafe pada sore hari.

d) Malam hari

Peristiwa dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia terjadi pada malam hari. Hal itu dapat

dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Suara salamnya kali ini tak mendapat sambutan tangan terkembang dari Ummi.perempuan setengah baya yang malam itu mengenakan daster batik dan jilbab sederhana, terus menatap tajam dengan sebersit kemarahan yang tersisa di wajah. Di sampingnya, Abah mengangguk kecil ke arah Zarika.” (120) “Semuanya baru jelas ketika aku menemaninya rapat di sebuah cafe sejak pukul lima sore. Dialog berlangsung alottugas meyakinkan klien belum juga menemukan titk usai ketika waktu magrib tiba. Aku terus melihat bergulirnya waktu lewat layar ponselberharap meeting kami segera selesai. Jika tidak, aku terpaksa berpamitan ke mushola, sebelum waktu sholat berakhir.” (209)

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat dilihat

bahwa adanya keterangan waktu seperti malam hari salah

satunya terjadi pada Zarika yang datang ke rumah Umminya

pada malam hari, untuk meminta maaf pada Umminya karena

Zarika sudah melakukan kesalahan yang membuat Umminya

Page 89: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

76

marah, dan latar waktu malam hari dapat dilihat saat Zarika

rapat hingga magrib tiba, belum juga selesai.

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

latar waktu berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa.

Latar waktu dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi antara

lain: pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari.

3) Latar Suasana

Latar suasana adalah apa saja yang terjadi ketika tokoh

melakukan sesuatu. Suasana yang tergambar dalam novel Antara

Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia sebagai berikut.

a) Sedih

Sedih merupakan salah satu emosi akibat berhadapan

dengan situasi yang mengecewakan dan muncul akibat

penderitaan karena luka, derita, dan sakit. Beberapa kutipan

suasana sedih yang terdapat dalam novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia sebagai berikut.

“Sejak kecil, Zubaidah bias melihat dialah itik buruk rupa dalam keluarga.satu –satunya di antara anak Ummi yang tidak cepat menangkap pelajaran, malah pernah tinggal kelas. Memecahkan rekor yang sebelumnya tak pernah dicatat saudara-saudaranya. Ketika tahun-tahun berlalu dan perbedaan yang ada semakin jelas,diam-diam perasaan sedih bercampur iri singgah di hati”. (11-12) “Allah,betapa ingin Zarika menangis. Menumpahkan semua keluh kesah seperti yang dulu biasa dilakukan sambil bersandar di bahu Ummi. Rindu dengan kalimat-

Page 90: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

77

kalimat mujarab Ummi yang mengganti setiap keresahan dengan kedamaia.” (32) “Tangis Zarika pecah.setiap anak bias menjadi tiket ke surga atau neraka bagi orang tuanya. Mana yang akan dia pilih?Semakin deras titik air jatuh di wajahnya yang putih bersih saat Ummi menyitir ayat Al-Qura’an sambil memeluknya erat.” (41) “Zainal mengangguk. Dalam hati menahan perih melihat pengertian istrinya. Enam tahun pernikahan,satu putra, dan satu lagi menjelang lahir. Hidupnya belum beranjak. Masih di sini- sini juga. Untunglah dia tak salah memilih istri. Mungkin ridha Ummi dan Abah juga saat lelaki itu menyododorkan nama untuk untuk mereka pinang.” (51) “Air mata tumpah membasahi daster panjang yang dikenakan Ummi. Setiap kita punya ujian masih-masing menuju ridha-Nya. Ummi dan Abah berdoa kamu tidak pernah berhenti berjuang menjalani takdirmu. Dan takdir itu adalah menjadi laki-laki,bukan yang lain.Ummi paham itu sulit. Setiap perjuangan untuk tetap berada di jalan surga memang tidak ada yang mudah. Kan Zidan tahu surga memang dikelilingi hal-hal yang tidak mengenakan. Kebalikannya neraka..” (60-61) “Abah memandangi istrinya yang melangkah keluar kamar. Sekarang ketika Ummi sedih bagaimana dia bisa menambahkan persoalan lain?” (97) “Apa yang dilakukan putrinya membuka kembali lembaran lama. Sakit hati perempuan yang tersisih. Yang tak lagi mendapatkan tatapan cinta dari suami. Luka sumber kelemahan hati yang berusaha disembuhkan dengan dzikir dan rangkaian ibadah. Sambil dalam hati berdoa, agar tak satupun dari keturunannya menorehkan derita yang sama kepada perempuan lain. Sebab persoalan ini akan membuka

Page 91: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

78

lorong kesedihan yang berpuluh tahun berusaha ditutup rapat-rapat.” (104) “Ummi dan air mata yang diam –diam tumpah di pipi setiap malam,ketika Bapak tak pernah pulang. Tetesan bening yang berusaha keras disembunyikan Ummi dari penglihatan anak-anak. Tetapi Aisyah menjadi saksi akan bentangan panjang sujud-sujud ibunya yang menyembunyikan sedu sedan dengan menempelkan wajah pada sajadah, agar Umar dan Aisyah tak terbangun. Tetapi suara isak yang tertahan dan bahu Ummi yang bergerak-gerak dalam guncangan kecil,menyampaikan getar luka begitu dalam.” (110) “Pertahanan gadis berkerudung itu kandas. Zarika menyerah. Tersedu-sedu di meja. Menangis cinta yang harus berakhir sebelum dimulai.” (115) Berdasarkan kutipan–kutipan di atas, dapat disimpulkan

suasana sedih yang dirasakan Zubaidah, Ummi, Zainal, dan

Zarika karena permasalahan yang sedang dihadapi mereka. Semua

masalah yang dihadapi tokoh-tokoh di atas terlihat saat tokoh itu

menangis, mengeluh. Tokoh Zubaidah sedih karena dia tidak

seperti saudara-saudaranya yang cantik dan pandai. Dia merasa

tidak percaya diri dengan keadaannya. Tokoh Ummi merasa sedih

karena putrinya hampir saja merebut suami orang, hal itu

mengingatkannya pada luka yang pernah Ummi rasakan dulu.

b) Bahagia

Bahagia adalah perasaan senang yang dirasakan dan

dimiliki seseorang. Beberapa kutipan suasana bahagia yang

Page 92: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

79

terdapat dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia sebagai berikut.

“Zubaidah sendiri tak memedulikan profesi,tetapi tak bisa menyembunyikan kegembiraan jika bisa bersanding dengan lelaki tampan yang membanggakan.” (15) “Dia bahagia menikah dengan seorang pekerja keras,sosok sederhana yang tak mendadak minta dihormati ketika di rumah. Lelaki yang senantiasa mengenakan kopiah itu selalu mendahulukan istri dan anaknya. Ketika Kak Zarika atau Bang Umar datang dan membawa sedikit oleh-oleh misalnya, dia akan memisahkan sepotong dua potong kue untuk keluarga kecilnya. Bahkan tanpa perlu Rini minta.” (52) “Sore tadi,anak gadisnya menelepon dengan suara dipenuhi keriangan. Setelah beberapa bulan sebagian cahaya di wajah cantiknya hilang akibat menanggung kesedihan berpisah dengan Ivan. Katanya,mohon doa Ummi, siapa tahu yang sekarang akan menjadi jodoh Zarika. Amin…Amin. Dia dan Abah akan berdoa sungguh-sungguh tentang ini.” (192-193) Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan

bahwa suasana bahagia yang dirasakan tokoh–tokoh dalam novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi di antaranya Zarika, Zubaidah,

dan Rini. Kebahagiaan yang dirasakan mereka antara lain bahagia

jika bersanding dengan orang yang disayang, itu harapan

Zubaidah dan Zarika selama ini. Kebahagiaan juga dirasakan oleh

Rini yang mendapatkan suami orang yang baik, dan bertanggung

jawab seperti Zainal.

Page 93: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

80

c) Tegang

Beberapa kutipan Susana tegang yang terdapa dalam

novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia sebagai

berikut.

“Tiba-tiba pandangan Ziah berhenti di satu kalimat,twit dari seseorang yang tidak dikenal. Tuti_ajah Tuti Tamborin. Anak gadis ustadzah Ummi Aminah merebut suami orang!.” (72-73) “Suara salamnya kali ini tak mendapat sambutan tangan terkembang dari Ummi. Perempuan setengah baya yang malam itu mengenakan daster batik dan jilbab sedehana, terus menatap tajam dengan sebersit kemarahan yang tersisa di wajah. Di sampingnya, Abah mengangguk kecil kea rah Zarika. Benar apa yang ramai dibicarakan orang, Zarika?Ummi tak menunda. Pikir Zarika. Langsung ke inti persoalan. Zarika bisa menjelaskan, Ummi. Tidak seburuk itu. Ummi berdiri dari kursinya. Suaranya terdengar menahan emosi saat mengulang pertanyaan, sementara anak gadisnya tergugu beberapa detik hanya bisa diam. Jawab saja pertanyaan Ummi. Benar atau tidak.kalau fitnah berarti tidak ada yang perlu dipersoalkan.kecuali jika ternyata…Ummi menarik napas panjang,yang digunjingkan mereka itu benar.” (120) “Suara langkah-lngkah tegap,bergegas. Penjelasan bernada panik dari putranya yang sholih terdengar tak beraturan ditingkahi tarikan-tarikan bernada memerintah.” (150) Dari kutipan-kutipan di atas, terlihat ketegangan Ziah

saat membaca twit dari seseorang yang tidak dia kenal.

Ketegangan juga dirasakan Zarika saat berkunjung untuk

meminta maaf kepada Ummi yang tidak mendapat sambutan

salam padahal ada Ummi di rumah. Dan ketegangan saat ada

Page 94: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

81

orang bergegas dan menarik sambil bernada memerintah

Zainal.

d) Sepi

Suasana sepi yang terjadi di dalam novel Antara Cinta

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia yaitu pada saat rumah

Abah sepi hanya Abah, Ummi, dan Mak Inah karena Ziah,

Zubaidah, Zainal dan keluarga kecilnya sedang pergi dengan

urusannya masing-masing. Hal itu dapat diketahui melalui

kutipan berikut ini.

“Suasana rumah Abah sepi. Ziah tadi hanya muncul sebentar bersama Zubaidah,katanya ada perlu ke ATM. Zainal sedang mengambil sepatu di Bogor sekalian mengajak istri dan anaknya jalan-jalan, kata Ummi. Jadi hanya mereka dan Mak Inah yang belum lama keluar dengan tiga cangkir teh manis dan sepiring singkong goreng.” (78) “Barangkali hidup kami berdua lambat laun semakin terasa sepi bagi perempuan yang melahirkanku. Terlebih setelah kesibukan di kantor yang bergerak di bidang advertising semakin menyita waktu, dan seolah merebut anak satu-satunya dari pandangannya.” (202) Dari kutipan di atas, terlihat suasana sepi di rumah

Ummi. Hanya Abah, Ummi, dan Mak Inah pembantu di rumah

Ummi Aminah. Karena anak-anak Ummi sedang pergi dengan

urusannya masing-masing. Suasana sepi juga dirasakan

Umminya Laras karena sering ditinggal Laras bekerja, di

rumah hanya mereka berdua.

Page 95: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

82

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

latar suasana berhubungan dengan keadaan hati/ suasana hati

saat itu, yang dirasakan oleh tokoh. Latar suasana dalam novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi antara lain: sedih, bahagia,

tegang, dan sepi.

e. Sudut pandang

Dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

sudut pandang yang digunakan adalah pusat pengisahan persona

ketiga, pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang pesona

ketiga, gaya “dia”Berikut ini adalah kutipan novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia yang digambarkan sudut pandang

persona ketiga.

“Dia tak pernah bisa menolak permintan dari perempuan paruh baya dengan raut wajah yang selalu menyiratkan ketulusan. Sembilan bulan lebih perempuan itu mengandung . Mustahil menghitung jasa yang sudah ditanamkan ke diri Aisyah hingga usia hampir empat puluh ini.” (21) Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang

yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga mahatahu.

Pengarang bertindak sebagai narator yang mengetahui semua hal

tentang tokoh, peristiwa,dan tindakan, termasuk motivasi yang

melatarbelakaginya. Hal ini ditunjukkan oleh pengarang dengan

mendeskripsikan tindakan Aisyah yang tidak bisa menolak permintaan

Umminya.

Page 96: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

83

f. Bahasa

Bahasa dalam seni sastra dapat disamakan dengan cat dalam

seni lukis. Keduanya merupakan unsur bahan, alat, sarana, yang diolah

untuk dijadikan sebuah karya yang mengandung “nilai lebih” daripada

sekedar bahannya itu sendiri. Bahasa merupakan sarana pengungkapan

sastra. Dipihak lain sastra lebih dari sekedar bahasa, deretan kata,

namun unsur kelebihannya itu pun hanya dapat diungkapkan dan

ditafsirkan melalui bahasa.

1. Bahasa kiasan

Bahasa kiasan dibentuk dengan mengiaskan dan

menyamarkan sesuatu hal dengan yang lain. Berfungsi untuk

menarik perhatian, dan menimbulkan kejelasan gambaran. Berikut

ini kutipan bahasa kiasan dalam novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi.

“Pagi tadi, semua cerah.Sama sekali tak ada pertanda awan gelap akan tiba-tiba membungkus hamparan biru yang menghiasi langit.” (7) “Ketika jawaban itu akhirnya berada dalam gengaman, kesiapan yang kubangun ternyata pecah berkeping- keping.Aku berlari,terbang menjauh seperti merpati yang sayapnya terluka.” (220) Dari kutipan di atas, frasa membungkus hamparan biru

berarti mendung. Selanjutnya kutipan kedua pada frasa pecah

berkeping-keping berarti gagal.

Page 97: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

84

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa kiasan

yang digunakan antara lain: membungkus hamparan biru, pecah

berkeping-keping.

2. Bahasa Asing

Bahasa asing adalah bahasa milik bangsa lain yang dikuasai

biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural

tidak di anggap sebagai bahasa sendiri. Berikut ini kutipan bahasa

asing dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi.

“Zubaidah terkesiap kaget,juga malu membayangkan Ziah, Mak Inah, dan pastinya juga Ummi yang baru pulang dari ceramah ikut mengeryitkan alis melihat apa yang dilakukannya di cafe sederhana di pinggir jalan.” (17)

“Zarika terdiam. Shock. Otak cerdasnya dengan cepat membalik logika yang disampaikan Herman.” (36) Barangkali hidup kami berdua lambat laun semakin terasa sepi bagi perempuan yang melahirkanku. Terlebih setelah kesibukan di kantor yang bergerak di bidang advertising semakin menyita waktu, dan seolah merebut anak satu-satunya dari pandanganya. Presentasi , meeting dengan client, mencari konsep paling tepat termasuk menemukan jargon yang mudah diingat, hingga kalah dengan biro tetangga.” (202)

Dari kutipan di atas, cafe merupakan bahasa inggris yang

berarti tempat minum yang pengunjungnya di hibur dengan musik.

Shock dalam kutipan kedua berarti terkejut, Selanjutnya pada

kutipan ketiga advertising dalam bahasa Indonesia berari

Page 98: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

85

periklanan, meeting yang berarti pertemuan dan client yang berarti

pelangan.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa asing

yang digunakan antara lain: cafe, shook, advertising, meeting, dan

client.

g. Amanat

Amanat merupakan pesan positif dari pengarang yang

disampaikan kepada penikmat sastra melalui karya sastranya agar di

akhir cerita pembaca dapat memetik hikmah dibalik peristiwa tersebut.

Amanat yang terdapat dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia dapat dilihat dari kutipan di berikut ini.

“Tapi jilbab itu identitas muslimah, sayang. Iya Idah. Menuruti orang tua nggak bakal rugi, kok!imbun salah satu kakaknya mendengar gerutan sang adik. Jilbab menjaga kita dari pandangan nakal lelaki tak bertanggung jawab!tutur abangnya , Zainal, yang ke mana-mana tak lepas kopiah.” (13) “Berangsur kubuka lagi catatan memori atas ridha Ummi: Tidak terlibat narkoba,tidak pernah dipenjara,muslim, dan menegakkan sholat. Alhamdulillah, semuanya terpenuhi. Hari-hariku kembali cerah. Aku jatuh cinta lagi.” (212-213)

Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengarang

menyampaikan amanat yang sangat baik. Amanat dalam novel Antara

Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia antara lain: (1) memakai

jibab itu keharusan bagi muslimah, sebagai orang tua sangat baik

mengharuskan putrinya untuk memakai jibab, dan (2) ridha orang tua

Page 99: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

86

adalah ridha Allah, maka dari itu memilih jodoh yang baik dan yang

diridhai orang tua akan membuahkan kebahagian kedepannya nanti.

2. Nilai Moral dalam Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia

Pembahasan data ini akan dibahas sesuai dengan uraian tabel yang

telah dikemukakan pada penyajian data nilai moral sastra dalam novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia yang meliputi aspek

nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri, nilai moral hubungan

manusia dengan manusia lain, dan nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan-Nya.

a. Nilai Moral Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

Hubungan manusia dengan dirinya sendiri disebutkan cara-

caranya di dalam ayat-ayat takwa dan dicontohkan dengan keteladanan

Nabi Muhammad. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri dalam

novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia dapat dilihat

dalam uraian berikut ini.

1) Menghargai Waktu

Menghargai waktu adalah ketika seseorang dapat

menggunakan waktu yang dimiliki untuk melakukan hal-hal yang

bermanfaat. Dalam kutipan novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia tentang ajaran menghargai waktu dapat dilihat

dari kutipan berikut ini.

“Pulang! Udah mau maghrib masih di rumah laki-laki. Cepetan pulang!” (138)

Page 100: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

87

“Aku terus melihat bergulirnya waktu lewat layar ponsel. Berharap meeting kami segera selesai.Jika tidak, aku terpaksa berpamitan ke mushola, sebelum waktu sholat berakhir”. (209) Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Zainal menghargai

waktu maghrib, menyurub Zubaidah pulang karena sudah maghrib

dan tokoh Zarika yang sangat menghargai waktu salat, walaupun

sedang meeting. Zarika tetap menyepatkan diri untuk pergi ke

mushola salat magrib.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai moral

hubungan manusia dengan diri sendiri dapat dilakukan dengan cara

menghargai waktu. Zarika adalah perempuan yang baik maka dari

itu waktu magrib, ia harus menjalankan kewajibannya sebagai

seorang muslim, walaupun sedang meeting.

2) Jujur

Perbuatan benar atau jujur merupakan lawan dari dusta atau

bohong. Kejujuran pertama yang terdapat dalam novel Antara

Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia digambarkan oleh

Zubaidah menjawab pertanyaan Ziah dengan jujur. Kejujuran

kedua yang terdapat dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan oleh tokoh Zarika, Zarika

mengatakan dengan jujur bahwa ia tidak merebut Ivan dari istrinya.

Hal tersebut terlihat dari kutipan berikut ini.

“Berawal dari keributan pagi ini. Zubaidah yang emosi tidak terima tuduhan yang dialamatkan Ziah.Adiknya yang

Page 101: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

88

cerdas dan bermata lentik itu mencecarnya setelah berhari-hari memendam kerisauan sendiri. Enak aja Mas Joko masih single, kok. Nggak mungkin !buktinya… Apa buktinya?biar bodoh gini-gini aku tahu mana yang bujangan dan mana yang bajingan! Ssshhh! Aku nggak mungkin ngerebut suami oraaang! Mungkin saja Zarika, kan?” (92) Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Zubaidah telah jujur

mengatakan yang sebenarnya kepada Ziah. Ziah adalah adik dari

Zubaidah. Zubaidah mengatakan dengan jujur kepada Ziah bahwa ia

tidak merebut suami orang dengan isu bahwa anak perempuan Ummi

Aminah merebut suami orang. Kejujuran yang kedua adalah kejujuran

Zarika kepada Umminya. Dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Ummi, Zarika tidak bermaksud begitu. Hubungan Zarika dan Ivan belum sampai ke tahap membicarakan pernikahan..” (122)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Zarika berkata jujur

tentang hubungannya dengan Ivan. Mereka tidak berhubungan dan

tidak membicarakan ingin menikah.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai moral

hubungan manusia dengan diri sendiri dapat dilakukan dengan cara

jujur karena kejujuran sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-

hari. Zubaidah yang di tanya adiknya menjawabnya dengan jujur,

dan Zarika yang jujur kepada Umminya tentang hubungannya

dengan Ivan.

Page 102: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

89

3) Tanggung Jawab

Allah Swt memikulkan ke atas pundak manusia tugas-tugas

yang wajib manusia laksanakan, baik dalam hubungan dengan

Allah Swt maupun dengan sesama manusia dan makhluk lainnya.

Tanggung jawab dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia digambarkan oleh tokoh Umar. Hal tersebut

dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

“Suaminya memang bukan orang berada, meski ibunya seorang daiyah terkenal. Orang luar mungkin sulit membayangkan kesederhanaan keluarga mereka, tetapi Zainal sudah sejak awal bersikap terbuka tentang ini dan Rini menerima. Bukan kemapanan harta yang dicari muslimah itu dari calon suaminya. Tapi tekad dan tanggung jawab, serta kesungguhan membimbing keluarga kecil mereka.” (52) “Dia anak tertua di keluarga Ummi. Tulang punggung. Istrinya harus bisa memahami itu. Meski Abah dan Ummi tak pernah meminta, Umar merasa berkewajiban mengirimkan uang setiap bulan untuk biaya sekolah dan les adik-adiknya.” (79)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tanggung jawab yang

dilakukan Zainal terhadap keluarga kecilnya sangat dihargai

istrinya dan tanggung jawab Umar sangatlah besar. Ia akan

memperjuangkan adik-adiknya sekolah. Maka dari itu, istrinya

harus memahami hal itu.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Zainal

sangat bertanggung jawab dengan keluarga kecilnya, ia kerja keras

demi anak dan istrinya. Tokoh Umar juga sangat menyayangi adik-

Page 103: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

90

adiknya, ia ingin tanggung jawab memberikan sebagian uangnya

untuk adiknya karena ia merasa anak yang paling tua.

b. Nilai Moral Hubungan Manusia dengan Manusia Lain

Hubungan antar manusia ini dapat dibina dan dipelihara, antara

lain dengan mengembangkan cara dan gaya hidup yang selaras dengan

nilai dan norma yang disepakati bersama dalam masyarakat dan

Negara yang sesuai dengan nilai dan norma agama. Berikut ini

diuraikan tentang aspek hubungan manusia dengan manusia lain.

1) Tolong Menolong

Islam bukanlah agama yang mengedepankan dimensi

vertikal semata (hubungan dengan Allah) dan melupakan persoalan

duniawi, Islam sangat memperhatikan dimensi horisontal antara

umat manusia (hubungan manusia dengan manusia), salah satunya

ditunjukkan oleh sikap tolong menolong. Dalam interaksi sosialnya

manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Allah memberi

penjelasan mengenai hal ini dalam surat Al Ma-Idah ayat 2 :

$pκ š‰ r'̄≈ tƒ t⎦⎪Ï% ©!$# (#θãΖtΒ# u™ Ÿω (#θ=Ït éB uÈ∝̄≈ yèx© «!$# Ÿωuρ töκ ¤¶9 $# tΠ# tpt ø:$# Ÿωuρ y“ô‰oλù; $#

Ÿωuρ y‰Í× ¯≈ n=s) ø9 $# Iωuρ t⎦⎫ÏiΒ!# u™ |M øŠ t7 ø9 $# tΠ# tpt ø:$# tβθäótGö6 tƒ WξôÒsù ⎯ ÏiΒ öΝ ÍκÍh5 §‘

$ZΡ≡ uθôÊ Í‘ uρ 4 # sŒ Î) uρ ÷Λ ä⎢ ù=n=ym (#ρߊ$sÜ ô¹$$sù 4 Ÿωuρ öΝ ä3̈ΖtΒÌøg s† ãβ$t↔ oΨ x© BΘöθs% βr&

öΝ à2ρ‘‰|¹ Ç⎯ tã ωÉfó¡ yϑø9 $# ÏΘ# tpt ø:$# βr& (#ρ߉tG÷ès? ¢ (#θçΡuρ$ yè s?uρ ’ n?tã ÎhÉ9ø9 $#

3“uθø) −G9 $# uρ ( Ÿωuρ (#θçΡuρ$yès? ’ n?tã ÉΟ øOM}$# Èβ≡ uρô‰ãèø9 $# uρ 4 (#θà) ¨?$# uρ ©!$# ( ¨βÎ) ©!$#

߉ƒ ωx© É>$s) Ïèø9 $# ∩⊄∪

Page 104: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

91

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (menganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) menganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karuniadan keridhoan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Qs. Al-Maidah : 2)

Dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia sikap tolong menolong digambarkan oleh beberapa tokoh.

Hal tersebut terlihat dari kutipan berikut ini.

“Pliz ya, Zi, jangan bilang Ummi. Kakak butuh banget. Pelan kepala Ziah mengangguk. Zubaidah tersenyum dan melompat-lompat kegirangan di tempat tidur sebelum meninggalkan kamar Ziah”. (71) “Keheningan beberapa saat lalu kini berganti kepanikan. Abah dan Zidan pontang-panting untuk pertama kali kekompakan keduanya dibutuhkan. Mereka harus bergerak cepat. Abah memberi instruksi Zidan berlari ke kamar Rini untuk mengambil perlengkapan bayi, juga baju ganti ala kadarnya bagi kakak iparnya. Lalu memapah Rini yang terlihat begitu lemah ke dalam mobil. Saking panik, mereka nyaris melupakan Rizki yang tertidur pulas di kamar.” (169) Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Ziah menolong

kakaknya yang membutuhkan pertolongan. Ziah meminjamkan

uang kepada kakaknya. Tokoh Zidan dan Abahnya juga menolong

Page 105: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

92

Rini untuk dibawa ke rumah sakit. Karena Rini akan segera

melahirkan putranya yang kedua.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa nila moral

hubungan manusia dengan manusia dapat kita lakukan dengan

tolong menolong. Kita sebagai manusia harus saling membantu

atau menolong siapa saja, baik dalam bentuk material maupun

dalam bentuk tenaga. Tanpa membeda-bedakan.

2) Dermawan

Dermawan adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang

atau seseorang yang bersikap pemurah hati. Dalam kutipan novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia tentang sikap

dermawan dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

“Ayah tirinya sosok sholih. Shalat berjama’ah di masjid tak pernah terlewat. Uang yang di peroleh dari usaha kos-kosan dan kontrakan yang dirintisnya, selain digunakan untuk keluarga,juga bersedekah ke sekitar mereka yang memerlukan uluran tangan..” (24)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa Abah adalah orang yang

dermawan dan baik hati. Ia tidak hanya mementingkan

keluarganya. Ia juga bersedekah kepada orang yang membutuhkan.

Abah selalu membantu orang yang membutuhkan, tanpa membeda-

bedakannya.

3) Adil

Adil merupakan sikap tidak membeda-bedakan antara satu

dengan yang lain. Bersifat sama rata. Adil dapat ditunjukkan

Page 106: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

93

dengan berbagai hal. Salah satu contoh adil yang ada dalam novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia dapat dilihat dari

kutipan berikut ini.

“Meski bukan anak kandung, Abah tak pernah membeda-bedakan Aisyah dan Bang Umar.semua dikasihi dan dicintai.Dari soal uang jajan,sekolah,sampai pakaian. Abah tak pilih kasih.” (24) “Seingatnya, selama ini dia sudah berusaha memberikan kebahagiaan dan kehidupan mewah kepada istrinya. Seandainya Risma menghitung apa yang dia miliki, dibandingkan dengan nilai yang telah diberikan suaminya kepada Abah, Ummi maupun adik-adik yang enam orang itu. Satu rumah yang mereka tempati saja angkanya sudah jauh melebihi.” (83)

Dari kutipan di atas, sikap adil terlihat pada Abah yang

tidak membedakan anak kandungnya atau anak tirinya. Semuanya

sama rata dari uang jajan sampai sekolah. Abah sudah menggangap

mereka seperti anak kandung Abah semua. Tokoh Umar juga

sangat adil masalah uang antara istri dan adik-adiknya. Umar tidak

membeda-bedakan jika adiknya atau orang tuanya membutuhkan

uang. Umar pasti memberikannya.

4) Peduli

Peduli merupakan sikap yang ditunjukkan seseorang

kepada orang lain sebagai wujud memperhatikan atau memberi

perhatian. Peduli dapat ditunjukkan dengan berbagai hal. Salah satu

contoh kepedulian yang ada dalam novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Page 107: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

94

“Tugas abang menjaga idah sebagai adik. Anak perempuan nggak baik nyamperin lelaki. Malu. Entar digosipin lagi di twitter kayak kak Zarika kemarin.” (139) “Kupandangi Ryan kali kedua pertemuan kami. Postur tinggi tegap yang entah bagaimana mengulurkan payung saat aku membuka pintu taksi di hari berhujan. Padahal kami tidak saling kenal.” (217)

Dari kutipan di atas, sikap peduli digambarkan oleh tokoh

Zainal yang peduli kepada Zubaidah sebagai adiknya dan sikap

peduli juga ditunjukkan oleh tokoh Ryan yang peduli terhadap

Laras, ia memberi Laras payung saat Laras membuka pintu taksi.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepedulian

Zainal kepada adiknya yang bernama Zubaidah, karena ia sebagai

kakak laki-laki harus melindungi adiknya, dan kepedulian Ryan

terhadap Laras, saat turun hujan, Ryan membawakan Laras paying

agar Laras tidak kehujanan.

c. Hubungan Manusia dengan Tuhan-Nya

Ketakwaan atau pemeliharaan hubungan dengan Allah dapat

dilakukan antara lain dengan cara beriman kepada Allah menurut cara-

cara yang diajarkan melalui wahyu yang sengaja diturunkan-Nya,

beribadah kepada-Nya, mensyukuri nikamat-Nya, bersabar menerima

cobaan dari Allah, memohon ampunan atas segala dosa dan tobat

dalam makna sadar. Berikut ini merupakan contoh aspek nilai moral

hubungan manusia dengan Tuhan-Nya.

Page 108: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

95

1) Berdoa

Berdoa merupakan permintaan terhadap Allah supaya apa

yang sedang di harapkan bisa terkabulkan atau terwujud sesuai

dengan yang di harapkan. Salah satu contoh berdoa kepada Allah

dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

dapat dilihat dari kutipan berikut.

“Sejak remaja, Zarika rutin melantunkan doa berkenaan dengan jodoh dan keturunan, seperti diajarkan Ummi. Robbana hablanamin azwajina wa dzuriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqiina imaama. Semoga Allah memberinya pendamping dan keturunan yang sholih,dan menjadi cahaya mata serta pemimpin orang-orang yang bertakwa.” (34-35) “Ya Allah jadikanlah aku,anak-anakku, dan keluargaku termasuk dari golongan orang yang baik. Dan janganlah Engkau jadikan aku dan mereka dalam golongan orang yang jahat dan orang yang membuat mudharat. Berilah rezeki kepadaku dan kepada mereka berupa ilmu yang bermanfaat, akhlak yang baik, dan taufik untuk ketaatanku, juga pemahamaan para Nabi. Amin….” (127)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tokoh Zarika dan Ummi

sedang berdoa. Zarika berdoa semoga diberi jodoh yang baik. Dan

Ummi berdoa agar keluarganya menjadi orang-orang golongan

yang baik.

2) Ibadah

Ibadah adalah perbuatan menyatakan bakti kepada Allah Swt

yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi

Page 109: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

96

larangan-Nya. Salah satu ibadah yang digambarkan dalam novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

“Ayah tirinya sosok sholih. Shalat berjama’ah di masjid tak pernah terlewat.” (24) “Sepekan melakukan Tahajud dan menenggelamkan diri dalam lautan huruf-huruf hijaiyah,Zarika akhirnya tahu keputusan apa yang harus disampaikan kepada Wisnu. Dia sudah memilih.” (41-42) “Ambil wudhu, shalat dan lapor sama Allah, Mi. Tiga puluh enam tahun pernikahan Berbagi kebahagiaan juga kesedihan. Kebersamaan mereka adalah sumber ketenangan yang menguatkan satu sama lain dalam melalui hari-hari yang kadang terasa begitu berat”. (96) “Abah dan Ummi terlihat lebih tenang setelah melakukan shalat Tahajud. Jari keduanya terus bergerak dalam dzikir.” (177) “Ummi Aminah masih menekuri sajadah.Lepas shalat malam, didirikannya shalat masing-masing satu rakaat bagi anak-anaknya.” (194) “Malam-malam Ummi lebih banyak dihiasi ibadah dan ibadah. Tak sendiri, Abah menemani. Mereka bergantian membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an sambil sesekali berpandangan.” (195) Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh-tokoh

dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

selalu beribadah kepada Allah. Seperti yang di lakukan Abah dan

Ummi yang selalu salat dan membaca al quran. Baik salat wajib

Page 110: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

97

maupun salat sunah. Abah dan Ummi adalah orangtua yang panut

diteladani.

3) Bersyukur

Syukur merupakan memuji pemberi nikmat atas kebaikan

yang telah dilakukan. Salah satu contoh bersyukur kepada Allah

dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

dapat dilihat dari kutipan berikut.

“Alhamdulillah, segala sesuatunya cukup. Mak Inah yang sering bersama Ziah mendampingi Ummi ceramah,setiap memasak pasti memperhatikan menu yang disukai Rizki, hingga bocah lelaki itu selalu menghabiskan makannya. Tidak jarang Mak Inah membuat kue-kue kesukaan Rizki dengan uangnya sendiri. Perempuan itu sebatangkara. Anak dan cucu Ummi sudah dianggap seperti darah dagingnya sendiri.” (48) “Dorongan untuk terjun ke lembah dosa begitu kuat. Alhamdulillah, sampai detik ini Zidan masih sanggup melawan hawa nafsu. Bukan disebabkan alasan agama seperti yang diceramahkan Zainal. Tetapi karena hatinya yang lembut tak sanggup membayangkan air mata Ummi menitik karena dia.” (62) “Alhamdulilah, meski hanya mengiringi, Ziah berharap setiap langkahnya bisa ikut menambah catatan kebaikan disisi Allah. Dia tak keberatan kehilangan waktu untuk bertemu orang dan mencari jodoh, seperti yang sering dirisaukan Zubaidah. Lagipula keinginan untuk bersekolah tanpa memberatkan Ummi dan Abah, masih menjadi agenda utama yang mengisi mimpi-mimpinya, bukan urusan mencari suami.” (72) “Satu istri itu amanah luar biasa.Apalagi bersama deretan anak .Anugerah dari Allah yang jika tidak disyukuri akan berat pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

Page 111: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

98

Dan mensyukuri berarti menjaga,merawat, mendidik dan membimbing mereka. Membangun kelayakan demi kelayakan untuk sampai ke surge-Nya.” (91)

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tokoh dalam novel Antara

Cinta dan ridha Ummi karya Asma Nadia selalu bersyukur atas

karunia Allah. Anugerah dari Allah yang diberikan untuk umatnya

selalu yang terbaik.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ummi sangat

bersyukur karena ia kerja selalu cukup, tidak merasa kekurangan,

begitupun tokoh Zidan yang bersyukur walaupun penampilannya

seperti perempuan ia tidak pernah mabuk-mabukan ataupun

narkoba, ia selalu menjaga agar tetap menjadi orang baik.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia di Kelas XI SMA

Pembelajaran di sekolah terjadi apabila terdapat interaksi antara

peserta didik dengan lingkungan belajar yang di atas guru untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Pembelajaran sastra merupakan suatu rangkaian

pembelajaran yang melibatkan berbagai komponen-komponen di

dalamnya yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pengajaran sastra dapat dikatakan sebagai wahana untuk belajar

menemukan nilai-nilai yang terdapat dalam karya sastra yang diajarkan

dan peserta didik dapat mengembangkan imajinasi sesuai dengan dunianya

sehingga dapat mengangkat kreatifitas peserta didik.

Page 112: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

99

Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu membimbing dan

mengarahkan peserta didiknya ke arah gemar membaca terhadap karya

sastra terutama novel yang isinya mengandung nilai pendidikan, niali

moral, dan pengalaman yang positif. Oleh karena itu, pembelajaran sastra

harus lebih ditingkatkan agar tercapai tujuan pendidikan.

Pembelajaran sastra sangat penting diajarkan di sekolah, karena

dapat membantu meningkatkan ketrampilan berbahasa, meningkatkan

pengetahuan, mengembangkan cipta dan rasa, serta menunjukkan

pembentukan kepribadian peserta didik. Pembelajaran sasrta hendaknya

dilakukan secara tepat sehingga dapat membantu peserta didik dalam

mengekspresikan karya sastra dan mempertajam perasaan, penalaran, dan

khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat dan lingkungan.

Dalam pembelajaran sastra, seorang pendidik tidak hanya

mengajarkan teori-teori saja. Selain teori-teori sastra yang diajarkan,

seorang pendidik harus mengenakan karya sastra dan menerapkan teori-

teori tersebut untuk mengekspresikan karya sastra tersebut. Dengan

mengekspresikan karya sastra, dapat melatih peserta didik mempertajam

perasaan, penalaran, dan daya khayal. Serta kepekaan terhadap

masyarakat, budaya, agama, dan lingkungan hidup. Oleh karena itu,

pembelajaran sastra sangat penting untuk diajarkan di lembaga pendidikan

khususnya di Sekolah Menengah Atas. Pembelajaran sastra di SMA

berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai

berikut.

Page 113: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

100

a. Standar Kompetensi

Standar kompetensi dalam silabus SMA tentang pembelajaran

sastra, khususnnya kompetensi dasar novel, yaitu memahami wacana

sastra melalui membaca novel Indonesia. Dalam pembelajaran ini,

peserta didik diharapkan mampu memahami isi yang terkandung

dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

Standar kompetensi dalam pembelajaran sastra novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi adalah 7.2 ( membaca) memahami berbagai hikayat,

novel Indonesia/ terjemahan.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan perincian dari standar kompetensi.

Dalam sebuah standar kompetensi terdapat beberapa kompetensi dasar.

Kompetensi dasar dalam penelitian ini adalah memahami unsur-unsur

intrinsik novel. Dalam kegiatan diskusi, diharapkan peserta didik

mampu dalam menganalisis unsur intrinsik yang terdapat dalam

novelAntara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia. Kompetensi

dasar dalam pembelajaran ini adalah 7.2 menganalisis unsur-unsur

intrinsic dan ekstrinsik novel Indonesia / terjemahan.

c. Indikator

1) Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia.

2) Mampu menganalisis nilai moral yang meliputi aspek nilai moral

hubungan manusia dengan diri sendiri, nilai moral hubungan

Page 114: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

101

manusia dengan manusia lain, dan nilai moral hubungan manusia

dengan Tuhan-Nya pada novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia.

3) Mampu mendeskripsikan hubungan antar aspek nilai moral yang

terdapat dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia.

d. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan kompetensi dasar menemukan nilai-nilai novel

diperoleh tujuan pembelajaran, yaitu :

1) menganalisis unsur-unsur intrinsik novel;

2) menentukan nilai-nilai moral dalam novel;

3) menganalisis nilai moral yang meliputi tiga aspek nilai moral

hubungan manusia dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan

dengan Tuhan-Nya novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya

Asma Nadia;

4) mendeskripsikan hubungan antara aspek moral yang terdapat

dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

e. Bahan Pembelajaran

Pembelajaran novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadiaini melatih peserta didik untuk menemukan dan menganalisis

unsur intrinsik dan nilai moral yang terdapat dalam novel tersebut.

Kriteria novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

Page 115: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

102

sebagai bahan pembelajaran bahasa dan sastra di SMA dilihat dari

segi: a) segi bahasa, b) segi psikologi, c) segi latar belakang budaya.

1) Segi bahasa

Novel sebagai bahan pembelajaran bahasa dan sastra di SMA

hendaknya novel tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami

oleh siswa. Dari segi bahasa, novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia menggunakan bahasa Indonesia.

2) Segi psikologi

Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia sebagai

bahan pembelajaran sastra mengandung permasalahan hidup dan

persoalan nilai-nilai kehidupan. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia ini sudah sesuai apabila diberikan untuk anak pada

tahap generalisasi (umur 16 tahun dan selanjutnya) sudah tidak lagi

hanya berminat pada hal-hal praktis saja, tetapi juga untuk

menemukan konsep-konsep abstrak dengan menganalisis suatu

fenomen.

3) Segi latar belakang budaya

Latar belakang dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya

Asma Nadia mengisahkan tokoh yang sangat berbakti kepada kedua

orang tuanya. Di dalam novel ini terdapat unsur intrinsik sastra yang

menarik dan bermanfaat bagi para siswa dalam mengembangkan nilai

moral dan sikap dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 116: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

103

f. Metode Pembelajaran

Pembelajaran sastra mengutamankan apresiasi karya sastra

sebagai kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus memilih

metode pembelajaran sastra sesuai dengan bahan ajar yang disajikan.

Dalam pembelajaran sastra, guru menggunakan metode yang beragam,

yaitu metode active learning (belajar aktif) yaitu sistem pembelajaran

melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar mandiri.

Model pembelajaran active learning (belajar aktif) merupakan

suatu pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-

cara belajar yang aktif menuju yang mandiri. Kemampuan belajar

mandiri ini merupakan tujuan akhir dari pembelajaran aktif. Kegiatan

pembelajaran mesti dirancang dengan baik agar bermakna bagi peserta

didik. Belajar yang bermakna terjadi bila peserta didik mampu

memutuskan apa yang akan dipelajari dan bagaimana mempelajarinya.

g. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama

1) Kegitan awal (15 menit)

a) Guru mengucapkan salam dan menanyakan kehadiran siswa.

b) Guru memotivasi tentang pentingnya materi yang akan dibahas.

c) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator

perencanaan yang harus dikuasai siswa setelah pembelajaran

berakhir.

Page 117: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

104

d) Guru bertanya kepada siswa mengenai kehidupan sehari-hari

yang ada kaitannya dengan materi yang akan dibahas dan

tujuannya untuk memotivasi dan menciptakan empati siswa

terhadap materi yang akan dibahas.

e) Guru menceritakan sedikit tentang novel.

2) Kegiatan inti (60 menit)

Kegiatan ini berupa penerapan model active learning (belajar aktif)

dengan metode ingkuiri dan diskusi yang melalui langkah-langkah

berikut ini.

a) Sebelum pembelajaran siswa terlebih dahulu membaca novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

b) Guru membagi kelompok berdasarkan jumlah siswa untuk

berdiskusi tentang nilai moral yang terdapat pada novel Antara

Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

c) Tiap kelompok diberikan permasalahan yang berbeda-beda untuk

dipecahkan. Permasalahan yang dimaksud meliputi unsur intrinsik

novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia yang

dikerjakan oleh beberapa kelompok.

d) Guru menjelaskan materi yang mengenai unsur intrinsik karya

sastra dan memberikan peraturan diskusi.

e) Siswa mulai berdiskusi tentang unsur intrinsik dan hubungan

antar unsur novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia, dengan dipimpin oleh ketua kelompok.

Page 118: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

105

f) Guru secara aktif memantau jalannya diskusi kelompok dan

memberikan bantuan kepada siswa apabila mereka mengalami

kesulitan.

g) Setelah siswa memecahkan permasalahan dalam diskusi, siswa

ditugaskan untuk menyampaikan hasil diskusinya kepada

kelompok lain.

h) Kelompok lain menanggapi dan memberi masukan dalam

presentasi tersebut.

i) Guru merangkum semua temuan siswa dan menambah jawaban

yang belum ditemukan siswa dengan berdiskusi atau guru

menguatkan hasil diskusi dari jawaban setiap kelompok (siswa

diharapkan dengan sendirinya akan menemukan, jawabannya

yang mendeteksi teks novel tersebut setelah persentasi tersebut

sampai presentasi selesai).

3) Kegiatan akhir (15 menit)

a) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab yang berkaitan

dengan kesulitan dan kendala yang dialami dalam

mengapresiasikan novel.

b) Memberi tugas rumah kepada siswa agar menuliskan hasil diskusi

kelompok dan di kumpulkan pada pertemuan mendatang.

c) Guru memberikan kesimpulan tentang pembelajaran novel Antara

Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.

Page 119: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

106

Pertemuan kedua

1) Kegiatan awal (15 menit)

a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang kegiatan diskusi pada

pertemuan yang lalu.

b) Siswa berkelompok sesuai kegiatan sebelumnya.

2) Kegiatan Inti (60 menit)

a) Guru menjelaskan materi mengenai unsur intrinsik (nilai

moral) yang terkandung di dalam novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia.

b) Siswa mulai berdiskusi tentang unsur intrinsik (nilai moral)

yang terkandung di dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia.

c) Siswa ditugaskan untuk menyampaikan hasil diskusinya

kepada kelompok lain.

d) Kelompok lain menanggapi dan memberi masukan dalam

presentasi tersebut.

e) Guru menguatkan hasil diskusi dari jawaban setiap kelompok.

3) Kegiatan akhir ( 15 menit)

a) Siswa dan guru merangkum dan menyimpulkan unsur-unsur

intrinsik (nilai moral) yang terdapat dalam novel.

b) Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya

berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu.

Page 120: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

107

h. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah bahan ajar yang memuat teks/ materi ajar

yang dijadikan rujukan untuk mencapai kompetensi dasar. Sumber

belajar dalam pembelajaran ini, yaitu:

1) novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia;

2) buku Teori Pengkajian Fiksi karya Burhan Nurgiyantoro;

3) buku tentang nilai moral sastra;

4) modul pembelajaran bahasa Indonesia untuk kelas XI SMA.

i. Evaluasi

Evaluasi dalam pembelajaran sastra ini meliputi penilaian dalam

aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan), dan afektif

(sikap). Evaluasi dalam aspek kognitif berhubungan dengan akal

pikiran dalam mengerjakan soal teks dan substasi tugas, penilaian

dalam aspek psikomotorik berupa keterampilan bahasa siswa (dapat

dievaluasi dari penggunaan bahasa dalam mengerjakan tugas).

Sedangkan penilaian dalam aspek afektif berhubungan dengan

perubahan sikap sesuai dengan nilai-nilai moral yang dicapai selama

proses belajar megajar.

a. Penilaian kognitif

Jenis tagihan : tugas individu

Bentuk : uraian

Instrumen soal

1. Jelaskan tema novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia!

Page 121: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

108

2. Sebutkan unsur-unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia!

3. Siapa tokoh utama dalam novel karya Asma Nadia?

4. Sebutkan nilai moral yang terdapat pada novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia!

5. Nilai moral hubungan manusia dengan orang lain yang terdapat pada

novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia meliputi apa

saja?

KUNCI JAWABAN

1. Tema novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia adalah

masalah keluarga, dan masalah percintaan.

2. Unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

meliputi tema, penokohan, alur, latar, bahasa, amanat, dan sudut pandang.

3. Tokoh utama dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia adalah Zarika dan Laras

4. Nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

meliputi tiga aspek, yaitu: nilai moral hubungan manusia dengan diri

sendiri, nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain, dan nilai

moral hubungan manusia dengan Tuhan-Nya.

5. Nilai moral hubungan manusia dengan orang lain pada novel Antara Cinta

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia meliputi: dermawan, tolong

menolong, setia kawan, dan perduli.

Kriteria skor =

Soal nomor 1 = 2

Soal nomor 2 = 2

Soal nomor 3 = 2

Soal nomor 4 = 2

Soal nomor 5 = 2

Total nilai = jumlah skor x 10 = 100

Page 122: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

109

b. Penilaian psikomotorik

No Aspek yang dinilai Skor

1. Presentasi kelompok memaparkan secara lisan unsur

instrinsik dan nilai moral novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia!

Kriteria Skor

a) Penjabaran mengenai unsur intrinsik,

Menyampaikan 5 unsur atau lebih skor =40

Menyampaikan 3-4 unsur skor = 20-30

Menyampakan 1-2 unsur skor = 10

b) Penjabaran mengenai nilai moral,

Menyampaikan 4 nilai moral skor =40

Menyampaikan 2-3 nilai moral skor =20

Menyampaikan 1 nilai moral skor = 10

c) Kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar,

Penggunaan Bahasa Indonesia baku skor = 20

Penggunaan Bahasa Indonesia kurang baku = 10

Penggunaan Bahasa Indonesia tidak baku = 5

Skor Total: a+b+c = 100

c. Penilaian afektif

NO Hal Yang Dinilai Skor 1. Hal yang dinilai 2. Kemampuan mendengarkan pendapat orang lain 3. Partisipasi dalam diskusi

Jumlah skor Kriteria skor penilaian :

A=85-100 D=50-59

B= 72-84 E= 40 ke bawah

C= 69-70

Page 123: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

110

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban singkat atas

masalah yang diteliti, sedangkan saran berisi masukan penulis yang berkaitan

dengan hasil penelitian.

A. Simpulan

Berdasarkan pemaparan hasil analisis data yang bersumber dari

rumusan masalah, dapat diambil simpulan sebagai berikut.

1. Unsur-unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia meliputi: (1) alur dalam novel ini menggunakan alur maju; (2)

tokoh dan penokohan: a) Zarika: cerdas dan cantik, b) Laras:

cerdas,berbakti kepada Umminya, tidak peduli dengan hal yang tidak

penting, c) Ziah: cerdas, d) Umi Aminah: tegar, bijaksana, e )Aisyah:

peduli, sopan, f) Risma: ketus dan kikir, g) Umar: baik, bijaksana, h)

Herman: egois, i) Wisnu: baik, cerdas, j) Zainal: baik, penyayang, k)

Zubaidah:iri, tidak cerdas, l) Zidan: putus asa, baik, m) Abah: penyayang,

sabar; (3) tema: masalah keluarga, dan masalah percintaan; (4) latar: a)

latar tempat: di café, di kantor, di salon, di masjid besar di wilayah Jawa

Barat, b) latar waktu: pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari, c)

latar suasana: sedih, bahagia,tegang dan sepi; (5) Sudut pandang dalam

novel ini menggunakanpesona ketiga yaitu “Dia”; (6) Bahasa: bahasa

kiasan dan bahasa asing; dan (7) amanat: a) keharusan memakai jilbab

bagi muslim agar terhindar dari pandangan laki-laki yang tidak baik, b)

Page 124: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

111

ridha orang tua adalah ridha Allah, maka dari itu berbakti kepada orang

tua agar hidup bahagia kedepannya nanti.

2. Nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

meliputi: (1) nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri terdiri dari:

jujur, menghargai waktu, dan tanggung jawab; (2) nilai moral hubungan

manusia dengan manusia lain terdiri dari: dermawan, tolong menolong, adil,

dan peduli; dan (3) nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan-Nya terdiri

dari: berdoa, beribadah, dan bersyukur.

3. Rencana Pelaksanaan pembelajaran novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia disesuaikan dengan KTSP terdiri atas beberapa

komponen, yaitu : standar kompetensi, kompetensi dasarnya siswa mampu

menemukan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, latar, bahasa,

amanat, dan sudut pandang) dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

dan siswa mampu menemukan unsur-unsur ekstrinsik (nilai moral hubungan

manusia dengan diri sendiri, nilai moral hubungan manusia dengan manusia

lain, nilai moral hubungan manusia dengan TuhanNya), indikator, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran, alokasi waktu, sumber pembelajaran dan evaluasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap novel Antara

Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia dapat diambil saran yang berkaitan

dengan hasil penelitian. Saran tersebut berisi usulan yang bermanfaat bagi

guru, bagi siswa, dan bagi peneliti.

Page 125: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

112

1. Bagi siswa

Penelitian ini dapat dijadikan media untuk meningkatkan apresiasi

terhadap karya sastra sehingga dapat memberi makna dan menilai karya

sastra khususnya novel. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan dan mengembangkan pemahaman siswa

terhadap karya sastra ini.

2. Bagi peneliti

Untuk meningkatkan apresiasi sastra, bagi peneliti lain hendaknya

mengkaji dan meneliti lebih dalam lagi dari perkembangan sastra yang

berupa novel Antara Cinta dan Ridha Ummi dengan menggunakan

pendekatan lainnya.

3. Bagi guru

Novel Antara Cinta da Ridha Ummi dapat dijadikan bahan

pembelajaran sastra karena novel tersebut mengandung amanat yang baik

para siswa, selain itu guru harus mempunyai peran yang sangat penting

dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu

menumbuhkan minat siswa terhadap dunia sastra.

Page 126: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

DAFTAR PUSTAKA Aji, Hotamah. 2015. “Analisis Nilai Moral dalam Novel Hafalan Shalat Delisa

Karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di SMA”. Purworejo: Skripsi Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Ali, Muhammad Daud. 2002. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. Alwi, Hasan dkk. 2013. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. Aminuddin. 2013. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algensindo. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. 2012. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta. Faruk. 2014. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ginanjar, Nurhayati. 2012. Apresiasa Prosa Fiksi. Surakarta: Cakrawala Media. _______. 2012. Pengkajian Prosa Fiksi. Surakarta: Cakrawala media. Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra.

Surakarta: Yuma Pustaka. Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.

Jakarta: Bumi Angkasa. Moleong, J. Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja. Nadia, Asma. 2016. Antara Cinta Dan Ridha Ummi. Depok: Asma Nadia

Publiching House.

Page 127: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

_______. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. _______. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada. Nurfajriah, Siti. 2014. “Nilai Moral dalam Novel Orang Miskin dilarang Sekolah

Karya Wiwid Prasetyo dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah”. Jakarta: Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rahmanto. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Satoni, Djam’an. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata

Darma University Press. Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukirno. 2009. Sistem Membaca Pemahaman Yang Efektif. Purworejo: UMP

Press. Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Zuriah, Nurul. 2015. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif

Perubahan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Page 128: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …
Page 129: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Lampiran 1

Sinopsis Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya Asma Nadia Judul : Antara Cinta dan Ridha Ummi Penulis : Asma Nadia Penerbit : AsmaNadia Publishing House Tebal : 256 hal Terbit : 2016 Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia menceritakan tentang

kehidupan tokoh utama bernama Zarika dan Laras. Hidup sebagai seorang anak perempuan yang cantik dan mempunyai karir yang bagus, sangat banyak hal yang dihadapi dari laki-laki. Salah satunya tokoh Zarika yang tidak direstui oleh orangtuanya dengan berbagi laki-laki. Orangtuanya tidak merestui karena masalah berbeda agama, perokok berat. Zarika sangat menghormati orang tuannya. Oleh karena itu, Zarika menuruti semua larangan orang tuanya untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan Herman dan Wisnu. Begitupun tokoh Laras.Bagi Laras, tak ada orang yang lebih penting dalam hidupnya selain Ummi. Bahkan soal memilih pendamping hidup yang semestinya menjadi hak dan wilayah yang siapa pun tak boleh memasukinya, tak akan ia putuskan tanpa ridha dan restu Ummi.

Apa itu menunjukkan bahwa sebagai wanita dewasa Laras kehilangan hak-haknya? Apakah Laras sedemikian tergantung pada sosok Ummi? Atau sebaliknya, Ummi yang terlalu dominan dan tak ingin kehilangan kekuasaannya atas anak gadis satu-satunya? Bukan.

Satu-satunya alasan atas semua itu adalah karena Ummi, perempuan yang sangat ia hormati dan membesarkannya dengan kecintaan yang melampaui batas-batas kecintaan seorang anak, selalu membingkai nasihat-nasihatnya dengan keikhlasan dan doa. Ummi sama sekali bukan ingin mencampuri hidup Laras. Ummipun tak ingin mengekang mimpi-mimpi Laras. Satu yang Ummi inginkan, Laras mendapatkan imam bagi hidupnya, yang bisa membawanya menuju keridhaan Ilahi. Maka dari itu Ummi memilih Ryan duda dengan dua anak sebagai imam Laras, karena Ryan adalah sosok laki- laki yang menurut Ummi Laras baik untuk putri satu-satunya.

Page 130: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Lampiran 2

Biografi Pengarang Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

Asma Nadia adalah seorang pengarang novel dan cerpen yang lahir di

Jakarta pada tanggal 26 Maret 1972. Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo,

Jakarta, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian di Institut

Pertanian Bogor. Ia tidak menyelesaikan kuliah yang dijalaninya, karena ia harus

beristirahat karena penyakit yang dideritanya. Ia mempunyai obsesi untuk terus

menulis. Ketika kesehatannya menurun, ia tetap bersemangat menulis. Di samping

itu, dorongan dan semangat yang diberikan keluarga dan orang yang

menyayanginya memotivasi untuk terus menulis. Asma tetap aktif mengirimkan

tulisannya ke majalah Islam. Sebuah cerpennya yang berjudul Imut dan Koran

Gondrong pernah meraih juara pertama Lomba Menulis Cerita Pendek Islami

(LMCPI) tingkat nasional yang diadakan majalah Aninda pada tahun 1994 dan

1995.

Selain menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu. Sebagian lirik

lagunya terdapat di album Bestari I (1996), Bestari II (1997), dan Bestari III

(2003), Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Ilahi, dan Kaca Diri. Ia

pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam,

bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara

(Mastera). Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, ia menghasilkan novel yang

berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang

untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo.

Kesibukannya selain sebagai penulis fiksi, ia memimpin Forum Lingkar Pena,

sebuah forum kepenulisan bagi penulis muda yang anggotanya hampir ada di

seluruh provinsi di Indonesia. Asma juga sering menjadi pemandu acara pada

acara yang bernuansa keislaman. Kini, Asma juga aktif dengan pekerjaannya

sebagai direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima). Ia juga sibuk

mengadakan berbagai paket kegiatan anak melalui prime kids dan memberi kursus

bahasa Inggris.

Page 131: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Karena karya-karyanya, ia pernah mendapat berbagai penghargaan. Selain

menulis, Asma sering diminta untuk memberi materi dalam berbagai

lokakaryayang berkaitan dengan penulisan dan feminisme, baik di dalam dan di

luar negeri. Pada tahun 2009 dalam perjalanannya keliling Eropa setelah

mendapatkan undangan writers in residence dari Le Chateau de Lavigny (Agustus

- September 2009), ia sempat diundang untuk memberikan seminardan

wawancara kepenulisan di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah Berlin (bekerja sama

dengan FLP dan KBRI di sana), KBRI Roma, Manchester (dalam acara KIBAR

Gathering), dan Newcastle.

Ia menggemari seni fotografi, dan telah menjelajah 59 negara dan 270 kota

di dunia. Melalui Yayasan Asma Nadia, ia merintis Rumah Baca Asma Nadia

yang tersebar di seluruh Indonesia, rumah baca sederhana yang beberapa di

antaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi

anakyatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan

remaja yang kurang mampu. Saat ini, ada 140 perpustakaan yang dikelola

bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu.

Page 132: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Lampiran 3

SILABUS

Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Semester : XI/1 Standar Kompetensi : 7. 2 Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia / novel terjemahan Aspek : kemampuan Bersastra-Membaca

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

7.2. menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ter-jemahan

Novel Indonesia/ter- jemahan • Unsur-unsur

intrinsik (tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat)

• Unsur ekstrinsik novel Indonesia /terjemahan (nilai budaya, sosial, moral, dll)

• Membaca novel Indonesia/terjemah-an

• Menganalisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik novel Indonesia/terjemah-an

• Membandingkan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik novel Indonesia/ter- jemahan

• Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia

• Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel terjemahan

• Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dengan novel ter- jemahan

Jenis tagihan: • Tugas

individu • Tugas

kelompok • Ulangan

Bentuk instrumen:

• Uraian bebas • Pilihan

ganda • Jawaban

singkat

4 x 45 Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

Page 133: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. IDENTITAS MATA PELAJARAN

1. Nama Sekolah : SMA

2. Kelas : XI

3. Semester : 1

4. Program : Umum

5. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

6. Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2x pertemuan)

B. STANDAR KOMPETENSI

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan

C. KOMPETENSI DASAR

7.2 menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/

terjemahan.

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Siswa mampu menyampaikan isi cerita dari novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia

2. Siswa mampu menemukan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur,

latar, bahasa, amanat, dan sudut pandang) novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia

3. Siswa mampu menemukan nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia

Page 134: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

E. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah KBM diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummikarya

Asma Nadia

2. Mengemukakan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, latar,

bahasa, amanat, dan sudut pandang) novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia

3. Menjelaskan nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya

Asma Nadia

F. MATERI PEMBELAJARAN

1. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

2. Unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

3. Nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

G. METODE PEMBELAJARAN

1. Kegiatan awal : ceramah dan diskusi

2. Kegiatan akhir : penugasan

3. Model pembelajaran yang diterapkan, yaitu metode active learning

(belajar aktif) inquiri dan diskusi

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (2x45 menit)

No Kegiatan Pembelajaran Waktu Life Skill/

Karakter

1. Kegiatan awal

A. Guru mengucapkan salam dan

menanyakan kehadiran siswa

15 (menit) Religius

B. Guru memotivasi tentang pentingnya

materi yang akan dibahas

Disiplin

Page 135: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Kegiatan Pembelajaran Waktu Life Skill/

Karakter

C. Guru menyampaikan kompetensi

dasar dan indikator perencanaan

yang harus dikuasai siswa setelah

pembelajaran berakhir

Siswa

konsentrasi

D. Guru bertanya kepada siswa

mengenai kehidupan sehari-hari

yang ada kaitannya dengan materi

yang akan dibahas dan tujuannya

untuk memotivasi dan menciptakan

empati siswa terhadap materi yang

akan dibahasnya.

Tanggung

jawab

E. Guru menceritakan sedikit tentang

novel

kesungguhan

2. Kegiatan inti

A. Guru membagi kelompok

berdasarkan jumlah siswa. Untuk

berdiskusi tentang aspek-aspek nilai

moral yang terdapat pada novel

Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia

60 (menit) Serius

B. Tiap kelompok diberikan

permasalahan yang berbeda-beda

untuk dipecahkan. Permasalahan

yang dimaksud meliputi unsur

intrinsik novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi yang dikerjakan oleh

beberapa kelompok

Page 136: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Kegiatan Pembelajaran Waktu Life Skill/

Karakter

C. Guru menjelaskan materi berdiskusi

tentang unsur intrinsik karya sastra

dan memberikan peraturan berdiskusi

Ketrampilan

menyampaikan

informasi

D. Siswa mulai berdiskusi tentang unsur

intrinsik dan hubungan antar unsur

novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

dengan dipimpin oleh ketua

kelompok

Kesungguhan

E. Guru secara aktif memantau jalannya

diskusi kelompok dan memberikan

bantuan kepada siswa apabila mereka

mengalami kesulitan

F. Setelah siswa memecahkan

permasalahan dalam diskusi, siswa

ditugaskan untuk menyampaikan

hasil diskusinya kepada kelompok

lain.

G. Kelompok lain menanggapi dan

memberikan masukan dalam

presentasi tersebut

H. Guru merangkum semua temuan

siswa dan menambah jawaban yang

belum ditemuakan siswa dengan cara

berdiskusi atau guru menguatkan

hasil diskusi dari jawaban setiap

kelompok, (siswa diharapkan dengan

sendirinya akan menemukan

jawabannya yang mendeteksi teks

Page 137: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Kegiatan Pembelajaran Waktu Life Skill/

Karakter

novel tersebut setelah presentasi

selesai)

3. Kegiatan penutup

A. Siswa dan guru melakukan kegiatan

tanya jawab yang berkaitan dengan

kesulitan dan kendala yang dialami

dalam mengapresiasi novel

15 (menit) Tanggung

jawab

B. Memberi tugas rumah kepada siswa

agar menulis hasil diskusi kelompok

dan dikumpulkan pada pertemuan

mendatang

C. Guru memberikan kesimpulan

tentang pembelajaran novel Antara

Cinta dan Ridha Ummikarya Asma

Nadia

D. Siswa menjawab salam dari guru

Pertemuan 2

No Kegiatan Pembelajaran Waktu Life Skill/

Karakter

1. Kegiatan awal

A. Siswa dan guru bertanya jawab

tentang kegiatan diskusi pada

pertemuan yang lalu

15 (menit) Disiplin

B. Siswa berkelompok sesuai kegiatan

sebelumnya

Tanggung

jawan

2. Kegiatan inti

A. Guru menjelaskan materi mengenai 60 (menit) Disiplin

Page 138: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Kegiatan Pembelajaran Waktu Life Skill/

Karakter

unsur intrinsik (nilai moral) yang

terkandung dalam novel Antara Cinta

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

B. Siswa mulai berdiskusi tentang unsur

ekstrinsik (nilai moral) yang

terkandung dalam novel Antara Cinta

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

Disiplin

C. Siswa ditugaskan untuk

menyampaikan hasil diskusinya

kepada kelompok lain

Tanggung

jawab

D. Kelompok lain menanggapi hasil dan

memberi masukan dalam prenstasi

tersebut

Ketrampilan

menyampaikan

informasi

E. Guru menguatkan hasil diskusi dari

jawaban setiap kelompok

Ketrampilan

menyampaikan

informasi

3. Penutup

A. Siswa dan guru merangkum dan

menyimpulkan unsur-unsur intrinsik

dan ekstrinsik (nilai moral) yang

terdapat dalam novel

15 (menit) Jawab

B. Siswa dan guru merancang

pembelajaran berikutnya berdasarkan

pengalaman pembelajaran saat itu.

keseriusan

I. SUMBER BELAJAR

1. Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

2. Sinopsis novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

3. Buku-buku sastra yang sesuai

Page 139: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

J. EVALUASI

d. Penilaian kognitif

Jenis tagihan : tugas individu

Bentuk : uraian

Instrumen soal

6. Jelaskan tema novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia!

7. Sebutkan unsur-unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi

karya Asma Nadia!

8. Siapa tokoh utama dalam novel karya Asma Nadia?

9. Sebutkan nilai moral yang terdapat pada novel Antara Cinta dan Ridha

Ummi karya Asma Nadia!

10. Nilai moral hubungan manusia dengan orang lain yang terdapat pada

novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia meliputi apa

saja?

K. KUNCI JAWABAN

6. Tema novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia adalah

masalah keluarga, dan masalah percintaan.

7. Unsur intrinsik novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

meliputi tema, penokohan, alur, latar, bahasa, amanat, dan sudut pandang.

8. Tokoh utama dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma

Nadia adalah Zarika dan Laras

9. Nilai moral novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia

meliputi tiga aspek, yaitu: nilai moral hubungan manusia dengan diri

sendiri, nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain, dan nilai

moral hubungan manusia dengan Tuhan-Nya.

10. Nilai moral hubungan manusia dengan orang lain pada novel Antara Cinta

dan Ridha Ummi karya Asma Nadia meliputi: dermawan, tolong

menolong, setia kawan, dan perduli.

Page 140: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Kriteria skor =

Soal nomor 1 = 2

Soal nomor 2 = 2

Soal nomor 3 = 2

Soal nomor 4 = 2

Soal nomor 5 = 2

Total nilai = jumlah skor x 10 = 100

e. Penilaian psikomotorik

No Aspek yang dinilai Skor

1. Presentasi kelompok memaparkan secara lisan unsur

instrinsik dan nilai moral novel Antara Cinta dan

Ridha Ummi karya Asma Nadia!

Kriteria Skor

d) Penjabaran mengenai unsur intrinsik,

Menyampaikan 5 unsur atau lebih skor =40

Menyampaikan 3-4 unsur skor = 20-30

Menyampakan 1-2 unsur skor = 10

e) Penjabaran mengenai nilai moral,

Menyampaikan 4 nilai moral skor =40

Menyampaikan 2-3 nilai moral skor =20

Menyampaikan 1 nilai moral skor = 10

f) Kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar,

Penggunaan Bahasa Indonesia baku skor = 20

Penggunaan Bahasa Indonesia kurang baku = 10

Penggunaan Bahasa Indonesia tidak baku = 5

Skor Total: a+b+c = 100

Page 141: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

f. Penilaian afektif

NO Hal Yang Dinilai Skor

4. Hal yang dinilai

5. Kemampuan mendengarkan pendapat orang lain

6. Partisipasi dalam diskusi

Jumlah skor

Kriteria skor penilaian :

A=85-100 D=50-59

B= 72-84 E= 40 ke bawah

C= 69-70

Page 142: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Lampiran 5

KARTU PENCATAT DATA

No Unsur Intrinsik 1. Alur

a. Tahap Penyituasian “Baiknya Rika tanya, deh, pendapat Ummi sebelum semuanya terlalu jauh. Zarika menggeleng. Perasaan cinta kepada Mas Wisnu telah begitu dalam. Dia bahkan tak bisa membayangkan hidup tanpa lelaki itu. Dan di menit menceritakan Mas Wisnu kepada Ummi, cinta begitu indah yang mereka miliki akan selesai.” (37-38) “Nasihat Aisyah, kakak yang paling mewarisi garis wajah Ummi,baru dituruti ketik hubungan mereka makin serius dan Mas Wisnu mengajak menikah. Seandainya tak ada perbedaan itu, mungkin proposal cinta ini akan disambut dengan lonjakan riang seperti kelakuan Zubaidah, adik yang walau bertubuh bongsor tetapi kadang masih bersikap kekanakan” (38) “Ya Allah, kenapa aku tidak bisa memberikan Ummi calon menantu sempurna untuk meraih ridhanya? Mungkin kesempurnaan itu kadang belum tertangkap manusia, scenario Allah selalu sempurna”. (221) “Rahasia yang selama ini disimpan Rian dan tak ingin dibaginya kepadaku. Tanggung jawab yang harus dipikul. Beban dan kewajiban yang tak terlintas di benakku sebelumnya. Mimpi buruk para gadis yang menanti pangeran sempurna.” (222)

b. Tahap Pemunculan Konflik “Jangan sedih dulu, siapa tahu Ummi punya solusi, sebelum semuanya diluar jangkauan Rika. Tampan, cerdas, dan bukan perokok. Religius pula. Mas Wisnu taat beribadah. Masalahnya tempat ibadah lelaki itu dan Zarika berbeda.” (38) “Kenapa Tuhan member kita cinta jika tidak ada pelajaran di baliknya? Zarika mencari jawaban atas pertanyaan itu selama berhari-hari sejak Mas Wisnu melamar.” (40)

Page 143: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik “Ceritalah,Laras. Awalnya teramat sulit membuka mulut. Detik berikutnya,kalimatku meluncur seperti rentetan peluru yang di muntahkan. Rahasia yang selama ini disimpan Ryan dan tak ingin dibaginya kepadaku.tanggung jawab yang harus dipikul. Beban dan kewajiban yang tak terlintas di benakku sebelumnya. Mimpi buruk para gadis yang menanti pangeran sempurna.” (221-222) “Jika Allah tak malu dengan apa yang dilakukannya, lalu kenapa kamu?” aku terhenyak. Jadi Ummi tidak apa-apa? Ummi mengangguk. Ummi tidak malu kalau putri satu-satunya Ummi menikah dengan …” (222-223)

c. Tahap Peningkatan Konflik “Bukan persoalan mencari agama mana yang benar.Tetapi bagaimanapun setiap orang terikat dengan aturan agamanya sendiri. Dalam Al Qur’an, kita tidak di perkenankan menikah dengan non muslim, kecuali apa yang terjadi di masa lalu. Sebelum perkara ini diatur dalam kitab suci” (40-41) “Anehnya,reaksi Ummi wajah saja.paras cantik di usianyayang senja sama sekali tak beriak. Apakah menurutmu kondisinya saat ini merupakan dosa di mata Allah?Aku menggeleng. Tidakkah upayanya bertanggung jawab merupakan akhlak terpuji? Berapa banyak laki-laki mau melakukan itu di usia ketika kebanyakan pemuda masih bersenang- senang tanpa ikatan? Ya. Perlu keberanian untuk mengambil tanggung jawab seberat itu. Dan aku ternyata begitu sempurna di matanya,hingga dia kehilangan keberanian untuk membuka tabir masa lalu lebih dini dalam hubungan kami” (222)

d. Tahap Klimaks “Ketika semua terasa overload …tak lagi bisa ditanggung, Zarika pergi mencari Ummi, bersimpuh memohon maaf perempuan itu juga nasehatnya. Cinta memang anugrah tapi kita diberi akal sehat untuk memaknai setiap anugrah dengan sebaik-baiknya.” (40) “Tetapi secara pribadi,Abah dan Ummi mohon Rika tidak pernah meninggalkan islam,agar bisa menjadi tiket ke surge buat Abah dan Ummi.

Page 144: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik Tangis Zarika pecah. Setiap anak bisa menjadi tiket ke surga atau neraka bagi orangtuanya. Mana yang akan dia pilih?” (41) “Jadi Ummi tidak apa-apa ? Ummi mengangguk. Ummi tidak malu kalau putri satu-satunya Ummi menikah dengan… Kuliah panjang Ummi segera terdengar. Betapa mulia seseorang yang memutuskan menikah dan bukan pacaran di usia muda. Tidakkah itu keputusan berani yang harus kamukagumi,Laras?laki-laki yang memilih menikah dari pada melakukan zina” (222-223)

e. Tahap Penyelesaian “Sepekan melakukan tahajud dan menenggelamkan diri dalam lautan huruf-huruf hijaiyah, Zarika akhirnya tahu keputusan apa yang harus disampaikan kepada Wisnu.” (41) “Dan Zarika memilih cinta. Bukan cinta yang di tawarkan Mas Wisnu,tetapi cinta lebih besar yang dimiliki pemilik langit dan bumi.cinta pemilik segala kehidupan. Cinta yang sama yang akan membawanya kepada ridha orang tua.” (42) “Jadi Ummi ridha,sekalipun dari pernikahan itu.. Wajah tulus Ummi sedikitpun tak menyiratkan keraguan.” (223)

2. Tokoh dan Penokohan a. Zarika “Zarika terdiam. Shock. Otak cerdasnya dengan cepat membalik

logika yang disampaikan Herman.” (36) “Abah menggeleng. Anak mereka yang bernama Zarika terbilang paling cantik,cerdas,IP-nya selalu tertinggi selama kuliah. Zarika juga punya karir bagus.” (94)

b. Laras “Barangkali hidup kami berdua lambat laun semakin terasa sepi bagi

perempuan yang melahirkanku. Terlebih setelah kesibukan di kantor yang bergerak di bidang advertising semakin menyita waktu, dan seolah merebut anak satu-satunya dari pandanganya. Presentasi, meeting dengan client, mencari konsep paling tepat termasuk menemukan jargon yang mudah diingat, hingga kalah dengan biro tetangga.” (202)

Page 145: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik “Jadi Ummi ridha, sekalipun dari pernikahan itu… Wajah tulus Ummi sedikitpun tak menyiratkan keraguan.” (223) “Berat hidup dalam kenangan perempuan lain. Istri pertama Ryan yang sudah meninggal. Duda dengan tiga anak, bayangkan! Bibirku mengulas senyum. Seperti kukatakan di awal. Aku bukan jenis manusia yang gampang di sibukkan dengan isi pikiran orang lain. Baik tetanggaku, orang-orang yang ada disekitarku, atau siapa saja yamg sama sekali tak bersentuhan denganku. Terlepas beredar di lingkungan rumah, antara tetangga,kampus, atau tempatku bekerja. Selama hati Ummi,sedikit dari yang kupedulikan dalam hidup ini, sepenuhnya ridha” (223-224)

c. Ziah “Ziah mengangguk tersenyum tipis. Tidak lama kembali meneruskan

aktivitas di depan komputer. Sebagai asisten Ummi, Diah merasa berita-berita terkait Ummi dengan blog walking atau memasukkan kata kunci Ummi Aminah di berbagai social media. Seperti Facebook atau Twitter.” (71-72) “Kata Ziah,seterusnya Zubaidah yang akan mendampingi Ummi ceramah. Ziah sendiri akan melanjutkan kuliah S2 dari beasiswa yang diterimanya.” (195)

d. Ummi Aminah “Ummi berusaha keras agar terliha tegar. Tapi kalimat –kalimat yang

meluncur seolah berbalut luka,kesedihan, dan rasa tak percaya pada apa yang terbentang di depannya” (121) “Jemari Ummi mengelus lembut kerudung anak gadisnya. Berangsur kemarahan mereda. Zarika, jika kamu sudah menyakiti istrinya,mungkin dia tahu atau bisa membaca situasi. Datangi, mohon ikhlas dan maafnya. Untuk Ummi, mau Rika melakukan itu?.” (125)

e. Aisyah “Aisyah, Ummi minta tolong kamu bantu Abah, ya? Temui Umar.

Dia tak pernah bisa menolak permintaan dari perempuan paruh baya dengan raut wajah selalu menyiratkan ketulusan.” (21)

Page 146: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik “Aisyah berjuang keras agar nada suanya tetap sopan. Di sisinya, Hasan sudah siap angkat kaki.” (25)

f. Risma “Langsung aja bilang berapa,nggak usah basa-basi!

Kalimat Risma lagi.” (25) “Dua ratus juta, Bang ! Semudah itu Abang memberikan ke Abah?Dua ratus juta itu banyak bagi keluarga kita!Risma kembali berteriak.” (27)

g. Umar “Dengar Risma, kalau bukan karena Abah, Abang mungkin tidak

bisa melanjutkan sekolah dan menjadi seperti sekarang. Abang memang bukan anak kandung Abah. Tapi bahkan jika tiap sen harta yang Abang punya diberikan ke Abah atau Ummi, Abang belum bisa membalas kebaikan mereka. Pahamitu?.” (27) “Asal kamu tahu Risma, Abang tak akan sanggup menelan nasi sesuap pun kalau tahu Abah, Ummi, atau adik-adik Abang kesusahan di rumah mereka. Dengar itu!.” (27-28)

h. Herman “Aku nggak bisa Rika.

Kamu belum coba…rayu Zariaka disertai senyum manis. Herman menggeleng. Tarikan napasnya penuh keyakinan. Aku kira cinta itu menerima seseorang apa adanya. Dari dulu aku begini, kenapa hanya gara-gara urusan remeh hubungan kita harus dipertaruhkan.” (36) “Waktu dan waktu setelahnya, Zarika merasakan jarak diantara dia dan Herman makin terbentang, hingga akhirnya tak mungkin dipersatukan lagi. Zarika menyibukkan hatinya yang patah kalah oleh rokok dengan menenggelamkan diri dalam pekerjaan.” (37)

i. Wisnu “Posisi yang disyukuri, tetapi juga mendatangkan ujian lain. Bertemu

Mas Wisnu, profil sempurna untuk dia yang mendambakan lelaki cerdas dan tidak merokok.” (37)

Page 147: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik “Aku nggak memaksa kamu masuk agamaku. Aku tahu Aku percaya, cinta bisa mengalahkan segala hambatan. Dan agama apapun mengajak manusia untuk menebar cinta, bukan permusuhan. Selintas kalimat-kalimat itu terasa benar. Cinta seharusnya cukup. Tak ada yang perlu berubah,Rika. Kalimat-kalimat Mas Wisnu menetap di kepala Zarika selama berhari-hari.” (39)

j. Zainal “Sebagai suami, dia ingin menjadi sosok yang memberi ketenangan

dan dapat diandalkan istri. Mampu memberikan yang terbaik bagi keluarga yang telah Allah amanahnya.” (49) “Mata Rini berbinar lebih terang dari biasa. Itu hadiah untuk istri Abang yang cantik. Beneran,untuk Rini? Zainal mengangguk. Lagian udah lama Abang nggak beliin sepatu baru, kan? .” (53)

k. Zubaidah “Sejak kecil, Zubaidah bisa melihat dialah itik buruk rupa dalam

keluarga satu–satunya di antara anak Ummi yang tidak cepat menangkap pelajaran, malah pernah tinggal kelas. Memecahkan rekor yang sebelumnya tak pernah dicatat saudara-saudaranya. Ketika tahun-tahun berlalu dan perbedaan yang ada semakin jelas, diam-diam perasaan sedih bercampur iri singgah di hati.” (11-12)

l. Zidan “Zidan juga pengen jadi cowok macho, perkasa…

Kayak Zainal atau Bang Umar. Tapi kan Ummi tahu sendiri. Sampai kapan pun Zidan kagak bakalan bisa membuat Abah bangga. Keluh pemuda yang senang mengenakan kaus-kaus warna menyala itu, bernada frustasi melaporkan sikap dingin Abah ke Ummi..” (59) “Zidan senang gaya Ummi menasehat tanpa menghakimi. Sumpah, berat sekali melawan kecenderungan diri. Selama ini Zidan bisa menampik godaan rokok, minuman keras bahkan narkoba. Tetapi tak sanggup menjadi sosok yang bukan dirinya.” (61)

m. Abah “Di hadapan Abah, Ummi masih tersedu sedan.

Abah mengeser duduknya,hingga cukup dekat dan bisa memeluk

Page 148: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik istrinya. Pertama,prasangka baik dulu,kan. Ummi sendiri yang bilang. Harus mencari sampai empat puluh prasangka baik, sebelum berprasangka buruk sama orang ya, kan? Iya, dulu Abah yang ajarin ummi haditsnya. Abah tersenyum .” (93) “Abah menghapus air mata yang mengembun di kelopak Ummi. Jangan marah, tanyakan baik-baik. Siapa tahu berita itu hanya fitnah. Fitnah atau sesuatu yang belum tentu benar tidak boleh meredupkan kebahagiaan istri Abah.” ( 95)

3. Tema a. Masalah Keluarga

“Kalau urusan keluarga Abang,selalu didahulukandua ratus juta itu besar,Banglagian... Lagian kan,Abah... Lagian Abah kenapa? Lagian kenapa? Abang kan, Cuma anak tiri Abah.bukan anak kandung! Dengar Risma,kalau bukan karena Abah,Abang mungkin tidakbisa melanjutkan sekolah dan menjadiseperti sekarangAbang memang bukan anak kandung Abah.tapi bahkan jika tiap sen harta yang Abang punya diberikan ke Abang atau Ummi,Abang belum bisa membalas kebaikan mereka.paham itu? Abang nggak adil!teriak Risma semakin keras,kalau untuk keluarga Risma,Abang selalu berhitung. Dua ratus juta,Bang!semudah itu Abang memberikan ke Abah?dua ratus juta itu banyak bagi keluarga kita!Risma kembali berteriak. Asal kamu tahu Risma,Abang tak akan sanggupmenelan nasi sesuap pun kalau tahu Abah,Ummi,atau adik-adik Abang kesusahan di rumah mereka.Dengar itu.” (26-28)

b. Masalah percintaan “Kalau Zarika percaya dengan Ummi dan Abah,”kali ini Abah buka suara,jangan menikah kecuali Wisnu bersedia masuk Islam. Abah kira keluarganya jika taat akan berpikiran yang sama juga.jangan menikah jika harus berpindah agama.tetapi secara pribadi,Abah dan Ummi mohon Rika tidak pernah meninggalkan Islam,agar bisa menjadi tiket ke surga buat Abah dan Ummi.” (41) “Ummi nggak ridha, Zarikatidak akan pernah ridha! Hancur hati Ummi.

Page 149: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik Zarika menubruk ummi lalu memeluknya eratbeberapa waktu,ibu dan anak itu melebur air mata. Maafkan Rika,Mi ridha Ummi,ridhanya Allah..... Zarika takut. Jemari Ummi mengelus lembut kerudung anak gadisnyaberangsur kemarahan mereda. Zarika,jika kamu sudah menyakiti istrinya,mungkin dia tahu atau bisa membaca situasi. Datangi,mohon iklas dan maafnyauntuk Ummi,mau Rika melakukan itu? Zarika mengangguk kebaikan apapun akan dia lakukan untuk Ummidemi menebus kesalahan yang telah melukai perempuan terkasih itu.” (174)

4. Latar Latar Tempat

a. “Zubaidah terkesiap kaget,juga malu membayangkan Ziah,Mak Inah, dan pastinya juga Ummi yang baru pulang dari ceramah ikut mengeryitkkan alis melihat apa yang dilakukannya di cafe sederhana di pinggir jalan.” (17)

b. “Semuanya baru jelas ketika aku menemaninya rapat di sebuah cafe

sejak pukul lima soredialog berlangsung alottugas meyakinkan klien belum juga menemukan titik usai ketika waktu Magrib tiba.” (209)

c. “Karir gadis berjilbab yang penampilannya modern itu melesat pesat. Bertambah,tidak instan,tapi tahu-tahu sudah duduk di kursi direksi.” (37)

d. “Barangkali hidup kami berdua lambat laun semakin terasa sepi

bagi perempuan yang melahirkanku.terlebih setelah kesibukan di kantor yang bergerak di bidang advertisingsemakin menyita waktu,dan seolah merebut anak satu-satunya dari pandangannya.” (202)

e. “Zidan hafal betul kebiasaan Zubaidah menyenangkan laki-laki yang sedang didekatinyakakaknya itu memang paling royal kalau urusan cowok. Mulai mentraktir, membawanya ke salon gratisan karena milik adik sendiri atau apapun agar cowok disukai membalas perasaannya.” (58)

f. “Seperti mendapatkan ide baru Zubaidah berjalan cepat-cepat meninggalkan Zidan yang termangu di pelataran salon.” (65)

Page 150: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik g. “Kalau boleh, saya ambil lagi Bang. Besok sebelum Dzuhur, Ummi

mau ngisi pengajian di masjid daerah Kalideres. Doain rame”. (140)

h. “Zainal menyebutkan nama sebuah Masjid cukup besar di wilayah Jakarta Barat, sambil memasukkan tiga kotak sepatu titipan Bang Iyan ke dalam kantung plastik hitam agar tidak bercampur dengan barang–barang dagangannya.” (141)

Latar Waktu a. Pagi Hari

“Pagi-pagi, Zubaidah sudah mampir ke salonnya, berboncengan motor dengan cowok hitam manis yang dipanggil Mas Joko. (57) “Dini hari pukul tiga lewat tiga puluh menit. Tetes bening dari mata akhirnya jatuh.membasahi ujung sajadah tempat dia bersujudtujuh wajah berkelebat, lalu berputar mengisi ruang imajinasinya,makin lama makin cepatsetiap wajah membuat dadanya memompa air mata hingga mengalir lebih deras.” (104)

b. Siang Hari “Peristiwa di hadapannya sulit dipercaya.masih mungkinkah berharap ini cuma mimpi? Tetapi semua nyatasejelas cahaya matahari yang hampir tegak lurus di atas kepala.” (5) “Cerocos Mak Inah sambil menyapu halaman, saat siangnya gadis itu curhat ke perempuan tua yang tak pernah lepas dari kain batik.” (135)

c. Sore Hari “Zubaidah tersipu. Mengamati Mas Joko lebih cermat. Semoga lelaki yang wajah gantengnya telah menghipnotisnya sesoren ini, belum beristri, bisik Zubaidah dalam hati.” (15) “Seperti sore ini. Dua ratus juta itu nggak sedikit, lho, Aisyah. Kalimat kedua dari mulut Risma setelah sambutan. Khas : pasti ada keperluan, nih, makanya kemari.” (23)

Page 151: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik “Percakapan sore itu mengakhiri perang yang sebelumnya dikobarkan Zarika. Dia dan Ivan semakin dekat. Tidak ada kata cinta yang diumbar atau jadian! Gadis berwajah bulat telur itupun tak peduli jika hubungan mereka tak memiliki nama.” (115) “Semuanya baru jelas ketika aku menemaninya rapat di sebuah café sejak pukul lima sore.” (209)

d. Malam Hari “Suara salamnya kali ini tak mendapat sambutan tangan terkembang dari Ummi.perempuan setengah baya yang malam itu mengenakan daster batik dan jilbab sederhana, terus menatap tajam dengan sebersit kemarahan yang tersisa di wajah. Di sampingnya, Abah mengangguk kecil ke arah Zarika.” (120) “Semuanya baru jelas ketika aku menemaninya rapat di sebuah cafe sejak pukul lima sore. Dialog berlangsung alottugas meyakinkan klien belum juga menemukan titk usai ketika waktu magrib tiba. Aku terus melihat bergulirnya waktu lewat layar ponselberharap meeting kami segera selesai. Jika tidak, aku terpaksa berpamitan ke mushola, sebelum waktu sholat berakhir.” (209)

Latar Suasana a. Sedih

“Sejak kecil,Zubaidah bias melihat dialah itik buruk rupa dalam keluarga.satu –satunya di antara anak Ummi yang tidak cepat menangkap pelajaran, malah pernah tinggal kelas. Memecahkan rekor yang sebelumnya tak pernah dicatat saudara-saudaranya. Ketika tahun-tahun berlalu dan perbedaan yang ada semakin jelas,diam-diam perasaan sedih bercampur iri singgah di hati”. (11-12) “Allah,betapa ingin Zarika menangis. Menumpahkan semua keluh kesah seperti yang dulu biasa dilakukan sambil bersandar di bahu Ummi. Rindu dengan kalimat-kalimat mujarab Ummi yang mengganti setiap keresahan dengan kedamaia.” (32) “Tangis Zarika pecah.setiap anak bias menjadi tiket ke surga atau neraka bagi orang tuanya. Mana yang akan dia pilih?Semakin deras titik air jatuh di wajahnya yang putih bersih saat Ummi menyitir ayat Al-Qura’an sambil memeluknya erat.” (41)

Page 152: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik “Zainal mengangguk. Dalam hati menahan perih melihat pengertian istrinya. Enam tahun pernikahan,satu putra, dan satu lagi menjelang lahir. Hidupnya belum beranjak. Masih di sini- sini juga. Untunglah dia tak salah memilih istri. Mungkin ridha Ummi dan Abah juga saat lelaki itu menyododorkan nama untuk untuk mereka pinang.” (51) “Air mata tumpah membasahi daster panjang yang dikenakan Ummi. Setiap kita punya ujian masih-masing menuju ridha-Nya. Ummi dan Abah berdoa kamu tidak pernah berhenti berjuang menjalani takdirmu. Dan takdir itu adalah menjadi laki-laki,bukan yang lain.Ummi paham itu sulit. Setiap perjuangan untuk tetap berada di jalan surga memang tidak ada yang mudah. Kan Zidan tahu surga memang dikelilingi hal-hal yang tidak mengenakan. Kebalikannya neraka..” (60-61) “Abah memandangi istrinya yang melangkah keluar kamar. Sekarang ketika Ummi sedih bagaimana dia bisa menambahkan persoalan lain?” (97) “Apa yang dilakukan putrinya membuka kembali lembaran lama. Sakit hati perempuan yang tersisih. Yang tak lagi mendapatkan tatapan cinta dari suami. Luka sumber kelemahan hati yang berusaha disembuhkan dengan dzikir dan rangkaian ibadah. Sambil dalam hati berdoa, agar tak satupun dari keturunannya menorehkan derita yang sama kepada perempuan lain. Sebab persoalan ini akan membuka lorong kesedihan yang berpuluh tahun berusaha ditutup rapat-rapat.” (104) “Ummi dan air mata yang diam –diam tumpah di pipi setiap malam,ketika Bapak tak pernah pulang. Tetesan bening yang berusaha keras disembunyikan Ummi dari penglihatan anak-anak. Tetapi Aisyah menjadi saksi akan bentangan panjang sujud-sujud ibunya yang menyembunyikan sedu sedan dengan menempelkan wajah pada sajadah, agar Umar dan Aisyah tak terbangun. Tetapi suara isak yang tertahan dan bahu Ummi yang bergerak-gerak dalam guncangan kecil,menyampaikan getar luka begitu dalam.” (110) “Pertahanan gadis berkerudung itu kandas. Zarika menyerah. Tersedu-sedu di meja. Menangis cinta yang harus berakhir sebelum dimulai.” (115)

Page 153: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik b. Bahagia

“Zubaidah sendiri tak memedulikan profesi,tetapi tak bisa menyembunyikan kegembiraan jika bisa bersanding dengan lelaki tampan yang membanggakan.” (15)

“Dia bahagia menikah dengan seorang pekerja keras,sosok sederhana yang tak mendadak minta dihormati ketika di rumah. Lelaki yang senantiasa mengenakan kopiah itu selalu mendahulukan istri dan anaknya. Ketika Kak Zarika atau Bang Umar dating dan membawa sedikit oleh-oleh misalnya, dia akan memisahkan sepotong dua potong kue untuk keluarga kecilnya. Bahkan tanpa perlu Rini minta.” (52) “Sore tadi,anak gadisnya menelepon dengan suara dipenuhi keriangan. Setelah beberapa bulan sebagian cahaya di wajah cantiknya hilang akibat menanggung kesedihan berpisah dengan Ivan. Katanya,mohon doa Ummi, siapa tahu yang sekarang akan menjadi jodoh Zarika. Amin…Amin. Dia dan Abah akan berdoa sungguh-sungguh tentang ini.” ( 192-193)

c. Tegang “Tiba-tiba pandangan Ziah berhenti di satu kalimat,twit dari seseorang yang tidak dikenal. Tuti_ajah Tuti Tamborin. Anak gadis ustadzah Ummi Aminah merebut suami orang!.” (72-73)

“Suara salamnya kali ini tak mendapat sambutan tangan terkembang dari Ummi. Perempuan setengah baya yang malam itu mengenakan daster batik dan jilbab sedehana, terus menatap tajam dengan sebersit kemarahan yang tersisa di wajah. Di sampingnya, Abah mengangguk kecil kea rah Zarika. Benar apa yang ramai dibicarakan orang, Zarika?Ummi tak menunda. Pikir Zarika. Langsung ke inti persoalan. Zarika bisa menjelaskan, Ummi. Tidak seburuk itu. Ummi berdiri dari kursinya. Suaranya terdengar menahan emosi saat mengulang pertanyaan, sementara anak gadisnya tergugu beberapa detik hanya bisa diam. Jawab saja pertanyaan Ummi. Benar atau tidak.kalau fitnah berarti tidak ada yang perlu dipersoalkan.kecuali jika ternyata…Ummi menarik napas panjang,yang digunjingkan mereka itu benar.” (120)

Page 154: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik “Suara langkah-lngkah tegap,bergegas. Penjelasan bernada panik dari putranya yang sholih terdengar tak beraturan ditingkahi tarikan-tarikan bernada memerintah.” (150)

d. Sepi

“Suasana rumah Abah sepi. Ziah tadi hanya muncul sebentar bersama Zubaidah,katanya ada perlu ke ATM. Zainal sedang mengambil sepatu di Bogor sekalian mengajak istri dan anaknya jalan-jalan, kata Ummi. Jadi hanya mereka dan Mak Inah yang belum lama keluar dengan tiga cangkir teh manis dan sepiring singkong goreng.” (78) “Barangkali hidup kami berdua lambat laun semakin terasa sepi bagi perempuan yang melahirkanku. Terlebih setelah kesibukan di kantor yang bergerak di bidang advertising semakin menyita waktu, dan seolah merebut anak satu-satunya dari pandangannya.” (202)

5. Sudut Pandang “Dia tak pernah bisa menolak permintan dari perempuan paruh baya dengan raut wajah yang selalu menyiratkan ketulusan. Sembilan bulan lebih perempuan itu mengandung . Mustahil menghitung jasa yang sudah ditanamkan ke diri Aisyah hingga usia hampir empat puluh ini.” (21)

6. Bahasa a. Bahasa Kiasan

“Pagi tadi, semua cerah.Sama sekali tak ada pertanda awan gelap akan tiba-tiba membungkus hamparan biru yang menghiasi langit.” (7) “Ketika jawaban itu akhirnya berada dalam gengaman, kesiapan yang kubangun ternyata pecah berkeping- keping.Aku berlari,terbang menjauh seperti merpati yang sayapnya terluka.” (220)

b. Bahasa Asing “Zubaidah terkesiap kaget,juga malu membayangkan Ziah, Mak Inah, dan pastinya juga Ummi yang baru pulang dari ceramah ikut mengeryitkan alis melihat apa yang dilakukannya di cafe sederhana di pinggir jalan.” (17)

Page 155: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Unsur Intrinsik “Zarika terdiam. Shock. Otak cerdasnya dengan cepat membalik logika yang disampaikan Herman.” (36) Barangkali hidup kami berdua lambat laun semakin terasa sepi bagi perempuan yang melahirkanku. Terlebih setelah kesibukan di kantor yang bergerak di bidang advertising semakin menyita waktu, dan seolah merebut anak satu-satunya dari pandanganya. Presentasi , meeting dengan client, mencari konsep paling tepat termasuk menemukan jargon yang mudah diingat, hingga kalah dengan biro tetangga.” (202)

7. Amanat

“Tapi jilbab itu identitas muslimah, sayang. Iya Idah. Menuruti orang tua nggak bakal rugi, kok!imbun salah satu kakaknya mendengar gerutan sang adik. Jilbab menjaga kita dari pandangan nakal lelaki tak bertanggung jawab!tutur abangnya, Zainal, yang ke mana-mana tak lepas kopiah.” (13) “Berangsur kubuka lagi catatan memori atas ridha Ummi: Tidak terlibat narkoba,tidak pernah dipenjara, muslim, dan menegakkan sholat. Alhamdulillah, semuanya terpenuhi. Hari-hariku kembali cerah. Aku jatuh cinta lagi.” (212-213)

Page 156: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

KARTU PENCATAT DATA

No Nilai Moral 1. Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri a. Menghargai waktu

“Pulang! Udah mau maghrib masih di rumah laki-laki. Cepetan pulang!” (138) “Aku terus melihat bergulirnya waktu lewat layar ponsel. Berharap meeting kami segera selesai.Jika tidak, aku terpaksa berpamitan ke mushola, sebelum waktu sholat berakhir”. (209)

b. Jujur “Berawal dari keributan pagi ini. Zubaidah yang emosi tidak terima tuduhan yang dialamatkan Ziah.Adiknya yang cerdas dan bermata lentik itu mencecarnya setelah berhari-hari memendam kerisauan sendiri. Enak aja Mas Joko masih single, kok. Nggak mungkin !buktinya… Apa buktinya?biar bodoh gini-gini aku tahu mana yang bujangan dan mana yang bajingan! Ssshhh! Aku nggak mungkin ngerebut suami oraaang! Mungkin saja Zarika , kan?” (92)

c. Tanggung jawab“Suaminya memang bukan orang berada, meski ibunya seorang daiyah terkenal. Orang luar mungkin sulit membayangkan kesederhanaan keluarga mereka, tetapi Zainal sudah sejak awal bersikap terbuka tentang ini dan Rini menerima. Bukan kemapanan harta yang dicari muslimah itu dari calon suaminya. Tapi tekad dan tanggung jawab, serta kesungguhan membimbing keluarga kecil mereka. (52) “Dia anak tertua di keluarga Ummi. Tulang punggung . Istrinya harus bisa memahami itu. Meski Abah dan Ummi tak pernah meminta,Umar merasa berkewajiban mengirimkan uang setiap bulan untuk biaya sekolah dan les adik-adiknya.” (79)

2. Hubungan Manusia dengan Manusia Lain a. Tolong menolong “Pliz ya, Zi, jangan bilang Ummi. Kakak butuh banget.

Pelan kepala Ziah mengangguk. Zubaidah tersenyum dan melompat-lompat kegirangan di tempat tidur sebelum meninggalkan kamar Ziah”. (71)

Page 157: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Nilai Moral “Keheningan beberapa saat lalu kini berganti kepanikan. Abah dan Zidan pontang-panting untuk pertama kali kekompakan keduanya dibutuhkan. Mereka harus bergerak cepat. Abah memberi instruksi Zidan berlari ke kamar Rini untuk mengambil perlengkapan bayi, juga baju ganti ala kadarnya bagi kakak iparnya. Lalu memapah Rini yang terlihat begitu lemah ke dalam mobil. Saking panik, mereka nyaris melupakan Rizki yang tertidur pulas di kamar.” (169)

b. Dermawan “Ayah tirinya sosok sholih. Shalat berjama’ah di masjid tak pernah terlewat. Uang yang di peroleh dari usaha kos-kosan dan kontrakan yang dirintisnya, selain digunakan untuk keluarga,juga bersedekah ke sekitar mereka yang memerlukan uluran tangan..” (24)

c. Adil “Meski bukan anak kandung, Abah tak pernah membeda-bedakan Aisyah dan Bang Umar.semua dikasihi dan dicintai.Dari soal uang jajan,sekolah,sampai pakaian. Abah tak pilih kasih.” (24) “Seingatnya, selama ini dia sudah berusaha memberikan kebahagiaan dan kehidupan mewah kepada istrinya. Seandainya Risma menghitung apa yang dia miliki, dibandingkan dengan nilai yang telah diberikan suaminya kepada Abah, Ummi maupun adik-adik yang enam orang itu. Satu rumah yang mereka tempati saja angkanya sudah jauh melebihi.” (83)

d. Perduli “Tugas abang menjaga idah sebagai adik. Anak perempuan nggak baik nyamperin lelaki. Malu. Entar digosipin lagi di twitter kayak kak Zarika kemarin. (139) “Kupandangi Ryan kali kedua pertemuan kami. Postur tinggi tegap yang entah bagaimana mengulurkan payung saat aku membuka pintu taksi di hari berhujan. Padahal kami tidak saling kenal.” (217)

3. Hubungan Manusia dengan Tuhan-Nya a. Berdoa

“Sejak remaja, Zarika rutin melantunkan doa berkenaan dengan jodoh dan keturunan, seperti diajarkan Ummi.Robbana hablanamin azwajina wa dzuriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqiina imaama. Semoga Allah memberinya pendamping dan keturunan yang sholih,dan menjadi cahaya mata serta pemimpin orang-orang yang bertakwa.” (34-35)

Page 158: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Nilai Moral “Ya Allah jadikanlah aku,anak-anakku, dan keluargaku termasuk dari golongan orang yang baik. Dan janganlah Engkau jadikan aku dan mereka dalam golongan orang yang jahat dan orang yang membuat mudharat. Berilah rezeki kepadaku dan kepada mereka berupa ilmu yang bermanfaat,akhlak yang baik, dan taufik untuk ketaatanku, juga pemahamaan para Nabi. Amin….” (127)

b. Ibadah “Ayah tirinya sosok sholih. Shalat berjama’ah di masjid tak pernah terlewat.” (24) “Sepekan melakukan Tahajud dan menenggelamkan diri dalam lautan huruf-huruf hijaiyah,Zarika akhirnya tahu keputusan apa yang harus disampaikan kepada Wisnu. Dia sudah memilih.” (41-42) “Ambil wudhu, shalat dan lapor sama Allah, Mi. Tiga puluh enam tahun pernikahan Berbagi kebahagiaan juga kesedihan. Kebersamaan mereka adalah sumber ketenangan yang menguatkan satu sama lain dalam melalui hari-hari yang kadang terasa begitu berat”. (96) “Abah dan Ummi terlihat lebih tenang setelah melakukan shalat Tahajud. Jari keduanya terus bergerak dalam dzikir.” (177) “Ummi Aminah masih menekuri sajadah.Lepas shalat malam, didirikannya shalat masing-masing satu rakaat bagi anak-anaknya.” (194) “Malam-malam Ummi lebih banyak dihiasi ibadah dan ibadah. Tak sendiri, Abah menemani. Mereka bergantian membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an sambil sesekali berpandangan.” (195)

c. Bersyukur “Alhamdulillah, segala sesuatunya cukup. Mak Inah yang sering bersama Ziah mendampingi Ummi ceramah,setiap memasak pasti memperhatikan menu yang disukai Rizki, hingga bocah lelaki itu selalu menghabiskan makannya. Tidak jarang Mak Inah membuat kue-kue kesukaan Rizki dengan uangnya sendiri. Perempuan itu sebatangkara. Anak dan cucu Ummi sudah dianggap seperti darah

Page 159: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

No Nilai Moral dagingnya sendiri.” (48) “Dorongan untuk terjun ke lembah dosa begitu kuat. Alhamdulillah, sampai detik ini Zidan masih sanggup melawan hawa nafsu. Bukan disebabkan alasan agama seperti yang diceramahkan Zainal. Tetapi karena hatinya yang lembut tak sanggup membayangkan air mata Ummi menitik karena dia.” (62)

“Alhamdulilah, meski hanya mengiringi, Ziah berharap setiap langkahnya bisa ikut menambah catatan kebaikan disisi Allah. Dia tak keberatan kehilangan waktu untuk bertemu orang dan mencari jodoh, seperti yang sering dirisaukan Zubaidah. Lagipula keinginan untuk bersekolah tanpa memberatkan Ummi dan Abah, masih menjadi agenda utama yang mengisi mimpi-mimpinya, bukan urusan mencari suami.” (72)

“Satu istri itu amanah luar biasa.Apalagi bersama deretan anak.Anugerah dari Allah yang jika tidak disyukuri akan berat pertanggungjawabannya di akhirat nanti. Dan mensyukuri berarti menjaga,merawat, mendidik dan membimbing mereka. Membangun kelayakan demi kelayakan untuk sampai ke surge-Nya.” (91)

Page 160: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …
Page 161: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

Lampiran 6

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Alamat : Jalan K.H.A Dahlan No. 3 Telepon/Fax (0275) 321494 PURWOREJO 54111

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Desi Lestiana W. NIM : 112110014 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Judul Skripsi : ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI KARYA

ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Page 162: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Alamat : Jalan K.H.A Dahlan No. 3 Telepon/Fax (0275) 321494 PURWOREJO 54111

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Desi Lestiana W. NIM : 112110014 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Judul Skripsi : ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI KARYA

ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Page 163: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Alamat : Jalan K.H.A Dahlan No. 3 Telepon/Fax (0275) 321494 PURWOREJO 54111

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Desi Lestiana W. NIM : 112110014 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Judul Skripsi : ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI KARYA

ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Page 164: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Alamat : Jalan K.H.A Dahlan No. 3 Telepon/Fax (0275) 321494 PURWOREJO 54111

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Desi Lestiana W. NIM : 112110014 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Judul Skripsi : ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI KARYA

ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Page 165: ANALISIS NILAI MORAL NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA …