Download - di Desa Adiwerna Kec. Adiwerna Kab.

Transcript

“Manajemen Pendidikan Non Formal (PNF) yang Berorientasi Pengembanagan Kecakapan

Hidup Bagi kelompok Usaha Produk Olahan Kedelai” di Desa Adiwerna Kec. Adiwerna Kab.

Provinsi Tegal Jawa Tengah.

Oleh :

Dewi Apriani Fristianingroem

Universitas Pancasakti Tegal, Jl. Halmahera Km. 1Kota Tegal kode pos 52122

email : [email protected] website : www.upstegal.ac.id

Abstrak

Key word : Manajemen PNF, Kecakapan hidup , Kelompok Usaha Olahan Kedelai

Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk sumber daya manusia (SDM). Salah satu

cara untuk mencapai SDM dan pendidikan yang berkualitas dapat di lakukan dengan berbagai cara

di setiap daerah. Pendidikan Non Formal merupakan bagian dari cara untuk mempercepat

tercapainya SDM dan pendidikan yang berkualitas khususnya melalui pengembangan kecakapan

hidup bagi kelompok usaha Produk olahan Kedelai di Desa Adiwerna Kec. Adiwerna Kab. Tegal

Jawa Tengah.

Untuk mempermudah dilakukan penelitian yaitu masyarakat dibentuk kelompok-kelompok usaha. Satu

kelompok usaha terdiri dari 10 orang yang kebetulan terdiri dari ibu-ibu yang berdomisili di desa

Adiwerna kecamatan Adiwerna Kab. Tegal. Dengan potensi yang ada di desa Adiwerna yang

mengolah produk Kedelai diolah menjadi bernagai macam. Semula kelompok usaha dibentuk

kemudian diberikan pengembanagan kecakapan hidup dalam berwirausaha mengolah produk

berbahan dasar dari Kedelai. Konsep manajemen PNF tersebut menyangkut model konseptual yang

meliputi Perencanaan , Aspek Manajemennya dan iklim organisasinya dalam kelompok usaha olahan

Kedelai tersebut. Permasalahan yang dihadapi adalah ada sebagian masyarakat yang ingin

mengembangkan usaha kecil di desa Adiwerna Kecamatan Adiwerna Kab. Tegal. Menagkap

permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian dengan metode Deskriptif kualitatif dari data hasil

mahasiswa kuliah kerja nyata vokasional di desa Adiwerna Kec. Adiwerna Kab. Tegal provinsi Jawa

Tengah. Dengan demikian hasil penelitian adalah bahwa kelompok-kelompok usaha yang sudah

olahan produk kedelai dibentuk sebanyak 5 (lima) Kelompok di sahkan oleh kepala desa dengan

dibuktikan Surat Keputusan.

Kemudian diberikan pelatihan-pelatihan yang menghasilkan perbagai pengetahuan dan keterampilan

serta perilaku berusaha, sehingga menjadi kelompok usaha yang mandiri. Kesimpulannya bahwa

Hasil atau luaran penelitian ini adalah agar masyarakat dapat membentuk usaha melalui kelompok-

kelimpok sehingga memiliki pemberdayaan ekonomi dan pada akhirnya memiliki kesadaran

kemandirian ekonomi dengan memiliki kecakapan hidup untuk mengelola potensi yang dimiliki

desa/daerah baik potensi sumberdaya manusia (SDM) dan Potensi Sumberdaya alam (SDA) ,

sehingga tercapai kesejahteraan walaupun dilingkungan desa.

Pendahuluan

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUDNI sebagai wujud implementasi

program Pendidikan Kecakapan Hidup / kewirausahaan dalam spektrum pedesaan dengan

pendekatan kawasan, yaitu kawasan pedesaan, mencetuskan Program Pengembangan Desa Vokasi.

Desa Vokasi merupakan kawasan pedesaan yang menjadi sentra penyelenggaraan kursus maupun

pelatihan berbagai kecakapan vokasional dan pengelolaan unit – unit usaha (produksi/jasa)

berdasarkan keunggulan lokal dalam dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Di kawasan

ini dikembangkan berbagai layanan pendidikan ketrampilan (vokasi) dan kelompok – kelompok

usaha untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu menciptakan produk barang / jasa atau

karya lain yang bernilai ekonomi tinggi, bersifat unik dengan menggali dan mengembangkan potensi

desa yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis kearifan lokal.

Dalam pelaksanaan pengembangan ini, pastinya diperlukan adanya kerjasama antar berbagai

pihak. Termasuk mahasiswa sebagai wujud dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Peran

mahasiswa ini dapat dilakukan memalui Kuliah Kerja Nyata di desa Vokasi.

Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan belajar dan kerja lapangan yang merupakan

pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

melalui pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral. KKN Vokasi adalah kegiatan KKN

Mahasiswa dengan tematik Program Penerapan dan Pengembangan Desa Vokasi.

Adiwerna merupakan sebuah wilayah yang memiliki keunggulan lokal, khususnya pada

bidang industri rumah tangga. Berdasarkan data yang diperoleh, mayoritas penduduknya bermata

pencaharian sebagai pengrajin industri rumah tangga. Hanya sedikit yang menjadi nelayan maupun

petani. Sementara itu, potensi usaha di bidang industri kecil sangatlah besar untuk dapat dijadikan

mata pencaharian guna meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat setempat.

Setelah dilakukan observasi, ada beberapa usaha potensial yang mampu dikembangkan

untuk dijadikan produk berkualitas dan bernilai jual tinggi. Produk ini berupa produk olahan kedelai.

Oleh karena itu, peneliti mengupayakan mengembangkan kecakapan hidup kelompok-kelompok

usaha produk olahan kedelai sebagai hasil dari diversifikasi produk. Sebagai contoh, pembuatan

kroket kedelai, ice cream susu kedelai dan lain-lain. Sebelumnya akan di adakan penyuluhan maupun

pelatihan terkait diversifikasi produk tersebut, dengan memberikan pembelajaran dengn materi

perencanaan kelompok usaha, iklim kelompok usaha, kinerja kelompok usaha olahan Kedelai di desa

Adiwerna kab. Tegal. Provinsi Jawa Tengah.

Kelompok –kelompok usaha olahan produk Kedelai sering menghadapi permasalahan dengan

manajemen usaha, diversivikasi produksi, promosi dan pemasaran olahan produk Kedelai. Oleh

karenanya diberikan edukasi kecakapan hidup dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapi kelompok usaha secara mandiri. Kemandirian tersebut akan

terbentuk jika kelompok usaha sudah memahami dan melaksanakan kecakan hidup dalam berusaha

yang sifatnya kecil atau menengah. Baik secara konseptual usaha mikro dan makro. Dari latar

belakang kondisi tersebut dapat di lakukan pemecahan permasalah dan solusi dengan dilakukan

penelitian yang berjudul “Manajemen Pendidikan Non Formal (PNF) yang Berorientasi

Pengembanagan Kecakapan Hidup Bagi kelompok Usaha Produk Olahan Kedelai” di Desa Adiwerna

Kec. Adiwerna Kab. Provinsi Tegal Jawa Tengah.

Permasalahan

Permasalahan yang sudah diobservasi di lapangan yaitu berkaitan dengan kendala pemasaran

produk susu kedelai. Untuk pemasaran produk yang masih meliputi cakupan lingkungan Desa

Adiwerna. Jumlah tenaga kerja di bidang pemasaran yang masih sedikit membuat penjualan susu

kedelai sedikit terhambat dan kurang efisien. Selain itu, dalam proses pembuatan susu kedelai terlalu

banyak membutuhkan waktu, dan tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan. Susu kedelai

juga mudah asam, pagi dibuat malam harinya susu sudah asam. Untuk mengurangi kerugian mereka

memilih menjadikan susu kedelai menjadi es.

Pengolahan susu kedelai yang belum maksimal dikembangkan menjadi produk inovasi yang

layak dikonsumsi, padahal jika dapat diinovasikan menjadi produk lain yang lebih menarik dapat

menambah keuntungan. Kedelai diolah menjadi susu kedelai yang sehat dan bergizi dapat diolah lagi

menjadi produk inovasi baru seperti ice cream susu kedelai, kroket kedelai, dan selai susu kedelai

(SelaLe).

Upaya pengembangan usaha masyarakat dapat dilakukan dengan mengadakan

sosialisasi/penyuluhan maupun pelatihan mengenai keterampilan–keterampilan dengan kata lain

kecakapan hidup anggota kelompok untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu

menciptakan produk barang / jasa atau karya lain yang bernilai ekonomi tinggi dari produk olahan

Kedelai. Dari pelatihan-pelatihan ini maka terbentuk beberapa kelompok–kelompok usaha dalam

bidang tertentu.

Untuk itu perlu ditingkatkan kembali kesadaran masyarakat agar terwujudnya Desa Adiwerna

dengan ciri khas produk olahan susu kedelainya. Diantaranya dengan kembali mengadakan

sosialisasi/penyuluhan maupun Pendidikan Non Formal (PNF) dan pelatihan bagi kelompok usaha

produk olahan Kedelai agar terbentuk kelompok–kelompok usaha yang baru maupun agar dapat

mengembangkan kelompok usaha yang sudah ada, dengan kondisis manajemen, iklim usaha dan

kinerja usaha kelompok yang baik.

Hipotesis

Dalam melakukan edukasi pada masyarakat desa di bidang usaha kecil dan menengah memrlukan

komitmen yang tinggi, meskipun demikian pihak pemerintah sering melakukan upaya-upaya dengan

berbagai metode. Masyarakat sebagai obyek pembentukan usaha kecil dan menengah juga tidak

kurang-kurangnya menerima sosialisasi dan pelatihan tentang bagaimana mengatur dan atau

mengelola kelompok usaha pada produk olahan Kedelai. Namun demikian masih belum banyak yang

menyadari bahwa pengelolaan usaha yang dilakukan kelompok-kelompok usaha produk olahan

Kedelai perlu memiliki kecakapan hidup kelompok usaha agar tercapai kemandirian berusaha.

Hipotesis dalam penelitian manajemen PNF yang berorientasi pengembangan kecakapan hidup bagi

kelompok usaha olahan Kedelai di desa Adiwerna kec. Adiwerna Kab. Tegal , Apakah sangat

penting dimiliki oleh setiap anggota kelompok ? Jawaban sementara adalah sangat penting dimiliki

oleh setiap anggota kelompok.

Metode Penelitian

Metode penelitian “Manajemen Pendidikan Non Formal (PNF) yang Berorientasi

Pengembanagan Kecakapan Hidup Bagi kelompok Usaha Produk Olahan Kedelai” di Desa Adiwerna

Kec. Adiwerna Kab. Provinsi Tegal Jawa Tengah adalah diskriptif kualitatif dengan memperoleh data

dari tindak lanjut data hasil laporan kuliah kerja nyata vokasi mahasiswa di desa Adiwerna Kec.

Adiwerna Kab. Tegal provinsi Jawa Tengah. Dari mulai pembentukan kelompok usaha yaitu satu

kelompok usaha terdiri dari 10 orang yang kebetulan semuannya terdiri dari ibu-ibu yang berasal dari

desa Adiwerna kec. Adiwerna kab.Tegal. Pada tahun 2013 dapat terbentuk satu kelompok usaha

olahan Kedelai,. Pada Tahun 2014 dapat terbentuk empat kelompok usaha. Jadi data sekarang ada 5

kelompok usaha atau sejumlah 50 orang (ibu-ibu).

Kelompok-kelompok usaha olahan Kedelai tersebut diarahkan, didampingi, dibina, dilatih

melalui edukasi secara sosialisasi dan atau pelatihan-pelatihan yang benar-benar bias dipahami. Ketika

dilakukan sosialisasi dan pelatihan materi yang disampaikan tentang bagaimana memanaj/mengelola

usaha olahan produk Kedelai yang memiliki kecakapan hidup.

Adapun materi sosialisasi dan pelatihannya adalah sebagai berikut :

1. Diversifikasi Produk

Diversifikasi produk artinya menganeka ragaman produk. Jadi yang semula satu produk

utama dapat dibuat berbagai produk lain. Diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan volume atau jumlah produk yang dibuat, sehingga berpengaruh pula terhadap

volume penjualan. Dengan adanya diservikasi produk, maka sebuah wirausaha tidak bergantung

dengan satu produk saja, tetapi dapat juga mengandalkan produk lainnya. Oleh karena itu dalam hal

inovasi produk olahan susu kedelai kami membuat tiga jenis produk yaitu ice cream sule aneka

rasa, SelaLe (Selai Kedelai) aneka rasa dan kroket kedelai.

2. Pengadaan sarana dan prasarana

Sarana dan prasana untuk pembuatan produk tentu sangat mempengaruhi volume atau

jumlah produksi produk. Dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap, maka sebuah

wirausaha dapat lebih banyak memproduksi produknya, karena sarana dan prasana dapat

menghemat waktu produksi. Sarana prasarana diupayakan oleh kelompok usaha dan pihak terkait.

3. Expo Produk

Setelah membuat berbagai produk, kami juga akan mengenalkan produk–produk yang

sudah dibuat kepada konsumen dalam expo produk. Kegiatan ini akan dilakukan baik di dalam

maupun di luar lingkungan Desa Adiwerna. Hal ini dilakukan sebagai cara display hasil/produk

dari kelompok usaha. Dari Kegiatan ini diharapkan dapat di jadikan ajang untuk menarik minat

konsumen. Dengan kata lain sebagai sarana promosi produk olahan kedelai.

4. Seminar motivasi kewirausahaan

Kami mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Adiwerna melalui pemberian

motivasi kewirausahaan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan semangat berwirausaha

dengan pemberdayaan potensi lokal. Sasaran program ini adalah masyarakat di Desa Adiwerna

khususnya adalah kelompok usaha olahan produk Kedelai. Dalam seminar tersebut diberikan

edukasi pada kelompok usaha tentang Merencanakan usaha kelompok jangka pendek dan jangka

panjang, semangat mengelola atau mengatur usaha kelompok olahan Kedelai, sistim usaha

kelompok olahan produk Kedelai, dan Kinerja anggota kelompok usaha produk Kedelai

5. Pelatihan diversifikasi / inovasi produk

Potensi yang ada di wilayah Desa Adiwerna adalah bidang susu kedelai, maka kami

mencoba melakukan diversifikasi produk olahan susu kedelai. Sehingga ada inovasi untuk produk

yang dihasilkan. Diharapkan produk ini dapat meningkatkan minat konsumen sehingga mampu

menembus pasar yang lebih luas. Ada tiga pelatihan inovasi produk susu kedelai yang akan kami

lakukan antara lain:

a. Pelatihan inovasi produk susu kedelai berupa ice cream sule aneka rasa

b. Pelatihan inovasi produk susu kedelai berupa SelaLe (Selai Kedelai)

c. Pelatihan inovasi produk kedelai berupa kroket kedelai

Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Diversifikasi Produk

a. Maksud dan tujuan

Program ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi susu kedelai agar berdaya guna.

Dengan sasaran masyarakat khususnya ibu–ibu yang tergabung dalam kelompok usaha

olahan susu kedelai ADIPATI.

Produk yang akan dihasilkan melalui program ini adalah ice cream susu kedelai, selaLe

(selai susu kedelai), dan kroket kedelai. Ice cream Sule merupakan ice cream yang terbuat

dari olahan susu kedelai. Bahan baku utama produk ini adalah susu kedelai dengan kuning

telur. Untuk pembuatan ice cream susu kedelai ini tidak menggunakan bahan pengawet

maupun bahan berbahaya lainnya.

b. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kelompok usaha melakukan uji coba pembuatan ice cream susu kedelai, selai susu

kedelai (SelaLe), dan kroket kedelai. Uji coba dilakukan. Setelah melakukan beberapa uji

coba, kemudian kami mencoba mempraktekkannya bersama kelompok usaha olahan susu

kedelai ADIPATI.

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana

a. Maksud dan Tujuan

Pelaksanaan program ini berupa pemberian bantuan peralatan yang dibutuhkan dalam

operasional kelompok usaha olahan susu kedelai ADIPATI. Bantuan utama berupa 4 buah alat

sealer yang digunakan sebagai alat pengemasan ice cream yang akan dipasarkan. Selain itu

peralatan seperti plastik sealer, cup ice cream, dll juga diberikan kepada kelompok usaha

olahan susu kedelai ADIPATI. Diharapkan dengan pemberian bantuan ini dapat memperlancar

proses produksi dan meningkatkan hasil dari penjualan produk olahan susu kedelai.

b. Waktu dan Tempat Kegiatan

Bantuan peralatan ini diberikan bersamaan pada pelaksanaan Expo Desa Adiwerna, yaitu

pada hari Minggu, 21 September 2014 di Pendopo Kecamatan Adiwerna.

3. Pemasaran (Expo Produk)

a. Maksud dan Tujuan

Dalam suatu usaha tentunya dibutuhkan strategi pemasaran yang menarik. Maka kami

mencoba melakukan beberapa cara guna memperkenalkan produk olahan susu kedelai khas

Adiwerna dan produk olahan Kedelai. Salah satunya melalui Expo /display produk olahan

Kedelai Adiwerna yang didahului dengan jalan santai yang cukup mengundang banyak

pengunjung. Sehingga dicoba memanfaatkan kesempatan ini guna menarik minat konsumen.

Tanggapan yang positif berhasil kami dapatkan pada pemasaran pertama kami. Selanjutnya

kami mencoba memasarkan produk melalui pemasaran produk ke luar wilayah melalui

expo/display produk olahan Kedelai yang diadakan desa bahkan kecamatan lain.

b. Waktu dan tempat Kegiatan

Program pemasaran ini ditempuh dengan beberapa langkah. Langkah pertama kami

mencoba memperkenalkan produk di area Kecamatan Adiwerna pada hari Minggu, 21

September 2014. Produk yang dipasarkan adalah ice cream susu kedelai, SelaLe (selai susu

kedelai), dan Kroket kedelai. Selanjutnya kami mencoba memasarkan produk melalui

Expo/Display produk olahan Kedelai yang diselenggarakan di lapangan kec. Kramat, pada

hari Selasa, 7 Oktober 2014.

1. Seminar Motivasi Kewirausahaan

a. Maksud dan Tujuan

Sebelum membentuk kelompok, kami mencoba berusaha meningkatkan kesadaran

masyarakat Adiwerna melalui pemberian motivasi kewirausahaan. Program ini bertujuan

untuk meningkatkan semangat berwirausaha dengan pemberdayaan potensi local dengan jalur

pendidikan non formal (PNF) bagi kelompok usaha produk olahan Kedelai . Sasaran program

ini adalah masyarakat di Desa Adiwerna.

b. Waktu dan Tempat kegiatan

Program ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21 Agustus 2014 pukul 14.00 WIB

bertempat di Balai Desa Adiwerna. Program ini ada sedikit kendala terkait kehadiran peserta.

Peserta yang hadir kurang dari target dikarenakan waktu pelaksanaan program kurang sesuai

dengan waktu kesanggupan kelompok usaha produk olahan Kedelai Desa Adiwerna.

2. Pembentukan Kelompok Usaha Olahan Susu Kedelai

a. Maksud dan Tujuan

Setelah melakukan seminar motivasi kewirausahaan, langkah berikutnya kami mencoba

membentuk suatu kelompok usaha olahan susu kedelai. Pembentukan kelompok ini

dimaksudkan untuk lebih mempermudah dalam menjalankan edukasi sesuai dengan tujuan

penelitian ini.

Adanya kelompok ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat

melalui pemberdayaan potensi lingkungan dengan usaha produktif. Kelompok yang diberi

nama ADIPATI terdiri dari 50 orang kebetulan beranggotakan ibu–ibu. Terbagi menjadi

ADIPATI A, ADIPATI B, ADIPATI C, dan ADIPATI D, dan E dengan jumlah orang 10

orang setiap kelompoknya.

b. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pembentukan Kelompok ADIPATI dilakukan pada Seminar Motivasi Kewirausahaan

yang bertempat di Balai Desa Adiwerna, pada hari Kamis, 21 Agustus 2014 pukul 16.00

WIB.

3. Pelatihan Diversifikasi Produk

a. Maksud dan Tujuan

Dilakukan cara untuk melakukan diversifikasi produk olahan susu kedelai, sehingga ada

inovasi untuk produk yang dihasilkan. Diharapkan produk ini dapat meningkatkan minat

konsumen sehingga mampu menembus pasar yang lebih baik. Produk yang dipilih adalah ice

cream susu kedelai, kroket kedelai, dan selai susu kedelai (selaiLe).

b. Waktu dan Tempat Kegiatan

Pelatihan ini berlangsung 4 kali, pada :

1. Hari Kamis, 28 Agustus 2014 pukul 16.00 WIB di rumah Ibu Jalipah

2. Hari Sabtu, 6 September 20114 pukul 14.30 WIB di rumah Ibu Maslikha

3. Hari Rabu, 10 September 2014 pukul 14.00 WIB di rumah Ibu Sudarningsih

4. Hari Minggu, 14 September 2014 pukul 09.00 WIB di rumah Ibu Nur Chairun Nisah,

S.E.

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang merupakan solusi permasalahan di atas disimpulkan

bahwa kelompok usaha produk olah kedelai masih harus diberikan pendidikan secara non

formal yang berorientasi pada kecakapan hidup setiap anggota dalam kelompok usaha produk

olahan Kedelai agar memiliki pemahaman tentang konseptual dalam melakukan wirausaha

dengan cara melalui kelompok usaha olahan produk Kedelai di desa Adiwerna yang

kebetulan anggota kelompok usahanya adalah ibu-ibu.

2. Manajem/pengelolaan kelompok usaha olahan produk Kedelai dapat ditempuh melalui

edukasi masyarakat secara non formal namun menyatu dalam pelaksanaan kegiatan

organisasi kemasyarakat di desa tersebut.

3. Model konseptual secara makro dan mikro yang sederhana tetapi penting dalam mengelola

kelopok usaha olahan produk Kedelai ,meliputi perencanaan kelompok usaha olahan produk

Kedelai yang benar-benar matang dan baik, aspek kepemimpinan yang sederhana dan

humanis bebas dalam arti tidak mempersulit anggota kelompok usaha mengingat anggota

kelompok terdiri ibu-ibu yang memiliki peran tanggung jawab relative banyak dalam

kelompok usaha dan dalam keluarganya, aspek organisasi iklim kelompok usaha olahan

produk Kedelai, dan aspek kinerja dalam hal ini adalah SDM yang merupakan anggota

kelompok usaha olahan produk kedelai harus diberikan sosialisasi dan pelatiha-pelatian

sebagai bentuk pendidikan non formal yang berorientasi kecakapan hidup agar SDM (anggota

) tersebut dapat berkinerja secara baik dan relative berkualiatas.

Saran-saran

1. Perlu adanya peran serta dari pihak-pihak yang terkait dengan kelompok usaha olahan produk

Kedelai di desa Adiwerna untuk memberikan pendidikan non formal yang perorientasi pada

pengembangan kecakapan hidup agar kelompok usaha dapat perperan serta mencapai tujuan

pembangunan ekonomi dengan cara pemberdayaan dan kemandirian.

2. Kepaladesa sebagai kepala pemerintahan terkecil harus selalu memotivasi, membimbing dan

mengarahkan kelompok usaha olahan produk Kedelai sebagai cirri khas usaha desa

Adiwerna.

3. Masyarakat harus selalu memberikan dukungan dan partisispasi aktif

menggunakan/mengkonsumsi olahan produk Kedelai yang beraneka macam jenis dan dalam

berbagai acara sebagai unsure camilan dan snack/konsumsi.

4. Anggota kelompok usaha olahan produk Kedelai selalu kompakdan termotivasi/bersemangat

usaha dengan membaca peluang-peluang untuk memasarkan olahan produk Kedelai dengan

bekerja sama dengan pihak lain demikian juga berani berkompetitif dengan kelompok usaha

lain.

Daftar Pustaka :

Depdiknas, Dirjen PNF dan Informal , Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Pedoman

Kursus Kewirausahaan Kota, 2009.

Kemendiknas, Dirjen PNF dan Informal, Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan,

Pedoman Kursus Wirausaha Desa. 2010.

Kemendikbud, Dirjen PAUDIN, PNF, dan Informal, Direktorat Pembinaan kursus dan pelatihan,

Petunjuk teknis Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat , 2012

Kemendikbud,Dirjen PAUDIN,PNF dan Informal, Direktorat Pembinaan kursus dan Pelatihan,

Penyelenggaraan dan tat cara Pendidikan Kecakapan hidup, 2012.

Kemendikbud, Dirjen PAUDIN, PNF, dan informal, Petunjuk Teknis, Desa Vokas, 2012.

Prof. Dr. Sugiyono, Cara mudah menulis skripsi,thesis dan disertasi.

Buku Laporan, Kuliah Kerjanyata Vokasi desa Adiwerna Tegal Mahasiswa Universitas

Pancasakti Tegal, 2014.

Buku Pedoman , Kuliah Kerja nyata Universitas Pancasakti Tegal, 2014.

Desertasi, Ali, Jambi, Faktor-faktor Strategik Manajemen Kinerja Satuan Pendidikan Kecakapan

Hidup(studi tentang pengaruh perencanaa, kepemimpinan, dan iklim organisasi kinerja satuan

pendidikan), 2010.