STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

138
TUGAS AKHIR – TM141585 STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN VARIASI PENAMBAHAN MASSA MATERIAL PENYIMPAN PANAS PADA TANGKI PENYIMPANAN BAGUS SETIAWAN NRP. 2111100107 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Djatmiko Ichsani, M.Eng JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015

Transcript of STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

Page 1: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

TUGAS AKHIR – TM141585 STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN VARIASI PENAMBAHAN MASSA MATERIAL PENYIMPAN PANAS PADA TANGKI PENYIMPANAN BAGUS SETIAWAN NRP. 2111100107 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Djatmiko Ichsani, M.Eng JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015

Page 2: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

FINAL PROJECT – TM141585 EXPERIMENTAL STUDY OF SOLAR WATER HEATER WITH ADDITIONAL VARIATION OF MASS HEAT STORAGE MATERIAL IN THE STORAGE TANK BAGUS SETIAWAN NRP. 2111100107 Academic Supervisor Prof. Dr. Ir. Djatmiko Ichsani, M.Eng DEPARTMENT OF MECHANICAL ENGINEERING Faculty of Industrial Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015

Page 3: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA ST]RYADENGAII VARIASI PENAMBAIIAN MASSA MATERIALPEI\TYIMPAN PANAS PAI}A TANGKI PEI\TYIMPANAN

TUGAS AKHIR.Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana TeknikPada

Program Studi S-t Juiusan Teknik MesinFakultas Teknologi Industui

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh:BAGUS SETIAWANNRP.2111 100 107

Disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir:

1 .

,,

a: t .

BudiUtomoJ(lkr(NIP. r9s3l219l98l0

(NrP. 197301161

g:

4. nida nnnisa emin oamanlTltW'''(NrP. 210020140s002)

SI]RABAYAJuli,2015

Page 4: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN VARIASI

PENAMBAHAN MASSA MATERIAL PENYIMPAN PANAS PADA TANGKI PENYIMPANAN

Nama Mahasiswa : Bagus Setiawan NRP : 2111100107 Jurusan : Teknik Mesin FTI-ITS Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Djatmiko Ichsani, M.Eng

Abstrak Energi radiasi matahari merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang digunakan dalam upaya pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Salah satu aplikasi yang banyak diterapkan adalah pemanas air tenaga surya. Kebutuhan terhadap air panas cukup banyak diminati, terutama pada sektor pariwisata. Di Indonesia sendiri potensi sumber energi radiasi matahari rata-rata sekitar 4,80 kWh/m2/hari. Sistem pemanas air tenaga surya terdiri dari kolektor dan tangki penyimpanan. Alat yang digunakan untuk menangkap radiasi matahari adalah kolektor surya, kemudian panas tersebut dipindahkan ke air yang ada didalam kolektor surya. Air panas yang keluar dari kolektor surya tersebut kemudian disimpan dalam suatu tangki penyimpanan. Salah satu langkah yang dapat mengoptimalkan energi yang diterima dan tersimpan lebih lama adalah dengan penambahan material penyimpan panas pada tangki penyimpanan.

Sistem kolektor surya yang dirancang adalah sistem kolektor pelat datar dengan posisi kolektor horizontal dengan panjang pelat absorber 150 cm dan lebar sebesar 75 cm. Pelat kolektor tersebut disambungkan pada tangki penyimpanan berkapasitas 450 liter yang digunakan untuk menyimpan air panas dari keluaran kolektor. Volume air yang digunakan sebesar 150 liter. Variasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan penambahan massa material penyimpan panas

Page 5: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

berupa batu jenis limestone yang diletakkan didalam tangki penyimpanan. Bersarnya variasi dimulai dari 0 kg hingga 100 kg massa batu dengan kenaikan sebesar 25 kg. Pengambilan data dilakukan mulai jam 07.00 WIB hingga 02.00 WIB. Keran penghubung antara kolektor surya dengan tangki penyimpanan ditutup ketika matahari tenggelam. Pengujian dilakukan di Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS.

Dari percobaan didapat efisiensi terbesar kolektor adalah 18%, penyimpanan 84%, dan total 15%. Penambahan massa batuan dalam tangki penyimpanan yang paling efektif adalah sebesar 50 kg yang memiliki efisiensi tangki penyimpanan sebesar 82%. Temperatur air dalam tangki pada akhir pengujian dengan penambahan massa batu 50 kg relatif tinggi dibanding dengan yang lain yaitu sebesar 38,5 0C. Penggunaan tangki penyimpanan paling efektif yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu dengan rasio antara massa batuan yang ditambahkan dengan massa air sebesar 1:3. Kata Kunci: Kolektor surya, massa batu, penyimpan panas, tangki penyimpanan.

Page 6: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

EXPERIMENTAL STUDY OF SOLAR WATER HEATER WITH ADDITIONAL

VARIATION OF MASS HEAT STORAGE MATERIAL IN THE STORAGE TANK

Name : Bagus Setiawan NRP : 2111 100 107 Department : Mechanical Engineering, FTI-ITS Advisor Lecturer : Prof. Dr. Ir. Djatmiko Ichsani, M.Eng

Abstract Solar radiation energy is one of renewable energy source that is used in efforts to reduce the use of fossil fuels. One of the applications that widely applied is solar water heater. The need for hot water is pretty much in demand, especially in the tourism sector. In Indonesia, the average potential of the solar radiation energy sources is around 4.80 kWh/m2/day. The solar water heater system consists of a collector and a storage tank. The tools that is used to capture the solar radiation is solar collector, then the heat is transferred to the water in the solar collector. Hot water that comes out of solar collector then stored in a storage tank. One of ways that can optimize the energy received and stored for longer period is by adding mass heat storage material in the storage tank.

Designed of solar collector is a horizontal flat plate collector system that has length equal to 150 cm and width equal to 75 cm. The collector plate is connected to the storage tank that has 450 liters capacity which is used to store the hot water from the collector output. The water volume that used is 150 liters. Variation that was made in this study is the addition of mass heat storage material in the form limestone, that is placed in the storage tank. The variation starts from 0 kg to 100 kg mass of stones with gain of 25 kg. Data were collected starting at 07:00 am until 2:00 am. The Valve between the solar collector to the

Page 7: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

storage tank was closed when the sun sets. Research was carried out at the Department of Mechanical Engineering FTI-ITS.

From experimental study, the greatest efficiency’s collector is 18%, storage efficiency is 84%, and total system efficiency is 15%. The most effective addition of mass heat storage material is 50 kg that has storage efficiency equal to 82%. Water temperature in the tank at the end of the test, with the addition of 50 kg mass of stones, is 38.5 0C and relatively high compared to the others. The most effective use of storage tank that can be produced in this research is with the ratio between mass of rock and mass of water at 1:3 Keyword: Heat storage, mass of stone, solar collector, storage tank.

Page 8: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

KATA PENGANTAR

Puji syukur dihaturkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, karena atas izin, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul:

STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN VARIASI

PENAMBAHAN MASSA MATERIAL PENYIMPAN PANAS PADA TANGKI PENYIMPANAN

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan pendidikan Sarjana S-1 di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Penyusunan Tugas Akhir ini dapat terlaksana dengan baik atas bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ibu dan ayah tercinta, yaitu Sunarsih dan Herman Suleha,

yang telah menjadi orang terbaik dalam hidup penulis dan selalu memberikan doa dan dukungan dalam segala kondisi.

2. Adik Halimatus Sya Diah, Kakak Andri Septianto, Nenek Reti dan Tarki, serta segenap keluarga besar yang telah memberikan doa dan dukungannya.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Djatmiko Ichsani, M.Eng, selaku dosen pembimbing yang telah menyempatkan waktu dan tenaganya untuk senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Dr. Ir. Budi Utomo Kukuh Widodo, ME; Bapak Dr. Bambang Sudarmanta, ST, MT; dan Ibu Aida Annisa Amin Daman, ST, MT selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis.

5. Bapak Wahyu Wijanarko, ST, MSc dan Putu Suwarta, ST, MSc yang telah menjadi dosen wali dan memberikan arahan-

i

Page 9: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

ii

arahannya kepada penulis selama masa perkuliahan tahap Sarjana.

6. Seluruh dosen serta karyawan di Jurusan Teknik Mesin ITS yang telah memberikan banyak bantuan selama penulis berkuliah, baik akademis maupun non-akademis.

7. Wildan Farizky Arsy, Harnanto Budi Utomo, dan Azwar Sudirman, sahabat sekaligus partner tugas akhir Energi Surya yang telah berjuang bersama, bersabar, bergembira maupun duka dalam mengerjakan dan menyelesaikan setiap bagian dari Tugas Akhir ini.

8. Rici, Cerri, Rofia, Warida, Kombet, Tenyom, Joni, Yaumal, Aji, Ciscus, Dina yang telah berjuang bersama-sama dalam mengerjakan tugas akhir.

9. Seluruh Laskar Perpan, yang telah memberikan bantuan, dukungan dan kenangan.

10. Teman-teman satu angkatan M54 terima kasih atas kekeluargaan, ilmu dan pengalaman yang telah diberikan.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Dengan segala keterbatasan kemampuan serta pengetahuan

penulis, tidak menutup kemungkinan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan lebih lanjut.

Semoga hasil penulisan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Juli 2015

Penulis

Page 10: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR ............................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................... iii DAFTAR GAMBAR .............................................................. v DAFTAR TABEL ................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ..................................................... 4 1.3 Batasan Masalah .......................................................... 4 1.4 Tujuan Penelitian ......................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Pemanas Air Tenaga Surya yang Pernah

Dilakukan .................................................................... 5 2.2 Prinsip Dasar Pemanas Air Tenaga Surya ................... 8

2.2.1 Tentang pemanas air tenaga surya .................... 8 2.2.2 Cara kerja pemanas air tenaga surya ................. 9

2.3 Radiasi Surya ............................................................... 11 2.3.1 Konstanta surya ................................................. 11 2.3.2 Faktor yang mempengaruhi penerimaan radiasi

surya di Bumi .................................................... 12 2.3.3 Radiasi surya pada suatu permukaan horizontal di

Bumi .................................................................. 16 2.4 Kolektor Surya ............................................................ 18

2.4.1 Kolektor surya pelat datar ................................. 19 2.4.2 Proses perpindahan panas pada kolektor ........... 21

2.5 Tangki Penyimpanan Pemanas Air Tenaga Surya ...... 29 2.5.1 Media penyimpan panas .................................... 30 2.5.2 Penyimpan panas air ......................................... 32

2.6 Performansi ................................................................. 36 BAB III METODOLOGI

3.1 Perencanaan Penelitian ................................................ 39

iii

Page 11: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

iv

3.1.1 Kebutuhan material ........................................... 39 3.1.2 Skema Percobaan .............................................. 40

3.2 Peralatan dan Bahan .................................................... 42 3.3 Prosedur Pengujian ...................................................... 44 3.4 Diagram Alir Penelitian ............................................... 47

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Alat Penelitian Pemanas Air Tenaga Surya ................. 49 4.2 Data Hasil Penelitiaan ................................................. 51 4.3 Perhitungan .................................................................. 51

4.3.1 Perhitungan bagian kolektor .............................. 52 4.3.2 Perhitungan bagian tangki penyimpanan ........... 59 4.3.3 Perhitungan efisiensi ......................................... 63

4.4 Analisa Data ................................................................ 64 4.4.1 Analisa grafik data hasil penelitian .................... 65 4.4.2 Analisa grafik perbandingan antara ΣQu, ΣQs, dan

ΣGT ................................................................... 71 4.4.3 Analisa Efisiensi ................................................ 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .................................................................. 77 5.2 Saran ............................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 79 LAMPIRAN ............................................................................ 81

Page 12: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Konsumsi bahan bakar pembangkit listrik menurut BPPT .................................................................... 2

Gambar 1.2 Proyeksi penyediaan energi menurut BPPT ........ 2 Gambar 2.1 Grafik iradiasi matahari pada berbagai kemiringan

kolektor dan suhu lingkungan .............................. 6 Gambar 2.2 Grafik tempratur fluida pada berbagai kemiringan

kolektor ................................................................ 6 Gambar 2.3 Grafik perbandingan temperatur air pada percobaan

dengan temperatur lingkungan ............................. 7 Gambar 2.4 Grafik perbandingan temperatur berbagai material

penyimpan panas pada percobaan ........................ 8 Gambar 2.5 Posisi matahari terhadap permukaan bidang datar di

bumi ..................................................................... 13 Gambar 2.6 Sudut deklinasi terhadap bidang equator ............. 14 Gambar 2.7 Penyerapan radiasi surya oleh kolektor pelat datar

.............................................................................. 21 Gambar 2.8 Tahanan Termal kolektor ..................................... 22 Gambar 2.9 Sistem penyimpanan hybrid oleh Atomics

International ......................................................... 31 Gambar 2.10 Tipikal sistem penggunaan tangki penyimpanan air

.............................................................................. 32 Gambar 2.11 Penyimpanan unstratified dari massa m beroperasi

tergantung pada waktu temperatur Ts dan temperatur lingkungan T’a ..................................................... 33

Gambar 2.12 Tangki lima nodal dengan Ts2> Tc,o> Ts3 ........ 34 Gambar 2.13 Stratifikasi tiga nodal pada tangki penyimpanan 35 Gambar 3.1 Skema peralatan kolektor surya dengan tangki

penyimpanan: (a) tampak samping, (b) tampak atas .............................................................................. 44 Gambar 3.2 Pyranometer ......................................................... 44 Gambar 3.3 Anemometer digital ............................................. 44 Gambar 3.4 Batu yang digunakan dalam penelitian ................ 44 Gambar 3.5 Thermocouple digital ........................................... 44

v

Page 13: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

vi

Gambar 3.6 Letak geografis Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS berdasarkan software Google Maps ..................... 45

Gambar 3.7 Contoh lembar data percobaan ............................. 46 Gambar 3.8 Diagram alir penelitian ......................................... 47 Gambar 4.1 Rangkaian alat pengujian pemanas air tenaga surya .............................................................................. 49 Gambar 4.2 Contoh data yang diambil untuk perhitungan ...... 51 Gambar 4.3 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada

tanggal 21 Mei 2015 tanpa penambahan massa batuan ................................................................... 65

Gambar 4.4 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada tanggal 22 Mei 2015 dengan penambahan massa batuan sebesar 25 kg ............................................ 65

Gambar 4.5 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada tanggal 23 Mei 2015 dengan penambahan massa batuan sebesar 50 kg ............................................ 66

Gambar 4.6 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada tanggal 24 Mei 2015 dengan penambahan massa batuan sebesar 75 kg ............................................ 66

Gambar 4.7 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada tanggal 25 Mei 2015 dengan penambahan massa batuan sebesar 100 kg .......................................... 67

Gambar 4.8 Grafik perbandingan temperatur storage pada masing-masing variasi pengujian ......................... 67

Gambar 4.9 Grafik perbandingan jumlah energi berguna, energi tersimpan, dan intensitas matahari ........................ 71

Gambar 4.10 Grafik perbandingan efisiensi kolektor, storage, dan total pada tiap variasi pengujian ........................... 73

Page 14: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 245 juta jiwa meningkat dari 205 juta jiwa pada tahun 2000 dengan pertumbuhan rata-rata 1,31% per tahun. Permasalahan energi saat ini timbul disebabkan karena kebutuhan manusia semakin tahun semakin meningkat dan pemenuhannya dilakukan dengan penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti terlihat pada gambar 1.1. Sedangkan dimasa yang akan datang sudah diproyeksikan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut tetap bersumber dari SDA tidak terbarukan. Terlihat pada gambar 1.2 bahan bakar minyak (BBM) masih dominan digunakan.

Produksi minyak terus menurun sementara permintaan energi terus tumbuh yang menyebabkan peningkatan impor minyak mentah dan produk olahan. Walaupun potensi yang dimiliki Indonesia cukup besar tetapi pemanfaatan gas bumi dalam negeri masih terbatas. Hal ini disebabkan, belum tersedianya infrastruktur yang memadai untuk pemanfaatan gas bumi serta adanya ekspor gas dalam jumlah besar pada kontrak jangka panjang.

Secara umum pemanfaatan energi terbarukan masih relatif kecil. Hal ini disebabkan berbagai faktor yang menjadi masalah, antara lain adalah tingginya biaya investasi, birokrasi, insentif atau subsidi, dan harga jual produk akhir energi terbarukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan energi fosil, kurangnya pengetahuan dalam mengadaptasi fasilitas energi bersih, serta potensi sumberdaya EBT pada umumnya kecil dan tersebar.

1

Page 15: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

2

Gambar 1.1 Konsumsi bahan bakar pembangkit listrik menurut BPPT

Gambar 1.2 Proyeksi penyediaan energi menurut BPPT

Untuk mengatasi krisis energi masa depan, beberapa alternatif sumber energi mulai dikembangkan, salah satunya adalah energi matahari. Energi matahari biasa digunakan sebagai penerang dan sumber panas bagi kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu, energi matahari dapat dikembangkan menjadi sumber energi lainnya.

Indonesia terdiri dari kesatuan pulau yang terbentang di sepanjang garis katulistiwa. Garis katulistiwa menggambarkan lintasan semu matahari pada permukaan bumi. Matahari yang jaraknya 1,5x1011 m dari bumi, memancarkan energi radiasi dengan laju 1322 W/m2 hingga 1395 W/m2. Menurut Ditjen EBTKE (2013), di Indonesia sendiri potensi sumber energi matahari rata-rata sekitar 4,80

Page 16: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

3

kWh/m2/hari. Besarnya potensi energi surya ini sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan.

Meskipun Indonesia adalah termasuk negara dengan iklim tropis dengan temperatur udara yang relatif panas, tetapi pada kasus atau daerah tertentu ada kebutuhan air panas untuk mandi. Pada daerah yang temperatur hariannya relatif rendah seperti daerah pegunungan sudah sangat umum digunakan air panas. Pada sektor parawisata, yaitu bangunan hotel, penggunaan air panas adalah hal yang umum bahkan ada yang wajib. Demikian juga rumah sakit dan beberapa industri. Pada sektor-sektor ini, untuk menghasilkan air panas, sumber energi yang umum digunakan adalah listrik dan bahan bakar minyak. Hal ini diyakini menjadi salah satu sektor yang meningkatkan konsumsi energi yang berasal dari fosil.

Berdasarkan fakta bahwa Indonesia memiliki potensi sumber energi matahari yang cukup besar dan adanya kebutuhan energi untuk menghasilkan air panas, maka energi surya cocok digunakan sebagai sumber energi untuk menghasilkan air panas. Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan air panas dari energi surya biasanya dikenal solar water heater (SWH) atau pemanas air tenaga surya. Ada beberapa jenis pemanas air tenaga surya yang dapat digunakan, yaitu pemanasan langsung dan dengan menggunakan teknik penyimpan panas atau thermal storage. Penggunaan teknik penyimpan panas dipilih karena waktu tersedia energi surya umumnya tidak sama dengan waktu penggunaaan air panas. Untuk menjembatani perbedaan waktu ini maka dibutuhkan media penyimpan panas.

Tema utama penelitian ini adalah pembuatan pemanas air tenaga surya beserta tangki penyimpanan panas. Proses rancang bangun sebuah pemanas air meliputi perancangan prototipe, pengujian, perbaikan rancangan, optimasi, sampai pengembangan. Pada penelitian ini, pembahasan hanya

Page 17: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

4

difokuskan pada perancangan, pembuatan dan pengujian awal.

1.2 Perumusan Masalah

Penyimpan panas yang dimaksud pada penelitian tugas akhir ini adalah adalah tambahan batu kerikil yang ditempatkan di dalam water storage pada solar water heater. Tambahan batu kerikil dimaksudkan agar kemampuan penyimpan energi panas pada water storage lebih lama. Permasalahan yang terdapat pada penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar penambahan massa batu kerikil yang efektif pada pemanas air tenaga surya?

2. Bagaimana performansi dari solar water heater dengan variasi penambahan batu kerikil yang ditempatkan dalam water storage?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang relevan pada studi kasus tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Fluida yang digunakan adalah air dan tidak mengalami perubahan fase.

b. Kolektor surya yang digunakan memiliki pipa susunan paralel.

c. Permukaan absorber dianggap rata. d. Faktor debu, kotoran dan bayangan diabaikan. e. Tidak membahas mengenai analisa ekonomi.

1.4 Tujuan Penelitian

Tugas akhir ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui besar penambahan massa batu kerikil

yang efektif pada pemanas air tenaga surya. 2. Mengetahui performansi dari solar water heater dengan

variasi penambahan batu kerikil yang ditempatkan dalam water storage.

Page 18: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Pemanas Air Tenaga Surya yang Pernah

Dilakukan

Rakesh Kumar, Marc A. Rosen tahun 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Integrated collector-storage solar water heater with extended storage unit” melakukan percobaan tentang pemanas air tenaga surya tipe integrasi antara kolektor dengan tangki penyimpanan. Dalam percobaan tersebut, salah satu variasi yang dilakukan yaitu mengenai kemiringan dari kolektor.

Percobaan dilakukan pada bulan Juli di Toronto. Dari percobaan tersebut didapat nilai dari iradiasi matahari yang mengenai berbagai sudut keiringan permukaan. Kemiringan yang diuji coba antara lain sebsar 600, 450, 300, 150, dan 00 atau horizontal. Terlihat dalam gambar 2.1 perbedaan antara masing-masing iradiasi yang diterima dengan kemirngan tertentu. Grafik tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh dari sudut kemiringan dari kolektor.

Dalam gambar 2.2 kolektor dimodifikasi bervariasi untuk memaksimalkan thermal output di Toronto. Untuk variasi ini, volume air dibuat sama pada setiap pengujian. Suhu air diukur pada kemiringan sudut 150, 300, 450, dan 600 dengan nilai radiasi matahari pada pelat kolektor diilustrasikan pada gambar 2.1. Suhu air maksimum dicapai dalam pemanas air dengan sudut kemiringan 300. Oleh karena itu, sudut kemiringan kolektor berdasarkan penelitian untuk menghasilkan panas maksimum dari desain yang diusulkan untuk kondisi iklim Toronto adalah 300.

M. Taki Al-Kamil dan Khalil K. Marzouq (1986) melakukan Studi performansi pemanas air tenaga surya dengan tangki penyimpan tipe packed bed. Dalam penelitian yang berjudul “Performance of A Solar Water Heater Incorporating A Bed of Solid Particulates”, penulis menguji sebuah pemanas air

Page 19: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

6

Gambar 2.1 Grafik iradiasi matahari pada berbagai kemiringan kolektor

dan suhu lingkungan

Gambar 2.2 Grafik tempratur fluida pada berbagai kemiringan kolektor

tenaga surya dengan tangki penyimpanannya. Tangki tersebut tidak hanya berisi air, namun juga diisi dengan material penyimpan panas lainnya berupa padatan.

M. Taki Al-Kamil dan Khalil K. Marzouq (1986) melakukan Studi performansi pemanas air tenaga surya dengan tangki penyimpan tipe packed bed. Dalam penelitian yang berjudul “Performance of A Solar Water Heater Incorporating A

Page 20: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

7

Bed of Solid Particulates”, penulis menguji sebuah pemanas air tenaga surya dengan tangki penyimpanannya. Tangki tersebut tidak hanya berisi air, namun juga diisi dengan material penyimpan panas lainnya berupa padatan.

Beberapa variasi diambil dalam penelitian, diantaranya adalah variasi material penyimpan panas. Variasi tersebut dilakukan guna mengetahui karakteristik dari material penyimpan panas terhadap tangki penyimpanan. Gambar 2.3 menunjukkan mengenai temperatur air yang diukur pada percobaan dengan temperatur lingkungan sekitar. Perbedaan tersebut terjadi karena air menerima panas dari kolektor yang merupakan peralatan penangkap radiasi matahari.

Pada gambar 2.4 dapat diketahui tentang perbedaan dari masing-masing material penyimpan panas. Beberapa material digunakan dalam prediksi perhitungan, diantaranya adalah building brick, cement mortar, dan concrete mix. Hasilnya batu bata mempunyai nilai temperatur tertinggi yang dapat dijangkau dari ketiga material.

Penyelidikan secara eksperimen dan teoritis telah dilakukan, sejauh ini menunjukkan bahwa sistem pemanas dengan tangki penyimpan packed bed merupakan sistem dengan biaya rendah.

Gambar 2.3 Grafik perbandingan temperatur air dengan temperatur

lingkungan

Page 21: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

8

Gambar 2.4 Grafik perbandingan temperatur berbagai material

penyimpan panas pada percobaan

2.2 Prinsip Dasar Pemanas Air Tenaga Surya 2.2.1 Tentang pemanas air tenaga surya

Energi matahari adalah sumber kehidupan di planet ini. Energi tersebut mencapai permukaan bumi dalam bentuk radiasi. Tanaman memanfaatkan hal tersebut melalui fotosintesis. Radiasi matahari menyediakan panas, yang dapat dipanen, dan dapat dikonversi menjadi listrik.

Ketika sinar matahari jatuh pada suatu permukaan, sebagian energi akan diserap dan permukaan menjadi lebih hangat. Cat permukaan yang berwarna gelap menyebabkan energi yang terserap lebih banyak. Apabila suatu permukaan tersebut merupakan sebuah pelat dan diletakkan dalam kotak, dilengkapi penutup diatas pelat dan kotak tersebut dilingkupi oleh insulasi maka akan membuat panas yang hilang ke lingkungan akan lebih sedikit. Panas ini bisa digunakan untuk menaikkan suhu air yang

Page 22: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

9

kita gunakan untuk membersihkan, memasak dan proses lainnya. Air yang dipanaskan juga dapat digunakan untuk kolam renang dan pemanas ruangan. Energi matahari yang diterima bervariasi, karena perubahan cuaca tiap harinya. Namun, solar energi dapat disimpan dan digunakan ketika matahari tidak bersinar.

Kolektor surya dapat terbuat dari kolektor pelat datar sederhana tanpa kaca, untuk kolektor yang berbentuk kotak atau tabung biasanya ditutupi dengan kaca, hingga pengaturan kompleks dengan cermin. Kolektor surya biasanya ditemukan pada atap bangunan tapi bisa juga dipasang di dinding vertikal atau dipasang di atas tanah. Alat ini biasanya dipasang tetap menghadap ke satu arah tetapi juga dapat dipasang fleksibel diatas peralatan pelacak yang dapat berputar untuk mengikuti pergerakan matahari.

Di dalam kolektor surya, pelat absorber berwarna gelap menjadi panas dan ditransfer panasnya ke fluida seperti udara, air atau media lain melalui saluran pipa dan panasnya kemudian dipindahkan ke penyimpanan panas, biasanya terletak secara internal di dalam bangunan, tetapi juga dapat dipasang bergabung dengan kolektor. 2.2.2 Cara kerja pemanas air tenaga surya

Cara kerja pemanas air tenaga surya pada dasarnya adalah bagaimana mendapatkan air panas dengan memanfaatkan energi dari radiasi matahari yang terpancar ke bumi. Matahari merupakan sumber energi yang telah disediakan oleh alam semesta, secara kontinu manusia terus mempelajari untuk mengambil manfaat dari sinar matahari ini, salah satunya pengembangan teknologi pemanas air matahari yang menggunakan tenaga surya sebagai sumber intinya. Berdasarkan pada fenomena alam bahwa jika air ditampung pada suatu tempat atau wadah lalu dibiarkan terkena sinar matahari (dijemur) maka akan terjadi proses heating (pemanasan) dari suhu awal air yang semula dingin berubah menjadi lebih panas, fenomena seperti

Page 23: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

10

inilah yang menjadi acuan dasar teknologi dalam membuat pemanas air.

Para ahli kemudian menambahkan alat kolektor dari pelat datar terbuat dari pelat logam berwarna hitam yang dipasang pada sebuah pipa logam berfungsi sebagai heater yang akan menyerap radiasi dari sinar matahari. Kolektor yang sudah dilengkapi penutup kaca dipasang pada sebuah tangki tempat menampung air panas sehingga dalam cuaca mendung ataupun malam hari maka alat ini yang akan bekerja untuk memanaskan air. Biasanya pemanas air terdiri dari dua buah komponen utama yaitu lempengan atau pelat pemanas dan tangki penyimpanan. Panas matahari diterima oleh lempengan pemanas, disalurkan untuk memanaskan air di dalam tangki penampung kemudian air dialirkan melalui pipa menuju ke keran-keran untuk digunakan.

Dapat dikatakan lempengan pengumpul panas (solar collector) diletakkan pada sisi yang paling mudah menangkap radiasi matahari se-efektif mungkin, memanaskan air yang kemudian mengalir ke dalam sistem melalui pompa (untuk pemanas aktif) atau memanfaatkan gaya gravitasi (untuk pemanas pasif). Kolektor panas matahari ini bisa berbentuk logam datar yang diikat pada pipa atau beberapa tabung logam tertutup vakum berbentuk silinder kaca.

Menurut cara kerja pemanas air tenaga surya terdapat dua sistem yaitu aktif dan pasif. Untuk yang menggunakan sistem aktif, dilengkapi oleh pompa atau kipas angin. Cara kerjanya ada dua macam yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung jika air dipompa ke kolektor panas untuk dipanaskan lalu menuju langsung ke tangki penampung dan langsung dapat digunakan. Sedangkan untuk tidak langsung, setelah air dipanaskan di kolektor, air akan dilewatkan tangki penyimpanan dan kemudian kembali ke kolektor sampai merata kemudian baru disimpan di dalam tangki.

Sistem pasif lebih mudah dalam pemasangan dengan cara kerja yang lebih sederhana. Tangki air berfungsi ganda sebagai kolektor panas dan penampung air. Pergerakan air dikendalikan

Page 24: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

11

oleh gaya gravitasi. Air dialirkan dari sumber air ke kolektor kemudian disirkulasikan sehingga panas merata lalu dialirkan ke tangki penyimpan dengan reaksi konveksi. Konveksi menyebabkan terjadinya pertukaran antara air dingin di dalam tangki dengan air yang sudah dipanaskan dari kolektor panas.

Di Indonesia yang beriklim tropis sangat cocok menggunakan sistem pasif, terbukti efektif, lebih murah dan lebih mudah dalam perawatan dan pemeliharaan. Untuk pemanas air dengan sitem aktif akan lebih komplek dalam pemeliharaan karena banyaknya komponen yang harus diperhatikan.

Pada pemanas yang menggunakan sistem pasif, dimulai dari air yang berada pada kolektor mengalami pemanasan dan akan bergerak ke sisi atas, masuk ke dalam tangki penyimpanan. Pada saat bersamaan, air di dalam tangki yang bersuhu rendah terdorong turun masuk ke kolektor. Pergerakan perputaran air ini bergerak berkesinambungan sehingga terjadi sirkulasi air yang mengakumulasi peningkatan suhu air didalam tangki. 2.3 Radiasi Surya 2.3.1 Konstanta surya

Surya (matahari) benda angkasa yang berbentuk bola yang terdiri dari beberapa lapisan gas dengan diameter sekitar 13,9 x 105 km. Diperkirakan bahwa 80% dari matahari adalah terdiri dari hidrogen dan 19% helium. Lapisan terluar dari matahari tempat energi dipancarkan ke sistem tata surya adalah ekivalen dengan suatu benda hitam sempurna pada temperatur 5760 K. Sedangkan pusatnya mempunyai temperatur sekitar 20 x 106 K. Laju emisi energi matahari adalah 3,8 x 1023 kW. Dari total energi ini hanya sekitar 1,7 x 104 kW diterima oleh bumi. Dari jumlah 30% dipantulkan ke angkasa, 47% dikonversikan menjadi kalor dengan temperatur rendah, 23% untuk proses evaporasi biosphere, kurang dari 0,5% berupa eergi angin, energi gelombang, dan proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan.

Konstanta matahari (Gsc) merupakan energi matahari per unit waktu yang diterima suatu unit luasan permukaan yang tegak

Page 25: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

12

lurus terhadap arah datangya radiasi, pada jarak rata-rata bumi dengan matahari diluar atmosfer. Besarnya matahari menurut Frochlich (1977) adalah 1353 W/m2. Sedangkan menurut Thekaera dan Drumond adalah 1353 ± 1,5% W/m2. Besarnya radiasi ekstraterresial dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

365

).360cos(033,01

nGG scon

(2.1)

dimana: Gon = intensitas radiasi matahari diluar atmosfer bumi (W/m2)

Gsc = konstanta matahari 1353 (W/m2) n = hari ke-n (nomor urutan hari) dalam satu tahun,

dimana n=1 pada 1 Januari. 2.3.2 Faktor yang mempengaruhi penerimaan radiasi

surya di Bumi Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan radiasi

matahari pada permukaan di Bumi adalah: Posisi matahari

Bumi mengelilingi matahari selama satu tahun pada suatu lintasan yang berbentuk elips. Bidang ini membentuk sudut 23,50 terhadap bidang equator. Akibat adanya sudut tersebut, maka matahari bergeser dan berada di belahan bumi bagian utara selama setengah tahun (6 bulan) dan di belahan bumi bagian selatan setengah tahun.

Lokasi permukaan dan kemiringan permukaan Lokasi dan kemiringan permukaan menentukan

besarnya sudut datang radiasi pada permukaan tersebut. Hubungan geometrik antara sebuah permukaan dengan radiasi surya yang datang dapat dinyatakan dalam beberapa sudut seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.5 sebagai berikut.

Page 26: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

13

Gambar 2.5 Posisi matahari terhadap permukaan bidang datar di Bumi

Keterangan: � = sudut lintang, sudut lokasi suatu tempat di

permukaan bumi terhadap equator, dimana arah utara-selatan, -90 ≤ � ≤ 90 dengan utara bernilai positif.

β = sudut kemiringan, yaitu sudut antara bidang permukaan yang dimaksud terhadap bidang horizontal. 0 ≤ β ≤ 1800.

ω = sudut jam (hour angle), sudut antara bidang yang dimaksud dengan horizontal, berharga nol pada saat jam 12.00 waktu matahari, setiap jam setara 150, kearah pagi bernilai negatif dan kearah sore bernilai positif.

γ = sudut azimuth permukaan, sudut antara proyeksi permukaan pada bidang horizontal dengan meridian, titik nol di selatan, bernilai negatif kearah timur, bernilai postif kearah barat.

γs = sudut azimuth surya, adalah pergeseran anguler proyeksi radiasi langsung pada bidang datar terhadap arah selatan.

Page 27: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

14

δ = deklinasi, posisi anguler matahari dibidang equator pada saat jam 12.00 waktu matahari. Sudut deklinasi dapat ditentukan dengan rumus:

� = 23,45 sin �360 ���� �

���� (2.2)

menurut Cooper 1969, dimana n adalah nomor urutan hari dalam satu tahun dimulai 1 Januari.

Gambar 2.6 Sudut deklinasi terhadap bidang equator

� = sudut datang (angle of incident), sudut yang dibentuk antara radiasi langsung pada suatu permukaan dengan garis normal. Sudut datang merupakan fungsi dari tanggal, lokasi, kemiringan, permukaan menghadap, dan jam, yaitu dengan rumus:

cos � = sin δ sin � cos β – sin δ cos � sin β cos γ + cos δ cos � cos β cos ω + cos δ sin � sin β cos γ cos ω + cos δ sin β sin γ sin ω (2.3) �z= sudut zenith, sudut antara radiasi langsung dengan

garis normal bidang horizontal. Dimana nilai β=0 (cos β=1 dan sin β=0) sehingga persamaan 2.3 menjadi: cos �z = cos δ cos � cos ω + sin δ sin � (2.4)

Page 28: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

15

Waktu matahari Perhitungan intensitas matahari pada saat tertentu

umumnya didasarkan pada waktu matahari, yaitu waktu tertentu dalam hubungannya dengan matahari yang didasarkan pada garis bujur lokasi tersebut. Waktu matahari dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

�� = ����� ����� + � + 4(��� − ����) (2.5)

dimana: Lst = garis bujur lokasi Lloc = garis bujur waktu standar E = 9,87 sin 2B - 7,53 cos B – 1,5 sin B B = 360 (n-81)/364 Sudut jam matahari terbit atau terbenam dapat dihitung menggunakan persamaan 2.4 dengan acuan �z berada ditengah tengah antara matahari terbenam dan terbit yaitu �z = 900, Cosinus sudut jam terbenam matahari (ωset):

cos ���� =− sin ∅ sin �

cos ∅ cos �

cos ωset = – tan � tan δ (2.6)

Untuk sudut matahari terbit (ωrise): cos ωrise = - cos ωset (2.7)

Lamanya matahari bersinar (N) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

� =�

������ (2.8)

Keadaan cuaca Jumlah radiasi matahari yang mencapai

permukaan bumi dipengaruhi oleh faktor transmisi kandungan atmosfer. Di atmosfer radiasi surya diserap oleh unsur-unsur ozon, uap air, dan karbondioksida.

Page 29: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

16

Disamping diserap, radiasi surya juga dihamburkan partikel-partikel seperti udara, uap air, dan debu.

Pada kenyataannya radiasi surya sering dihalangi oleh bermacam-macam tipe awan. Tipe awan yang berbeda mempunyai koefisien transmisi yang berbeda juga. Jadi untuk meramalkan radiasi matahari di bumi perlu diketahui pula tipe awan dan ketebalannya.

2.3.3 Radiasi surya pada suatu permukaan horizontal di Bumi Efek dari atmosfer dalam pembiasan atau penyebaran dan

menyerap radiasi adalah bervariasi tergantung pada waktu, kondisi atmosfir, dan perubahan massa udara. Hal ini akan lebih mudah dipahami dengan mendefinisikan sebagai standar “clear sky”, sehingga perhitungan dari radiasi perjam dan perharinya akan diterima oleh atas permukaan pada kondisi standar.

Radiasi matahari yang sampai pada suatu permukaan horizontal di bumi terdiri dari komponen-komponen: radiasi langsung atau beam (Ib), radiasi sebaran atau diffuse (Id). Salah satu metode dalam mengestimasi radiasi langsung yang ditransmisikan melewati clear atmospheres yang menggunakan pendekatan sudut zenit dan ketinggian matahari untuk standar atmosfer dan empat iklim telah dikeluarkan oleh Hottel (1997). Transmitansi atmosfer untuk radiasi langsung (τb):

τb = a0 + a1 e-k/cos �z (2.9)

dimana konstanta a0, a1, dan k didapat dari a0*, a1*, dan k*, dengan:

a0*= 0,4237 – 0,00821 (6 – A2) (2.10) a1*= 0,5055 + 0,00595 (6,5 – A2) (2.11) k* = 0,2711 + 0,01858 (2,5 – A2) (2.12)

dimana A adalah altitude dari pengamatan dalam kilometer. Faktor koreksi berpengaruh terhadap a0*, a1*, dan k* dimana r0= a0/ a0*, r1= a1/ a1*, dan rk= k/k* didapat dari tabel berikut:

Page 30: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

17

Tabel 2.1 Faktor Koreksi pada Iklim yang Berbeda

Sehingga untuk periode dalam satu jam , radiasi langsung pada horizontal dalam kondisi clear sky adalah:

Icb = Io τb cos �z (2.13)

dengan I0 dapat dihitung dari persamaan berikut ini:

(2.14)

dimana : Gsc = konstanta matahari, besarnya 1353 W/m2 ω1 = sudut jam (hour angle) matahari pada awal

pengamatan ω2 = sudut jam (hour angle) matahari pada akhir

pengamatan

Perlu juga mengestimasi radiasi sebaran dalam kondisi clear sky yang berfungsi untuk menghitung radiasi total. Liu dan Jordan (1960) mengembangkan persamaan empiris antara transmisivitas untuk radiasi langsung dengan radiasi sebaran untuk kondisi ini, yaitu:

Page 31: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

18

τd = 0,2710 – 0,2939τb (2.15)

Pada kondisi nyata atau tidak pada kondisi clear sky, besarnya radiasi diffuse tergantung pada kondisi kecerahan langit yang disebut dengan indeks kecerahan (kT) yang dapat dihitung dari persamaan:

0I

IkT

(2.16)

dimana : I = radiasi matahari total pada permukaan horizontal di bumi tiap jam (watt/jam).

I0 = radiasi matahari total pada permukaan datar di luar atmosfer bumi tiap jam (watt/jam).

Harga I dapat dihitung dengan alat ukur yaitu solarimeter atau pyranometer. Sedangkan harga I0 didapat dari persamaan 2.14. Bila harga (kT) diketahui maka harga radiasi diffuse di permukaan bumi dapat dihitung dengan persamaan:

Id = I (1 – 0,249kT) untuk kT < 0,35 (2.17)

Id = I (1,557 – 1,84kT) untuk 0,35< kT < 0,75 (2.18)

Id = I (0,177) untuk kT > 0,75 (2.19)

Semua persamaan radiasi matahari diatas berlaku untuk kondisi permukaan horizontal. Sehingga radiasi total pada permukaan bidang datar horizontal dapat dihitung dengan persamaan:

I = Ib + Id (2.20)

2.4 Kolektor Surya Kolektor surya merupakan suatu peralatan untuk

menampung radiasi energi surya sekaligus mengubahnya menjadi energi panas, untuk kemudian digunakan secara langsung atau disimpan terlebih dahulu pada suatu unit penyimpanan.

Page 32: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

19

2.4.1 Kolektor surya pelat datar Kolektor surya plat datar merupakan bentuk dari kolektor yang paling sederhana. Kolektor surya pelat datar umumnya terdiri dari rangka sebagai kedudukan komponen-komponen kolektor, penutup transparan berfungsi untuk mengurangi kerugian panas akibat konveksi dan radiasi dari pelat penyerap ke lingkungan luar, pelat penyerap sebagai alat untuk menyerap radiasi matahari, pipa atau saluran fluida untuk tempat fluida kerja. Kolektor surya pelat datar menggunakan prinsip konstruksi dimana dibedakan atas letak fluida kerja yang dipanaskan. Ada fluida kerja yang mengalir diatas pelat kolektor dan ada juga yang mengalir di bawah pelat kolektor. Disamping hal tersebut kolektor surya juga dilengkapi dengan insulasi pada bagian tertentu yang digunakan untuk mengurangi rugi panas ke lingkungan. Kolektor surya pelat datar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas pada tingkat rendah sampai menengah. Keuntungan kolektor pelat datar bila dibandingkan dengan kolektor jenis lain adalah konstruksinya, tidak memerlukan pengarah atau reflektor, serta biaya pembuatan dan pemeliharaan relatif rendah. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dari kolektor tersebut, diantaranya adalah: 1. Penutup kolektor

Penutup kolektor berada pada bagian atas dari pelat kolektor. Bagian ini merupakan bagian dari kolektor yang pertamakali menerima radiasi sebelum ke pelat kolektor. Bahan yang digunakan untuk penutup biasanya tidak berwarna atau transparan. Pemilihan tipe penutup kolektor seperti ini diharapkan nantinya akan memiliki sifat transmisivitas tinggi dengan absortivitas dan reflektivitas serendah mungkin. Seperti halnya cahaya yang menimpa subuah benda akan mengalami tiga kemungkinan, yaitu dipantulkan sebesar ρ (reflektivitas), diserap sebesar α (absorsivitas), dan diteruskan sebesar τ (transmisivitas).

Page 33: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

20

Hubungan antara ketiga sifat tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

ρ + α + τ = 1 (2.21)

2. Pelat Penyerap Unjuk kerja pelat penyerap sangat berpengaruh terhadap

efisiensi kolektor, dimana berkas radiasi yang menimpanya dapat ditampung dan diubah menjadi energi bentuk panas yang berguna. Pelat penyerap yang ideal memiliki absortivitas tinggi guna menyerap radiasi surya dengan sebaik mungkin. Berkas radiasi surya yang menimpa kolektor, pertama akan menembus penutup baru kemudian menimpa pelat penyerap. Radiasi ini sebagian diserap oleh pelat penyerap dan sebagian lagi dipantulkan kembali. Pantulan dari pelat penyerap ini akan kembali dipantulkan oleh penutup kolektor, sehingga akan terjadi proses pemantulan yang berulang. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.7 dimana τ adalah transmisivitas penutup dan α adalah absortivitas anguler pelat penyerap.

(2.22)

Apabila sejumlah energi radiasi menimpa kolektor, maka energi sebesar (τα) akan diserap oleh pelat penyerap dan sebesar (1-α) τ dipantulkan kembali ke penutup. Pantulan dari pelat penyerap dianggap sebagai hambur, sehingga (1-α) τ yang mengenai penutup merupakan radiasi hambur dan (1-α) τρd dipantulkan kembali ke pelat penyerap. Proses pemantulan tersebut akan terus berulang. Maksimum energi yang dapat diserap oleh kolektor adalah:

(��) = �� �[(1 − �)��]� =��

1 − (1 − �)��

���

Page 34: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

21

dimana (τα) adalah transmitansi absorbtansi product. Dari hasil penelitian bahwa harga (τα) sangat mendekati 1,01.τ.α, sehingga dalam pemakaian seringkali harga ini dipakai, dengan demikian persamaannya menjadi:

(τα)ave = 1,01 x τ . α (2.23)

Gambar 2.7 Penyerapan radiasi surya oleh kolektor pelat datar

Perkalian transmisivitas-absorbtivitas rata-rata (τα)ave, didefinisikan sebagai perbandingan radiasi surya yang menimpa, GT. Sehingga jumlah radiasi yang dapat diserap oleh permukaan pelat (S) adalah:

S = (τα) GT = 1,01.τ.α. GT (2.24)

2.4.2 Proses perpindahan panas pada kolektor Energi berguna yang dihasilkan dapat dinyatakan sebagai radiasi surya yang diterima pelat penyerap dikurangi dengan kerugian panas yang terjadi. Sejumlah energi yang diserap alat penyerap panas (S) akan memanaskan plat tersebut sepanjang arah aliran fluida hingga bertemperatur sama dengan temperatur pelat penyerap. Kehilangan energi panas dari kolektor ke lingkungan dinyatakan sebagai koefisien perpindahan panas total (UL) dikalikan perbedaan antara temperatur rata-rata pelat (Tp.m) dengan temperatur lingkungan (Ta). Dalam keadaan tunak, persamaan dasar kesetimbangan energi keluaran yang berguna

Page 35: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

22

dari kolektor merupakan perbedaan nilai dari radiasi yang diserap dan kerugian panas yang dinotasikan sebagai berikut:

Qu = Ac [S – UL(Tp.m – Ta)] (2.25)

dimana: Qu = energi yang berguna atau useful energy (W) Ac = luasan pelat kolektor (m2) S = energi yang diserap alat penyerap atau pelat

kolektor (W/m2) UL = koefisien perpindahan panas total (W/m2 C) Tp.m = temperatur rata-rata pelat (C) Ta = temperatur lingkungan (C)

Kehilangan panas dari kolektor ke lingkungan dapat melalui cara konduksi, konveksi dan radiasi, untuk menyelesaikan masalah perpindahan panasnya, analisa alat pengering gabah ini menggunakan pendekatan konsep tahanan termal. Secara umum sebuah kolektor pelat datar dengan satu lapis penutup tahanan thermalnya dapat digambarkan seperti pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Tahanan termal kolektor

Page 36: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

23

Dimana notasi a menyatakan lingkungan, b adalah bagian bawah kolektor, c adalah bagian penutup kolektor, p adalah pelat.

Kerugian energi tiap satuan luas melalui sisi atas kolektor yang sama dengan perpindahan panas dari pelat penyerap ke penutup, yaitu:

1

11

44

,

cp

cpcpcpatasloss

TTTThq

(2.26)

dimana: hp-c = koefisien perpindahan panas konveksi antara pelat dan penutup (W/m2K)

Tp = Temperatur pelat penyerap (K) Tc = Temperatur penutup transparan (K) σ = konstanta Stefan-Boltzman = 5,67 x 10-8

W/m2K4

εp = emisivitas pelat penyerap εc = emisivitas penutup kolektor

Untuk menyederhanakan persamaan kerugian energi tersebut, persamaan radiasi dapat dilinierkan, maka dapat digunakan perpindahan panas radiasi, dan persamaan 2.26 menjadi:

qloss,atas = ( hp-c + hr,p-c )( Tp – Tc ) (2.27) dimana:

1

11

22

,

cp

cpcpcpr

TTTTh

(2.28)

Sehingga tahanan termal total dari pelat penyerap ke penutup (R2) adalah:

cprcp hhR

,2

1

(2.29)

Page 37: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

24

Bila konveksi yang terjadi pada kolektor pelat datar

adalah konveksi bebas, biasanya analisa perpindahan panasnya

dikaitkan dengan parameter-parameter tak berdimensi seperti

bilangan Nusselt (Nu), Rayleigh (Ra) dan Grashof yang

merupakan perbandingan bilangan Rayleigh dan bilangan Prandtl

(Pr):

k

LhNu

. (2.30)

.

.'.. 3LTgRa

(2.31)

Pr (2.32)

dimana: h = koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2K) L = jarak antara pelat dan penutup (m) k = konduktivitas panas fluida (W/mK) g = konstanta gravitasi bumi (m/s2) ΔT = perbedaan temperatur antara pelat dan penutup (K) υ = viskositas kinematis fluida (m2/s) α = faktor penyebaran panas (m2/s) β’ = koefisien ekspansi volumetrik (untuk gas ideal = 1/T)

penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan Holland dkk (1976) memberikan hubungan antara bilangan Nusselt dan bilangan Rayleigh sebagai berikut:

1

5830

cos.

cos.

.86,1sin.17081

cos.

1708144,11

3/16,1

Ra

RaRaNu

(2.33)

Pangkat positif pada persamaan diatas berarti bahwa hanya harga positif yang diperhitungkan, apabila bernilai negatif maka dianggap sama dengan nol. Koefisien konveksi perpindahan panas dari penutup ke lingkungan didasarkan pada angin yang berhembus diatas

Page 38: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

25

penutup, seperti pada persamaan yang didasari oleh Watmuff dkk, yaitu:

hw = 2,8 + 3,0Vw (2.34)

dimana: hw = koefisien perpindahan panas konveksi karena

angin (W/m2 C) Vw = merupakan kecepatan angin yang berhembus (m/s)

Tahanan radiasi diatas penutup dihitung dari pertukaran radiasi yang terjadi dengan langit pada temperatur Ts, yaitu:

ac

scscsccacr

TT

TTTTTTh

22

,.

(2.35)

Untuk menentukan temperatur langit (Ts), Swinbank memberikan pendekatan yang didasarkan pada temperatur udara sekitar (Ta), yaitu dengan hubungan persamaan:

Ts = 0,0552 Ta1,5 (2.36)

Sehingga tahanan termal dari penutup ke lingkungan (R1) adalah:

acrw hhR

,1

1

(2.37)

Jadi, koefisien kehilangan energi sisi atas (Ut) adalah:

21

1

RRUt

(2.38)

Kehilangan energi yang melalui dasar kolektor dinyatakan dengan R3 dan R4, dimana R3 menyatakan tahanan terhadap aliran panas yang melalui isolator, dan R4 merupakan tahanan termal terhadap konveksi dan radiasi ke lingkungan bawah kolektor. Harga R4 dapat dianggap nol, sehingga tahanan aliran panas hanya yang

Page 39: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

26

melalui isolator. Dengan demikiaan koefisien kehilangan energi sisi bawah (Ub) adalah:

H

k

RUb

3

1

(2.39)

Dimana k adalah konduktivitas termal dari isolator dan H adalah ketebalan dari isolator. Pada umumnya evaluasi dari kehilangan panas dari samping (edge loses) sangat sulit. Dalam sistem yang mempunyai desain baik, edge loses seharusnya mempunyai nilai yang relatif kecil dan tidak perlu diperhitungkan dengan tingkat akurasi yang besar. Tabor (1958) merekomendasikan ketebalan insulasi sisi samping disamakan dengan ketebalan insulasi bagian bawah kolektor. Kemudian kehilangan panas arah samping dapat diestimasi dengan mengansumsikan aliran panas hanya satu dimensi (one dimensional sideways heat flow) sikitar keliling dari sistem kolektor. Kehilangan panas melewati sisi samping dipengaruhi oleh luasan kolektor. Jika koefisien kehilangan panas luasan produk adalah (UA)edge, maka koefisien kehilangan panas samping adalah:

cc

edgee

A

tlpHk

A

UAU

2/)( (2.40)

dimana: k = konduktivitas dari bahan insulasi (W/mC) H = tebal insulasi sisi samping (m) 2(p+l) = keliling dari pelat kolektor (m) t = tebal pelat (m) Ac = luasan kolektor (m2)

Koefisien kehilangan panas total dari kolektor (UL) adalah penjumlahan dari koefisien kehilangan panas atas, bawah dan samping.

UL = Ut + Ub + Ue (2.41)

Page 40: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

27

Pada persamaan 2.25, masalah yang terdapat pada hal tersebut adalah menghitung atau mengukur besarnya temperatur rata-rata pelat (Tpm) karena tergantung desain dari kolektor, kedatangan radiasi surya (incident solar radiation), dan kondisi fluida memasuki kolektor. Ada beberapa pendekatan pada persamaan dasar yang dapat digunakan, nantinya energi berguna yang diterima (qu) dapat dinyatakan dengan sebuah parameter yang disebut collector heat removal factor, yang dapat analisa dari prinsip dasar atau pengukuran eksperimen. Collector heat removal factor (FR) merupakan sebuah bilangan yang menyatakan hubungan antara energi berguna aktual dari kolektor terhadap energi yang diterima jika seluruh permukaan kolektor pada suhu fluida masuk. Persamaan dari bilangan ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

pLc CmFUA

Lc

pR e

UA

CmF

/'1 (2.42)

dimana: ṁ = laju aliran massa total pada kolektor (kg/s) Cp = kapasitas panas jenis fluida pada tekanan

konstan (kJ/kg C) F’ = faktor efisiensi kolektor Sehingga energi yang berguna dapat dituliskan sebagai berikut:

Qu = Ac FR [S – UL(Ti – Ta)] (2.43)

Hottel dan Whillier (1958), Whillier (1977), dan Bliss (1959) telah mengembangkan beberapa hubungan general untuk macam-macam desain susunan pipa dan kolektor. Dimana nilai dari faktor efisiensi kolektor yaitu:

Page 41: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

28

FDW

W

C

WUW

DDh

WUF

bond

L

L

)(

1

1

1'

(2.44)

dimana: W = jarak antar pipa (m) D = diameter pipa (m) F = faktor efisiensi sirip kolektor UL = koefisien kehilangan panas total dari kolektor = Ut + Ub

h = koefisien perpindahan panas antara pipa dengan fluida kerja

Dengan faktor efisiensi sirip kolektor dapat dihitung dengan:

2

2tanh

DWm

DWm

F

(2.45)

dimana: m = faktor sambungan pipa dengan pelat kolektor(UL/(k.δ))0,5 k = konduktivitas termal dari sambungan pipa dengan pelat kolektor δ = tebal pelat

Sirkulasi dalam kolektor dimungkinkan apabila pelat kolektor cukup panas untuk menimbulkan perbedaan densitas antara fluida masuk kolektor dan keluar kolektor, termasuk saat fluida masuk ke tangki penyimpanan dari kolektor dan keluar dari tangki menuju kolektor. Perbedaan densitas merupakan fungsi dari perbedaan temperatur, dan laju alir massa adalah fungsi dari panas yang diterima dari kolektor yang menyebabkan perbedaan temperatur.

Page 42: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

29

Terdapat dua alternatif metode untuk memodelkan performansi dari kolektor dalam sistem sirkulasi natural. Pertama adalah dengan menganalisa dari distribusi temperatur dan densitas kemudian menghasilkan laju aliran berdasarkan perhitungan perbedaan tekanan. Kedua, dengan mengansumsikan peningkatan temperatur konstan dari air yang mengalir melewati kolektor dan menghitung laju alir masa yang akan menimbulkan perbedaan temperatur fungsi panas yang diterima. Selain persamaan 2.43, persamaan lain yang dapat menentukan dari energi berguna adalah:

Qu = ṁCp(To – Ti) = ṁCpTf (2.46)

Kemudian digunakan persamaan 2.43 dan 2.46 untuk menentukan nilai dari ṁ:

fp

aiLRc

TC

TTUSFAm

(2.47)

Persamaan ini dapat diselesaikan jika F’ tidak terikat oleh laju aliran, FR dari persamaan 2.42 dimasukkan ke dalam persamaan 2.47 dan mendapatkan persamaan untuk mencari ṁ sebagai berikut:

aiL

ioLp

cL

TTUS

TTUC

AFUm

1ln

'

(2.48)

2.5 Tangki Penyimpanan Pemanas Air Tenaga Surya Energi matahari merupakan sumber energi yang tergantung pada waktu dan kebutuhan umtuk variasi dari aplikasi yang bergantung pada waktu. Energi atau hasil dari media penyimpan bergantung pada proses sistem tenaga surya, komponen utaa seperti kolektor surya, media penyimpanan, peralatan konversi seperti pengondisi udara atau mesin, muatan beban, dan sistem kontrol. Performa dari setiap komponen

Page 43: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

30

tergantung pada komponen lainnya. Keterikatan dari performa kolektor kolektor pada temperatur menyebabkan keseluruhan sistem berpegang pada temperatur. Dalam pemanasan tipe pasif, kolektor dan tangki penyimpanan merupakan satu kesatuan dengan struktur bangunan. Performa dari dinding tangki dalam sistem pemanasan pasif saling tergantung dengan energi yang diserap dari kolektor. Energi yang tersimpan optimum dari tangki penyimpanan tergantung pada ketersediaan radiasi yang berdasarkan waktu.

Energi panas dapat disimpan sebagai panas sensibel atau panas laten. Sistem penyimpanan panas sensibel memanfaatkan kapasitas panas dan perubahan suhu bahan selama proses pengisian atau pemakaian. Suhu bahan penyimpanan meningkat ketika energi diserap dan turun ketika energi terpakai. 2.5.1 Media penyimpan panas

Penyimpan panas dapat diklasifikasikan meurut media penyimpanannya, diantaranya adalah cairan, padat, dan gabungan antara cairan dan padatan. 1. Media penyimpanan berupa cairan

Beberapa keuntungan dari media penyimapan ini adalah: Air melimpah dan murah. Mudah untuk perawatan, tidak beracun dan tidak mudah

terbakar. Memiliki sifat transportasi yang sangat baik,

konduktivitas termal. Dapat digunakan baik sebagai media penyimpanan dan

fluida kerja sehingga menghilangkan penambahan alat penukar panas

Proses penyimpanan dan pemakaian energi dapat terjadi secara bersamaan.

Kekurangan: Air dapat membeku di bawah 0oC atau mendidih diatas

100oC, hal ini menyebabkan membatasi kisaran suhu kerja medium.

Merupakan media korosif.

Page 44: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

31

Sulit untuk stratifikasi. Memiliki tegangan permukaan yang rendah dan

berpotensi menyebabkan kebocoran. 2. Media penyimpanan berupa benda padat Media padatan yang paling sering digunakan adalah batu dengan sistem rock bed, dimana batu tersusun secara keseluruhan hingga memenuhi media penyimpanan. Pada dasarnya fluida kerja yang digunakan adalah berupa udara. Kerugian dan kekurangan dari media penyimpan ini adalah: Keuntungan:

Mudah perawatan, tidak beracun dan tidak mudah terbakar.

Dimungkinkan dapat bekerja pada temperatur tinggi. Tidak ada masalah pembekuan dan korosi

Kerugian Volume dari penyimpanan lebih besar Penurunan tekanan (pressure drop) yang besar

3. Media penyimpanan gabungan Media penyimpanan padat dan cair dapat dikombinasikan dengan beberapa cara. Salah satu cara adalah dengan menggunakan rock bed storage dan tangki air bersama-sama (sistem hibrida). Penyimpanan sistem dengan tangki air yang dikelilingi oleh batu telah digunakan untuk pemanas ruangan bertenaga surya. Tiga dari sistem hybrid telah dipelajari oleh Atomics International (USA) yang terdapat pada gambar 2.9.

Gambar 2.9 Sistem penyimpanan hybrid oleh Atomics International

Page 45: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

32

2.5.2 Penyimpan panas air Untuk kebanyakan pemanas air tenaga surya, air merupakan material yang ideal untuk menyimpan panas. Energi yang ditambahkan dan keluar dari tipe penyimpanan ini merupakan media penyimpanan itu sendiri, hal ini menghilangkan penurunan temperatur antara fluida yang disalurkan dengan yang ada di dalam penyimpanan. Tipikal sistem yang digunakan dapat digambarkan oleh sistem pemanas air seperti pada gambar 2.10.

Gambar 2.10 Tipikal sistem penggunaan tangki penyimpanan air

Dari gambar tersebut, sirkulasi air melewati kolektor untuk menambah energi dan dikeluarkan ke penggunaan beban untuk menguranginya. Kapasitas energi yang tersimpan dari air (atau cairan lainnya) penyimpanan pada temperatur yang sama atau uniform (contohnya pada tangki yang bercampur keseluruhan atau tidak ada penggolongan temperatur di dalam tangki) beroperasai pada perbedaan temperatur yang di tuliskan dalam persamaan:

Qs = (mCp)sΔTs (2.49) dimana Qs adalah kapasitas panas total untuk siklus operasi bertemperatur antara ΔTs dan m adalah massa dari air. Untuk tipe tangki yang nonstratified atau tak ada perbedaan temperatur tiap lapisan tangki arah vertikal dapat

Page 46: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

33

dilihat pada gambar 2.11 dan keseimbangan energi dari tangki adalah:

'asssus

sp TTUALQdt

dTmC

(2.50) Dimana Qu dan Ls adalah laju dari penambahan atau pengurangan energi dari kolektor ke beban dan T’

a adalah temperatur lingkungan.

Gambar 2.11 Penyimpanan unstratified dari massa m beroperasi

tergantung pada waktu temperatur Ts dan temperatur lingkungan T’a

Persamaan (2.50) perlu diintegral tiap waktu untuk menentukan performa dari unit penyimpan panas dan proses radiasi. Ada banyak cara yang mungkin untuk melakukannya. Menggunakan Euler intergration menjadi:

'ssssu

spss TTUALQ

mC

tTT

(2.51)

demikian temperatur akhir untuk satu jam dapat dihitung pada awal, dengan mengasumsi bahwa temperatur tidak berubah selama satu jam. Tangki air mungkin beroperasi dengan stratification yang signifikan, dimana bagian atas dari tangki lebih panas dari pada bagian bawah. Dalam kasus ini tangki bisa dimodelkan dalam

Page 47: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

34

beberapa bagian dengan pembagian sebanyak N nodal (bagian). Hasil ditentukan dari persamaan diferensial N yang dapat ditentukan dari temperatur dari N sebagai fungsi waktu. Untuk memformulasikan persamaan ini, memerlukan asumsi bagaimana distribusi air yang memasuki tangki dengan beberapa nodal. Contohnya pada tangki lima nodal seperti pada gambar 2.12, air memasuki tangki dari kolektor pada temperatur To besarnya diantara Ts2 dan Ts3. Itu dapat diasumsikan seluruh air yang masuk akan menempati nodal 3, dimana densitasnya hampir sama. Dapat dikatakan air masuk ke nodal tiga atau menyebar ke nodal 1, 2, dan 3. Level stratifikasi hanya terjadi apabila terdapat distribusi temperatur air yang cukup signifikan. Model stratifikasi yang tinggi dapat terlihat pada gambar 2.12 dan temperatur bercampur penuh pada masing-masing nodal, itu dimungkinkan untuk membatasi kisaran dari derajat stratifikasi.

Gambar 2.12 Tangki lima nodal dengan Ts2> Tc,o> Ts3

Page 48: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

35

Untuk tangki tiga nodal seperti gambar 2.13, aliran ke kolektor selalu meninggalakn tangki dari bagian bawah, nodal 3, dan aliran ke luar untuk pemakaian dari atas, nodal 1. Aliran yang dari kolektor akan menuju nodal yang paling mendekati, tetapi kurang dari temperatur keluar kolektor. Misal terdapat tiga nodal dengan temperatur masing-masing 75, 50, dan 25, yang tentunya paling panas berada di atas. Air dari kolektor yang temperatur lebih kecil dari 50 akan menuju nodal 3dan bila diantara 75 dan 50 akan menuju nodal 2.

Gambar 2.13 Stratifikasi tiga nodal pada tangki penyimpanan

Fungsi kontrol kolektor (Fi

c) dapat dianggap sebagai penentu nodal yang mana yang akan menerima air dari kolektor, dan fungsi kontrol beban (Fi

L) digunakan untuk menentukan nodal yang mana akan menerima beban. Kesetimbangan energi pada nodal i dapat di tuliskan sebagai berikut:

Page 49: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

36

(2.52)

Dengan besarnya jumlah nodal dari tangki yang diberikan pada persamaan 2.52 merepresentasikan level stratifikasi yang tinggi merupakan hal yang mungkin tidak dapat tercapai dalam percobaan atau eksperimen. Sangat sedikit eksperimen yang mendukung untuk menggunakan model level stratifikasi tinggi. 2.6 Performansi Perhitungan dari performansi kolektor adalah mengenai kolektor efisiensi, didefinisikan sebagai rasio dari energi berguna dengan energi yang diterima dari kolektor surya pada periode waktu tertentu terhadap datangnya energi surya pada waktu yang sama. Energi terserap:

yaitu energi yang diserap oleh kolektor tiap satuan meter persegi yang dihitung dengan persamaan:

S = 1,01 τ . α .GT (2.53)

Energi keluar dari kolektor: yaitu energi yang keluar dari kolektor setelah energi diterima dikurangi loses yang terjadi.

Qu = Ac FR [S – UL(Ti – Ta)] (2.54)

Efisiensi Kolektor

Efisiensi Kolektor adalah efisiensi pengumpulan panas yang

dihasilkan kolektor

dGA

dQ

Tc

uk

(2.55)

Page 50: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

37

Efisiensi termal dari penyimpaan energi untuk pemanas air tenaga surya dapat didefinisikan sebagai rasio dari panas yang memasuki tangki dengan panas yang keluar dari tangki. Panas yang keluar dari tangki akan lebih rendah dibanding dengan panas yang masuk. Dalam kasus penyimpanan panas, suhu media disimpan turun karena kehilangan panas dan karena energi yang tersedia pada suhu yang lebih rendah. Definisi efisiensi dengan kata lain dapat diartikan sebagai rasio antara ketersediaan energi maksimum dengan ketersediaan energi dibebankan.

Energi tersimpan Merupakan energi yang disimpan pada tangki dari proses pemanasan pada kolektor surya

Qs = (mCp)sTs

Efisiensi tangki penyimpanan (storage) adalah efisiensi yang dihaslikan dari energi tersimpan dalam tangki terhadap panas yang dikeluarkan dari kolektor.Energi tersimpan

dQ

dQ

u

ss

(2.57) Efisiensi total

adalah hasil perkalian antara efisiensi kolektor dengan efisiensi tangki penyimpanan

Tc

s

u

s

Tc

uskt

GA

Q

dQ

dQ

dGA

dQ

(2.56)

Page 51: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

38

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 52: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

39

BAB III METODOLOGI

Upaya peningkatan efisiensi dari solar kolektor sudah

banyak dijumpai, mulai dari penambahan reflektor, modifikasi cover, plat absorber dan insulasi. Sedangkan untuk tangki penyimpanan biasanya hanya ditambahkan material insulasi yang menyelubungi tangki tersebut. Namun tangki penyimpanan tersebut terkadang masih terdapat loses berupa panas yang tergantung dari material insulasi itu juga. Sistem penyimpan panas sering menggunakan material padat seperti batu, beton, dan batako. Namun, banyak dijumpai sekarang material penyimpanan panas yang dapat berubah fase atau sering disebut Phase Change Material (PCM).

Perlatan yang akan digunakan dibuat seminimal mungkin guna pembuatannya cukup mudah dilakukan dan diaplikasikan oleh masyarakat golongan menengah kebawah. Pada percobaan kali ini tangki penyimpan panas menggunakan kapasitas panas dari material berupa batu kerikil. Fluida yang digunakan adalah air yang disirkulasikan dari tangki penyimpanan melalui solar kolektor dan kembali ke tangki penyimpanan. Batu kerikil yang terdapat di dalam tangki menerima energi panas yang berasal dari air panas yang keluar melalui solar kolektor. Ketika solar kolektor sudah tidak menerima panas dari matahari, batu kerikil yang sudah menyimpan energi tersebut digunakan untuk memanasi air yang didalam tangki yang mengalami kehilangan panas, dapat dikatakan bahwa batu kerikil juga dapat mengurangi kehilangan panas pada malam hari dan membuat temperatur air tetap hangat lebih lama.

3.1 Perencanaan Penelitian 3.1.1 Kebutuhan material Desain pemanas air ini meliputi dua tahap yaitu desain tangki penyimpanan dan luas permukaan kolektor surya. Desain dari tangki dipengaruhi oleh kapasitas dari tangki. Kapasitas dari tangki air tergantung dari kebutuhan air yang diperlukan.

Page 53: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

40

Volume air yang dibutuhkan: Kebutuhan penyimpanan dikhususkan untuk keperluan mandi tiap harinya. Rata-rata kebutuhan air untuk mandi (bath or shower) perharinya tiap orang membutuhkan 30 liter atau 0,03 m3 air. Kriteria desain yang ada untuk volume pemakaian air pada tangki penyimpan panas sebesar 140-300 liter untuk 4-5 orang dalam kondisi sumber energi panas hanya berasal dari energi surya. Jadi, volume air yang dibutuhkan untuk penyimpanan yaitu sebesar:

Va = jumlah orang x volume air yang dibutuhkan per orang

Massa air Massa air (ma) dihitung pada tekanan dan temperatur konstan yang nantinya tergantung pada massa jenis dari air (ρa) dan volume air (Va), maka massa dari air tersebut adalah:

�� = �� . ��

3.1.2 Skema Percobaan Rangkaian peralatan pemanas air tenaga surya disusun

seperti yang terlihat pada gambar 3.1. Selanjutnya dibuat sebuah prototipe alat, dan dilakukan pengujian.

(a)

Page 54: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

41

(b)

Gambar 3.1 Skema peralatan kolektor surya dengan tangki penyimpanan: (a) tampak samping, (b) tampak atas

Keterangan gambar: 1. Penutup kolektor surya (cover) 2. Insulasi pada kolektor surya 3. Pelat kolektor surya 4. Saluran air keluar kolektor surya dan masuk ke tangki

penyimpanan 5. Saluran air masuk kolektor surya dan keluar ke tangki

penyimpanan 6. Katup penutup saluran air yang masuk ke tangki 7. Katup penutup saluran air yang masuk ke kolektor 8. Insulasi pada tangki penyimpanan 9. Tangki penyimpanan 10. Material penyimpan panas tambahan pada tangki

Pada penelitian ini digunakan passive solar water heater,

dimana tidak menggunakan energi tambahan atau eksternal untuk membuat air bersirkulasi, peralatan tambahan seperti pompa. Peralatan ini menggunakan prinsip natural konveksi, dengan memanfaatkan perbedaan densitas dan gaya gravitasi bumi akan menyebabkan aliran air pada SWH. Aliran konveksi alami dapat terlihat dengan tanda panah ( ).

Page 55: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

42

3.2 Peralatan dan Bahan Adapun bahan yang digunakan adalah:

1. Plat Absorber, digunakan untuk menyerap panas matahari yang dicat dengan warna hitam pekat, karena secara prinsip warna hitam dapat menyerap panas tanpa menimbulkan efek radiasi pantulan ke atmosfer kembali. Plat absorber yang digunakan adalah jenis pelat daar, dengan perancangan alat yang akan di bentuk dengan ukuran sebagai berikut:

a. Panjang Plat Absorber = 150 cm b. Lebar Plat Absorber = 75 cm c. Tebal Plat Absorber = 0,3 mm

2. Pipa Kolektor, digunakan untuk menyerap panas matahari yang dicat dengan warna hitam pekat, karena secara prinsip warna hitam dapat menyerap panas tanpa menimbulkan efek radiasi pantulan ke atmosfer kembali. Dengan demikian penulis mencoba merancang alat yang akan dibentuk dengan ukuran sebagai berikut:

a. Diameter Luar Pipa = 16 mm b. Diameter Dalam Pipa = 14 mm c. Jarak antara Pipa Kolektor = 187,5 mm d. Jumlah Pipa Kolektor = 4 buah

3. Isolator, digunakan untuk mengisolir panas matahari yang ditangkap oleh kolektor. Dalam pembuatan ini penulis menggunakan styrofoam (gabus) pada sisi kolektor bagian bawah dan samping

a. Tebal insulasi = 5 cm

4. Glass Cover (penutup kaca), digunakan untuk mengurung suhu udara panas yang berada di dalam kolektor agar tidak keluar

a. Panjang Glass Cover = 150 cm b. Lebar Glass Cover = 75 cm c. Tebal Glass Cover = 3 mm

Page 56: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

43

5. Kerangka Kolektor, digunakan untuk menyangga dan sebagai tempat peletakan kolektor surya , terbuat dari bahan kayu dengan ukuran sebagai berikut:

a. Panjang Kerangka Kolektor = 155 cm b. Lebar Kerangka Kolektor = 80 cm c. Tinggi Kerangka Kolektor = 11 cm

6. Tangki Penyimpanan, merupakan tangki penyimpanan air yang digunakan untuk tempat menyimpan panas dari kolektor surya. Tangki ini merupakan tangki yang dijual di pasaran dengan spesifikasi:

a. kapasitas = 250 liter b. tinggi = 80 cm c. diameter = 65 cm d. volume air yang digunakan sebesar 150 liter.

7. Batu kerikil, merupakan material penyimpan panas tambahan yang nantinya akan diletakkan di dalam tangki penyimpanan. Batu kerikil yang digunakan adalah tipe limestone (batu koral). Disediakan batu sebanyak 100 kg.

Sedangkan peralatan ukur yang digunakan pada pengujian kali ini adalah:

1. Pyranometer, digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari yang mencapai bidang. Untuk pembacaan pyranometer digunakan multimeter digital dengan ketelitian 0,01 mV

2. Anemometer, digunakan untuk mengukur kecepatan angin yang nantinya berkaitan dengan perhitungan kehilangan panas

3. Thermocouple digital, digunakan untuk mengetahui masing–masing temperatur di setiap titik pengambilan data yang sudah ditentukan

4. Rangkaian thermoselector, digunakan sebagai switch untuk masing–masing titik thermocouple.

Page 57: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

44

Gambar 3.2 Pyranometer Gambar 3.3 Anemometer digital

Gambar 3.4 Batu yang digunakan dalam penelitian

3.3 Prosedur Pengujian Ada beberapa fokusan pada prosedur percobaan kali ini.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur yang dilakukan selama pengujian adalah sebagai berikut:

Percobaan dilakukan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri-Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dengan letak geografis 7,170 LS dan 112,470 BT. Gambar 3.2 menggambarkan letak geografis dari Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS yang didapat dari software Google Maps.

Gambar 3.5 Thermocouple digital

Page 58: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

45

Gambar 3.6 Letak geografis Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS berdasarkan

software Google Maps

Dilakukan lima kali pengujian. Pengujian dilakukan berdasarkan jumlah material

penyimpan panas tambahan pada tangki. Variasi pada penelitian kali ini adalah massa dari batu, dan dipilih lima jumlah massa batuan yang berbeda.

Waktu pengujian dimulai dari jam 07.00 WIB. Pada saat matahari tenggelam katup ditutup.

Langkah-langkah pada pengujian ini adalah sebagai berikut: A. Tahap Persiapan

1. Solar kolektor dan tangki diatur seperti pada instalasi percobaan.

2. Katup saluran air dibuka. 3. Saluran air dicek kebocoranya dengan mengisi air pada

saluran air yang ada. 4. Pengecekan peralatan dilakukan untuk memastikan

peralatan berfungsi dengan baik, yang meliputi pyranometer, anemometer, thermocouple digital, thermometer laser.

5. Pengambilan data siap dilakukan

Page 59: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

46

B. Tahap Pengambilan Data 1. Volume air pada tangki diatur sebanyak 150 liter. 2. Variasi dilakukan dengan menambahkan batu kerikil.

Penambahan batu kerikil yaitu sebesar 0 kg, hingga 100 kg dengan kenaikan massa sebesar 25 kg. Batu ditempatkan di dasar tangki penyimpanan.

3. Pengambilan data dilakukan pada pukul 07.00 hingga 02.00 WIB dengan selang waktu 1 jam.

4. Pengukuran yang dilakukan meliputi intensitas surya (IT), temperatur pelat (Tp), temperatur penutup (Tc), temperatur air masuk kolektor (Ti), temperatur air keluar kolektor (To), temperatur udara luar (Ta), temperatur tangki (Ts), kecepatan angin (Vw), dan ditulis pada lembar data percobaan seperti gambar 3.7.

5. Keran penghubung antara kolektor surya dengan tangki penyimpanan ditutup ketika matahari tenggelam.

6. Pengukuran pada bagian kolektor surya dilakukan hingga sore hari, tepatnya ketika tidak ada sinar matahari mengenai kolektor surya (saat tidak ada energi masuk). Pengukuran bagian tangki penyimpanan (hanya TS, Ta, Vw) dilakukan hingga pukul 02.00 WIB.

7. Apabila pengambilan data telah selesai, air dan material penyimpan panas tambahan dikeluarkan.

Gambar 3.7 Contoh lembar data percobaan

Page 60: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

47

3.4 Diagram Alir Penelitian Berikut merupakan diagram alir (flow chart) dari

penelitian ini:

Gambar 3.8 Diagram alir penelitian

Page 61: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

48

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 62: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

49

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Alat Penelitian Pemanas Air Tenaga Surya Kolektor surya yang dibuat adalah tipe kolektor surya plat datar dengan satu Glass Cover dan aliran fluida berada di atas pelat absorber. Kolektor surya dirangkai dengan tangki penyimpanan yang disambungkan dengan pipa. Hal tersebut terlihat seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 4.1 Rangkaian alat pengujian pemanas air tenaga surya

Keterangan gambar: 1. Pipa kolektor diatas pelat absorber 2. Saluran air masuk kolektor surya 3. Pelat kolektor surya yang dicat hitam pekat 4. Saluran air keluar kolektor surya 5. Katup penutup saluran air yang masuk ke tangki

Page 63: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

50

6. Tangki penyimpanan yang telah dilapisi insulasi 7. Katup penutup saluran air yang masuk ke kolektor 8. Penutup kolektor berbahan kaca 9. Rangkaian termocouple untuk mengukur temperatur 10. Kerangka kolektor

Sedangkan dimensi kolektor surya tersebut adalah sebagai

berikut:

Panjang kolektor surya (P) : 150 cm Lebar kolektor Surya (L) : 75 cm Tebal pelat (δ) : 0,3 mm Konduktivitas termal pelat : 116 W/mK Jarak antara plat absorber dan Glass Cover (h) : 5 cm Luas kolektor surya (Ac) : 1,125 m2 Pipa pengalir fluida, berjumlah 4 buah terbuat dari

tembaga Diameter Luar (Do) : 1,27 cm Diameter Dalam (Di) : 1,14 cm Panjang (Pp) : 145 cm Konduktifitas termal (kpipa) : 401W/m.K

Glass Cover (kaca penutup), terbuat dari kaca transparan dengan tebal 0,3 cm

Transmisivitas (τc) : 0,79 Emisivitas (εc) : 0,90

Plat absorber terbuat dari seng yang dicat hitam pekat. Absorbsivitas (αp) : 0,98 Emisivitas (εp) : 0,98

Insulasi kolektor, terbuat dari styrofoam dengan tebal (H) 5 cm, konduktifitas termal, kstyrofoam : 0,04 W/m.K

Tangki penyimpanan Kapasitas : 250 Liter Diameter (D) : 65 cm Tinggi (t) : 80 cm

Page 64: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

51

Insulasi tangki, terbuat dari styrofoam dengan tebal 3 cm konduktifitas termal, kstyrofoam: 0,04 W/m.K

4.2 Data Hasil Penelitian Penelitian ekperimental pemanas air tenaga surya dengan

peambahan material penyimpan panas dilakukan di Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS dengan memvariasikan jumlah massa batuan yang ditambahkan ke dalam tangki penyimpanan yaitu sebesar 0 kg, 25 kg, 50 kg, 75 kg, dan 100 kg. Data pengujian dan hasil perhitungan ditampilkan dalam tabel pada lembar lampiran.

4.3 Perhitungan Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan perhitungan

untuk mengetahui performansi dari pemanas air tenaga surya. Kemudian dilakukan analisa berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan.

Adapun data yang digunakan pada contoh perhitungan adalah data yang diambil dari hasil pengujian pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 09.00 WIB, yakni sebagai berikut:

Gambar 4.2 Contoh data yang diambil untuk perhitungan

1. Temperatur udara ambient, Ta : 32,5 0C = 305,5 K 2. Kecepatan angin, Vw : 0,1 m/s 3. Temperatur air dalam tangki, Ts : 36,3 0C = 309,3 K 4. Temperatur pelat absorber, Tp : 88,2 0C = 361,2 K 5. Temperatur kaca penutup, Tc : 52,1 0C = 325,1 K 6. Temperatur masuk kolektor, Ti : 31,2 0C = 304,2 K 7. Temperatur keluar kolektor, To : 45,3 0C = 318,3 K 8. Intensitas matahari, GT : 4,8 mV = 4,8 x faktor konversi

pyranometer W/m2 = 627,5 W/m2

Ta Ts1 Ts2 Ts Vw Ti To Tp1 Tp2 Tp3 Tp Tc1 Tc2 Tc3 Tc

0C 0C 0C 0C m/s 0C 0C 0C 0C 0C 0C 0C 0C 0C 0C mV W/m2

1 07.00 28 30,4 31,9 31,2 0 30 32 48,1 47,7 50,6 48,8 29,3 29,3 32,3 30,3 2,1 275 Cerah

2 08.00 31,5 30,6 38,1 34,4 0,1 30 43,9 71,2 72,5 76,9 73,5 42,3 41,3 43,4 42,3 3,3 431 Cerah

3 09.00 32,5 31,2 41,4 36,3 0,1 31,2 45,3 84,2 88,7 91,8 88,2 49,7 51,6 55,1 52,1 4,8 627 Cerah

4 10.00 35 32,4 45,2 38,8 0,3 31,8 45,5 91,6 96,9 101,3 96,6 57,1 57,6 62,5 59,1 5,7 745 Cerah

5 11.00 36,5 33,7 44,1 38,9 2,2 33,2 44,7 93,2 99 103,6 98,6 56,2 56,8 61,9 58,3 6 784 Cerah

Keterangan CuacaWaktuNoGT

Lembar Data Penelitian

Tanggal: 21 Mei 2015 Massa batu: 0 kg

Page 65: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

52

Dan ada beberapa nilai yang digunakan pada perhitungan, diantaranya adalah:

1. percepatan gravitasi bumi, g : 9,81 m/s2 2. konstanta Stevan-Boltzmann, σ : 5,67x10-8 W/m2 K4

Berikut adalah contoh perhitungan yang dilakukan:

4.3.1 Perhitungan bagian kolektor Perhitungan intensitas radiasi matahari yang mengenai

pelat absorber (S). S = 1,01 . τc . αp . GT S = 1,01 . 0,79 . 0,98 . 627,6 = 490,6 W/m2

Perhitungan koefisien radiasi antara kaca penutup dengan

ambient (hr,c-a). Temperatur langit (sky): Tsky = 0,0552.Ta

1,5 Tsky = 0,0552 (305,5)1,5 =294,8 K

hr,c-a = ac

skycskycskycc

TT

TTTTTT

22.

hr,c-a =

5,3051,325

294,81,325294,81,325294,81,32510.67,5.9,0 228

= 6,09 W/m2K

Perhitungan koefisien konveksi akibat angin pada kaca penutup (hw). Panjang karakteristik kaca:

L =

)75,05,1(2

)75,05,1.(4.4

P

As 1 m

As = luas dari kaca penutup P =keliling dari kaca penutup Temperatur film dari kaca penutup dan ambient:

Tf =

2

1,525,32

2ca TT

42,30C =315,3 K

Page 66: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

53

Berdasarkan Tf, dari tabel Thermophysical properties of gases at atmospheric pressure didapatkan data sebagai berikut: ρ = 1,1181 kg/m3 α = 2,43243E-05 m/s2

μ = 1,91043E-05 Pa.s k = 0,027 W/m.K Pr = 0,70 Sehingga:

ReL= 51091,1

11,01181,1..

LV = 5853

Gr =2

3

2

3.

1.

'..

LT

Tg

v

LTgac

fac

Gr 2

5

3

1181,1

1091,1

16,19.3,315

1.81,9

= 2092196834

RaL = Gr . Pr RaL = 2092196834 . 0,70 = 1462114322

08,61

5853

2092196834

Re 22

L

Gr

Jika 2ReL

Gr<< 1 maka forced convection dan

2ReL

Gr

>> 1 free convection Untuk free convection nilai dari nusselt number adalah: Nu = 0,15 Ra1/3 NuL = 0,15 RaL

1/3=0,15 . (1462114322)1/3 = 170

Page 67: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

54

hw=1

027,0170

L

kNu L = 4,66 W/m2.K

Perhitungan koefisien konveksi antara kaca penutup dengan pelat absorber (hp-c). Koefisien perpindahan panas konveksi antara kaca penutup den pelat absorber yang terjadi adalah konveksi alami (natural convection). Dari tabel Thermophysical properties of gases at atmospheric pressure dengan temperatur rata-rata dari pelat absorber dan kaca penutup:

Tf =

2

2,881,52

2

pTcT 70,20C = 343,2 K

didapat data hasil interpolasi sebagai berikut: ρ = 1,02 kg/m3 α = 0,000029 m/s2

μ = 2,04983.10-5 Pa.s k = 0,03 W/m.K Pr = 0,701

Sehingga:

Ra =

3.1

.3'..LcpT

fTg

v

LcpTg

Ra

000029,002,1

0000204983,0

305,01,36.2,343

1.81,9

= 221663

1

3/1

5830

cos.

cos.

6,1.86,1sin.17081

cos.

1708144,11

Ra

RaRaNu

Page 68: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

55

Dengan β = 00, maka

5,7915830

2216631

221663

1708144,11

3/1

Nu

hp-c=05,0

03,079,5

L

kNu = 3,42 W/m2.K

Perhitungan koefisien radiasi antara pelat absorber dan kaca penutup (hr,p-c).

1

11

22

,

cp

cpcpcpr

TTTTh

19,0

1

98,0

1

1,3252,3611,3252,3611067,5 228

, cprh8,12 W/m2.K

Perhitungan tahanan termal dari penutup ke lingkungan

(R1).

acrw hhR

,1

1

09,666,4

11

R = 0,093 W/m2.K

Perhitungan tahanan termal dari pelat penyerap ke

penutup (R2).

cprcp hhR

,2

1

12,842,3

12

R = 0,0867 W/m2.K

Perhitungan koefisien kehilangan energi sisi atas (Ut).

21

1

RRUt

21

1

RRU t

= 5,57 W/m2.K

Page 69: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

56

Perhitungan koefisien kehilangan panas sisi bawah (Ub).

H

k

RU

styrofoamb

3

1

05,0

04,0bU = 0,8 W/m2.K

Perhitungan koefisien kehilangan panas total (UL). UL = Ut + Ub

UL = 5,57 + 0,8

UL = 6,37 W/m2.K

Perhitungan koefisien konveksi antara pipa kolektor dengan fluida (h). Perpindahan panas konveksi antara kaca penutup den pelat absorber yang terjadi adalah konveksi alami (natural convection). Dari tabel properties of saturated water dengan temperatur rata-rata dari pelat absorber dan kaca penutup:

Tf =

2

3,452,31

2oi TT

38,250C = 311,25 K

didapat data hasil interpolasi sebagai berikut: ρ = 996 kg/m3 α = 1,5E-7 m/s2

μ = 0,00069 Pa.s k = 0,63 W/m.K Pr = 4,57 Sehingga:

Ra =

3

3.

1.

'..DT

Tg

v

DTg f

Page 70: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

57

Ra

7

3

10.5,1996

00069,0

0127,01,14.25,311

1.81,9

= 4290504

1

5830

cos.

cos.

.86,1sin.17081

cos.

1708144,11

3/16,1

Ra

RaRaNu

Dengan β = 00, maka

47,1115830

42905041

4290504

1708144,11

3/1

Nu

h=0127,0

63,047,11

D

kNu = 629 W/m2.K

Perhitungan faktor efisiensi kolektor, (F’). Faktor sambungan pipa dengan pelat kolektor (m).

5,0

.

k

Um L

41,7

001,0116

37,65,0

m

Faktor efisiensi sirip (F)

2

2tanh

DWm

DWm

F

88,0

2

0127,01875,041,7

2

0127,01875,041,7tanh

F

Konduktivitas sambungan termal per-satuan panjang

137280001,0

32429

bkC b

bW/mK

kb = konduktivitas termal dari sambungan pipa-pelat

Page 71: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

58

b = lebar dari sambungan γ = tebal dari sambungan

FDW

W

C

WUW

DDh

WUF

b

L

L

)(

1

1

1'

240,0

88,0)0127,01875,0(

1875,0

137280

37,6.1875,0

1

1875,0

0127,0

1

629.0127,0.

37,6.1875,0

1'

F

Perhitungan collector heat removal factor (FR)

Dengan temperatur rata-rata dalam kolektor

Tmf2

2,313,45

2

oi TT

= 38,25 0C

didapat Cp = 4178 J/kg.K Laju alir massa dalam kolektor (ṁ)

aiL

ioLp

cL

TTUS

TTUC

AFUm

1ln

'

283037,66,490

2,313,4537,61ln4178

125,1240,037,6m 0,00208k g/s

pLc CmFUA

Lc

pR e

UA

CmF

/'1

417800208,0/240,037,6125,1137,6125,1

417800208,0

eFR

= 0,218

Page 72: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

59

Perhitungan Energi berguna (QU) Qu = Ac FR [S – UL(Ti – Ta)] Qu = 1,125 0,218 [490,6 – 6,37(31,2 – 32,5)] Qu = 122,4 W

4.3.2 Perhitungan bagian tangki penyimpanan Perhitungan koefisien perpindahan panas sisi atas (UA)ts

Perhitungan tahanan termal konduksi akibat insulasi

224

11

65,004,0

403,0

. Dk

lR

styrofoam

2,17 K/W

Perhitungan tahanan termal konveksi akibat angin (hw) pada tangki Temperatur film dari tangki dan ambient:

Tf =

2

3,365,32 34,40C = 307,4 K

Berdasarkan Tf, dari tabel Thermophysical properties of gases at atmospheric pressure didapatkan data sebagai berikut: ρ = 1,1486 kg/m3 α = 2.10-5 m/s2

μ = 1,9.10-5 Pa.s k = 0,0268 W/m.K Pr = 0,7028 Sehingga:

ReD=000019,0

65,01,01486,1..

DV = 3982

Gr =2

3

2

3.

1.

'..

DT

Tg

v

DTg f

Page 73: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

60

Gr 2

3

1486,1

000019,0

65,08,3.4,307

1.81,9

= 1,2.108

RaD = Gr . Pr RaD = 1,2.108 . 0,7028 = 8,8.107

88,7

3982

1,2.10

Re 2

8

2

D

Gr

Jika 2Re

Gr << 1 maka forced convection

dan 2Re

Gr >> 1 free convection

Untuk free convection nilai dari nusselt number adalah: Nu = 0,125 Ra0,333 Nu = 0,125 RaL

1/3 = 0,125 . (8,8.107)0,333 = 55

hw=65,0

0268,055

D

kNu= 2,28 W/m2.K

22

41

265,028,2

41

DhR

w

1,32 K/W

(UA)ts

32,117,2

11

21 RR 0,3 W/K

Perhitungan koefisien perpindahan panas sisi samping

(UA)es Perhitungan tahanan termal konduksi akibat insulasi

8,0204,0

325,0

355,0ln

2.

1ln 2

1 tk

r

r

Rstyrofoam

0,439 K/W

Page 74: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

61

Perhitungan tahanan termal konveksi akibat angin (hw) pada tangki sisi samping Temperatur film dari tangki dan ambient:

Tf =

2

3,365,32 34,40C = 307,4 K

Berdasarkan Tf, dari tabel Thermophysical properties of gases at atmospheric pressure didapatkan data sebagai berikut: ρ = 1,1486 kg/m3 α = 2.10-5 m/s2

μ = 1,9.10-5 Pa.s k = 0,0268 W/m.K Pr = 0,7028 Sehingga:

ReD=000019,0

65,01,01486,1..

DV = 3982

Gr =2

3

2

3.

1.

'..

DT

Tg

v

DTg f

Gr 2

3

1486,1

000019,0

65,08,3.4,307

1.81,9

= 1,2.108

RaD = Gr . Pr RaD = 1,2.108 . 0,7028 = 8,8.107

88,7

3982

1,2.10

Re 2

8

2

D

Gr

Page 75: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

62

Jika 2Re

Gr << 1 maka forced convection dan 2Re

Gr >> 1

free convection Untuk free convection nilai dari nusselt number adalah: Nu = 0,125 Ra0,333 Nu = 0,125 RaL

1/3 = 0,125 . (8,8.107)0,333 = 55

hw=65,0

0268,055

D

kNu= 2,28 W/m2.K

8,065,028,2

112

tDhR

w

0,268 K/W

(UA)es

268,0439,0

11

21 RR 1,4144 W/K

Perhitungan koefisien perpindahan panas sisi bawah (UA)bs

(UA)bs =03,0.4

65,004,0

.4

.

.

11 22

l

Dk

Ak

lR

styrofoam

= 0,442 W/K

Perhitungan koefisien perpindahan panas total pada tangki (UA)s (UA)s = (UA)ts + (UA)es + (UA)bs

(UA)s = 0,3 + 1,4144 +0,442 = 2,16 W/K Perhitungan perubahan energi tersimpan pada tangki

(dEst/dt) Perubahan energi tersimpan merupakan besarnya energi yang ditambahkan ke dalam tangki penyimpanan atau berkurangnya energi akibat adanya kerugian kehilangan panas.

'assu

ssp TTUAQ

dt

dTmC

Sassust QTTUAQ

dt

dE '

Page 76: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

63

5,323,362,24,122 dt

dEQ st

S

= 114 W

4.3.3 Perhitungan efisiensi Perhitungan efisiensi kolektor

Efisiensi kolektor didasari dari perbandingan antara energi yang berguna dengan perkalian luasan kolektor dan intensitas matahari yang tersedia selama satu hari pengujian.

dGA

dQ

Tc

uk

Dimana ʃ Qu merupakan Qu hasil perhitungan yang dihitung tiap jam kemudian dijumlahkan dalam satu kali pengujian. Dari hasil perhitungan didapat ʃ Qu = 1024 W dan ʃ GT = 6191,2 W sehingga

2,6191.125,1

1024k = 0,15 = 15%

Perhitungan efisiensi penyimpanan Efisiensi penyimpanan merupakan perbandingan antara energi tersimpan dengan energi yang diterima selama satu hari pengujian. Energi tersimpan dalam konteks ini merupakan perubahan energi tersimpan dalam tangki, sedangkan energi yang diterima merupakan energi berguna hasil dari kolektor surya.

dQ

dQ

u

ss

Dari hasil perhitungan didapat ʃ Qs = 680,8 sehingga

1024

8,680s = 0,66 = 66%

Page 77: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

64

Perhitungan efisiensi total Efisiensi total merupakan efisiensi keseluruhan alat, berupa perbandingan antara energi tersimpan dengan energi yang tersedia. Dapat juga dirumusakan dengan perkalian antara efisiensi kolektor dengan efisiensi penyimpanan.

Tc

s

u

s

Tc

u

sktGA

Q

dQ

dQ

dGA

dQ

skt 0,15 x 0,66

t 0,1 = 10%

Selanjutnya dengan cara yang sama untuk data yang lain maka hasil perhitungan ditabelkan dalam lembar lampiran.

4.4 Analisa Data Dalam penelitian ini dilakukan lima kali pengujian, yaitu dari

variasi jumlah massa batuan yang digunakan. Pada satu kali pengujian membutuhkan waktu dari pagi hingga keesokan harinya. Pada penelitian ditetapkan pengambilan data dimulai dari jam 07.00 WIB hingga jam 02.00 WIB. Data yang diperoleh kemudian melalui proses perhitungan seperti pada poin 4.3 dan dibuat visualisai grafik untuk memudahkan dalam proses pengamatan data.

Page 78: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

65

4.4.1 Analisa grafik data hasil penelitian

Gambar 4.3 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada tanggal 21

Mei 2015 tanpa penambahan massa batuan

Gambar 4.4 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada tanggal 22

Mei 2015 dengan penambahan massa batuan sebesar 25 kg

Page 79: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

66

Gambar 4.5 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada tanggal 23

Mei 2015 dengan penambahan massa batuan sebesar 50 kg

Gambar 4.6 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada tanggal 24

Mei 2015 dengan penambahan massa batuan sebesar 75 kg

Page 80: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

67

Gambar 4.7 Grafik GT, S, Tp, Ti, To, Ts fungsi waktu pada tanggal 25

Mei 2015 dengan penambahan massa batuan sebesar 100 kg

Gambar 4.8 Grafik perbandingan Temperatur Storage pada masing-

masing variasi pengujian

Page 81: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

68

Pengujian dilakukan secara bertahap, pada pengujian pertama pada tanggal 21 Mei 2015 tidak menggunakan tambahan massa batu, pada tanggal 22 Mei 2015 menggunakan massa batu sebesar 25 kg, pada tanggal 23 Mei 2015 menggunakan massa batu tambahan sebesar 50 kg, dan pada tanggal 24 Mei 2015 menggunakan massa batu sebesar 75 kg, serta pada tanggal 25 Mei 2015 menggunakan massa batuan tambahan sebesar 100 kg.

Masing-masing grafik tersebut menunjukkan besarnya intensitas matahari (GT) yang sampai pada permukaan bumi, energi yang terserap oleh absorber (S), temperatur pelat absorber (Tp), temperatur air masuk kolektor (Ti), temperatur keluar kolektor (To), dan temperatur air dalam tangki penyimpanan. Sumbu vertikal sebelah kanan pada grafik menunjukkan besarnya temperatur dalam satuan derajat celcius yang digunakan untuk indikator data temperatur (T) dalam grafik, sedangkan sisi kiri adalah daya persatuan luas (W/m2) sebagai indikator dari intensitas matahari (GT) dan energi terserap pelat absorber (S). Sumbu horizontal yang terdapat pada grafik menunjukkan waktu, dimana waktu tersebut merupakan titik waktu pengambilan data pada pengujian yang dilakukan. Pada tiap pengujian didapati trendline grafik yang hampir sama.

Dalam grafik tersebut, intensitas radiasi matahari menunjukkan kondisi yang tidak fluktuatif, dimana bentuk dari grafik membentuk kurva parabola. Bentuk tersebut didapat dari kondisi lingkungan dan posisi matahari. Apabila posisi matahari tegak lurus atau tepat horizontal maka intensitas matahari besar, seperti tampak pada sekitar jam 10.00 hingga 12.00 WIB. Pada pagi hari atau sore hari, nilai dari intensitas matahari yang terukur relatif lebih kecil dibanding saat siang hari. Terdapat perbedaan yang terlihat di kurva grafik GT pada pengujian hari ke-lima. Pada kurva penurunan setelah mencapai titik puncak, terdapat kenaikan kembali intensitas matahari untuk beberapa saat yang kemudian dilanjutkan dengan penurunan kembali. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kondisi lingkungan saat dilakukan

Page 82: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

69

pengambilan data yang tidak dalam hari yang sama. Oleh karena itu intensitas matahari yang diterima juga bervariasi pada tiap pengambilan data.

Energi yang diserap (S) merupakan energi yang sampai pada permukaan pelat absorber setelah melewati kaca penutup. Profil dari grafik ini menyamai dengan grafik intensitas matahari. Hal tersebut terjadi karena energi yang diserap tergantung dari energi radiasi yang dipancarkan. Apabila intensitas radiasi matahari besar, maka energi yang mengenai pelat absorber juga besar, dan apabila intensitas radiasi matahari kecil, energi yang diserap juga cenderung lebih kecil.

Pada grafik temperatur pelat (Tp), trendline berbentuk parabola. Hal ini menyerupai trendline dari grafik energi yang diserap (S) dan intensitas matahari (GT). Hal ini terjadi karena energi radiasi yang diserap oleh pelat berupa energi termal. Oleh karena itu apabila energi yang diserap besar maka temperatur pelat juga tinggi begitu pula sebaliknya.

Trendline grafik dari temperatur inlet (Ti) dan temperatur air dalam tangki penyimpanan atau storage (Ts) berbentuk sama hingga ujung grafik temperatur inlet. Hal ini berhubungan karena air yang memasuki kolektor berasal dari air di dalam tangki, cenderung bagian bawahnya. Trendline grafik tersebut semakin lama semakin naik, dari jam 07.00 hingga jam 17.00 WIB. Sedangkan untuk temperatur air dalam tangki setelah tidak ada sinar matahari (setelah jam 17.00 WIB) cendurung semakin turun. Hal ini disebabkan karena adanya kehilangan panas dari tangki ke lingkungan sekitar yang memiliki temperatur lebih rendah. Pada pengujian tanpa menggunakan batu kerikil, penurunan temperatur dalam tangki terjadi secara signifikan relatif terhadap pengujian yang menggunakan batu kerikil. Pada pengujian yang mengggunakan tambahan batu kerikil sebagai media tambahan penyimpan panas, trendlinenya cenderung melandai (17.00-02.00 WIB). Hal ini berarti loses yang terjadi dapat dikatakan cukup

Page 83: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

70

kecil. Pada kelima grafik diatas, temperatur air dalam tangki yang terrendah dimiliki oleh pengujian tanpa menggunakan tambahan batu kerikil. Grafik Ts pada pengujian dengan penambahan material penyimpan panas dari penambahan terkecil hingga terbesar seharusnya mempunyai trendline yang semakin melandai, namun dalam beberapa pengujian yang dilakukan terdapat ketidak sesuaian. Hal tersebut terjadi karena temperatur storage merupakan nilai rata-rata dari pengukuran temperatur bagian bawah dan bagian atas, sedangkan pengujian tidak meneliti tentang level stratifikasi pada tangki yang bisa menyebabkan ketidak aturan dalam pembagian perbedaan tingkat temperatur air pada tangki. Selain itu pada pengujian tidak memberi perlakuan pengadukan air dalam tangki, yang dapat membuat temperatur air dalam tangki bagian bawah dan atas bernilai sama, sehingga meminimalisir terjadinya perbedaan temperatur air yang berarti pada tangki bagian bawah dan atas.

Temperatur outlet (To) adalah temperatur air keluar dari kolektor. Air yang berasal dari tangki memasuki kolektor bertemperatur inlet (Ti) kemudian dipanaskan dalam kolektor dan selanjutnya keluar dengan temperatur outlet (To). Trendline dari grafik To bermacam-macam pada tiap pengujian. Dari kelima grafik tersebut cenderung tidak menentu. Terdapat grafik yang fluktuatif, ada yang naik kemudian turun kemudian naik lagi. Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada grafik tersebut, diantaranya adalah temperatur inlet, kemudian energi yang diserap, dan juga loses yang terjadi.

Page 84: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

71

4.4.2 Analisa grafik perbandingan antara ΣQu, ΣQs, dan ΣGT

Gambar 4.9 Grafik perbandingan jumlah energi berguna, energi

tersimpan, dan intensitas matahari

Grafik diatas menunjukkan jumlah dari energi yang berguna (ΣQU) dibanding dengan jumlah energi yang tersimpan dalam tangki penyimpanan (ΣQS) dan jumlah energi yang tersedia oleh radiasi matahari (ΣGT). Sumbu vertikal sisi kiri menunjukkan bahwa jumlah energi dalam satuan watt, dan sisi kanan adalah jumlah energi radasi (ΣGT) dalam satuan Watt/m2 sedangkan sumbu yang horizontal merupakan tanggal pengujian dari alat penelitian. Dari kiri ke kanan menunjukkan bahwa perbedaan tanggal penelitian, hal ini merupakan perbedaan dari variasi masa batuan yang diberikan, dimana paling kiri yaitu pada tanggal 21 Mei 2015 merupakan pengujian dengan menggunakan massa batuan paling kecil (0 kg) dan ujung kanan adalah 25 Mei 2015 yang menggunakan 100 kg massa batuan. Dalam grafik tersebut jumlah energi yang tersedia (ΣGT) jumlahnya bervariasi tiap harinya mulai dari paling kecil yaitu pada tanggal 23 Mei

Page 85: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

72

2015 sebesar 5757 W/m2 dan tertinggi pada tanggal 22 Mei 2015 sebesar 6426 W/m2. Fluktuasi juga terjadi pada perhitungan jumlah energi berguna (ΣQu), terdapat ketidak samaan jumlah energi yamg berguna, dimana terlihat paling kecil pada pengujian pertama dan tertinggi pada hari ke-empat. Berbeda dengan keduanya, energi yang disimpan (ΣQs) dari hari ke hari memiliki trendline hampir linier. Dari awal hingga akhir pengujian, terdapat kenaikan jumlah energi yang relatif signifikan, kecuali dari hari ke-empat menuju ke-lima yang memiliki sedikit kenaikan bila dibanding dengan lainnya.

Energi yang berguna (Qu) merupakan energi radisi matahari yang diterima oleh kolektor surya dan dimanfaatkan untuk memanaskan air dari temperatur rendah menjadi temperatur yang lebih tinggi. Energi yang tersimpan dalam tangki penyimpanan (Qs)merupakan energi yang diterima dari proses pemanasan dan setelah mengalami loses dengan selang waktu tertentu. Energi yang tersedia (GT) adalah energi yang berasal dari radiasi matahari yang nantinya dimanfaatkan menjadi energi berguna dan energi tersimpan.

Terlihat dalam grafik terdapat perbedaan jumlah energi antara energi tersedia (ΣGT) (ΣGT), diterima (ΣQu) dan tersimpan (ΣQs) pada tiap hari pengujian. Energi yang tersedia tidak seluruhnya dapat diserap oleh kolektor surya dan dimanfaatkan untuk memanaskan air. Hal ini terjadi akibat adanya loses atau kehilangan energi. Hal yang sama juga terjadi pada energi tersimpan. Energi hasil dari keluaran kolektor tidak sepenuhnya dapat disimpan oleh tangki penyimpanan. Apabila kehilangan energi yang berguna berasal dari kolektor, energi tersimpan kehilangan sejumlah energinya berasal dari faktor tangki penyimpanan itu sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya energi berguna (Qu) yaitu intensitas matahari yang diterima pelat absorber, luasan kolektor, faktor kehilangan panas dari pelat absorber, koefisien perpindahan panas total, dan temperatur lingkungan.

Page 86: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

73

Secara kasat mata perbedaan paling besar terjadi pada hari pertama yaitu tanggal 21 Mei 2015, dimana loses yang terjadi cukup besar dibanding hari lainnya. Sedangkan loses paling kecil terjadi pada hari ke-tiga, meskipun tidak ada perbedaan yang cukup jauh bila dibanding dengan hari ke-empat dan ke-lima.

4.4.3 Analisa efisiensi

Gambar 4.10 Grafik perbandingan efisiensi kolektor, storage, dan total

pada tiap variasi pengujian

Grafik diatas merupakan grafik efisiensi dari hasil

pengujian. Pada grafik tersebut terlihat efisiensi dari kolektor (ηk),

efisiensi penyimpanan atau storage (ηs), dan efisiensi total

keseluruhan alat (ηt) pada masing-masing variasi massa batuan

yang ditambahkan kedalam tangki. Pada sumbu vertikal

mengindikasikan mengenai besarnya efisiensi, sedangkan sumbu

horizontal dari kiri ke kanan merupakan efisiensi dari kolektor

(ηk), penyimpanan (ηs), dan total (ηt). Untuk masing-masing

efisiensi dari kiri ke kanan merupakan jumlah masa batuan yang

ditambahkan dimana paling kiri sebesar 0 kg dan paling kanan

Page 87: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

74

sebesar 100 kg. Terlihat dari grafik pada efisiensi kolektor tidak

memiliki perbedaan yang cukup signifikan berkisar antara 15%

hingga 18%. Perbedaan yang cukup signifikan terjadi pada

efisiensi penyimpanan dimana kisaran harga efisiesi sekitar 66%

hingga 84%. Hal yang hampir serupa seperti efisiensi kolektor

terjadi pada efisiensi total dimana rentang harga efisiensinya

sekitar 10% hingga 15%. Efisiensi paling kecil terlihat pada

pengujian hari pertama yang tidak memakai tambahan massa

batu, dan tertinggi pada pengujian hari terakhir yaitu tanggal 25

Mei 2015.

Terlihat pada grafik efisiensi kolektor (ηk) tidak memiliki

nilai yang signifikan dimana perbedaan efisiensi kolektor yang

ditunjukkan paling besar hanya pada nilai 3% utuk lima kali

pengujian. Jumlah energi radiasi yang tersedia dan yang diterima

kemudian dimanfaatkan tidak terdapat perbedaan yang sangat

berarti. Oleh karena itu perbedaan dari efisiensi kolektor tidak

cukup terlihat.

Pada efisiensi penyimpanan (ηs), dari kiri ke kanan

efisiensinya memiliki nilai yaitu 66%, 70%, 82%, 82%, dan 84%.

Disini terdapat perbedaan yang cukup besar yang mencapai 18%.

Nilai efisiensi tertinggi dimiliki tangki penyimpanan yang

mempunyai tambahan massa batu sebesar 100 kg. Pada pengujian

pertama ke pengujian ke-dua memiliki perbedaan sebesar 4%, ke-

dua hingga ke-tiga sebesar 12%, ke-tiga hingga ke-empat tidak

lebih dari 1%, dan ke-empat hingga ke-lima hanya sebesar 2%

saja. Nilai efisiensi penyimpanan ketika pada penambahan massa

batuan 50 kg dan 75 kg hampir sama dikarenakan beberapa

faktor, yaitu jumlah intensitas matahari (ΣGT), energi berguna

(ΣQU), dan energi tersimpan(ΣQS) yang memiliki nilai hampir

Page 88: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

75

sama juga pada keduanya. Perbedaan yang bernilai kecil tersebut

tidak sampai memberikan perbedaan efisiensi penyimpanan,

karena efisiensi penyimpanan dipengaruhi oleh ketiga hal

tersebut. Apabila dilihat dari selisih perbedaan efisiensi tersebut,

dengan penambahan massa batu yang sama efisiensi terbaik dapat

dikatakan bahwa tangki penyimpanan yang memiliki 50 kg massa

batu di dalamnya. Dengan penambahan massa batu yang sama

penambahan efisiensi dari tangki penyimpanan tidak

menunjukkan hasil yang linier.

Efisiensi total (ηt) merupakan perkalian antara efisiensi

kolektor dengan efisiensi tangki penyimpanan (storage). Dalam

grafik tampak perbedaan efisiensi tiap variasi yang menunjukkan

hasil cukup mendekati nilai antara satu sama lain. Pada pengujian

ke-satu hingga empat memiliki perbedaan yang tampak, tetapi

pada pengujian ke-empat hingga ke-lima tidak terlihat perbedaan.

Hal ini terjadi karena hasil perkalian efisiensi kolektor dan

penyimpanan memiliki nilai yang sama.

Page 89: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

76

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 90: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan eksperimen pada pemanas air tenaga surya dengan tambahan massa batuan pada tangki penyimpanan sebesar 0 kg, 25 kg, 50 kg, 75 kg, dan 100 kg, kemudian dilakukan analisa pada data yang didapat. Selanjutnya dari analisa yang dilakukan, dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapat performansi dari solar water heater. Efisiensi kolektor (ηk), storage (ηs), dan total (η t) bernilai berbeda pada tiap variasi. Efisiensi tersebut disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 5.1 Efisiensi dari kolektor surya, storage, dan total pada tiap variasi penambahan massa batuan

Penambahan Massa batuan

Efisiensi

ηk ηs ηt

0 kg 15% 66% 10%

25 kg 15% 70% 11%

50 kg 17% 82% 14%

75 kg 18% 82% 15%

100 kg 18% 84% 15%

2. Faktor kehilangan panas mempengaruhi hasil performansi pemanas air tenaga surya. Performansi berbanding terbalik dengan besarnya loses yang terjadi. Semakin besar loses, maka performansi semakin mengecil. Dalam perancangan pemanas air tenaga surya sebaiknya meminimalisir loses yang akan terjadi.

77

Page 91: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

78

3. Efisiensi storage yang paling besar yang didapat sebesar 84% yaitu dengan penambahan massa batuan sebesar 100 kg. Penambahan massa batuan yang paling efektif pada penelitian kali ini adalah sebesar 50 kg, karena kenaikan efisiensi dari storage relatif lebih besar dari pada pengujian yang lain. Penambahan efisiensi terbesar yaitu 12% dari massa batuan 25 kg menuju 50 kg. Dengan penambahan massa batu yang sama tidak berarti akan menambah efisiensi secara linier.

4. Penggunaan tangki penyimpanan paling efektif yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu dengan rasio antara massa batu dengan massa air sebesar 1:3.

5.2 Saran Dari penelitian yang telah penulis lakukan, terdapat beberapa

saran yang dapat diberikan demi menunjang pengembangan teknologi dalam negeri, khususnya dalam sektor energi. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu studi eksperimen lanjut dengan mengubah variasi jenis batuan. Penulis menggunakan jenis batuan yang umum dijumpai di lingkungan sekitar yaitu limestone atau yang disebut batu koral. Adapun yang dapat dikaji lagi adalah menggunkan jenis PCM (phase change material) yang dapat mempengaruhi performansi dari penyimpanan pemanas air tenaga surya. Tetapi perlu dipertimbangkan juga penggunaanya.

2. Variasi dalam massa atau volume dari air dalam tangki penyimpanan dapat dipertimbangkan dalam studi kedepannya. Tetapi perlu dipertimbangkan juga kebutuhan air yang akan digunakan.

3. Penggunaan alat ukur yang dapat mengukur data tiap waktu dan mencatat sekaligus dapat dipertimbangkan, supaya pengukuran data lebih akurat, misalnya menggunakan data logger yang dapat merekam data tiap menitnya.

Page 92: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

DAFTAR PUSTAKA

American Society of Plumbing Engineers . 2003. Domestic Water Heating Design Manual 2nd Edition. United States of America: American Society of Plumbing Engineers.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2014. Outlook Energi Indonesia 2014. Jakarta: Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi.

Bergman, Theodore L., Adrienne S. Lavine, Frank P. Incropera, dan David P. Dewitt. 2011. Fundamentals of Heat and Mass Transfer Seventh Edition. United States of America: John Wiley & Sons Ltd.

Dincer, Ibrahim, dan Rosen Marc A. 2011. Thermal Energy Storage System and Applications Second Edition. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.

Duffie, John A., dan William A. Beckman. 1980. Solar Engineering of Thermal Processes. United States of America: John Wiley & Sons Ltd.

Garg, H. P., S. C. Mullick, dan A. K. Bhargava. 1985. Solar Thermal Energy Storage. Dordrecht: D. Reidel Publishing Company.

Laughton, Cris. 2010. Solar Domestic Water Heater, The Earthscan Expert Handbook for Planning, Design and Installation. London: Earthscan.

Raithby, G. D., dan K. G. T. Hollands. 1998. Handbook of Heat Transfer Fundamentals. New York: McGraw-Hill.

79

Page 93: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

80

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 94: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

LAMPIRAN LAMPIRAN A DATA PENELITIAN Tabel A.1 Data penelitian pemanas air tenaga surya tanpa

penambahan massa batuan pada tanggal pengujian 21 Mei 2015.

Tabel A.2 Data penelitian pemanas air tenaga surya dengan penambahan massa batuan sebesar 25 kg dalam tangki penyimpanan pada tanggal pengujian 22 Mei 2015.

Tabel A.3 Data penelitian pemanas air tenaga surya dengan penambahan massa batuan sebesar 50 kg dalam tangki penyimpanan pada tanggal pengujian 23 Mei 2015.

Tabel A.4 Data penelitian pemanas air tenaga surya dengan penambahan massa batuan sebesar 75 kg dalam tangki penyimpanan pada tanggal pengujian 24 Mei 2015.

Tabel A.5 Data penelitian pemanas air tenaga surya dengan penambahan massa batuan sebesar 100 kg dalam tangki penyimpanan pada tanggal pengujian 25 Mei 2015.

LAMPIRAN B-1 DATA PERHITUNGAN BAGIAN KOLEKTOR Tabel B-1.1 Perhitungan data penelitian bagian kolektor dengan

menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 0 kg.

Tabel B-1.2 Perhitungan data penelitian bagian kolektor dengan menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 25 kg.

Tabel B-1.3 Perhitungan data penelitian bagian kolektor dengan menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 50 kg.

81

Page 95: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

82

Tabel B-1.4 Perhitungan data penelitian bagian kolektor dengan menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 75 kg.

Tabel B-1.5 Perhitungan data penelitian bagian kolektor dengan menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 100 kg.

LAMPIRAN B-2 DATA PERHITUNGAN BAGIAN STORAGE Tabel B-2.1 Perhitungan data bagian storage dengan

menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 0 kg.

Tabel B-2.2 Perhitungan data bagian storage dengan menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 25 kg.

Tabel B-2.3 Perhitungan data bagian storage dengan menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 50 kg.

Tabel B-2.4 Perhitungan data bagian storage dengan menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 75 kg.

Tabel B-2.5 Perhitungan data bagian storage dengan menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 100 kg.

LAMPIRAN B-3 DATA PERHITUNGAN EFISIENSI Tabel B-3.1 Perhitungan efisiensi dengan menggunakan variasi

tambahan massa batuan sebesar 0 kg. Tabel B-3.2 Perhitungan efisiensi dengan menggunakan variasi

tambahan massa batuan sebesar 25 kg. Tabel B-3.3 Perhitungan efisiensi dengan menggunakan variasi

tambahan massa batuan sebesar 50 kg. Tabel B-3.4 Perhitungan efisiensi dengan menggunakan variasi

tambahan massa batuan sebesar 75 kg.

Page 96: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

83

Tabel B-3.5 Perhitungan efisiensi dengan menggunakan variasi tambahan massa batuan sebesar 100 kg.

LAMPIRAN C Tabel C.1 Urutan nomor hari dalam satu tahun. Tabel C.2 Properties dari solid metal. Tabel C.3 Properties dari material insulasi. Tabel C.4 Properties air jenuh dan udara pada satu atm. Tabel C.5 properties dari material bangunan. Tabel C.6 properties material lainnya Tabel C.7 properties radiasi surya pada beberapa material

Page 97: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

84

Lam

pir

an A

Dat

a p

enel

itia

n

T

abel

A.1

D

ata

pen

elit

ian

pem

anas

air

ten

aga

sury

a ta

npa

pena

mba

han

mas

sa b

atua

n pa

da t

angg

al

peng

uji

an 2

1 M

ei 2

01

5.

Ta

Ts1

T

s2T

s V

w

Ti

To

T

p1

Tp

2T

p3

Tp

Tc1

Tc2

Tc3

Tc

0C

0C

0C

0C

m/s

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

mV

W/ m

2

107

.00

2830

,431

,931

,20

3032

48,1

47,7

50,6

48,8

29,3

29,3

32,3

30,3

2,1

275

Cer

ah

208

.00

31,5

30,6

38,1

34,4

0,1

3043

,971

,272

,576

,973

,542

,341

,343

,442

,33,

343

1C

erah

309

.00

32,5

31,2

41,4

36,3

0,1

31,2

45,3

84,2

88,7

91,8

88,2

49,7

51,6

55,1

52,1

4,8

627

Cer

ah

410

.00

3532

,445

,238

,80,

331

,845

,591

,696

,910

1,3

96,6

57,1

57,6

62,5

59,1

5,7

745

Cer

ah

511

.00

36,5

33,7

44,1

38,9

2,2

33,2

44,7

93,2

9910

3,6

98,6

56,2

56,8

61,9

58,3

678

4C

erah

612

.00

3734

,144

,439

,32,

633

,643

,292

,999

,410

2,8

98,4

56,2

58,4

63,3

59,3

6,3

824

Cer

ah

713

.00

37,5

34,1

44,6

39,4

233

,743

,886

,194

,595

,792

,148

,851

,458

,652

,95,

774

5C

erah

814

.00

3534

,845

,840

,31,

334

,244

,577

,383

,885

,182

,148

,449

,754

,350

,84,

660

1C

erah

915

.00

3436

,546

,341

,41

35,5

4460

,766

,269

,265

,437

,740

46,3

41,3

3,1

405

Cer

ah

1016

.00

32,5

39,4

48,7

44,1

1,2

36,6

45,3

4649

,452

,349

,233

34,2

35,3

34,2

1,5

196

Cer

ah

1117

.00

30,5

39,7

48,2

44,0

0,4

38,8

4035

35,4

35,6

35,3

26,7

24,4

2726

,00,

113

Mat

ahar

i Ten

gg

elam

1218

.00

3039

,346

,643

,00,

4C

erah

1319

.00

2937

,843

,840

,80,

3C

erah

1420

.00

2936

,441

,338

,90,

1C

erah

1521

.00

2934

,739

,837

,30,

6C

erah

1622

.00

2834

,139

36,6

0,3

Cer

ah

1723

.00

2834

38,4

36,2

0C

erah

1824

.00

2733

,837

,835

,80

Cer

ah

1901

.00

2733

,637

,335

,50

Cer

ah

2002

.00

2733

,436

,835

,10

Cer

ah

Ket

eran

gan

Cu

aca

Wak

tuN

oG

T

Page 98: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

85

Tab

el A

.2

Dat

a pe

neli

tian

pem

anas

air

ten

aga

sury

a de

ngan

pen

amba

han

mas

sa b

atua

n se

besa

r 25

kg

da

lam

tan

gki

pen

yim

pana

n p

ada

tang

gal

pen

guji

an 2

2 M

ei 2

015.

Ta

Ts1

T

s2T

s V

w

Ti

To

T

p1

Tp

2T

p3

Tp

Tc1

Tc2

Tc3

Tc

0C

0C

0C

0C

m/s

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

mV

W/m

2

107

.00

2928

3230

027

,632

56,2

5453

54,4

34,1

35,4

37,5

35,7

2,1

275

Cer

ah

208

.00

3228

,537

32,8

0,1

2843

,171

,472

,576

,773

,540

42,3

45,6

42,6

3,7

484

Cer

ah

309

.00

3730

36,9

33,5

0,2

28,5

41,5

82,9

86,3

91,2

86,8

48,6

51,5

56,6

52,2

4,8

627

Cer

ah

410

.00

37,5

30,2

37,5

33,9

0,1

3042

,592

94,4

100,

695

,756

,458

,464

,359

,76

784

Cer

ah

511

.00

3732

,339

35,7

0,1

30,7

4391

9510

195

,755

5760

57,3

6,3

824

Cer

ah

612

.00

36,5

32,4

40,3

36,4

0,9

30,9

40,5

91,3

9810

1,3

96,9

55,3

56,3

58,9

56,8

6,3

824

Cer

ah

713

.00

37,5

3343

,238

,12,

731

,639

,884

,393

,193

,790

,454

,255

,455

,855

,15,

875

8C

erah

814

.00

3633

,743

,238

,52,

532

,541

76,3

82,3

84,1

80,9

42,2

43,8

48,4

44,8

4,8

627

Cer

ah

915

.00

36,5

33,9

43,6

38,8

0,1

34,8

4160

,865

67,7

64,5

42,7

42,6

45,7

43,7

3,3

431

Cer

ah

1016

.00

3536

,646

,241

,40,

635

,142

,745

,548

,248

,947

,533

,633

,936

,234

,61,

620

9C

erah

1117

.00

3138

,646

,342

,50,

836

,637

,933

,233

,634

33,6

26,1

27,1

27,6

26,9

0,1

13M

atah

ari T

eng

gel

am

1218

.00

3038

,545

,241

,90,

9C

erah

1319

.00

2939

4542

0,1

Cer

ah

1420

.00

2939

44,8

41,9

0,2

Cer

ah

1521

.00

28,5

39,9

44,6

42,3

0C

erah

1622

.00

28,5

39,5

43,9

41,7

0,1

Cer

ah

1723

.00

2839

,443

,741

,60,

1C

erah

1824

.00

2739

,643

,541

,60

Cer

ah

1901

.00

2739

,843

,241

,50

Cer

ah

2002

.00

2740

4341

,50

Cer

ah

No

Wak

tuG

T

Ket

era n

gan

Cu

aca

Page 99: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

86

Tab

el A

.3

Dat

a pe

neli

tian

pem

anas

air

ten

aga

sury

a de

ngan

pen

amba

han

mas

sa b

atua

n se

besa

r 50

kg

da

lam

tan

gki

pen

yim

pana

n p

ada

tang

gal

pen

guji

an 2

3 M

ei 2

015.

Ta

Ts1

T

s2T

s V

w

Ti

To

T

p1

Tp

2T

p3

Tp

Tc1

Tc2

Tc3

Tc

0C

0C

0C

0C

m/s

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

mV

W/m

2

107

.00

28,5

2730

,628

,80

2531

,635

,837

,739

37,5

26,8

27,6

29,2

27,9

0,9

118

Cer

ah-B

eraw

an

208

.00

36,5

2733

,730

,40,

125

,836

,168

,772

,273

,471

,444

,745

,649

,646

,63,

849

7C

erah

-Ber

awan

309

.00

3627

3430

,50,

126

37,3

6974

,573

,872

,445

45,6

48,4

46,3

452

3C

erah

-Ber

awan

410

.00

35,5

27,1

35,5

31,3

0,8

2640

,588

,892

97,7

92,8

53,9

55,3

58,9

56,0

5,8

758

Cer

ah

511

.00

35,5

27,1

35,2

31,2

1,1

2638

,488

,493

9893

,153

,656

,262

,857

,56,

179

7C

erah

-Ber

awan

612

.00

35,5

27,1

35,2

31,2

2,2

2737

,889

,897

,198

,295

,056

,659

,364

,760

,26,

179

7C

erah

-Ber

awan

713

.00

3627

,437

,432

,41,

427

,338

,680

,987

,589

,686

53,4

53,8

57,5

54,9

5,5

719

Cer

ah-B

eraw

an

814

.00

3428

,241

,134

,70,

128

,339

,165

7071

,568

,843

,845

,348

45,7

3,4

444

Cer

ah-B

eraw

an

915

.00

33,5

29,5

40,6

35,1

0,9

30,5

39,4

54,3

58,8

61,3

58,1

38,9

39,6

42,8

40,4

2,3

301

Cer

ah-B

eraw

an

1016

.00

30,5

3242

,737

,41,

432

,239

,544

,847

,748

,847

,134

,134

,337

,235

,21,

620

9C

erah

-Ber

awan

1117

.00

3033

,443

,638

,51,

733

,736

,733

,833

,633

,634

26,3

2727

,227

0,2

26M

atah

ari T

eng

gel

am

1218

.00

2934

,843

,739

,30,

1C

erah

1319

.00

2934

,943

,139

,00,

1C

erah

1420

.00

2935

,342

,639

,00,

4C

erah

1521

.00

2835

,542

,238

,90,

1C

erah

1622

.00

2836

42,2

39,1

0C

erah

1723

.00

2736

41,9

39,0

0C

erah

1824

.00

2736

41,6

38,8

0C

erah

1901

.00

2736

,341

,338

,80,

1C

erah

2002

.00

2736

40,9

38,5

0C

erah

No

Wak

tuG

T

Ket

eran

gan

Cu

aca

Page 100: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

87

Tab

el A

.4

Dat

a pe

neli

tian

pem

anas

air

ten

aga

sury

a de

ngan

pen

amba

han

mas

sa b

atua

n se

besa

r 75

kg

da

lam

tan

gki

pen

yim

pan

an p

ada

tang

gal

pen

guji

an 2

4 M

ei 2

015.

T

aT

s1T

s2T

sV

w

Ti

To

Tp

1T

p2

Tp

3T

pT

c1T

c2T

c3T

c

0C

0C

0C

0C

m/s

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

mV

W/ m

2

107

.00

3026

2827

,00

2532

,638

,339

,140

,939

,430

,128

,528

28,9

0,9

117,

6B

eraw

an

208

.00

3427

29,7

28,4

025

,135

,462

,365

,568

,565

,439

,841

,544

,942

,13,

545

7,5

Cer

ah

309

.00

3427

32,1

29,6

0,1

25,1

37,3

78,3

7982

79,8

48,2

49,3

5049

,25,

166

6,7

Cer

ah

410

.00

3527

,535

,631

,60,

327

,336

,387

,490

,896

,891

,752

,555

,360

,356

,06,

382

3,5

Cer

ah

511

.00

35,5

27,7

35,1

31,4

0,1

27,5

38,1

90,4

95,1

99,9

95,1

58,9

60,2

66,2

61,8

6,2

810,

5C

erah

612

.00

3630

35,2

32,6

0,7

27,8

38,2

89,3

97,1

98,9

95,1

56,4

5764

,959

,46,

281

0,5

Cer

ah

713

.00

3630

,137

,433

,81,

527

,938

,282

,190

,290

,887

,754

,154

,760

56,3

5,6

732,

0C

erah

814

.00

35,5

30,5

39,9

35,2

1,2

30,5

38,3

73,4

77,8

80,6

77,3

4649

,152

,849

,34,

457

5,2

Cer

ah

915

.00

3432

,340

,536

,41

32,4

39,8

57,2

60,5

58,8

58,8

3940

,742

,540

,73,

647

0,6

Ber

awan

1016

.00

3233

,142

,237

,70,

132

,839

50,3

54,6

54,1

53,0

3436

,440

,737

,01,

924

8,4

Cer

ah-B

eraw

an

1117

.00

3037

,644

,541

,10,

136

,738

,533

,633

,434

,633

,923

,523

,627

,825

,00,

113

,1M

atah

ari T

eng

gel

am

1218

.00

3038

,445

41,7

0C

erah

1319

.00

2938

44,6

41,3

0C

erah

1420

.00

2938

,244

41,1

0C

erah

1521

.00

28,5

38,2

43,7

41,0

0C

erah

1622

.00

2837

,742

,840

,30,

1C

erah

1723

.00

28,5

37,6

42,2

39,9

0C

erah

1824

.00

27,5

37,4

41,8

39,6

0C

erah

1901

.00

27,5

3741

,239

,10,

1C

erah

2002

.00

2735

,939

,637

,80

Cer

ah

No

Wak

tuG

T

Ket

eran

gan

Cu

aca

Page 101: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

88

Tab

el A

.5

Dat

a p

enel

itia

n p

eman

as a

ir t

enag

a su

rya

deng

an p

enam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

100

kg

da

lam

tan

gki

pen

yim

pan

an p

ada

tang

gal

pen

guji

an 2

5 M

ei 2

015.

Ta

Ts1

Ts2

Ts

Vw

T

iT

oT

p1

Tp

2T

p3

Tp

Tc1

Tc2

Tc3

Tc

0C

0C

0C

0C

m/s

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

0C

mV

W/m

2

107

.00

30,5

2628

27,0

025

27,9

4342

,141

,742

,329

,830

,630

,630

,33,

241

8,3

Ber

awan

& S

etel

ah H

ujan

208

.00

30,5

26,3

31,4

28,9

1,1

25,4

3355

59,2

58,5

57,6

35,5

36,4

38,9

36,9

452

2,9

Cer

ah-B

eraw

an

309

.00

3626

,930

,128

,50,

325

,435

,373

80,5

82,2

78,6

42,3

4448

,144

,85,

470

5,9

Cer

ah-B

eraw

an

410

.00

3327

,732

,230

,02

25,8

37,7

78,4

79,8

84,6

80,9

48,7

51,3

55,3

51,8

791

5,0

Cer

ah

511

.00

3630

,333

,531

,91,

527

,237

,389

,895

,599

,594

,955

,655

62,1

57,6

6,5

849,

7C

erah

612

.00

3530

,535

,132

,81,

327

,536

,288

,193

,896

,492

,851

,252

,158

,754

,06,

483

6,6

Cer

ah

713

.00

3630

,636

,633

,62,

427

,736

,587

,287

,889

,788

,249

,648

,858

,452

,35,

774

5,1

Cer

ah

814

.00

33,5

3137

,434

,21

28,4

37,6

61,1

62,3

66,4

63,3

44,5

46,5

5247

,72

261,

4C

erah

-Ber

awan

915

.00

3331

,940

,736

,31

31,5

3848

,551

,452

,450

,838

,336

,833

36,0

2,8

366,

0C

erah

-Ber

awan

1016

.00

3134

,742

38,4

0,1

34,1

39,1

44,5

47,3

47,2

46,3

32,9

33,4

34,4

33,6

1,5

196,

1C

erah

-Ber

awan

1117

.00

30,5

3642

,139

,10,

434

,735

,233

,934

,434

,534

,328

28,7

28,7

28,5

0,2

26,1

Mat

ahar

i Ten

gg

elam

1218

.00

3036

,441

,238

,80,

1C

erah

1319

.00

3037

41,2

39,1

0C

erah

1420

.00

3036

,540

,838

,70,

7C

erah

1521

.00

2936

,740

,538

,60,

1C

erah

1622

.00

2837

,340

,739

,00

Cer

ah

1723

.00

2737

,640

,539

,10,

1C

erah

1824

.00

2737

,339

,238

,20,

1H

uja

n

1901

.00

2736

,937

,937

,40

Cer

ah

2002

.00

2736

,739

,137

,90

Cer

ah

No

Wak

tuG

T

Ket

e ran

gan

Page 102: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

89

Lam

pir

an B

-1 D

ata

Per

hit

un

gan

Bag

ian

Kol

ekto

r T

abel

B-1

.1 P

erhi

tun

gan

data

pen

elit

ian

bagi

an k

olek

tor

den

gan

men

ggu

naka

n va

rias

i ta

mba

han

mas

sa b

atu

an s

ebes

ar 0

kg

No

Wa

ktu

GT

S

Ta

T

sky

T

cT

pT

mp

-cρ

αμ

kP

rR

aN

u

10

7.0

02

75

215

30

12

88

303

32

23

13

1,1

22

,4E

-05

1,9

E-0

50

,03

0,7

05

17

511

75

,53

20

8.0

04

31

337

30

52

93

315

34

73

31

1,0

62

,7E

-05

2,0

E-0

50

,03

0,7

03

22

685

95

,82

30

9.0

06

27

491

30

62

95

325

36

13

43

1,0

22

,9E

-05

2,0

E-0

50

,03

0,7

01

22

166

35

,79

41

0.0

07

45

583

30

82

98

332

37

03

51

0,9

93

,0E

-05

2,1

E-0

50

,03

0,7

00

20

784

85

,72

51

1.0

07

84

613

31

03

01

331

37

23

51

0,9

93

,0E

-05

2,1

E-0

50

,03

0,7

00

22

133

45

,79

61

2.0

08

24

644

31

03

01

332

37

13

52

0,9

93

,0E

-05

2,1

E-0

50

,03

0,7

00

21

346

45

,75

71

3.0

07

45

583

31

13

02

326

36

53

46

1,0

12

,9E

-05

2,1

E-0

50

,03

0,7

01

23

299

45

,85

81

4.0

06

01

470

30

82

98

324

35

53

39

1,0

32

,8E

-05

2,0

E-0

50

,03

0,7

01

20

207

95

,69

91

5.0

04

05

317

30

72

97

314

33

83

26

1,0

72

,6E

-05

2,0

E-0

50

,03

0,7

03

18

640

05

,60

10

16

.00

19

61

533

06

29

53

073

22

31

51

,11

2,5

E-0

51

,9E

-05

0,0

30

,70

51

38

187

5,2

9

11

17

.00

13,

11

0,2

30

42

92

299

30

83

04

1,1

52

,3E

-05

1,9

E-0

50

,03

0,7

06

10

049

25

,00

No

Wak

tuΔ

Tc-

a

Tf c

-aρ

αμ

kP

rL

Re

L

Gr

Ra L

N

uh

w

107.0

02,3

29,2

1,1

69

2,25E

-05

1,85E

-05

0,026

0,7

11

03,

0E

+0

82,1

E+

08

0,0

0fr

ee89

2,3

5

208.0

010,8

36,9

1,1

39

2,36E

-05

1,89E

-05

0,027

0,7

01

6038

1,3

E+

09

8,8

E+

08

34,3

free

144

3,8

7

309.0

019,6

42,3

1,1

18

2,43E

-05

1,91E

-05

0,027

0,7

01

5853

2,1

E+

09

1,5

E+

09

61,1

free

170

4,6

6

410.0

024,1

47,0

1,1

00

2,50E

-05

1,93E

-05

0,028

0,7

01

17

083

2,4

E+

09

1,7

E+

09

8,2

0fr

ee17

84,9

3

511.0

021,8

47,4

1,0

99

2,50E

-05

1,93E

-05

0,028

0,7

01

125005

2,2

E+

09

1,5

E+

09

0,1

4fo

rced

-13

,80

612.0

022,3

48,2

1,0

96

2,51E

-05

1,94E

-05

0,028

0,7

01

147088

2,2

E+

09

1,5

E+

09

0,1

0fo

rced

-15

,26

713.0

015,4

45,2

1,1

07

2,47E

-05

1,92E

-05

0,028

0,7

01

115095

1,6

E+

09

1,1

E+

09

0,1

2fo

rced

-13

,04

814.0

015,8

42,9

1,1

16

2,44E

-05

1,91E

-05

0,027

0,7

01

75

826

1,7

E+

09

1,2

E+

09

0,2

9fo

rced

-10

,07

915.0

07,3

37,7

1,1

36

2,37E

-05

1,89E

-05

0,027

0,7

01

60

121

8,4

E+

08

5,9

E+

08

0,2

3fo

rced

-8,6

0

10

16.0

01,7

33,3

1,1

53

2,31E

-05

1,87E

-05

0,027

0,7

01

73

968

2,0

E+

08

1,4

E+

08

0,0

4fo

rced

-9,5

9

11

17.0

04,5

28,3

1,1

72

2,24E

-05

1,85E

-05

0,026

0,7

11

25

383

5,9

E+

08

4,1

E+

08

0,9

1fo

rced

-4,9

6

Gr/

(ReL

)2

Page 103: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

90

No

Wak

tuT

αμ

kP

rR

aN

uh

WD

kb

Cb

ond

k

p

mF

F'

107

.00

304

998

1,47

E-0

78E

-04

0,61

5,55

5E+

056,

9537

40,

190,

013

429

0,32

0,00

113

7280

116

6,54

0,90

0,39

9

208

.00

310

996

1,50

E-0

77E

-04

0,62

4,75

4E+

0611

,35

621

0,19

0,01

342

90,

320,

001

1372

8011

67,

100,

890,

259

309

.00

311

996

1,50

E-0

77E

-04

0,63

4,57

4E+

0611

,47

629

0,19

0,01

342

90,

320,

001

1372

8011

67,

410,

880,

240

410

.00

312

995

1,50

E-0

77E

-04

0,63

4,52

4E+

0611

,41

626

0,19

0,01

342

90,

320,

001

1372

8011

67,

580,

880,

233

511

.00

312

995

1,51

E-0

77E

-04

0,63

4,48

4E+

0610

,91

600

0,19

0,01

342

90,

320,

001

1372

8011

68,

520,

850,

200

612

.00

311

995

1,50

E-0

77E

-04

0,63

4,55

3E+

0610

,39

570

0,19

0,01

342

90,

320,

001

1372

8011

68,

620,

850,

204

713

.00

312

995

1,51

E-0

77E

-04

0,63

4,51

3E+

0610

,54

579

0,19

0,01

342

90,

320,

001

1372

8011

68,

370,

850,

212

814

.00

312

995

1,51

E-0

77E

-04

0,63

4,43

3E+

0610

,63

585

0,19

0,01

342

90,

320,

001

1372

8011

68,

000,

860,

226

915

.00

313

995

1,51

E-0

77E

-04

0,63

4,37

3E+

0610

,14

558

0,19

0,01

342

90,

320,

001

1372

8011

67,

630,

870,

250

1016

.00

314

995

1,51

E-0

76E

-04

0,63

4,21

3E+

0610

,27

567

0,19

0,01

342

90,

320,

001

1372

8011

67,

490,

880,

255

1117

.00

312

995

1,51

E-0

77E

-04

0,63

4,42

4E+

056,

4435

40,

190,

013

429

0,32

0,00

113

7280

116

6,81

0,90

0,39

2

No

Wak

tuh

w

hrc

-a

hrp

-c

hp-

c U

t U

b

UL

T

mf

Cp

ṁF

RQ

U

107.

00

2,3

55

,29

6,1

33,0

14,1

60,8

4,9

63

14180

0,0

11

0,4

89,7

208.

00

3,8

75

,76

7,2

83,3

35,0

50,8

5,8

53

74179

0,0

02

0,2

88,3

309.

00

4,6

66

,09

8,1

23,4

25,5

70,8

6,3

73

84178

0,0

02

0,2

122,4

410.

00

4,9

36

,41

8,6

83,4

45,8

60,8

6,6

63

94178

0,0

03

0,2

146,0

511.

00

13,8

06

,45

8,7

33,4

97,6

20,8

8,4

23

94178

0,0

03

0,2

133,3

612.

00

15,2

66

,51

8,7

63,4

77,8

30,8

8,6

33

84178

0,0

04

0,2

145,0

713.

00

13,0

46

,33

8,2

93,4

77,3

20,8

8,1

23

94178

0,0

03

0,2

136,2

814.

00

10,0

76

,16

7,8

63,3

26,6

20,8

7,4

23

94178

0,0

03

0,2

110,8

915.

00

8,6

05

,83

6,9

83,1

65,9

60,8

6,7

64

04178

0,0

02

0,2

78,1

10

16.

00

9,5

95

,57

6,2

52,9

05,7

10,8

6,5

14

14178

0,0

01

0,2

27,4

11

17.

00

4,9

65

,26

5,6

12,6

64,5

70,8

5,3

73

94178

-0,0

033

0,4

-16,6

Page 104: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

91

Tab

el B

-1.2

Per

hitu

nga

n da

ta p

enel

itia

n ba

gian

kol

ekto

r d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

sebe

sar

25

kg

No

Wak

tuG

T

ST

a

Tsk

y

Tc

Tp

Tm

p-c

ρ

αμ

kP

rR

aN

u

107.0

0275

215

302

290

309

327

318

1,1

02,5

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

04

163677

5,4

6

208.0

0484

378

305

294

316

347

331

1,0

62,7

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

03

224206

5,8

0

309.0

0627

491

310

301

325

360

343

1,0

22,9

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

01

214183

5,7

5

410.0

0784

613

311

302

333

369

351

0,9

93,0

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

00

199573

5,6

7

511.0

0824

644

310

301

330

369

350

1,0

03,0

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

00

216110

5,7

6

612.0

0824

644

310

301

330

370

350

1,0

03,0

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

00

224635

5,8

1

713.0

0758

593

311

302

328

363

346

1,0

12,9

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

01

208934

5,7

3

814.0

0627

491

309

300

318

354

336

1,0

42,8

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

02

245127

5,9

1

915.0

0431

337

310

301

317

338

327

1,0

72,7

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

03

159913

5,4

4

10

16.0

0209

164

308

298

308

321

314

1,1

12,5

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

05

120064

5,1

6

11

17.0

013,1

10,2

304

293

300

307

303

1,1

52,3

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

07

72494

4,7

2

No

Wak

tuΔ

Tc-a

T

f c-a

ρ

αμ

kP

rL

Re L

G

rR

a L

Nu

hw

107

.00

6,7

32,3

1,15

65

2,29

E-0

51,

87E

-05

0,027

0,70

10

8,2E

+0

85,8

E+

08

0fr

ee12

53,3

3

208

.00

10,6

37,3

1,13

73

2,36

E-0

51,

89E

-05

0,027

0,70

16024

1,2E

+0

98,6

E+

08

33,6

free

142

3,8

4

309

.00

15,2

44,6

1,10

92

2,46

E-0

51,

92E

-05

0,028

0,70

11155

01,

6E

+0

91,1

E+

09

11,8

free

155

4,2

6

410

.00

22,2

48,6

1,09

39

2,52

E-0

51,

94E

-05

0,028

0,70

15642

2,2E

+0

91,5

E+

09

67,7

free

172

4,7

8

511

.00

20,3

47,2

1,09

94

2,50

E-0

51,

93E

-05

0,028

0,70

15690

2,0E

+0

91,4

E+

09

62,3

free

168

4,6

6

612

.00

20,3

46,7

1,10

13

2,49

E-0

51,

93E

-05

0,028

0,70

15135

82,

0E

+0

91,4

E+

09

0,77

forc

ed-

8,0

7

713

.00

17,6

46,3

1,10

27

2,49

E-0

51,

93E

-05

0,028

0,70

115

4387

1,8E

+0

91,2

E+

09

0,07

forc

ed-

15,6

1

814

.00

8,8

40,4

1,12

55

2,41

E-0

51,

90E

-05

0,027

0,70

114

7947

9,6E

+0

86,8

E+

08

0,04

forc

ed-

14,9

0

915

.00

7,2

40,1

1,12

67

2,40

E-0

51,

90E

-05

0,027

0,70

15929

7,9E

+0

85,5

E+

08

22,5

free

123

3,3

5

10

16.0

00,

434

,81,

1471

2,33

E-0

51,

88E

-05

0,027

0,70

13667

75,

2E

+0

73,6

E+

07

0,04

forc

ed-

6,3

3

11

17.0

04,

129

,01,

1695

2,25

E-0

51,

85E

-05

0,026

0,71

15056

25,

3E

+0

83,7

E+

08

0,21

forc

ed-

7,5

2

Gr/

(Re

L)2

Page 105: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

92

No

Wak

tuT

αμ

kP

rR

aN

uh

WD

kb

b

ϒC

bo

nd

kp

mF

F'

107.0

0303

998

1,4

7E

-07

8E

-04

0,6

15,7

11E

+06

8,2

7444

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

6,8

00,9

00,3

43

208.0

0309

996

1,4

9E

-07

7E

-04

0,6

24,9

44E

+06

11,5

2716

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

7,1

00,8

90,2

33

309.0

0308

997

1,4

9E

-07

7E

-04

0,6

25,0

14E

+06

11,0

5685

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

7,3

70,8

80,2

28

410.0

0309

996

1,5

0E

-07

7E

-04

0,6

24,8

44E

+06

11,0

0685

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

7,5

70,8

80,2

18

511.0

0310

996

1,5

0E

-07

7E

-04

0,6

24,7

64E

+06

10,9

9685

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

7,5

30,8

80,2

20

612.0

0309

996

1,4

9E

-07

7E

-04

0,6

24,9

23E

+06

10,2

6637

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

7,9

80,8

60,2

12

713.0

0309

996

1,4

9E

-07

7E

-04

0,6

24,9

22E

+06

9,8

6612

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

8,5

30,8

50,1

97

814.0

0310

996

1,5

0E

-07

7E

-04

0,6

24,7

83E

+06

9,9

9623

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

8,3

20,8

50,2

02

915.0

0311

996

1,5

0E

-07

7E

-04

0,6

24,6

22E

+06

9,2

9580

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

6,9

80,8

90,2

78

10

16.0

0312

995

1,5

1E

-07

7E

-04

0,6

34,4

92E

+06

9,8

2615

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

7,1

70,8

90,2

57

11

17.0

0310

996

1,5

0E

-07

7E

-04

0,6

24,7

14E

+05

6,4

9405

0,1

90,0

1429

0,3

20,0

01

137280

116

7,0

50,8

90,3

47

No

Wak

tuh

w

hr

c-a

hrp

-ch

p-c

Ut

Ub

UL

T

mf

Cp

ṁF

RQ

U

107

.00

3,33

5,47

6,46

3,02

4,56

0,8

5,36

3041

800,

0044

0,32

581

,2

208

.00

3,84

5,79

7,30

3,32

5,05

0,8

5,85

3641

790,

0015

0,20

693

,3

309

.00

4,26

6,28

8,08

3,39

5,49

0,8

6,29

3541

790,

0024

0,21

012

8,6

410

.00

4,78

6,54

8,67

3,41

5,85

0,8

6,65

3641

790,

0029

0,20

415

2,5

511

.00

4,66

6,44

8,59

3,45

5,78

0,8

6,58

3741

790,

0031

0,20

715

9,5

612

.00

8,07

6,41

8,62

3,48

6,59

0,8

7,39

3641

790,

0039

0,20

115

4,9

713

.00

15,6

16,

408,

313,

407,

640,

88,

4436

4179

0,00

390,

186

134,

4

814

.00

14,9

06,

027,

623,

427,

230,

88,

0337

4179

0,00

310,

189

110,

1

915

.00

3,35

6,00

7,03

3,08

4,86

0,8

5,66

3841

780,

0040

0,26

310

2,8

1016

.00

6,33

5,68

6,22

2,82

5,16

0,8

5,96

3941

780,

0013

0,21

940

,2

1117

.00

7,52

5,31

5,60

2,51

4,97

0,8

5,77

3741

79-0

,001

80,

403

-10,

0

Page 106: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

93

Tab

el B

-1.3

Per

hitu

nga

n da

ta p

enel

itia

n ba

gian

kol

ekto

r d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

50

kg

No

Wak

tuG

T

ST

a

Tsk

yT

cT

pT

mp-

αμ

kP

rR

aN

u

107

.00

118

92

302

289

301

311

306

1,1

42,3

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

06

100999

5,0

0

208

.00

497

388

310

301

320

344

332

1,0

52,7

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

03

177572

5,5

5

309

.00

523

409

309

300

319

345

332

1,0

52,7

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

02

185969

5,6

0

410

.00

758

593

309

299

329

366

347

1,0

03,0

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

00

213317

5,7

5

511

.00

797

624

309

299

331

366

348

1,0

03,0

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

00

203874

5,7

0

612

.00

797

624

309

299

333

368

351

0,9

93,0

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

00

193458

5,6

4

713

.00

719

562

309

300

328

359

343

1,0

22,9

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

01

190270

5,6

2

814

.00

444

348

307

297

319

342

330

1,0

62,7

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

03

169784

5,5

0

915

.00

301

235

307

296

313

331

322

1,0

92,6

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

04

145465

5,3

5

10

16.0

0209

164

304

292

308

320

314

1,1

12,5

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

05

110026

5,0

8

11

17.0

026,1

20,4

303

291

300

307

303

1,1

52,3

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

07

7432

54,7

4

No

Wak

tuΔ

Tc-

a

Tf c

-a

ρα

μk

Pr

LR

e L

Gr

Ra

L

Nu

hw

107.0

00,

628

,21,1

725

2,2

3E

-05

1,85

E-0

50,0

26

0,7

11

08,3

E+

07

5,9

E+

07

0fr

ee58

1,5

3

208.0

010

,141

,61,1

210

2,4

2E

-05

1,91

E-0

50,0

27

0,7

01

5878

1,1

E+

09

7,6

E+

08

31

,6fr

ee13

73,7

5

309.0

010

,341

,21,1

225

2,4

2E

-05

1,91

E-0

50,0

27

0,7

01

5892

1,1

E+

09

7,8

E+

08

32

,3fr

ee13

83,7

7

410.0

020

,545

,81,1

048

2,4

8E

-05

1,93

E-0

50,0

28

0,7

01

458

912,1

E+

09

1,4

E+

09

0,9

9fo

rced

-7,5

2

511.0

022

,046

,51,1

019

2,4

9E

-05

1,93

E-0

50,0

28

0,7

01

628

252,2

E+

09

1,5

E+

09

0,5

6fo

rced

-9,1

1

612.0

024

,747

,91,0

968

2,5

1E

-05

1,94

E-0

50,0

28

0,7

01

12

467

72,4

E+

09

1,7

E+

09

0,1

6fo

rced

-13,8

0

713.0

018

,945

,51,1

060

2,4

8E

-05

1,92

E-0

50,0

28

0,7

01

804

571,9

E+

09

1,3

E+

09

0,3

0fo

rced

-10,5

2

814.0

011

,739

,91,1

276

2,4

0E

-05

1,90

E-0

50,0

27

0,7

01

5937

1,3

E+

09

9,1

E+

08

36

,7fr

ee14

53,9

5

915.0

06,

937

,01,1

387

2,3

6E

-05

1,89

E-0

50,0

27

0,7

01

543

288,0

E+

08

5,6

E+

08

0,2

7fo

rced

-8,0

7

10

16.0

04,

732

,91,1

545

2,3

0E

-05

1,87

E-0

50,0

27

0,7

01

865

365,8

E+

08

4,1

E+

08

0,0

8fo

rced

-10,5

2

11

17.0

03,

228

,41,1

716

2,2

4E

-05

1,85

E-0

50,0

26

0,7

11

10

778

44,1

E+

08

2,9

E+

08

0,0

4fo

rced

-11,8

2

Gr/

(Re

L)2

Page 107: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

94

No

Wak

tuT

αμ

kP

rR

aN

uh

WD

kb

b

ϒC

bo

nd

kp

mF

F'

107.0

0301

999

1,4

6E

-07

9E

-04

0,6

15,9

12E

+06

9,0

7485

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

6,2

60,9

10,3

62

208.0

0304

998

1,4

7E

-07

8E

-04

0,6

15,5

53E

+06

10,2

3551

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,1

20,8

90,2

80

309.0

0305

998

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,4

63E

+06

10,5

1567

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,1

30,8

90,2

74

410.0

0306

997

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,2

44E

+06

11,2

8611

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,8

70,8

70,2

24

511.0

0305

997

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,3

93E

+06

10,7

8583

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

8,0

60,8

60,2

24

612.0

0305

997

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,3

63E

+06

10,4

2563

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

8,4

90,8

50,2

11

713.0

0306

997

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,2

83E

+06

10,5

6572

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

8,1

10,8

60,2

25

814.0

0307

997

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,1

83E

+06

10,4

7568

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,1

10,8

90,2

75

915.0

0308

997

1,4

9E

-07

7E

-04

0,6

25,0

23E

+06

10,0

3545

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,4

90,8

80,2

62

10

16.0

0309

996

1,4

9E

-07

7E

-04

0,6

24,9

02E

+06

9,5

8522

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,5

20,8

80,2

68

11

17.0

0308

996

1,4

9E

-07

7E

-04

0,6

24,9

89E

+05

7,7

3421

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,3

70,8

80,3

19

No

Wak

tuh

w

hr

c-a

hrp

-c

hp

-c

Ut

Ub

UL

T

mf

Cp

ṁF

RQ

U

107

.00

1,53

5,24

5,73

2,67

3,75

0,8

4,55

2841

800,

001

0,3

37,5

208

.00

3,75

6,09

7,35

3,18

5,09

0,8

5,89

3141

800,

003

0,3

132,

3

309

.00

3,77

6,06

7,38

3,21

5,10

0,8

5,90

3241

800,

003

0,3

133,

6

410

.00

7,52

6,34

8,44

3,43

6,39

0,8

7,19

3341

790,

003

0,2

152,

8

511

.00

9,11

6,38

8,50

3,40

6,73

0,8

7,53

3241

800,

003

0,2

162,

8

612

.00

13,8

06,

478,

673,

397,

560,

88,

3632

4180

0,00

30,

215

4,2

713

.00

10,5

26,

328,

143,

326,

820,

87,

6233

4179

0,00

30,

214

7,7

814

.00

3,95

5,96

7,24

3,14

5,07

0,8

5,87

3441

790,

002

0,3

107,

6

915

.00

8,07

5,79

6,72

2,99

5,71

0,8

6,51

3541

790,

002

0,2

66,1

1016

.00

10,5

25,

526,

222,

785,

770,

86,

5736

4179

0,00

10,

238

,3

1117

.00

11,8

25,

275,

602,

525,

500,

86,

3035

4179

-0,0

003

1,0

-3,4

Page 108: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

95

Tab

el B

-1.4

Per

hitu

nga

n da

ta p

enel

itia

n ba

gian

kol

ekto

r d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

75

kg

No

Wa

ktu

GT

S

Ta

T

sky

Tc

Tp

Tm

p-c

ρα

μk

Pr

Ra

Nu

10

7.0

01

18

92

30

32

91

30

231

230

71

,14

2,4

E-0

51

,9E

-05

0,0

30

,70

61

083

72

5,0

7

20

8.0

04

58

35

83

07

29

73

15

33

832

71

,07

2,6

E-0

52

,0E

-05

0,0

30

,70

31

802

06

5,5

6

30

9.0

06

67

52

13

07

29

73

22

35

333

71

,04

2,8

E-0

52

,0E

-05

0,0

30

,70

22

031

93

5,6

9

41

0.0

08

24

64

43

08

29

83

29

36

534

71

,01

2,9

E-0

52

,1E

-05

0,0

30

,70

02

081

87

5,7

2

51

1.0

08

10

63

43

09

29

93

35

36

835

10

,99

3,0

E-0

52

,1E

-05

0,0

30

,70

01

832

55

5,5

8

61

2.0

08

10

63

43

09

30

03

32

36

835

00

,99

3,0

E-0

52

,1E

-05

0,0

30

,70

01

990

17

5,6

7

71

3.0

07

32

57

23

09

30

03

29

36

134

51

,01

2,9

E-0

52

,1E

-05

0,0

30

,70

11

883

46

5,6

1

81

4.0

05

75

45

03

09

29

93

22

35

033

61

,04

2,8

E-0

52

,0E

-05

0,0

30

,70

21

887

65

5,6

1

91

5.0

04

71

36

83

07

29

73

14

33

232

31

,09

2,6

E-0

52

,0E

-05

0,0

30

,70

41

476

92

5,3

6

10

16

.00

24

81

94

30

52

94

31

032

631

81

,10

2,5

E-0

51

,9E

-05

0,0

30

,70

41

395

38

5,3

0

11

17

.00

13,1

10

,23

03

29

12

98

30

730

21

,15

2,3

E-0

51

,9E

-05

0,0

30

,70

79

803

74

,98

No

Wak

tuΔ

Tc-

a T

f c-a

ρ

αμ

kP

rL

Re

L

Gr

Ra

L

Nu

hw

107

.00

1,1

29,4

1,16

772,

25E

-05

1,85

E-0

50,

026

0,71

10

1,5E

+08

1,0E

+08

0fr

ee70

1,8

6

208

.00

8,1

38,0

1,13

462,

37E

-05

1,89

E-0

50,

027

0,70

10

9,2E

+08

6,4E

+08

0fr

ee12

93,

50

309

.00

15,2

41,6

1,12

092,

42E

-05

1,91

E-0

50,

027

0,70

158

77

1,6E

+09

1,1E

+09

47,3

free

157

4,2

8

410

.00

21,0

45,5

1,10

582,

48E

-05

1,92

E-0

50,

028

0,70

117

234

2,1E

+09

1,5E

+09

7,20

free

171

4,7

3

511

.00

26,3

48,6

1,09

382,

52E

-05

1,94

E-0

50,

028

0,70

156

41

2,5E

+09

1,8E

+09

80,1

free

182

5,0

6

612

.00

23,4

47,7

1,09

732,

51E

-05

1,93

E-0

50,

028

0,70

139

701

2,3E

+09

1,6E

+09

1,46

free

176

4,8

8

713

.00

20,3

46,1

1,10

342,

49E

-05

1,93

E-0

50,

028

0,70

185

862

2,0E

+09

1,4E

+09

0,28

forc

ed-

10,9

7

814

.00

13,8

42,4

1,11

782,

43E

-05

1,91

E-0

50,

027

0,70

170

196

1,5E

+09

1,0E

+09

0,30

forc

ed-

9,5

9

915

.00

6,7

37,4

1,13

712,

36E

-05

1,89

E-0

50,

027

0,70

160

225

7,7E

+08

5,4E

+08

0,21

forc

ed-

8,6

0

1016

.00

5,0

34,5

1,14

812,

32E

-05

1,88

E-0

50,

027

0,70

161

22

6,0E

+08

4,2E

+08

16,1

free

113

3,0

2

1117

.00

5,0

27,5

1,17

522,

22E

-05

1,84

E-0

50,

026

0,71

163

74

6,7E

+08

4,7E

+08

16,4

free

117

3,0

7

Gr/

(Re

L)2

Page 109: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

96

No

Wak

tuT

αμ

kP

rR

aN

uh

WD

kb

Cbo

nd

kp

m

FF

'

107.0

030

2998

1,4

7E

-07

9E

-04

0,6

15,8

42E

+06

9,4

1504

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

6,3

60,9

10,

346

208.0

030

3998

1,4

7E

-07

8E

-04

0,6

15,6

53E

+06

10,2

0549

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

6,9

90,8

90,

288

309.0

030

4998

1,4

7E

-07

8E

-04

0,6

15,5

23E

+06

10,7

0576

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,2

80,8

80,

263

410.0

030

5997

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,4

42E

+06

9,9

2536

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,4

90,8

80,

265

511.0

030

6997

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,3

03E

+06

10,3

8562

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,6

10,8

70,

251

612.0

030

6997

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,2

83E

+06

10,3

4560

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,5

70,8

80,

253

713.0

030

6997

1,4

8E

-07

8E

-04

0,6

25,2

73E

+06

10,3

2559

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

8,1

70,8

60,

226

814.0

030

7997

1,4

9E

-07

8E

-04

0,6

25,0

92E

+06

9,6

8526

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,9

00,8

70,

248

915.0

030

9996

1,4

9E

-07

7E

-04

0,6

24,8

62E

+06

9,6

2525

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

7,5

50,8

80,

266

10

16.0

030

9996

1,4

9E

-07

7E

-04

0,6

24,8

92E

+06

9,2

0502

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

6,7

60,9

00,

320

11

17.0

031

1996

1,5

0E

-07

7E

-04

0,6

24,6

65E

+05

6,9

6381

0,1

90,0

13

429

0,3

20,0

01

137280

116

6,5

10,9

00,

397

No

Wak

tuh

w

hr

c-a

hrp

-c

hp

-c

Ut

Ub

UL

T

mf

Cp

ṁF

RQ

U

107

.00

1,86

5,32

5,82

2,72

3,90

0,8

4,70

2941

800,

001

0,3

37,6

208

.00

3,50

5,85

7,01

3,15

4,87

0,8

5,67

3041

800,

003

0,3

122,

6

309

.00

4,28

6,06

7,73

3,31

5,34

0,8

6,14

3141

800,

003

0,2

159,

0

410

.00

4,73

6,32

8,39

3,41

5,71

0,8

6,51

3241

800,

005

0,3

198,

3

511

.00

5,06

6,52

8,73

3,36

5,91

0,8

6,71

3341

790,

004

0,2

183,

5

612

.00

4,88

6,47

8,64

3,41

5,84

0,8

6,64

3341

790,

004

0,2

186,

0

713

.00

10,9

76,

378,

253,

336,

940,

87,

7433

4179

0,00

40,

215

0,9

814

.00

9,59

6,13

7,64

3,25

6,44

0,8

7,24

3441

790,

004

0,2

127,

7

915

.00

8,60

5,81

6,75

3,00

5,82

0,8

6,62

3641

790,

003

0,2

105,

7

1016

.00

3,02

5,63

6,46

2,93

4,50

0,8

5,30

3641

790,

002

0,3

62,4

1117

.00

3,07

5,22

5,55

2,64

4,12

0,8

4,92

3841

78-0

,002

0,5

-12,

0

Page 110: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

97

Tab

el B

-1.5

Per

hitu

nga

n da

ta p

enel

itia

n ba

gian

kol

ekto

r d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

10

0 k

g

No

Wak

tuG

T

ST

a

Tsk

y

Tc

Tp

Tm

p-c

ρ

αμ

kP

rR

aN

u

107.0

0418

327

304

292

303

315

309

1,1

32,4

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

06

118524

5,15

208.0

0523

409

304

292

310

331

320

1,0

92,5

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

04

174596

5,53

309.0

0706

552

309

300

318

352

335

1,0

52,8

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

02

233019

5,85

410.0

0915

716

306

295

325

354

339

1,0

32,8

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

01

188723

5,61

511.0

0850

664

309

300

331

368

349

1,0

03,0

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

00

211369

5,74

612.0

0837

654

308

298

327

366

346

1,0

12,9

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

01

227926

5,82

713.0

0745

583

309

300

325

361

343

1,0

22,9

E-0

52,1

E-0

50,0

30,7

01

220644

5,79

814.0

0261

204

307

296

321

336

328

1,0

72,7

E-0

52,0

E-0

50,0

30,7

03

117428

5,14

915.0

0366

286

306

295

309

324

316

1,1

12,5

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

05

131818

5,25

10

16.0

0196

153

304

293

307

319

313

1,1

22,4

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

05

120137

5,16

11

17.0

026,1

20,4

304

292

301

307

304

1,1

52,3

E-0

51,9

E-0

50,0

30,7

06

62028

4,60

No

Wak

tuΔ

Tc

-a

Tf c

-a

ρα

μk

Pr

LR

eL

G

rR

a L

Nu

hw

107

.00

0,2

30,4

1,16

39

2,2

7E-0

51,

86E

-05

0,02

60,

701

02,

1E

+07

1,5

E+

070

free

370,

98

208

.00

6,4

33,7

1,15

12

2,3

1E-0

51,

87E

-05

0,02

70,

701

6765

57,

8E

+08

5,5

E+

080,

17

forc

ed-

9,1

1

309

.00

8,8

40,4

1,12

55

2,4

1E-0

51,

90E

-05

0,02

70,

701

1775

49,

6E

+08

6,8

E+

083,

06

free

132

3,5

8

410

.00

18,8

42,4

1,11

78

2,4

3E-0

51,

91E

-05

0,02

70,

701

1170

05

2,0

E+

091,

4E

+09

0,1

5fo

rced

-13

,04

511

.00

21,6

46,8

1,10

09

2,4

9E-0

51,

93E

-05

0,02

80,

701

8553

82,

2E

+09

1,5

E+

090,

29

forc

ed-

10,9

7

612

.00

19,0

44,5

1,10

97

2,4

6E-0

51,

92E

-05

0,02

80,

701

7512

42,

0E

+09

1,4

E+

090,

35

forc

ed-

10,0

7

713

.00

16,3

44,1

1,11

11

2,4

6E-0

51,

92E

-05

0,02

80,

701

1389

87

1,7

E+

091,

2E

+09

0,0

9fo

rced

-14

,54

814

.00

14,2

40,6

1,12

48

2,4

1E-0

51,

90E

-05

0,02

70,

701

5911

61,

5E

+09

1,1

E+

090,

44

forc

ed-

8,6

0

915

.00

3,0

34,5

1,14

81

2,3

2E-0

51,

88E

-05

0,02

70,

701

6122

23,

6E

+08

2,5

E+

080,

10

forc

ed-

8,6

0

1016

.00

2,6

32,3

1,15

67

2,2

9E-0

51,

87E

-05

0,02

70,

701

6201

3,2

E+

082,

2E

+08

8,2

5fr

ee91

2,4

2

1117

.00

2,0

29,5

1,16

75

2,2

5E-0

51,

85E

-05

0,02

60,

711

2520

72,

6E

+08

1,8

E+

080,

41

forc

ed-

4,9

6

Gr/

(Re

L)2

Page 111: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

98

No

Wak

t uT

αμ

kP

rR

aN

uh

WD

kb

Cb

ond

k

p m

FF

'

107

.00

299

999

1,46

E-0

79E

-04

0,61

6,16

7E+

057,

4439

60,

190,

01

34

29

0,3

20

,00

11

37

28

01

16

6,2

10

,91

0,4

11

208

.00

302

998

1,47

E-0

78E

-04

0,61

5,79

2E+

069,

4250

50,

190,

01

34

29

0,3

20

,00

11

37

28

01

16

7,5

60

,88

0,2

73

309

.00

303

998

1,47

E-0

78E

-04

0,61

5,63

3E+

0610

,11

543

0,19

0,0

13

42

90

,32

0,0

01

13

72

80

11

67

,14

0,8

90

,282

410

.00

305

997

1,48

E-0

78E

-04

0,62

5,45

3E+

0610

,65

575

0,19

0,0

13

42

90

,32

0,0

01

13

72

80

11

68

,22

0,8

60

,219

511

.00

305

997

1,48

E-0

78E

-04

0,62

5,38

3E+

0610

,23

553

0,19

0,0

13

42

90

,32

0,0

01

13

72

80

11

68

,25

0,8

60

,224

612

.00

305

997

1,48

E-0

78E

-04

0,62

5,43

2E+

069,

8453

10,

190,

01

34

29

0,3

20

,00

11

37

28

01

16

8,1

20

,86

0,2

36

713

.00

305

997

1,48

E-0

78E

-04

0,62

5,40

2E+

069,

8853

40,

190,

01

34

29

0,3

20

,00

11

37

28

01

16

8,4

20

,85

0,2

23

814

.00

306

997

1,48

E-0

78E

-04

0,62

5,28

3E+

0610

,03

543

0,19

0,0

13

42

90

,32

0,0

01

13

72

80

11

67

,63

0,8

70

,256

915

.00

308

997

1,49

E-0

77E

-04

0,62

5,04

2E+

069,

2650

40,

190,

01

34

29

0,3

20

,00

11

37

28

01

16

7,4

30

,88

0,2

80

10

16.0

031

099

61,

50E

-07

7E-0

40,

624,

801E

+06

8,76

479

0,19

0,0

13

42

90

,32

0,0

01

13

72

80

11

66

,57

0,9

00

,343

11

17.0

030

899

71,

49E

-07

7E-0

40,

625,

021E

+05

5,33

290

0,19

0,0

13

42

90

,32

0,0

01

13

72

80

11

66

,78

0,9

00

,439

No

Wak

tuh

w

hr

c-a

hrp

-ch

p-c

Ut

Ub

UL

T

mf

Cp

ṁF

RQ

U

107

.00

0,98

5,38

5,94

2,78

3,68

0,8

4,48

2641

810,

013

0,4

159,

6

208

.00

9,11

5,57

6,60

3,08

5,83

0,8

6,63

2941

800,

004

0,3

127,

9

309

.00

3,58

6,02

7,54

3,38

5,11

0,8

5,91

3041

800,

004

0,3

185,

3

410

.00

13,0

46,

107,

853,

287,

040,

87,

8432

4180

0,00

40,

217

8,4

511

.00

10,9

76,

418,

573,

447,

100,

87,

9032

4180

0,00

40,

217

4,6

612

.00

10,0

76,

258,

363,

466,

860,

87,

6632

4180

0,00

50,

218

0,1

713

.00

14,5

46,

248,

143,

417,

420,

88,

2232

4180

0,00

40,

215

3,9

814

.00

8,60

6,00

7,11

2,92

5,95

0,8

6,75

3341

790,

002

0,2

59,4

915

.00

8,60

5,64

6,36

2,89

5,61

0,8

6,41

3541

790,

003

0,3

86,4

1016

.00

2,42

5,49

6,15

2,81

4,20

0,8

5,00

3741

790,

002

0,3

48,2

1117

.00

4,96

5,33

5,66

2,45

4,54

0,8

5,34

3541

79-0

,001

0,7

-1,5

Page 112: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

99

Lam

pir

an B

-2 D

ata

Per

hit

un

ga

n B

agia

n S

tora

ge

Tab

el B

-2.1

Per

hit

ung

an d

ata

bagi

an s

tora

ge d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

0 k

g N

oW

ak

tuΔ

Ts-

a

Ts-

a

ρα

μk

Pr

DR

e DG

rR

aD

N

uh

w

107

.00

3,2

29,6

1,1

67

2E

-05

1,9

E-0

50,

0264

0,7

052

0,65

01E

+08

8E

+07

0,00

free

532,

16

208

.00

2,9

32,9

1,1

54

2E

-05

1,9

E-0

50,

0267

0,7

035

0,65

4016

1E+

087E

+07

5,94

free

512,

07

309

.00

3,8

34,4

1,1

49

2E

-05

1,9

E-0

50,

0268

0,7

028

0,65

3982

1E+

089E

+07

7,88

free

552,

28

410

.00

3,8

36,9

1,1

39

2E

-05

1,9

E-0

50,

0270

0,7

016

0,65

11776

1E+

088E

+07

0,87

forc

ed45

1,88

511

.00

2,4

37,7

1,1

36

2E

-05

1,9

E-0

50,

0270

0,7

012

0,65

85956

8E+

075E

+07

0,01

forc

ed225

9,35

612

.00

2,3

38,1

1,1

34

2E

-05

1,9

E-0

50,

0271

0,7

009

0,65

101336

7E+

075E

+07

0,01

forc

ed257

10,6

9

713

.00

1,9

38,4

1,1

33

2E

-05

1,9

E-0

50,

0271

0,7

008

0,65

77816

6E+

074E

+07

0,01

forc

ed208

8,65

814

.00

5,3

37,7

1,1

36

2E

-05

1,9

E-0

50,

0270

0,7

012

0,65

50807

2E+

081E

+08

0,06

forc

ed147

6,12

915

.00

7,4

37,7

1,1

36

2E

-05

1,9

E-0

50,

0270

0,7

012

0,65

39071

2E+

082E

+08

0,15

forc

ed119

4,96

1016

.00

11,6

38,3

1,1

34

2E

-05

1,9

E-0

50,

0271

0,7

009

0,65

46730

4E+

083E

+08

0,16

forc

ed138

5,7

3

1117

.00

13,5

37,2

1,1

38

2E

-05

1,9

E-0

50,

0270

0,7

014

0,65

15671

4E+

083E

+08

1,73

free

833,

44

1218

.00

13,0

36,5

1,1

41

2E

-05

1,9

E-0

50,

0269

0,7

018

0,65

15739

4E+

083E

+08

1,67

free

823,

41

1319

.00

11,8

34,9

1,1

47

2E

-05

1,9

E-0

50,

0268

0,7

026

0,65

11912

4E+

083E

+08

2,72

free

803,

31

1420

.00

9,8

33,9

1,1

50

2E

-05

1,9

E-0

50,

0267

0,7

030

0,65

3993

3E+

082E

+08

20,4

6fr

ee76

3,1

3

1521

.00

8,3

33,1

1,1

53

2E

-05

1,9

E-0

50,

0267

0,7

034

0,65

24068

3E+

082E

+08

0,48

forc

ed81

3,3

2

1622

.00

8,6

32,3

1,1

57

2E

-05

1,9

E-0

50,

0266

0,7

039

0,65

12093

3E+

082E

+08

1,98

free

733,

00

1723

.00

8,2

32,1

1,1

57

2E

-05

1,9

E-0

50,

0266

0,7

040

0,65

03E

+08

2E

+08

0,00

free

722,

96

1824

.00

8,8

31,4

1,1

60

2E

-05

1,9

E-0

50,

0266

0,7

043

0,65

03E

+08

2E

+08

0,00

free

743,

03

1901

.00

8,5

31,2

1,1

61

2E

-05

1,9

E-0

50,

0265

0,7

044

0,65

03E

+08

2E

+08

0,00

free

732,

99

2002

.00

8,1

31,1

1,1

61

2E

-05

1,9

E-0

50,

0265

0,7

045

0,65

03E

+08

2E

+08

0,00

free

722,

95

Gr/

(Re)

2

Page 113: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

100

No

Wak

tuT

S

CP

(UA

) bs

(UA

) es

(UA

) ts

(UA

) s

dES

t /d

t

107

.00

304,

241

780,

442

1,4

30,

292,

1782

,8

208

.00

307,

441

780,

442

1,4

10,

292,

1482

,2

309

.00

309,

341

770,

442

1,4

60,

302,

2011

4,0

410

.00

311,

841

770,

442

1,3

60,

282,

0813

8,1

511

.00

311,

941

770,

442

2,0

00,

402,

8412

6,5

612

.00

312,

341

770,

442

2,0

30,

402,

8813

8,5

713

.00

312,

441

770,

442

1,9

80,

392,

8213

0,9

814

.00

313,

341

760,

442

1,8

80,

372,

7096

,5

915

.00

314,

441

760,

442

1,8

10,

362,

6158

,7

1016

.00

317,

141

760,

442

1,8

60,

372,

68-3

,5

1117

.00

317,

041

760,

442

1,6

60,

332,

44-4

9,3

1218

.00

316,

041

760,

442

1,6

60,

332,

43-3

1,5

1319

.00

313,

841

760,

442

1,6

40,

332,

42-2

8,5

1420

.00

311,

941

770,

442

1,6

20,

332,

39-2

3,5

1521

.00

310,

341

770,

442

1,6

40,

332,

42-1

9,9

1622

.00

309,

641

770,

442

1,6

00,

322,

36-2

0,2

1723

.00

309,

241

770,

442

1,5

90,

322,

35-1

9,3

1824

.00

308,

841

770,

442

1,6

00,

322,

37-2

0,8

1901

.00

308,

541

770,

442

1,6

00,

322,

36-1

9,9

2002

.00

308,

141

770,

442

1,5

90,

322,

35-1

9,1

Page 114: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

101

Tab

el B

-2.2

Per

hitu

nga

n da

ta b

agia

n st

ora

ge d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

25

kg

No

Wak

tuΔ

Ts-

aT

a

ρα

μk

Pr

DR

eD

Gr

Ra D

Nu

hw

107

.00

1,0

301

,16

74

2E-0

51

,9E

-05

0,0

264

0,7

053

0,6

50

4E+

072E

+0

70

,00

free

36

1,4

8

208

.00

0,8

321

,15

64

2E-0

51

,9E

-05

0,0

266

0,7

038

0,6

54

029

3E+

072E

+0

71

,57

free

33

1,3

3

309

.00

3,6

351

,14

54

2E-0

51

,9E

-05

0,0

268

0,7

024

0,6

57

926

1E+

088E

+0

71

,84

free

54

2,2

2

410

.00

3,7

361

,14

37

2E-0

51

,9E

-05

0,0

269

0,7

022

0,6

53

953

1E+

088E

+0

77

,54

free

54

2,2

4

511

.00

1,4

361

,14

11

2E-0

51

,9E

-05

0,0

269

0,7

018

0,6

53

938

4E+

073E

+0

72

,78

free

39

1,6

0

612

.00

0,2

361

,14

08

2E-0

51

,9E

-05

0,0

269

0,7

018

0,6

53

54

23

5E+

063E

+0

60

,00

forc

ed11

04

,57

713

.00

0,6

381

,13

55

2E-0

51

,9E

-05

0,0

270

0,7

011

0,6

510

543

12E

+07

1E+

07

0,0

0fo

rced

265

11

,03

814

.00

2,5

371

,13

77

2E-0

51

,9E

-05

0,0

270

0,7

014

0,6

59

79

46

8E+

075E

+0

70

,01

forc

ed25

01

0,3

8

915

.00

2,3

381

,13

61

2E-0

51

,9E

-05

0,0

270

0,7

012

0,6

53

909

7E+

075E

+0

74

,62

free

46

1,9

0

1016

.00

6,4

381

,13

39

2E-0

51

,9E

-05

0,0

271

0,7

009

0,6

52

33

75

2E+

081E

+0

80

,36

forc

ed7

93

,28

1117

.00

11,5

371

,13

96

2E-0

51

,9E

-05

0,0

270

0,7

016

0,6

53

14

33

4E+

083E

+0

80

,37

forc

ed10

04

,15

1218

.00

11,9

361

,14

27

2E-0

51

,9E

-05

0,0

269

0,7

020

0,6

53

55

26

4E+

083E

+0

80

,30

forc

ed11

04

,57

1319

.00

13,0

361

,14

43

2E-0

51

,9E

-05

0,0

269

0,7

023

0,6

53

957

4E+

083E

+0

82

6,8

7fr

ee8

33

,42

1420

.00

12,9

351

,14

45

2E-0

51

,9E

-05

0,0

269

0,7

023

0,6

57

916

4E+

083E

+0

86

,67

free

83

3,4

1

1521

.00

13,8

351

,14

48

2E-0

51

,9E

-05

0,0

269

0,7

023

0,6

50

4E+

083E

+0

80

,00

free

84

3,4

8

1622

.00

13,2

351

,14

59

2E-0

51

,9E

-05

0,0

268

0,7

025

0,6

53

966

4E+

083E

+0

82

7,3

2fr

ee8

33

,44

1723

.00

13,6

351

,14

71

2E-0

51

,9E

-05

0,0

268

0,7

026

0,6

53

974

4E+

083E

+0

82

8,0

7fr

ee8

43

,47

1824

.00

14,6

341

,14

90

2E-0

51

,9E

-05

0,0

268

0,7

029

0,6

50

5E+

083E

+0

80

,00

free

86

3,5

6

1901

.00

14,5

341

,14

91

2E-0

51

,9E

-05

0,0

268

0,7

029

0,6

50

5E+

083E

+0

80

,00

free

86

3,5

6

2002

.00

14,5

341

,14

91

2E-0

51

,9E

-05

0,0

268

0,7

029

0,6

50

5E+

083E

+0

80

,00

free

86

3,5

6

Gr/

(Re

L)2

Page 115: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

102

No

Wak

tuT

S

CP

(U

A) b

s (U

A) e

s (U

A) t

s (U

A) s

dE

St /

dt

107

.00

303,0

4178

0,4

42

1,2

20,

25

1,9

279,2

208

.00

305,8

4178

0,4

42

1,1

60,

24

1,8

591,9

309

.00

306,5

4178

0,4

42

1,4

50,

29

2,1

813

6,3

410

.00

306,9

4178

0,4

42

1,4

50,

30

2,1

916

0,5

511

.00

308,7

4177

0,4

42

1,2

70,

26

1,9

716

2,2

612

.00

309,4

4177

0,4

42

1,7

80,

36

2,5

815

5,3

713

.00

311,1

4177

0,4

42

2,0

40,

40

2,8

913

2,7

814

.00

311,5

4177

0,4

42

2,0

30,

40

2,8

710

3,0

915

.00

311,8

4177

0,4

42

1,3

60,

28

2,0

898,1

1016

.00

314,4

4176

0,4

42

1,6

40,

33

2,4

124,7

1117

.00

315,5

4176

0,4

42

1,7

40,

35

2,5

3-3

9,0

1218

.00

314,9

4176

0,4

42

1,7

80,

36

2,5

8-3

0,6

1319

.00

315,0

4176

0,4

42

1,6

60,

33

2,4

3-3

1,6

1420

.00

314,9

4176

0,4

42

1,6

60,

33

2,4

3-3

1,4

1521

.00

315,3

4176

0,4

42

1,6

70,

33

2,4

4-3

3,6

1622

.00

314,7

4176

0,4

42

1,6

60,

33

2,4

4-3

2,2

1723

.00

314,6

4176

0,4

42

1,6

70,

33

2,4

4-3

3,1

1824

.00

314,6

4176

0,4

42

1,6

80,

34

2,4

6-3

5,7

1901

.00

314,5

4176

0,4

42

1,6

80,

34

2,4

5-3

5,6

2002

.00

314,5

4176

0,4

42

1,6

80,

34

2,4

5-3

5,6

Page 116: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

103

Tab

el B

-2.3

Per

hitu

nga

n da

ta b

agia

n st

ora

ge d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

50

kg

No

Wak

tuΔ

Ts-

a

Ta

ρ

αμ

kP

rD

Re

DG

rR

aD

Nu

hw

10

7.00

0,3

29

1,1

707

2E

-05

1,8E

-05

0,0

263

0,7

057

0,6

50

1E

+07

8E

+06

0,00

free

24

0,99

20

8.00

6,2

33

1,1

523

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

033

0,6

5400

42E

+08

1E

+08

12,8

0fr

ee65

2,68

30

9.00

5,5

33

1,1

530

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

034

0,6

5400

92E

+08

1E

+08

11,4

5fr

ee63

2,58

41

0.00

4,2

33

1,1

524

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

033

0,6

5320

401E

+08

1E

+08

0,14

forc

ed102

4,18

51

1.00

4,4

33

1,1

527

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

033

0,6

5440

751E

+08

1E

+08

0,07

forc

ed132

5,40

61

2.00

4,4

33

1,1

527

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

033

0,6

5881

491E

+08

1E

+08

0,02

forc

ed230

9,44

71

3.00

3,6

34

1,1

493

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

029

0,6

5558

141E

+08

8E

+07

0,04

forc

ed159

6,55

81

4.00

0,6

34

1,1

488

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

028

0,6

5398

42E

+07

2E

+07

1,35

free

31

1,26

91

5.00

1,6

34

1,1

490

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

029

0,6

5358

655E

+07

4E

+07

0,04

forc

ed111

4,59

10

16.

006

,93

41

,15

042

E-0

51,

9E-0

50,0

267

0,7

030

0,6

5559

022E

+08

2E

+08

0,07

forc

ed159

6,55

11

17.

008

,53

41

,14

912

E-0

51,

9E-0

50,0

268

0,7

029

0,6

5677

543E

+08

2E

+08

0,06

forc

ed186

7,65

12

18.

001

0,3

34

1,1

496

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

029

0,6

5398

83E

+08

2E

+08

21,2

8fr

ee77

3,17

13

19.

001

0,0

34

1,1

501

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

030

0,6

5399

13E

+08

2E

+08

20,7

7fr

ee76

3,14

14

20.

001

0,0

34

1,1

502

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

030

0,6

5159

673E

+08

2E

+08

1,29

free

76

3,14

15

21.

001

0,9

33

1,1

523

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

033

0,6

5400

44E

+08

3E

+08

22,5

8fr

ee79

3,23

16

22.

001

1,1

34

1,1

518

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

032

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

79

3,26

17

23.

001

2,0

33

1,1

540

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

035

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

81

3,34

18

24.

001

1,8

33

1,1

543

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

036

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

81

3,33

19

01.

001

1,8

33

1,1

543

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

036

0,6

5401

74E

+08

3E

+08

24,6

0fr

ee81

3,33

20

02.

001

1,5

33

1,1

550

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

036

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

80

3,30

Gr/

(Re

L)2

Page 117: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

104

No

Wak

tuT

S

CP

(U

A) b

s (U

A) e

s (U

A) t

s (U

A) s

d

ES

t /d

t

107

.00

301,

841

790,

442

0,99

0,21

1,65

37,0

208

.00

303,

441

780,

442

1,54

0,31

2,30

146,

4

309

.00

303,

541

780,

442

1,52

0,31

2,27

146,

1

410

.00

304,

341

780,

442

1,74

0,35

2,54

163,

5

511

.00

304,

241

780,

442

1,84

0,37

2,65

174,

3

612

.00

304,

241

780,

442

2,01

0,40

2,84

166,

5

713

.00

305,

441

780,

442

1,91

0,38

2,73

157,

5

814

.00

307,

741

770,

442

1,13

0,23

1,81

106,

4

915

.00

308,

141

770,

442

1,78

0,36

2,58

62,1

1016

.00

310,

441

770,

442

1,91

0,38

2,73

19,6

1117

.00

311,

541

770,

442

1,95

0,39

2,78

-27,

0

1218

.00

312,

341

770,

442

1,62

0,33

2,39

-24,

5

1319

.00

312,

041

770,

442

1,62

0,33

2,39

-23,

9

1420

.00

312,

041

770,

442

1,62

0,33

2,39

-23,

8

1521

.00

311,

941

770,

442

1,63

0,33

2,40

-26,

1

1622

.00

312,

141

770,

442

1,64

0,33

2,41

-26,

7

1723

.00

312,

041

770,

442

1,65

0,33

2,42

-28,

9

1824

.00

311,

841

770,

442

1,65

0,33

2,42

-28,

6

1901

.00

311,

841

770,

442

1,65

0,33

2,42

-28,

6

2002

.00

311,

541

770,

442

1,64

0,33

2,41

-27,

6

Page 118: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

105

Tab

el B

-2.4

Per

hitu

nga

n da

ta b

agia

n st

ora

ge d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

75

kg

No

Wak

tuΔ

Ts-

a

Ta

ρ

αμ

kP

rD

Re

DG

rR

aD

Nu

hw

10

7.00

3,0

29

1,1

713

2E

-05

1,8E

-05

0,0

263

0,7

058

0,6

50

1E

+08

8E

+07

0,00

free

53

2,13

20

8.00

5,7

31

1,1

610

2E

-05

1,9E

-05

0,0

265

0,7

044

0,6

50

2E

+08

1E

+08

0,00

free

64

2,62

30

9.00

4,5

32

1,1

587

2E

-05

1,9E

-05

0,0

266

0,7

041

0,6

5404

32E

+08

1E

+08

9,31

free

59

2,41

41

0.00

3,5

33

1,1

529

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

034

0,6

5120

241E

+08

8E

+07

0,80

forc

ed46

1,90

51

1.00

4,1

33

1,1

522

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

033

0,6

5400

41E

+08

1E

+08

8,53

free

57

2,34

61

2.00

3,4

34

1,1

489

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

029

0,6

5278

911E

+08

8E

+07

0,14

forc

ed91

3,75

71

3.00

2,3

35

1,1

467

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

026

0,6

5595

687E

+07

5E

+07

0,02

forc

ed168

6,91

81

4.00

0,3

35

1,1

449

2E

-05

1,9E

-05

0,0

269

0,7

023

0,6

5475

251E

+07

7E

+06

0,00

forc

ed140

5,77

91

5.00

2,4

35

1,1

455

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

024

0,6

5396

388E

+07

5E

+07

0,05

forc

ed121

4,98

10

16.

005

,73

51

,14

692

E-0

51,

9E-0

50,0

268

0,7

026

0,6

5397

22E

+08

1E

+08

11,7

0fr

ee63

2,59

11

17.

001

1,1

36

1,1

442

2E

-05

1,9E

-05

0,0

269

0,7

022

0,6

5395

64E

+08

3E

+08

22,8

4fr

ee78

3,24

12

18.

001

1,7

36

1,1

430

2E

-05

1,9E

-05

0,0

269

0,7

021

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

80

3,30

13

19.

001

2,3

35

1,1

457

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

024

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

81

3,36

14

20.

001

2,1

35

1,1

461

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

025

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

81

3,34

15

21.

001

2,5

35

1,1

473

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

026

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

82

3,38

16

22.

001

2,3

34

1,1

496

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

029

0,6

5398

84E

+08

3E

+08

25,4

3fr

ee82

3,36

17

23.

001

1,4

34

1,1

493

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

029

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

80

3,28

18

24.

001

2,1

34

1,1

518

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

032

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

82

3,35

19

01.

001

1,6

33

1,1

528

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

034

0,6

5400

74E

+08

3E

+08

24,1

5fr

ee81

3,31

20

02.

001

0,8

32

1,1

564

2E

-05

1,9E

-05

0,0

266

0,7

038

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

79

3,23

Gr/

(Re

L)2

Page 119: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

106

No

Wa

ktu

TS

C

P

(UA

) bs

(UA

) es

(UA

) ts

(UA

) s

dE

St /

dt

10

7.0

03

00

,04179

0,442

1,42

0,29

2,1

644,

1

20

8.0

03

01

,44179

0,442

1,53

0,31

2,2

8135,

5

30

9.0

03

02

,64178

0,442

1,49

0,30

2,2

3168,

9

41

0.0

03

04

,64178

0,442

1,36

0,28

2,0

8205,

5

51

1.0

03

04

,44178

0,442

1,47

0,30

2,2

2192,

6

61

2.0

03

05

,64178

0,442

1,70

0,34

2,4

8194,

4

71

3.0

03

06

,84178

0,442

1,92

0,38

2,7

5157,

1

81

4.0

03

08

,24177

0,442

1,86

0,37

2,6

8128,

5

91

5.0

03

09

,44177

0,442

1,81

0,36

2,6

299,

4

10

16

.00

31

0,7

4177

0,442

1,53

0,31

2,2

849,

5

11

17

.00

31

4,1

4176

0,442

1,63

0,33

2,4

0-3

8,6

12

18

.00

31

4,7

4176

0,442

1,64

0,33

2,4

1-2

8,3

13

19

.00

31

4,3

4176

0,442

1,65

0,33

2,4

2-2

9,8

14

20

.00

31

4,1

4176

0,442

1,65

0,33

2,4

2-2

9,3

15

21

.00

31

4,0

4176

0,442

1,65

0,33

2,4

3-3

0,2

16

22

.00

31

3,3

4176

0,442

1,65

0,33

2,4

3-2

9,7

17

23

.00

31

2,9

4176

0,442

1,64

0,33

2,4

1-2

7,5

18

24

.00

31

2,6

4176

0,442

1,65

0,33

2,4

2-2

9,3

19

01

.00

31

2,1

4177

0,442

1,64

0,33

2,4

2-2

8,0

20

02

.00

31

0,8

4177

0,442

1,63

0,33

2,4

0-2

5,8

Page 120: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

107

Tab

el B

-2.5

Per

hitu

nga

n da

ta b

agia

n st

ora

ge d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

10

0 k

g

No

Wak

tuΔ

Ts-

a

Ta

ρ

αμ

kP

rD

Re

DG

rR

aD

N

uh

w

10

7.00

3,5

29

1,1

703

2E

-05

1,8E

-05

0,0

264

0,7

056

0,6

50

1E

+08

9E

+07

0,00

free

55

2,24

20

8.00

1,7

30

1,1

668

2E

-05

1,9E

-05

0,0

264

0,7

052

0,6

5450

076E

+07

4E

+07

0,03

forc

ed134

5,44

30

9.00

7,5

32

1,1

568

2E

-05

1,9E

-05

0,0

266

0,7

039

0,6

5120

953E

+08

2E

+08

1,74

free

70

2,87

41

0.00

3,1

31

1,1

598

2E

-05

1,9E

-05

0,0

266

0,7

043

0,6

5809

911E

+08

7E

+07

0,02

forc

ed215

8,77

51

1.00

4,1

34

1,1

503

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

030

0,6

5598

861E

+08

1E

+08

0,04

forc

ed168

6,93

61

2.00

2,2

34

1,1

505

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

031

0,6

5519

167E

+07

5E

+07

0,03

forc

ed150

6,17

71

3.00

2,4

35

1,1

470

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

026

0,6

5953

518E

+07

6E

+07

0,01

forc

ed245

10,0

9

81

4.00

0,7

34

1,1

507

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

031

0,6

5399

472E

+07

2E

+07

0,01

forc

ed121

5,00

91

5.00

3,3

35

1,1

476

2E

-05

1,9E

-05

0,0

268

0,7

027

0,6

5397

641E

+08

8E

+07

0,07

forc

ed121

4,99

10

16.

007

,43

51

,14

752

E-0

51,

9E-0

50,0

268

0,7

027

0,6

5397

62E

+08

2E

+08

15,2

3fr

ee69

2,83

11

17.

008

,63

51

,14

712

E-0

51,

9E-0

50,0

268

0,7

026

0,6

5158

943E

+08

2E

+08

1,11

free

72

2,98

12

18.

008

,83

41

,14

862

E-0

51,

9E-0

50,0

268

0,7

028

0,6

5398

23E

+08

2E

+08

18,2

5fr

ee73

3,01

13

19.

009

,13

51

,14

802

E-0

51,

9E-0

50,0

268

0,7

027

0,6

50

3E

+08

2E

+08

0,00

free

74

3,04

14

20.

008

,73

41

,14

882

E-0

51,

9E-0

50,0

268

0,7

028

0,6

5278

873E

+08

2E

+08

0,37

forc

ed91

3,75

15

21.

009

,63

41

,15

092

E-0

51,

9E-0

50,0

267

0,7

031

0,6

5399

63E

+08

2E

+08

19,9

5fr

ee75

3,10

16

22.

001

1,0

34

1,1

520

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

033

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

79

3,25

17

23.

001

2,1

33

1,1

539

2E

-05

1,9E

-05

0,0

267

0,7

035

0,6

5401

44E

+08

3E

+08

25,1

1fr

ee82

3,35

18

24.

001

1,2

33

1,1

554

2E

-05

1,9E

-05

0,0

266

0,7

037

0,6

5201

24E

+08

3E

+08

93,6

8fr

ee80

3,28

19

01.

001

0,4

32

1,1

570

2E

-05

1,9E

-05

0,0

266

0,7

039

0,6

50

4E

+08

2E

+08

0,00

free

78

3,20

20

02.

001

0,9

32

1,1

561

2E

-05

1,9E

-05

0,0

266

0,7

038

0,6

50

4E

+08

3E

+08

0,00

free

79

3,25

Gr/

(Re

L)2

Page 121: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

108

No

Wak

tuT

S C

P

(UA

) bs

(UA

) es

(UA

) ts

(UA

) s

dESt

/dt

107.0

0300,0

4179

0,4

42

1,4

50,3

02,1

9167,3

208.0

0301,9

4179

0,4

42

1,8

40,3

72,6

5132,3

309.0

0301,5

4179

0,4

42

1,5

80,3

22,3

4202,8

410.0

0303,0

4178

0,4

42

1,9

90,3

92,8

2187,0

511.0

0304,9

4178

0,4

42

1,9

20,3

82,7

5185,9

612.0

0305,8

4178

0,4

42

1,8

90,3

72,7

0186,1

713.0

0306,6

4178

0,4

42

2,0

20,4

02,8

6160,8

814.0

0307,2

4178

0,4

42

1,8

10,3

62,6

257,5

915.0

0309,3

4177

0,4

42

1,8

10,3

62,6

277,8

10

16.0

0311,4

4177

0,4

42

1,5

70,3

22,3

331,1

11

17.0

0312,1

4177

0,4

42

1,5

90,3

22,3

6-2

1,7

12

18.0

0311,8

4177

0,4

42

1,6

00,3

22,3

6-2

0,8

13

19.0

0312,1

4177

0,4

42

1,6

00,3

22,3

7-2

1,6

14

20.0

0311,7

4177

0,4

42

1,7

00,3

42,4

8-2

1,5

15

21.0

0311,6

4177

0,4

42

1,6

10,3

32,3

8-2

2,9

16

22.0

0312,0

4177

0,4

42

1,6

30,3

32,4

1-2

6,5

17

23.0

0312,1

4177

0,4

42

1,6

50,3

32,4

2-2

9,2

18

24.0

0311,2

4177

0,4

42

1,6

40,3

32,4

1-2

7,1

19

01.0

0310,4

4177

0,4

42

1,6

30,3

32,4

0-2

4,9

20

02.0

0310,9

4177

0,4

42

1,6

30,3

32,4

1-2

6,2

Page 122: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

109

Lam

pir

an B

-3 D

ata

Per

hit

un

gan

Efi

sien

si

Tab

el B

-3.1

Per

hitu

nga

n ef

isie

nsi

deng

an m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

0 k

g N

oW

ak

tuL

uas

QU

Lu

as

QS

L

ua

s G

T

ηk

ηs

ηt

107

.00

15

%6

6%

10

%

208

.00

89,0

82,

53

97

,1

309

.00

105

,39

8,1

59

5,6

410

.00

134

,21

26,

17

72

,1

511

.00

139

,71

32,

38

60

,3

612

.00

139

,11

32,

59

04

,4

713

.00

140

,61

34,

78

82

,4

814

.00

123

,51

13,

77

57

,4

915

.00

94,5

77,

65

66

,2

10

16.0

052

,72

7,6

33

8,2

11

17.0

05,

4-2

6,4

11

7,6

12

18.0

0-4

0,4

13

19.0

0-3

0,0

14

20.0

0-2

6,0

15

21.0

0-2

1,7

16

22.0

0-2

0,1

17

23.0

0-1

9,7

18

24.0

0-2

0,1

19

01.0

0-2

0,4

20

02.0

0-1

9,5

10

24

,06

80

,86

191

,2Σ

Page 123: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

110

Tab

el B

-3.2

Per

hitu

ngan

efi

sien

si d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

25

kg

No

Wa

ktu

Lu

as

QU

L

uas

QS

L

uas

GT

η

k η

s η

t

10

7.0

015

%7 0

%11

%

20

8.0

08

7,2

85,

6426

,5

30

9.0

01

10

,9114

,1625

,0

41

0.0

01

40

,5148

,4794

,1

51

1.0

01

56

,0161

,3904

,4

61

2.0

01

57

,2158

,7926

,5

71

3.0

01

44

,7144

,0889

,7

81

4.0

01

22

,2117

,9779

,4

91

5.0

01

06

,4100

,6595

,6

10

16

.00

71,

561,

4360

,3

11

17

.00

15,

1-7

,1125

,0

12

18

.00

-34,8

13

19

.00

-31,1

14

20

.00

-31,5

15

21

.00

-32,5

16

22

.00

-32,9

17

23

.00

-32,6

18

24

.00

-34,4

19

01

.00

-35,7

20

02

.00

-35,6

111

1,8

783

,764

26

,5Σ

Page 124: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

111

Tab

el B

-3.3

Per

hitu

ngan

efi

sien

si d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

50

kg

No

Wa

ktu

Lu

as

QU

Lu

as

QS

L

uas

GT

η

k η

s η

t

10

7.0

017

%82

%14

%

20

8.0

08

4,9

91,

7345

,6

30

9.0

01

32

,9146

,3573

,5

41

0.0

01

43

,2154

,8720

,6

51

1.0

01

57

,8168

,9875

,0

61

2.0

01

58

,5170

,4897

,1

71

3.0

01

50

,9162

,0852

,9

81

4.0

01

27

,6131

,9654

,4

91

5.0

08

6,8

84,

3419

,1

10

16

.00

52,

240,

9286

,8

11

17

.00

17,

5-3

,7132

,4

12

18

.00

-25,8

13

19

.00

-24,2

14

20

.00

-23,8

15

21

.00

-24,9

16

22

.00

-26,4

17

23

.00

-27,8

18

24

.00

-28,8

19

01

.00

-28,6

20

02

.00

-28,1

111

2,3

909

,057

57

,4Σ

Page 125: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

112

Tab

el B

-3.4

Per

hitu

ngan

efi

sien

si d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

75

kg

No

Wa

ktu

Lu

as

QU

Lu

as

QS

L

uas

GT

η

k η

s η

t

10

7.0

018

%81,7

37%

1 5%

20

8.0

08

0,1

89,

8323

,5

30

9.0

01

40

,8152

,2632

,4

41

0.0

01

78

,6187

,2838

,2

51

1.0

01

90

,9199

,0919

,1

61

2.0

01

84

,8193

,5911

,8

71

3.0

01

68

,4175

,8867

,6

81

4.0

01

39

,3142

,8735

,3

91

5.0

01

16

,7114

,0588

,2

10

16

.00

84,

074,

4404

,4

11

17

.00

25,

25,4

147

,1

12

18

.00

-33,4

13

19

.00

-29,0

14

20

.00

-29,6

15

21

.00

-29,8

16

22

.00

-30,0

17

23

.00

-28,6

18

24

.00

-28,4

19

01

.00

-28,7

20

02

.00

-26,9

130

8,9

1069

,963

67

,6Σ

Page 126: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

113

Tab

el B

-3.5

Per

hitu

ngan

efi

sien

si d

enga

n m

engg

una

kan

vari

asi

tam

baha

n m

assa

bat

uan

seb

esar

100

kg

No

Wa

ktu

Lu

as

QU

L

uas

QS

L

uas

GT

η

k η

s η

t

10

7.0

018

%8 4

%15

%

20

8.0

01

43

,7149

,8529

,4

30

9.0

01

56

,6167

,5691

,2

41

0.0

01

81

,8194

,9911

,8

51

1.0

01

76

,5186

,4992

,6

61

2.0

01

77

,4186

,0948

,5

71

3.0

01

67

,0173

,4889

,7

81

4.0

01

06

,7109

,2566

,2

91

5.0

07

2,9

67,

7352

,9

10

16

.00

67,

354,

4316

,2

11

17

.00

23,

34,7

125

,0

12

18

.00

-21,3

13

19

.00

-21,2

14

20

.00

-21,5

15

21

.00

-22,2

16

22

.00

-24,7

17

23

.00

-27,8

18

24

.00

-28,1

19

01

.00

-26,0

20

02

.00

-25,6

127

3,3

1075

,763

23

,5Σ

Page 127: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

114

Lam

pir

an C

Tab

el C

.1 U

ruta

n no

mor

har

i da

lam

sat

u ta

hun

Page 128: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

115

Tab

el C

.2 P

rope

rtie

s da

ri s

olid

met

al

Page 129: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

116

Page 130: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

117

Tabel C.3 Properties dari material insulasi

Page 131: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

118

Tabel C.4 Properties air jenuh dan udara pada satu atm

Page 132: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

119

Tabel C.5 Properties dari material bangunan

Page 133: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

120

Tab

el C

.6 p

rop

erti

es m

ater

ial

lain

nya

Page 134: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

121

Tabel C.7 Properties radiasi surya pada beberapa material

Page 135: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

122

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 136: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Faktor Koreksi pada iklim yang Berbeda ................. 17 Tabel 5.1 Efisiensi dari kolektor surya, storage, dan total pada

tiap variasi penambahan massa batuan ..................... 77

vii

Page 137: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 138: STUDI EKSPERIMEN PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN …

BIODATA PENULIS

Bagus Setiawan lahir di Gresik, 13 Juli 1993. Merupakan anak kedua dari 3 bersaudara pasangan Herman Suleha dan Sunarsih. Pendidikan formal yang ditempuh adalah SD Negeri Boboh (1999), SMP Negeri 14 Surabaya (2005), SMA Negeri 12 Surabaya (2008). Sejak muda, penulis selalu tertarik dengan dunia teknik. Oleh karena itu, penulis memilih untuk melanjutkan

studinya di jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang terdaftar dengan NRP 2111100107. Selama masa kuliah, penulis aktif mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin dalam departemen Hubungan Luar untuk meningkatkan soft skill. Penulis juga aktif sebagai Asisten Praktikum Perpindahan Panas dan Massa, serta aktif dalam beberapa kepanitiaan tingkat jurusan, institut, dan nasional. Di Jurusan Teknik Mesin, penulis mengambil bidang studi Konversi Energi sebagai bahasan Tugas Akhir yang memiliki topik Energi Surya dan dibimbingan oleh Prof. Dr. Ir. Djatmiko Ichsani, M.Eng. Jika ada informasi, pertanyaan maupun saran yang ingin disampaikan kepada Penulis, dapat disampaikan melalui email [email protected].

123