PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

23
TUGAS PENGEMBANGAN METODE ANALISIS PENETAP AN KADAR PA RACETAMOL DALAM TABLET DENGAN REAKSI KOLORIMETRI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE OLEH : ANGGY ANGGRAENI WAHYUDHIE 0808505002 NI MADE WIRYA TINI 0808505003 KHATIJA TAHER ALI 080850501 I GEDE DWIJA BAW A TEMAJA 0808505031 MADE ADI WIRA DARMA 0808505033 SANG MADE TEGUH SANJAY A 0808505035 I GUSTI KETUT KUSUMA 0808505038 JURUSAN FARMASI FAKULT AS MA TEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2011

Transcript of PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 1/23

TUGAS PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DALAM TABLET DENGAN REAKSI

KOLORIMETRI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

OLEH :

ANGGY ANGGRAENI WAHYUDHIE 0808505002

NI MADE WIRYATINI 0808505003

KHATIJA TAHER ALI 080850501

I GEDE DWIJA BAWA TEMAJA 0808505031

MADE ADI WIRA DARMA 0808505033

SANG MADE TEGUH SANJAYA 0808505035

I GUSTI KETUT KUSUMA 0808505038

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2011

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 2/23

PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DALAM TABLET DENGAN REAKSI

KOLORIMETRI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

I! TUJUAN ANALISIS

Untuk menetapkan kadar paracetamol dengan reaksi kolorimetri menggunakan

spektrofotometri visibel.

II! URAIAN MASALAH

Berdasarkan Farmakope Indonesia edisi III, penentuan kadar paracetamol

dilakukan dengan menggunakan reaksi asam-basa melalui penentuan kadar nitrogennya.

Penetapan kadar paracetamol dilakukan dengan destruksi yang dilanjutkan dengan

destilasi uap. Destilat yang ditampung ditambakan asam borat, kemudian dititrasi

dengan asam sulfat. !etode ini membutukan "aktu yang lama dan kurang praktis.

#le karena itu, diperlukan suatu pengembangan metode analisis untuk penetapan kadar 

 paracetamol dalam tablet.

Penetapan kadar paracetamol dalam tablet dapat dilakukan dengan menggunakan

spektrofotometri U$ pada panjang gelombang maksimum paracetamol. %amun, karena

tablet paracetamol selain mengandung paracetamol juga mengandung baan tambaan

yang memberi serapan pada panjang gelombang maksimum paracetamol, maka perlu

dilakukan pemisaan. &elain dengan melakukan pemisaan, dapat juga dilakukan

modifikasi, yaitu dengan kolorimetri.

  Penetapan kadar paracetamol dengan metode kolorimetri dilakukan dengan

derivatisasi, yaitu mereaksikan paracetamol dengan suatu reagen yang secara spesifik 

 bereaksi dengan paracetamol, mengasilkan senya"a yang ber"arna. &enya"a yang

 ber"arna ini kemudian ditetapkan kadarnya dengan spektrofotometri U$-$is pada

daera panjang gelombang visibel. Derivatisasi paracetamol dilakukan dengan

 penambaan asam nitrat '(%#)* dan %a#( untuk memperole senya"a )-nitro-+-

asetamidofenolat. &enya"a tersebut memiliki "arna oranye dan memberikan serapan

 pada panjang gelombang + nm, dimana pada panjang gelombang tersebut senya"a

lain dalam tablet tidak memberikan serapan 'Bailey, /0)*.

Data yang diperole dari pengukuran dengan spektrofotometri U$-$is berupa data

serapan. Untuk menentukan kadar paracetamol perlu dilakukan suatu peritungan

dengan memanfaatkan ukum 1ambert-Beer. Berdasarkan ukum 1ambert-Beer,

serapan berbanding lurus dengan konsentrasi. Dari konsentrasi, dilakukan penentuan

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 3/23

 perolean kembali, yaitu dengan membandingkan antara konsentrasi yang diperole

dari pengukuran dengan konsentrasi yang tercantum dalam label. (asil perolean

kembali dibandingkan dengan FI I$ untuk menentukan apaka kadar paracetamol

dalam tablet memenui standar. 2omunikasi asil dilakukan dengan mencantumkan

informasi mengenai apaka tablet memenui standar atau tidak.

III! PENELUSURAN PUSTAKA

3. Paracetamol '3setaminofen*

• 4umus kimia 5 60(/ %#)

• Berat molekul 5 7,8 gram9mol

• 2andungan 5 asetaminofen mengandung tidak kurang dari /0, : dan

tidak lebi dari ,: 60(/ %#), diitung teradap ;at

yang tela dikeringkan.

• Pemerian 5 (ablur atau serbuk ablur puti, tidak berbau, rasa pait.

• 2elarutan 5 1arut dalam < bagian air, < bagian etanol '/7:* P,

 bagian aseton P, + bagian gliserol P, / bagian

 propilenglikol P, bagian metanol, dan larutan alkali

idroksida

• &uu lebur 5 8/ 6 sampai <) 6

•  p( 5 1arutan jenu asetaminofen memilki p( antara 7,-8,7.

• Penyimpanan 5 Dalam "ada tertutup baik, terlindung dari caaya.

• &tabilitas 5 (idrolisis dapat terjadi pada keadaan asam ataupun basa.

(idrolisis minimum terjadi pada rentang p( antara 7-<.

'3nonim,//7*

B. 2olorimetri

2olorimetri merupakan suatu metode analisis kimia yang didasarkan pada

tercapainya kesamaan besaran "arna antara larutan sampel dengan larutan standar 

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 4/23

dengan menggunakan sumber caaya polikromatis dan detektor mata. !etode ini

didasarkan pada penyerapan caaya tampak dan energi radiasi lainnya ole suatu

larutan. !etode ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen ;at "arna

ataupun komponen yang belum be"arna. Untuk penentuan komponen ;at yang

tidak ber"arna, dilakukan penambaan reagen pe"arna yang sesuai seingga

dapat mengasilkan senya"a be"arna yang merupakan fungsi dari kandungan

komponennya. =ika tela tercapai kesamaan "arna, berarti jumla molekul ;at

 penyerap yang dile"ati sinar pada kedua sisi tersebut tela sama dan ini dijadikan

sebagai dasar peritungan. 6ontonya adala larutan nitrit dibuat ber"arna

dengan pereaksi sulfanilamida dan %-'-naftil*-etilendiamin. =umla radiasi yang

diserap berbanding lurus dengan konsentrasi ;at penyerap dalam larutan.

2olorimetri terbagi atas ) metode, yaitu 5

. kolorimetri visual 5 menggunakan mata sebagai detektor 

). fotometri 5 menggunakan fotosel sebagai detektor  

>erdapat beberapa faktor yang mempengarui pengukuran kolorimetrik.

&ala satunya adala pemilian panjang gelombang. Pemilian panjang

gelombang merupakan al yang sangat penting. Untuk mendapatkan sensitivitas

terbesar dan selektivitas, penting untuk melakukan pengukuran pada panjang

gelombang yang memberikan absorbansi puncak. &elain pemilian panjang

gelombang, al lain yang penting adala penggunaan blanko. &angat penting

untuk menggunakan blanko untuk mengkoreksi caaya, "arna sampel atau

kekeruan, atau penyerapan panjang gelombang yang diukur dengan beberapa

konstituen sampel, serta untuk mengoreksi internal refleksi caaya ole dinding

"ada.

&ebagian besar sampel dalam air tidak memiliki "arna apapun, yang

 berarti ba"a sampel tidak menyerap sinar dalam "ilaya visibel. Untuk 

mengukur absorbansi dari molekul tidak ber"arna, arus dibuat suatu reaksi yang

dapat mengasilkan "arna yang dapat diukur. Banyak pendekatan yang tersedia,

dan yang paling banyak digunakan adala5

• 4eaksikan sampel dengan reagen untuk mengasilkan suatu senya"a baru

yang memiliki satu atau lebi kromofor 

• 2elatkan sampel seingga membentuk kompleks dengan "arna yang berbeda

dari kelat sampel asal.• ?unakan senya"a ber"arna yang me"arnai sampel yang akan dianalisis.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 5/23

• !embentuk senya"a antara yang dapat teroksidasi atau tereduksi setela

diberikan senya"a ber"arna

6. 4eaksi Pembentukan 3sam %itrit

3sam nitrit '(%#)* terbentuk dari reaksi antara natrium nitrit '%a%#)* dan

asam klorida '(6l* kuat, sesuai dengan persamaan reaksi 5

 %a%#) @ (6l ⇔  %a6l @ (%#)

3sam nitrit bersifat tidak stabil, karena reaksinya bolak balik 'irreversibel*. !aka

konsentrasi dari pereaksi perlu ditamba 'berlebi* agar kesetimbangannya

 bergeser ke ara asil reaksi9produk, yaitu ke ara kanan. Dengan konsentrasi

 perekasi yang berlebi, kemungkinan reaksi untuk balik 'bergeser ke kiri* akan

semakin kecil. =ika pada sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem akan

 beruba sedemikian rupa seingga pengaru aksi tadi diupayakan sekecil

mungkin. 3ksi-aksi yang dapat mempengarui terjadinya pergeseraan

kesetimbangan antara lain perubaan konsentrasi, perubaan volume, perubaan

tekanan, perubaan jumla mol, perubaan temperatur, dan katalisator '%asrudin,

)+*.

3pabila ;at pada ruas kiri dan ruas kanan dari suatu reaksi kesetimbangan

dicampurkan dalam suatu "ada reaksi maka sangat mungkin ba"a campuran

tidak setimbang. 4eaksi arus berlangsung ke kanan atau ke kiri sampai mencapai

kesetimbangan. Dalam al seperti ini, ara reaksi dapat ditentukan dengan

memeriksa nilai kuotion reaksi 'Ac*. 2uotion reaksi adala nisba konsentrasi

yang bentuknya sama dengan persamaan 2c. Untuk menentukan ara reaksi

dalam mencapai kesetimbangan, kita dapat membandingkan nilai Ac dan 2c.

• =ika Ac 2c berarti reaksi bersi berlangsung ke kanan sampai Ac C 2c.

• =ika Ac 2c berarti reaksi bersi berlangsung ke kiri sampai Ac C 2c.

• =ika Ac C 2c berarti campuran seimbang.

&esuai dengan a;as 1e 6atelier '4eaksi C - aksi*, jika konsentrasi sala satu

komponen tersebut diperbesar, maka reaksi sistem akan mengurangi komponen

tersebut. &ebaliknya, jika konsentrasi sala satu komponen diperkecil, maka reaksi

sistem adala menamba komponen itu '%asrudin, )+*.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 6/23

D. 4eaksi Pengubaan Paracetamol !enjadi 3nion )-nitro-+-asetamidofenolat

Penetapan kadar paracetamol dapat dilakukan dengan metode kolorimetri

fotometri. 1arutan paracetamol tidak ber"arna seingga perlu direaksikan dengan

reagen pe"arna untuk mengasilkan senya"a yang ber"arna. Pada suasan asam,

 paracetamol yang direaksikan dengan sodium nitrit mengasilkan larutan yang

 ber"arna kuning. Earna larutan akan beruba menjadi oranye dengan pelepasan

 basa. 3pabila ke dalam lautan paracetamol yang ternitrasi tersebut ditambakan

larutan yang bersifat basa, maka akan memberikan serapan pada panjang

gelombang ++ ++7 nm 'Florey, /<+*.

  Prosedur untuk memperole senya"a paracetamol ternitrasi ')-nitro-+-

acetamidofenol* adala dengan mencampurkan paracetamol dengan asam klorida,

kemudian ditambakan sodium nitrit. Pencampuran senya"a-senya"a tersebut

akan menyebabkan terjadi reaksi antara gugus fenol dari paracetamol dengan

asam nitrit seingga akan terbentuk senya"a )-nitro-+-asetamidofenol.

Penambaan asam klorida selain berfungsi untuk membentuk asam nitrit juga

 bertujuan untuk memberikan suasana asam karena pembentukan senya"a )-ntro-

+-asetamidofenol terbentuk pada suasana asam 'Florey, /<+*. Berdasarkan

 penelitian-penelitian yang suda ada, asam klorida yang digunakan adala asam

klorida dengan konsentrasi 8 mol91 'Bailey, /0)G &iana, )G dan 6afet;, tt*.

2eberasilan analisis dipengarui ole kondisi reaksi, dimana reaksi yangdilakukan pada kondisi optimum akan memberikan asil yang baik. 2ondisi-

kondisi reaksi yang perlu diperatikan, yaitu jumla dan konsentrasi larutan-

larutan yang digunakan, p( larutan, temperatur, serta "aku yang diperlukan agar 

reaksi selesai. 4eaksi pembentukan )-nitro-+-asetamidofenol terjadi pada suasana

asam dalam suu kamar 'Florey, /<+*. &etela dilakukan pencampuran, larutan

didiamkan selama ) menit untuk memberi kesempatan terjadinya reaksi ingga

selesai 'Bailey, /0)*.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 7/23

4eaksi pembentukan senya"a )-nitro-+-asetamidofenol, dilakukan dengan

menambakan sodium nitrit berlebi dan asam klorida berlebi yang bertujuan

untuk membentuk asam nitrit dalam jumla berlebi untuk menjamin semua

 parasetamol bereaksi dengan asam nitrit 'Bailey, /0)*. 2elebian asam klorida

akan menyebabkan larutan bersifat asam, dimana reaksi pembentukan )-nitro-+-

asetamidofenol terjadi pada kondisi asam 'Florey, /<+*. &enya"a )-nitro-+-

asetamidofenol yang terbentuk dari reaksi antara parasetamol dan asam nitrit

memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang < nm. Panjang

gelombang tersebut masi berada pada rentang panjang gelombang ultraviolet,

dimana pada daera ini ada kemungkinan senya"a lain 'eksipien* dalam tablet

 juga memberikan serapan. Untuk itu, senya"a )-nitro-+-asetamidofenol diuba

lagi menjadi suatu senya"a ber"arna yang memberikan serapan pada daera

 panjang gelombang visible, yaitu anioin )-nitro-+-asetamidofenolat. &enya"a ini

 ber"arna oranye dan memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang

+ nm '6afet;, tt*.

Pembentukan anion )-nitro-+-asetamidofenolat dari seya"a )-nitro-+-

asetamidofenol dilakukan dengan penambaan larutan natrium idroksida dalam

air. %amun, sebelum ditambakan larutan natrium idroksida, larutan )-nitro-+-

asetamidofenol perlu dinetralkan terlebi daulu dengan larutam ammonium

sulfamat 'Bailey, /0)*.  4eaksi yang terjadi antara kelebian asam klorida dan

kelebian asam nitrit dengan ammonium sulfamat adala sebagai berikut.

(6l @ (%#) @ )%()&# %(+ )%()&#( @ %(+ %#) @ %(+6l

Penetralan dilakukan menggunakan larutan ammonium sulfamat karena

ammonium sulfamat merupakan basa lema yang akan abis beraksi dengan asam

nitrit yang merupakan asam lema. 3mmonium sulfamat merupakan basa lema

yang jika ditambakan ke dalam campuran akan mengakibatkan terjadinya reaksi

idrolisis sempurna '&utresna, )7*.

Prosedur penetapan kadar paracetamol dengan metode kolorimetri ini

spesifik untuk paracetamol yang memiliki matriks berupa berbagai eksipien yang

umum dijumpai dalam sediaan yang mengandung paracetamol 'Florey, /<+*.

H. &pektrofotometri U$-$is

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 8/23

&pektrofotometri U$-$is merupakan metode yang lair pertama kali di

lingkungan kimia analisis. Pelaksanaan analisis dengan metode ini cepat, muda,

dan relatif mura, termasuk juga arga instrumen yang relatif mura. (ampir 

semua molekul organik dan anorganik dapat ditentukan dengan metode

spektrofotometri U$-$is, serta tersedia banyak cara untuk mengantisipasi

 berbagai macam komponen atau matriks pengganggu. 3nalisis kuantitatif untuk 

analit tunggal 'Single Component Analysis9&63* ataupun penentuan campuran

dua atau lebi analit ' Multy Component Analysis9!63* didapatkan asil yang

dapat dipercaya dan sai ' Integrity and Validity*. #le karena itu, metode ini

memiliki frekuensi penggunaan paling banyak dalam laboratorium analisis.

!etode ini '>im Penyusun, )0*.

&inar ultraviolet mempunyai panjang gelombang antara )-+ nm,

sementara sinar tampak 'visible* mempunyai panjang gelombang antara +-<7

nm. Earna sinar tampak dapat diubungkan dengan panjang gelombangnya.

'?andjar dan 4oman, )0*.

&erapan caaya ole molekul dalam daera spektrum ultraviolet dan visibel

tergantung pada struktur elektronik dari molekul. &pektra ultraviolet dan visibel

dari senya"a-senya"a organik berkaitan erat dengan transisi diantara tingkatan-

tingkatan tenaga elektronik. #le karena itu, maka serapan radiasi U$-$is sering

dikenal dengan spektroskopi elektronik 'Basset , //+*.

3nalisis kuantitatif ;at tunggal atau &63 'Single Component Analysis*

dilakukan dengan pengukuran arga 3 pada panjang gelombang maksimum atau

dilakukan pengukuran :> pada panjang gelombang minimum. Pengukuran

dilakukan pada panjang gelombang tersebut karena perubaan absorban tiap

satuan konsentrasi adala paling besar pada panjang gelombang maksimum,

seingga akan diperole kepekaan analisis yang maksimal. Di samping itu, pitaserapan di sekitar panjang gelombang maksimum datar dan pengukuran ulang

akan mengasilkan kesalaan terkecil.

=ika absorbsi suatu seri konsentrasi larutan diukur pada panjang gelombang,

suu, kondisi pelarut yang samaG dan absorbansi masing-masing larutan diplotkan

teradap konsentrasinya, maka suatu garis lurus akan teramati sesuai dengan

 persamaan 3 C bc. ?rafik ini disebut dengan plot ukum  Lambert-Beer  dan jika

garis yang diasilkan merupakan suatu garis lurus maka dapat dikatakan ba"a

ukum Lambert-Beer  dipenui pada kisaran konsentrasi yang teramati. 6ara lain

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 9/23

untuk menetapkan kadar sampel adala dengan menggunakan perbandingan

absorbansi sampel dengan absorbansi baku atau dengan menggunakan persamaan

regresi linier yang menyatakan ubungan konsentrasi baku dengan absorbansinya

'?andjar dan 4oman, )0*.

F. &enya"a pengganggu yang mungkin terdapat dalam tablet

. 1aktosa 'baan pengisi*

1aktosa adala gula yang diperole dari susu. Dalam bentuk anidrat atau

mengandung satu molekul air idrat.

• Pemerian 5 serbuk atau massa ablur, keras, puti atau puti krem.

>idak berbau dan rasa sedikit manis. &tabil di udara, tetapi

muda menyerap bau.

• 2elarutan 5 muda 'dan pelan-pelan* larut dalam air dan dan muda

larut dalam air mendidiG sangat sukar larut dalam etanolG

tidak larut dalam kloroform dan eter.

• Eada dan penyimpanan 5 dalam "ada tertutup baik.

'3nonim, /</*

• 3bsorbansi 5

o ))) nm 5 J .)7

o )< nm 5 J .<

o + nm 5 J .+

'4o"e, )/*

). 3milum kering 'glidan*

•Pemerian  5 serbuk sangat alus, puti.

• 2elarutan  5 praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.

• Eada dan penyimpanan 5 dalam "ada tertutup rapat.

'3nonim, //7*

. >alc 'lubrikan*

>alk adala magnesium silikat idrat alam, kadang-kadang mengandung

sedikit aluminium silikat.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 10/23

• Pemerian 5 serbuk ablur, sangat alus licin, muda melekat pada

kulit, bebas butiran5 "arna puti atau puti kelabu.

• 2elarutan 5 tidak larut dalam ampir semua pelarut.

• Penyimpanan 5 dalam "ada tertutup baik.

• 2asiat dan penggunaan 5 ;at tambaan.

'3nonim, /</*

+. 6!6-%a 'pengikat*

• Pemerian 5 serbuk atau granul, ber"arna puti, dan tidak berbau.

• 2elarutan 5 praktis tidak larut dalam aseton, etanol /7:, eter, dan toluen.

!uda terdispersi dalam air dan dalam larutan koloid.

• 2easaman 5 stabil pada p( )- 'dalam larutan*

• >itik lebur 5 ))< 6 '3nonim, /</*

• &tabilitas dan kondisi penyimpanan 5 6!6 %a merupakan senya"a

yang stabil, bersifat igroskopis. Pada kondisi dengan kelembaban yang

tinggi 6!6 %a dapat menyerap air 7:. Pada larutan air 6!6 %a

stabil dalam p( )-, dan akan terjadi pengendapan pada p( diba"a ),

serta penurunan viskositas dapat terjadi dengan cepat pada p( diatas

'!cHvoy, ))*.

• Inkompatibilitas 5 %a 6!6 inkompatibel dengan larutan asam kuat,

 bentuk garam dari besi dan logam lain 'aluminium, seng, merkuri*.

Pengendapan terjadi pada p( kurang dari ) dan jika dicampur dengan

etanol /7:. %a 6!6 akan membentuk kompleks dengan gelatin, kolagen,

dan pektin

'4o"e, )/*

IV! UJI COBA METODE

A! A"#$ %#& B#'#&

1! A"#$

• 1abu takar !l

• 1abu takar m1

• 1abu takar 7 m1

• Pipet volume m1

• Batang pengaduk 

• &udip

• >imbangan

• !ortir dan &tamper 

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 11/23

• Pipet volume m1

• ?elas beker 

• Botol vial

• Pipet tetes

Ballfiller • 6orong gelas

• &endok tanduk 

• >issue

• 1ap

• 2ertas perkamen

• 3luminium foil

2ertas saring• &pektrofotometri U$ $is

• 2uvet

2! B#'#&

• >ablet parasetamol

• >ablet simulasi

• Parasetamol BPFI

• 1arutan %a#( ),7 mol91 dalam air 

•1arutan (6l 8 mol91 dalam air 

• 1arutan %a%#) ,+ mol91 dalam air 

• 1arutan ammonium sulfamat , mol91 dalam air 

B! P()*+%,( P+&+$#-#& K#%#( P#(#.+$#/)" %#"#/ T#"+$

1! U C)# M+$)%+ D+&#& S+&4## P#(#.+$#/)" M,(&

a. Uji 6oba 4eaksi Pembentukan &enya"a )-nitro-+-asetamidofenol

'6afet;, tt*

• Dibuat larutan paracetamol dalam air dengan kadar mg91. 1arutan

 paracetamol yang terbentuk ditentukan spektra dan panjang

gelombang maksimumnya dengan menggunakan spektrofotometer U$-

$is pada rentang panjang gelombang )) +7 nm.

• 2e dalam ) m1 larutan paracetamol tersebut, ditambakan larutan (6l

8 ! sebanyak ,7 m1. 1arutan yang terbentuk ditentukan spektra dan

 panjang gelombang maksimumnya dengan menggunakan

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 12/23

spektrofotometer U$-$is pada rentang panjang gelombang )) +7

nm.

• Untuk membentuk asam nitrit '(%#)*, ke dalam larutan paracetamol

yang tela dicampur dengan (6l, ditambakan larutan %a%#) ,+ !

sebanyak ,7 m1. 4eaksi yang terbentuk antara (6l dan %a%#)

adala5

 %a%#) @ (6l ⇔  %a6l @ (%#)

&etela dilakukan pencampuran, larutan didiamkan selama ) menit

untuk memberi kesempatan terjadinya reaksi antara paracetamol

dengan asam nitrit ingga paracetamol abis bereaksi. &etela ) menit,

larutan larutan yang terbentuk ditentukan spektra dan panjang

gelombang maksimumnya dengan menggunakan spektrofotometer U$-

$is pada rentang panjang gelombang )) +7 nm. &pektra yang

diperole dibandingkan dengan spektra larutan paracetamol a"al dan

spektra larutan paracetamol setela ditambakan (6l. (al tersebut

 bertujuan untuk memastikan ba"a semua paracetamol tela abis

 bereaksi, terdapat kelebian (%#), dan untuk memastikan ba"a

senya"a yang terbentuk memang senya"a yang diinginkan, yaitu )-

nitro-+-asetamidofenol yang menurut literatur memiliki panjang

gelombang maksimum pada < nm '6afet;, tt*.

• Untuk mengetaui kestabilan dari senya"a yang terbentuk, maka

larutan didiamkan selama beberapa menit 'kurang lebi menit*,

kemudian ditentukan kembali spektra dan panjang gelombang

maksimumnya dengan menggunakan spektrofotometer U$-$is pada

rentang panjang gelombang )) +7 nm. =ika tidak terjadi perubaan

spektra dan panjang gelombang maksimum, maka dapat disimpulkan

 ba"a senya"a yang terbentuk stabil dan tidak mengalami reaksi

lanjutan dengan kelebian (6l maupun (%#). %amun, jika terjadi

 perubaan, maka ada kemungkinan terjadi reaksi lanjutan antara

senya"a )-nitro-+-asetamidofenol dengan kelebian (6l atau

kelebian (%#) atau reaksi yang terjadi ternyata bersifat reversible.

 b. Uji 6oba 4eaksi Pembentukan 3nion )-nitro-+-asetamidofenolat

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 13/23

• Dalam larutan )-nitro-+-asetamidofenol yang terbentuk pada langka

sebelumnya, masi terdapat kelebian (%#) dan (6l, seingga perlu

dinetralkan terlebi daulu. Penetralan dilakukan dengan penambaan

larutan ammonium sulfamat , ! sebanyak ,7 m1. Penambaandilakukan setetes demi setetes. Persamaan reaksi yang terjadi adala 5

(%#) @ %()&# %(+  %()&#( @ %(+ %#)

Untuk menguba )-nitro-+-asetamidofenol menjadi senya"a ber"arna

maka ditambakan ,7 m1 larutan %a#( ),7 ! dengan segera ke

dalam larutan yang tela dinetralkan, seingga terbentuk anion )-nitro-

+-asetamidofenolat yang ber"arna oranye. &etela ditambakan

 %a#(, larutan divorteK selama menit. Persamaan reaksi yang terjadi

adala sebagai berikut 5

'6afet;, tt*

• 1arutan yang terbentuk ditentukan spektra dan panjang gelombang

maksimumnya dengan menggunakan spektrofotometer U$-$is pada

rentang panjang gelombang )) 7 nm. (al ini bertujuan untuk 

memastikan ba"a semua senya"a )-nitro-+-asetamidofenol tela

 beruba mejadi anion )-nitro-+-asetamidofenolat dan untuk 

memastikan ba"a senya"a yang terbentuk memang anion )-nitro-+-

asetamidofenolat yang menurut literatur memiliki panjang gelombang

maksimum pada + nm.

• Untuk mengetaui stabilitas dari senya"a yang terbentuk, maka

larutan didiamkan selama beberapa menit 'kurang lebi menit*,

kemudian ditentukan kembali spektra dan panjang gelombang

maksimumnya dengan menggunakan spektrofotometer U$-$is pada

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 14/23

rentang panjang gelombang )) +7 nm. =ika tidak terjadi perubaan

spektra dan panjang gelombang maksimum, maka dapat disimpulkan

 ba"a senya"a yang terbentuk stabil dan tidak mengalami reaksi

lanjutan dengan %a#(. %amun, jika terjadi perubaan, maka ada

kemungkinan terjadi reaksi lanjutan dengan %a#( atau reaksi yang

terjadi ternyata bersifat reversible.

c. Penentuan Panjang ?elombang !aksimum

Pemilian panjang gelombang maksimum ini bertujuan untuk mengukur 

absorbansi secara tepat karena kondisi percobaan pada literatur dengan

laboratorium dapat berbeda. 6aranya adala sala satu larutan yang

terbentuk dan tela bereaksi dengan sempurna ditentukan spektra dan

 panjang gelombang maksimumnya dengan menggunakan spektrofotometer 

U$-$is pada rentang panjang gelombang )) +7 nm. Panjang

gelombang maksimum ditentukan dengan meliat absorbansi

maksimumnya '?andjar, )0*.

d. Uji 4entang dan 1inearitas !etode

• Dibuat 7 larutan paracetamol dengan konsentrasi yang berbeda, yaitu 7

mg91G mg91G ) mg91G + mg91G dan 0 mg91. !asing-masing

larutan dipipet sebanyak ) m1. 2e dalam masing-masing larutan

ditambakan larutan (6l 8 ! sebanyak ,7 m1. &elanjutnya,

ditambakan ,7 m1 larutan %a%#) ,+ !. 1arutan didiamkan selama

) menit. 2elebian (%#)  yang terbentuk dinetralkan dengan

 penambaan larutan ammonium sulfamat , ! sebanyak ,7 m1.

Penambaan larutan ammonium sulfamat dilakukan setetes demi

setetes. Ditambakan ,7 m1 larutan %a#( ),7 ! dengan segera,

kemudian divorteK selama menit.

• !asing-masing larutan ditentukan serapannya pada panjang

gelombang maksimum, yaitu + nm. Dibuat kurva regresi, dimana

sumbu K adala konsentrasi dan sumbu y adala serapan. Ditentukan

 persamaan regresi linear, yaitu y C bK @ a dan koefisien korelasi 'r )*.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 15/23

e. Uji Batas 2uantitasi '1#A*

Penentuan nilai 1#A dilakukan menggunakan data yang diperole dari uji

linearitas dan rentang, yaitu data persamaan regresi linier. Batas kuantitasi

'1#A* ditentukan dengan mengitung simpang baku residual yang

membandingkan asil pengukuran dengan asil peritungan. 4umus yang

digunakan adala 5

A C 1#D 'batas deteksi* atau 1#A 'batas kuantitasi*

k C konstanta yaitu untuk batas deteksi atau untuk batas kuantitasi

&l C ara garis linear 'kepekaan ara* dari kurva antara respon teradap

konsentrasi C slope 'b pada persamaan garis y C a@bK*

'(armita, )+*

f. Uji 2etepatan '3kurasi* !etode

Data absorbansi dari pengukuran rentang linearitas digunakan kembali

untuk menentukan akurasi metode ini. 6aranya adala dengan mengitung

 perolean kembali paracetamol, yaitu mensubstitusikan nilai masing  

masing absorbansi pengukuran pada persamaan regresi y C bK @ a. =adi,

 perolean kembali diitung dengan rumus 5

:.--sebenarnyakadar

 pengukuranasildarikadarkembaliPerolean ×=

g. Uji 2eseksamaan 'Presisi* !etode

Dibuat larutan paracetamol dengan konsentrasi mg91. 2e dalam

tabung reaksi yang berbeda, dimasukkan masing-masing ) m1 larutan paracetamol mg91. 2adar paracetamol dalam tabung reaksi tersebut

ditentukan dengan menggunakan metode yang sama seperti pada uji

rentang dan linearitas. 1alu diitung kadar paracetamol dengan

menggunakan persamaan regresi linier pada kurva kalibrasi yang diperole

dari uji rentang dan linearitas. 2eseksamaan ditentukan dengan simpangan

 baku dan simpangan baku relatif dari ketiga larutan sampel yang

ditetapkan. &impangan baku ditentukan menggunakan rumus berikut 5

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 16/23

'(armita, )+*

&impangan baku relatif atau koefisien variasi '2$* ditentukan dengan

menggunakan rumus berikut.

'(armita, )+*

Uji keseksamaan dilakukan sebanyak ) kali, yaitu uji keseksamaan pada

ari yang sama 'intraday* dan uji keseksamaan pada ari yang berbeda

'interday*.

2! U C)# M+$)%+ D+&#& T#"+$ P#(#.+$#/)"

a. Uji !etode >eradap !atriK >ablet Untuk !engetaui 3danya &enya"a

Pengganggu 'Interference*

• Dibuat tablet simulasi yang tidak mengandung ;at aktif. >ablet digerus

dan ditimbang sebanyak mg. &erbuk dari tablet dilarutkan dalam

labu ukur ) m1 menggunakan pelarut air. Dipipet sebanyak 7 m1

larutan, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur )7 m1, dan

ditambakan air ingga tanda batas.

• Dipipet larutan sampel sebanyak ) m1. Ditambakan larutan (6l 8 !

sebanyak ,7 m1 dan %a%#) ,+ ! sebanyak ,7 m1, dikocok ingga

omogen dan didiamkan selama ) menit. &etela itu, ditambakan

setetes demi setetes larutan ammonium sulfamat , ! sebanyak ,7

m1 untuk menetralkan kelebian asan nitrit '(%#)*. Dilakukan

 pengocokan ingga omogen, ditambakan larutan %a#( ),7 !

sebanyak ,7 m1, kemudian divorteK selama menit.

• 1arutan ditentukan serapannya pada panjang gelombang + nm.

Diarapkan ba"a larutan tersebut tidak memberikan serapan pada

 panjang gelombang tersebut.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 17/23

 b. Uji 1inearitas dan 4entang !etode

• Dibuat 7 jenis tablet simulasi yang mengandung paracetamol dengan

konsentrasi yang berbeda, yaitu mg, ) mg, + mg, 0 mg, dan

8 mg. !asing-masing tablet digerus dan ditimbang sejumlaserbuk dari dari masing-masing tablet yang mengandung sejumla

 paracetamol.

>ablet ParacetamolDitimbang serbuk dengan kandungan

 paracetamol

mg ) mg

) mg + mg

+ mg 0 mg

0 mg 8 mg

8 mg ) mg

Peritungan penimbangan serbuk adala sebagai berikut.

 tabletl bobot totalet jumla tabtabletdalamP6> bobot

diinginkanyangP6> bobot×

×

• &erbuk yang tela ditimbang dimasukkan ke dalam labu ukur ) m1,

ditambakan kurang lebi m1 air, dikocok selama menit,

diencerkan dengan air sampai tanda batas. 1arutan disaring kemudian

dipipet 7 m1 larutan ke dalam labu ukur )7 m1, diencerkan dengan

metanol sampai tanda batas.

• Dipipet sebanyak ) m1 larutan sampel, ditambakan larutan (6l 8,

! sebanyak ,7 m1 dan larutan %a%#)  ,+ ! sebanyak ,7 m1,

dikocok ingga omogen dan didiamkan selama ) menit. &etela itu,

ditambakan setetes demi setetes larutan ammonium sulfamat , !

sebanyak ,7 m1 untuk menetralkan kelebian asan nitrit. Dilakukan

 pengocokan ingga omogen, ditambakan dengan segera larutan

 %a#( ),7 ! sebanyak ,7 m1, kemudian divorteK selama menit.

• 1arutan yang terbentuk ditentukan serapannya pada panjang

gelombang + nm. 1arutan blanko yang digunakan adala air. Dibuat

kurva regresi, dimana sumbu K adala konsentrasi dan sumbu y adala

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 18/23

serapan. Ditetukan persamaan regresi linear, yaitu y C bK @ a dan

koefisien korelasi 'r )*.

c. Uji Batas 2uantitasi !etode '1#A*

Penentuan nilai 1#A dilakukan menggunakan data yang diperole dari uji

linearitas dan rentang, yaitu data persamaan regresi linier. Batas kuantitasi

'1#A* ditentukan dengan mengitung simpang baku residual yang

membandingan asil pengukuran dengan asil peritungan. 4umus yang

digunakan adala 5

A C 1#D 'batas deteksi* atau 1#A 'batas kuantitasi*

k C konstanta yaitu untuk batas deteksi atau untuk batas kuantitasi

&l C ara garis linear 'kepekaan ara* dari kurva antara respon teradap

konsentrasi C slope 'b pada persamaan garis y C a@bK*

'(armita, )+*

d. Uji 3kurasi !etode

Data absorbansi dari pengukuran rentang linearitas digunakan kembali

untuk menentukan akurasi metode ini. 6aranya adala dengan mengitung

 perolean kembali paracetamol, yaitu mensubstitusikan nilai masing  

masing absorbansi pengukuran pada persamaan regresi y C bK @ a. =adi,

 perolean kembali diitung dengan rumus 5

:.--sebenarnyakadar

 pengukuranasildarikadarkembaliPerolean ×=

e. Uji Presisi !etode

• Diambil tablet simulasi dengan kadar paracetamol yang memiliki kadar 

 paracetamol 8 mg sebanyak ) tablet. &ampel ini diberi perlakuan

yang sama seperti uji linearitas dan diukur absorbansinya. Pekerjaan

ini diulang sebanyak ) kali, seingga diperole data absorbansi. 1alu

diitung kadar paracetamol dengan menggunakan persamaan regresi

linier pada kurva kalibrasi tersebut.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 19/23

• Penentuan keseksamaan ditentukan dengan simpangan baku dan

simpangan baku relatif dari ketiga larutan sampel yang ditetapkan.

&impangan baku ditentukan menggunakan rumus berikut 5

'(armita, )+*

&impangan baku relatif atau koefisien variasi '2$* ditentukan dengan

menggunakan rumus berikut.

'(armita, )+*

Uji keseksamaan dilakukan sebanyak ) kali, yaitu uji keseksamaan

 pada ari yang sama 'intraday* dan uji keseksamaan pada ari yang

 berbeda 'interday*.

3! P+&+$#-#& K#%#( P#(#.+$#/)" D#"#/ T#"+$

• Ditimbang dan diserbukkan tidak kurang dari ) tablet paracetamol 'yang

mengandung 7 mg paracetamol*. Ditimbang seksama sejumla serbuk 

tablet yang setara dengan kurang lebi mg parasetamol dengan

 peritungan 5

=umla yang ditimbang C tablet)-l bobot tota)-mg7--

mg.--×

×

&erbuk yang tela ditimbang dimasukkan ke dalam labu ukur ) m1,

ditambakan kurang lebi m1 air, dikocok selama menit,

diencerkan dengan air sampai tanda batas. 1arutan disaring kemudian

dipipet 7 m1 larutan ke dalam labu ukur )7 m1, diencerkan dengan

metanol sampai tanda batas.

• Dipipet sebanyak ) m1 larutan sampel, ditambakan larutan (6l 8, !

sebanyak ,7 m1 dan larutan %a%#) ,+ ! sebanyak ,7 m1, dikocok 

ingga omogen dan didiamkan selama ) menit. &etela itu, ditambakan

setetes demi setetes larutan ammonium sulfamat , ! sebanyak ,7 m1

untuk menetralkan kelebian asan nitrit. Dilakukan pengocokan ingga

omogen, ditambakan dengan segera larutan %a#( ),7 ! sebanyak ,7

m1, kemudian divorteK selama menit.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 20/23

• 1arutan yang terbentuk ditentukan serapannya pada panjang gelombang

+ nm. 1arutan blanko yang digunakan adala air. 2onsentrasi

 paracetamol dalam larutan sampel ditentukan dengan mensubstitusikan

data serapan larutan sampel ke dalam persamaan regresi yang diperole pada uji linearitas dan rentang. Ditentukan nilai K yang merupakan

konsentrasi paracetamol dalam larutan sampel. Penentuan konsentrasi

 paracetamol dalam tablet dilakukan dengan mengalikan faktor 

 pengenceran.

V! VERIFIKASI DAN EVALUASI METODE

1! K+$+-#$#& 6A7,(#*

Berdasarkan farmakope Indonesia edisi I$, kadar tablet paracetamol mengandung

tidak kurang dari /,: dan tidak lebi dari , : paracetamol. =adi, metode

analis yang digunakan dapat dikatakan akurat apabila perolean kembali yang

diperole berada pada rentang tersebut.

2! K+*+7*#/##& 6P(+**

!etode analisis dikatakan akurat apabila presisi jika metode memberikan

simpangan baku relatif atau koefisien variasi ): atau kurang. 3kan tetapi kriteria

ini sangat fleksibel tergantung pada konsentrasi analit yang diperiksa, jumla

sampel, dan kondisi laboratorium. Dari penelitian dijumpai ba"a koefisien variasi

meningkat dengan menurunnya kadar analit yang dianalisis. Ditemukan ba"a

koefisien variasi meningkat seiring dengan menurunnya konsentrasi analit. Pada

kadar : atau lebi, standar deviasi relatif antara laboratorium adala sekitar ),7:

ada pada satu per seribu adala 7:. Pada kadar satu per sejuta 'ppm* 4&D-nya

adala 8:, dan pada kadar part per bilion 'ppb* adala ):. Pada metode yang

sangat kritis, secara umum diterima ba"a 4&D arus lebi dari ): '(armita,

)+*.

3! L&+#($#* %#& R+&$#&

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 21/23

(ubungan linier yang ideal dicapai jika nilai b C dan r C @ atau bergantung

 pada ara garis. &edangkan nilai a menunjukkan kepekaan analisis terutama

instrumen yang digunakan. 1inearitas tergantung pada tingkat kepercayaan yang

digunakan '(armita, )+*. Umumnya, tingkat kepercayaan yang digunakan adala

/7 :, seingga jika koefisien korelasi 'r )* lebi dari /7: berarti kriteria linearitas

terpenui, sedangkan jika 'r )* kurang dari /7 : berarti kriteria linearitas tidak 

terpenui.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 22/23

DAFTAR PUSTAKA

3nonim. /</.  Farmakope Indonesia Edisi IV.  =akarta 5 Departemen 2eseatan 4epublik 

Indonesia.

3nonim. //7.  Farmakope Indonesia Edisi IV.  =akarta 5 Departemen 2eseatan 4epublik 

Indonesia.

Bailey, D.%. /0). 6olorimetry of &erum 3cetaminopen 'Paracetamol* in Uremia. 6linical

6emistry. $ol. )0. %o. .

Basset. =., 4.6. Denny, ?.(. =effrey, =. !endam. //+.  imia Analisis uantitati! 

 Anorganik. =akarta 5 H?6

6afet;, 1., 4. H. Daly, (. &criftman, dan =. =. 1omner. tt. &elective 6olorimetric

Determination of 3cetaminopen.

3vailable at 5 ttp599""".deepdyve.com

1ast opened 5 0 Februari )

Florey, 2laus. /<+. 3nalytical Profiles of Drug &ubstances $olume . %e" Lork 5 3cademic

Press

?andjar, Ibnu ?olib dan 3bdul 4oman. )0.  imia Farmasi Analisis. Logyakarta 5

Pustaka Pelajar.

(armita. )+.  "etun#uk "elaksanaan Validasi Metode dan Cara "er$itunganny. =akarta5

Departemen Farmasi Fakultas !IP3 Universitas Indonesia.

!cHvoy dan 2. ?erald. )). 3(F& Drug Book +. U&35 3merican &ociety of (ealt

&ystem Parmacist.

 %asrudin, (arun. )+. 2esetimbangan 2imia.

3vailable at 5 ttp599darto.fileave.com9kesetimbanganMkimia.pdf 

#pened at 5 )< February )

4o"e, 4. 6., P.=. &eskey, dan !.H. Auinn. )/. (andbook of Parmaceutical HKcipients

&iKt Hdition. 1ondon 5 Parmaceutical Press.

&iana, Fatima, D. Dissanayake, P. Dargan, dan 3. Da"son. ). 3 modified lo"-cost

colorimetric metod for paracetamol 'acetaminopen* measurement in plasma. 6linical

>oKicology +0, +)+8.

&usidarti, 4atna 3sma, 3. 4ianti, dan &. !artono. )0. Penetapan kadar sefadroKil secara

spektrofotometri visibel menggunakan pereaksi etil asetoasetat dan formaldeid.!ajala Farmasi Indonesia, /'*5 + +<.

8/10/2019 PMA KOLORIMETRI PARACETAMOL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/pma-kolorimetri-paracetamoldoc 23/23

>im Penyusun. )0. Buku A#ar Analisis Farmasi Analisis Fisiko imia. =imbaran 5 =urusan

Farmasi Fakultas !IP3 Universitas Udayana.