repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI...

144
HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) TIMOR LESTE DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI MAKRO ERGONOMI DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JERONIMO DA SILVA 2513204006 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T. Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN ERGONOMI DAN KESELAMATAN INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2016

Transcript of repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI...

Page 1: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

HAL

TESIS - TI 092307

MAN

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI

UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) – TIMOR LESTE

DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI MAKRO

ERGONOMI DAN ANALYTICAL HIERARCHY

PROCESS (AHP)

JERONIMO DA SILVA

2513204006

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.

Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc

PROGRAM MAGISTER

BIDANG KEAHLIAN ERGONOMI DAN KESELAMATAN INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2016

Page 2: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

HAL

THESIS - TI 092307

MAN

STRATEGIES FOR INCREASING QUALITY OF

EDUCATION IN UNIVERSIDADE DA PAZ

(UNPAZ) -TIMOR LESTE INTEGRATION WITH

MACRO ERGONOMIC AND ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS (AHP)

JERONIMO DA SILVA

2513204006

SUPERVISOR

Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.

Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc

MAGISTER PROGRAM

ERGONOMICS AND INDUSTRIAL SAFETY AREA

INDUSTRIAL ENGINEERING DEPARTMENT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2016

Page 3: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

v

Page 4: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

vii

Page 5: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

viii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 6: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

ix

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI

UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ)-TIMOR LESTE DENGAN

MENGGUNAKAN INTEGRASI MAKRO ERGONOMI DAN

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Nama Mahasiswa : Jeronimo da Silva

NRP : 2513204006

Pembimbing : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.

Ko-Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc.

ABSTRAK

Strategi peningkatan mutu perguruan tinggi merupakan alternatif strategi

dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan pada tingkat efektivitas,

yang memiliki persaingan terhadap mutu pendidikan yang berstandar nasional.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi dan mengetahui tingkat

kepentingan kriteria untuk perancangan alternatif program kerja pendidikan,

dalam meningkatkan mutu untuk mencapai standar pendidikan nasional di Timor

Leste. Analisis prioritas aspek dilakukan dengan menggunakan metode analytical

hierarchy process (AHP) untuk memecahkan suatu situasi yang kompleks, tidak

terstruktur ke dalam beberapa faktor dalam susunan yang hierarki dengan

memberikan nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara relatif. Hasil

perbandingan dan berpasangan dalam bobot nilai prioritas, yakni: standar dalam

peningkatan mutu pendidikan UNPAZ adalah TPE, SPPJ, LPP&K dan PA;

sedangkan faktor atributnya dalam perancangan sistem kerja UNPAZ mencakup

pada SDM, ORG, TGS, LF, dan ALT. Prioritas terhadap faktor sub atribut dalam

sumber daya manusia adalah latar belakang, keterampilan, kecerdasan, sedangkan

prioritas faktor organisasi adalah faktor kebijakan, prosedur, dan pengawasan.

Prioritas pada faktor sub atribut dalam tugas adalah kepuasan, pengontrolan, dan

bubungan timbal balik, sedangkan prioritas faktor sub atribut dalam lingkungan

fisik adalah kenyamanan, sosial, dan interaksi dengan pekerja, sedangkan prioritas

faktor sub atribut dalam alat/teknologi adalah kapasitas, fungsi, dan integrasi.

Sementara pada tingkat strategi peningkatan mutu pendidikan UNPAZ mencakup

peningkatan sumber daya manusia, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu,

pembelajaran dan suasana akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat,

dan kerja sama, dan pembiayaan, sarana dan prasarana. Prioritas dari alternatif

program kerja dalam hasil rancangan yang diusulkan adalah peningkatan sumber

daya manusia dengan bobot nilai atribut yang diperhatikan berturut-turut: Sumber

daya manusia (latar belakang, kecerdasan, dan keterampilan) (0.309), Organisasi

(kebijakan, prosedur, dan pengawasan) (0.053), Tugas (kepuasan, pengontrolan,

dan hubungan timbal balik) (0.100), lingkungan fisik (kenyamanan, sosial, dan

hubungan dengan pekerja) (0.119), dan Alat/teknologi (kapasitas, integrasi dan

fungsi) (0.075), mutu pendidikan, kemampuan/pengetahuan serta melakukan

evaluasi dan penilaian.

Kata kunci: makro-ergonomi, multi-kriteria, AHP, mutu pendidikan berstandar

nasional, perancangan program kerja.

Page 7: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

x

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 8: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xi

STRATEGIES FOR INCREASING QUALITY OF EDUCATION

IN UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) -TIMOR LESTE

INTEGRATION WITH MACRO ERGONOMIC AND

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Name : Jeronimo da Silva

NRP : 2513204006

Supervisor : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.

Co-Supervisor : Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc.

ABSTRACT

The strategy for improving the quality of higher education is an alternative

strategy in the management of education is more emphasis on the level of

effectiveness, which has competition on the quality of national education

standards. The purpose of this study is to evaluate and determine the level of

interest of the criteria for the design of alternative work programs of education,

improve the quality to achieve national education standards in East Timor.

Priority analysis performed using the method aspect analytical Hierarchy Process

(AHP) to solve a complex situation, not structured into several factors in the

makeup of the hierarchy by giving a subjective value on the importance of each

variable in relative terms. The results of the comparison in pairs to weigh the

value of priority are: improving the quality of education standards UNPAZ is

TPE, SPPJ, LPP & K and PA; whereas attributes factor in system design work

UNPAZ include the HR, ORG, TGS, LF, and ALT. Priority to attributes sub

factor in human resources is the background, skills, intelligence, whereas priority

organizational factors are factors of policies, procedures, and supervision. Priority

on factors sub attribute in the task is satisfaction, control, and the ridge of

reciprocity, whereas the factor priority sub-attributes in the physical environment

is comfort, social, and interaction with the workers, while the factor priority sub

attributes within the tool / technology is the capacity, functionality, and

integration. While the level of education quality improvement strategies UNPAZ

include improvement of human resources, management systems and quality

assurance, learning and academic atmosphere, research, service to the community,

and cooperation, and financing, facilities and infrastructure. Priorities of the

alternative program of work in the design proposed is an increase in human

resources with a weighting of attributes to consider successively: Human

resources (backgrounds, intelligence and skills) (0.309), Organization (policies,

procedures, and controls) (0.053), Task (satisfaction, control, and mutual

relations) (0.100), physical environment (comfort, social and worker relations)

(0.119), and equipment / technology (capacity, integration and functions) (0.075),

the quality of education, ability / knowledge as well as the evaluation and

assessment.

Keywords: macro-ergonomics, multi-criteria, AHP, the quality of national

education standards, the design of the work program.

Page 9: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 10: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xiii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

atas rahmat, berkat, dan hidayah yang telah dilimpahkan hingga saat ini, sehingga

penelitian tesis sebagai syarat kelulusan jenjang pendidikan program pasca sarjana

magister TI-ITS bidang ergonomi dan keselamatan industri ini dapat diselesaikan.

Ucapan terima kasih mendalam penulis sampaikan kepada:

1. Ayanda, ibunda, kakak, adik-adik, dan istri atas kasih sayang dan doa

selama ini.

2. Ibu Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T. selaku Dosen Pembimbing utama,

atas kesabaran, nasihat, dan dukungan selama penelitian, serta arahan

dan ilmu mengenai pemahaman masalah strategi peningkatan mutu

pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc. selaku Dosen

Ko. Pembimbing, atas kesabaran, nasihat, dan dukungan selama

penelitian, serta arahan dan ilmu mengenai pemahaman masalah

strategi peningkatan mutu pendidikan.

4. Bapak Nurhadi Siswanto, S.T., MSIE, Ph.D dan Ibu Dyah Santhi

Dewi, S.T., M.Eng.Sc.,Ph.D. selaku Dosen Penguji, atas saran dan

masukan yang berharga dalam penulisan.

5. Bapak/Ibu Dosen program pasca sarjana TI-ITS yang telah mendidik

dan memberikan ilmu selama menempuh bangku kuliah.

6. Bapak/ Ibu Tenaga Kependidikan pada Jurusan TI-ITS atas kesabaran

dan bantuan selama ini.

7. Mohamad Thezar Afifudin, S.T., M.T., atas bantuannya dalam

menyusun tesis dan selalu memberikan motivasi selama perkulihan.

8. Teman-teman mahasiswa program pasca sarjana magister semester

ganjil dan genap 2013/2014, atas bantuan dan share pengalamannya

selama perkulihan, serta dukungan selama penelitian.

9. Teman-teman Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri

Universidade da Paz (UNPAZ), atas bantuan dan memberikan

motivasi selama perkulihan di TI-ITS.

Page 11: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xiv

10. Universidade da Paz (UNPAZ), untuk dukungan semangat dan

bantuannya.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutktan satu per satu.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan sebagaimana mestinya oleh

beberapa pihak yang berkepentingan.

Surabaya, 15 Juli 2016

Penulis

Page 12: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................................. xi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6

1.5 Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian .................................................. 6

1.5.1 Batasan Masalah .................................................................................... 6

1.5.2 Asumsi Penelitian .................................................................................. 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9

2.1 Konsep Ergonomi ..................................................................................... 9

2.2 Konsep Makro Ergonomi ....................................................................... 10

2.2.1 Dimensi Struktural Sistem Kerja .......................................................... 10

2.2.2 Model Sistem Sosioteknik .................................................................... 12

2.3 Konsep Multicriteria Descision Making (MCDM) ................................ 15

2.3.1 Prospek perkembangan Pengambilan Keputusan Multikriteria ........... 18

2.3.2 Sistem Pendukung Keputusan .............................................................. 19

2.4 Konsep Analysis Hierarchy Process (AHP) ......................................... 20

2.4.1 Metode Analysis Hierarchy Process (AHP) ......................................... 22

2.4.2 Definisi Matriks .................................................................................... 24

2.4.3 Vektor ................................................................................................... 24

2.4.4 Eigen Value dan Eigen Vector .............................................................. 25

2.5 Penyusunan Perioritas ............................................................................ 25

Page 13: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xvi

2.6 Uji Konsistensi Indeks dan Rasio ........................................................... 28

2.6.1 Manfaat Analysis Hierarchy Process (AHP) ........................................ 30

2.6.2 Kelebihan dan Keuntungan Analysis Hierarchy Process (AHP) ......... 31

2.7 Konsep Strategi Mutu Pendidikan .......................................................... 32

2.7.1 Konsep Strategi .................................................................................... 32

2.7.2 Konsep Mutu Pendidikan ..................................................................... 34

2.7.3 Pengendalian dan Peningkatan Mutu Pendidikan ................................ 36

2.7.4 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan .................................................. 38

2.8 Perguruan Tinggi ................................................................................... 39

2.9 Posisi Penelitian ..................................................................................... 40

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 43

3.1 Tahap Identifikasi Masalah ................................................................... 43

3.2 Tahap Identifikasi Kriteria ..................................................................... 44

3.3 Tahapan Pengambilan Data ................................................................... 44

3.4 Tahapan Pengolahan Data ..................................................................... 45

3.5 Tahapan Perancangan Program Kerja ................................................... 46

3.6 Tahapan Analisis dan Evaluasi .............................................................. 46

3.7 Tahapan Penarikan Kesimpulan dan Saran ........................................... 47

3.8 Flowchart Metodologi Pelaksanaan Penelitian ..................................... 48

BAB 4 ANALISIS DAN EVALUASI .................................................................. 49

4.1 Tahapan Pengambilan Data .................................................................... 49

4.2 Tahapan Pengolahan Data ..................................................................... 51

4.2.1 Analisis Matriks Perbandingan Berpasangan ...................................... 51

4.2.2 Analisis Pembentukan Hierarki ........................................................... 52

4.3 Hasil Analisis Pembobotan dengan AHP ............................................. 53

4.3.1 Hasil Pembobotan Kriteria ................................................................... 53

4.3.2 Hasil Pembobotan Atribut ..................................................................... 53

4.3.3 Hasil Pembobotan Sub Atribut dalam Atribut ..................................... 55

4.3.4 Hasil pembobotan Alternatif Program Kerja ........................................ 57

4.4 Evaluasi Hasil Penilaian Akhir ............................................................ 63

4.4.1 Hasil Penilaian Akhir Kriteria dengan Atribut .................................... 63

4.4.2 Hasil Penilaian Akhir Sub Atribut dengan Atribut .............................. 63

Page 14: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xvii

4.4.3 Hasil Penilaian Akhir Alternatif Program Kerja ................................... 64

4.5. Analisis Sensitivitas Model ................................................................. 67

4.5.1 Perubahan Sensitivitas untuk TPE terhadap Pemilihan

Alternatif Program Kerja ...................................................................... 68

4.5.2 Perubahan Sensitivitas untuk SPP&J terhadap Pemilihan

Alternatif Program Kerja ...................................................................... 69

4.5.3 Perubahan Sensitivitas untuk LPP&K terhadap Pemilihan

Alternatif Program kerja ....................................................................... 70

4.5.4 Perubahan Sensitivitas untuk PA terhadap Pemilihan

Alternatif Program Kerja ...................................................................... 71

BAB 5 PERANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN

MUTU PENDIDIKAN ............................................................................ 73

5.1 Tahapan Perancangan Sistem dan Program Kerja .............................. 73

5.1.1 Analisis Program Peningkatan Mutu Pendidikan UNPAZ ................. 73

5.1.2 Evaluasi Penilaian Program Kerja UNPAZ ......................................... 74

5.2 Gambaran Umum Alternatif Perancangan Program Kerja .................. 75

5.3 Perancangan Program Kerja Yang Diusulkan ..................................... 75

5.3.1 Prioritas Standar Kompetensi Dalam Peningkatan

Mutu Pendidikan .................................................................................. 77

5.3.2 Evaluasi Alternatif Perancangan Program Kerja dengan

Makro Ergonomi ................................................................................. 78

5.3.3 Evaluasi Perancangan Program Kerja

Dalam Alternatif Program Kerja UNPAZ ........................................... 80

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 83

6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 83

6.2. Saran .................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81

LAMPIRAN A KUESIONER ............................................................................. 91

LAMPIRAN B DEKOMPOSISI ANALYSIS HIERARCHY PROCESS ............. 115

LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN EXPERTCHOICE V.11 ................... 117

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 125

Page 15: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xviii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 16: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks skema klasifikasi.................................................................... 13

Tabel 2.2 Perbandingan Metode MADM dan MODM ........................................ 17

Tabel 2.3 Skala Perbandingan Berpasangan ........................................................ 26

Tabel 2.4 Mariks Perbandingan Berpasangan ...................................................... 27

Tabel 2.5 Mariks Perbandingan Intensitas kepentingan Elemen Operasi ............ 28

Tabel 2.6 Posisi Penelitian ................................................................................... 42

Tabel 4.1 Data Identitas Responden .................................................................... 49

Tabel 4.2 Variabel Penelitian pada Kriteria ......................................................... 50

Tabel 4.3 Variabel Penelitian pada Atribut dan sub Atribut ................................ 50

Tabel 4.4 Variabel Penelitian pada Alternatif Progaram Kerja ........................... 50

Tabel 4.5 Skala Prioritas ...................................................................................... 51

Tabel 4.6 Prioritas standar kompetensi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan ... 53

Tabel 4.7 Prioritas faktor atribut dalam Tujuan Perencanaan Efektivitas ........... 54

Tabel 4.8 Prioritas faktor atribut dalam Standar Program

Pendidikan & Jurusan ......................................................................... 54

Tabel 4.9 Prioritas Faktor Atribut dalam Layanan Pendukung dan

Pendidikan Kemahasiswaan ................................................................ 55

Tabel 4.10 Prioritas Faktor Atribut Dalam Proses Administrasi .......................... 55

Tabel 4.11 Prioritas Faktor Sub Atribut Dalam Sumber Daya Manusia............... 56

Tabel 4.12 Prioritas Faktor Sub Atribut Dalam Organisasi .................................. 56

Tabel 4.13 Prioritas Faktor Sub Atribut Dalam Tugas ......................................... 56

Tabel 4.14 Prioritas Faktor Sub Atribut Dalam Lingkungan Fisik ....................... 57

Tabel 4.15 Prioritas Faktor Sub Atribut Dalam Alat/Teknologi ........................... 57

Tabel 4.16 Pengaruh Alternatif program Kerja terhadap Latar Belakang,

Skill, dan Kecerdasan dalam Sumber Daya Manusia .......................... 58

Tabel 4.17 Pengaruh alternatif program kerja terhadap Kebijakan, Prosedur,

dan Pengawasan dalam Organisasi ..................................................... 59

Tabel 4.18 Pengaruh alternatif program kerja terhadap Kepuasan, Pengontrolan,

Dan Hubungan Timbal Balik Dalam Tugas ....................................... 60

Tabel 4.19 Pengaruh alternatif program kerja terhadap Kenyamanan,

Page 17: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xx

Dukungan Sosial, Dan Hubungan Dengan Pekerja

dalam Lingkungan Fisik ..................................................................... 61

Tabel 4.20 Pengaruh alternatif program kerja terhadap Kapasitas,

Fungsi, dan Integrasi dalam Alat/teknologi ........................................ 62

Page 18: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Decision Hierarchy ............................................................... 20

Gambar 2.2 Struktur Hirarki yang Lengkap ......................................................... 29

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 48

Gambar 4.1 Sensitivitas Perubahan faktor Tujuan Perencanaan Efektivitas ........ 68

Gambar 4.2 Sensitivitas Perubahan Faktor Standar Program

Pendidikan & Jurusan ...................................................................... 69

Gambar 4.3 Sensitivitas Perubahan Faktor Layanan Pendukung

Pendidikan & Kemahasiswaan ........................................................... 70

Gambar 4.4 Sensitivitas Perubahan Faktor Proses Administrasi .......................... 71

Gambar 5.1 Gambaran Umum Alternatif Perancangan Sistem ............................ 74

Gambar 5.2 Alternatif Perancangan Sistem Kerja ............................................... 75

Gambar 5.3 Perancangan Sistem Kerja UNPAZ yang diusulkan ........................ 75

Page 19: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

xxii

Page 20: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang dilakukannya penelitian,

rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian, tujuan dan manfaat yang bisa

diambil dari penelitian yang dilakukan batasan dan asumsi, serta sistematika yang

diterapkan dalam penelitian ini.

1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi sebagai salah satu sarana yang memberikan sistem

pelayanan mutu pendidikan kepada masyarakat memiliki peranan yang sangat

strategis dalam mempercepat peningkatan mutu pendidikan masyarakat. Peranan

pendidikan dalam kehidupan sangat penting. Dalam melaksanakan perannya,

setiap perguruan tinggi dituntut untuk memberikan sistem layanan pendidikan

yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan, baik nasional maupun

internasional (ISO 9001:2000). Diantara standar yang dituntut, sumber daya

pendidikan merupakan faktor utama yang perlu dipertimbangkan oleh perguruan

tinggi. Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam

penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan mutu layanan pendidikan baik

internal maupun eksternal, yang akan dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas

internal dengan cepat dan signifikan.

Menurut Barney (1991) kompetensi yang dimiliki akan menjadi sumber

daya keunggulan bersaing ketika perguruan tinggi memiliki kompetensi yang

bernilai, langka, sulit ditiru dan sulit untuk digantikan. Koordinasi sumber daya

strategis yang tinggi menyebabkan perguruan tinggi swasta dapat meningkatkan

mutu pendidikan, yang merupakan kunci dalam memperoleh keunggulan

bersaing.

Commissão Nacional de Avaliação e Acreditação Académica (CNAAA)

sebagai lembaga independen yang bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi

dan penilaian terhadap implementasi sistem manajemen mutu pendidikan nasional

di Timor Leste yang melalui Ministério da Educação, khususnya Direcção

Nasional do Ensino Superior Ministrio da Educaçõ. Objek yang dievaluasi dan

Page 21: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

2

dinilai oleh kedua lembaga tersebut meliputi empat standar pendidikan, yakni;

tujuan perencanaan efektivitas, standar program pendidikan jurusan, layanan

pendukung pendidikan dan kemahasiswaan, dan proses administrasi (CNAAA,

2007). Dari aspek tersebut dituntut bahwa sebagai peran utama pada perguruan

tinggi terhadap tingkat kualitas tinggi yang nyata, agar dapat meningkatkan

loyalitas mahasiswa maupun masyarakat Timor Leste secara umum. Menurut

Constituição República Democrática de Timor Leste (2002) pasal 59 ayat 4

bahwa; negara mengakui dan mengawasi pendidikan swasta dan pendidikan

kooperatif.

Berdasarkan tuntutan dari aturan standar mutu pendidikan nasional, maka

Universidade Da Paz (UNPAZ) sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi

swasta di Timor Leste yang memiliki peran utama dalam upaya meningkatkan

mutu layanan pendidikan yang berstandar nasional dalam menghadapi persaingan

dengan lembaga tinggi pendidikan lainnya. Mutu pendidikan merupakan kekuatan

terpenting pada keberhasilan pertumbuhan pada suatu lembaga. Saat ini

Universidade da Paz (UNPAZ) bekerja sama dengan pemerintah maupun

perguruan tinggi dari luar negeri terus mengembangkan sumberdayanya, namun

masih memiliki keterbatasan dalam memberikan peningkatan layanan secara

signifikan.

Pengembangan sumber daya merupakan salah satu usaha yang dilakukan

Universidade da Paz (UNPAZ) guna mewujudkan perguruan tinggi yang

mengutamakan mutu pendidikan nasional yang ditentukan oleh Commissão

Nacional de Avaliação e Acreditação Académica (2007), menghasilkan lulusan

berkualitas pada tingkat keungulan tinggi dalam bidang keilmuan yang memiliki

keahlian professional dan kemandirian, sehingga Universidade da Paz (UNPAZ)

dapat menjadi perguruan tinggi yang unggul, modern dalam mengembangkan

ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya serta memiliki jiwa kewirausahaan

dalam rangka memberdayakan kehidupan masyarakat yang sejahtera.

Permasalahan yang dihadapi oleh Universidade da Paz (UNPAZ) saat ini

adalah sumber daya, sebagai salah satu faktor penting dalam menggerakkan

proses layanan mutu pendidikan yang patut untuk dipertimbangkan oleh setiap

perguruan tinggi. Untuk mencapai tingkat sumber daya yang tinggi dan

Page 22: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

3

berkualitas maka Universidade da Paz (UNPAZ) perlu melakukan perancangan

sistem kerja yang efektif dan efisiensi. Komponen dalam perancangan sistem

kerja pada tingkat efektivitas dan efisisensi kerja meliputi; sumber daya manusia,

organisasi, tugas, lingkungan fisik, dan alat/teknologi, merupakan faktor

penentuan oleh Universidade da Paz (UNPAZ) terhadap mutu pendidikan.

Sejak didirikan tahun 2004 hingga 2016 masyarakat terhadap

Universidade da Paz (UNPAZ) terus mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan

dengan jumlah mahasiswa yang mendaftar terus bertambah dari setiap tahunnya,

namun di sisi lain masih ada permasalahan yang dihadapai diantaranya, adalah

keluhan mahasiswa terhadap layanan mutu pendidikan.

Layanan pendidikan bisa diartikan sebagai jasa pendidikan. Keberhasilan

jasa pendidikan dapat ditentukan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas

kepada para pengguna jasa pendidikan tersebut (mahasiswa atau peserta didik).

Layanan pendidikan merupakan suatu proses yang harus dilakukan baik yang

terlembaga maupun tidak terlembaga yang menyangkut fisik dan non fisik dan

membutuhkan infrastruktur dan skil ataupun keterampilan. Dengan demikian jasa

pendidikan adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan yang

mengutamakan pelayanan dalam prosesnya.

Makro ergonomi sebagai suatu pendekatan participatory atau partisipasi

ergonomi yang peran utamanya adalah perancangan dan analisis sistem kerja.

Konsep dari partisipasi ergonomi dalam perancangan sistem kerja yakni:

keterlibatan karyawan, komitmen stakeholder, manajemen partisipatif, dan

berbagai pendekatan partisipatif lainnya, literatur di bidang ergonomi, psikologi,

dan manajemen, serta sering digunakan secara bergantian, (Hendrick dan Kleiner,

2002).

Dalam mendesain beberapa sosioteknikal sistem yang kaitannya dengan

“manusia-organisasi” menghubungkan “teknologi” maka dibutuhkan suatu

pendekatan khusus yaitu makro-ergonomi. Sosioteknikal sistem dalam

pengembangan organisasi adalah suatu pendekatan untuk desain kerja organisasi

yang kompleks yang mengakui interaksi antara manusia dan teknologi di tempat

kerja. Menurut Hendrick dan Kleiner (2001); Davis dan Moro (2004), Makro-

ergonomi sebagai pendekatan top-down dari sistem sosioteknikal untuk

Page 23: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

4

merancang sistem kerja dalam menciptakan harmonisasi atau keseimbangan

dalam sistem kerja secara keseluruhan dengan tujuan mengoptimalkan desain

sistem kerja. Pendekatan top-down sebagai suatu usaha untuk melakukan

perubahan dalam rangka sistem layanan mutu pendidikan, pemerataan kesempatan

untuk memperoleh pendidikan dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan.

Tujuan dari top-down adalah untuk memastikan informasi dengan konseptual

yang benar dan dapat disimpan.

Perancangan sistem kerja dengan pendekatan makro ergonomi harus

sesuai dengan karakteristik sistem sosioteknikal organisasi dan dilakukan secara

holistik untuk mengharmoniskan sistem kerja dan tidak menimbulkan masalah

dikemudian hari (Hendrick dan Kleiner, 2002 dalam Manuaba, 2003). Sistem

kerja yang terbaik merupakan sistem yang memiliki efisiensi dan produktifitas

yang setinggi-tingginya. Sistem kerja itu sendiri terdiri dari empat komponen

yaitu manusia, bahan, perlengkapan dan peralatan seperti mesin dan perkakas

pembantu, lingkungan kerja dan keadaan pekerjaan-pekerjaan lain disekelilingnya

(Sutalaksana, 1979).

Dalam mendesain sosioteknikal sistem yang kaitannya dengan manusia

dan organisasi, di hubungkan dengan teknologi maka Universidade da Paz

(UNPAZ) perlu adanya pendekatan makro ergonomi sebagai sosioteknikal sistem

dalam pengembangan organisasi yang merupakan suatu pendekatan untuk

mendesain kerja organisasi yang kompleks. Perancangan kerja dalam sebuah

organisasi ini sebagai penentuan program dan tujuan organisasi.

Strategi mutu perguruan tinggi merupakan alternatif strategi dalam

pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan tingkat efektivitas, yang memiliki

persaingan terhadap mutu pendidikan yang berstandar nasional. Beberapa

indikator yang menjadi tantangan dalam mengadapi mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ) yaitu tuntutan pemerintah, tingkat persaingan, dan

tuntutan masyarakat.

Dari beberapa hal tersebut maka ini Universidade da Paz (UNPAZ),

memiliki solusi alternatif yang menunjukkan sebagai alternatif strategi perguruan

tinggi dalam penentuan mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ), yakni;

peningkatan sumber daya manusia, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu,

Page 24: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

5

pembelajaran dan suasana akademik, penelitian pengabdian kepada masyarakat

dan kerja sama, pembiayaan, sarana dan prasarana.

Salah satu pendekatan yang bisa digunakan untuk menjawab permasalahan

ini adalah dengan menggunakan MCDM/A dan makro ergonomi yaitu analitycal

hierarchy process (AHP). Menurut Saaty (1970), analitycal hierarchy process

(AHP) merupakan suatu metode yang digunakan dalam proses pengambilan

keputusan suatu masalah masalah kompleks seperti permasalahan: perencanaan,

penentuan alternatif, penyusunan prioritas, pemilihan kebijaksanaan, alokasi

sumber, penentuan kebutuhan, peramalan kebutuhan, perencanaan performance,

optimasi, dan pemecahan konflik. Menurut Belton dan Stewart (2002); dan

Triantaphyllou dan Sanchez (1997), Multi-criteria decision making (MCDM)

merupakan teknik pengambilan keputusan multi-variabel. Didalam multikriteria

keunggulan metode ini dapat memberikan alternatif terbaik dengan

mempertimbangkan setiap kriteria dari alternatif tersebut, lalu dibuat matriks

keputusannya.

Analisis terhadap multi kriteria dilakukan dengan menggunakan metode

analitycal hierarchy process (AHP) untuk memecahkan suatu situasi yang

kompleks tidak terstruktur ke dalam beberapa faktor dalam susunan yang hirarki

dengan memberikan nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara

relatif dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi yang

mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Analitycal hierarchy process (AHP)

umumnya digunakan dengan tujuan untuk menyusun prioritas dari berbagai

alternatif atau pilihan yang ada dan pilihan-pilihan tersebut bersifat kompleks atau

multi kriteria.

Penggunaan AHP dalam penelitian terakhir di bidang pendidikan

dilakukan oleh Certa et al. (2015), untuk mengevaluasi kursus pelatihan akademik

yang diberikan kepada mahasiswa dengan mempertimbangkan perspektif

keduanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengintegrasikan antara AHP dengan

konsep makro ergonomik yang dikemukakan oleh Kleiner (2006) yang

diimplementasikan untuk mengevaluasi dan merancang sistem kerja pada salah

satu lembaga pendidikan tinggi Universidade da Paz (UNPAZ) untuk

meningkatkan kualitas layanan (mutu pendidikan berstandar nasional).

Page 25: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

6

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian adalah: Bagaimana evaluasi program kerja dan

rancangan program kerja untuk meningkatkan mutu pendidikan di Universidade

da Paz (UNPAZ)?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengevaluasi dan mengetahui tingkat prioritas untuk perancangan

program kerja mutu pendidikan di Universidade da Paz (UNPAZ)

berdasarkan standar mutu pendidikan nasional di Timor Leste.

2. Merancang program kerja Universidade da Paz (UNPAZ) untuk

meningkatkan mutu pendidikan dalam mencapai standar mutu

pendidikan nasional di Timor Leste.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat membuka dan menambah wawasan para

pembaca dan peneliti khususnya, serta memberikan manfaat bagi Universidade da

Paz (UNPAZ) untuk meningkatkan sistem mutu pendidikan yang lebih baik.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Batasan masalah dan assumsi dalam penelitian ini, yaitu:

1.5.1. Batasan Masalah

Batasan yang dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan untuk mempertimbangkan alternatif strategi

mutu pendidikan di Universidade da Paz (UNPAZ).

2. Data yang digunakan pada pengujian faktor merupakan data primer

diamana peneliti langsung ke lokasi penelitian, memberikan kuisioner

kepada pihak universitas yang berkompetensi dalam pengambilan

keputusan terhadap program pendidikan.

Page 26: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

7

1.5.2. Asumsi Penelitian

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama penelitian

berlangsung bahwa adanya keterbatasan sumber daya dalam upaya rencana

strategi mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ) selama penelitian

berlangsung.

Page 27: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

8

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 28: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang kajian teoritis yang bekaitan dengan pendekatan

makroergonomi, multicriteria decision making (MCDM), serta perancangan

sistem kerja yang didalamnya menjelaskan tentang kriteria, indicator, peringkat,

dan penetapan nilai, analytical hierarchy process (AHP) serta strategi

peningkatan mutu pendidikan.

2.1. Konsep Ergonomi

Ergonomi adalah multidisiplin ilmu mencakup human science, engineering

science dan economic and social science. Menurut International Ergonomics

Association (IEA) Council (2000) mendefinisikan bahwa "Ergonomi (atau faktor

manusia) adalah disiplin ilmu berkaitan dengan interaksi antara manusia

danunsur-unsur lain dari sistem, dan profesi yang berlakuteori, prinsip, data dan

metode untuk merancang untuk mengoptimalkan baik manusia dan kinerja sistem

secara keseluruhan." Menurut Sutalaksana, dkk (2006), ergonomi merupakan ilmu

yang mempelajari sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan

baik dan mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu secara efektif,

aman, dan nyaman. Sedangkan Eko Nurmianto (1996), ergonomi merupakan

studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja, dan lingkungannya saling

berinteraksi dengan tujuan utamanya yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan

manusianya.

Ergonomi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu ergonomi mikro dan

ergonomi makro. Ergonomi mikro dapat dikatakan sebagai ergonomi dalam

lingkup kecil atau ergonomi tradisional. Aktivitas menganalisis postur kerja

pekerja, menaksir produktivitas, mendesain alat kerja, dan sebagainya dapat

dikategorikan sebagai ergonomi mikro.

Perkembangan keilmuan saat ini melihat bahwa penilaian ergonomi tidak

hanya perlu dilakukan dan dianalisis secara mikro saja, tetapi perlu untuk

diimplementasikan melalui integrasi pada lingkungan yang lebih besar (organisasi

Page 29: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

10

perusahaan) yang dikenal dengan ergonomi makro. Ergonomi makro lebih kepada

ergonomi secara luas yang menempatkan sistem produksi sebagai organisasi

kerja.

Menurut Schmidtke (1993) menyatakan bahwa tujuan ergonomi adalah

untuk meningkatkan performansi seluruh sistem kerja dan pada waktu yang sama

mengurangi ketegangan pekerja selama melaksanakan pekerjaan tersebut dengan

cara menganalisa pekerjaan, lingkungan kerja dan interaksi manusia mesin.

2.2. Konsep Makro Ergonomi

Secara umum, ergonomi makro merupakan suatu pendekatan ergonomi

yang berbasis pada perancangan organisasi dalam suatu sistem kerja. Definisi

secara konseptualnya yaitu suatu pendekatan sosioteknik dari tingkat atas ke

bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja secara keseluruhan pada

berbagai level interaksi ergonomi mikro seperti manusia-pekerjaan, manusia-

mesin, dan manusia-perangkat lunak dengan tujuan mengoptimalkan desain

sistem kerja dan memastikan sistem kerja tersebut berjalan dengan harmonis.

Ergonomi makro berperan dalam mendesain beberapa sosioteknikal sistem

dalam kaitannya dengan "manusia-organisasi” dan “teknologi". Ergonomi makro

memiliki beberapa kajian, diantaranya dimensi struktural dan model sistem

sosioteknik

2.2.1. Dimensi Struktural Sistem Kerja

Konsep dasar dimensi struktural sistem kerja yaitu organisasi serta desain

organisasi. Organisasi merupakan koordinasi terencana dari dua orang atau lebih

yang menjalankan fungsi pada suatu basis yang relatif kontinu dan melalui

pembagian kerja serta suatu hierarki untuk mencapai tujuan tertentu. Desain

organisasi berhubungan dengan perancangan struktur dan proses-proses terkait

dari sistem kerja organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Secara konseptual,

dimensi struktural sistem kerja terdiri dari 3 dimensi, yaitu:

1. Kompleksitas merupakan derajat diferensiasi dan integrasi yang ada di

dalam suatu sistem kerja. Carter dan Keon (1986) menyatakan peningkatan

pada salah satu bentuk spesialisasi dapat berakibat pada peningkatan

Page 30: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

11

kompleksitas dalam organisasi karena peningkatan spesialisasi

membutuhkan metode yang lebih mahal dan lebih canggih untuk sarana

koordinasi dan kontrol. Diferensiasi merupakan tingkat segmentasi, yang

terdiri dari 3 tipe:

a. Diferensiasi Vertikal

Diferensiasi vertikal merujuk pada bentuk struktur organisasi.

Semakin meningkatnya diferensiasi, maka demikian pula kompleksitasnya

karena jumlah hierarki di dalam organisasi bertambah. Faktor yang

menentukan diferensiasi vertikal adalah rentang kendali (span of control).

Robbins (1990) menyatakan bahwa rentang kendali menetapkan jumlah

bawahan yang dapat diatur dengan efektif oleh seorang manajer.

b. Diferensiasi Horisontal

Diferensiasi horisontal merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-

unit berdasarkan orientasi pada anggotanya, sifat dari tugas yang mereka

laksanakan, serta tingkat pendidikan dan pelatihannya.

c. Dispersi spasial

Dispersi spasial merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor,

pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.

Organisasi yang tersebar secara geografis akan semakin tinggi

kompleksitasnya. Elemen dispersi spasial memperhatikan dua hal yaitu

jarak maupun jumlah. Robbins (1990) menyatakan bahwa dispersi spasial

dapat dilihat sebagai perluasan dari diferensiasi horisontal dan diferensiasi

vertikal.

2. Formalisasi merupakan derajat standarisasi sistem kerja. Tingkat formalisasi

suatu organisasi ditentukan oleh beberapa kriteria. Jika ada sebagian besar

kriteria seperti uraian pekerjaan jelas, aturan jelas, serta prosedur operasi

terdefinisi secara rinci, maka dapat dikatakan tingkat formalisasinya tinggi.

Tetapi jika terdapat sebagian dari kriteria seperti aktivitas pekerja tidak

terprogram, fleksibilitas kerja tinggi, serta pekerja leluasa dalam

pengambilan keputusan, maka tingkat formalisasinya rendah.

Page 31: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

12

3. Sentralisasi merupakan tingkat dimana pembuatan keputusan formal

dikonsentrasikan dalam suatu kelompok individu yang biasanya merupakan

level tinggi dalam organisasi.

2.2.2. Model Sistem Sosioteknik

Model sistem sosioteknik pertama kali dikembangkan oleh Trist &

Bamforth (1951) dari Tavistock Institute of Human Relations, Inggris. Model ini

memandang organisasi sebagai agen transformasi yang mentransformasikan input

menjadi output. Elemen-elemen dalam sistem sosioteknik yaitu:

1. Sub Sistem Teknologi

Joan Woodward (1965) dalam Hendrick dan Kleiner (2001) menyatakan

teknologi merupakan penentu struktur organisasi sistem kerja. Teknologi

diklasifikasikan berdasarkan jenis produksi (production technology), tindakan

individual (knowledge-based technology), serta tingkat otomasi, tingkat kesulitan

aliran dan spesifikasi aktivitas (work-flow integration).

a. Jenis produksi (production technology)

1) Job Shop (Berdasarkan Order)

Karakteristik job shop yaitu biasanya memproduksi satu atau beberapa

item saja (custom-made product). Contoh jenis produksi jobshop antara lain:

industri kerajinan, industri furniture, dll. Jenis produksi ini memiliki tingkat

kerumitan yang relatif rendah dengan sedikit tenaga pada lini produksi dan

administrasi. Tingkat formalisasi dan sentralisasinya cenderung rendah.

Supervisor memiliki jangkauan pengendalian yang terbatas serta pekerjaannya

dideskripsikan secara luas. Dalam hal ini pekerja dapat bekerja secara fleksibel.

2) Mass Production (Produksi Massal)

Mass production memproduksi dalam jumlah batch yang besar.

Contoh industrinya antara lain: industri mobil, industri motor, industri minuman.

dll. Mass production memiliki kompleksitas yang tinggi dengan pembagian

departemen yang jelas. Tingkat formalisasi dan sentralisasinya juga tinggi.

Supervisor terendah mempunyai pengendalian cukup luas.

Page 32: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

13

3) Process Production

Jenis produksi process production memiliki kompleksitas yang paling

tinggi karena tingkat otomasinya juga tinggi. Proses produksinya sangat

tergantung pada mesin.

b. Tindakan individual (knowledge-based technology)

Knowledge-based technology dikembangkan oleh Perrow (1967). Perrow

dalam Hendrick dan kleiner (2001) mendefinisikan teknologi sebagai tindakan

yang dilakukan terhadap suatu objek untuk mengubahnya, dimana tindakan ini

membutuhkan pengetahuan teknologikal. Dimensi dalam knowledge-based

technology dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Task variability (varian permasalahan dalam menjalankan aktivitas

industri)

2) Task analyzability (definisi prosedur setiap kegiatan/tugas)

Tabel 2.1 Matriks skema klasifikasi Perrow

Task Variability

Ta

sk A

na

lyza

bil

ity

Routine With Few

Exceptions

High Variety with

many Experience

Well defined and

Analyzable Routine Engineering

Ill defined and

Unanalyzable Craft Nonroutine

Sumber: Perrow (1967)

3) Tingkat otomasi, tingkat kesulitan aliran dan spesifikasi aktivitas (work-flow

integration)

Work-flow integration dikembangkan oleh University of Aston. Teknologi

dibedakan menjadi 3 karakteristik dasar, yaitu:

1. Otomasi Peralatan

2. Work-flow rigidity (urutan kerja yang kaku)

3. Specificity of evaluation (tingkat dimana aktivitas kerja dapat dinilai

secara spesifik, biasanya dengan ukuran-ukuran kuantitatif)

Page 33: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

14

Kombinasi dari ketiga karakteristik dasar di atas disebut work-flow

integration. Peningkatan work-flow integration akan meningkatkan spesialisasi,

formalisasi, dan desentralisasi.

2. Sub Sistem Personel

Karakteristik subsistem personel dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Tingkat Profesionalisme

Robbins (1983) menyatakan bahwa formalisasi bersifat eksternal dan

internal. Eksternal yang dimaksud yaitu aturan, prosedur, dan interface human-

system yang membatasi keleluasaan pekerja.

Profesionalisme diartikan sebagai pemahaman, nilai, norma, prilaku,

persepsi, dan cara orang melakukan suatu pekerjaan tertentu yang didapat melalui

pendidikan atau pelatihan formal.

b. Faktor Demografi

Faktor demografi merupakan kecenderungan sosial masyarakat dalam

memandang suatu jenis pekerjaan dan bagaimana nilai-nilai yang terlibat di

dalamnya. Beberapa faktornya antara lain: umur pekerja, asal daerah, jenis

kelamin, suku, jumlah jam kerja, dan gaji.

c. Faktor Psikososial

Faktor psikososial berkaitan dengan cara interaksi individu dengan

organisasi dan sebaliknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain:

perbedaan karakter manusia, bentuk organisasi, birokrasi, dan diferensiasi.

3. Sub sistem Lingkungan

Berlangsungnya organisasi tergantung pada kemampuan adaptasi dengan

lingkungan eksternal. Jenis-jenis lingkungan eksternal antara lain: Sosialekonomi,

Pendidikan, Politik, Budaya, dan Hukum. Menurut Burns dan Stalker dalam

Hendrick dan Kleiner (2001) mengemukakan jenis struktur sistem kerja untuk

lingkungan organisasi yang relatif stabil dan sederhana berbeda dengan

lingkungan yang dinamis dan kompleks. Untuk lingkungan yang stabil, struktur

sistem kerja yang paling sesuai adalah struktur mekanistik. Karakteristik struktur

mekanistik adalah diferensiasi vertikal dan horisontal tinggi demikian juga

Page 34: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

15

formalisasi dan sentralisasi. Pada umumnya sistem kerja terdiri dari tugas-tugas

rutin dan terprogram serta tidak dapat merespon perubahan dengan segera.

Menurut Hackman dan Oldhan dalam Hendrick dan Kleiner (2001)

mengidentifikasi secara empiris 5 karakteristik job yang mendukung motivasi,

kepuasan kerja, pengembangan diri, dan mereduksi stress pekerja, yaitu: Task

variety, Identify, Significance, Autonomy, dan Feedback. Jika tidak

mempertimbangkan 5 karakteristik tersebut, maka akan terjadi dehumanizing,

berkurangnya arti psikologis, berkurangnya rasa tanggung jawab pekerja, stres

kerja, ketidakpuasan, mangkirnya pekerja, serta berkurangnya produktivitas.

2.3. Konsep Multicriteria Decision Making (MCDM)

Menurut Kusumadewi (2007) “mutiple criteria decision making (MCDM)

adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik

dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu”. Kriteria biasanya

berupa ukuran-ukuran, aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam

pengambilan keputusan.

Kriteria adalah penentuan atau aturan-aturan dasar yang mana alternatif

keputusan-keputusan diurutkan menurut kriteria itu sendiri, atau dengan kata lain

kriteria adalah suatu istilah umum yang meliputi konsep-konsep dari atribut dan

sasaran (Malczewski, 1999). Analisis multikriteria adalah seperangkat proses

yang digunakan untuk menganalisis masalah keputusan yang kompleks dimana

ketidakpastian dan kriteria yang saling berlawanan dilibatkan sebagai dasar

diamana keputusan-keputusan alternatif dievaluasi (Malczewski, 1999).

Proses pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon dalam

Manurung (2002) terdiri dari 3 fase proses yaitu:

1. Intelligence, yaitu fase penelusuran informasi untuk keadaan-keadaan yang

memungkinkan dalam rangka mendukung pengambilan keputusan.

2. Design, merupakan fase pencarian, pengembangan, serta analisis

kemungkinan suatu tindakan. Fase ini terdiri atas dua langkah yaitu:

a. Identifikasi Masalah

Page 35: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

16

Dalam mengidentifikasi masalah, dilakukan pencarian perbedaan

antara keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang ingin dicapai.

b. Formulasi Masalah.

Masalah dipertajam dengan menentukan batasan-batasan

permasalahan dan merinci masalah pokok ke dalam sub-sub masalah.

3. Choice, yaitu kegiatan memilih tindakan atau alternatif tertentu dari

berbagai macam kemungkinan yang dapat ditempuh.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menyelesaikan

permasalahan MCDM, antara lain:

a. Simple Additive Weighting Method (SAW)

b. Weighted Product (WP)

c. Axiomatic Design

d. ELECTRE

e. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution

(TOPSIS)

f. Analytic Hierarchy Process (AHP)

Menurut Ciptomulyono, (2010) pengambilan keputusan multi kriteria

(multicriteria decision making) adalah suatu metoda proses pemilihan alternative

untukk mendapatkan solusi optimal dari beberapa alternatif keputusan dengan

menghitungkan kriteria atau objektif yang lebih dari satu yang berada dalam

situasi yang bertentangan (conflicting).

Hwang dan Yoon (1987) dalam Ciptomulyono (2010), membagi

taksonomi keilmuan pengambilan keputusan multi kriteria menjadi 2 pendekatan

yang berbeda yaitu: multiple objective decisions making (MODM) dan multiple

attribute decisions making (MADM). Masing-masing memiliki karakter, atribut

dan sifat serta aplikasi penyelesaian ragam persoalan keputusan yang berbeda

seperti ditunjukkan dalam tabel 2.2.

Multiple Objective Decisions Making (MODM) adalah suatu metode

dengan mengambil banyak kriteria sebagai dasar dari pengambilan keputusan

yang didalamnya mencakup masalah perancangan (design), dimana teknik-teknik

Page 36: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

17

matematik untuk optimasi digunakan dan untuk jumlah alternatif yang sangat

besar (sampai dengan tak terhingga).

Tabel 2.2 Perbandingan Metode MADM dan MODM

Elemen

Keputusan

Metode Multi Atribut

(MADM)

Metode Multi Objektif

(MODM)

Kriteria Attribute objektif

Objektif Implisit Ekplisit

Attribut Ekplisit Implisit

Kendala Pasif Aktif

Altternatif Jumlah terbatas Jumlah tidak terbatas dan

kontinu (integer)

Interaksi Jarang Lebih sering

Pemakaian Problem seleksi dan pemilihan

alternatif Problem konsepsi dan rekayasa

Sumber: Hwang dan Yoon (1981) dalam Ciptomulyono (2010)

Pendekatan multiple attribute decision making (MADM) adalah teknik

penyelesaian multi kriteria untuk persoalan pemilihan atau seleksi, tidak

diperlukan pendekatan program matematik klasik, Ciptomulyono, (2010).

Pendekatan ini hanya ditujukan sebagai alat bantu keputusan supaya bisa

mempelajari dan memahami problem yang dihadapi, menentukan prioritas,

values, objektif melalui eksplorasi komponen keputusan itu sehingga

mempermudah bagi pengambil keputusan nantinya untuk mengidentifikasi mana

pilihan terbaik yang disukai. Karena mendasar pada faktor preferensi pengambil

keputusan, maka subjektivitas selalu terkait khususnya dalam pemilihan serta

pemberian “bobot” kriteria yang pergunakan dalam proses keputusan, juga

“judgment”subjektif dalam menurunkan kriteria yang dipertimbangkan dalam

proses keputusan yang jelas.

Belton dan Stewart (2002), menekankan beberapa aspek penting pengunaan

pendekatan ini:

a. Pertimbangan keputusan yang secara kriteria dan sifatnya konflik

dinyatakan secara eksplisit.

Page 37: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

18

b. Pendekatan ini hanya membantu menstrukturkan masalah

keputusan

c. Sebagai alat bantu pengambil keputusan memahami dirinya,

value, judgment melalui proses sintesis juga eksplorasiyang

sistematis sehingga bisa membantu memiliki keputusan yang

paling disukainya.

Secara metodologis perbedaan metode MADM dalam penggunaannya didasarkan

cara melakukan agregasi dari kriteria pilihan, (Maystre et.al., 1994) yaitu:

a. Pendekatan sintesis yang membentuk sintesis yang membentuk

fungsi kriteria tunggal dari berbagai kriteria yang bisa

diperbandingkan (agregation complete transitive)

b. Pendekatan “outrangking”, dengan menerima perangkingan dalam

kriteria agregasi yang terpisah (agregation partiale)

c. Pendekatan dengan judgement local dan interaktif (agregation

locale / itérative).

2.3.1. Prospek Perkembangan Pengambilan Keputusan Multi Kriteria

Semenjak Charnes dan Coopper mengembangkan pendekatan Goal

Programing serta Keeney dan Raiffa mencetuskan gagasan teori tentang

“Multiatribute Utility Theory” (MAUT), pengambilan keputusan multi kriteria

menjadi salah satu bidang yang berkembang paling pesat pada domain

pengetahuan, sains manajemen, riset operasional serta teknik industry.

Perkembangan itu tidak saja dengan perkembangan “state of the art” dari teknik

dan metoda, algoritma pemecahan atau penyelesaian masalah pengambilan

keputusan multikriteria, tetapi juga cakupan implementasi penggunaannya,

Fuguera et.al, 2005 juga Belton dan Steward, 2002.

Diantara teknik pengambilan keputusan multikriteria menonjol

pengunaannya adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process) yang semakin

menaik, sementara pendekatan alafrancophone seperti ELECTRE (Elimination Et

Choix Traduisant la Realite) serta PROMETHEE (Preference Ranking

Organisation Method for Enrichment Evaluation) menjadi teknik pengambilan

keputusan multikriteria yang mulai menonjol keberadaannya. Pendekatan

Page 38: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

19

multikriteria dengan teknik multiple attribute decision (MAD) makin lebih

banyak berkembang. Meskipun implementasi pendekatan AHP memberikan

kontribusi yang paling besar tetapi pendekatan ini masih memunculkan isu

kontroversial yang belum rampung secara ilmiah, (Dyer, 1990 juga Warren,

2004).

Metode AHP mendekomposisi masalah keputusan kompleks menjadi

terstruktur dalam bentuk yang lebih sederhana secara hirarkhis. Pendekatan ini

kembangkan dari dasar teori pengukuran preferensi dengan melakukan

perbandigan berpasangan untuk kriteria keputusan yang bersifat kuantitatif

maupun kualitatif.

2.3.2. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan yang dikemukakan oleh Michael S Scott

Morton dan Peter G W Keen, dalam buku Sistem Informasi Manajemen (McLeod,

1998) menyatakan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan sistem

penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah yang harus dibuat oleh

manajer. Raymond McLeod, Jr mendefinisikan sistem pendukung keputusan

merupakan suatu sistem Informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen

dalam memecahkan masalah yang dihadapinya (McLeod, 1998). Definisi

selengkapnya adalah sistem penghasil Informasi spesifik yang ditujukan untuk

memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada

berbagai tingkatan (McLeod, 1998).

Menurut Litlle (1999) sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem

informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan

untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang

terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data atau model.

Tujuan sistem pendukung keputusan yang dikemukakan (Mc Leod, 1995)

mempunyai tiga tujuan yang akan dicapai adalah membantu manajer dalam

membuat keputusan untuk memecahkan masalah semiterstruktur dan mendukung

penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.

Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada

efisiensinya. Ada beberapa tahapan yang perlu dilalui, yang diharapkan akan

Page 39: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

20

menghasilkan alternatif informasi sebagai dasar pengambilan suatu keputusan.

Alur/ proses pemilihan alternatif tindakan/keputusan biasanya terdiri dari empat

tahapan, yaitu:

1. Tahap Penelusuran (Intelligence Phase),

2. Tahap Perancangan (Design Phase),

3. Tahap Pilihan (Choice Phase), dan

4. Tahap Implementasi (Implementation Phase)

2.4. Konsep Analysis Hierarchy Process (AHP)

Analytical hierarchy process (AHP) adalah salah satu metode dalam

pengambilan keputusan dengan multiple criteria (Goodwin & Wright, 2000).

AHP dikembangkan oleh Thomas Saaty untuk menentukan pilihan terbaik dari

beberapa pilihan alternatif. Langkah pengambilan keputusan dengan

menggunakan AHP dan decision hierarchy. Dengan menggunakan hierarki,

permasalahan yang kompleks dapat diuraikan sehingga permasalahan akan

tampak lebih sistematis dan terstruktur. Level teratas pada hierarki yaitu tujuan

utama dari permasalahan kemudian terpecah menjadi level intermediate yang

berupa kriteria dan sub kriteria dan level terbawah dari hierarki berupa

alternatif.Berikut merupakan skema dari decision hierarchy:

Gambar 2.1 Skema Decision Hierarchy

Sumber: Saaty (1988)

Page 40: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

21

Analytical hierarchy process (AHP) adalah suatu teori pengambilan

keputusan multikriteria dengan beberapa faktor yang dikelola dalam struktur

hierarki (Saaty, 1990). Hierarki dalam AHP dimaksudkan pada urutan secara

menurun tingkatan level mulai dari tujuan suatu kriteria yang bersangkutan,

subkriteria, dan alternatif-alternatif pada urutan level-level selanjutnya.

Menurut Saaty, (1998) pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum

tentang pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari

perbandingan berpasangan yang diskrit maupun kontinu. Perbandingan-

perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual atau skala dasar yang

mencerminan kekuatan perasaan dan preferensi relatif.

Dalam konsep proses hirarki analitik, terdapat tujuh pilar utama yang

mempengaruhi pertimbangan dalam melakukan penelitian (Saaty, 1999), yaitu:

a. Skala rasio

Rasio adalah perbandingan dua nilai (a/b) dimana nilai a dan b bersamaan

jenis (satuan). Skala rasio adalah sekumpulan rasio yang konsisten dalam suatu

transformasi yang sama (multiplikasi dengan konstanta positif). Sekumpulan nilai

(dalam satuan yang sama) dapat distandardisasi dengan melakukan normalisasi

sehingga satuan tidak diperlukan lagi dan obyek-obyek tersebut dapat dengan

lebih mudah dibedakan satu sama yang lainnya.

b. Perbandingan berpasangan

Perbandingan berpasangan dilakukan untuk memberikan bobot relatif antar

kriteria dan/atau alternatif, sehingga akan didapatkan prioritas dari kriteria

dan/atau alternatif tersebut. Ada tiga pendekatan untuk mengurutkan alternatif

atau kriteria yaitu relatif, absolut, dan patok duga (benchmarking). Pendekatan

digunakan untuk kriteria-kriteria umum yang kritikal. Pendekatan absolut

digunakan pada level bawah dari hirarki dimana biasanya terdapat keterangan

detail yang dapat dikuantifikasikan dari masing-masing kriteria. Pada pendekatan

patok duga, alternatif-alternatif dibandingkan dengan alternatif referensi yang

sudah diketahui, kemudian alternatif-alternatif itu diurutkan sesuai dengan hasil

perbandingannya.

Page 41: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

22

c. Kondisi-kondisi untuk sensitivitas dari vektor eigen

Sensitivitas vektor eigen terhadap perubahan kriteria membatasi jumlah

elemen pada setiap set perbandingan. Hal ini membutuhkan homogenitas dari

elemen-elemen yang bersangkutan. Perubahan haruslah dengan cara memilih

elemen yang kecil sebagai suatu unit dan menanyakan berapa pengaruhnya

terhadap elemen yang lebih besar.

d. Homogenitas dan klusterisasi

Klusterisasi dipakai apabila perbedaan antar elemen lebih dari satu derajat,

guna melebarkan skala fundamental secara perlahan, yang pada akhirnya

memperbesar skala dari 1 sampai 9 sampai tak terhingga. Hal ini terutama berlaku

pada pengukuran relatif.

e. Sintesis

Sintesis diaplikasikan pada skala rasio guna menciptakan suatu skala

unidimensional untuk merepresentasikan keluaran menyeluruh, dengan

menggunakan pembobotan tambahan.

f. Mempertahankan dan membalikkan urutan

Pembobotan dan urutan pada hirarki dipengaruhi dengan adanya

penambahan atau perubahan kriteria atau alternatif. Seringkali terjadi fenomena

pembalikkan urutan (rank reversal) terutama pada pengukuran relatif. Pembalikan

urutan adalah bersifat intrinsik pada pengambilan keputusan sedemikian halnya

dengan kondisi mempertahankan urutan.

g. Pertimbangan kelompok

Pertimbangan kelompok haruslah diintegrasikan secara hati-hati dan

matematis. Dengan AHP, dimungkinkan untuk mempertimbangkan pengalaman,

pengetahuan dan kekuatan yang dimiliki individu yang terlibat.

2.4.1. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

Konsep metode AHP adalah merubah nilai-nilai kualitatif menjadi nilai

kuantitatif. Sehingga keputusan keputusan yang diambil bisa lebih obyektif.

Metode AHP mula-mula dikembangkan di Amerika pada tahun 1970 dalam hal

perencanaan kekuatan militer untuk menghadapi berbagai kemungkinan

(contingency planning). Melalui metode AHP masalah-masalah kompleks yang

Page 42: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

23

akan dicari penyelesaiannya diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu berupa

kriteria tujuan dan alternatif. Kemudian dilakukan penilaian terhadap pasangan

dari kriteriakriteria tersebut untuk kemudian diambil keputusan. Urutan langkah-

langkah dalam metode AHP adalah:

a. Lakukan pairwise comparison yaitu menentukan perbandingan antara

satu kriteria dengan kriteria lainny. Perbandingan dilakukan menurut

tingkat kepentingan keutamaan, kriteria mana yang lebih penting.

b. Mengulangi langkah pertama untuk semua pasangan kriteria

c. Urutkan setiap kriteria berdasarkan keutamaannya.

Tahapan-tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP pada dasarnya

meliputi:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan

2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum,

dilanjutkan dengan kriteria-kriteria, sub kriteria dan alternatif-alternatif

pilihan yang ingin di ranking

3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan

kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing

tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan

berdasarkan pilihan atau “judgment” dari pembuat keputusan dengan

menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya

4. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di

dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom

5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak

konsisten pengambil data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigen vector

yang dimaksud adalah nilai eigen vector maximum yang diperoleh

dengan menggunakan matlab maupun manual.

𝐺 = 𝑥1. 𝑥2. 𝑥3 ………𝑥𝑛𝑛

…………………………….. (2.1)

Dimana:

𝐺 = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑒𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐; 𝑥1,.𝑥2, . 𝑥3,. …… . , 𝑥𝑛

𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒 1,2,3,…… , 𝑛;

𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛

Page 43: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

24

6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki

7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan.

Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen.

8. Langkah ini mensintesis pilihan dan penentuan prioritas elemen-elemen

pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan

9. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR<0,100

maka penilaian harus diulang kembali.

Penentuan nilai pembobotan dalam tahapan pengambilan keputusan dalam

metode AHP adalah:

1. Matriks

2. Vektor

3. Eigen value dan Eigen vector

2.4.2. Definisi Matriks

Matriks adalah sekumpulan himpunan objek (bilangan riil atau kompleks,

variabel–variabel) yang disusun secara persegi panjang (yang terdiri dari baris dan

kolom) yang biasanya dibatasi dengan kurung siku atau biasa.

Jika sebuah matriks memiliki m baris dan n kolom maka matriks tersebut

berukuran (ordo) m x n. Matriks dikatakan bujur sangkar (square matrix) jika m =

n. Dan skalar–skalarnya berada di baris ke-i dan kolom ke-j yang disebut (ij)

matriks entri.

𝑎11 𝑎12𝑎21

⋮ 𝑎22

⋮𝑎𝑖1

⋮𝑚𝑚1

𝑎𝑖2

⋮𝑚𝑚2

… 𝑎1𝑗…⋱

𝑎2𝑗

⋮…⋱…

𝑎𝑖𝑗

⋮𝑎𝑚𝑗

… 𝑎1𝑛…⋱

𝑎2𝑛

⋮…⋱…

𝑎𝑖𝑛

⋮𝑎𝑚𝑛

………………………. …. (2.2)

2.4.3. Vektor

Suatu vektor dengan n dimensi merupakan suatu susunan elemen- elemen

yang teratur berupa angka–angka sebanyak n buah, yang disusun baik menurut

baris, dari kiri ke kanan (disebut vektor baris atau Row Vector dengan ordo 1 x n )

maupun menurut kolom, dari atas ke bawah (disebut vektor kolom atau Colomn

Page 44: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

25

Vector dengan ordo n x 1). Himpunan semua vektor dengan n komponen dengan

entri riil dinotasikan dengan𝑅𝑛 . Untuk vector 𝑢 dirumuskan sebagai berikut:

𝑈 Є 𝑅

𝑈 Є 𝑅𝑛

𝑢 =

𝑎1𝑎2

⋮𝑎𝑛

Є 𝑅𝑛…………………………………………. (2.3)

2.4.4. Eigen value dan Eigen vector

Defenisi: Apabila A adalah matriks bujur sangkar n x n, maka vektor tak

nol x di dalam 𝑅𝑛 dinamakan eigen vector dari A jika Ax kelipatan skalar x, yakni:

𝐴𝑥 = 𝜆𝑥 . Scalar 𝜆 dinamakan eigen value dari A dan x dikatakan eigen vector

yeng bersesuian dengan 𝜆. Untuk mencapai eigen value dari matriks A yang

berukuran n x, n, maka dapat ditulis pada persamaan berikut: 𝐴𝑥 = 𝜆𝑥 atau

ekivalen (𝜆I-A) x = 0.

Langkah-langkah penerapan metode eigenvector adalah:

a. Kuadratkan matriks pairwaise dengan operasi perkalian matriks

b. Lakukan penjumlahan setiap baris

c. Lakukan normalisasi matriks

d. Lakukan iterasi langkah pertama sampai langkah ketiga sehingga

diperoleh selisih nilai eigen antara dua iteralis relatif kecil (< 0, 01).

2.5. Penyusunan Perioritas

Langkah pertama dalam menetapkan prioritas elemen-elemen dalam suatu

persoalan keputusan adalah dengan membuat perbandingan berpasangan (pairwise

comparison), yaitu elemen-elemen dibandingkan secara berpasangan terhadap

suatu kriteria yang ditentukan. Perbandingan berpasangan ini dipresentasikan

dalam bentuk matriks. Skala yang digunakan untuk mengisi matriks ini adalah 1

sampai dengan 9 (skala Saaty) dengan penjelasan pada Tabel 2.1

Page 45: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

26

Tabel 2.3 Skala Perbandingan Berpasangan

Tingkat

Kepentingan Definisi Keterangan

1 Equal importance

(sama penting)

Kedua elemen mempunyai pengaruh

yang sama

2

Weak importance of

one over another

(sedikit lebih

penting)

Pengalaman dan penilaian sangat

memihak satu elemen dibandingkan

dengan pasangannya

3

Essential or strong

importance (lebih

penting)

Satu elemen sangat disukai dan secara

praktis dominasinya sangat nyata,

dibandingkan dengan elemen

pasangannya

4

Demonstrated

importance (sangat

penting)

Satu elemen terbukti sangat disukai dan

secara praktis dominasinya sangat,

dibandingkan dengan elemen

pasangannya

5

Extreme importance

(mutlak lebih

penting)

Satu elemen mutlak lebih disukai

dibandingkan dengan pasangannya, pada

tingkat keyakinan tertinggi

6

Intermediate values

(nilai yang

berdekatan)

Nilai diantara dua pilihan yang

berdekatan

7 Kebalikan Jika elemen i memiliki salah satu angka

diatas ketika dibandingkan

Sumber: Saaty (1988)

Setelah keseluruhan proses perbandingan berpasangan dilakukan, maka

bentuk matriks perbandingan berpasangannya adalah seperti pada Tabel 2.2.

Misalkan, terdapat n objek yang dinotasikan dengan (A1, A2, …, An) yang akan

dinilai berdasarkan pada nilai tingkat kepentingannya antara lain Ai dan Aj

dipresentasikan dalam matriks pair-wise comparison. Hasil perbandingan dari

Page 46: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

27

elemen-elemen operasi tersebut akan membentuk matriks A berukuran n × n

(Tabel 2.3). Nilai a11 adalah nilai perbandingan elemen A1 (baris) terhadap A1

(kolom) yang menyatakan hubungan:

a. Seberapa jauh tingkat kepentingan 𝐴1 (baris) terhadap kriteria C

dibandingkan dengan 𝐴1 (kolom) atau

b. Seberapa jauh dominasi 𝐴𝑖 (baris) terhadap Ai (kolom) atau

c. Seberapa banyak sifat kriteria C terdapat pada 𝐴1 (baris)

dibandingkan dengan 𝐴1 (kolom).

Tabel 2.4 Mariks Perbandingan Berpasangan

A1 A2 … An

A1 a11 a12 … a1n

A2 a21 a22 … a2n

⋮ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮

An an1 an2 … ann

Matriks 𝐴𝑛𝑥𝑛 merupakan matriks reciprocal yang diasumsikan terdapat 𝑛

elemen yaitu 𝑤2, 𝑤2,……… . . 𝑤𝑛 yang akan dinilai secara perbandingan. Nilai

perbandigan secara berpasangan dalam sebuah matriks 𝑤 𝑖

𝑤𝑗= 𝑎𝑖𝑗 , dengan

𝑖, 𝑗 = 1, 2 …𝑛, sedangkan 𝑎𝑖𝑗 merupakan nilai mtriks hasil perbandingan yang

mencerminkan nilai kepentingan 𝐴𝑖 terhadap 𝐴𝑗 bersangkutan sehingga

diperoleh matriks yang dinormalisasi. Untuk 𝑖 = 𝑗, maka nilai 𝑎𝑖𝑗 = 1 (diagonal

matriks), atau apabila antara elemen operasi 𝐴𝑖 dengan 𝐴𝑗 meniliki tingkat

kepentingan yang sama maka 𝑎𝑗 =𝑎𝑖𝑗 = 𝑎𝑗𝑖 = 1. Data dari matriks perbandingan

berpasangan ini merupakan dasar untuk menyusun vektor prioritas dalam AHP.

Bila vektor pembobotan elemen-elemen operasi yang dinyatakan dengan 𝑊,

dengan 𝑊 = (𝑊1,𝑊2, … . . , 𝑊𝑛), maka insentisitas kepentingan elemen operasi

𝐴1 terhadap 𝐴2 adalah 𝑊1

𝑤2= 𝑎12 , sehingga matriks perbandingan berpasangan

dapat dinyatakan pada Tabel 2.3.

Model AHP didasarkan pada matriks perbandingan berpasangan, di mana

elemen-elemen pada matriks tersebut merupakan penilaian (judgement) dari

Page 47: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

28

responden (decision maker). Seorang decision maker akan memberikan penilaian,

mempersepsikan, ataupun memperkirakan kemungkinan dari suatu hal atau

peristiwa yang dihadapi. Matriks tersebut terdapat pada setiap tingkat hirarki

(level of hierarchy) dari suatu struktur model AHP yang membagi habis suatu

persoalan.

Tabel 2.5 Matriks Perbandingan Intensitas Kepentingan Elemen Operasi

𝐴1 𝐴2 ⋯ 𝐴𝑛

𝐴1 𝑊1

𝑊1

𝑊1

𝑊1

⋯ 𝑊1

𝑊1

𝐴2 𝑊1

𝑊1

𝑊1

𝑊1

⋯ 𝑊1

𝑊1

⋮ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮

𝐴𝑛 𝑊1

𝑊1

𝑊1

𝑊1

⋯ 𝑊1

𝑊1

2.6. Uji Konsistensi Indeks dan Rasio

Dalam penilaian perbandingan berpasangan sering terjadi ketidak

konsistenan dari pendapat/ preferensi yang diberikan oleh pengambil keputusan.

Konsistensi dari penilaian berpasangan tersebut dievaluasi dengan

menghitung Consistency Ratio (CR). Thomas Lorie Saaty menetapkan apabila CR

≤ 0,1, maka hasil penilaian tersebut dikatakan konsisten. Saaty telah

membuktikan bahwa Indeks Konsistensi dari matriks berordo n dapat diperoleh

dengan rumus:

𝐶𝐼 =𝜆𝑚𝑎𝑥 −𝑛

(𝑛−1) …………………………………………………. (2.4)

Dimana;

CI = Rasio penyimpangan (deviasi) konsistensi (consistency index)

𝜆𝑚𝑎𝑥 = Nilai Eigen terbesar dari matriks berordo n

n = Orde matriks

Dalam menyelesaikan permasalahan dengan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami, yaitu:

1. Dekomposisi

Dekomposisi merupakan prinsip utama dalam metode AHP yang

menggunakan konsep yakni menguraikan atau memecahkan persoalan yang

Page 48: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

29

utuh menjadi unsur-unsurnya yang diwujudkan ke dalam bentuk hirarki

setelah mendefinisikan permasalahn atau persoalan. Untuk mendapatkan

hasil yang akurat, pemecahan dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai

tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan

beberapa tingkatan dari persoalan yang hendak dipecahkan. Ada dua jenis

hirarki, yaitu lengkap (complete) dan tidak lengkap (incomplete). Dalam

hirarki lengkap, semua elemen pada suatu tingkat memiliki hubungan

terhadap semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Sementara hirarki

tidak lengkap kebalikan dari hirarki lengkap. Bentuk struktur decomposition

yakni:

a. Tingkat pertama : Tujuan keputusan (Goal)

b. Tingkat kedua : Kriteria-kriteria

c. Tingkat ketiga : Alternatif pilihan

Gambar 2.2 Struktur Hierarki yang Lengkap

2. Comparative Judgments

Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua

elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari

elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka.

Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan

menghasilkan prioritas.

3. Synthesis of Priority

Synthesis of Priority dilakukan dengan menggunakan eigen vector method

untuk mendapatkan bobot relatif bagi unsur-unsur pengambilan keputusan.

Pada setiap matriks “pairwise comparison” terdapat local priority. Oleh

karena “pairwise comparison” terdapat pada setiap tingkat, maka untuk

mendapatkan global priority harus dilakukan sintesa di antara local priority

Page 49: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

30

tersebut. Pengurutan elemen-elemen tersebut menurut kepentingan relatif

melalui prosedur sintesa yang dinamakan priority setting.

Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang

kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level

terendah sesuai dengan kriterianya.

4. Logical Consistency

Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa obyek-obyek yang

serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansinya.

Kedua adalah tingkat hubungan antara obyek-obyek yang didasarkan pada

kriteria tertentu, misalnya sama penting, sedikit lebih penting, jelas lebih

penting, mutlak lebih penting.

2.6.1. Manfaat Analysis Hierarchy Process (AHP)

Menurut saaty 1991, analysis hierarchy process (AHP) merupakan salah

satu model luwes untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Pengamatan

mendasar ini tentang sifat manusia, pemikiran analitik, pengukuran membawa

pada pengembangan suatu model yang berguna untuk memecahkan persoalan

secara kuntitatif. AHP merupakan proses yang ampuh untuk menggulangi

berbagai persoalan dan sosio ekonomi yang kompleks. AHP harus memasukkan

pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis, karena hal tersebut faktor yang

dapat mempengaruhi hasil keputusan. Prosesnya adalah mengidentifikasi,

memahami, dan menilai interaksi dari suatu sistem sebagai suatu keseluruhan.

Analysis Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Saaty (1993) dan

dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek atau tidak

berkerangka dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi

sangat sedikit. Secara umum hirarki dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Hirarki struktural, yaitu masalah yang kompleks diuraikan menjadi

bagian-bagiannya atau elemen-elemennya menurut ciri atau besaran

tertentu. Hierarki ini erat kaitannya dengan menganalisa masalah yang

kompleks melalui pembagian obyek yang diamati menjadi kelompok-

kelompok yang lebih kecil.

b. Hirarki fungsional, menguraikan masalah yang kompleks menjadi

Page 50: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

31

bagian-bagiannya sesuai hubungan esensialnya. Hirarki ini membantu

mengatasi masalah atau mempengaruhi sistem yang kompleks untuk

mencapai tujuan yang diinginkannya seperti penentuan prioritas

tindakan, alokasi sumber daya.

2.6.2. Kelebihan dan Keuntungan Analyisis Hierarchy Process (AHP)

1. Kelebihan

Kelebihan AHP dibanding dengan model pengambilan keputusan

lainnya adalah pada kemampuan memecahkan masalah yang “multiobjektif” atau

multikriteria. Kebanyakan model yang sudah ada memakai “single objektif”

dengan “multikriteria”, misalnya model linear programming. Model linear

programming memakai satu tujuan dengan banyak kendala. Kelebihan model

Analysis Hierarchy Process (AHP) lebih disebabkan oleh fleksibilitasnya yang

tinggi terutama dalam pembuatan hirarkinya yang memungkinkan seseorang

memasukkan semua faktor-faktor penting, baik nyata maupun abstrak dan

mengaturnya dari atas kebawah mulai dari yang paling penting ke tingkat yang

berisi alternatif, untuk dipilih mana yang terbaik. Sifat fleksibel tersebut membuat

model AHP dapat menangkap beberapa tujuan dan beberapa kriteria sekaligus

dalam sebah model atau sebuah hirarki. Selain itu, dengan menggunakan pairwise

comparison pada input analysis hierarchy process (AHP) merupakan proses

perhitungan paling mudah yang mampu dilakukan manusia dan keakuratnya bisa

dipertanggungjawabkan. Kelebihan lain metode ini adalah sederhana dan tidak

banyak asumsi. Metode ini cocok untuk menyelesaikan permasalahan yang

bersifat strategis dan makro (Brodjonegoro, 1992). Di samping memiliki

kelebihan, model analysis hierarchy process (AHP) juga memiliki kelemahan.

Ketergantungan model pada input berupa persepsi ahli akan membuat hasil akhir

menjadi tidak ada artinya apaabila ahli memberikan penilaian yang keliru. Kondisi

ini ditambah dengan belum adanya kriteria yang jelas untuk seseorang ahli. Untuk

membuat model AHP dapat diterima, perlu menyakinkan masyarakat untuk

menganggap persepsi ahli dapat mewakili masyarakat, paling tidak sebagian besar

masyarakat (Brodjonegoro, 1992).

Page 51: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

32

2. Keuntungan

Menurut Saaty 1991 secara umum, keuntungan menggunakan analysis

hierarchy process (AHP) dapat dikatakan sebagai berikut:

a. Kesatuan

AHP memberikan satu model tunggal yang mudah dimengerti dan

luwes untuk aneka ragam persoalan tak terstruktur.

b. Kompleksitas

AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem

dalam memecahkan persoalan.

c. Saling ketergantungan

AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam

suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linear.

d. Penyususnan Hierarki

AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-

milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan

mengelompokkan unsur-unsur yang serupa dalam setiap tingkat.

2.7. Konsep Strategi Mutu Pendidikan

2.7.1. Konsep Strategi

Strategi yang dikembangkan dalam kembangkan dalam pengunaan

manajemen mutu terpadu dalam dunia pendidikan adalah institusi pendidikan

yang memposisikan dirinya sebagai isntitusi jasa, yakni institusi yang dapat

memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diinginkan atau yang diharapkan

oleh pelanggang, Tampubolon (2001). Jasa atau pelayanan yang diinginkan oleh

pelanggan tentu saja merupakan sesuatu yang bermutu dan memberikan kepuasan

kepada mereka. Untuk itu diperlukan suatu sistem manajemen yang mampu

memberdayakan institusi pendidikan agar lebih bermutu, (L. Singih dan

Rahmayanti, 2008).

Jasa yang diberikan kepada konsumen mengandung 5 (lima) karakteristik

yaitu:

Page 52: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

33

a. Intangibility (tidak berwujud), artinya bahwa suatu jasa mempunyai sifat

tidak berwujud, tidak dapat dilihat, dirasakan, didengar, atau dicium

sebelum membelinya,

b. Inseparability (tidak dapat dipisahkan), artinya bahwa pada umumnya jasa

dikonsumsikan dan dirasakan pada waktu bersamaan, apabila dikehendaki

oleh seseorang untuk diserahkan kepada pihak lainnya, dia akan tetap

merupakan bagian dari jasa tersebut, dan hal ini tidak berlaku bagi barang

fisik yang diproduksi, dipasok, serta didistribusikan ke pengecer dan

akhirnya sampai pada konsumen untuk dikonsumsi;

c. Variability (bervariasi), artinya bahwa barang jasa yang sesungguhnya

sangat mudah berubah-ubah karena jasa bergantung pada siapa yang

menyajikan dan di mana disajikan.

Menurut Kotler 2000 memberikan empat karakteristik batasan untuk jenis-

jenis pelayanan jasa, yaitu:

a. Jasa berbeda berdasarkan basis peralatan (equipment based) atau basis

orang (people based);

b. Beberapa jenis jasa memerlukan kehadiran klien (client’s presence)

c. Jasa dibedakan dalam memenuhi kebutuhan perorangan (personal need)

atau kebutuhan bisnis (business need)

d. Jasa dibedakan atas tujuannya, yaitu laba atau nirlaba (profit or non profit)

e. Berdasarkan kepemilikannya yaitu swasta atau publik (private or public).

Menurut para ahli terhadap konsep strategi yaitu:

1. Menurut Chandler, 1962 sebagai penentuan tujuan dan sasaran jangka

panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Menurut Andrews (1971) sebagai pola sasaran, tujuan, dan

kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, yang

dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh

perusahaan, atau yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan, atau yang

seharusnya dijalankan oleh perusahaan.

Page 53: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

34

3. Menurut Parrewe dan Kacmar (1999) strategi dapat didefinisikan sebagai

formulasi misi dan tujuan organisasi, termasuk di dalamnya adalah rencana

aksi (action plans) untuk mencapai tujuan tersebut dengan secara eksplisit

mempertimbangkan kondisi persaingan dan pengaruh-pengaruh kekuatan

di luar organisasi yang secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap

kelangsungan organisasi

2.7.2. Konsep Mutu Pendidikan

Mutu pendidikan adalah merupakan kemampuan sistem pendidikan yang

diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai tambah faktor input agar

menghasilkan out put yang setinggi-tingginya. Menurut Joremo S. Arcaro (2005),

mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang

menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan

dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan out put

pendidikan. Menurut Nurhasan (1994), kriteria mutu pendidikan mengemukakan

bahwa indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolak ukur mutu pendidikan

yaitu hasil akhir pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dipengaruhi oleh

faktor input pendidikan dan faktor proses manajemen pendidikan. Pendidikan

adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk

berlangsungnya proses.

Menurut Peraturan pemerintah República Democrática de Timor Leste

Nomor 01, pasal 59, ayat 1 dan 2 tahun 2002 dikatakan bahwa Negara mengakui

dan menjamin hak warga negara atas pendidikan dan kebudayaan, wajib

mendorong pembentukan suatu sistem pendidikan dasar yang universal, wajib dan

dalam batas kemampuan negara, gratis, berdasarkan undang-undang, dan Negara

harus menjamin kepada semua warganegara, akses ke tingkat pendidikan yang

lebih tinggi, penelitian ilmiah dan karya seni sesuai dengan kemampuan masing-

masing. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun

1999 tentang Pendidikan Tinggi, Bab I, Pasal 1, Ayat 1, pendidikan tinggi adalah

pendidikan setelah pendidikan menengah untuk tingkat akademik dan profesional.

Dan pada Ayat 2 dikatakan bahwa perguruan tinggi adalah satuan pendidikan

yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dari ayat dan pasal-pasal selanjutnya

Page 54: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

35

dapat dilihat bahwa perguruan tinggi meliputi akademik, politeknik, sekolah

tinggi, institusi, dan universitas. Dari ayat dan pasal-pasal selanjutnya dapat

dilihat bahwa perguruan tinggi meliputi akademik, politeknik, sekolah tinggi,

institusi, dan universitas. Handayani et al., (2011) dalam penelitiannya

menyatakan pendidikan dalam tingkat universitas merupakan pelayanan dalam

bentuk jasa yang sifatnya tidak dapat didengar, dirasa, sebelum dibeli atau

dikonsumsi, oleh karena itu pendidikan tinggi dituntut untuk berusaha

memberikan layanan dengan kualitas yang sesuai dengan harapan pelanggan.

Pendidikan Tinggi adalah Kesesuaian paduan sifat-sifat produknya dengan

kebutuhan para pelanggannya. Menurut Rinehart (1993 dalam Tampubolon,

2001), definisi mutu Perguruan Tinggi (PT) tersebut didasarkan pada definisi

mutu yang bersifat umum, yaitu mutu adalah panduan sifat-sifat produk, yang

menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan langsung

atau tak langsung, baik kebutuhan yang dinyatakan maupun tersirat, masa kini dan

masa depan. Berdasarkan prinsip di atas, mutu Perguruan Tinggi harus dilihat dari

seluruh produknya, bukan hanya dari tingkat kemampuan lulusannya. Setiap jasa

yang dihasilkan, harus dievaluasi untuk mengetehui apakah sesuai dengan

kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, Perguruan Tinggi bermutu dipahami

sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terkelola sedemikian rupa sehingga

mampu menghasilkan jasa kependidikan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan

para pelanggan.

Menurut Nien-Te Kuoet al., (2011) kualitas layanan pendidikan adalah

sebuah pendekatan untuk kualitas pendidikan sebagai bentuk dari kualitas

layanan. Menurut Hadisubroto (Kimsean, dkk, 2003) menyatakan bahwa

pelayanan merupakan satu bentuk kesatuan kerja dari peralatan, perlengkapan

atau apa saja, dan karyawan dalam penyediaan akomodasi dari kegiatan yang

diinginkan oleh orang atau publik.

Kualitas dalam konteks pendidikan tergantung pada apakah pendidikan

dapat memenuhi kebutuhan aktual dan harapan dari mahasiswa. Kualitas layanan

menunjukkan pentingnya suatu lembaga pendidikan melakukan pemantauan

kualitas layanan yang mereka berikan untuk berkomitmen melakukan perbaikan

terus menerus. Faganel (2010) menyatakan bahwa perguruan tinggi adalah

Page 55: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

36

industri jasa yang sangat cepat berkembang, dari hari kehari perguruan tinggi

dihadapkan dengan era globalisasi. Kualitas layanan, menekankan kepuasan

mahasiswa. Dalam rangka untuk menarik, melayani kebutuhan dan

mempertahankan mahasiswa, penyedia layanan perguruan tinggi secara aktif

harus terlibat dalam proses memahami harapan dan persepsi mahasiswa mengenai

kualitas layanan. Perguruan tinggi harus sering mengadopsi teknik untuk

mengukur kualitas layanannya seperti yang dilakukan oleh sektor bisnis.

Uraian di atas menunjukkan bahwa lembaga pendidikan merupakan suatu

lembaga pemberi jasa pada para konsumen, dalam hal ini konsumennya adalah

siswa atau mahasiswa.

2.7.3. Pengendalian dan Peningkatan Mutu Pendidikan

Dikutip dalam Tampubolon (2001) kelemahan yang mendasar perguruan

tinggi dari evaluasi masa lalu adalah hampir tidak adanya pemanfaatan evaluasi

untuk peningkatan mutu. Hal lain yang dapat dilihat dari tidak adanya usaha

inventarisasi dan analisis kelemahan-kelemahan mahasiswa di masa lalu sebagai

dasar perbaikan masa depan.

Untuk meraih mutu dalam berbagai kegiatan di perguruan tinggi, sistem

dan proses harus mendapat perhatian utama sejak permulaan. Disamping itu,

pembelajaran bermutu terjadi melalui keterpaduan semua proses produksi dan

penyajian semua layanan perguruan tinggi. Karena itu evaluasi harus ditujukan

pada semua proses tersebut, bukan hanya pada produk, apalagi hanya produk

(hasil) belajar. Dan hasil-hasil evaluasi harus dapat dijadikan dasar untuk

peningkatan mutu selanjutnya.

Ada ada dua tujuan utama dalam evalusai peningkatan mutu:

a. Untuk Pengendalian Mutu

Evaluasi ini dilakukan selama berlangsunya proses dan penyajian

layanan perguruan. Perbaikan dilakukan jika terjadi kesalahan, sehingga

mutu terjamin. Jadi semua proses terkendali dengan sebaik-baiknya.

b. Untuk Peningkatan Mutu

Evaluasi ini dilakukan secara menyeluruh berkenaan dengan produksi,

penyajian, dan produk. Kelemahan-kelemahan diinventarisasi dan

Page 56: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

37

dianalisis untuk menemukan sebab-sebabnya, terutama akar yang

menjadi penyebab.

Dalam hubungan kedua tujuan utama itu, ada tiga jenis data yang perlu

ditemukan, yaitu:

a. Data keberhasilan

Data yang menunjukkan bahwa proses dan produk sudah sesuai dengan

kebutuhan pelanggan, atau sudah bermutu. Keberhasilan ini

dipertahankan dan ditingkatkan lagi sesuai dengan perkembangan baru

(kebutuhan pelanggan).

b. Data kelemahan (kegagalan)

Data ini akan dianalisi dan diperbaiki.

c. Data tentang hal baru

Data yang belum pernah ada sebelumnya, yang timbul dalam proses dan

penyajian jasa. Data baru ini juga dianalisis dan dipertimbangkan dalam

perencanaan mutu selanjutnya.

Alat-alat evaluasi yang umumnya dipergunakan, antara lain:

a. Tes Objektif, untuk kemampuan akademik (pengetahuan)

b. Tes Esai, untuk kemampuan akademik

c. Skala Nilai, untuk proses produksi dan penyajian jasa, serta sarana-sarana

pendukung dan hasil yang dicapai.

d. Angket, untuk proses-proses dan saran-saran pendukung, serta

pengumpulan pendapat.

e. Ceklist, untuk proses-proses dan berbagai sarana pendukung.

Pengevaluasi bukan hanya dosen, tapi terdiri dari pihak-pihak berikut:

a. Dosen

Mengevaluasi kemampuan mahasiswa, kemampuan lain-lain, serta

berbagai proses, terutama proses perkuliahan.

b. Mahasiswa

Mengevaluasi proses-proses pembelajaran yang dialaminya, juga yang

terjadi pada dosen serta pengelola lainnya.

Page 57: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

38

c. Pimpinan

Mengevaluasi unit tertentu atau seluruh unit perguruan tinggi.

d. Pihak Eksternal

Mengevaluasi seluruh unit perguruan tinggi atau unit tertentu. Badan

Akreditasi Nasional (BAN) merupakan badan penilai independen terhadap

seluruh perguruan tinggi. Pihak dunia usaha juga dapat menjadi penilai

dan dapat merupakan bagian jalinan kerjasama ini.

Yang perlu ditekankan sebagai pembaharuan, disamping kedua tujuan

utama tersebut, mutu perguruan tinggi harus dilihat dari hasil seluruh tes terhadap

seluruh jasa dan proses-proses produksi dan penyajian. Evaluasi atas sistem dan

proses lebih utama, karena dampaknya adalah jaminan mutu produk (lulusan, dan

lain-lain).

Partisipasi dari berbagai pihak telah menyebabkan meningkatnya minat

dalam menilai praktik kualitas dalam pendidikan tinggi. Menurut Hill (1995

dalam Randheer, 2015) mengatakan bahwa untuk praktek mutu yang efektif

dalam pendidikan tinggi, proses manajerial perlu didorong untuk menerapkan

praktek penilaian kualitatif dan kuantitatif dalam totalitas. Kualitas pendidikan

tinggi memiliki dampak langsung pada mahasiswa untuk memperoleh

keterampilan yang tepat, yang membantu mereka dalam menghadapi dunia

pekerjaan.

2.7.4. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Menurut UUD NO. 12/2012 Pasal 51 ayat 2 menentukan bahwa:

Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk

mendapatkan Pendidikan bermutu, sedangkan pasal 52 ayat 3 menteri menetapkan

sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi dan Standar Nasional pendidkan

Tinggi. Berdasarkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana

dimaksud dalam pasal 51 ayat 2 terdidri atas:

a. Sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan

Tinggi

b. Sistem Penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi

Page 58: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

39

Menurut Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (2010), Penjaminan mutu

adalah serangkaian proses yang salin berhubungan untuk mengumpulkan,

menganalisa dan melaporkan data mengenai kinerja satuan pendidikan dan

lembaga penyelenggara pendidikan, ditindaklanjuti dengan program peningkatan

mutu secara berkelanjutan. Adapun prinsip-prinsip penjaminan pendidikan antara

lain:

a. Keberlanjutan

b. Terencana dan sistematis, dengan kerangka waktu dan target-target capaian

mutu yang jelas dan terukur dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan

nonformal

c. Menghormati otonomi satuan pendidikan formal dan nonformal

d. Menfasilitasi pembelajaran informal masyarakat berkelanjutan dengan

regulasi negara yang seminimal mungkin

e. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan merupakan sistem terbuka yang terus

disempurnakan secara berkelanjutan.

2.8. Perguruan Tinggi

Pendidikan tinggi dipahami sebagai proses produksi dan pemberian jasa

pendidikan bertaraf akademik dan profesional, atau jasa pendidikan tinggi, yang

dapat dilaksanakan oleh calon mahasiswa yang sudah memperoleh jasa

pendidikan dasar dan menengah. Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan

yang memproduksi dan menyajikan jasa kependidikan tinggi.

Kegiatan yang dilakukan Perguruan Tinggi selalu mengacu pada tanggung

jawab Pendidikan Tinggi yang meliputi; Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian

masyarakat.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Timor Leste

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, menyatakan pendidikan tinggi

adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program

diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi,

program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan

kebudayaan bangsa Timor Leste.

Page 59: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

40

Salah satu standar sistem manajemen mutu yang paling populer sekarang,

dan telah diadopsi oleh lebih 70 negara, adalah ISO 9000. Pada awalnya, standar

ini hanya dianggap sebagai pendorong, namun dalam perkembangannya,

memberikan banyak nilai tambah bagi perusahaan yang menerapkan standar ini,

seperti meningkatnya produktivitas dan efisiensi, mengurangi biaya, dan

meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga mulai dirasakan sebagai kebutuhan

untuk perusahaan.

Menurut Tampubolon (2001), produk perguruan tinggi adalah jasa

kependidikan yang terdiri atas jasa kurikuler, jasa penelitian, jasa pengabdian

pada masyarakat, jasa administrasi, dan jasa ekstrakurikuler. Jasa kurikuler (JK)

meliputi antara lain: kurikulum, silabus umum, rancangan mutu perkuliahan,

satuan materi sajian, penyajian materi, evaluasi, praktikum, dan pembimbingan.

jasa penelitian (JP) pada intinya terdiri dari pembimbingan tentang penelitian,

perencanaan, pelaksanaan, dan penyediaan berbagai fasilitas. Hasil penelitian

terkadang berupa barang yang dapat langsung dipakai dan diperbanyak di pabrik

untuk dipasarkan, misalnya model suatu mesin. Namun, pada umumnya di perg,

penelitian adalah jasa. Jasa pengabdian masyarakat (JPM) meliputi kegiatan-

kegiatan yang berkaitan untuk membantu masyarakat umum, khususnya uruan

tinggi masyarakat yang tinggal dipedesaan atau pinggiran dengan kondisi

perekonomian dan pendidikan yang lemah, dengan mengaplikasikan ilmi-ilmu

dan ketrampilan yang merupakan JK dan JP. Jasa administrasi (JA) meliputi

administrasi akademik dan umum. Jasa ekstrakuliuler (JE) meliputi semua

kegiatan pelayanan kepada mahasiswa baik yang bersifat langsung mendukung

JK, JP, dan JPM maupun tidak langsung, seperti pengembangan minat mahasiswa,

pembinaan kesejahteraan mahasiswa dan pembimbingan hubungan dengan dunia

kerja.

2.9. Posisi Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu

Pada awalnya Certa, A., Enea, M., Hopps, F., (2015) melakukan

penelitian tentang A multi-criteria approach for the group assessment of an

academic course” di Palermo Italy, menggunakan analysis hierarchy process

(AHP) untuk melakukan evaluasi tingkat efektivitas kursus pelatihan akademis

Page 60: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

41

para mahasiswa pascasarjana. Penelitian ini mengkaji tentang program master

akademis yang berjudul “sistem manajemen keselamatan ditempat kerja dan

analisis resiko. Sementara Brian M. Kleiner, (2006) melakukan penelitian tentang

“Macroergonomics: Analysis and design of work systems” di Virginia

Polytechnic Institute and State University, Amerika Serikat menggunakan metode

Macroergonomics Analysis and Design (MEAD) untuk melakukan perbaikan

prestasi untuk meningkatkan produktivitas atau kualitas kerja sesuai dengan yang

diharapkan; namun ada juga beberapa peneliti lainnya yang penelitian tentang

organisasi dan pelayanan kesehatan kerja, penelitian - penelitian tersebut

memiliki keterbatasan informasi, dan kelemahan dalam melakukan perbandingan.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, dikembangkan strategi

peningkatan mutu pendidikan yang belum pernah dibahas pada penelitian-

penelitian terdahulu. Integrasikan makro ergonomi dan multi kriteria

dikembangkan untuk mendapatkan kriteria, atribut sub atribut terhadap alternatif

program kerja yang diprioritaskan dan dibutuhkan untuk merancang sistem kerja

untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ringkasan posisi penelitian dapat dilihat

pada Tabel 2.6.

Page 61: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

42

Tab

el 2.6

Posisi P

enelitian

Sek

arang d

engan

Pen

elitian T

erdah

ulu

Pen

eliti Ju

du

l Pap

er R

uan

g L

ingk

up

S

ud

ut P

an

dan

g

Meto

de/

Mod

el E

valu

asi P

emilih

an

Perfo

rman

ce P

erusah

aan

Pen

did

ikan

L

ingkun

gan

Certa, A

., Enea,

M., H

opps, F

.,

2015.

A m

ulti-criteria

appro

ach fo

r the

gro

up assessm

ent o

f

an acad

emic co

urse.

AH

P

Klein

er, B. M

.,

2006.

Macro

ergonom

ics:

Analy

sis and d

esign

of w

ork

system

s,

Applied

Erg

onom

ics

ME

AD

Pen

elitian in

i,

2016

Strateg

i Pen

ingkatan

Mutu

di U

NP

AZ

den

gan

Men

ggun

akan

Integ

rasi Mak

ro

Erg

onom

i dan

AH

P

AH

P

Sum

ber: S

tudi L

iteratur, 2

01

6

Page 62: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

43

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian digunakan sebagai acuan penelitian, sehingga dapat

berjalan secara sistematis sesuaidengan flowchart penelitian. Bagian ini

menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan selama proses penelitian. Penelitian

ini mengintegrasikan makro ergonomi dengan analytical hierarchy process (AP),

digunakan sebagai kriteria, atribut, sub atribut dan alternatif program kerja untuk

meningkatkan mutu pendidikan Universidadeda Paz (UNPAZ). Penelitian ini

dilakukan dengan melakukan identifikasi masalah, preliminary study, studi

literatur, pengambilan, pengolahan, analisis dan evaluasi, perancangan program

kerja berdasarkan dengan bobot nilai prioritas yang diperoleh dari analytical

hierarchy process (AHP).

3.1. Tahapan Identifikasi Masalah

Tahap identifikasi masalah merupakan tahapan awal dalam penelitian.

Permasalahan yang diangkat berdasarkan pendekatan makroergonomi yang meliputi

faktor sumberdaya manusia, organisasi, penugasan, lingkungan fisik dan

alat/teknologi, sedangkan mutu pendidikan akan dilihat pada empat aspek, yaitu:

Tujuan perencanaan efektivitas, Standar program pendidikan dan jurusan, Layanan

pendukung pendidikan dan kemahasiswaan, dan Proses administrasi.

Objek pada penelitian ini adalah Universidade da Paz (UNPAZ) sebagai

salah satu perguruan tinggis wasta di Timor Leste. Permasalahan peningkatan mutu

pendidikan merupakan fokus utama dalam penelitian ini. Selain itu penelitian ini

juga mengkaji terhadap alternatif khusus yang merupakan salah satu alternatif

program kerja penting yang dipertimbangkan dalam penjaminan mutu pendidikan di

Universidade da Paz (UNPAZ).

Berdasarkan beberapa ketentuan tersebut diatas maka dapat memiliki

beberapa langkah dalam mengidentifikasi masalah, yaitu: Preliminary study (studi

literatur), identifikasi rumusan permasalahan, identifikasi masalah, identifikasi

atribut dan masing-masing subnya rencana Hierarchy Process, matriks penilaian dan

kuesioner.

Page 63: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

44

1. Preliminary Study

Studi literatur dilakukan untuk menunjang pencapaian tujuan dan

pemecahan masalah dengan pendekatan teori yang sesuai. Studi literature

berisi teori-teori terkait yang mendukung pengolahan data dan analisis

dalam penelitian. Beberapa artikel ilmiah yang terkait dengan topik

penelitian ini juga digunakan sebagai penentuan gap penelitian untuk

menjaga orisinalitas penelitian.

2. Studi Literatur

Dalam studi literature ini penelitiakan melakukan pencarian referensi yang

mendukung jalannya penelitian. Studi literatur ini dilakukan dengan tujuan

agar penelitian yang dilakukan lebih terarah karena memiliki dasar dan

pedoman yang kuat dalam menyeleseaikan masalah untuk mencapai tujuan

penelitian. Literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah makro

ergonomi, multicriteria decision analysis (MCDA) dan analysis hierarchy

process (AHP), mutu pendidikan berstandar nasional (CNAAA, 2007), dan

perkembangan sistem penjaminan mutu di Universidadeda Paz (UNPAZ).

(dalam strategi UNPAZ), tugas akhir, tesis, dan jurnal.

3.2.Identifikasi Kriteria

Pada tahapan ini dilakukan melalui dengan matriks penilaian dan kuesioner

kepada pihak yang berkompetensi atau ahli dalam pengambilan keputusan

terhadap kriteria yang meliputi : atribut, sub atribut, dan alternatif program kerja

sebagai penjaminan mutu pendidikan di Universidade da Paz (UNPAZ).

3.3. Tahapan Pengambilan Data

Tahapan pengambilan data dilakukan untuk memperoleh bahan yang

dibutuhkan untuk analisis proses hierarki dan perancangan program kerja. Data-data

yang diperlukan berupa target pencapaian berdasarkan standar nasional, faktor-faktor

dalam merancang sistem kerja berdasarkan pendekatan makro ergonomi dalam

sistem penjaminan mutu dan alternatif strategi program kerja Universidade da Paz

(UNPAZ) ke depan.

Page 64: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

45

Teknik pengambilan data dilakukan melalui kuesioner kepada pihak utama

yang berwewenang dalam pengambilan keputusan pada program mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ), dan matriks penilaian yaitu penentuan tingkat

kepentingan pada setiap hierarki yang relative antara dua elemen berpasangan yang

diukur dengan skala prioritas atau berpengaruh. Selanjutnya skalaprioritas dalam

penentuan nilai pada setiap elemen-elemen yang berpasangan, adalah1= Sama

penting / berpengaruh dengan, 2= Antara sama penting dan cukup penting daripada,

3=Cukup penting daripada, 4=Antara cukup penting dan penting daripada, 5=

Penting daripada, 6= Antara penting dan sangat penting daripada, 7= Sangat penting

daripada, 8= Antara sangat penting dan mutlak penting daripada, dan 9= Mutlak

penting daripada.

Evaluasi penentuan skala prioritas terhadap mutu pendidikan dengan

menggunakan analysis hierarchy process (AHP) mencakup perhitungan perbedaan

di antara nilai yang diberikan para responden untuk setiap elemen berpasangan yang

berkaitan dengan harapan dan persepsi.

3.4.Tahapan Pengolahan Data

Tahapan pengolahan data merupakan proses input dan transfer data ke

matriks penilaian.Pengolahan data dilakukan dengan cara:

1. Matriks Penilaian

Bagian ini dilakukan dengan memberikan bobot numeric pada setiap

elemen yang dibandingkan dengan dengan hasil kuesioner dari responden.

Pendapatan bobot nilai prioritas ini dengan menggunakan softaware

Expertchoice V.11, yakni : (1) Structuring (2) proses pembobotan

(assessment), (3) penetapan prioritas, (4) konsistensi logis (CR≤ 0.1), dan

(5) Analisis sensitivitas. Data verbal yang terdapat dalam matriks penilaian

akan diubah dalam bentuk kuantitas berdasarkan skala yang ditentukan

oleh Saaty (1977).

2. Kuesioner

Bagian ini peneliti memberikan kuesioner kepada pihak Universidade da

Paz (UNPAZ) yang memilki kompetensi dan mewakili dalam proses

pengambilan keptusan terhadap program kerja pendidikan dalam

Page 65: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

46

penjaminan mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ). Data

responden yang berisi identitas responden yang meliputi nama, pekerjaan,

jabatan, dan kontak pribadi untuk mengisi atau menjawab atas pertanyaan-

pertanyaan yang berhubungan dengan objek penelitian.

3.5. Tahapan Perancangan Program Kerja

Tahapan perancangan sistem dimulai dengan penentuan prioritas melalui

Analysis hierarchy process (AHP) berdasarkan data dan matriks penilaian.

Software yang digunakan dalam menganalisis dan mengsintesis data adalah expert

choice.Prioritas terhadap masing-masing faktor yang telah sesuai dengan

inconsistency rasio model <0.01 dan dari analisis dan sintesis, akan digunakan

sebagai acuan untuk merancang sistem kerja penjaminan mutu Universidade da

Paz (UNPAZ) kedepan.

3.6. Tahapan Analisis dan Evaluasi

Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari Analysis

hierarchy process (AHP) yang terkait dengan bobot nilai prioritas, yaitu :

1. Tahap Analisis

Tahapan ini dilakukan analisis terhadap permasalahan dan nilai, dimulai

dengan pendekatan makro ergonomidan analysis hierarchy process

(AHP) dalam pengambilan keputusan terhadap standar mutu pendidikan

di Universidade da Paz (UNPAZ).

2. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan evaluasi masalah pada sistem mutu pendidikan

yang berintegrasi lima faktor yang ditentukan dan alternatifstrategi

program kerja sebagai penjaminan mutu pendidikan Universidade da

Paz (UNPAZ) kedepan, yakni : Peningkatan sumber daya manusia,

Peningkatan sistem pengelolaan & penjaminan mutu, Peningkatan

pembelajaran & akademik, Peningkatan kerja sama, penelitian &

pengabdian kepada masyarakat, dan Peningkatan pengelolaan biaya,

sarana & prasarana.

Page 66: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

47

3.7. Tahapan Penarikan Kesimpulan dan Saran

Tahapan ini berupa kesimpulan dari hasil penelitian yang terkait dengan

tujuan penelitian, jawaban dari permasalahan yang dibatasi, dan saran untuk

penelitian kedepan.

Page 67: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

48

3.8. Flow Chart Metodologi Pelaksanaan Penelitian

Gambar 3.1 Flow Chart Penelitian

Page 68: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

49

BAB 4

ANALISIS DAN EVALUASI

Bab ini berisi tentang rekapitulasi data yang dihasilkan dalam penelitian

serta pengolahan data untuk analisis prioritas lebih lanjut dengan menggunakan

analytical hierarchy process (AHP).

4.1. Tahapan Pengambilan Data

Proses pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian, pada penelitian ini peneliti

memilih jenis penelitian kualitatif, data yang diperoleh harus mendalam dan jelas

secara spesifik.

Proses pengambilan data diperoleh dengan expert choice yang berasal

dari professional, dan peneliti. Data dari professional meliputi data dari pihak yang

berkompetensi dan mewakili dalam proses pengambilan keptusan terhadap program

kerja pendidikan dalam penjaminan mutu pendidikan Universidade da Paz

(UNPAZ).

Penentuan strategi peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan

makro ergonomi dan multikriteria mencakup pada pembobotan nilai prioritas yang

diberikan para responden. Adapun data identitas menjadi responden dalam

menentukan nilai prioritas terhadap strategi peningkatan mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ) adalah para pakar yang berpengalaman di bidang

pendidikan tinggi, seperti dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Data Identitas Responden

No. Jabatan Jenis Pekerjaan

1 Rektor UNPAZ Dosen

2. Pembantu Rektor I, II, III, & IV Dosen

3 Kepala BAAK Dosen

4 Dekan 6 Fakultas Dosen

5 Direktur Pusat Penelitian UNPAZ Dosen

6 Senat Universitas Dosen

Penentuan faktor yang berpengaruh dalam penelitian didapatkan dari

hasil kuesioener, expert choice dan studi literatur. Faktor-faktor tersebut

dikelompokkan dalam bobot nilai prioritas pada kriteria, atribut, dan sub atribut

Page 69: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

50

seperti dalam tabel 4.2, dan 4.3. Sementara itu sejumlah dari alternatif program

kerja, sebagai jaminan mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ), dapat

dilihat pada tabel 4.4.

Variabel yang diukur dalam penelitian adalah kriteria, atribut, sub atribut,

dan alternatif-alternatif program kerja, sebagai jaminan mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ).

Tabel 4.2 Variabel Penelitian pada Kriteria

No. Kriteria

1 Tujuan Perencanaan Efektivitas

2 Standar Program Pendidikan dan Jurusan

3 Layanan Pendukung Pendidikan & Kemahasiswaan

4 Proses Administrasi

Tabel 4.3 Variabel Penelitian pada Atribut dan sub Atribut

No. Atribut Sub Atribut

1 Sumber Daya Manusia

Latar Belakang

Keterampilan

Kecerdasan

2 Organisasi

Kebijakan

Prosedur

Pengawasan

3 Tugas

Kepuasan

Pengontrolan

Hubungan Timbal balik

4 Lingkungan Fisik

Kenyamanan

Dukungan Sosial

Hubungan para Pekerja

5 Alat/Teknologi

Kapasitas

Fungsi

Itegrasi

Tabel 4.4 Variabel Penelitian pada Alternatif Progaram Kerja

No. Alternatif Program Kerja

1 Peningkatan Sumber Daya Manusia

2 Peningkatan sistem pengelolaan & Penjaminan Mutu

3 Peningkatan Pembelajaran & Akademik

4 Peningkatan Kerja sama, Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat

5 Peningkatan Pengelolaan Biaya, Sarana & Prasarana

Page 70: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

51

Berdasarkan variabel penelitian tersebut, maka peneliti melakukan

penelitian dan pengukuran terhadap alternatif model dengan 25 variabel dalam

faktor yang saling berpengaruh terhadap penjaminan mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ). Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian

dijelaskan pada tabel diatas sebagai penjaminan mutu pendidikan Universidade da

Paz (UNPAZ) yang dinilai dengan skala prioritas, seperti pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Skala Prioritas

Skala

Prioritas Keterangan

1 Sama penting sama dengan

2 Antara sama penting dan cukup penting daripada

3 Cukup penting daripada

4 Antara cukup penting dan penting daripada

5 Penting daripada

6 Antara penting dan sangat penting daripada

7 Sangat penting daripada

8 Antara sangat penting dan mutlak penting daripada

9 Mutlak penting daripada

4.2. Tahapan Pengolahan Data

4.2.1. Analisis Matriks Perbandingan Berpasangan

Analysis hierarchy process (AHP) yang diusulkan dalam penelitian ini

dengan bertujuan untuk memberikan penilaian bagi kriteria yang mempengaruhi

keputusan dalam pemilihan alternatif program strategi mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ). Pemilihan alternatif program kerja sesuai dengan

metodologi dan berdasarkan pada masalah mutu pendidikan UNPAZ, sebagai

pertimbangkan dengan metodologi lainnya. Penelitian ini peneliti akan menilai

pentingnya masing-masing kriteria, menurut nilai pasangan kriteria dibandingkan

dengan hasil akhir analysis hierarchy process (AHP) merupakan ranking atau

pembobotan nilai prioritas dari setiap alternatif program kerja Universidade da

Paz (UNPAZ).

Penilaian dari keempat alternatif model dapat dilakukan dengan

menggunakan analysis hierarchy process (AHP merupakan solusi alternatif

program kerja Universidade da Paz (UNPAZ) dalam pengembangan konsep

Page 71: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

52

struktur model, yang dikembangkan dan berlakukan pula bagi pemilihan jenis

alternatif model yang berstandar, jika dikehendaki.

4.2.2. Analisis Pembentukan Hierarki

Dalam tahapan analisis pembentukan hierarki ini merupakan sebuah

pendekatan yang konsepsional terhadap penilaian alternatif program kerja mutu

pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ), dengan menggunakan analysis

hierarchy process (AHP). Dengan hasil analisis pembentukan hierarki tersebut,

maka model yang diusulkan dalam penelitian ini, setidaknya terdapat 5 level

hierarki sebagai berikut:

1. Level I Tujuan: Sebagai sasaran dari keputusan yang akan diambil dan

ditempatkan pada puncak hierarki, hal ini sasaran yang dimaksud adalah

pemilihan alternatif program kerja pendidikan Universidade da Paz

(UNPAZ).

2. Level II Kriteria: Diajukan sebagai penentuan nilai yang bekompetensi

pada standar mutu pendidikan, menunjukan kualitas pendidikan dari

alternatif program kerja yang diusulkan. Kriteria tersebut terdiri dari

tujuan perencanaan efektivitas, standar program pendidikan dan jurusan,

layanan, dan pendukung pendidikan & kemahasiswaan dan proses

administrasi.

3. Level III Atribut: Diajukan sebagai elemen-elemen pendekatan dalam

makro ergonomi, yang akan diteliti dan digunakan sebagai perancangan

pada Standard Operational Procedure (SOP) dan perancangan sistem

kerja sesuai dengan hasil dari alternatif solusi dalam program kerja

pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ).

4. Level IV Sub Atribut: Diajukan sebagai nilai yang diperoleh dari

pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut-atribut yang saling

berhubungan.

5. Level IV Alternatif program kerja: Tingkatan ini diusulkan sebagai

alternatif penentuan rencana alternatif program kerja pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ) dalam upaya menjamin dan

Page 72: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

53

meningkatkan mutu pendidikan yang berstandar nasional. Hierarki

pemilihan alternatif program kerja (Lampiran B).

4.3. Hasil Analisis Pembobotan dengan AHP

Dalam hasil analisis pembobotan terhadap prioritas pada tiap kriteria,

atribut, sub atribut dan alternatif program kerja yang terlibat dalam analysis

hierarchy process (AHP) dapat dihitung dengan menggunakan software Expert

Choice v11.

4.3.1. Hasil Pembobotan Kriteria

Tahapan hasil pembobotan kriteria merupakan penentuan bobot nilai

prioritas bagi standar - standar yang berkompetensi dalam peningkatan mutu

pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ) yang meliputi: Tujuan perencanaan

efektivitas, standar program pendidikan dan jurusan, layanan pendukung

pendidikan dan kemahasiswaan, dan proses administrasi.

Tabel 4.6 Prioritas standar kompetensi dalam peningkatan mutu pendidikan

No. Kriteria Nilai

Perhitungan

1 Tujuan Perencanaan Efektivitas 0.657

2 Standar Program Pendidikan dan Jurusan 0.085

3

Layanan Pendukung Pendidikan dan

Kemahasiswaan 0.154

4 Proses Administrasi 0.105

Sumber: Pengolahan Data 2016

Berdasarkan dengan hasil yang diperoleh dari analysis hierarchy process

(AHP) pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa bobot nilai prioritas yang

berkompetensi dalam peningkatan mutu pendidikan adalah tujuan perencanaan

efektivitas, layanan pendukung pendidikan dan kemahasiswaan, proses

administrasi, dan standar program pendidikan dan jurusan.

4.3.2. Hasil Pembobotan Atribut

Pada tahapan ini peneliti akan menentukan bobot prioritas yang dihasilkan

dari analysis hierarchy process (AHP) terhadap faktor sumber daya manusia,

Page 73: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

54

organisasi, tugas, lingkungan fisik, dan alat/teknologi dalam tujuan perencanaan

efektivitas. Penentuan ini dilakukan dengan kuesioner diberikan kepada keenam

responden berdasarkan pertanyaan, dalam tabel berikut:

Tabel 4.7 Prioritas faktor atribut dalam Tujuan Perencanaan Efektivitas

No. Atribut Nilai

Perhitungan

1 Sumber Daya manusia 0.471

2 Organisasi 0.081

3 Tugas 0.153

4 Lingkungan Fisik 0.181

5 Alat/Teknologi 0.115

Sumber: Pengolahan Data 2016

Dengan hasil yang diperoleh dari analysis hierarchy process (AHP) pada

4.7 menunjukkan bahwa bobot prioritas faktor atribut dalam tujuan perencanaan

efektivitas terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah faktor sumber daya

manusia, lingkungan fisik, tugas, alat/teknologi dan organisasi.

Tabel 4.8 Prioritas faktor atribut dalam Standar Program Pendidikan dan Jurusan

No. Atribut Nilai

Perhitungan

1 Sumber Daya manusia 0.361

2 Organisasi 0.118

3 Tugas 0.175

4 Lingkungan Fisik 0.156

5 Alat/Teknologi 0.190

Sumber: Pengolahan Data 2016

Prioritas yang diperoleh dari analysis hierarchy process (AHP) pada tabel

4.8 bahwa faktor yang mempengaruhi atribut dalam standar program pendidikan

jurusan terhadap peningkatan mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ)

adalah faktor sumber daya manusia alat/teknologi, tugas, lingkungan fisik dan

organisasi.

Page 74: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

55

Tabel 4.9 Prioritas faktor atribut dalam Layanan Pendukung Pendidikan dan

Kemahasiswaan

No. Atribut Nilai

Perhitungan

1 Sumber Daya manusia 0.376

2 Organisasi 0.009

3 Tugas 0.185

4 Lingkungan Fisik 0.219

5 Alat/Teknologi 0.130

Sumber: Pengolahan Data 2016

Dengan hasil yang diperoleh dari analysis hierarchy process (AHP) pada

tabel 4.9 menunjukkan bahwa bobot prioritas atribut utama dalam standar

program kerja layanan pendukung pendidikan dan kemahasiswaan terhadap

peningkatan mutu pendidikan adalah faktor sumber daya manusia, lingkungan

fisik, tugas, alat/teknologi, dan organisasi.

Tabel 4.10 Prioritas faktor atribut dalam Proses Administrasi

No. Atribut Nilai

Perhitungan

1 Sumber Daya manusia 0.329

2 Organisasi 0.075

3 Tugas 0.017

4 Lingkungan Fisik 0.166

5 Alat/Teknologi 0.026

Sumber: Pengolahan Data 2016

Berdasarkan ketentuan bobot nilai prioritas yang diperoleh dengan

analysis hierarchy process (AHP) pada tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa

prioritas faktor atribut dalam proses administrasi tehadap peningkatan mutu

pendidikan adalah faktor sumber daya manusia, alat/teknologi, tugas, lingkungan

fisik dan organisasi.

4.3.3. Hasil Pembobotan Sub Atribut dalam Atribut

Tahapan ini merupakan akan menentukan prioritas terhadap faktor sumber

daya manusia, organisasi, tugas, lingkungan fisik, dan alat/teknologi dengan sub

Page 75: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

56

atributnya dalam tujuan perencanaan efektivitas. Penentuan ini dilakukan melalui

dengan kuesioner, dan diberikan kepada keenam responden.

Tabel 4.11 Prioritas faktor sub atribut dalam Sumber Daya Manusia

No Sub Atribut Nilai Perhitungan

1 Latar Belakang 0.622

2 Skill 0.155

3 Kecerdasan 0.223

Sumber: Pengolahan Data 2016

Dengan hasil yang diperoleh dari analysis hierarchy process (AHP) pada

tabel 4.11 tersebut menunjukkan bahwa prioritas terhadap faktor sub atribut dalam

upaya sumber daya manusia pada peningkatan mutu pendidikan adalah faktor

latar belakang pendidikan, kecerdasan, dan skill.

Tabel 4.12 Prioritas faktor sub atribut dalam Organisasi

No. Sub Atribut Nilai Perhitungan

1 Kebijakan 0.609

2 Prosedur 0.242

3 Pengawasan 0.149

Sumber: Pengolahan Data 2016

Dengan ketiga sub atribut tersebut dapat diperoleh dari analysis hierarchy

process (AHP) dapat menunjukkan bahwa prioritas dalam faktor–faktor organisasi

dalam upaya peningkatan mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ) adalah

faktor kebijakan, prosedur, dan pengawasan.

Tabel 4.13 Prioritas faktor sub atribut dalam Tugas

No. Sub Atribut Nilai Perhitungan

1 Kepuasan 0.514

2 Pengontrolan 0.256

3 Hubungan Timbal balik 0.230

Sumber: Pengolahan Data 2016

Dari hasil yang diperoleh dengan analysis hierarchy process (AHP) pada

tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa prioritas pada faktor sub atribut dalam

Page 76: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

57

penugasan terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah faktor kepuasan,

pengontrolan, dan hubungan timbal balik.

Tabel 4.14 Prioritas faktor sub atribut dalam Lingkungan Fisik

No. Sub Atribut Nilai

Perhitungan

1 Kenyamanan 0.607

2 Sosial 0.151

3 Hubungan dengan pekerja 0.242

Sumber: Pengolahan Data 2016

Dengan hasil yang diperoleh dari analysis hierarchy process (AHP) pada

tabel 4.14 didapatkan hasil bahwa penentunan prioritas pada faktor, sub atribut

dalam lingkungan fisik terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah faktor

kenyamanan, dukungan sosial, dan hubungan para pekerja.

Tabel 4.15 Prioritas faktor sub atribut dalam alat/teknologi

No. Sub Atribut Nilai Perhitungan

1 Kapasitas 0.719

2 Fungsi 0.122

3 Integrasi 0.160

Sumber: Pengolahan Data 2016

Dengan ketentuan nilai yang diperoleh dengan analysis hierarchy process

(AHP) pada tabel 4.15 didapatkan hasil bahwa penentuan prioritas pada faktor sub

atribut dalam alat/teknologi dalam tujuan perencanaan efektivitas adalah faktor

kapasitas, integrasi dan fungsi.

4.3.4. Hasil Pembobotan Alternatif Program Kerja

Dalam tahapan ini peneliti akan menentukan hasil pembobotan nilai

prioritas pada faktor yang mempengaruhi alternatif-alternatif program kerja

Universidade da Paz (UNPAZ), sebagai faktor prioritas dalam upaya penjaminan

mutu pendidikan dengan sub atributnya yang meliputi : Peningkatan sumber daya

manusia, peningkatan sistem pengelolaan dan penjaminan mutu, peningkatan

sistem pembelajaran dan akademik, peningkatan kerja sama, penelitian dan

Page 77: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

58

pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan pengelolaan biaya, sarana, dan

prasarana pada Universidade da Paz (UNPAZ).

Penentuan tersebut dilakukan untuk mengetahui pembobotan nilai pada

prioritas yang diberikan dari alternatif program kerja, berpengaruh terhadap sub

atribut.

Tabel 4.16 Pengaruh alternatif program kerja terhadap latar belakang,

keterampilan, dan kecerdasan dalam Sumber Daya Manusia

No. Alternatif Program Kerja

Sub Atribut

Latar

Belakang Skill Kecerdasan

1 Peningkatan sumber daya manusia 0.443 0.420 0.446

2

Peningkatan sistem pengelolaan

& penjamin mutu 0.008 0.103 0.089

3 Peningkatan sistem pembelajaran

& akademik 0.071 0.138 0.086

4 Peningkatan kerja sama penelitian

& pengabdian kepada masyarakat 0.227 0.152 0.148

5 Peningkatan pengelolaan biaya,

sarana & prasarana 0.018 0.187 0.231

Sumber: Pengolahan Data 2016

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analysis hierarchy process (AHP)

pada tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa pengaruh alternatif program kerja

terhadap faktor latar belakang, ketrampilan dan kecerdasan dalam sumber daya

manusia dalam peningkatan mutu pendidikan adalah:

a. Latar belakang pendidikan yang meliputi: Faktor peningkatan sumber

daya manusia, peningkatan kerja sama penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, peningkatan pengelolaan biaya, sarana &

prasarana peningkatan sistem pengelolaan & penjamin mutu, dan

peningkatan sistem pembelajaran & akademik.

b. Skill / kecerdasan meliputi: Faktor peningkatan sumber daya manusia,

peningkatan pengelolaan biaya, sarana & prasarana, peningkatan kerja

sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, peningkatan

sistem pembelajaran & akademik, dan peningkatan sistem pengelolaan

& penjamin mutu

Page 78: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

59

c. Kecerdasan meliputi: Faktor peningkatan sumber daya manusia,

peningkatan pengelolaan biaya, sarana & prasarana, peningkatan kerja

sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, peningkatan

sistem pengelolaan penjamin mutu, dan peningkatan sistem

pembelajaran & akademik.

Tabel 4.17 Pengaruh alternatif program kerja terhadap kebijakan, prosedur, dan

pengawasan dalam Organisasi

No. Alternatif Program Kerja Sub Atribut

Kebijakan Prosedur Pengawasan

1 Peningkatan sumber daya manusia 0.457 0.044 0.452

2 Peningkatan sistem pengelolaan &

penjamin mutu 0.008 0.074 0.069

3 Peningkatan sistem pembelajaran

& akademik 0.151 0.161 0.158

4 Peningkatan Kerja sama penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat 0.017 0.196 0.148

5 Peningkatan pengelolaan biaya,

sarana & prasarana 0.143 0.128 0.173

Sumber: Pengolahan Data 2016

Berdasarkan hasil diperoleh dari analysis hierarchy process (AHP) pada

tabel 4.17 diatas menunjukkan bahwa pengaruh alternatif program kerja terhadap

kebijakan, prosedur, dan pengawasan dalam organisasi adalah:

a. Kebijakan meliputi: Peningkatan sumber daya manusia, peningkatan

kerja sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

peniingkatan sistem pembelajaran & akademik, peningkatan

pengelolaan biaya, sarana & prasarana, dan peningkatan sistem

pengelolaan & penjamin mutu

b. Prosedur meliputi: Peningkatan sumber daya manusia, peningkatan

kerja sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

peniingkatan sistem pembelajaran & akademik peningkatan

pengelolaan biaya, sarana & prasarana, dan peningkatan sistem

pengelolaan & penjamin mutu.

c. Pengawasan meliputi: Peningkatan sumber daya manusia,

Peningkatan pengelolaan biaya, sarana & prasarana, peniingkatan

sistem pembelajaran & akademik, peningkatan kerja sama penelitian

Page 79: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

60

dan pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan sistem

pengelolaan & penjamin mutu

Tabel 4.18 Pengaruh alternatif program kerja terhadap kepuasan, pengontrolan,

dan hubungan timbale balik dalam Tugas

No. Alternatif Program Kerja

Sub Atribut

Kepuasan Peng-

ontrolan

Hubungan

Timbal

Balik

1 Peningkatan sumber daya manusia 0.422 0.385 0.241

2 Peningkatan sistem pengelolaan &

Penjamin mutu 0.125 0.095 0.106

3 Peningkatan sistem pembelajaran &

Akademik 0.199 0.186 0.022

4 Peningkatan kerja sama penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat 0.123 0.126 0.199

5 Peningkatan pengelolaan biaya,

sarana & prasarana 0.131 0.208 0.233

Sumber: Pengolahan Data 2016

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analysis hierarchy process (AHP)

pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa pengaruh alternatif program kerja terhadap

kepuasan, pengontrolan, dan hubungan timbal balik dalam tugas dalam

peningkatan mutu pendidikan adalah:

a. Kepuasan meliputi: Peningkatan sumber daya manusia, peningkatan

sistem pembelajaran & akademik, peningkatan pengelolaan biaya,

sarana & prasarana, peningkatan sistem pengelolaan & penjamin mutu,

dan peningkatan kerja sama penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

b. Pengontrolan meliputi: Peningkatan sumber daya manusia, peningkatan

pengelolaan biaya, sarana & prasarana, peningkatan sistem

pembelajaran & akademik, peningkatan kerja sama penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan sistem pengelolaan &

penjamin mutu.

c. Hubungan timbal balik meliputi: Peningkatan sumber daya manusia,

peningkatan pengelolaan biaya, sarana & prasarana peningkatan sistem

pembelajaran & akademik, peningkatan kerja sama penelitian dan

Page 80: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

61

pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan sistem pengelolaan &

penjamin mutu

Tabel 4.19 Pengaruh alternatif program kerja terhadap kenyamanan, dukungan

sosial dan interaksi dengan pekerja dalam Lingkungan Fisik

No. Alternatif Program Kerja

Sub Atribut

Kenya-

manan

Dukungan

Sosial

Interkasi

Pekerja

1 Peningkatan sumber daya

manusia 0.323 0.359 0.415

2 Peningkatan sistem

pengelolaan & Penjamin mutu 0.067 0.111 0.065

3 Peningkatan sistem

pembelajaran & Akademik 0.135 0.181 0.104

4

Peningkatan kerja sama

penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat

0.023 0.194 0.204

5 Peningkatan pengelolaan

biaya, sarana & prasarana 0.245 0.155 0.212

Sumber: Pengolahan Data 2016

Dengan hasil yang diperoleh dari analysis hierarchy process (AHP) pada

tabel 4.19 menunjukkan bahwa pengaruh dalam alternatif program kerja terhadap

kenyamanan, dukungan sosial, dan hubungan dengan pekerja dalam lingkungan

fisik untuk peningkatan mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ) adalah :

a. Kenyamanan meliputi: Peningkatan sumber daya manusia,

peningkatan pengelolaan biaya, sarana & prasarana, peningkatan kerja

sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, peningkatan

sistem pembelajaran & akademik, dan peningkatan sistem pengelolaan

& penjamin mutu.

b. Dukungan Sosial meliputi: Peningkatan sumber daya manusia,

peningkatan kerja sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

peningkatan sistem pembelajaran & akademik, peningkatan

pengelolaan biaya, sarana & prasarana, dan peningkatan sistem

pengelolaan & penjamin mutu.

c. Interkasi dengan pekerja meliputi: Peningkatan sumber daya manusia,

peningkatan kerja sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

Page 81: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

62

peningkatan pengelolaan biaya, sarana & prasarana, peningkatan

sistem pembelajaran & akademik, dan peningkatan sistem pengelolaan

& penjamin mutu

Tabel 4.20 Pengaruh alternatif program kerja terhadap kapasitas, fungsi, dan

integrasi dalam Alat/Teknologi

No. Alternatif Program Kerja Sub Atribut

Kapasitas Fungsi Integrasi

1 Peningkatan sumber daya manusia 0.434 0.4 0.374

2 Peningkatan sistem pengelolaan &

Penjamin mutu 0.083 0.00 0.089

3 Peningkatan sistem pembelajaran

& Akademik 0.022 0.001 0.131

4

Peningkatan kerja sama penelitian

dan pengabdian kepada

masyarakat

0.099 0.001 0.177

5 Peningkatan pengelolaan biaya,

sarana & prasarana 0.164 0.003 0.229

Sumber: Pengolahan Data 2016

Berdasarkan pada tabel 4.20 diatas dapat menunjukkan bahwa hasil dari

pengaruh alternatif program kerja terhadap kapasitas, fungsi, dan integrasi dalam

alat/teknologi terhadap peningkatan mutu pendidikan UNPAZ adalah:

a. Kapasitas meliputi: Peningkatan sumber daya manusia, peningkatan

sistem pembelajaran & akademik, peningkatan pengelolaan biaya,

sarana & prasarana, peningkatan kerja sama penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, dan peningkatan sistem pengelolaan & penjamin

mutu.

b. Fungsi meliputi : Peningkatan Sumber daya manusia, peningkatan

pengelolaan biaya, sarana & prasarana, peningkatan sistem

pembelajaran & akademik, peningkatan kerja sama penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan sistem pengelolaan &

penjamin mutu

c. Integrasi meliputi: Peningkatan sumber daya manusia, peningkatan

pengelolaan biaya, sarana & prasarana, peningkatan kerja sama

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, peningkatan sistem

Page 82: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

63

pembelajaran & akademik, dan peningkatan sistem pengelolaan &

penjamin mutu.

4.4. Evaluasi Hasil Penilaian Akhir

Dalam tahapan ini peneliti akan mengevaluasi hasil dari pengolahan data

diperoleh dengan analysis hierarchy process (AHP) dalam bobot nilai prioritas

yang tertinggi untuk masing – masing faktor yang menpengaruhi mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ) yang berstandar.

4.4.1. Hasil Penilaian Akhir Kriteria dengan Atribut

Pada tahapan ini merupakan penentuan hasil akhir penilaian dari

pengolahan data yang diperoleh dengan analysis hierarchy process (AHP), dapat

diketahui dengan bobot penilaian prioritas untuk kriteria dan atribut yang menjadi

faktor utama dalam pencapaian mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ),

adalah:

1. Prioritas standar – standar yang bekompetensi dalam peningkatan

mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ) adalah Tujuan

perencanaan Efektivitas dengan bobot nilai sebesar 0.657

2. Prioritas standar kompetensi dalam tujuan perencanaan efektivitas

adalah sumber daya manusia dengan nilai bobot sebesar 0.471

3. Prioritas standar kompetensi dalam standar program pendidikan

jurusan adalah sumber daya manusia dengan bobot nilai sebesar 0.361

4. Prioritas standar kompetensi dalam layanan pendukung pendidikan

dan kemahasiswaan adalah sumber daya manusia dengan bobot nilai

sebesar 0.376

5. Prioritas standar kompetensi dalam proses administrasi dengan bobot

nilai sebesar 0.329

4.4.2. Hasil Penilaian Akhir Sub Atribut dalam Atribut

Dari data yang diperoleh dengan AHP didapatkan bahwa pembobotan nilai

yang diprioritaskan dalam pencapaian mutu pendidikan adalah:

Page 83: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

64

1. Prioritas faktor sub atribut dalam sumber daya manusia adalah latar

belakang pendidikan dengan bobot nilai sebesar 0.622

2. Prioritas faktor sub atribut dalam organisasi adalah kebijakan dengan

bobot nilai sebesar 0.609

3. Prioritas faktor sub atribut dalam tugas adalah kepuasan dengan bobot

nilai sebesar 0.514

4. Prioritas faktor sub atribut dalam lingkungan fisik adalah kenyamanan

dengan bobot nilai sebesar 0.607

5. Prioritas faktor sub atribut dalam alat/teknologi dalam tujuan

perencanaan efektivitas adalah kapasitas dengan bobot nilai sebesar

0.719

4.4.3. Hasil Penilaian Akhir Alternatif Program Kerja

Pada tahapan ini menentukan hasil penilaian akhir data yang diperoleh dari

analysis hierarchy process (AHP) dapat diketahui bahwa pembobotan nilai

prioritas pada alternatif program kerja dalam menentukan starategi mutu

pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ) adalah:

1. Dari hasil penilaian akhir terhadap pengaruh alternatif program kerja

dalam faktor sumber daya manusia,untuk meningkatkan mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ) adalah :

a. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sumber

daya manusia adalah latar belakang pendidikan dengan bobot

nilai sebesar 0.443

b. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pengelolaan dan penjaminan mutu adalah keterampilan

dengan bobot nilai sebesar 0.103

c. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pembelajaran dan akademik adalah ketrampilan dengan bobot

nilai sebesar 0.138

d. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan kerja

sama, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah

latar belakang dengan bobot nilai sebesar 0.227

Page 84: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

65

e. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan

pengelolaan biaya, sarana dan prasarana kecerdasan dengan

bobot nilai sebesar 0.231

2. Berdasarkan hasil penilaian akhir yang diperoleh dengan AHP terhadap

Pengaruh alternatif program kerja dalam faktor Organisasi untuk

meningkatkan mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ), adalah :

a. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sumber

daya manusia adalah kebijakan dengan bobot nilai sebesar

0.443

b. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pengelolaan dan penjaminan mutu adalah kebijakan dengan

bobot nilai sebesar 0.080

c. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pembelajaran dan akademik adalah prosedur dengan bobot

nilai sebesar 0.161

d. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan kerja

sama, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah

latar belakang dengan bobot nilai sebesar 0.196

e. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan

pengelolaan biaya, sarana dan prasarana kecerdasan dengan

bobot nilai sebesar 0.143

3. Pada penilaian yang diperoleh dengan AHP dapa diketahui bahwa

pengaruh alternatif program kerja dalam penugasan terhadap penjaminan

mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ), adalah:

a. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sumber

daya manusia adalah kepuasan dengan bobot nilai sebesar

0.422

b. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pengelolaan dan penjaminan mutu adalah kepuasan dengan

bobot nilai sebesar 0.125

Page 85: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

66

c. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pembelajaran dan akademik adalah hubungan timabal balik

dengan bobot nilai sebesar 0.220.

d. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan kerja

sama, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah

hubungan timbal balik dengan bobot nilai sebesar 0.199

e. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan

pengelolaan biaya, sarana dan prasarana kecerdasan adalah

hubungan timabl balik dengan bobot nilai sebesar 0.233

4. Penilaian hasil akhir yang diperoleh dengan AHP terhadap pengaruh

alternatif program kerja dalam faktor lingkungan fisik pada peningkatan

mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ), adalah :

a. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sumber

daya manusia adalah interaksi dengan pekerja dengan bobot

nilai sebesar 0.415

b. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pengelolaan dan penjaminan mutu adalah dukungan sosial

dengan bobot nilai sebesar 0.111

c. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pembelajaran dan akademik adalah dukungan sosial dengan

bobot nilai sebesar 0.181

d. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan kerja

sama, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah

kenyamanan dengan bobot nilai sebesar 0.230

e. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan

pengelolaan biaya, sarana dan prasarana kecerdasan adalah

kenyamanan dengan bobot nilai sebesar 0.245

5. Penentuan hasil akhir yang diperoleh dari AHP menunjukkan bahwa

faktor yang berpengaruh alternatif program kerja dalam alat/teknologi,

adalah :

Page 86: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

67

a. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sumber

daya manusia adalah kapasitas dengan bobot nilai sebesar

0.434

b. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pengelolaan dan penjaminan mutu adalah integrasi dengan

bobot nilai sebesar 0.089

c. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan sistem

pembelajaran dan akademik adalah kapasitas dengan bobot

nilai sebesar 0.220

d. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan kerja

sama, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah

integrasi dengan bobot nilai sebesar 0.177

e. Pengaruh alternatif program kerja pada peningkatan

pengelolaan biaya, sarana dan prasarana adalah fungsi dengan

bobot nilai sebesar 0.257.

4.5. Analisis Sensitivitas Model

Pada tahapan ini melakukan analisis dan mengetahui akibatnya terjadi

perubahan bobot nilai prioritas pada masing-masing kriteria terhadap alternatif

program kerja yang saling berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ).

Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan penambahan bobot nilai berturut-

turut sebesar 5% hingga 95% terhadap masing-masing kriteria, kemudian dilihat

apakah ada perubahan bobot nilai prioritas dari masing-masing alternatif program

kerja tersebut.

Page 87: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

68

4.5.1. Perubahan sensitivitas untuk TPE terhadap pemilihan alternatif

strategi program kerja

Gambar 4.1 Sensitivitas perubahan faktor TPE

Dari hasil analisis sensitivitas pada gambar 4.1 menunjukan bahwa:

1. Meningkatnya bobot nilai prioritas faktor sumber daya manusia (SDM)

menjadi 85%, maka terjadinya perubahan nilai alternatif program kerja

antara PKSP&PKM, adalah PPBSP dengan nilai bobot prioritas menjadi

0.009%.

2. Meningkatnya bobot nilai prioritas faktor organisasi menjadi 70%, maka

terjadinya perubahan nilai prioritas antara alternatif PKSPPKM, PSPA,

PPBSP adalah PSPPPM dengan bobot nilai menurun menjadi 8%, hal

tersebut menunjukkan bahwa adanya terjadi perubahan atau pergeseran

dengan nilai bobot dalam alternatif program kerja pada faktor peningkatan

sumber daya manusia meningkat sebesar 45%.

3. Meningkatnya bobot nilai prioritas faktor penugasan dalam tujuan

perencanaan efektivitas menjadi 80%, adanya perubahan atau pergeseran

antara PSPA dan PPBSP dengan bobot nilai sebesar 40% serta terjadinya

nilai bobot prioritas untuk peningkatan sumber daya manusia menurun

menjadi 30%.

4. Meningkatnya nilai prioritas dari faktor lingkungan fisik, maka dapat

mengalami perubahan nilai terhadap alternatif peningkatan sumber daya

manusia pergeseran antara alternatif PPBSP, PKSPPKM, PSPA dan

Page 88: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

69

PSPPM, hal ini mempengaruhi terjadinya nilai alternatif program

peningkatan mutu pendidikan dengan bobot nilai menurun menjadi 35%

5. Meningkatnya bobot nilai prioritas faktor alat/teknologi menjadi 85%

mengalami pergeseran antara alternatif PKSPPKM, PPBSP dan PSPPM

adalah alternatif program kerja PSPA dengan nilai bobot prioritas menjadi

19% , namun alternatif PSDM tidak mengalami perubahan nilai.

4.5.2. Perubahan Sensitivitas SPP&J terhadap pemilihan alternatif Program

Kerja

Gambar 4.2 Sensitivitas perubahan faktor SPPJ

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dengan analisis sensitivitas pada gambar

4.2 menunjukkan bahwa:

a. Meningkatnya bobot nilai prioritas standar program kerja dalam standar

program pendidikan jurusan dapat mengalami perubahan bobot nilai

prioritas pada peningkatan sumber daya manusia menjadi 44% dibandingkan

dengan nilai prioritas alternatif lainnya.

b. Meningkatnya bobot nilai prioritas faktor organisasi dan semakin

mengguarangi nilai prioritas alternatif program kerja pada peningkatan

sumber daya manusia dengan bobot nilai menurun menjadi 30%

c. Meningkatnya nilai bobot prioritas faktor penugasan menjadi 55%,

mempengaruhi bobot nilai prioritas terhadap alternatif PKSPPKM dan

PPBSP sebesar 18%, dan turunnya nilai PSPA menjadi 16 %, juga adanya

perubahan nilai alternatif peningkatan sumber daya manusia menjadi 38%

Page 89: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

70

d. Meningkatnya nilai bobot prioritas faktor lingkungan fisik, tidak

mempengaruhi bobot nilai prioritas pada masing-masing alternatif program

kerja lainnya.

e. Meningkatnya nilai bobt prioritas alat/teknologi bertambah, semakin bobot

nilai prioritas pada alternatif peningkatan sumber daya manusia menurun

sebesar 30%.

4.5.3. Perubahan Kriteria LPP&K terhadap Pemilihan Alternatif Program

Kerja

Gambar 4.3 Sensitivitas Perubahan Faktor LPP&K

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dengan analisis sensitivitas pada gambar

4.3 menunjukkan bahwa:

a. Meningkatnya bobot nilai prioritas faktor sumber daya manusia, terjadinya

pergeseran nilai alternatif program kerja pada peningkatan sumber daya

manusia, sedangkan alternatif program kerja lainnya memiliki nilai

prioritasnya tetap atau tidak mengalami perubahan.

b. Meningkatnya bobot nilai prioritas faktor organisasi menjadi 40%,

terjadinya pergeseran antara alternatif program kerja PPBSP, PKSPPKM

dan PSPPM adalah PSPA dengan nilai prioritas sebesar 18% dan semakin

nilai alternatif peningkatan sumber daya manusia meningkat menjadi 42%.

c. Meningkat bobot nilai prioritas faktor penugasan bertambah, adanya

pergeseran sedikit terhadap alternatif PPBSP, PKSPPKM, PSPPM dan

PSPA, tetapi memilki bobot nilai prioritas tidak berubah dan alternatif

Page 90: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

71

program kerja pada peningkatan sumber daya manusia megalami perubahan

bobot nilai prioritas sebesar 38%.

d. Meningkatnya bobot nilai prioritas untuk faktor lingkungan semakin

bertambah, terjadinya pergeseran alternatif lainnya mengalami perubahan

diantara PPBSP, PKSPPKM, PSPA adalah PSPPM dengan bobot nilai

sebesar 9% dan semakin bertambah nilai alternatif peningkatan sumber daya

manusia menjadi 42%

e. Meningkatnya bobot nilai prioritas pada faktor alat/teknologi menjadi 75%,

mengalami perubahan nilai alternatif diantara PPBSP, PKSPPKM, PSPPM

adalah PSPA dengan skala sebesar 16%, dan semakin bertambah nilai

prioritas alternatif program kerja pada peningkatan sumber daya manusia

sebesar 42%.

4.5.4. Perubahan sensitivitas pada PA terhadap Pemilihan Alternatif Program

Kerja

Gambar 4.4 Sensitivitas Perubahan Proses Administrasi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dengan analisis sensitivitas pada

gambar 4.4 menunjukkan bahwa:

a. Meningkatnya bobot nilai prioritas pada faktor sumber daya manusia,

tidak terjadinya perubahan nilai antara alternatif PKSPPKM, PPBSP,

PSPA, dan PSPPM memiliki skala prioritas tetap, namun perubahan

nilai pada peningkatan sumber daya manusia bertambah menjadi 49%.

Page 91: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

72

b. Meningkatnya bobot nilai prioritas faktor organisasi dalam

proses administrasi terhadap alternatif strategi program kerja

diantara PKSPPKM, PPBSP, PSPA dan PSPPM tidak

mengalami perubahan bobot nilai prioritasnya, melainkan

perubahaan bobot nilai prioritas alternatif program kerja pada

peningkatan sumber daya manusia dengan bobot nilai sebesar

42%

c. Meningkatnya bobot nilai prioritas faktor penugasan terhadap

alternatif lainnya megalami perubahaan bobot nilai prioritas

alternatif program kerja diantaranya adalah PSDM 32%,

PKSPPKM 22%, PPBSP 19% , dan PSPPM 9 %.

d. Meningkatnya bobot nilai prioritas pada faktor lingkungan

fisik terhadap alternatif strategi program kerja mengalami

perubahan pembobotan nilai sebesar 50%, berpengaruh juga

terhadap pergeseran antara alternatif program kerja PPBSP

dan PKSPPKM dengan bobot sebesar 21% dibandingkan

dengan perubahan nilai alternatif pada peningkatan sumber

daya manusia.

e. Meningkatnya bobot nilai prioritas pada faktor alat/teknologi,

mengalami perubahan bobot nilai prioritas alaternatif program

kerja diantara PKSPPKM 22% , PPBSP 18%, PSPA 12.5%

adalah alternatif program kerja PSPPM dengan pembobotan

nilai prioritas perbandingan menurun menjadi 12%, hal ini

mempengaruhi nilai prioritas faktor peningkatan sumber daya

manusia menjadi 35 %.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari expert choice disimpulkan bahwa

keempat kriteria tersebut tetap tidak mengalami perubahan. Urutan prioritas

berubah pada saat penambahan bobot nilai kriteria sebesar 5% sampai dengan

95%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa keempat kriteria ini

merupakan kriteria yang sensitif.

Page 92: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

73

BAB 5

PERANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN

MUTU PENDIDIKAN

Bab ini berisi tentang perancangan program kerja dalam upaya peningkatan

mutu pendidikan di Universidade da Paz (UNPAZ). Peranannya program kerja

mencakup pada prioritas berdasarkan hasil kerja.

5.1. Tahapan Perancangan Sistem dan Program kerja

Pada bagian ini akan diuraikan hasil analysis hierarchy process (AHP)

sesuai dengan yang diharapkan, sebagai hasil dari perancangan alternatif program

kerja mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ). Perancangan ini dapat

dilakukan berdasarkan pendekatan makro ergonomi. Makro ergonomi adalah

sosioteknikal sistem dalam pengembangan organisasi untuk mendesain kerja

organisasi yang kompleks dan berinteraksi antara manusia dengan alat/teknologi

di tempat kerja. Prinsip dalam perancangan sistem kerja bertujuan pada tingkat

efektivitas dan efisiensi.

5.1.1. Analisis Program Peningkatan Mutu Pendidikan UNPAZ

Kementrian pendidikan nasional Timor Leste terus dituntut untuk

meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi, hal ini menjadi salah satu

kewajiban Universidade da Paz (UNPAZ) maupun dengan perguruan tinggi

lainnya untuk melakukan jaminan mutu dalam upaya meningkatkan mutu

pendidikan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, salah satu sumber daya yang

harus diprioritaskan oleh Universidade da Paz (UNPAZ) untuk menghadapi

jaminan mutu pendidikan, merupakan sumber daya manusia yang memliki

kompetensi tinggi, dan sangat bermanfaat dalam upaya untuk terus meningkatkan

kualitas pelayanan mutu pendidikan.

Permasalahan yang dihadapi oleh Universidade da Paz (UNPAZ) untuk

menghadapi pelayanan mutu pendidikan adalah dituntut dari mahasiswa,

karyawan, masyarakat maupun pemenrintah dapat memiliki sumber daya yang

Page 93: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

74

cukup, untuk memenuhi kepuasan dan keberhasilan pekerjaanya. Untuk itu

diperlukan adanya sumber daya yang bisa memberikan dukungan bagi para

mahasiswa maupun karyawan dalam meningkatkan sistem pelayanan pendidikan

yang berkualitas dan mampu mencapai tujuan Universidade da Paz (UNPAZ).

Mutu pendidikan merupakan kekuatan terpenting pada keberhasilan

pertumbuhan pada suatu lembaga, hal ini dituntut bagi Universidade da Paz

(UNPAZ) dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang berstandar nasional

maupun internasional. Oleh karena itu, pihak manajemen perguruan tinggi

Universidade da Paz (UNPAZ) harus meneliti dalam mengelola sumber daya.

Berdasarkan dari hasil analisis program kerja, maka berikut ini adalah

gambaran umum masalah yang sekarang dihadapi oleh Universidade da Paz

(UNPAZ) dalam pelayanan pendidikan dalam upaya penjaminan mutu pendidikan

berstandar nasional, seperti pada gambar 5.1.

Gambar 5.1 Masalah Pelayanan Pendidikan UNPAZ sekarang

5.1.2. Evaluasi Penilaian Program Kerja UNPAZ

Metode evaluasi program kerja dari pihak manajemen Universidade da Paz

(UNPAZ) akan melakukan penilaian dari semua pihak yang berkompetensi

kependidikan di akhir tahun. Penilaian ini dilakukan berdasarkan atas beberapa

alternatif, atribut maupun sub atribut yang telah ditentukan. Penentuan dilakukan

sesuai dengan masing - masing nilai yang didapatkan, diprioritaskan dan

diimplementasikan di setiap tahun. Hasil yang akan digunakan untuk membuat

keputusan, dalam manajemen dan memberikan perhatikan khusus jika program

kerja dapat berjalan dengan baik.

Page 94: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

75

5.2. Gambaran Umum Alternatif Perancangan Program Kerja

Untuk mencapai tingkat sumber daya yang tinggi dan berkualitas,

Universidade da Paz (UNPAZ) perlu melakukan perancangan program kerja yang

efektif dan efisiensi. Berikut ini adalah alternatif gambaran umum tentang

perancangan program kerja dengan pendekatan makro ergonomi, (Gambar 5.2).

Gambar: 5.2 Alternatif Perancangan Program Kerja

5.3. Perancangan Program Kerja Yang di Usulkan

Dalam tahapan ini merupakan perancangan program kerja yang dilakukan

sesuai dengan hasil akhir evalusi yang diperoleh dari analysis hierarchy process

(AHP), untuk meningkatkan strategi mutu pendidikan Universidade da Paz

UNPAZ.

Gambar 5.3 Perancangan Program Kerja UNPAZ yang di Usulkan

Page 95: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

76

Berdasarkan hasil perancangan program kerja pada Gambar 5.3 diatas

menunjukkan bahwa perancangan alternatif strategi yang dilakukan dengan

menggunakan pendekatan makro ergonomi sebagai sebuah pendekatan partisipatif

yang memiliki nilai, pandangan dan sikap, ditempatkan dalam prioritas utama.

Dalam partisipatif ini memiliki prioritas utama dalam alternatif perancangan

sistem kerja adalah :

1. Stakeholder

Stakeholder merupakan individu, sekolompok manusia, dan

masyarakat, baik secara keseluruhan yang memiliki hubungan,

kepentingan terhadap suatu organisasi. Universidade da Paz (UNPAZ)

sebagai perguruan tinggi swasta yang memiliki peran utama dalam

mengahadapi persaingan mutu pendidikan baik berstandar nasional

maupun internasional, harus memiliki stakeholder berkemampuan

yang saling bekerja sama dalam membuat strategi demi kepentingan

bagi UNPAZ.

2. Mutu Pendidikan

Sistem mutu pendidikan merupakan penetapan pada kegiatan

pengendalian dan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pada

setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai pertanggung

jawaban dalam penyelenggraan pendidikan.

3. Evaluasi dan Penilaian

Proses evaluasi dan penilaian mengacu pada tingkat prioritas standar

yang digunakan oleh Nacional de Avaliação e Acreditação Académica

(CNAAA), dan alternatif dari program kerja sesuai dengan visi dan

misi Universidade da Paz (UNPAZ).

4. Lulusan Mahasiswa

Lulusan merupakan prestasi dari proses yang menghasilkan lulusan

yang besrstandar, diharapkan memenuhi keinginan pada masyarakat.

Dalam output pendidikan sebagai suatu sistem bisa dapat dicerminkan

dengan prestasi mutu lulusan perguruan tinggi memiliki tingkat

prestasi mutu pendidikan tinggi melalaui proses pembelajaran yang di

dukung oleh lembaga kemasyarakatan maupun dengan pemerintah

Page 96: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

77

5.3.1. Prioritas Standar Kompetensi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Berdasarkan hasil analisis AHP didapatkan bahwa prioritas yang dipilih

sebagai penentuan prioritas standar dalam kriteria, atribut, sub atribut dan

alternatif program yang merupakan faktor utama untuk mencapai penjaminan

mutu pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ), adalah: Tujuan Perencanaan

Efektivitas yang merupakan standar program pendidikan yang ditentukan oleh

Commissão Nacional de Avaliação e Acreditação Académica (CNAAA) untuk

melakukan evaluasi dan penilaian terhadap implementasinya program kerja bagi

setiap perguruan tinggi dalam menjamin mutu pendidikan yang berstandar

nasional yang meliputi 5 aspek utama, yaitu:

1. Tujuan Perencanaan Efektivitas

Berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan maka setiap perguruan

tinggi harus menetapkan tujuan yang institusional, perencanaan dan

evaluasi institusional, efektivitas kelembagaan, program-program dan

layanan pendukung akademik (mahasiswa dan administrasi), dan

penelitian kelembagaan. Untuk menjalankan fungsi dan tanggung

jawab didalam tujuan perencanaan efektivitas tersebut yang menjadi

prioritas utama adalah sumber daya manusia. Sumber manusia

merupakan faktor utama dalam suatu organisasi, yang saling

berinteraksi dan bekerja sama untuk menentukan program dan tujuan.

2. Standar Program Pendidikan dan Jurusan

Penentuan ini dilakukan salah satu faktor yang menjadi prioritas

dalam standar program pendidikan jurusan lebih meusatkan pada

konsistensi kurikulum, sumber daya, keberhasilan mahasiswa, rasa

ingin tahu intelektual, pengembangan diri dan professional, kesadaran

etis, metode pengajaran yang tepat, keterlibatan dan dukungan

fakultas, dan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran. Hal ini

bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang yang mampu

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang sesuai dengan

disiplin ilmu yang ditekuninya guna memasuki dunia kerja atau

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Page 97: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

78

3. Layanan Pendukung Pendidikan Dan Kemahasiswaan

Pada dasarnya untuk menciptakan sumber daya manusia yang

berkualitas dalam layanan pendukung pendidikan dan kemahasiswaan

adalah tingakt efektivitas kelembagaan yang merupakan penyedian

sumber daya yang memadai untuk memenuhi kebutuhan bagi para

mahasiswa dalam pembelajaran.

4. Proses Administrasi

Dalam layanan pendukung dan pendidikan dan kemahasiswaan dapat

difungsikan dengan baik dan berstandar dalam proses pelayanan

akademik adalah proses administrasi dengan prinsipnya efektivitas

kelembagaan, memiliki strukturalisasi yang berwewenang dalam

organisasi, administarsi, dan manajemen keuangan baik secara fisik

maupun non fisik, sehingga dapat menetapkan sasaran pendukung dan

mengevaluasi dalam perubahan yang memadai terhadap sumber daya,

program dan jasa yang diperlukan.

5.3.2. Evaluasi Alternatif Perancangan Program Kerja dengan Makro

Ergonomi

Pada tahapan ini akan dievaluasikan dari hasil perancangan sistem kerja,

yaitu dengan menggunakan pendekatan makro ergonomi. Makro-ergonomi

sebagai suatu pendekatan participatory atau partisipasi ergonomi yang peran

utamanya adalah perancangan dan analisis program kerja. Hal ini merupakan

salah satu faktor utama dalam upaya penjaminan mutu pendidikan Universidade

da Paz (UNPAZ) adalah sumber daya manusia sebagai professional yang bersifat

eksternal maupun internal, memahami nilai, norma, dan prosedur yang

berhubungan dengan humman system yang membatasi keleluasan pekerja dalam

rangka meningkatkan persaingan dengan perguruan tinggi lainnya, yaitu:

1. Faktor Sumber Daya Manusia

Untuk memperbaiki dan meningkatkan daya saing mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ) dengan perguruan tinggi lainnya, maka

perlu mempertimbangkan beberapa aspek terpenting dalam sumber

Page 98: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

79

daya manusia meliputi, latar belakang pendidikan, Skill/keterampilan

dan kecerdasan.

2. Faktor Organisasi

Ketentuan dari beberapa aspek-aspek sumber daya manusia sebagai

syarat utama dalam organisasi pendidikan perguruan tinggi

Universidade da Paz (UNPAZ), seghingga melakukan perencanaan,

penyusunan program akademik, dan implemetasi program serta

mengembangkan program kerja pendidikan yang secara terstruktur,

yang meliputi: kebijakan, prosedur, dan pengawasan.

3. Faktor Penugasan

Untuk menjalankan tugas dan fungsi dengan baik, untuk Universidade

da Paz (UNPAZ) mempertimbangkan faktor–faktor yang

mempengaruhi dalam penugasan terhadap penjaminan mutu

pendidikan, yang memiliki beberapa aspek yakni: kepuasan,

pengontrolan, dan hubungan timbal balik.

4. Faktor Lingkungan Fisik

Faktor lingkungan fisik merupakan faktor utama Universidade da Paz

(UNPAZ) untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dengan

baik secara jasmani maupun rohani, mendapatkan kepercayaan dan

kepuasan para mahasiswa, masyarakat dan staff pengajar. Hal ini perlu

mempertimbangkan pada aspek: kenyamanan, dukungan sosial,

interaksi dengan para pekerja.

5. Faktor Alat/teknologi

Alat /teknologi merupakan salah satu alat penting dalam lembaga

pendidikan perguruan tinggi, yang menjadi kebutuhan utama dalam

sumber daya manusia sehingga menambah pengetahuan dan

meningkatkan daya saingnya terhadap penjaminan mutu pendidikan.

Faktor yang perlu di pertimbangkan dalam peningkatan sumeber daya

manusia terhadap alat/teknologi adalah: kapasitas, fungsi dan integrasi

Page 99: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

80

5.3.3. Evaluasi Perancangan Program Kerja dalam Alternatif Program

Kerja UNPAZ

Dengan tahapan ini akan mengevalusi hasil dari perancangan program

kerja terhadap alternatif program kerja Universidade da Paz (UNPAZ) dalam

upaya penjaminan mutu pendidikan, yaitu:

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia

Dalam peningkatan pada sumber daya manusia UNPAZ ingin menambah

kualitas dosen maupun dengan staff kependidikan melalui dengan

program studi lanjutan baik dalam negeri maupun di luar negeri.

2. Peningkatan Sistem Pengelolaan & Penjaminan Mutu

Sistem pengelolaan dan penjaminan mutu pendidikan Universidade da Paz

(UNPAZ) memiliki prosedur dalam penentuan kebijakan dan pelaksanaan

program kerja yang telah disusun. Pelaksanaan program-program kerja

yang telah disusun berdasarkan pada rencana strategi, hal ini mengikuti

pada tuntutan dari Commissão Nacional de Avaliação e Acreditação

Académica (CNAAA) sebagai Peningkatan sistem penjaminan mutu yang

optimal, untuk mendapatkan akreditasi program studi.

3. Peningkatan Sistem Pembelajaran & Akademik

Peningkatan sistem pembelajaran dan akademik Universidade da Paz

(UNPAZ) dapat dikembangkan melalui dengan rencana pembelajaran,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, memiliki kurikulum

berbasis kompetensi sehingga menghasilkan lulusan yang berdaya saing

tinggi.

4. Peningkatan Kerja Sama, Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat

Peningkatan kerja sama dapat dilakukan sebagai penjaminan mutu

pendidikan Universidade da Paz (UNPAZ), hal ini dituntut sehingga

peningkatan kerja sama dengan lembaga pendidikan internasional melalui

studi lanjutan, dan penelitian dapat dilakukan, sehingga menciptakan

tenaga pengajar yang mampu dalam pelayanan pendidikan dan

meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Page 100: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

81

5. Peningkatan Pengelolaan Biaya, Sarana & Prasarana

Pada alternatif program kerja ini merupakan strategi yang dilakukan oleh

Universidade da Paz (UNPAZ), dalam perencanaan, pengelolaan biaya

sesuai dengan proporsionalitas pendapatan anggaran pada setiap program

studi untuk menambah kualitas fasilitas, ruang, sarana dan prasarana,

kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang

berstandar.

Page 101: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

82

(Halaman ini sengaja di kosongkan)

Page 102: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

LA

MP

IRA

N A

KU

ISIO

NE

R

ST

RA

TE

GI P

EN

ING

KA

TA

N M

UT

U P

EN

DID

IKA

N

DI U

NIV

ER

SID

AD

E D

A P

AZ

(UN

PA

Z)-T

IMO

R L

ES

TE

DE

NG

AN

ME

NG

GU

NA

KA

N IN

TE

GR

AS

I MA

KR

O E

RG

ON

OM

I

DA

N A

NA

LY

TIC

AL

HIE

RA

RC

HY

PR

OC

ES

S (A

HP

)

Page 103: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

92

PE

TU

NJU

K:

1. M

ohon d

iisi bag

ian Id

entitas R

esponden

pad

a halam

an 2

, sebelu

m m

elakuk

an p

engisian

kuisio

ner.

2. S

etiap resp

onden

akan

dirah

asiakan

iden

titasnya atas in

form

asi yan

g d

iberik

an ap

abila n

aman

ya tid

ak in

gin

dip

ublik

asikan

(berik

an cen

tang √

pad

a kotak

tidak

, yan

g terd

apat p

ada P

ertanyaan

Priv

asi di h

alaman

2).

3. P

emberian

skala p

rioritas d

iisi den

gan

mem

berik

an tan

da cen

tang √

pad

a kolo

m an

gka d

engan

mem

pertim

ban

gkan

keteran

gan

skala p

rioritas

yan

g terd

apat p

ada b

agian

baw

ah lem

bar k

uisio

ner. C

entan

g p

ada k

olo

m b

erwarn

a merah

men

yatak

an b

ahw

a aspek

utam

a mem

iliki p

rioritas

lebih

darip

ada asp

ek p

emban

din

g, sed

angkan

centan

g p

ada k

olo

m b

erwarn

a kunin

g m

enyatak

an b

ahw

a aspek

pem

ban

din

g m

emilik

i prio

ritas

lebih

darip

ada asp

ek u

tama.

Seb

agai co

nto

h, jik

a and

a mem

berik

an sk

ala prio

ritas pad

a tabel p

ertanyaan

sebag

ai berik

ut:

Asp

ek

Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

spek

Pem

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Asp

ek 1

A

spek

2

Asp

ek 1

A

spek

3

Asp

ek 2

A

spek

3

Keteran

gan S

kala P

rioritas:

1

= sa

ma p

entin

g d

engan

4

=

antara cu

kup

pen

ting d

an p

entin

g d

aripad

a

7

= san

gat p

entin

g d

aripad

a

2

= an

tara sam

a pentin

g d

an c

uk

up

pen

ting d

aripad

a

5

= p

entin

g d

aripad

a 8

=

antara san

gat p

entin

g d

an m

utla

k p

entin

g d

aripad

a

3

= cu

kup

pen

ting d

aripad

a

6

= an

tara pen

ting d

an san

gat p

entin

g d

aripad

a

9

= m

utlak

pen

ting d

aripad

a

Mak

a mak

sud an

da ad

alah A

spek

1 m

utlak

pen

ting d

aripad

a Asp

ek 2

dan

cukup p

entin

g d

aripad

a Asp

ek 3

. Sed

angkan

Asp

ek 3

sangat p

entin

g

darip

ada A

spek

2.

Page 104: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

93

IDE

NT

ITA

S R

ES

PO

ND

EN

Nam

a :

.........................................................................................................

Pek

erjaan

: .........................................................................................................

Jabatan

:

.........................................................................................................

Kontak

Prib

adi

:

No. T

elp/ H

p

: .........................................................................................................

e-mail

: .........................................................................................................

PE

RT

AN

YA

AN

PR

IVA

SI

Apak

ah an

da b

ersedia jik

a nam

a and

a dip

ublik

asikan

sebag

ai responden

kuisio

ner in

i?

□ Y

a □

Tid

ak

Page 105: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

94

PE

RT

AN

YA

AN

1 (P

riorita

s Sta

nd

ar-S

tan

dar K

om

peten

si dala

m P

enin

gk

ata

n M

utu

Pen

did

ikan

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yang d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

du

a standar m

utu

yan

g b

erpen

garu

h terh

adap

pen

ingk

atkan

mutu

pen

did

ikan

pad

a Univ

ersidad

e Da P

az?

Sta

nd

ar U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Sta

nd

ar P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

T

uju

an P

erencan

aan E

fektiv

itas

Pro

gram

Pen

did

ikan Ju

rusan

Tuju

an P

erencan

aan E

fektiv

itas

Layan

an P

end

uku

ng P

end

idik

an &

Kem

ahasisw

aan

Tuju

an P

erencan

aan E

fektiv

itas

Pro

ses Ad

min

istrasi

Pro

gram

Pen

did

ikan Ju

rusan

Layan

an P

end

uku

ng P

end

idik

an &

Kem

ahasisw

aan

Pro

gram

Pen

did

ikan Ju

rusan

Pro

ses Ad

min

istrasi

Layan

an P

end

uku

ng P

end

idik

an &

Kem

ahasisw

aan

Layan

an P

end

uku

ng P

end

idik

an &

Kem

ahasisw

aan

PE

RT

AN

YA

AN

2 (P

riorita

s Fak

tor S

DM

, Org

an

isasi, T

ugas, L

ingk

un

gan

Fisik

, dan

Tool/T

echn

olo

gy d

ala

m P

enin

gk

ata

n S

tan

dar T

uju

an

Peren

can

aan

Efek

tivita

s)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

du

a fakto

r berik

ut y

ang b

erpen

garu

h d

alam p

enin

gkatan

Stan

dar T

uju

an P

erencan

aan E

fektiv

itas pad

a Univ

ersidad

e Da P

az?

Fa

kto

r U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Fa

kto

r P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

S

um

ber D

aya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

O

rgan

isasi (Org

an

izatio

n)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

T

ugas (T

ask)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

L

ing

kun

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

P

eralatan/ T

ekno

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Tugas (T

ask)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Lin

gk

un

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Peralatan

/ Tek

no

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Tugas (T

ask)

L

ing

kun

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Page 106: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

95

Fa

kto

r U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Fa

kto

r P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

T

ugas (T

ask)

P

eralatan/ T

ekno

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Lin

gk

un

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Peralatan

/ Tek

no

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

PE

RT

AN

YA

AN

3 (P

riorita

s Fak

tor S

DM

, Org

an

isasi, T

ugas, L

ingk

un

gan

Fisik

, dan

Tool/T

echn

olo

gy d

ala

m P

enin

gk

ata

n S

tan

dar P

rogra

m

Pen

did

ikan

Ju

rusa

n)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

du

a fakto

r berik

ut y

ang b

erpen

garu

h d

alam p

enin

gkatan

Stan

dar P

rogram

Pen

did

ikan

Juru

san p

ada U

niv

ersidad

e Da P

az?

Fa

kto

r U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Fa

kto

r P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

S

um

ber D

aya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

O

rgan

isasi (Org

an

izatio

n)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

T

ugas (T

ask)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

L

ing

kun

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

P

eralatan/ T

ekno

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Tugas (T

ask)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Lin

gk

un

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Peralatan

/ Tek

no

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Tugas (T

ask)

L

ing

kun

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Tugas (T

ask)

P

eralatan/ T

ekno

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Lin

gk

un

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Peralatan

/ Tek

no

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Page 107: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

96

PE

RT

AN

YA

AN

4 (P

riorita

s Fak

tor S

DM

, Org

an

isasi, T

ugas, L

ingk

un

gan

Fisik

, dan

Tool/T

echn

olo

gy d

ala

m P

enin

gk

ata

n S

tan

dar L

ayan

an

Pen

du

ku

ng P

end

idik

an

dan

Kem

ah

asisw

aan

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

du

a fakto

r berik

ut y

ang b

erpen

garu

h d

alam p

enin

gkatan

Stan

dar L

ayan

an P

enduk

ung P

endid

ikan

dan

Kem

ahasisw

aan p

ada U

niv

ersidad

e Da P

az?

Fa

kto

r U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Fa

kto

r P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

S

um

ber D

aya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

O

rgan

isasi (Org

an

izatio

n)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

T

ugas (T

ask)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

L

ing

kun

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

P

eralatan/ T

ekno

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Tugas (T

ask)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Lin

gk

un

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Peralatan

/ Tek

no

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Tugas (T

ask)

L

ing

kun

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Tugas (T

ask)

P

eralatan/ T

ekno

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Lin

gk

un

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Peralatan

/ Tek

no

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

PE

RT

AN

YA

AN

5 (P

riorita

s Fak

tor S

DM

, Org

an

isasi, T

ugas, L

ingk

un

gan

Fisik

, dan

Tool/T

echn

olo

gy d

ala

m P

enin

gk

ata

n S

tan

dar P

roses

Ad

min

istrasi)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

du

a fakto

r berik

ut y

ang b

erpen

garu

h d

alam p

enin

gkatan

Stan

dar P

roses A

dm

inistrasi p

ada U

niv

ersidad

e Da P

az?

Fa

kto

r U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Fa

kto

r P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

S

um

ber D

aya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

O

rgan

isasi (Org

an

izatio

n)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

T

ugas (T

ask)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

L

ing

kun

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Su

mb

er Daya M

anu

sia (Hu

ma

n R

esou

rce)

P

eralatan/ T

ekno

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Page 108: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

97

Fa

kto

r U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Fa

kto

r P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

O

rgan

isasi (Org

an

izatio

n)

T

ugas (T

ask)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Lin

gk

un

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Org

anisasi (O

rga

niza

tion

)

Peralatan

/ Tek

no

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Tugas (T

ask)

L

ing

kun

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Tugas (T

ask)

P

eralatan/ T

ekno

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

Lin

gk

un

gan F

isik (P

hysica

l En

viron

men

t)

Peralatan

/ Tek

no

logi (T

oo

ls/ Tech

no

log

y)

PE

RT

AN

YA

AN

6 (P

riorita

s Back

gro

un

d, S

kill, d

an

Intellig

ence P

egaw

ai d

ala

m S

um

ber D

aya M

an

usia

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

dua fak

tor b

erikut d

alam p

enin

gk

atan S

um

ber D

aya M

anusia

pad

a Univ

ersidad

e Da P

az?

Su

b F

ak

tor U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Su

b F

ak

tor P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

L

atar Belak

ang P

end

idik

an (B

ackg

rou

nd

)

Kecak

apan

/Ketera

mp

ilan (S

kill)

Latar B

elakang P

end

idik

an (B

ackg

rou

nd

)

Kecerd

asan/K

epan

daia

n (In

telligen

ce)

Kecak

apan

/Ketera

mp

ilan (S

kill)

Kecerd

asan/K

epan

daia

n (In

telligen

ce)

PE

RT

AN

YA

AN

7 (P

riorita

s Policy, P

roced

ure, d

an

Su

perviso

n d

ala

m O

rgan

isasi)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

dua su

b fak

tor b

erikut d

alam p

engin

gkatan

Org

anisasi p

ada

Univ

ersidad

e Da P

az?

Su

b F

ak

tor U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Su

b F

ak

tor P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

K

ebijak

an (P

olicy)

P

rosed

ur (P

roced

ure)

Keb

ijakan

(Po

licy)

Pen

gaw

san (S

up

ervision

)

Pro

sedur (P

roced

ure)

P

engaw

san (S

up

ervision

)

Page 109: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

98

PE

RT

AN

YA

AN

8 (P

riorita

s Con

trol, C

on

tent, d

an

Interrela

tion

ship

dala

m T

ugas)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

dua su

b fak

tor b

erikut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

tugas p

ada

Univ

ersidad

e Da P

az?

Su

b F

ak

tor U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Su

b F

ak

tor P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

P

engen

dalia

n (C

on

trol)

K

epuasa

n (C

on

tent)

Pen

gen

dalia

n (C

on

trol)

H

ub

un

gan

timb

al-balik

(Interra

latio

nsh

ip)

Kep

uasa

n (C

on

tent)

H

ub

un

gan

timb

al-balik

(Interra

latio

nsh

ip)

PE

RT

AN

YA

AN

9 (P

riorita

s Intera

ction

with

Co. W

ork

er, Socia

l Su

pport, d

an

Com

fort d

ala

m D

uk

un

gan

Lin

gk

un

gan

Fisik

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

dua su

b fak

tor b

erikut d

alam d

ukungan

Lin

gkun

gan

Fisik

pad

a Univ

ersidad

e Da P

az?

Su

b F

ak

tor U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Su

b F

ak

tor P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

In

teraksi d

engan P

imp

inan

Du

ku

ngan

So

sial (So

cial S

uppo

rt)

Interak

si den

gan P

imp

inan

Ken

yam

anan (C

om

fort)

Du

ku

ngan

So

sial (So

cial S

uppo

rt)

Ken

yam

anan (C

om

fort)

PE

RT

AN

YA

AN

10 (P

riorita

s Capability, In

tegra

tion

, dan

Fu

nctio

n d

ala

m D

uk

un

gan

Ala

t/ Tek

nolo

gi)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari perb

andin

gan

du

a sub fak

tor b

erikut y

ang d

alam d

uk

ungan

Alat/ T

eknolo

gi

pad

a Univ

ersidad

e Da P

az?

Su

b F

ak

tor U

tam

a

Sk

ala

Prio

ritas

Su

b F

ak

tor P

em

ba

nd

ing

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

K

em

am

puan/K

apasitas (C

ap

ab

ility)

Integ

rasi (Integ

ratio

n)

Kem

am

puan/K

apasitas (C

ap

ab

ility)

Fu

ng

si (Fu

nctio

n)

Integ

rasi (Integ

ratio

n)

F

ung

si (Fu

nctio

n)

Page 110: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

99

PE

RT

AN

YA

AN

11 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Back

gro

un

d D

osen

dan

Ten

aga K

epen

did

ikan

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

backg

round

dosen

dan

tenag

a kep

endid

ikan

?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 111: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

100

PE

RT

AN

YA

AN

12 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Skill D

osen

dan

Ten

aga K

epen

did

ikan

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

skill dosen

dan

tenag

a

kep

endid

ikan

?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 112: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

101

PE

RT

AN

YA

AN

13 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Intellig

ence D

osen

dan

Ten

aga K

epen

did

ikan

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

intellig

ence d

osen

dan

tenag

a kep

endid

ikan

?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 113: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

102

PE

RT

AN

YA

AN

14 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Keb

ijak

an

(Policy) O

rgan

isasi)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari du

a strategi b

erikut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

keb

ijakan

org

anisasi?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 114: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

103

PE

RT

AN

YA

AN

15 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Pro

sedu

r (Pro

cedu

re) O

rgan

isasi)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari du

a strategi b

erikut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

pro

sedur o

rgan

isasi?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 115: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

104

PE

RT

AN

YA

AN

16 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Pen

gaw

asa

n (S

upervisio

n) O

rgan

isasi)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari du

a strategi b

erikut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

pen

gaw

asan o

rgan

isasi?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 116: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

105

PE

RT

AN

YA

AN

17

(Pen

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Kep

uasa

n (C

on

tent) d

ari T

ugas D

osen

dan

Ten

aga K

epen

did

ikan

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

kep

uasan

(conten

t) dari

tugas d

osen

dan

tenag

a kep

endid

ikan

?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 117: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

106

PE

RT

AN

YA

AN

18

(Pen

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Pen

gen

dalia

n (C

on

trol) T

ugas D

osen

dan

Ten

aga K

epen

did

ikan

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari du

a strategi b

erikut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

pen

gen

dalian

(contro

l) tugas

dosen

dan

tenag

a kep

end

idik

an?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 118: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

107

PE

RT

AN

YA

AN

19 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Hu

bu

ngan

Tim

bal-B

alik

(Interrela

tion

ship

) Dosen

dan

Ten

aga K

epen

did

ikan

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

hubungan

timbal-b

alik

(interrela

tionsh

ip) d

osen

dan

tenag

a kep

endid

ikan

?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 119: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

108

PE

RT

AN

YA

AN

20 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Ken

ya

man

an

(Com

fort) L

ingk

un

gan

Fisik

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

ken

yam

anan

(com

fort)

lingkun

gan

fisik?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 120: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

109

PE

RT

AN

YA

AN

21 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Pen

ingk

ata

n D

uk

un

gan

Sosia

l (Socia

l Su

pport) d

ari L

ingk

un

gan

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

pen

ingk

atan d

ukun

gan

sosial (so

cial su

pport) d

ari lingkun

gan

?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 121: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

110

PE

RT

AN

YA

AN

22 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Pen

ingk

ata

n In

terak

si Den

gan

Pim

pin

an

)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

pen

ingk

atan in

teraksi

den

gan

pim

pin

an?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 122: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

111

PE

RT

AN

YA

AN

23

(Pen

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Pen

ingk

ata

n D

uk

un

gan

Kem

am

pu

an

(Capability) A

lat/T

ekn

olo

gi)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

pen

ingk

atan d

ukun

gan

kem

ampuan

(capability) alat/tek

nolo

gi?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 123: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

112

PE

RT

AN

YA

AN

24 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Pen

ingk

ata

n In

tegra

si (Integ

ratio

n) A

lat/T

ekn

olo

gi)

Men

uru

t Bap

ak/Ib

u, b

erapak

ah sk

ala prio

ritas yan

g d

apat d

iberik

an d

ari dua strateg

i berik

ut y

ang b

erpen

garu

h terh

adap

pen

ingk

atan in

tegrasi

(integ

ratio

n) alat/tek

nolo

gi?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 124: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

113

PE

RT

AN

YA

AN

25 (P

en

garu

h S

trateg

i Terh

ad

ap

Pen

ingk

ata

n F

un

gsi (F

un

ction

) Ala

t/Tek

nolo

gi)

Men

uru

t B

apak

/Ibu,

berap

akah

sk

ala prio

ritas yan

g dap

at dib

erikan

dari

dua

strategi

berik

ut

yan

g berp

engaru

h terh

adap

pen

ingkatan

fu

ngsi

(functio

n) alat/tek

nolo

gi?

Alter

na

tif Str

ateg

i Uta

ma

S

ka

la P

riorita

s A

ltern

atif S

tra

tegi P

emb

an

din

g

9

8

7

6

5

4

3

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

um

ber D

aya M

anu

sia

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pen

gelo

laan

& P

enja

min

an

Mutu

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n S

istem

Pem

belajaran

& A

kad

em

ik

P

enin

gkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Pen

ingkata

n K

erjasam

a, Pen

elitian &

Pen

gab

dian

Kep

ada M

asyarak

at

Pen

ingkata

n P

engelo

laan B

iaya, S

arana, &

Prasaran

a

Page 125: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

Atas b

antu

an d

an p

artisipasi b

apak

/ibu seb

agai resp

onden

dalam

pen

gisian

kuesio

ner in

i, saya m

engucap

kan

terima k

asih.

Surab

aya, 1

9 A

pril 2

016

Horm

at Saya,

JER

ON

IMO

DA

SIL

VA

Conta

ct Perso

n:

Hp

: 082146580489

e-mail

:dasilva

jeronim

o83@

gm

ail.co

m

dasilva

jeronim

o13@

mhs.ie.its.a

c.id

Page 126: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

115

LA

MP

IRA

N B

DE

KO

MP

OS

ISI

AN

AL

YS

IS H

IER

AR

CH

Y P

RO

CE

SS

(AH

P)

(Hala

man in

i sengaja

diko

songka

n)

Page 127: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

116

(Hala

man in

i sengaja

diko

songka

n)

Page 128: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

117

LAMPIRAN C

HASIL PERHITUNGAN EXPERTCHOICE V.11

1. Hasil Perhitungan Kriteria

Lampiran C1. Hasil perhitungan Tujuan Perencanaan Efektivitas

Lampiran C1. Hasil Standar Program Pendidikan Jurusan

Lampiran C1. Layanan Pendukung Pendidikan & Kemahasiswaan

Page 129: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

118

Lampiran C1. Proses Administrasi

2. Hasil Perhitungan Atribut dalam Tujuan Perencanaan Efektivitas

Lampiran C2. Sumber Daya Manusia

Lampiran C2. Organisasi

Page 130: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

119

Lampiran C2. Tugas

Lampiran C2. Lingkungan Fisik

Lampiran C2. Alat/teknologi

Page 131: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

120

3. Hasil Perhitungan Atribut dalam Standar Program Pendidikan

Jurusan

Lampiran C3. Sumber Daya Manusia

Lampiran C3. Organisasi

Lampiran C3. Tugas

Page 132: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

121

Lampiran C3. Lingkungan Fisik

Lampiran C3. Alat/Teknologi

4. Hasil Perhitungan Atribut dalam Layanan Pendukung Pendidikan &

Kemahasiswaan

Lampiran C3. Sumber Daya Manusia

Page 133: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

122

Lampiran C3. Organisasi

Lampiran C3. Tugas

Lampiran C3. Lingkungan Fisik

Page 134: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

123

Lampiran C3. Alat/Teknologi

5. Hasil Perhitungan Atribut dalam Proses Administrasi

Lampiran C4. Sumber Daya Manusia

Lampiran C4. Organisasi

Page 135: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

124

Lampiran C4. Tugas

Lampiran C4. Lingkungan Fisik

Lampiran C4. Alat/Teknologi

Page 136: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

83

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian kesimpulan dan saran merupakan bagian terakhir dalam penelitian.

Pada bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari

penelitian ini yang berguna untuk pelaksanaan penelitian selanjutnya

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dirumuskan beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat prioritas untuk perancangan program kerja mutu pendidikan

UNPAZ berdasarkan standar mutu pendidikan nasional berturut-turut

adalah Tujuan perencanaan efektivitas (0.657), standar program

pendidikan jurusan (0.085), layanan pendukung pendidikan dan

kemahasiswaan (0.145), dan proses administrasi (0.105)

2. Atribut yang penting dalam tujuan perencanaan efektivitas terhadap

peningkatan mutu pendidikan UNPAZ berturut-turut adalah Sumber

daya manusia (0.309), Organisasi (0.053), Tugas (0.100) Lingkungan

Fisik (0.119), dan Alat/teknologi (0.075).

3. Atribut yang penting dalam standar program pendidikan jurusan

terhadap peningkatan mutu pendidikan UNPAZ berturut-turut adalah

Sumber daya manusia (0.031), Organisasi (0.010), Tugas (0.015)

Lingkungan Fisik (0.013), dan Alat/teknologi (0.016).

4. Atribut yang penting dalam layanan pendukung pendidikan dan

kemahasiswaan terhadap peningkatan mutu pendidikan UNPAZ

berturut-turut adalah Sumber daya manusia (0.154), Organisasi

(0.058), Tugas (0.028) Lingkungan Fisik (0.034), dan Alat/teknologi

(0.020).

5. Atribut yang penting dalam proses administrasi terhadap peningkatan

mutu pendidikan UNPAZ berturut-turut adalah Sumber daya manusia

(0.034), Organisasi (0.008), Tugas (0.018) Lingkungan Fisik (0.017),

dan Alat/teknologi (0.027).

Page 137: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

84

6. Tingkat prioritas terhadap sub atribut dalam sumber daya manusia

pada peningkatan mutu pendidikan berturut-turut adalah latar belakang

(0.622), skill (0.155), dan kecerdasan (0.223)

7. Tingkat prioritas terhadap sub atribut dalam organisasi pada

peningkatan mutu pendidikan berturut-turut adalah kebijakan (0.609),

prosedur (0.242), pengawasan (0.149).

8. Tingkat prioritas terhadap sub atribut dalam penugasan pada

peningkatan mutu pendidikan berturut-turut adalah kepuasan (0.514),

pengontrolan (0.256), dan hubungan timbal balik (0.230)

9. Tingkat prioritas terhadap sub atribut dalam lingkungan fisik pada

peningkatan mutu pendidikan berturut-turut adalah kenyamanan

(0.607), sosial (0.151), dan hubungan dengan pekerja (0.242)

10. Tingkat prioritas terhadap sub atribut dalam alat/teknologi pada

peningkatan mutu pendidikan berturut-turut adalah kapasitas (0.719),

fungsi (0.122), integrasi (0.160)

Sementara itu, pada tingkat strategi peningkatan mutu pendidikan

Universidade da Paz (UNPAZ) mencakup beberapa program prioritas yang

meliputi: Peningkatan sumber daya manusia, Peningkatan sistem pengelolaan &

penjamin mutu, peningkatan sistem pembelajaran & akademik, peningkatan kerja

sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan pengelolaan

biaya, sarana & prasarana.

Berdasarkan dari beberapa strategi program tersebut diatas, prioritas

program kerja yang sesuai dengan hasil rancangan sistem kerja, untuk

meningkatkan dan penjaminan mutu pendidikan di Universidade da Paz

(UNPAZ), adalah peningkatan sumber daya manusia yang meliputi: Stakeholder

dan tujuan perencanaan efektifitas yang mencakup pada sumber daya manusia

(latar belakang, kecerdasan, dan skill), Organisasi (kebijakan, prosedur, dan

pengawasan), Tugas (kepuasan, pengontrolan, dan hubungan timbal balik),

Alat/teknologi (kapasitas, integrasi dan fungsi), serta melakukan evaluasi dan

penilaian

Page 138: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

85

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diberikan beberapa

saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini mengintegrasikan makro ergonomi dan Analysis

hierarchy process (AHP) untuk menentukan bobot nilai prioritas yang

diperoleh dengan Expert choice dan perancangan program kerja.

Penelitian kedepan dapat juga mempertimbangkan daya saing dengan

perguruan tinggi lainnya.

2. Penelitian kedepan dapat mengembangkan integrasi makro ergonomi

dengan model Analysis hierarchy process (AHP) pada pengambilan

keputusan yang lain untuk memecahkan permasalahan yang sama atau

dengan permasalahan lainnya.

3. Pengujian Consistency Index (CI) model Analysis hierarchy process

(AHP), pada penelitian ini dilakukan sebelum proses penentuan bobot

sehingga masih terdapat perbandingan dan berpasangan yang memiliki

rasio inkonsistensi kurang lebih dari 10%.

4. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan model pengujian

Consistency Index (CI) untuk meningkatkan konsistensi perbandingan

berpasangan pada model analysis hierarchy process (AHP).

Page 139: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

86

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 140: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

87

DAFTAR PUSTAKA

Arcaro, Jeromes A, 2005, Pendidikan Berbasis Mutu, Terjemah Yosal Irinatala,

Yogyakarta; Pustaka Pelajar.

Andrews, K.R., 1971, “The Concept of Corporate Strategy”, Dow-Jones Irwin,

Homewood, IL.

Barney, J. B., Firm Resources and Sustained Competitive Advantage, Journal of

Management, 1991, Vol. 17.

Belton, V., dan Stewart, T, J., 2002, Multiple Criteria Decision Analysis an

Integrated Approach. Boston, Kluwer Academic Publishers.

Brodjonegoro, B., 1992, AHP. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Antar

Universitas Studi Ekonomi.

Certa, A., Enea, M., Hopps, F., 2015, A multi-criteria approach for the group

assessment of an academic course: A case study, Studies in Educational

Evaluation, Vol. 44.

Commissão Nacional de Avaliação e Acreditação Académica “Langkah -

Langkah Implementasi Proses Akreditasi Perguruan Tinggi”, 2007.

Ciptomulyono, Paradigma Pengambilan Keputusan Multikriteria Dalam

Prespektif Pengembangan Proyek dan Industri yang Berwawasan

Lingkungan, ITS, 2010.

Chandler, Alfred Jr., 1962, Strategy and Structure: Chapters in the History of the

American Industrial Enterprise. MIT.

Daulat P. Tampubolon, 2001, Perguruan Tinggi Bermutu, “Paradigma Baru

Manajemen Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad 21” Penerbit

PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Davis, C.H dan Moro, F.B, (2004),“A Macro ergonomics Perspective On

Customer Interaction Centers”, The 13th Annual Conference of The

International Association for Management of Technology

(IAMOT),Washington DC.

Hendrick & Kleiner, 2002, Macro ergonomics, Theory, Methods, and

Applications, Lawrenze Earlbaum Association.

Page 141: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

88

Ika Sartika, 2013, The Design of Quality Documentation System at Higher

Education Using ISO 9000 Model Institute of Home Affairs Governance,

Jakarta, Indonesia.

Iftikar Z. Sutalaksana, 2006, Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung. ITB.

Kenneth R. Andrews, 1971, The Concept of Corporate Strategy. Home wood, IL:

Dow Jones-Irwin.

Kusumadewi dan S., Fuzzy, 2006 Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy

MADM), Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Konstitusi República Democrática de Timor Leste, 2002.

Klaus J. Zink, 2014, Designing sustainable work systems: The need for a systems

approach, Institut fur Technologie und Arbeit e.V., University of

Kaiserslautern, Kaiserslautern, Germany.

Kleiner, B. M., 2006, Macro ergonomics: Analysis and design of work systems,

Applied Ergonomics.

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Nurmianto, Eko, 1996, Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya:

Guna Widya.

Singgih, M. L., dan Rahmayanti, 2008, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kualitas Pendidikan pada Perguruan Tinggi, Prosiding Seminar Nasional

ITS, Bidang Teknik Industri.

Made Srinadi dan Nilakusmawati, 2008, Faktor-Faktor Penentu Kepuasan

Mahasiswa Terhadap Pelayanan Fakultas Sebagai Lembaga Pendidikan,

FMIPA Universitas Udayana, Cakrawala Pendidikan, Th. XXVII, No. 3.

McLeod. Raymond, 1998, Management Information System. Edisi 7.

Nurhasan dan Hasanudin, Cholil, 1994, Tes dan Pengukuran Keolahragaan,

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Parrew, P. L., dan Kacmar, K.M, 1999, Strategic Human Resource Management.

Second Edition.

Raymond McLeod, Jr , 1995, Management Information System. Edisi 6, Prentice

Hall Inc. Englewood Cliffs. New Jersey.

Robbins, S.P., 1990, Organizational theory: Structure, Design and Applications,

Prentice Hall, Englewood Cliffs, Edisi 3.

Page 142: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

89

Saaty, T. (1977). "A scaling method for priorities in hierarchical structures." Journal

of mathematical psychology.

Saaty, T.L., 1980, The Analytical Hierarchy Process, John Wiley, New York.

Saaty, T.L., 1988, Multicriteria Decisions Making – The Analytic Hierarchy

Process, University of Pittsburgh.

Saaty, T.L., 1993, Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. PT Pustaka

Binaman Pressindo. Jakarta.

Saaty, T.L., 1990, The Analytic Hierarchy Process. New York: McGraw Hill.

Sunggito Oyama, Ernawati, Paulus Mudjihartono, 2015, Analisis Kriteria Sistem

Pendukung Keputusan Beasiswa Belajar Bagi Guru Menggunakan Metode

Analytic Hierarchy Process (AHP), Jurnal Universitas Atma Jaya

Yogyakarta , Vol. 5, No. 1.

Sritomo W.S., dan Jan Noyes, 2001, Designing for Humans: The Development of

Ergonomics Method: Pendekatan Ergonomi Menjawab Problematika

Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya.

Sutalaksana I.Z, Anggawisastra R, Tjakraatmadja J.H., 1979, Teknik Tata Cara

Kerja, Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Universidade da Paz, “Rencana Strategi Program Kerja Kependidikan”, 2012.

Page 143: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

90

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 144: repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/71815/1/2513204006-master-thesis.pdf · HAL TESIS - TI 092307 MAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) ² TIMOR

125

BIOGRAFI PENULIS

Penulis yang bernama lengkap Jeronimo Da Silva

dilahirkan di Timor Leste pada tanggal 17 Nopember 1983

dari pasangan Augusto Gama dan Lourença da Silva

Gama. Penulis yang merupakan anak kedua dari lima

bersaudara ini memiliki hobi membaca, main bola volley,

dan menonton berita.

Penulis mulai menekuni dunia keteknikan pada tahun

2003 dengan melanjutkan studi S1 di program Teknik Industri Universidade Dili

(UNDIL), disamping itu adanya masalah antara yayasan dengan pendiri akhirnya

berpisah dan membentuk yayasan dan universitas baru yang diberi nama

Universidade da Paz (UNPAZ) pada tahun 2014, dengan masalah tersebut maka

penulis memilih UNPAZ sebagai tempat untuk menekuni dunia kependidikan

dalam keteknikan sampai selesai studi pada 2008. Disamping studi S1, penulis

juga aktif pada organisasi-organisasi kemahasiswaan dalam jurusan, pemuda/i dan

lembaga kemasyarakatan.

Pada tahun 2008-2012 dipercayakan sebagai asisten dosen pada mata

kuliah pengantar teknik industri, proses produksi, ekonomi teknik, perencanaan

dan pengembangan produk, analisis perancangan kerja, sistem manajemen K3 dan

kimia industri. Setelah itu peneliti diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi

S2 di Jurusan teknik Industri ITS pada bidang ergonomi dan keselamatan industri

e-mail : [email protected]