1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

170
':T: ... ";:;.,. \!: z'TSa-} u,u '['I l fl \ 1GL.1ERI.M.II.:.-:.t9 [2 h . I ' I NO.• lUDUL : l II NO mv. : .lll.Lt!}j5.JTo--;:-_ \1 TUGASAKHIR PENGUJIAN DAN KONTROL KUALITAS BETON KINERJA TINGGI PADA STRUKTUR KUBAH MASJID KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (HIGH PERFOMANCE CONCRETE TEST AND QUALITY CONTROL APPLIED TO THE DOME STRUCTURE OF INTEGRATED CAMPUS MOSQUE OF ISLAMIC UNIVERSITY OF INDONESIA) Disusun Oleh : \1 .. J 1. Nama : Eddy Susilo No Mhs. : 95310 144 N I R M : 950051013114120142 2. Nama : Yogi Satrio Prabowo No Mhs. : 95310128 NIRM : 950051013114120126 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2000 ..

Transcript of 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

Page 1: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

T ~~~--z-~~~~-J~~~ --o-~~~~~~-=~~~=~~_~ ~ ~

~ PEnFUSTAKJv~llt1 zTSa- uu [I

l HArHQ~~jB[U fl 1GL1ERIMII-t9 lt~cP~ [2 h I I NObulllUDUL --------~J lII NO mv lllLtj5JTo---_ 1

l~~middot-j~y~~pound=~~-~~=-~~middotJ TUGASAKHIR

PENGUJIAN DAN KONTROL KUALITAS BETON KINERJA TINGGI PADA STRUKTUR KUBAH

MASJID KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(HIGH PERFOMANCE CONCRETE TEST AND QUALITY CONTROL APPLIED TO THE DOME STRUCTURE OF INTEGRATED CAMPUS

MOSQUE OF ISLAMIC UNIVERSITY OF INDONESIA)

~ Disusun Oleh

1

_=_~_ _~~~2L~~1~JJ

1 Nama Eddy Susilo No Mhs 95310 144 N I R M 950051013114120142

2 Nama Yogi Satrio Prabowo No Mhs 95310128 N I R M 950051013114120126

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2000

f=-~middot -=-~--- ~ ~ -~

TUGASAKHIR

PENGUJIAN DAN KONTROL KUALITAS BETON KINERJA TINGGI PADA STRUKTUR KUHAR

MASJID KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(HIGH PERFOMANCE CONCRETE TEST AND QUALITY CONTROL APPLIED TO THE DOME STRUCTURE OF INTEGRATED CAMPUS

MOSQUE OF ISLAMIC UNIVERSITY OF INDONESIA)

Diajukan kepada Universitas Islam Indonesia

untuk nu~menubi sebagianpersyaratanmemperoleb

derajat Sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh Nama Eddy Susilo No Mhs 95310 144 Nirm 95()051013lcli41~~142i

I I I

Nama Yog~~a~r~p P~l)owo

NomiddotMh~ 953lOf8 i i

Nirm~ 9500510131141120126

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

- UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2000

1

J

LEMBAR PENGESAHAN

TUGASAKHIR

PENGUJIAN DAN KONTROL KUALITAS BETON KINERJA TINGGI PADA STRUKTUR KUBAR

MASJID KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(HIGH PERFOMANCE CONCRETE TEST AND QUALITY CONTROL APPLIED TO THE DOME STRUCTURE OFINTEGRATED CAMPUS

MOSQUE OF ISLAMIC UNIVERSITY OF INDONESIA)

Disusun Oleh

Nama Eddy Susilo No Mhs 95310 144 Nirm 950051013114120142

Nama Yogi Satrio Prabowo No Mhs 95310 128 ] NilllI 9s(m5] 013 i141Z0126

I i I

i

I

fela~diperiksadandisetujuimiddotoleh

Ir H Moch Teguh MSCE ~L Dosen Pembimbing I Tanggal ~- 2 2~

Ir H Faisol AM MS ~~ Dosen Pembimbing n Tanggal -0 - OD fJ

11

PRAKATA

Assalamualaikum WrWh

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala taufik dan

hidayah-Nya yang telah dilimpahkan selama penyusunan tugas akhir ini Tugas akhir

merupakan persyaratan untuk menyelesaikan studi Strata-l (tingkat saIjana) pada

jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam

Indonesia

Selama penyusunan tugas akhir telah banyak bantuan yang diberikan oleh

berbagai pihak Oleh karena itu dengan kerendahan hati diucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada

1 Ir H Moch Teguh MSCE selaku Dosen Pembimbingl dan Pimpinan Proyek

Masjid Kampus Terpadu UII

2 II H Faisol AM MS se1aku Dos~n P~mbimbing n

3 II H Taddjudin DMA MS selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil FakUltas Teknik

Sipil dan Perencanaan

4 Ir H Suwandojo Siddiq MEng atas segala bimbingan dan bantuan yang telah

diberikan baik selama pelaksanaan penelitian di PUSLITBANGKIM Bandung

maupun selama penyusunan

5 Ir Bambang Sulistiono MSCE atas bantuan dan dorongan selama pelaksanaan

penelitian

111

6 Se1uruh tim lapangan Proyek Masjid Kampus Terpadu un (mas Budi mas

Sentot mas Budi arsitek Hanan dan semuanya) atas segala bantuan dan

dukungan selama pelaksanaan penelitian di lapangan

7 Seluruh staf Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik jurusan Teknik Sipil VII

atas bantuan selama pelaksanaan pengujian

8 Se1uruh staf Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM terutama bapak Tumino

dan bapak Ir Agus atas bantuan yang diberikan selama pelaksanaan pengujian di

Bandung

9 Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik monl

maupun materiil

10 Ternan-ternan seperjuangan (Heru dan Seno) atas bantuan moril yang diberikan

11 Rekan-rekan kelas F angkatan ]995 atas dukllngan moril dan dorongan

semangat selama penyelesaian tugas akhir

12 Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu

Semoga ronal baik yang diberikan akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah

SWT

Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki menyebabkan tugas

akhir ini memiliki banyak kekurangan Kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk meningkatkan mutu tugas akhir

WassalamualaikurTI WrWh

Yogyakarta Oktober 2000

Penulis

IV

bull I J

DAFTARISI

HALAMAN nIDUL

LEMBAR PENGESAHAN U

PRAKATA 111

DAFTAR GAMBAR Xl

DAFTAR NOTASI XU

DAFTAR LAMPIRAN XlV

DAFTAR lSI v

DAFTAR TABEL IX

ABSTRAK XV

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Pokok Permasalahan 3

13 Tujuan 3

14 Manfaat 4

15 Batasan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi 6

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi 8

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi 9

24 Modulus Elastisitas 9

V

BAB III LANDASAN TEORI 12

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah 12

311 Pengertian Dasar 12

312PerilakuStruktur 12

32 Beton Secara Umum 13

33 Beton KineIja Tinggi 14

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun 16

1 Semen 16

2 Agregat Kasar (Kerikil) 17

3 Agregat Halus (Pasir) 18

4 Air 18

5 Bahan-tambah 19

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi 20

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan 28

334 Modulus Elastisitas 29

335 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu 34

1 Pemilihan Material 34

2 Perancangan Campuran Beton dan Penyesuaiannya 35

3 Pelaksanaan Produksi (Batching and Mixing) 37

4 Pengangkutan dan pengecoran 38

5 Koordinasi operasional 39

6 Rawatan 40

Vi

middoti L_~

BAB IV METODE PENELITIAN 41

41 Bahan dan alat 41

411 Bahan 41

412 Peralatan 42

42 Pelaksanaan Penelitian 43

421 Rancangan campuran 43

422 Pelaksanaan penelitian lapangan 45

1 Pengamatan 45

2 Pengujian slump 46

3 Pembuatan benda uji 47

4 Rawatan benda uji 47

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium 48

1 Pengujlan kuat desak 48

2 Pengujian tegangan regangan 48

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 50

51 Hasil pengamatan pelaksanaan pencampuran di lapangan 50

52 Hasil dan analisis penelitian laboratorium 53

521 Pengujian kuat tekan 53

522 Pengujian slump 63

523 Pengujian tegangan regangan 64

BAB VI PEMBAHASAN 71

61 Kuat tekan beton 71

Vll

611 Pencapaian kuat tekan beton 71

612 Keseragaman kuat tekan beton 77

62 Slump dan workabilitas 79

63 Modulus elastisitas 80

64 Pelaksanaan pencampuran di lapangan 91

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 94

71 Kesimpulan 94

72 Saran 95

DAFTARPUSTAKA XVI

LAMPIRAN XVllI

V111

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 2: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

TUGASAKHIR

PENGUJIAN DAN KONTROL KUALITAS BETON KINERJA TINGGI PADA STRUKTUR KUHAR

MASJID KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(HIGH PERFOMANCE CONCRETE TEST AND QUALITY CONTROL APPLIED TO THE DOME STRUCTURE OF INTEGRATED CAMPUS

MOSQUE OF ISLAMIC UNIVERSITY OF INDONESIA)

Diajukan kepada Universitas Islam Indonesia

untuk nu~menubi sebagianpersyaratanmemperoleb

derajat Sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh Nama Eddy Susilo No Mhs 95310 144 Nirm 95()051013lcli41~~142i

I I I

Nama Yog~~a~r~p P~l)owo

NomiddotMh~ 953lOf8 i i

Nirm~ 9500510131141120126

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

- UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2000

1

J

LEMBAR PENGESAHAN

TUGASAKHIR

PENGUJIAN DAN KONTROL KUALITAS BETON KINERJA TINGGI PADA STRUKTUR KUBAR

MASJID KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(HIGH PERFOMANCE CONCRETE TEST AND QUALITY CONTROL APPLIED TO THE DOME STRUCTURE OFINTEGRATED CAMPUS

MOSQUE OF ISLAMIC UNIVERSITY OF INDONESIA)

Disusun Oleh

Nama Eddy Susilo No Mhs 95310 144 Nirm 950051013114120142

Nama Yogi Satrio Prabowo No Mhs 95310 128 ] NilllI 9s(m5] 013 i141Z0126

I i I

i

I

fela~diperiksadandisetujuimiddotoleh

Ir H Moch Teguh MSCE ~L Dosen Pembimbing I Tanggal ~- 2 2~

Ir H Faisol AM MS ~~ Dosen Pembimbing n Tanggal -0 - OD fJ

11

PRAKATA

Assalamualaikum WrWh

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala taufik dan

hidayah-Nya yang telah dilimpahkan selama penyusunan tugas akhir ini Tugas akhir

merupakan persyaratan untuk menyelesaikan studi Strata-l (tingkat saIjana) pada

jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam

Indonesia

Selama penyusunan tugas akhir telah banyak bantuan yang diberikan oleh

berbagai pihak Oleh karena itu dengan kerendahan hati diucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada

1 Ir H Moch Teguh MSCE selaku Dosen Pembimbingl dan Pimpinan Proyek

Masjid Kampus Terpadu UII

2 II H Faisol AM MS se1aku Dos~n P~mbimbing n

3 II H Taddjudin DMA MS selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil FakUltas Teknik

Sipil dan Perencanaan

4 Ir H Suwandojo Siddiq MEng atas segala bimbingan dan bantuan yang telah

diberikan baik selama pelaksanaan penelitian di PUSLITBANGKIM Bandung

maupun selama penyusunan

5 Ir Bambang Sulistiono MSCE atas bantuan dan dorongan selama pelaksanaan

penelitian

111

6 Se1uruh tim lapangan Proyek Masjid Kampus Terpadu un (mas Budi mas

Sentot mas Budi arsitek Hanan dan semuanya) atas segala bantuan dan

dukungan selama pelaksanaan penelitian di lapangan

7 Seluruh staf Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik jurusan Teknik Sipil VII

atas bantuan selama pelaksanaan pengujian

8 Se1uruh staf Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM terutama bapak Tumino

dan bapak Ir Agus atas bantuan yang diberikan selama pelaksanaan pengujian di

Bandung

9 Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik monl

maupun materiil

10 Ternan-ternan seperjuangan (Heru dan Seno) atas bantuan moril yang diberikan

11 Rekan-rekan kelas F angkatan ]995 atas dukllngan moril dan dorongan

semangat selama penyelesaian tugas akhir

12 Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu

Semoga ronal baik yang diberikan akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah

SWT

Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki menyebabkan tugas

akhir ini memiliki banyak kekurangan Kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk meningkatkan mutu tugas akhir

WassalamualaikurTI WrWh

Yogyakarta Oktober 2000

Penulis

IV

bull I J

DAFTARISI

HALAMAN nIDUL

LEMBAR PENGESAHAN U

PRAKATA 111

DAFTAR GAMBAR Xl

DAFTAR NOTASI XU

DAFTAR LAMPIRAN XlV

DAFTAR lSI v

DAFTAR TABEL IX

ABSTRAK XV

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Pokok Permasalahan 3

13 Tujuan 3

14 Manfaat 4

15 Batasan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi 6

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi 8

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi 9

24 Modulus Elastisitas 9

V

BAB III LANDASAN TEORI 12

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah 12

311 Pengertian Dasar 12

312PerilakuStruktur 12

32 Beton Secara Umum 13

33 Beton KineIja Tinggi 14

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun 16

1 Semen 16

2 Agregat Kasar (Kerikil) 17

3 Agregat Halus (Pasir) 18

4 Air 18

5 Bahan-tambah 19

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi 20

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan 28

334 Modulus Elastisitas 29

335 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu 34

1 Pemilihan Material 34

2 Perancangan Campuran Beton dan Penyesuaiannya 35

3 Pelaksanaan Produksi (Batching and Mixing) 37

4 Pengangkutan dan pengecoran 38

5 Koordinasi operasional 39

6 Rawatan 40

Vi

middoti L_~

BAB IV METODE PENELITIAN 41

41 Bahan dan alat 41

411 Bahan 41

412 Peralatan 42

42 Pelaksanaan Penelitian 43

421 Rancangan campuran 43

422 Pelaksanaan penelitian lapangan 45

1 Pengamatan 45

2 Pengujian slump 46

3 Pembuatan benda uji 47

4 Rawatan benda uji 47

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium 48

1 Pengujlan kuat desak 48

2 Pengujian tegangan regangan 48

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 50

51 Hasil pengamatan pelaksanaan pencampuran di lapangan 50

52 Hasil dan analisis penelitian laboratorium 53

521 Pengujian kuat tekan 53

522 Pengujian slump 63

523 Pengujian tegangan regangan 64

BAB VI PEMBAHASAN 71

61 Kuat tekan beton 71

Vll

611 Pencapaian kuat tekan beton 71

612 Keseragaman kuat tekan beton 77

62 Slump dan workabilitas 79

63 Modulus elastisitas 80

64 Pelaksanaan pencampuran di lapangan 91

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 94

71 Kesimpulan 94

72 Saran 95

DAFTARPUSTAKA XVI

LAMPIRAN XVllI

V111

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 3: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

LEMBAR PENGESAHAN

TUGASAKHIR

PENGUJIAN DAN KONTROL KUALITAS BETON KINERJA TINGGI PADA STRUKTUR KUBAR

MASJID KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(HIGH PERFOMANCE CONCRETE TEST AND QUALITY CONTROL APPLIED TO THE DOME STRUCTURE OFINTEGRATED CAMPUS

MOSQUE OF ISLAMIC UNIVERSITY OF INDONESIA)

Disusun Oleh

Nama Eddy Susilo No Mhs 95310 144 Nirm 950051013114120142

Nama Yogi Satrio Prabowo No Mhs 95310 128 ] NilllI 9s(m5] 013 i141Z0126

I i I

i

I

fela~diperiksadandisetujuimiddotoleh

Ir H Moch Teguh MSCE ~L Dosen Pembimbing I Tanggal ~- 2 2~

Ir H Faisol AM MS ~~ Dosen Pembimbing n Tanggal -0 - OD fJ

11

PRAKATA

Assalamualaikum WrWh

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala taufik dan

hidayah-Nya yang telah dilimpahkan selama penyusunan tugas akhir ini Tugas akhir

merupakan persyaratan untuk menyelesaikan studi Strata-l (tingkat saIjana) pada

jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam

Indonesia

Selama penyusunan tugas akhir telah banyak bantuan yang diberikan oleh

berbagai pihak Oleh karena itu dengan kerendahan hati diucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada

1 Ir H Moch Teguh MSCE selaku Dosen Pembimbingl dan Pimpinan Proyek

Masjid Kampus Terpadu UII

2 II H Faisol AM MS se1aku Dos~n P~mbimbing n

3 II H Taddjudin DMA MS selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil FakUltas Teknik

Sipil dan Perencanaan

4 Ir H Suwandojo Siddiq MEng atas segala bimbingan dan bantuan yang telah

diberikan baik selama pelaksanaan penelitian di PUSLITBANGKIM Bandung

maupun selama penyusunan

5 Ir Bambang Sulistiono MSCE atas bantuan dan dorongan selama pelaksanaan

penelitian

111

6 Se1uruh tim lapangan Proyek Masjid Kampus Terpadu un (mas Budi mas

Sentot mas Budi arsitek Hanan dan semuanya) atas segala bantuan dan

dukungan selama pelaksanaan penelitian di lapangan

7 Seluruh staf Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik jurusan Teknik Sipil VII

atas bantuan selama pelaksanaan pengujian

8 Se1uruh staf Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM terutama bapak Tumino

dan bapak Ir Agus atas bantuan yang diberikan selama pelaksanaan pengujian di

Bandung

9 Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik monl

maupun materiil

10 Ternan-ternan seperjuangan (Heru dan Seno) atas bantuan moril yang diberikan

11 Rekan-rekan kelas F angkatan ]995 atas dukllngan moril dan dorongan

semangat selama penyelesaian tugas akhir

12 Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu

Semoga ronal baik yang diberikan akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah

SWT

Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki menyebabkan tugas

akhir ini memiliki banyak kekurangan Kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk meningkatkan mutu tugas akhir

WassalamualaikurTI WrWh

Yogyakarta Oktober 2000

Penulis

IV

bull I J

DAFTARISI

HALAMAN nIDUL

LEMBAR PENGESAHAN U

PRAKATA 111

DAFTAR GAMBAR Xl

DAFTAR NOTASI XU

DAFTAR LAMPIRAN XlV

DAFTAR lSI v

DAFTAR TABEL IX

ABSTRAK XV

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Pokok Permasalahan 3

13 Tujuan 3

14 Manfaat 4

15 Batasan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi 6

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi 8

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi 9

24 Modulus Elastisitas 9

V

BAB III LANDASAN TEORI 12

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah 12

311 Pengertian Dasar 12

312PerilakuStruktur 12

32 Beton Secara Umum 13

33 Beton KineIja Tinggi 14

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun 16

1 Semen 16

2 Agregat Kasar (Kerikil) 17

3 Agregat Halus (Pasir) 18

4 Air 18

5 Bahan-tambah 19

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi 20

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan 28

334 Modulus Elastisitas 29

335 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu 34

1 Pemilihan Material 34

2 Perancangan Campuran Beton dan Penyesuaiannya 35

3 Pelaksanaan Produksi (Batching and Mixing) 37

4 Pengangkutan dan pengecoran 38

5 Koordinasi operasional 39

6 Rawatan 40

Vi

middoti L_~

BAB IV METODE PENELITIAN 41

41 Bahan dan alat 41

411 Bahan 41

412 Peralatan 42

42 Pelaksanaan Penelitian 43

421 Rancangan campuran 43

422 Pelaksanaan penelitian lapangan 45

1 Pengamatan 45

2 Pengujian slump 46

3 Pembuatan benda uji 47

4 Rawatan benda uji 47

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium 48

1 Pengujlan kuat desak 48

2 Pengujian tegangan regangan 48

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 50

51 Hasil pengamatan pelaksanaan pencampuran di lapangan 50

52 Hasil dan analisis penelitian laboratorium 53

521 Pengujian kuat tekan 53

522 Pengujian slump 63

523 Pengujian tegangan regangan 64

BAB VI PEMBAHASAN 71

61 Kuat tekan beton 71

Vll

611 Pencapaian kuat tekan beton 71

612 Keseragaman kuat tekan beton 77

62 Slump dan workabilitas 79

63 Modulus elastisitas 80

64 Pelaksanaan pencampuran di lapangan 91

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 94

71 Kesimpulan 94

72 Saran 95

DAFTARPUSTAKA XVI

LAMPIRAN XVllI

V111

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 4: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

PRAKATA

Assalamualaikum WrWh

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala taufik dan

hidayah-Nya yang telah dilimpahkan selama penyusunan tugas akhir ini Tugas akhir

merupakan persyaratan untuk menyelesaikan studi Strata-l (tingkat saIjana) pada

jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam

Indonesia

Selama penyusunan tugas akhir telah banyak bantuan yang diberikan oleh

berbagai pihak Oleh karena itu dengan kerendahan hati diucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada

1 Ir H Moch Teguh MSCE selaku Dosen Pembimbingl dan Pimpinan Proyek

Masjid Kampus Terpadu UII

2 II H Faisol AM MS se1aku Dos~n P~mbimbing n

3 II H Taddjudin DMA MS selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil FakUltas Teknik

Sipil dan Perencanaan

4 Ir H Suwandojo Siddiq MEng atas segala bimbingan dan bantuan yang telah

diberikan baik selama pelaksanaan penelitian di PUSLITBANGKIM Bandung

maupun selama penyusunan

5 Ir Bambang Sulistiono MSCE atas bantuan dan dorongan selama pelaksanaan

penelitian

111

6 Se1uruh tim lapangan Proyek Masjid Kampus Terpadu un (mas Budi mas

Sentot mas Budi arsitek Hanan dan semuanya) atas segala bantuan dan

dukungan selama pelaksanaan penelitian di lapangan

7 Seluruh staf Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik jurusan Teknik Sipil VII

atas bantuan selama pelaksanaan pengujian

8 Se1uruh staf Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM terutama bapak Tumino

dan bapak Ir Agus atas bantuan yang diberikan selama pelaksanaan pengujian di

Bandung

9 Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik monl

maupun materiil

10 Ternan-ternan seperjuangan (Heru dan Seno) atas bantuan moril yang diberikan

11 Rekan-rekan kelas F angkatan ]995 atas dukllngan moril dan dorongan

semangat selama penyelesaian tugas akhir

12 Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu

Semoga ronal baik yang diberikan akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah

SWT

Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki menyebabkan tugas

akhir ini memiliki banyak kekurangan Kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk meningkatkan mutu tugas akhir

WassalamualaikurTI WrWh

Yogyakarta Oktober 2000

Penulis

IV

bull I J

DAFTARISI

HALAMAN nIDUL

LEMBAR PENGESAHAN U

PRAKATA 111

DAFTAR GAMBAR Xl

DAFTAR NOTASI XU

DAFTAR LAMPIRAN XlV

DAFTAR lSI v

DAFTAR TABEL IX

ABSTRAK XV

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Pokok Permasalahan 3

13 Tujuan 3

14 Manfaat 4

15 Batasan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi 6

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi 8

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi 9

24 Modulus Elastisitas 9

V

BAB III LANDASAN TEORI 12

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah 12

311 Pengertian Dasar 12

312PerilakuStruktur 12

32 Beton Secara Umum 13

33 Beton KineIja Tinggi 14

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun 16

1 Semen 16

2 Agregat Kasar (Kerikil) 17

3 Agregat Halus (Pasir) 18

4 Air 18

5 Bahan-tambah 19

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi 20

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan 28

334 Modulus Elastisitas 29

335 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu 34

1 Pemilihan Material 34

2 Perancangan Campuran Beton dan Penyesuaiannya 35

3 Pelaksanaan Produksi (Batching and Mixing) 37

4 Pengangkutan dan pengecoran 38

5 Koordinasi operasional 39

6 Rawatan 40

Vi

middoti L_~

BAB IV METODE PENELITIAN 41

41 Bahan dan alat 41

411 Bahan 41

412 Peralatan 42

42 Pelaksanaan Penelitian 43

421 Rancangan campuran 43

422 Pelaksanaan penelitian lapangan 45

1 Pengamatan 45

2 Pengujian slump 46

3 Pembuatan benda uji 47

4 Rawatan benda uji 47

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium 48

1 Pengujlan kuat desak 48

2 Pengujian tegangan regangan 48

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 50

51 Hasil pengamatan pelaksanaan pencampuran di lapangan 50

52 Hasil dan analisis penelitian laboratorium 53

521 Pengujian kuat tekan 53

522 Pengujian slump 63

523 Pengujian tegangan regangan 64

BAB VI PEMBAHASAN 71

61 Kuat tekan beton 71

Vll

611 Pencapaian kuat tekan beton 71

612 Keseragaman kuat tekan beton 77

62 Slump dan workabilitas 79

63 Modulus elastisitas 80

64 Pelaksanaan pencampuran di lapangan 91

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 94

71 Kesimpulan 94

72 Saran 95

DAFTARPUSTAKA XVI

LAMPIRAN XVllI

V111

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 5: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

6 Se1uruh tim lapangan Proyek Masjid Kampus Terpadu un (mas Budi mas

Sentot mas Budi arsitek Hanan dan semuanya) atas segala bantuan dan

dukungan selama pelaksanaan penelitian di lapangan

7 Seluruh staf Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik jurusan Teknik Sipil VII

atas bantuan selama pelaksanaan pengujian

8 Se1uruh staf Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM terutama bapak Tumino

dan bapak Ir Agus atas bantuan yang diberikan selama pelaksanaan pengujian di

Bandung

9 Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik monl

maupun materiil

10 Ternan-ternan seperjuangan (Heru dan Seno) atas bantuan moril yang diberikan

11 Rekan-rekan kelas F angkatan ]995 atas dukllngan moril dan dorongan

semangat selama penyelesaian tugas akhir

12 Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu

Semoga ronal baik yang diberikan akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah

SWT

Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki menyebabkan tugas

akhir ini memiliki banyak kekurangan Kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk meningkatkan mutu tugas akhir

WassalamualaikurTI WrWh

Yogyakarta Oktober 2000

Penulis

IV

bull I J

DAFTARISI

HALAMAN nIDUL

LEMBAR PENGESAHAN U

PRAKATA 111

DAFTAR GAMBAR Xl

DAFTAR NOTASI XU

DAFTAR LAMPIRAN XlV

DAFTAR lSI v

DAFTAR TABEL IX

ABSTRAK XV

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Pokok Permasalahan 3

13 Tujuan 3

14 Manfaat 4

15 Batasan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi 6

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi 8

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi 9

24 Modulus Elastisitas 9

V

BAB III LANDASAN TEORI 12

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah 12

311 Pengertian Dasar 12

312PerilakuStruktur 12

32 Beton Secara Umum 13

33 Beton KineIja Tinggi 14

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun 16

1 Semen 16

2 Agregat Kasar (Kerikil) 17

3 Agregat Halus (Pasir) 18

4 Air 18

5 Bahan-tambah 19

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi 20

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan 28

334 Modulus Elastisitas 29

335 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu 34

1 Pemilihan Material 34

2 Perancangan Campuran Beton dan Penyesuaiannya 35

3 Pelaksanaan Produksi (Batching and Mixing) 37

4 Pengangkutan dan pengecoran 38

5 Koordinasi operasional 39

6 Rawatan 40

Vi

middoti L_~

BAB IV METODE PENELITIAN 41

41 Bahan dan alat 41

411 Bahan 41

412 Peralatan 42

42 Pelaksanaan Penelitian 43

421 Rancangan campuran 43

422 Pelaksanaan penelitian lapangan 45

1 Pengamatan 45

2 Pengujian slump 46

3 Pembuatan benda uji 47

4 Rawatan benda uji 47

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium 48

1 Pengujlan kuat desak 48

2 Pengujian tegangan regangan 48

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 50

51 Hasil pengamatan pelaksanaan pencampuran di lapangan 50

52 Hasil dan analisis penelitian laboratorium 53

521 Pengujian kuat tekan 53

522 Pengujian slump 63

523 Pengujian tegangan regangan 64

BAB VI PEMBAHASAN 71

61 Kuat tekan beton 71

Vll

611 Pencapaian kuat tekan beton 71

612 Keseragaman kuat tekan beton 77

62 Slump dan workabilitas 79

63 Modulus elastisitas 80

64 Pelaksanaan pencampuran di lapangan 91

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 94

71 Kesimpulan 94

72 Saran 95

DAFTARPUSTAKA XVI

LAMPIRAN XVllI

V111

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 6: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

DAFTARISI

HALAMAN nIDUL

LEMBAR PENGESAHAN U

PRAKATA 111

DAFTAR GAMBAR Xl

DAFTAR NOTASI XU

DAFTAR LAMPIRAN XlV

DAFTAR lSI v

DAFTAR TABEL IX

ABSTRAK XV

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Pokok Permasalahan 3

13 Tujuan 3

14 Manfaat 4

15 Batasan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi 6

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi 8

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi 9

24 Modulus Elastisitas 9

V

BAB III LANDASAN TEORI 12

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah 12

311 Pengertian Dasar 12

312PerilakuStruktur 12

32 Beton Secara Umum 13

33 Beton KineIja Tinggi 14

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun 16

1 Semen 16

2 Agregat Kasar (Kerikil) 17

3 Agregat Halus (Pasir) 18

4 Air 18

5 Bahan-tambah 19

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi 20

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan 28

334 Modulus Elastisitas 29

335 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu 34

1 Pemilihan Material 34

2 Perancangan Campuran Beton dan Penyesuaiannya 35

3 Pelaksanaan Produksi (Batching and Mixing) 37

4 Pengangkutan dan pengecoran 38

5 Koordinasi operasional 39

6 Rawatan 40

Vi

middoti L_~

BAB IV METODE PENELITIAN 41

41 Bahan dan alat 41

411 Bahan 41

412 Peralatan 42

42 Pelaksanaan Penelitian 43

421 Rancangan campuran 43

422 Pelaksanaan penelitian lapangan 45

1 Pengamatan 45

2 Pengujian slump 46

3 Pembuatan benda uji 47

4 Rawatan benda uji 47

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium 48

1 Pengujlan kuat desak 48

2 Pengujian tegangan regangan 48

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 50

51 Hasil pengamatan pelaksanaan pencampuran di lapangan 50

52 Hasil dan analisis penelitian laboratorium 53

521 Pengujian kuat tekan 53

522 Pengujian slump 63

523 Pengujian tegangan regangan 64

BAB VI PEMBAHASAN 71

61 Kuat tekan beton 71

Vll

611 Pencapaian kuat tekan beton 71

612 Keseragaman kuat tekan beton 77

62 Slump dan workabilitas 79

63 Modulus elastisitas 80

64 Pelaksanaan pencampuran di lapangan 91

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 94

71 Kesimpulan 94

72 Saran 95

DAFTARPUSTAKA XVI

LAMPIRAN XVllI

V111

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 7: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

BAB III LANDASAN TEORI 12

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah 12

311 Pengertian Dasar 12

312PerilakuStruktur 12

32 Beton Secara Umum 13

33 Beton KineIja Tinggi 14

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun 16

1 Semen 16

2 Agregat Kasar (Kerikil) 17

3 Agregat Halus (Pasir) 18

4 Air 18

5 Bahan-tambah 19

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi 20

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan 28

334 Modulus Elastisitas 29

335 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu 34

1 Pemilihan Material 34

2 Perancangan Campuran Beton dan Penyesuaiannya 35

3 Pelaksanaan Produksi (Batching and Mixing) 37

4 Pengangkutan dan pengecoran 38

5 Koordinasi operasional 39

6 Rawatan 40

Vi

middoti L_~

BAB IV METODE PENELITIAN 41

41 Bahan dan alat 41

411 Bahan 41

412 Peralatan 42

42 Pelaksanaan Penelitian 43

421 Rancangan campuran 43

422 Pelaksanaan penelitian lapangan 45

1 Pengamatan 45

2 Pengujian slump 46

3 Pembuatan benda uji 47

4 Rawatan benda uji 47

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium 48

1 Pengujlan kuat desak 48

2 Pengujian tegangan regangan 48

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 50

51 Hasil pengamatan pelaksanaan pencampuran di lapangan 50

52 Hasil dan analisis penelitian laboratorium 53

521 Pengujian kuat tekan 53

522 Pengujian slump 63

523 Pengujian tegangan regangan 64

BAB VI PEMBAHASAN 71

61 Kuat tekan beton 71

Vll

611 Pencapaian kuat tekan beton 71

612 Keseragaman kuat tekan beton 77

62 Slump dan workabilitas 79

63 Modulus elastisitas 80

64 Pelaksanaan pencampuran di lapangan 91

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 94

71 Kesimpulan 94

72 Saran 95

DAFTARPUSTAKA XVI

LAMPIRAN XVllI

V111

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 8: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

BAB IV METODE PENELITIAN 41

41 Bahan dan alat 41

411 Bahan 41

412 Peralatan 42

42 Pelaksanaan Penelitian 43

421 Rancangan campuran 43

422 Pelaksanaan penelitian lapangan 45

1 Pengamatan 45

2 Pengujian slump 46

3 Pembuatan benda uji 47

4 Rawatan benda uji 47

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium 48

1 Pengujlan kuat desak 48

2 Pengujian tegangan regangan 48

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 50

51 Hasil pengamatan pelaksanaan pencampuran di lapangan 50

52 Hasil dan analisis penelitian laboratorium 53

521 Pengujian kuat tekan 53

522 Pengujian slump 63

523 Pengujian tegangan regangan 64

BAB VI PEMBAHASAN 71

61 Kuat tekan beton 71

Vll

611 Pencapaian kuat tekan beton 71

612 Keseragaman kuat tekan beton 77

62 Slump dan workabilitas 79

63 Modulus elastisitas 80

64 Pelaksanaan pencampuran di lapangan 91

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 94

71 Kesimpulan 94

72 Saran 95

DAFTARPUSTAKA XVI

LAMPIRAN XVllI

V111

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 9: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

611 Pencapaian kuat tekan beton 71

612 Keseragaman kuat tekan beton 77

62 Slump dan workabilitas 79

63 Modulus elastisitas 80

64 Pelaksanaan pencampuran di lapangan 91

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 94

71 Kesimpulan 94

72 Saran 95

DAFTARPUSTAKA XVI

LAMPIRAN XVllI

V111

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 10: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pengaruh silica fume pada penneabilitas beton 9

Tabel31 Faktor modifiksi standar deviasi 25

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujianjika data kurang dari 15 sampel 25

Tabel33 Perkiraan kebutuhan air berdasarkan slump dan ukuran maksimum

agregat 35

Tabel34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum

agregat dan modulus kehalusan butir 36

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik 37

Tabel51 Hasil dan analisis pengujian awal kuat tekan 53

Tabel52 Hasil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi

di lapangan 54

Tabel53 Perhitungan kuat tekan rata-rata dua silinder 58

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji 60

Tabel 55 Perhitungan lcuat tekan rerata 4 pasang hasil uji 61

Tabel56 Hasil pengujian slump 63

Tabel57 Regangan pada tegangan maksimal 64

Tabel58 Hasil pengujian tegangan regangan C 15-281 65

Tabel59 Analisis Ee berdasarkan hubungan tegangan regangan 67

Tabel510 Analisis Ee berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84 67

Tabel 511 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 318-95 69

IX

69

Tabe1512 Perhitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas hasil penelitian

terregresi terhadap modulus elastisitas pendekatan ACI 363R-84

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan 6

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kuat tekan 7

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan 10

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata 27

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas 31

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode 33

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air semen 36

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua silinder 73

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata tiga pasang hasil uji 73

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata empat pasang hasil uji 74

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan 77

Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari 81

Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari 81

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari 82

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari 82

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari 83

ACI 318-95 87

ACI 363R-84 89

Xl

DAFTAR NOTASI

E = regangan bahan mm1mm

0 = tegangan Mpa

Eo 45 = regangan yang terjadi pada tegangan 45 dari tegangan maksimal

mmmm

0045 = tegangan 45 dari tegangan maksimal Mpa

~Li = perpendekan akibat pembebananmm

A = luas permukaan silinder yang dibebani em2

ev = koefisien variasi

D = diameter silinder mm

Ee = modulus elastisitas beton MPa

Eei = modulus elastisitas beton menurut rumus pendekatan MPa

fe = kuat tekan beton reneana MPa

fei = kuat tekan beton hasil pengujian MPa

fer = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian MPa

k

Lo

n

N

= tetapan statistik dengan asumsi 5

menggunakan faktor k = 164

menggunakan faktor k = 132

= panjang awal mm

= jumlah benda uji silinder beton

= jumlah data uji slump

xii

kegagalan maka Indonesia

sedangkan ACI 318-95

Pi = beban tekan maksimal kg atau KN

pI = beban kg atau KN

sd = standar deviasi

SI = slump hasil pengujian lapangan em

sr = slump rata-rata em

Vi = volume silinder m3

w = berat satuan kgm3

wr = berat satuan rata-rata kgm3

Wi = berat silinder beton kg

Yi = modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi MPa

z = selisih antara modulus elastisitas hasil penelitian yang terregresi

dengan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan

X111

bullbullI

Lampiran I

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran6

DAFTAR LAMPmAN

Hasil pengujian kuat tekan beton

Hasil pengujian dan grafik hubungan tegangan-regangan

Perhitungan standar deviasi kuat tekan beton

Perhitungan analisis regresi dan korelasi modulus elastisitas

Tabel analisis hasil pengujian slump

Uji terhadap kelinearan regresi

Tabel nilai kritik sebaran F

Kartu peserta tugas akhir

XIV

ABSTRAK

Produksi beton kinerja tinggi di lapangan sering mengalami permasalahan yaitu tidak tereapainya kuat tekan beton yang ditargetkan terutama untuk kondisi cor di tempat kurang seragamnya mutu beton dan slump eampuran yang dihasilkan serta terjadinya slump loose Nilai modulus elastisitas beton dapat diprediksi menurut AC1 318-95 atau AC1 363R-84 namun nilai prediksi tersebut dapat berbeda dengan modulus elastisitas aktual Untuk struktur khusus seperti kubah dan terowongan modulus elastisitas sebaiknya dihitung dengan pengujian

Penelitian dilakukan pada produksi beton kinerja tinggi untuk pembuatan kubah masjid kampus terpadu UI1 Yogyakarta dengan metode cor di tempat Penelitian bertujuan mengetahui peneapaian kuat tekan yang dihasilkan tingkat keseragaman mutu beton keseragaman slump eampuran modulus elastisitas beton dan pelaksanaan produksi di lapangan Penelitian dilakukan dengan mengambil benda uji silinder beton dan menguji slump eampuran seeara aeak di lapangan Selain itu dilakukan pengamatan selama pelaksanaan produksi beton

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode cor di tempat seperti yang dilaksanakan pada pembuatan struktur kubah Masjid Kampus Terpadu UII mampu dihasilkan beton berkinerja tinggi dengan kuat tekan rata-rata 46591 MFa dengan keseragaman mutu yang baik ditunjukkan dengan nilai sd = 4612 MFa dan ev = 9899 Selain itu beton yang dihasilkan juga memiliki tingkat keseragaman slump yang baik dengan slump rata-rata 17 em dengan standar deviasi 13 em Modulus elastisitas beton rata-rata hasil penelitian 27480795 MFa sedangkan nilai prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 318-95 sebesar 31297079 MFa dan menurut AC1 363R-84 sebesar 28874545 MFa Prediksi modulus elastisitas rata-rata menurut AC1 363R-84 lebih mendekati hasil penelitian dibanding prediksi menurut ACI 31R-95 Dari hasil penelitian tersehut dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi untuk struktur kubah eukup baik

xv II

___~ fII

BAD

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sistem konstruksi

Beton seeara sederhana dibentuk oleh pengerasan eampuran semen air agregat halus

dan agregat kasar yang umumnya digunakan pada konstruksi keeil dan menengah

Beton memiliki keterbatasan baik dalam pelaksanaan maupun sifat mekanika

sehingga menjadi kendala penggunaan beton pada konstruksi tertentu

Dengan perkembangan bahan-tambah (admixtures) dan additives untuk

eampuran beton mampu meningkatkan kinerja beton menjadi material modem yang

bermutu tinggi Beton tersebut memiliki keunggulan berupa kekuatan yang tinggi

selain memiliki kinerja yang lain seperti workabilitas dan kekedapan Keunggulan ini

mampu menjawab tuntutan pelaksanaan pekeIjaan yang membutuhkan sifat spesifik

Beton kekuatan tinggi (high strength concrete) dan heton kinerja tinggi (high

perfomance concrete) banyak digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggi

jembatan berbentangan panjang dan bangunan bawah tanah dengan kandungan sulfat

yang tinggi

Pada pelaksanaan di lapangan beton kekuatan tinggi dan beton kinerja tinggi

masih menunjukkan banyak kendala dan permasalahan terutama di Indonesia

Menurut Supartono 1998 herdasarkan pengamatan di lapangan

1

2

pennasalahan tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek

sebagai berikut

1 kegagalan mutu beton meneapai target kuat tekan yang sebagaimana disyaratkan

terutama untuk beton cor di tempat

2 kekurangseragaman mutu beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

yang disyaratkan

3 kekurangteraturan keleeakan beton yang dihasilkan untuk suatu kelompok elemen

tertentu

4 penurunan nilai slump selama tenggang waktu tertentu antara saat pengadukan

dan pengeeoran beton

Dengan adanya variasi bahan eampuran beton (terutama agregat kasar) di

lapangan selain dapat mengakibatkan mutu beton bervariasi dapat pula

mempengaruhi modulus elastisitas beton sehingga nilai modulus elastisitas beton

yang diproduksi di lapangan dapat berbeda dengan nilai modulus elastisitas hasil

pendekatan teoritis

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sedang melaksanakan pembangunan

sebuah masjid tingkat tiga dengan memakai konstruksi beton bertulang Atap masjid

berupa kubah berbentuk setengah bola yang dibuat dari beton bertulang dengan

diameter 216 meter tebal slab kubah bervariasi dari 300 mm pada kaki hingga 150

mm pada puneak Kubah didukung oleh delapan buah kolom utama dengan diameter

90 em Bangunan direneanakan monumental dengan umur pakai 50 sampai 75 tahun

maka kuat tekan karakteristik yang direneanakan untuk kubah 40 MPa dan kolom 35

MPa Penggunaan beton kinerja tinggi pada proyek masjid un didasarkan atas

3

beberapa pertimbangan yaitu diperlukan kemudahan pengeIjaan pada pengecoran

(workability) kuat tekan yang tinggi kekedapan terhadap air dan udara yang baik

sehingga mampu meningkatkan keawetan bangunan dalamjangka panjang

Dntuk mendapatkan seberapa besar pencapaian kuat tekan beton terhadap

target yang disyaratkan keseragaman nilai slump di lapangan modulus elastisitas

beton yang dihasilkan serta pelaksanaan pengendalian mutu pada pembuatan struktur

kubah proyek masjid illI maka perlu dilakukan penelitian

12 Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah sebagai berikut

1 Apakah kuat desak dan tingkat keseragaman betondi lapangan sesuai

dengan yang disyaratkan

2 Bagaimanakah keseragaman nilai slump campuran beton di lapangan

3 Apakah beton yang diproduksi di lapangan mempunyai nilai modulus

elastisitas yang sesuai dengan nilai modulus elastisitas hasil pendekatan

teoritis

4 bagaimanakah pelaksanaan dan pengawasan mutu beton di lapangan

13 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada struktur kubah proyek masjid

illI dijelaskan di bawah ini

1 Mendapatkan kuat tekan dan tingkat keseragaman mutu beton yang dibuat

di lapangan

4

2 Mendapatkan keseragaman nilai slump eampuran beton selama

pelaksanaan pengeeoran

3 Mendapatkan nilai modulus elastisitas beton berdasarkan penguJlan

tegangan-regangan

4 Mengetahui pelaksanaan dan pengawasan produksi beton di lapangan

14 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari tugas akhir ini adalah

1 Sebagai dasar evaluasi terhadap pelaksanaan pengeeoran struktur kubah

proyek masjid UII seeara umum

2 Sebagai pertimbangan bagi pelaksanaan peneampuran beton kekuatan

tinggi dan kinerja tinggi di lapangan terutama untuk beton cor di tempat

3 Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan beton kekuatan tinggi

dan beton kinerja tinggi baik untuk struktur kubah maupun struktur yang

lain

15 Batasan Masalah

Agar hasil yang diperoleh dapat lebih optimal maka diperlukan batasanshy

batasan antara lain

1 Lokasi pengamatan pada proyek masjid kampus terpadu UII

2 Objek pengamatan pada saat pekerjaan pengeeoran struktur kubah

3 Raneangan eampuran beton kinerja tinggi menggunakan fe reneana 40

MPa dengan nilai slump 140 rom

]

5

4 Metode pengeeoran adalah metode cor di tempat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan

5 Dalam penulisan tugas akhir ini penentuan tingkat pengendalian mutu

beton dititikberatkan dari hasil pengujian kuat desak beton dan

keseragaman nilai slump

6 Penurunan nilai slump antara peneampuran dan pengeeoran (slump loose)

tidak diteliti

7 Nilai modulus elastisitas dihitung dari hasil pengujian tegangan-regangan

dan membandingkannya dengan modulus elastisitas dari pendekatan

teoritis sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dibahas

mendalam

8 Perhitungan selain menggunakan rumus-rumus statistik juga berdasarkan

SK-SNI-91 ACI 363R-84 ACI 318M-95 ACI 318RM-95 dan ACl

Standart 214-65

9 Nilai slump diukur pada adukan yang dibuat benda uji

10 Pengujian tegangan-regangan dilakukan untuk 20 benda uji dikarenakan

keterbatasan dana dan peralatan

11 Pengambilan benda uji dilakukan tiga kondisi setiap hari yaitu pagi siang

dan sore selama pengeeoran kubah berlangsung

12 Setiap kondisi diambil dua benda uji silinder ukuran diameter 15 em dan

tinggi 30 em

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kuat Beton Kinerja Tinggi

TH Wee MS Chin MA Mansur pada taboo 1996 meneliti tentang

pembuatan beton menggunakan bahan tambah silica fume dengan faktor air semen

(wc) yang berbeda Penelitian ini menghasilkan kuat desak beton pada umur 28 bari

mencapai 1199 MPa dengan nilai wc 020 pada wc 03 adalah 859 MPa dan pada

wc 04 dicapai 702 MPa Hasil dari beberapa penelitian lain tentang pengaruh faktor

air semen terhadap beton kinerja tinggi di~ pada gambar 21 160

0 02 03 04 05 06 07 08

Ie ratio

Gambar 21 Faktor air-semen terhadap kuat tekan (Sumber Shah 1994)

120 -i Q

6 ~100 e on ~ 80 ~ o u~fO 0

N

40

20

6

7

Pada gambar 21 ditunjukkan hubungan kuat tekan yang dapat dicapai pada

nilai wc tertentu kurva 1 diperoleh dari penelitian Aitcin (1992) kurva 2 dari Fiorato

(1989) dan kurva 3 4ari Cook (1989) serta sebagai perbandingan kurva 4 merupakan

pengaruh wc pada beton nonnal menurut CPCA (Canadian Portland Cement

Association 1991)

Pada tahun 1990 Aitcin dan Mehta melakukan penelitian tentang beton mutu

tinggi dengan empat jenis agregat yang berbeda penggunaan agregat pecah batuan

diabase menghasilkan kuat desak yang tinggi Penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tabun 1998 menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain

penggunaan agregat pecah dengan diameter butir yang kecil mampu meningkatkan

kuat desak Basil penelitian Cook1989 (dikutip dari Shah 1994) dengan

menggunakan agregat limestone diameter 38 in dan 1 in pada gambar 22

menunjukkan penggunaan agregat dengan ukuran butir lebih kedl menghasilkan kuat

tekan yang lebih tinggi pada umur 56 hari untuk berbagai nilai wc

14000

8 13000l ~ ~120001middot ~ ~ 11000 ~ 10000 ~ 9000 ~ ~ 8000 ~ 7000

Water-C( ~ntitiousralio

Gambar 22 Pengaruh ukuran butir agregat kasar terhadap kUt tekan (Sumber Shah 1994)

8

Aji Anna Agustiani dan Nanik Sri Bekti pada tahun 1998 melakukan

penelitian tentang pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi bahan tambahjly ash

silica fume dan superplasticizer Penelitian tersebut menghasilkan penggunaan

bahan-tambah silica fume dan jly-ash secara bersama-sama dengan prosentase

masing-masing 50 dari kebutuhan bahan tambah total mampu menghasilkan

kekuatan beton yang lebih tinggi Pada tahun 1993 Arnan Subakti dan Suluh HS

(dikutip dari Aji Anna 1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kandungan

silikat pada silicafume mereduksi Ca(OH)2 sehingga meningkatkan kekuatan beton

22 Ketahanan Beton Kinerja Tinggi

Arnan Subakti dan Suluh HS pada tahun 1993 menyebutkan bahwa

penggunaan silica fume pada campuran beton meningkatkan kekedapan terhadap

rembesan air akibat terbentuknya C-H-S (dikutip dari Aji Anna 1998) Hal ini

didukung oleh penelitian Supartono pada tahun 1995 yang menghasilkan

penggunaan silica fume pada UlUllmnya meningkatkan kekedapan beton terhadap air

dan udara Peningkatan penneabilitas (kekedapan) beton akan meningkatkan

ketahanan beton terhadap korosi bahan kimia yang dapat merusak beton atau

tulangan Hasil penelitian Safwan A Khedr dan Ahmed F Idriss (1995)

menunjukkan penggunaan silica fume pada campuran beton sebesar 15 dari

kebutuhan semen mampu meningkatkan ketahanan beton terhadap korosi garam

NaCl Pengaruh penggunaan silica fume terhadap permeabilitas beton menurut Gj0rv

(1983) ditunjukkan pada tabeI21

9

Tabel21 Pengaruh silicafume pada permeabilitas beton (Sumber Shah 1994)

Cement (OPC)

Lbyd3 (kgm3 )

Silicafume

Lbyd3 (kgm3 )

Permeability

mls

1686 (loa) a(0) 16 10-7

1686 (100) 169 (10) 40 10-10

1686 (100) 4215 (250)

337 (20) a(0)

5 7 10-11 48 10-11

4215 (250) 421 (10) 18 10-14

23 Workabilitas Beton Kinerja Tinggi

Dwi Brhata Aprianto dan Yadi Mulyadi dalam penelitiannya pada tahun

1994 menyebutkan bahwa nilai slump yang tinggi mempermudah pekerjaan beton

namun dapat menurunkan kekuatan beton dan menimbulkan bleeding maka

diperlukan bahan-tambah untuk mengurangi kandungan air bebas dalam eampuran

sehingga dapat meningkatkan workabilitas tanpa mengurangi kekuatan beton

Penelitian Supartono pada tahun 1991 menunjukkan pada bahwa penggunaan

Juperplasticizer (Sikament-163) dengan dosis 2 dari kcbutuhan air meningkatkan

nilai slump pada kondisi we yang rendah (we = 028) dari slump awal 15 em

menjadi slump 185 em tanpa mengurangi mutu beton Suwandojo (2000) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan superplasticizer dapat mengurangi

kandungan air sebanyak 30 sampai 35 tanpa menurunkan workabilitas

23 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton berdasarkan penelitian Aykut Cetin dan Ramon L

Carrasquillo pada tahun 1998 dipengaruhi oleh karakteristik agregat kasar yang

10

digunakan yaitu jumlah kandungan agregat tekstur pennukaan dan ukuran butiran

serta urnur pasta semen Aitcin dan Mehta (1990) menyebutkan bahwa penggunaan

agregat kasar batuan pecah diabase dan limestone akan meningkatkan modulus

elastisitas beton Penel1tian yang di1akukan Baalbaki pada tahun 1991 (dikutip dari

Carrasquillo 1998) bahwa penggunaan agregat kasar quartzite akan meningkatkan

modulus elastisitas namun akan mengurangi kuat tekan beton

Carrasquillo (1998) membandingkan antara modulus elastisitas daTi

pengujian tegangan-regangan dengan hasil rurnus pendekatan ACI 318-89 dan ACI

363-84 untuk berbagai jenis agregat kasar hasil penelitian tersebut ditunjukkan pada

gambar 23

5S i bull

45 u

M

]3S ~ 11 il

25

~ Qgt0 o ~

bull l

deget()A ~

bull c ~ ~~ 0deg0 bull CG1911Vl1

bull C --y~-~ TI tql1

UI 19

~~-~ ODllh

of oCL o - ~~=--- ACllla

~-IS I I

3 4 5 6 7 a 9 10

Sq~t(Comlrcssive SlreaClb)

Gambar 23 Modulus elastisitas terhadap akar kuadrat kuat tekan (Sumber Carrasquillo 1998)

Said Iravani (1996) juga mel3kukan penelitian dengan membandingkan

beberapa rumus pendekatan teoritis untuk nilai modulus elastisitas yang ada Rumusshy

rumus pendekatan yang digunakan yaitu ACI 318-89 ACI 363-84 CAN3-A233shy

I

11

M84 dan sebuah persamaan bam Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan antara modulus elastisitas berdasarkan rumus pendekatan teoritis

dengan nilai modulus elastisitas berdasarkan pengujian Nilai modulus elastisitas

berdasarkan hasil penelitian cenderung lebih rendah dari modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-89 dengan batasan mencapai 30 Moreno 1990 (dikutip dari

Shah 1994) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil pendekatan modulus

elastisitas menurut ACI 318-89 untuk beton berkekuatan sangat tinggi (l05 MPa)

menjadi overestimates

Pada pelaksanaan di lapangan dapat terjadi kondisi yang berbeda dengan yang

direncanakan hal tersebut dapat mempengaruhi mutu dan sifat beton yang dihasilkan

terutama untuk beton cor di tempat Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang produksi beton kinerja tinggi yang dilakukan di lapangan untuk kondisi cor di

tempat Penelitian tersebut diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan produksi beton

kinerja tinggi faktor yang berpengaruh dan sifat beton yang dihasilkan seperti slump

kuat tekan dan modulus elastisitas

RABID

LANDASAN TEORI

31 Tinjauan Umum Struktur Kubah

311 Pengertian Dasar

Bentuk lain dari atap lengkung tiga dimensi yang telah diterapkan secara luas

adalah kubah setengah bola yang dapat diperoleh dengan memutar suatu busur dan

suatu lingkaran terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui pusat lingkaran tersebut

Walaupun secara geometris permukaan struktur ini lebih mudah untuk dijelaskan

dibandingkan permukaan hiperbolik paraboloid tetapi pembuatanmiddot konstruksi kubah

jauh lebih sulit karena pada kubah tidak adamiddot garis-garis pembentuk konstruksi yang

lurns Joint-joint yang terbentuk seperti juga penutup kubah harus dilengkungkan

untuk menyesuaikan dengan bentuk permukaannya yang menyebabkan konstruksi

tersebut menjadi sukar untuk dikeIjakan disamping juga harganya menjadi roahal

(Nilson 1991)

312 Perilaku Struktur

Perilaku struktur yang ideal adalah memikul beban dengan gaya-gaya

membran atau sebidang dan menyebarkan ke seluruh bagian secara merata Stru1ctur

kubah yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan

terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepi kubah

12

13

Gaya luar yang bekerja pada tepi selaput akan diredam dengan cepat oleh tumpuan

(Fintel 1987)

32 Beton Secara Umum

Beton merupakan bahan konstruksi yang mengalami perkembangan pesat

dalam penggunaan di lapangan Produksi heton tidak sesederhana hanya dengan

mencampurkan bahan-bahan dasar namun harns memperhitungkan berbagai hal

seperti pemilihan bahan perbandingan bahan cara pengadukan pengerjaan

pemadatan dan rawatan untuk memperoleh beton segar dan beton keras yang baik

Kelebihan beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi biaya produksi relatif

murah beton segar mudah diangkut maupun dicetak dan biaya rawatan yang rendah

Namun beton mempunyai beberapa kelemahan yaitu kuat tarik yang rendah dan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang menimbulkan kerusakan

antara lain (Nyoman Parka 2000)

I penyusutan apabila beton dibiarkan pada udara terbuka maka sebagian air akan

menguap sehingga setelah kering volumenya akan menyusut dan menyebabkan

keretakan yang sangat merugikan

2 perubahan volume oleh perubahan sifat thermal antara agregat dan pasta semen

3 reaksi alkali-silika merupakan reaksi antara kandungan silika aktif dalam agregat

dan alkali dalam semen reaksi ini akan menimbulkan pemuaian yang dapat

mengakibatkan retakan atau pecahnya pasta semen

4 tidak kedap (permeable) beton

14

5 serangan zat-zat kimia yang merusak beton seperti sulfat klorida asam karbon

dioksida dan soda

6 proses karbonisasi yaitu bersenyawanya gas karbondioksida di udara dengan

kapur pada beton berakibat turunnya ph beton dan mendorong terjadinya korosi

Dntuk meningkatkan kemampuan beton terhadap faktor-faktor yang

menimbulkan kerusakan tersebut dan peningkatan tuntutan struktur modem yang

memerlukan sifat maupun kekuatan yang khusus maka dikembangkan beton

kekuatan tinggi (high strength concrete) dan beton kinerja tinggi (high perjomance

concrete)

Menurut ACI beton kekuatan tinggi (high strength concrete) didefinisikan

sebagai beton yang mempunyai kuat tekan silinder melebihi 41 MPa Beton kinetja

tinggi (high perfomance concrete) menurut Said Iravani sebagai beton yang

mempunyai kineIja khusus tidak selalu dapat terpenuhi dengan menggunakan bahan

konvensional dan membutuhkan pelaksanaan pencampuran serta rawatan yang baik

33 Beton Kinerja Tinggi

Prosedur pembuatan campuran beton kinerja tinggi pada dasamya hampir

sarna dengan beton normal tetapi berbeda pada proses pemberian bahan-tambah

(admixture) yang menggantikan sebagian dari kandungan semen dalam campuran

tersebut Untuk beton yang mempunyai kuat tekan sangat tinggi sering diperlukan

agregat yang berbutir lebih kecil Dalam mix design beton kinerja tinggi dikenal

beberapa tipe bahan tambahan untuk memodifikasi kekuatan beton seperti

15

superplasticizer (pengurang kandungan air dalam campuran beton) fly ash (abu

terbang)polymers silicafume dan debu kerak tungku (Suwandojo Siddiq 2000)

Bahan-tambah tersebut memiliki keunggulan yang berbeda namun dapat

digunakan secara bersamaan tergantung pada kinerja beton yang diharapkan

Superplasticizer umumnya digunakan untuk meningkatkan workabilitas campuran

selain itu dapat meningkatkan kepadatan beton sehingga kekuatan beton juga

meningkat Fly-ash menguntungkan pada volume beton yang besar karena mampu

mengurangi hidrasi thermal yang dapat menimbulkan keretakan Penggunaan silica

fume akan mengisi pori-pori pada daerah transisi (tranzien zona) antara pasta semen

dengan agregat sehingga meningkatkan kekuatan beton

Penggunaan beton kinerja diharapkan memiliki kelebihan dalam penggunaannya

sebagai bahan konstruksi modem antara lain (Supartono 1998)

1 pada beton segar (fresh concrete)

a kemudahan pengerjaan pengecoran (workability)

b kemudahan pemompaan ke tingkat yang tinggi (pumpahility)

c panas hidrasi yang rendah (low heat ofhydration)

d mutu awal yang tinggi (high early strength)

e penundaan waktu-ikatawal (retardation)

2 pada beton yang sudah mengeras (hardened concrete)

a mutu kuat tekan yang tinggi (high strength)

b keawetan yang tinggi secarajangka panjang (durability)

c kekedapan air dan udara (low water and air tightness)

d ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate corrosition resistance)

16

e penetrasi klorida yang rendah (low chloride penetration)

f ketahanan terhadap cuaca dingin beku (frost resistance)

g susut yang rendah (low shrinkage)

h deformasi dan rangkak yang rendah ( low deformation and creep)

Beton kinerja tinggi tidak selalu mengharuskan semua kineIja tersebut

dimiliki sekaligus melainkan hanya kinerja yang sesuai dengan jenis pekeIjaan

Dntuk mencapai tujuan tersebut secara optimal penggunaan beton kinerja tinggi pada

umumnya menuntut mutu kuat tekan yang tinggi

331 Persyaratan Bahan-Bahan Penyusun

1 Semen

Semen yang dihasilkan oleh suatu pabrik mungkin berbeda sifat fisik dan

kimia dengan semen produk pabrik yang lain beton kineIja tinggi memerlukan

kandungan bahan pengikat yang bermutu tinggi Kehalusan butiran bahan pengikat

sangat menentukan dan mempengaruhi workability dari campuran beton saat masih

segar dan kuat tekannya setelah mengeras (Suwandojo Siddiq 2000) Jenis semen

portland di Indonesia (PUBI 1982) berdasarkan standar ASTM dibagi menjadi lima

macarn

1 Tipe I untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus

2 Tipe II untuk penggunaan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang

3 Tipe III untuk penggunaan yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi

17

4 Tipe IV untuk penggunaan yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah

5 Tipe V untuk penggunaan dengan persyaratan ketahanan terhadap sulfat yang

tinggi

Beton kinerja tinggi dapat diproduksi dengan baik menggunakan semen tipe I n dan

III (Shah 1994)

2 Agregat Kasar (Kerikil)

Pada beton kineIja tinggi digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan

air kurang dari 1 sehingga kadar air total pada beton segar akan lebih mudah

dikontrol Hal ini dapat mengurangi terjadinya kekurangteraturan mutu dan nilai

slump yang dihasilkan Agregat kasar sebaiknya mempunyai bentuk fisik kubikal dan

tajam untuk menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi Ukuran maksimum butiran

agregat berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa agregat dengan ukuran butiran

kurang dari 15 mm menghasilkan beton yang berkekuatan tinggi Namun penggunaan

agregat dengan ukWWl maksilllU1ll butiran kurang dari 25 mm masih mampu

menghasilkan mutu beton yang tinggi Kuat tekan agregat kasar tidak boleh lebih

rendah dari kekuatan butir semen dan hams bersih dati bahan organik yang merusak

beton seperti lumpur maupun bahan kimia Kandungan lumpur dan bahan organik

untuk agregat kasar disyaratkan maksimum 1 apabila lebih agregat harns dicuci

Selain itu gradasi yang baik dan teratur perlu diusahakan dengan pengambilan dati

sumber yang sarna (Supartono 1998)

18

3 Agregat Halus (Pasir)

Pasir merupakan bahan pengisi dengan ukuran butir kurang dari 5 mm

Menurut standar ASTM (American Society of Testing Materials) ukuran butir pasir

bervariasi antara saringan no 4 sampai no 100 Menurut PBBI 1971 agregat halus

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 25 (ditentukan dari berat kering)

Agregat halus yang digunakan disarankan mempunyai bentuk partikel bulat dengan

tekstur permukaan halus Untuk beton kineIja tinggi disarankan menggunakan pasir

dengan nilai Modulus Kekalusan Butir di antara 25 sampai 32 Hal ini adalah untuk

memenuhi persyaratan workability Semakin rendah nilai modulus kehalusan butir

makin rendah sifat workability beton sehingga memerlukan jumlah air yang lebih

banyak (Suwandojo Siddiq 2000) Ni1ai modulus kehalusan butir didefinisikan

sebagai jumlah persen kumulatif dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu

set ayakan kemudian dibagi seratus

4 Air

Air merupakan komponen campuran beton yang berpengaruh pada faktor airshy

semen sehingga dapat menentukan kekuatan dan kemudahan pekeIjaan Untuk

mendapatkan campuran beton yang baik maka air hams bersih dan bebas dari

kandungan minyak asam alkali bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak

beton atau baja tulangan Pada dasamya air yang layak sebagian air minum baik

untuk digunakan pada campuran beton (Suwandojo 2000) Pemakaian air untuk

campurnn beton sebaiknya memenuhi persyaratan kandungan lumpur kurang dari 2

gramliter kandungan garam tidak lebih dari 15 garamliter kandungan khlorida

19

kurang dari 05 gramliter dan tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1

gramliter

5 Bahan-tambah

Bahan-tambah adalah bahan yang berfungsi meningkatkan dan memperbaiki

sifat beton lmtuk mencapai kinerja yang baik Bahan-tambah yang banyak digunakan

adalahfly-ash silica fume dan superplasticizer

Fly-ash atau abu terbang diperoleh dari sisa pembakaran batu bara berupa

serbuk yang sangat halus Fly-ash bersifat pozzolan yaitu mempunyai kandungan

utama silika (Si02) dan alumina berbutir halus berupa partikel bulat tetapi tidak

mempunyai sifat hidrasi seperti semen Penggunaan fly-ash pada campuran beton

memberikan keuntungan butiran yang halus mengisi pori-pori beton sehingga

memperkecil porositas (Supartono 1998)

Silica fume adalah abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau

silicon alluy dalam tWlgku pembakaran listrik Dutiran partikel silica fume

mempunyai ukuran antara 01 sampai 02 Jl meter dengan komposisi kimia sebagai

berikut Si02 933 Ab03 08 Fe203 16 CaO 03 S03 02 MgO

05 LO 15 Alkali 017 (Said Iravani 1996) Penggunaan silicafume lebih

dari 5 dari kandungan semen akan meningkatkan kebutuhan air pada campuran hal

ini disebabkan besarnya luas total permukaan silica fume yang harus dibasahi Beton

segar dengan silica fume lebih kohesif akan memperkecil segregasi (AC Committee

234) Kandungan Si02 dalam silica fume akan bereaksi dengan Ca(OH)2 yang

terbentuk dari reaksi semen dan air reaksi ini menghasilkan C-S-H Berkurangnya

20

Ca(OH)2 dalam campuran akan meningkatkan kekedapan dan kekuatan beton

(Subakti 1993)

Superplasticizer diperlukan karena kondisi wc yang rendah pada beton mutu

tinggi atau sangat tinggi untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang

optimal pada beton segar sehingga meningkatkan kinerja pengecoran Penggunaan

superplasticizer sesuai dengan standar ASTM-C494-81 tipe F yaitu bahan-tambah

yang dapat mengurangi air 10 sampai 30 dengan waktu-ikat normal Dosis yang

sebaiknya digunakan adalah 6 oz sampai 20 oz setiap 100 lbs (177 mL sampai 591

mL setiap 45 kg) kandungan semen Bahan ini selain mengurangi jumlah air yang

digunakan juga mempermudah pengaturan susunan partikel semen dalam campuran

beton Dengan penambahan superplasticizer gaya tarik permukaan semen dapat

dihilangkan sehingga pengelompokan partikel semen dapat dihindari

332 Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi

Secara umum kuat tekan beton kin~rja tinggi dipengamhi oleh beberapa faktor

seperti rasio air semen umur beton kualitas agregat dan bahan-tambah yang

digunakan Rasio air semen yang rendah [w(c+p)] merupakan faktor yang paling

menentukan hal ini meminimalkan porositas beton yang terjadi Pada beton kinerja

tinggi biasanya digunakan [w(c+p)] antara 035 sampai 045 sedangkan untuk beton

kekuatan tinggi berkisar antara 02 sampai 035 Peningkatan kekuatan beton

umumnya mencapai maksimal pada umur 28 hari namun penggunaan bahan-tamah

yang bersifat pozzolan memberikan peningkatan kekuatan sebesar 10 sampai 15

sampai umur 90 hari Oleh karena itu perlu mempertimbangkan kuat tekan beton

--- ~-- ---~__-~-_----~--

21

pada umur 56 hari atau 90 hari sebagai parameter kuat tekan beton Penggunaan

agregat kasar dengan bentuk kubikal dan tajam memberikan daya-Iekat mekanik yang

Iebih baik antara agregat dengan mortar sehingga meningkatkan kuat tekan beton

Untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan ukuran maksimum butiran agregat

kasar yang keciI ukuran butir yang besar akan memperkecii luas permukaan agregat

sehingga mengurangi lekatan antara pasta semen dengan agregat

Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan perlu dilakukan pembuatan dan

pengujian awai terhadap benda uji dengan mix design yang akan digunakan di

Iapangan Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton yang

tercapai menggunakan rancangan carnpuran yang ditentukan terhadap kuat tekan

yang diharapkan Rawatan yang diiakukan adalah dengan merendam benda uji selama

28 hari sampai saat pengujian sesuai standar rawatan di laboratorium

Produksi beton di 1apangan dipengaruhi oleh variasi bahan terutarna agregat

cara pengadukan ketrampilan dan stabilitas pekerja Hal tersebut dapat

mengakibatkan mutu beton tidak seragam bahkan memungkinkan tidak tercapainya

mutu beton yang disyaratkan Untuk dapat mengetahui mutu beton yang diproduksi di

Iapangan periu dilakllkan pengamhilan sampeI menurut ACT 318M-95 sub bab

5611 dan 5612 frekuensi pengambiian sampei adalah sebagai berikut ini

1 Persyaratan minimum frekuensi sampei benda uji beton diambii

a satu kali setiap hari pada satu ke1as beton seiama pengecoran

b tidak kurang dari satu kali setiap 120 m3 setiap hari

22

e tidak kurang dari satu kali setiap 500 m3 luas pengeeoran slab atau wall setiap

hari jika rata-rata tebal slab atau wall kurang dari 250 mm maka disyaratkan

pengambilan benda uji satu kali setiap 120 m3 pengeeoran

2 Jika dari volume total pengeeoran dilakukan pengambilan sampel berdasarkan

persyaratan nomor 1 diperoleh kurang dari 5 sampel kuat tekan Maka hams

diambil minimal 5 sampel seeara aeak pada pengeeoran atau diambil sampel

setiap adukan apabila pada pengeeoran digunakan kurang dari 5 kali adukan

Sampel selanjutnya diuji di laboratorium untuk kemudian dievaluasi

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton

berdasarkan persamaan

Ai =( 1lD2) (31)

4

Pi fei =-- (32)

Ai

Wi WI=- (33)

VI

Dengan

fei = kuat tekan beton (MPa)

Pi = beban maksimal (KN)

Ai = luas permukaan sHinder yang ditekan (mm2)

D = diameter sHinder (mm)

WI = berat satuan beton (kgm3)

Wi = berat silinder beton (kg)

Vi = volume sHinder (m

23

Kuat tekan rata-rata dan berat satuan beton rata-rata dihitung menggunakan

persamaan berikut Lfci

fcr = =----~ (34) n

wr=Lwi (35) n

Dengan

fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)

fci = kuat tekan beton basil uji (MPa)

WI = berat satuan beton (kglm3)

wr = berat satuan beton rata-rata (kglm3)

n = jumlah benda uji

Nilai kuat tekan yang dicapai pada pengujian awal di laboratorium dapat

digunakan sebagai evaluasi terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan di lapangan

Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 563 disebutkan bahwa kuat tekan benda uji

beton yang dihasilkan di lapangan dengan metode rawatan lapangan (field-cured

spedmens) memU11t ASTM C 31 tidak boleh kurong dari 085 kuat tekan beton yang

diproduksi dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moist-cured

specimens)

Untuk mengetahui kuat tekan beton (fc) riil dari hasil pengujian digunakan

persamaan berikut

fc= fcr -164Sd (36)

Dengan menggunakan persamaan menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fc= fcr-132Sd (37)

1

~middot--r

24

Dengan

fc = kuat tekan riil dari hasil pengujian (MPa)

fcr = kuat tekan rata-rata dari pengujian (MPa)

sd = standar deviasi data kuat tekan basil pengujian (MPa)

Nilai standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Sd =IL(fci-fcrf (38)n-l

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

fci = kuat tekan beton hasil pengujian (MPa)

fc = kuat tekan beton rencana (MPa)

n = jumlah benda uji

sd = standar deviasi (MPa)

Pada peraturan ACI 318-95 sub bab 5312 apabila jumlah data hasil

pengujian kuat tekan kurang dari 30 buah maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

nilai standar deviasi Modifikasi tersebut ditunjukkan dalam tabel 31 Untuk

pengujian dengan sampel kurang dari 15 benda ~ji nilai fc dari hasil pengujian tidak

dapat dihitung dengan persamaan 36 maupun 37 Hal tersebut dikarenakan secara

statistik data tidak mencukupi untuk diambil standar deviasinya Oleh karena itu

dalam ACI 318-95 sub bab 5322 disebutkan apabila data pengujian kurang 15

sampel maka nilai kuat tekan riil dari hasil pengujian adalah dihitung berdasarkan

tabeI32

25

Tabel31 Faktor modifikasi standar deviasi (sumber ACI 318-95 sub bab 5312)

Jumlah data uji Faktor modifikasi kurang dari 15 Menggunakan tabel 32

15 116

20 108

25 103

Lebih dari 30 100

Tabel32 Kuat tekan hasil pengujian jika data kurang dari 15 sampel

fe spesifikasi fe hasil pengujian MPa kurang dari 21 fer-70

21 sampai 25 fer- 85

Lebih dari 35 fer shy 100

Berdasarkan ACI 318M-95 dan ACI 318RM-95 sub bab 5623 dilakukan

evaluasi seeara individual terhadap hasil liji kuat tekan Mutu beton yang dihasilkan

dikatakan memenuhi syarat apabila

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian bertumt-turut (setiap pasang hasil

pengujian adalah rata-rata dua sHinder) lebih dari atau sarna dengan nilai fe

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dan 35 MPa dari fe

Persyaratan di atas memberikan hasil yang dapat diterima dan sesuai untuk semua

jenis beton yang digunakan pada peraneangan struktur Jika persyaratan kedua tidak

terpenuhi maka selain memperbaiki adukan beton juga perlu dilakukan uji tidak

merusak untuk memastikan daya dukung struktur aktual tidak membahayakan

Selain diperlukan tereapainya mutu beton yang disyaratkan keseragam mutu

beton juga hams diperhatikan ACI Committee 363R-92 memberikan kriteria

26

keseragaman mutu beton bila nilai standar deviasi antara 35 sampai 5 MPa Penilaian

terhadap tingkat keseragaman mutu pencampuran beton selain dengan standar

deviasi dapat menggunakan nilai koefisien variasi PekeIjaan beton di lapangan

dianggap baik dengan mutu pencampuran yang seragam apabila nilai koefisien

variasi kurang dari 20 (Suwandojo Siddiq) dihitung dengan persamaan berikut

Sdcv=-x100 (39)

fcr 0

Dengan

fcr = kuat tekan beton rata-rata hasil pengujian (MPa)

sd = standar deviasi (MPa)

cv = koefisien variasi ()

Keseragaman mutu beton yang diproduksi di lapangan menunjukkan

pengendalian pelaksanaannya Semakin baik pengendalian pelaksanaan di lapangan

maka mutu beton yang dihasilkan semakin seragam Pengendalian pelaksanaan yang

baik menjadikan pekerjaan beton lebih ekonomis ACI Standart 214-65 Evaluation of

Compression Test Result of Field Concrete memberikan contoh sebuah grafik

frekuensi dan kuat tekan rata-rata untuk tingkat pengawasan yang berbeda (gambar

31) dengan kuat tekan yang dibutuhkan fc= 3000 psi (l psi = 689710-3 MPa)

i~

27

Comrl(~l( tr(Qf h pi

r a

20 ~ shy =15 o-~ u 10 shy

0

loX) 2400 2800 ~200 36004000 lt400 4000

Gambar 31 Grafik frekuensi dan kuat tekan rata-rata -lt (Sumber Nilson 1991)

Dari gambar di atas diketahui kuat tekan rata-rata dan standar deviasi untuk

masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Untuk menentukan pengendalian

pe1aksanaan berdasarkan tingkat keseragaman kuat tekan beton yang dihasilkan

maka dihitung koevisien variasi dari masing-masing grafik frekuensi kuat tekan Nilai i koefesien variasi dari masing-masing grafik frek-uensi diatas adalah sebagai berikut I

I

I GrafikI standar deviasi ~ 344 psi dan fer = 3441 psi

sd 344 cv = -xIOO= --xIOO= 9 997

fcr 3441

2 Grafik II standar deviasi = 568 psi dan fcr = 3714 psi

sd 568 cv = - xl 00 = --x 100 = 15294

fclr 3714

3 Grafik Ill standar deviasi = 806 psi dan fcr = 4034 psi

sd 806 cv=-xIOO=--xIOO= 1998

fcr 4034

Berdasarkan nilai koefesien variasi di atas nampak pada kasus grafik I

memiliki koevisien variasi yang terkecil Hal ini menunjukkan grafik I memiliki

28

keseragaman mutu dan pelaksanaan yang paling baik dibanding grafik II dan grafik

III Jika dilihat berdasarkan pencapaian kuat tekan grafik III adalah yang terbaik

karena memiliki kuat tekan rata-rata yang tertinggi namun keseragamannya rendah

sehingga dapat diasumsikan pelaksanaan di lapangan kurang baik Hal tersebut

menunjukkan sifat kondisional yaitu kondisi pada suatu proyek akan berbeda pada

proyek lain Tingkat keseragaman yang baik belum tcntu diikuti oleh tingginya kuat

tekan beton yang dihasilkan begitu juga sebaliknya Oleh karena itu diperlukan

pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan di lapangan agar diperoleh kuat tekan

yang tinggi dengan keseragaman yang baik

333 Nilai Slump Campuran di Lapangan

Dalam proses pengerjaan struktur beton nilai slump merupakan faktor yang

penting untuk memenuhi syarat workabilitas beton Nilai slump berdasarkan beberapa

penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah air yang digunakan dalam

campuran porositas dan kandungan air agregat dan bahan-tambah

Keseragaman nilai slwnp beton merupakan syarat agar keseluruhan elemen

i beton bisa dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sama terutama untuk elemenshy

elemen struktur yang mempunyai tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi misalnya

pada kondisi tulangan yang sangat rapat (Supartono 1998) Permasalahan

ketidakseragaman ini diakibatkan oleh faktor produksi seperti penambahan air bahan

tambah dan kondisi lingkungan Untuk mengetahui tingkat keseragaman slump

dihitung dengan persamaan berikut ini

29

sr =Lsi (31 0)N

Sd = ~I L(si- sr)2 (311)N-I

Sdev=-xlOO (312)

sr

Dengan

sr = slump rata-rata (em)

S1 = slump hasil pengujian lapangan (em)

Sd = standar deviasi (em)

ev = koefisien variasi ()

N =jumlah data

334 Modulus Elastisitas

Hubungan tegangan-regangan perlu diketahui untuk menurunkan persamaan

analisis dan desain pada struktur beton Kurva hubungan tegangan-regangan

diperoleh dari pengujian terhadap benda uji silinder yang diukur nilai perpendekan

terhadap beban yang bekerja Sampai sekitar 40 dari fe untuk tujuan praktis

penambahan tegangan-regangan yang tetjadi dianggap linear Mendekati 70

tegangan haneur material kehilangan kekakuannya sehingga menambah

ketidaklinearan kurva (Nawy 1990) Tegangan dan regangan beton dari hasil

pengujian dirumuskan sebagai berikut

30

tegltwgan laquo(J i) =pi A

regangan (8 i) = t1Li Lo

(313)

(314)

Dengan

pI = beban (kg)

A = luas pennukaan (cm2)

~Li = perpendekan (rom)

_~Lo = panjang awal (mm)

~

I ~-

II --t-~-~

l

r poundr ~ S~middotOr

Gambar 32 Pengambilan nilai modulus elastisitas (sumber N Jackson 1983)

31

Pada gambar 32 menunjukkan pengambilan modulus awal modulus tangen

dan modulus secant dari grafik hubungan tegangan regangan Modulus awal

berpengaruh keeil pada aplikasi struktur sedangkan tangen modulus sulit untuk

ditentukan dan penggunaannya terbatas pada tingkat tegangan tertentu Nilai modulus

secant lebih mudah untuk ditentukan penggunaannya antara lain pada perhitungan

deformasi defleksi atau tegangan yang terjadi pada beban kerja (Jackson 1983)

Nilai modulus secant pada suatu harga sekitar 04 fe diambil sebagai nilai modulus

elastisitas nilai ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama

pembebanan dapat dianggap elastis dan regangan lainnya akibat beban dipandang

sebagai rangkak (Nawy 1985)

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

agregat umur beton kondisi rawatan beton dan metode pengukuran nilai modulus

Karakteristik agregat mernpakan taktor yang sangat berpengaruh penggunaan

agregat yang berbutlr kecil dcngan tekstur yang tajam dapat meningkatkan modulus

elatisitas Modulus elastisitas beton akan meningkat dengan hertambahnya waktu

Peningkatan modulus elastisitas tergantung pada kelangsungllll proses hidrnsi semen

yang berhubungan dengan berkurangnya porositas beton dan peningkatan kekuatan

Penggunaan bahan-tambah pengganti semen untuk meningkatkan kepadatan beton

selain meningkatkan kekuatan juga menaikkan modulus elastistas beton Rawatan

dengan mempertahankan permukaan beton selalu lembab akan menghasilkan

modulus elastistas beton lebih tinggi 15 dibanding rawatan kering

Untuk struktur-struktur khusus seperti pelengkung terowongan dan tangki

nilai modulus elastisitas harns ditentukan dari hasil pengujian hal ini untuk

-------- ~-----~

32

mendapatkan modulus elastisitas aktual sebagai dasar perhitungan terutama

displacement dan defleksi akibat tegangan membran (Nawy 1985)

Modulus elastisitas beton berubah menurut kekuatan sehingga diambil

sebagai perbandingan tegangan terhadap regangan pada 25 sampai 50 dari fe

(Wang 1985) Menurut ASTM C469-65 diambil nilai modulus secant pada nilai 40

dari fe sebagai modulus elastisitas ACI 318M-95 sub bab 851 memberikan definisi

nilai modulus e1astisitas yaitu kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bernilai nol

sampai tegangan bernilai 045 fe dari graftk hubungan tegangan-regangan Modulus

elastisitas dari pengujian dihitung dengan Persamaan

0045 (315)

Ec = G045

Dengan

0045 = tegangan (MPa)

f045 = regangan (romrom)

Ee = modulus elastisitas (MPa)

ACI 318M-95 sub bab 851 menyatakan bahwa nilaimodulus elastisitas

ditentukan seeara empiris dengan persamaan

Ec = w15 x 0043 x Jfd (316)

Ec = 4700 x Jfd (317)

Dengan

Ee = modulus elastisitas (MPa) w = berat satuan beton (kgm3)

fci = kuat tekan (MPa)

~

I

I

33

Modulus elastisitas beton hasil pengujian menurut ACI 318RM-95 sub bab 851

dipengaruhi oleh lgregat dan dapat berbeda dengan nilai pendekatan teoritis Nilai

hasil pengujian umumnya berkisar antara 80 sampai 120 dari nilai pendekatan

teoritis

Dalam peraturan ACI 363R-84 memberikan rekomendasi untuk menghitung

nilai modulus elastisitas dengan perszmaan pendekatan yaitu bull

Ee =3300 x Jfu + 6900 untuk 21 MPa lt fe lt 83 MPa (318)

Penyimpangan nilai modulus elastisitas riil terhCidap nilai modulus elastisitts

pendekamn teoritis untuk beton kinerja tinggi berdasarkan penelitian Said Iravani

(1996) untuk persamaan ACI 363R-84 memberikan nilai toleransi plusmn 15

Perbandingan beberapa persamaan pendekatan teoritis mcdulus elastisitas

dengan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 33 (diambil dari penelitian Said

Iravani 1996)

((IC~IJ (----------------------shy

I Ebullbull $O(JO fF~ I ~IJII -shy

_ =4700 ltc

--- ~~~ u ( Ji ~ shy

~ ~ =]Xl 0 -~~ bullbull JO(J ~

iiJ -shy~0 - 14~1 - ~ bull --

-sect bullbull bullbullbull 1 - ~ bull lt ~~~ ~ O~~ I

~ ~ I o dn Jrj ACD I lit

-- ~ bull _A Imiddotmiddot~middot~middoti

ICI II l~

m (tlI~Umiddot

Gambar 33 Perbandingan modulus elastisitas dengan berbagai metode (sumber Said Iravani1996)

34

Dntuk menentukan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian

terhadap modulus elastisitas dari rumus pendekatan yang ada digunakan persamaan

sebagai berikut

Ed - Yi x 100 (319)Z= Yi

Dengan

z = selisih antara modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi dengan i Imiddot I

modulus elastisitas berdasarkan persamaan pendekatan yang digunakan ()

Eci = modulus elastisitas menurut persamaan pendekatan yang ada (MPa)

Yi = modulus elastisitas hasH penelitian yang terregresi (MPa)

334 Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

Prosedur pelaksanaan yang tepat dan pengendalian mutu (quality control)

yang ketat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan beton kinerja tinggi

(Supartono 1998)

1 Pemiliban material

Mutu dan keseragaman material pembentuk beton merupakan suatu kriteria

penting bagi keberhasilan produksi beton kinerja tinggi Untuk mencapai kineIja

beton yang diharapkan memerlukan material yang baik seperti yang disyaratkan

Perubahan mutu dan keseragaman materialdapat mengakibatkan perubahan

campuran beton schingga diperlukan jaminan pengadaan material dati sumber yang

sarna dari awal hingga akhir proyek

35

2 Perancangan campnran beton dan penyesuaian

Perancangan campuran beton (mix design) dapat menggunakan berbagai

peraturan atau metode yang ada Salah satu metode yang banyak digunakan adalah

menurut ACI (American Concrete Institute) yang memperhatikan nilai ekonomis

bahan yang tersedia kemudahan pekerjaan keawetan dan kekuatan Langkah~

langkah perhitungan campuran yang dilakukan yaitu

1 menentukan target kuat tekan rata-rata

fcr = fc + ks

Dengan

fc = kuat tekan yang disyaratkan

k = tetapan statistik Indonesia memakai 5 kegagalan dengan faktor k = 164

s = deviasi standar rencana yang besarnya didasarkan nilai yang diperoleh dari

pengalaman memproduksi beton Bila tidak tersedia data nilai s maka

diambil nilai tambah = 12 MPa

2 menentukan kebutuhan air

Tabel 33 Perkiraan kebutuban air berdasarkan slump dan ukuran maksimum agregat

Slump mm Ukuran maksimum agregat mm 10 20 40

25-50 206 182 162 75-100 226 203 177 150-175 240 212 188

Udara terperangkap 3 2 1

j

36

3 menentukan faktor air-semen --- shy

100 ~-- o

middot 1- Sern bI - en 13sa

bull _L-=-~c~en (epa t ~er00 -0--1-shy

z s

~_~~~ --shy-c-- is--middot ri -- -shy

~ - Imiddot 0

N ltraquo 0() ~

pound - shy-~-- - shyv C

-gtC ~ ~~~ shy_ gtO

Cmiddot ~- ~-~~=-_ - shy

ltC ~ ~ - -ac shy- )00 ~- -- ~~- ~ Q

---- ] ~J Q ~ middot ~ lt

C

~ 1 bullbullbull ~ ~ ltIJ

r----f-- - ~----- ~- - ~ 10IQO ~ 1 lt ----- ~ ~ -- 4J

I I~F~j~ ------ J ~~~~2 ~

--~ o c o 0 n 0 fat O 0

faktor air-sem~n

Gambar 34 Kurva hubungan kuat tekan dan faktor air-semen

4 menentukan kadar semen dan silicafume

5 menentukan proporsi agregat

Tabel 34 Perkiraan kebutuhan agregat kasar berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus kehalusan butir

Ukuran maksimum

Modulus halus butir agregat halus

agrt2at mm 24 26 28 30 10 046 044 042 040 20 065 063 061 059 40 076 074 072 070 80 084 082 080 078 150 090 088 086 08middot~

37

6 menentukan berat satuan beton per meter kubik

Tabel35 Perkiraan berat satuan beton per meter kubik

Ukuran maksimum

agregat (mm)

Berat satuan beton sear (kgm3)

Beton non-airshyentrained

Beton air-entrained

10 2274 2185 12 2304 2227 19 2345 2274 25 2375 2310 38 2410 2345 50 2340 2369 76 2464 2393

150 2505 2340

7 menentukan dosis superplasticizer

Perubahan kondisi di lapangan baik kondisi alam maupun material

memungkinkan teIjadinya penyesuaian terhadap mix design yang telah ditetapkan

sebelumnya Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kineIja beton seperti yang

disyaratkan

3 Pelaksanaan produksi beton (hatching and mixing)

Penakaran (batching) material harus dilakukan secara tepat dan konsisten

mengikuti hasil rancangan campuran beton yang sudah ada terutama komponen

material yang memerlukan dosis yang tepat seperti semen bahan tambah dan air

Campuran beton yang homogen diperoleh dengan pengisian dan pengadukan bahan

yang baik Untuk menghasilkan beton dengan kineIja yang baik maka perlu

ditetapkan suatu prosedur pencampuran yang seharusnya diikuti dalam pelaksanaan

Prosedur pencampuran tersebut meliputi (dikutip dati Parka 2000)

j

38

1 drum dibasahi

2 dimasukkan air plusmn 60 dari mix design

3 superplasticizer plusmn 50 dari mix design

4 dimasukkan batu pecah plusmn 40-50 dari mix design

5 dimasukkan silicafume 100

6 diaduk 2 menit sampai semua bahan tercampur

7 dimasukkan semen 100

8 dimasukkan 50 batu peeah dari mix design

9 diaduk 2 menit

10 dimasukkan pasir sisa air dan superplasticizer

11 diaduk 2 menit

Apabila pengeeoran dihentikan untuk waktu yang lama (lebih dari 24 jam) maka

1 pada beton yang sudah dieor permukaannya dikasarkan

2 acuan bagian terakhir yang sudah dicor dilubangi agar tidak terjadi

genangan saat hujan

3 pada pengeeoran pertama nilai slwnp beton sekitar 12 em

4 pemadatan diperlama agar dapat lebih padat dan pada bagian sambungan

beton lama dan bam dilapisi bounding agent

4 Pengangkutan dan pengecoran beton

Bahaya yang timbul selama pengangkutan adalah segregasi yaitu pemisahan

bahan campuran beton yang disebabkan oleh ukuran partikel dari berat jenis yang

berbeda dan penurunan keleeakan beton Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan

39

penurunan beberapa kineIja beton seperti berkurangnya workabilitas turunnya kuat

tekan beton akibat berkurangnya kepadatan beton dan berkurangnya kekedapan

beton terhadap korosi Oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan beberapa cara

pengangkutan seperti Saluran curam atau ban~ban pengangkut dan digantikan dengan

metode yang dapat mengurangi kecenderungan pemisahan sekecil-kecilnya misalnya

dengan menggunakan lift

Pada saat pengecoran adukan beton harns dituang secara terus-menerus untuk

menghindari hubungan yang buruk pada lapisan pengecoran Penuangan adukan tidak

boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari satu meter untuk menghindari teIjadinya

pemisahan antar material selain itu harus dijaga agar acuan tidak bergeser

Pemadatan diperlukan untuk memastikan kontak yang baik dengan baja dan

mencegah teIjadinya keropos (Nilson 1993) Pemadatan dapat dilakukan dengan

bantuan alat pemadat getar (Vibrator) namun penggetaran terlalu lama dapat

menyebabkan teIjadinya pemisahan

5 Koordinasi operasional

Faktor lain yang penting untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan beton

kinerja tinggi adalah adauya komunikasi yang baik antara supplier kontraktor

pelaksana dan konsultan pengawas agar dapat berkoordinasi dengan baik terutama

untuk koordinasi tetap tersedianya material yang mempunyai mutu dan keseragaman

yang sarna selama pelaksanaan pekerjaan

---------- --------

40

6 Rawatan

FIP (Federation Internationale de la Precontrainte) menyebutkan bahwa

rawatan dengan suhu sekitar 50deg C untuk beton dengan kandungan silica fume akan

mendapatkan kekuatan awal yang memadai Carrasquillo 1981 menyatakan bahwa

rawatan dengan membasahi selama 7 hari akan mengurangi kekuatan beton sekitar

088 - 091 dari kekuatan benda uji dengan rawatan untuk waktu 28 hari Cara

rawatan yang biasa digunakan adalah menempatkan beton dalam air atau ruangan

yang lembab menyelimuti permukaan dengan karung basah menggenangi

permukaan dengan air dan menyiram permukaan secara terus menerus (Murdock

1979)

I

BABIV

METODE PENELITIAN

41 Bahan dan Alat

411 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan selama pelaksanaan meliputi

1 Semen Portland jenis I diproduksi oleh PT Semen Gresik dengan berat jenis

315

2 Pasir asal Merapi dengan sifat

a modulus halus butir 29

b berat jenis 265

c absorsi 285

3 Agregat kasar batu pecah asal Kulonprogo dengan sifat

a ukuran butir maksimal 20 mm

b beratjenis 27

c absorsi 195

d berat satuan 17 tm3

I 4 Bahan-tambah meliputi

a Silica fume produksi PT Sika Pratama dengan berat jenis 22

b Superplasticizer merk Sikament-163

41

j

42

5 Air pencampur dari sumur

412 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk menunjang penelitian di lapangan dan

laboratorium adalah sebagai berikut

1 Peralatan di lapangan

a mixer alat pencampur adukan beton dengan kapasitas 025 m3

b cctakan silinder ukuran diameter 150 rom dan tinggi 300 mm

c drum air untuk menyimpan benda uji

d kerucut Abrahams untuk uji slump

e tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f pengaris untuk mengukur tinggi nilai slump

g timbangan

h ember

i alat tulis

2 Peralatan di laboratorium

a mesin uji kuat desak merk Controls kapasitas 2000 KN

b timbangan

c kaliper untuk mengukur dimensi benda uji

d tranduser untuk mengukur regangan beton

e alat-alat tulis yang diperlukan

f capping untuk meratakan beban

)

I

i

43

42 Pelaksanaan Penelitian

421 Rancangan Campuran

Metode perancangan campuran yang digunakan mengacu pada metode ACI

dengan modifikasi sehubungan dengan pengunaan bahan-tambah dan sifat khusus

beton yang diinginkan Langkah-Iangkah perhitungan rancangan campuran (dikutip

dari Parka 2000)

1 Menentukan target kuat tekan rata-rata (fcr)

untuk fe = 40 MPa dan s rencana = 6 MPa maka target kuat tekan rata-rata

fcr = 40 + 164 x 6 = 498 MPa

2 Menentukan kebutuhan air pencampur

Kebutuhan air pencampur untuk slump rencana 120 - 140 mm maksimum besar

butir agregat 20 mm berdasarkan tabel 33 dan tanpa bahan-tambah jumlah air

pencampur plusmn 205 - 210 11m3 Dengan penggunaan bahan-tambah superplasticizer

dapat mengurangi air pencampur 25 sesuai dosis penambahannya maka jumlah

air = 210 - (025 x 210) = 157 11m3 Penggunaan silica fume akan menambah

kebutuhan air pencampur plusmn 10 11m3 dengan penambahan siliea fume plusmn 5

sehingga perkiraan jumlah air pencampur (157 + 10) lfm3 = ]67 11m3

Superplasticizer ditambahkan = plusmn 511m3

3 Menentukan faktor air-semen

Mengacu pOOa gambar 34 kurva hubungan antara kuat tekan dan faktor air~

semen maka diperoleh faktor air-semen plusmn 037 untuk fcr = 498 MPa

J~

- --

44

4 Menentukan kadar semen dan silicafume

Kadar semen + silicafume = (jumlah air + superplasticizer) faktor air~semen

Kadar semen + silicafume = (167 + 5) 037 =465 kg m3

Jika digunakan satu kantong 20 kg silica fume maka jum1ah semen yang

digunakan = 465 - 20 = 445 kg m3

5 Menentukan proporsi agregat

Berdasarkan tabeI34 volume agregat kasar = 061 x 1700 = 1037 kg m3 berat

beton segar per meter kubik = 2345 kg

Agregat batu pecah biasanya dengan ukuran butir 20 - 25 mm perkiraan herat

beton per meter kubik = 2360 kg

Berat agregat halus = 2360 - 465 - 172 - 1037 = 686 kg

6 Menentukan dosis superplasticizer

Untuk beton dengan silicajilme slump beton sebaiknya ditinggikan 50 - 100 rom

dari rencana untuk mengatasi slump loose Dosis superplasticizer sekitar 10

sampai 12 dari berat semen Volume superplasticizer plusmn 0012 x 445 = 534 kg

atau 46 liter

7 Proporsi campuran yang sudah dibuat perlu dikoreksi atas kandungan air agregat

untuk mendapatkan susunan campuran coba pada kondisi saat me1akukan

percobaan Rancangan campuran ini mempertimbangkan jum1ah air pencampur

slump yang dihasilkan bila ada penambahan air atau superplasticizer Rancangan

campuran yang terkoreksi per meter kubik beton

Semen = 410 kg

Pasir = 792 kg

~-

45

Kerikil = 998 kg

Slicafilme = 20 kg

Superplasticizer = 5 liter

Air = 168 liter

Dari rancangan campuran terkoreksi tersebut kemudian dibuat benda UJI

untuk diuji kuat tekan di laboratorium Basil pengujian yang dilakukan terhadap

benda uji yang menggunakan rancangan campuran terkoreksi menunjukkan bahwa

rancangan campuran tersebut memenuhi syarat untuk digunakan di lapangan

Rancangan campuran dibuat untuk setiap 1m3 beton Pencampuran di

lapangan dilakukan menggunakan mixer dengan kapasitas terbatas maka rancangan

campuran hams dirubah menjadi rancangan campuran untuk satu kali adukan (sekitar

0125 m3) sebagai berikut

Semen = 50 kg

Pasir = 94 kg

Kerikil = 125 kg

Silicafume = 25 kg

Superplasticizer = 063 liter

Air = 2l1iter

422 Pelaksanaan penelitian lapangan

1 Pengamatan

Pelaksanaan pengecoran diamati untuk mengetahui kondisi riil yang ada di

lapangan mulai dari hatching mixing pengangkutan pengecoran hingga pemadatan

~~~~~L tiLJJ 14i41 W II WlmnI1Cgtji o~~ An-~~~middotz~ ~lttJ]r~

j C_

46

2 Pengujian slump

a Pengujian slump dilakukap bersamaan dengan pengambilan benda uji atau pada

kondisi tertentu yang memerlukan pengontrolan terhadap slump eampuran seperti

pada saat agregat basah atau ada penambahan air pencampur

b Untuk pengujian slump digunakan kerueut Abrams berdiameter atas 10 em

diameter bawah 20 em dan tinggi 30 em dilengkapi penumbuk dari baja diameter

16 mm dan panjang 60 em Pelaksanaan pengujian slump dilakukan dengan

langkah-Iangkah sebagai berikut

1) Kerueut diletakkan pada tempat yang rata dan tidak menghisap air dengan

lobang berdiameter besar di sebelah bawah

2) Kaki-kaki penyokong kerueut diinjak dan pegangan dipegang erat agar

kerueut tidak bergerak kemudian adukan beton dimasukkan ke dalam

kerueut

3) Pengisian pertama adukan dimasukkan ke dalam kerucut kurang lebih sampai

sepertiga tinggi kerueut kemudian adukan ditusuk-tusuk dengan tongkat

penumbuk sebanyak 25 kali Hal ini dilakukan terus pada pengisian kedua dan

ketiga namun penusukan lapisan atas tidak boleh sampai menusuk lapisan di

bawahnya

4) Setelah kerueut penuh pennukaan adukan diratakan dan ditunggu sekitar 30

sampai 60 detik

5) Kerueut ditarik lurns ke atas penurunan pennukaan adukan beton diukur

sebagai nilai slump

h) Setelah pengujian selesai kerucut dieuci dan dibersihkan

47

c Nilai slump yang diukur kemudian dicatat

3 Pembuatan benda uji

a Dari mixer adukan dituang ke dalam bak penampung lalu adukan diambil sekitar

tiga ember untuk membuat satu sampel (dua benda uji)

b Permukaan dalam cetakan silinder dibasahi dengan solar sampai merata

c Adukan beton dimasukkan ke dalam cetakan secara bertahap Pertama adukan

dimasukkan kurang lebih sepertiga cetakan kemudian ditusuk~tusuk dengan besi

penumbuk sampai terasa padat Setelah itu adukan dimasukkan lagi sampai

sekitar duapertiga cetakan kemudian dipadatkan Terakhir adukan dimasukkan

sampai cetakan penuh kemudian dilakukan pemadatan Pada saat pemadatan

penusukan lapisan atas tidak boleh mengenai lapisan di bawahnya

d Setelah penuh permukaan adukan diratakan dan ditunggu sampai sekitar 1jam

e Permukaan adukan beton dilapisi dan diratakan dengan pasta semen

f Setelah 24 jam cetakan dibuka benda uji dikc1uarkan dan cetakan dibersihkan

4 Rawatan benda uji

a Benda uji beton yang sudah dikeluarkan dari cetakan kemudian direndam dalarn

drum air

b Setelah direndam se1ama 7 hari benda uji dike1uarkan dari drum air dan disimpan

di tempat kering yang terlindung sinar matahari sampai umur 28 hari

48

423 Pelaksanaan pengujian laboratorium

1 Pengujian kuat desak

Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstrruksi Teknik FTSP un

dengan alat uji merk control pacta umur kurang lebih 28 hari Langkah-langkah

pengujian sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper kaliper dengan

ketelitian 01 mm kemudian ditimbang

b Benda uji diberi capping pada permukaan yang ditekan untuk meratakan beban

Digunakan capping dari baja karena capping biasa tidak mampu menahan beban

sehingga pecah

c Mesin uji tekan dihidupkan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

sampai benda uji tersebut hancur pada pembebanan maksimal Kemudian mesin

dimatikan dan besar beban dicatat sesuaijarum penunjuk pembebanan

d Tegangan tckan beton dihitung dengan membagi beban dengan luas alas beton

2 Pengujian tegangan-regangan

Pengujian tegangan-regangan dilaksanakan pada umur benda uji kurang lebih 28

hari Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan PUSLITBANGKIM Bandung

Langkah-langkah pengujian tegangan-regangan adalah sebagai berikut ini

a Benda uji diukur diameter dan tingginya menggunakan kaliper dengan ketelitian

01 mm lalu ditimbang

b Belerang dibakar kemudian setelah cair dimasukkan ke dalam cetakan capping

49

c Benda uji secepatnya dipasangkan pada cetakan sebelum belerang mengeras

setelah satu menit cetakan dibuka

d Tranduser dihubungkan dengan jarum pada cincin compresometer yang dipasang

pada benda uji dan disetel dengan ketelitian 0001 mm

e Mesin uji tekan dihidupkan dan pembebanan diberikan secara berangsur-angsur

Setiap kelipatan pembebanan 5 ton perpendekan dicetak dari tranduser Ini terns

dilakukan sampai beban 65 ton kemudian perpendekan dicetak setiap kelipatan

beban 25 ton sampai beban maksimal (benda uji hancur) Beban maksimal dan

perpendekan saat hancur dicatat

f Hasil cetakan perpendekan dari tranduser disusun dan ditempel pada kertas untuk

kemudian difotokopi

Dari hasil pengujian dapat dibuat grafik tegangan~regangan dan dihitung nilai

modulus elastisitas

BABV

BASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

51 Basil Pengamatan Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Setelah dilakukan pengamatan di lapangan maka dapat diketahui tahap-tahap

pelaksanaan produksi beton Tahapan pelaksanaan pencampuran di lapangan adalah

sebagai berikut ini

1 Seleksi material

Seleksi material di lapangan terhadap kerikil dan pasir dilakukan dati

kenampakkan fisik material yang dikirim dari supplier Material di lapangan terutama

kerikil kurang bersih dan tercampur dengan batu kapur Penyiraman dilaksanakan

untuk mengurangi kandungan lumpur dan batu kapur sedapat mungkin dihilanglcan

dati campuran

2 Batching dan mixing

Batching dilakukan dengan menggunakan ember yang telah ditandai untuk

memudahkan bagi para pekeIja menakar komposisi campuran Setelah semua bahan

penyusun ditakar kemudian dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan

a dimasukkan air pencampur 50

b superplasticizer 50

c kerikil 50

d silicafumc 100

50

51

e diaduk sampai tercampur

f semen 100

g dimasukkan air dan superplasticizer yang tersisa

h diaduk sampai terlihat semen air silicafume dan superplsticizer tercampur

1 dimasukkan kerikil 50 dan pasir 100

J diaduk sampai semua bahan tereampur

Setelah proses mixing adukan beton dari mixer dituang ke dalam bak

penampung adukan Selama proses peneampuran dapat tetiadi penambahan atau

pengurangan jumlah air eampuran pada kondisi normal dengan euaea yang tidak

terlalu panas pemberian air peneampur sesuai dengan mix design akan memberikan

nilai slump berkisar pada 13-14 em Jika pada kondisi ini dilakukan penyiraman

terhadap kerikil untuk mengurangi kandungan lumpur maka nilai slump akan

meningkat menjadi 14-15 em

Pada awal pengeeoran yaitu bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran

hampir vertikal dan tulangan tidak terlalu rapat digunakan nilai slump antara 13 -16

em Nilai slump campuran hams dijaga tetap pada batasan tersebut agar tidak

menganggu workabilitas pengecuran Pada kondjsj cuaca sangat panas dilakukan

penambahan air peneampur untuk meningkatkan nilai slump Penambahan air sekitar

1-2 liter per adukan untuk meneapai slump pada saat pencampuran 16-18 em dengan

kondisi kerikil yang dicuei Kandungan air material pasir dan kerikil akan bertambah

pada kondisi hujan sehingga dilakukan pengurangan jumlah air peneampur sekitar

05-15 liter per adukan

0

52

Pada bagian tengah atas kubah posisi pengecoran cenderung melengkung dan

penulangan semakin rapat Kondisi tersebut membutuhkan nilai slump sekitar 16-19

em agar campuran beton dapat mengisi antar tulangan dan acuan Untuk menjaga

nilai slump tersebut dilakukan penambahan air pada kondisi cuaca kering sekitar 1~

25 liter dan pengurangan air pencampur sekitar 10 liter pada waktu hujan

3 Pengangkutan dan pengecoran

Adukan beton dari bak penampung dimasukkan ke dalam ember Ember berisi

adukan beton kemudian diangkat menggunakan lift menuju ke lantai atap masjid dan

diternpatkan pada gerobak dorong untuk dibawa ke tempat pengecoran Di tempat t

pengecoran ember tersebut dibawa ke atas dengan tenaga manusia untuk dituang ke

dalam acuan kubah

Sebelum adukan beton dituang pacta permukaan pengecoran yang lama

dilapisi dengan bounding agent merk Sikabound Pemadatan dilakukan dengan

menggunakan pemadat mekanis (vibrator) sampai semua rongga tulangan terisi

4 Rawatan

Satu minggu setelah pengecoran acuan sebelah loor sudah dapat dibuka

Untuk menutup perrnukaan beton yang keropos digunakan bahan aditive Sikatop 122

yang terdiri doo komposisi A dan B dengan perbandingan campuran untuk

penggunaan adalah 1 63 Bahan ini dipoleskan pada bagian yang kasar atau keropos

seperti melakukan peketjaan plesteran biasa Sebelumnya permukaan beton hams

bersih dati debu lapisan kerak semen karat dan minyak kemudian permukaan beton

dibasahi dengan air secara merata Pencampuran komponen A dengan komponen B

dilakukan sedikit demi sedikit dan penggunaannya tidak boleh ditambah dengan

53

bahan lain seperti semen atau air Tebal setiap lapisan maksimal 20 mm dan

dianjurkan tidak melakukan perataan yang berlebihan Setelah mengeras bahan ini

memiliki kekuatan yang besar daripada beton Permukaan beton yang kasar dan tidak

rata digerenda dengan tujuan untuk memperhalus dan meratakan pennukaan beton

52 HasH dan Analisis Pengujian

521 Pengujian kuat tekan beton

Data yang diperoleh dari pengujian kuat tekan yaitu tinggi berat dan

diameter sHinder OOton serta beban tekan maksimum yang dapat ditahan Berdasarkan

data tersebut dihitung berat satuan beton dan kuat tekan beton menggunakan

persamaan 3132 dan 33 Selanjutnya dihitung kuat tekan rata-rata dan berat satuan

beton rata-rata menggunakan persamaan 34 dan 35

Basil dan analisispengujian awal kuat tekan terhadap benda uji yang dibuat

dan dirawat dengan standar laboratorium ditunjukkan pada tabel 51

Tabel 51 Basil dan analisis pengujian awal kuat tekan

No Diameter Tinggi Luas Berat Berat satuan Beban maks Kuatdesak mm mm mm 2 Kg tm3 KN Mpa

1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49955 2 15015 30025 17697843 13045 2455 790 44638 3 15230 29950 18208303 13140 2410 1030 56568 4 15075 30000 17839567 13013 2431 1025 57457 5 14985 30175 17627193 12964 2437 935 53043 6 15150 30180 18017516 13172 2422 920 51061 7 15020 30175 17709631 13113 2454 1015 57313 8 14980 29975 17615431 12879 2439 1020 57904 9 15000 30085 17662500 13037 2454 1025 58033

Rata-rata 961111 53997

54

Tabel 51 memberikan hasil kuat tekan rata-rata yang dieapai dari pengujian

adalah 53997 MFa Menurut peraturan ACI 318-95 sub bab 5322 jika jumlah

sampel pengujian kurang dari 15 untuk fe spesifikasi lebih dari 35 MFa (fe

spesifikasi pada penelitian adalah 40 MFa) maka fe dari hasil pengujian awal di atas

adalah fe = fer - 10 MPa berarti fe = 53997 - 10 = 43997 MPa

ACI 318-95 sub bab 5634 menyebutkan bahwa hasil uji kUat tekan benda uji

beton yang dibuat dan dirawat di lapangan tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

hasil pengujian daripada benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium Dari analisis pada tabel 51 di atas maka 085 fe hasil uji standar 10

laboratorium adalah 085 x 43977 = 37381 Mpa

Analisis data hasil pengujian kuat tekan beton terhadap benda uji yang

diambil selama pelaksanaan di lapangan secara keseluruhan ditampilkan pada tabel

52

Tabel 52 Hsil dan analisis pengujian kuat tekan benda uji beton yang diproduksi di lapangan

No Dibuat Umur Diameter Tingg Luas Berat P w fci TQI Hari (mm) (mm) (mm2) kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

1 12-Feb 34 14928 301L 175022~ 12684 805 ~402878 459942 2 12-Feb 34 15013 3031 17702 127 845 2366971 477344 3 12-Feb 34 15227 3049 1821036 12944 865 233127 475004

4 12-Feb 34 1512 3037 1795533 12776 835 2342916 465043 5 12-Feb 34 14883 3014 1739686 12647 815 2411978 468475

6 12-Feb 34 1502 30245 1771861 12769 810 2382723 457146 7 14-Feb 32 1509 3006 1788415 12747 920 2371104 514412 8 14-Feb 32 1506 3029 1781311 12831 845 2378052 47437

9 14-Feb 32 15055 2987 1780129 12315 780 2316049 438171 10 14-Feb 32 15075 2959 1784862 12263 1010 232192 56587

11 15-Feb 31 14983 3034 1763143 12639 795 2362706 450899 12 15-Feb 31 15078 30525 1785572 12858 760 2359068 425634

13 15-Feb 31 15055 3054 17801 29 12746 865 2344518 48592 14 15-Feb 31 15053 30545 1779656 12699 890 2336111 500097

55

Lanlutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fcj

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)_ 15 15-Feb 31 15035 30095 1775402 12797 890 2395064 501295

16 15-Feb 31 1505 3014 1778946 12817 870 2390453 489053

r-1L 17-Feb 29 14988 29955 176432 12638 880 2391287 498776 18 17-Feb 29 14943 30035 1753741 12699 835 2410885 476125

19 17-Feb 29 14963 3007 1758439 12746 700 2410534 39808

20 17-Feb 29 1499 3025 176479 12578 825 2356096 467478 21 18-Feb 28 1503 2999_ 1774222 12796 975 2404861 549537- shy22 18-Feb 28 14968 3003 1759614 12739 955 2410808 542733

23 18-Feb 28 15025 30055 1773041 12653 860 2374422 485042

24 18-Feb 28 14925 3005 1749519 12563 835 2389628 477274

25 18-Feb 28 14993 30101 1765497 12678 940 2385629 532428 26 18-Feb 28 150 29995 1767146 12686 915 2393335 517784

27 19-Feb 28 15025 30135 1773041 12817 665 2398813 375062 28 19-Feb 28 14947 30065 175468 12689 760 2405294 433127- shy29 19-Feb 28 14968 300 1759614 12659 840 2398064 477377

shy

3D 19-Feb 28 14933 29985 1751395 126 845 2399289 482473 31 19-Feb 28 1492 30025 1748347 12612 855 2402555 489033

32 19-Feb 28 1499 30065 176479 12696 870 2392834 492976

33 21-Feb 28 1496 300 1757734 12627 795 2394561 452287 34 21-Feb 28 15025 29985 1773041 12605 790 2370937 445562

35 21-Feb 28 15053 2996 1779656 12728 945 2387165 531002 36 21-Feb 28 14933 3001 1751395 12599 780 23971 445359

_~

37 21-Feb 28 14953 2991 1756089 12437 745 2367842 424238

38 21-Feb 28 1496 3005 17577 34 12482 845 2363125 480733 39 22-Feb 28 15025 2996 1773041 12352 660 2325287 372242 40 22-Feb 28_r shy 1494 3002 1753037 12312 695 233952 396455-shy -41 22-Feb 28 1498 30035 1762437 12514 795 2364041 4510~

42 22-Feb 28 1504 2998 1776583 1261 755 2367543 424973 43 22-Feb 28 14935 300 1751864 12447

+--shy -890 2368335 50~

44 22-Feb 28 15075 299 1784862 12549 910 2351437 509843

45 24-Feb 28 15028 29945 1773749 12775 855 2405162 48203 46 24-Feb 28 14938 3013 1752568 12808 800 2425534 456473 47 24-Feb 28 15018 2996 177139 12638 940 2381346 530657 48 24-Feb 28 14925 29945 1749519 12561 930 2397625 531575 49 24-Feb 28 1499 2982 176479 1263 1010 2399952 572306 50 24-Feb 28 14923 29985 174905 12633 1060 2408797 606043

51 25-Feb 31 1492 300 1748347 12583 852 2399029 487318 52 25-Feb 31 14923 3006 174905 12588 851 2394229 48655 53

I-shy25-Feb 31 1505 301shy 1778946 12638 880 2360201 494675

54 25-Feb 31 14923 30245 174905 12586 800 2379206 457391

55 25-Feb 28 1505 300 1778946 12581 860 2357388 483432

~

1_

56

Lauiutan tabel 52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) ~aJ_I-shy

56 25-Feb 28 14928 2999 1750222 12528 920 2386779 525648 57 27-Feb 29 14923 29985 174905 12612 589 2404793 336754 58 27-Feb 29 1494 30085 1753037 12594 830 2387936 473464 59 27-Feb 29 150 29915 1767146 12608 807 238498 456669 60 27-Feb 29 14983 29965 1763143 12526 667 2370886 378302 61 27-Feb 27 14868 300 1736181 12561 825 2411615 475181 62 27-Feb 27 14965 2997 1758909 12737 830 2416223 471883

63 28-Feb 28 14933 30065 1751395 12535 841 238056 480189 64 28-Feb 28 15095 29965 1789601 12587 885 2347209 494524 65 28-Feb 28 14963 300 1758439 12498 709 2369147 403199 66 28-Feb 28 1502 298~ ~71861 12506 796 2361758 449245 67 28-Feb 28 1496 2973 1757734 12421 830 2376887 472199-68 28-Feb 28 14928 29765 1750222 12377 835 2375836 477082

69 29-Feb 27 14928 29985 1750222 12469 739 2375934 422232 70 29-Feb 27 14983 29965 1763143 125 812 2365965 460541

71 29-Feb 27 1508 29945 1786046 12382 762 2315122 426641 72 29-Feb 27 14908 29915 1745535 12375 745 2369887 426803 73 29-Feb 28 15015 2973 1770682 12428 835 2360836 47157 74 29-Feb 28 14965 2983 1758909 12374 845 2358379 480411 75 1-Mar 26 14918 29955 1747878 12345 717 235782 410212 76 1-Mar 26 150 29985 1767146 12461 706 235167 399514 77 1-Mar 26 1501 300 1769503 1258 806 236978 455495 78 1-Mar 26 14898 29965 1743194 12488 831 2390742 476711 79 1-Mar 28 1492 5 300 1749519 12362 690 2355315 394394 80 1-Mer 28 14968 3007 1759614 12421 710 2347501 403498

1shy

81 2-Mar 28 1495 30035 1755385 12527 840 2376QQ1 ~8~ 82 2~Mar 28 ~5~3 2997 177-2569 12552 860 2362778 485171 83 2-Mar 28 14958 3009 1757264 12562 760 2375744 ~4~I--shy _

84 2-Mar 28 14935 30025 1751864 12517 750 2379671 428115 85 3-Mar 28 15013 3009 177021 1258 860 2361748 485818 86 3-Mar 28 14913 3009 1746706 12562 855 2390103 489493 87 3-Mar 28 1523 29985 1821754 12614 875 2309187 480306 88 3-Mar 28 14985 302 1763613 12603 915 2366266 518821 89 3-Mar 28 14943 2986 1753741 12438 875 2375173 498933 90 3-Mar 28 14945 299 1754211 12333 795 2351342 453195

91 4-Mar 28 14935 29975 1751864 12247 715 2332224 408137 92 4-Mar 28 14968 300 1759614 1244 795 2356577 451804 93 4-Mar 28 1487 3027 1736648 12481 730 2374243 42035 94 4-Mar 28 14968 3013 1759614 12576 800 2372062 454645 95 6-Mar 28 14973 3002 176079 12437 835 2352867 474219 96 6-Mar 28 1504 301 1776583 12397 845 2318273 475632

57

Laniutan tabel52 No Dibuat Umur Diameter Tinggi Luas Berat P w fci

Tgi Hari (mm) (mm) (mm2) (kg) (kn) (kgm3

) (Mpa)

97 6-Mar 28 14955 3001 1756559 12527 675 2376394 384274

98 6-Mar 28 14993 3009 1765497 12642 660 2379724 373832

99 6-Mar 28 14923 30025 174905 124 825 236122 471685

100 6-Mar 28 1496 29965 1757734 12433 755 2360525 42953

Rata-rata 1498484 3004011 8218 2373692 4659159

Tabel 52 dihitung nilai standar deviasi dan koefisien variasi menggunakan

persamaan 38 dan 39 perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 4

Nilai standar deviasi yang didapatkan adalah 461230 MPa dengan koefisien variasi I

98994 Setelah nilai standar deviasi diperoleh didapat kuat tekan beton dari basil

pengujian terhadap benda uji yang dibuat di lapangan dapat dihitung menggunakan

persamaan 36 sebagai berikut

fe= fer -164sd = 4659159 -164(46123) = 3902742 MPa

dan menggunakan persamaan 37 menurut ACI 318-95 sub bab 532 sebagai berikut

fe= fer -134sd = 4659159 -134(46123) = 4041111 MPa

Evaluasi peneapaian mutu juga dilakukan terhadap hasil uji kuat tekan seeara

individual untuk benda uji yang diambil di lapangan Menurut ACI 318-95 sub bab

5623 hasil uji hams memenuhi persyaratan sebagai berikut

1 setiap rata-rata dari tiga pasang hasil pengujian (setiap pasang hasil pengujian

adalah rata-rata dua silinder) berturut-turut lebih dari atau sarna dengan nilai fc~

spesifikasi yaitu 40 Mpa

58

2 tidak satupun dari rata-rata dua silinder kurang dari kuat tekan syarat minimal

yaitu 35 MPa dari fe spesifikasi berarti fe syarat minimal = 40 - 35 = 365

MPa

Hasil uji kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan menurut SK-SNI

dinyatakan memenuhi syarat jika

1 Nilai rata-rata dari 4 pasangan hasil uji ( setiap pasangan hasil uji adalah rata-rata

dati dua silinder) tidak kurang dan fe+ O82sd berarti 40 + 082(46123) =

43782 MPa I

2 Tidak satu pWl dari rata-rata dua silinder kurang dari 085fe berarti 085x 40 =

34MPa

Untuk melakukan evaluasi hasil uji kuat tekan secara individual menurut ACI

318-95 dan SK-SNI persyaratan kedua pada tabel 53 ditunjukkan perhitungan rata-

rata dua silinder

Tabel 53 Perhitungan kuat tckan rata-rata dna sHinder

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari Kuat tekan fe (MPa)

Silinder I SHinder II

Kuat tekan Rerata

silinder (MPa) (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 1 12-Feb 34 459941658 477344429 468643043 2 12-Feb 34 475004288 465042893 470023591 3 12-Feb 34 468475371 457146366 462810869 4 14-Feb 32 51442192 474369638 494395779 5 14-Feb 32 438170567 565870235 502020401 6 15-Feb 31 450899432 425633922 438266677 7 15-Feb 31 485919924 500096715 493008319 8 15-Feb 31 50129487 4890535 495174185 9 17-Feb 29 498775855 476125017 487450436 10 17-Feb 29 398080411 467477595 432779003 11 18-Feb 28 549536791 54273264 546134716

--

59

Lanlutan tabe153 Kuat tekan Dibuat Umur

Kuat tekan fe (MPa) No RerataHariTgi Silinder I Silinder II 2 silinder (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5) (6) 47727415218-Feb 485042293 4811582222812

532428004 51778408113 18-Feb 52510604328 3750677319-Feb 433127383 40409457814 28 47737740115 19-Feb 482472648 47992502428

is-Feb 28 489033474 492976373 49100492416

17 21-Feb 452286953 445562107 4489245328 18 21-Feb 28 531001568 445359367 488180468

19 21-Feb 28 424238154 480732674 452485414

20 22-Feb 28 37224176 396454844 384348302 21 22-Feb 28 451080051 424973058 438026554

22 22-Feb 28 508030366 509843479 508936922

23 24-Feb 28 48202977 456473106 469251438 24 24-Feb 28 530656847 531574804 531115825

25 24-Feb 28 572305905 606043372 589174638

26 25-Feb 31 487317567 486549915 486933741 27 25-Feb 31 494674805 457391224 476033014

28 25-Feb 28 483432195 525647609 504539902

29 27-Feb 29 336754289 473464058 405109173 30 27-Feb 29 456668583 378301788 417485185 31 27-Feb 27 475180885 471883475 47353218

32 28-Feb 28 480188753 494523751 487356252 33-

28-Feb 28 - 403198587 449245071-- shy 426221829 shy34 28-f-eb 28 472198957 477082341 474640649 35 29-Feb- shy 27- 422232155 460541307-- shy 441386731

36 29-Feb 27 426640821 426803157- 426721989_ -

37 29-Feb 28 471sect697~ 480411489 47599061 38 - -

i-Mar 26 410211724 399514275 404862999 39 i-Mar 26 45549517 476711032 466103101

40 i-Mar 28 394394209 403497565 398945887 41 2-Mar 28-f-shy

478527631 485171448 48 1849539 _ 42 2-Mar 28 43249058 428115477 430303029

43 3-Mar 28 485817999 489492675 487655337 44 3-Mar 28 48030639 518821205 499563798 45 3-Mar 28 498933401 453195312 476064356

46 4-Mar 28 408136754 451803612 429970183 47 4-Mar 28 42034999 454645144 437497567

48 6-Mar 28 474218994 475632098 474925546 49 6-Mar 28 384274049 373832429 379053239 50 6-Mar 28 4716847 429530377 450607538

imiddot I I

60

Perhitungan evaluasi hasil uji kuat tekan menurut persyaratan pertama dari

ACI 318-95 yaitu dengan menggunakan rerata tiga hasi uji ditampilkan pada tabel

54 dan SK-SNl dengan menggunakan rerata 4 hasil uji ditampilkan pada tabeI55

Tabel54 Perhitungan kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

No

Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan

Rerata 2 silinder (MPa)

Rerata dari

3 pasang hasH uii (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

12-Feb 34 468643043 12-Feb 34 470023591

~---

-~

46715916761 12-Feb 34 462810869

2 14-Feb 32 494395779 4757434128 3 14-Feb 32 502020401 4864090163 4 15-Feb 31 438266677

~

478227619 5 15-Feb 31 493008319 4777651325 6 15-Feb 31 495174185 4754830605 7 17-Feb 29 487450436 4918776468 8

I--shy17-Feb 29 432779003 471801208

9 18-Feb 28 546134716 4887880515 10 18-Feb 28 481158222 486690647-11 1B-Feb 28 525106043 517466327

12 19-Feb 28 4040945~ ~7~1196146 _ 4697085485_shy -4583415087

13 19-Feb 28 479925024 14 19-Feb 28 491004924

15 21-F~ 28 28

_44892453 488180468

4732848259 4760366404

1631968038 4416713945

16 21-Feb

17 21-Feb 28 452485414 18 22-Feb 28 384348302 19 - 22-Feb-shy 28 438026554 4249534233 20 22-Feb 28 508936922 4437705928

21 24-Feb 28 469251438 531115825

4720716381 _ 503101395222 24-Feb 28

23 24-Feb 28 589174638 5298473005

24 25-Feb 31 486933741 5357414014 25 25-Feb 31 476033014 5173804644 26 25-Feb 28 504539902 4891688857

27 27-Feb 29 405109173 4618940299 28 27-Feb 29 417485185 442378087 29 27-Feb 27 47353218 4320421796

61

No Dibuat

Tgi

Umur

Hari

Kuat tekan Rerata

2 silinder (MPa)

Rerata dari 3 pasang hasH

uji (MPa)

(1 ) (2) (3) (4) (5)

30 28-Feb 28 487356252 4594578725 31 28-Feb 28 426221829 4623700871

32 e---shy

33 28-Feb 29-Feb

28 27

474640649 441386731

4627395768 4474164031

34 29-Feb 27 426721989 4475831231

35 29-Feb 28 47599061 4480331101

36 1-Mar 26 404862999 4358585~

37 1-Mar 26 466103101 4489855702

38 1-Mar 28 398945887 4233039958

39 2-Mar 28 481849539 4489661758 40 2-Mar 28 430303029 4370328184

41 3-Mar 28 487655337 466602635_ 42 3-Mar 28 499563798 4725073878

43 3-Mar 28 476064356 4877611637

44 4-Mar 28 429970183 468532779 45 4-Mar 28 437497567 4478440355

46 6-Mar 28 474925546 4474644319 47 6-Mar 28 379053239 430492117~

48 6-Mar 28 450607538 4348621077

Tabel 55 Perhitungan kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Kuat tekan Dibuat Umur No

Tgi Hari

(1 ) (2) (3)

12-Feb 34 12-Feb 34 12-Feb 34

1 14-Feb 32

2 14-Feb 32 3 15-Feb 31

4 15-Feb 31

5 15-Feb 31

6 17-Feb 29 7 17-Feb 29

8 18-Feb 28

9 18-Feb 28

Rerata 2 silinder (MPa)

(4) 468643043 470023591 462810869 494395779 502020401 438266677 493008319 495174185 487450436 432779003

546134716 481158222

Rerata darl 4 pasang hasil

Uji (MPa) (5)

4739683204 4823126599 4743734315 4819227941 4821173957shy

4784749044 4771029859

4903845849 4868805943

I

62

Laniutan tabel Rerata dari Kuat tekan Dibuat Umur

No 4 pasang hasHRerataHariTgl Uji (MPa) 2 silinder (MPa)

(6)(3)(1 ) (2) (4) 49629449618-Feb 28 52510604310

489123389819-Feb 40409457811 28 47257096719-Feb 28 47992502412 475032642319-Feb 49100492413 28 45598726421-Feb 4489245314 28 477008736315 21-Feb 28 488180468 470148833816 21-Feb 45248541428 443484678317 22-Feb 38434830228 440760184422-Feb 43802655418 28 4459492981shy19 22-Feb 50893692228 450140804146925143820 24-Feb 28 486832684921 53111582524-Feb 28 52461970658917463822 24-Feb 28 519118910523 48693374125-Feb 31 520814304747603301424 25-Feb 31 514170323825-Feb 28 50453990225 468153957627-Feb 29 40510917326 450791818827-Feb27 29 417485185 450166610228 27-Feb 27 47353218 445870697728-Feb29 48735625228 451148861728-Feb30 28 426221829 465437727628-Feb 28 4746406492shy457401365332 29-Feb 27 441386731--442~42799633 29-Feb 42672198927 454684994829-Feb34 28 47599061 437240582535 1-Mar 40486299926

r shy -443419674926 46610310136 1-Mar shy436475649437 1-Mar 39894588728 437940381748184953938 2-Mar 28 4443003892-Mar 28 43030302939 449688448140 3-Mar 48765533728 474842925741 3-Mar 28 499563798 473396629942 3-Mar 28 476064356 473313418543 4-Mar 28 429970183 46077397644 4-Mar 28 437497567 45461441316-Mar45 28 474925546 43036163376-Mar 2846 379053239 435520972547 6-Mar 28 450607538

63

522 Pengujian slump

Pengujian slump di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai slump

adukan beton selama pelaksanaan pengecoran data pengujian slump ditampilkan

pada tabel 56

Tabel 56 Basil Pengujian Slump

No Dibuat Tgi

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

No Dibuat Tgl

Slump (em)

1 12-Feb 15 18 21-Feb 15 35 29-Feb 17

2 12-Feb 17 19 21middotFeb 19 36 29-Feb 18

3 12-Feb 17 20 22-Feb 18 37 29-Feb 18

4 14-Feb 16 21 22-Feb 18 38 1-Mar 18

5 14-Feb 16 22 22-Feb 18 39 1-Mar 18

6 15-Feb 17 23 24-Feb 19 40 1-Mar 1~

7 15-Feb 17 24 24-Feb 18 41 2-Mar 18 8 15-Feb 17 25 24-Feb 18 42 2-Mar 19 9 17-Feb 16 26 25-Feb 14 43 3-Mar 19 10 17-Feb 17 27 25-Feb 18 44 3-Mar 19 11 18-Feb 16 28 25-Feb 16 45 3-Mar 19

12 18-Feb 17 29 27-Feb 16 46 4-Mar 18

13 18-Feb 16 30 27-Feb 18 47 4-Mar 18

14 19-Feb 17 31 27-Feb 19 48 6-Mar 18

15 19-Feb 17 32 28-Feb 17 49 6-Mar 18

16 19-Feb 16 33 28-Feb 18 50 6-Mar 18

17 21-Feb 16 34 28-Feb 18

Analisis perhitungan keseragaman slump digunakan persamaan 310 311 dan 312

terhadap data pada tabel 56 dapat dilihat pada lampiran 6 Nilai slump ratamiddotrata

standar deviasi dan koefisien variasi adalah sebagai berikut

Lsi 869sr=--=-=1738 em

n 50

Sd =I ~)si -srf =~6978 =1193349cm n-l 50-1

ev = Sd x100 = 1193349 x 100 = 68662 sr 1738

64

523 Pengujian tegangan-regangan

Ni1ai tegangan dan regangan dihitung menggunakan persamaan 313 dan 314

berdasarkan data ni1ai perpendekan terhadap pertambahan beban yang dipero1eh dati

pengujian Hasil perhitungan tegangan-regangan secara kese1uruhan dapat dilihat

pada 1arnpiran 3 SK-SNI dan ACI sub bab 1023 menyebutkan bahwa regangan

maksimum yang digunakan pada serat tekan ekstrim beton diarnbil sarna dengan

0003 Regangan yang terjadi pada tegangan maksimal ditunjukkan pada tabe1 57

Tabel 57 Regangan pada tegangan maksimal

(J mak I~L mak euro mak Rata-rata Umur pengujian I No I f3eban mak KI (mm) (mmmm)

1

(Kgcm2)

4873176 3119585200 85100 4865499 098231 hari

3 88000 4946748 039

58900 8300029 hari 80700

I t 166700 84100 8850028 hari 70900

27 hari

9

26 hari

844

Setiap benda uji tegangan-regangan diberi kode yang menunjukkan bentuk

benda uji diameter umur pengujian dan urutan benda uji pada umur yang sarna

Sebagai contoh benda uji kode C 15-311 dapat diartikan sebagai benda uji Cylinder

I~

65

berdiameter 15 em urutan kesatu pada umur pengujian 31 hari Berdasarkan

hubungan tegangan-regangan dapat dihitung nilai modulus secant sebagai modulus

elastisitas beton Menurut ACI 318-95 sub bab 851 nilai modulus elastisitas sebagai

kemiringan garis yang ditarik dari tegangan bemilai nol sampai tegangan bemilai

045 fe dari grafik hubungan tegangan-regangan Seeara matematis ditunjukkan pada

persamaan 315 Nilai regangan saat tegangan 045 tegangan maksimum tidak selalu

terukur dalam pengujian sehingga dieari dengan eara interpolasi dari dua data

tegangan-regangan terdekat dengan nilai yang dieari Sebagai eontoh perhitungan

modulus elastisitas untuk benda uji kode CI5-281 data hasil pengujian teganganshy

regangan untuk benda uji tersebut ditampilkan pada tabel58 di bawah ini

Tabel 58 Basil pengujian tegangan regangan benda uji kode C 15-281

Specimen no C15-281 Diameter 14933 cm Dibuat tanggal 28 Februari 2000 Tinggi 30065 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12535 kg Umur 28 hari Luas alas 175139 cmL

Lo 138mm No

urut

Pi

(Kg)

fci

(kgcm2)

AL

(mm) E

(mmmm) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 1 5000 28549 00085 6159E-C5 2 10000 57097 0017 1232E-04 3 15000 85646 0029 2101E-04 4 20000 114195 00425 3080E-C4 5 25000 142743 0057 4130E-04 6 30000 171292 00725 5254E-04 7 35000 199841 0088 6377E-04 8 40000 228389 0104 7536E-04 9 45000 256938 0119 8623E-C4 10 50000 285487 0137 9928E-C4 11 55000 314035 0155 1 1~3E-03

12 60000 342584 01735 1257E-03 13 65000 371133 01955 1417E-03 14 67500 385407 0207 1500E-03 15 70000 399681 022 1594E-03 16 72500 413956 0231 1674E-03

_~ bull1_shy

------

66

Lantutan tabel58 No

urut

Pi

(Kg)

fcj

(kgcm2)

~L

(mm) E

(mmmm) 17 18 19 20 21

75000 77500 80000 82500 84100

428230 442504 456779 471053 480189

02445 02625 0278

03015 037

1772E-03 1902E-03 2014E-03 2185E-03 2681E-03

0045 = 045 x 480189 = 2160849 kgem 2

0045 terletakantara tegangan 199841 kglem 2 dan 228389 kglem 2

4amp045 = [(2160849 -199841x (753610- - 637710-4)] + 637710-4

228389 -199841

amp045 = 70365210-4

0045 2160849 =307090558 kgem 2

Ec = amp045 = 70365210-4

Ec =30709558 MPa

Perhitungan modulus elastisitas untuk benda uji yang lain dilakukan dengan

eara sarna seperti di atas Hasil perhitungan modulus elastisitas dengan metode

analisis berdasarkan grafik hubungan tegangan-regangan tersebut selengkapnya

ditampilkan dalam tabef 59

Selain menggunakan cara analisis berdasarkan uji tegangan-regangan di atas

modulus elastisitas menurut ACI 318-95 dapat dihitung dengan pendekatan teoritis

menggunakan persamaan 316 Modulus elastisitas juga dihitung menurut pendekatan

dari ACI 363R-84 untuk klasifikasi beton kinerja tinggi menggunakan persamaan

317 Hasil perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pendekatan teoritis menurut

67

ACI 318-95 maupun ACI 363R-84 terhadap hasil penelitian ditampilkan pada tabel

510

Tabel 59 Analisis Ec berdasarkan hubungan tegangan-regangan

No Kode Nomor

Pi Maks (KN)

crj mak (MPa)

E mak (mmmm)

Ec (MPa)

Ec rerata setiap umur (MPa)

1 C15-3111 852 4873176 2261E-02 266586282 2 C15-312 851 4865499 7101 E-03 28181589

3 C15-313 880 4946748 2826E-03 281054944

4 C15-314 800 4573912 5728E-03 27364157 275774672

5 C15-291 589 3367543 3384E-03 253273843 6 C15-292 830 4734641 2725E-03 272860823

7 C15-293 807 4566686 2348E-03 291342354

8 C15-294 667 3808394 2674E-03 284571808 275512207

9 C15-281 841 4801888 2681E-03 307090558 10 C15-282 885 5008076 2656E-03 2792446

11 C15-283 709 4031986 2681E-03 282160406

12 C15-284 796 4492451 2841 E-03 271414162 284977432

13 C15-271 739 4222322 2649E-03 293816407 14 C15-272 812 4605413 2667E-03 26631544

15 C15-273 762 4301708 2598E-03 259710778

16 C15-274 745 4268032 2601E-03 295439097 278820431

17 C15-261 717 4102117 2899E-03 245225505 18 C15-262 706 3995143 2685E-03 256496045

19 C15-263 806 4554952 2471E-03 262351834

20 C15-264 831 476711 2844E-03 271887173 258990129

Tabel 510 Analisis Ec berdasarkan pendekatan ACI 318-95 dan ACI 363R-84

No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut ACI 318-95 Ec Menurut ACI363R-84 Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

1 C15-311 852 4873176 328098233 2993668445 2 C15-312 851 4865499 327839711 299185329

3 C15-313 880 4946748 3305656732 3010993025

4 C15-314 800 4573912 3178643129 2921813261

5 C15-291 589 3367543 2727435102 2605007625 6 C15-292 830 4734641 3234010056 2960687911

7 C15-2913 807 4566686 3176131138 2920049522

8 C15-294 667 3808394 2900472613 2726502047

9 C15-281 841 4801888 3256895694 2976756551 10 C15-282 885 5008076 3326084616 3025336007

68

Laniutan tabel 510 No Kode Pi Maks fcj Ec Menurut AC I 318-95 Ec Menurut ACI 363R-84

Nomor (kn) (Mpa) (MPa) (MPa)

11 C15-283 709 4031986 2984402251 2785431368 12 C15-284 796 4492451 3150210092 2901849639

13 C15-271 739 4222322 3054031485 2834319979 14 C15-272 812 4605413 3189570106 2929485394 15 C15-273 762 4301708 3082608012 2854384349

16 C15-274 745 4268032 3070518155 2845895726

17 C15-261 717 4102117 3010245336 2803576513 18 C15-262 706 3995143 2970735655 2775835673 19 C15-263 806 4554952 3172047966 2917182615 20 C15-264 831 476711 3245080384 2968460695

Rata-rata 444439 3129707898 2887454482

Dari tabel 59 dilakukan analisis regresi linear dan korelasi nilai modulus

elastisitas hasil penelitian terhadap akar kuadrat kuat tekan Perhitungan regresi dan

korelasi dapat dilihat pada lampiran 5 hasil perhitungan tersebut adalah

Persamaan regresi linear y =1539lx +17232

Koefisien determinasi (R2) = 01057

Koefisien korelasi (R) = 03251

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan regresi linear dilakukan pengujian yang

ditampilkan pada lampiran 6 Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai f hitung

adalah 148 lebih kecil daTi ftabel sebesar 318 sehingga penggunaan model regresi

linear dapat diterima

Selisih antara nilai modulus elastisitas hasil penelitian terregresi dengan

modulus elastisitas hasil pendekatan teoritis dihitung dengan persamaan 318

Perhitungan penyimpangan modulus elastisitas hasil penelitian terregresi terhadap

modulus elastisitas pendekatan menurut ACI 318-95 dan ACI 363R-84 ditunjukkan

pada tabel 5 11 dan 5 12 berikut ini

69

TabeI511 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terbadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 318-95

Ne Kede fel Jf2 Ee AC1318-95 Ee HasH penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (MPa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 328098233 2797617001 147323

2 C15-312 4865499 6975313 327839711 2796770424 146909

3 C15-313 4946748 7033312 3305656732 280569708 151244

4 C15-314 4573912 676307 3178643129 2764104179 130414

5 C15-291 3367543 5803053 2727435102 261634795 4073

6 C15-292 4734641 6880872 3234010056 278223508 139695

7 C15-293 4566686 6757726 3176131138 2763281582 129985

8 C15-294 3808394 6171218 2900472613 2673012212 78422

9 C15-281 4801888 6929565 3256895694 2789729396 143439

10 C15-282 5008076 7076776 3326084616 281238656 154445

11 C15-283 4031986 6349792 2984402251 270049649 9513

12 C15-284 4492451 6702575 3150210092 2754793266 125521

13 C15-271 4222322 6497939 3054031485 2723297842 108294

14 C15-272 4605413 6786319 3189570106 2767682415 132271

15 C15-273 4301708 655874 3082608012 2732655743 113525

16 C15-274 4268032 6533017 3070518155 27286967 111324

17 C15-261 4102117 6404777 3010245336 2708959276 100087

18 C15-262 3995143 6320714 2970735655 2696021116 092474

19 C15-263 4554952 6749038 3172047966 2761944473 129287

20 C15-264 476711 6904426 3245080384 2785860259 141513

120601Rata-rata 444439 3129707898 2748079452

Tabe1512 Perbitungan penyimpangan nilai modulus elastisitas basil penelitian terregresi terhadap modulus elastisitas

pendekatan ACI 363R-84

Ne Kode fel Jfd Ec ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nemor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

1 C15-311 4873176 6980813 2993668445 2797617001 65489

2 C15-312 4865499 6975313 299185329 2796770424 65205

3 C15-313 4946748 7033312 3010993025 280569708 68182

4 C15-314 4573912 676307 2921813261 2764104179 53976

5 C15-291 3367543 5803053 2605007625 261634795 -04353

6 C15-292 4734641 6880872 2960687911 278223508 60274

70

Lanjutan tabel512 No Kode fel Jf2 Ee ACI 363R-84 Ee Hasil penelitian Selisih

Nomor (Mpa) (MPa) (MPa) (Mpa) ()

7 C15-293 4566686 6757726 2920049522 2763281582 53687

8 C15-294 3808394 6171218 2726502047 2673012212 19618 I

9 C15-281 4801888 6929565 2976756551 2789729396 62829

10 C15-282 5008076 7076776 3025336007 281238656 70389

11 C15-283 4031986 6349792 2785431368 270049649 30493

12 C15-284 4492451 6702575 2901849639 2754793266 50677

13 C15-271 4222322 6497939 2834319979 2723297842 39171

14 C15-272 4605413 6786319 2929485394 2767682415 55233

15 C15-273 4301708 655874 2854384349 2732655743 42646

16 C15-274 4268032 6533017 2845895726 27286967 41182

17 C15-261 4102117 6404777 2803576513 2708959276 33749

18 C15-262 3995143 6320714 2775835673 2696021116 28753

19 C15-263 4554952 6749038 2917182615 2761944473 53215

20 C15-264 476711 6904426 2968460695 2785860259 61514

Rata-rata 444439 2887454482 2748079452 47596

BABVI

PEMBAHASAN

61 Kuat Tekan Beton

611 Pencapaian kuat tekan beton

Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari basil pengujian awal terbadap bcnda uji

yang dibuat dan dirawat dengan standar laboratorium (standart laboratory moistshy

cured specimens) pada tabel 51 sebesar 53997 MPa Berdasarkan ACI 318-95 sub

bab 5322 untuk kuat tekan spesifikasi lebih dari 35 MPa dan data uji kurang dari

15 diambil nilai margin 10 MPa Kuat tekan basil pengujian menurut ACI 318-95 sub

bab 5322 diperoleh 43997 MPa lebih tinggi dibanding kuat tekan spesifikasi

sebesar 40 Mpa Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa rancangan campuran

yang ada memcnuhi persyaratan untuk digunakan di lapangan

Bcrdusllrkan analisis hasil pengujian kuat tekan untuk benda uji yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) pada tabel 52 diperoleh nilai kuat tekan

rata-rata (fcr) 4659159 MPa dengan standar deviasi adalah 461230 MPa Jika

digunakan persamaan 59 diperoleh kuat tekan (fe) dari hasil pengujian 3902742

MPa temyata lebih rendah dari kuat tekan spesifikasi yaitu 40 MPa ACI 318-95 sub

bab 5634 menyebutkan bahwa basil uji kuat tekan benda uji beton yang dibuat dan

dirawat di lapangan (field-cured specimens) tidak boleh kurang dari 085 kuat tekan

71

--------

72

hasil pengujian terhadap benda uji yang dibuat dan dirawat dengan standar

laboratorium (standart laboratory moist-cured specimens) Nilai 085 kuat tekan

standart laboratory moist-cured specimens dan analisis pada tabel 51 diketahui

sebesar 37381 MPa Kuat tekan hasil ujifield-cured specimens sebesar 39027 MPa

masih lebih tinggi dati 37381 MPa Mutu beton yang dihasilkan di lapangan

berdasarkan analisis tersebut memenuhi persyaratan terhadap kuat tekan spesfikasi

Pada hasil pengujian tabel 52 digunakan persarnaan 510 sebagai kontrol

terhadap mutu beton yang dihasilkan berdasarkan ACI 318-95 sub bab 532

diperoleh fe 40411 MPa Nilai fe tersebut lebih tinggi dibanding kuat tekan

spesiftkasi sebesar 40 MPa maupun nilai 085 kuat tekan hasil pengujian terhadap

standart laboratory moist-cured specimens sebesar 37381 MPa Kuat tekan beton

yang dihasilkan di lapangan dari analisis menurut ACI 318-95 sub bab 532

memenuhi persyaratan

Evaluasi terhadap hasil uji kuat tekan seeara individual perlu dilakukan untuk

mengetahui peneapaian mutu beton yang dihasilkan Evaluasi diIakukan berdasarkan

persyaratan ACT 318-95 sub bab 5623 dan SK-SNI Berdasarkan tabel 53 kolom

(6) ditarnpilkan bentuk sebaran kuat tekan rata-rata dua silinder beton aktual terhadap

kuat tekan minimal yang disyaratkan menurut ACT 318-95 dan SK-SNI pada gambar

61 Pada gambar 62 ditampilkan sebaran kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji

berdasarkan kolom (5) tabel 54 terhadap kuat tekan target yang disyaratkan menurut

ACI 318-95 sub bab 5623 Sebaran rerata 4 pasang hasil uji berdasarkan kolom (5)

tabel 55 terhadap kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI ditampilkan pada

gambar63

73

~

~ ~ ii

iIiI A ~ bull1 bullbull ~ Ii bullbull A A j

~i~ ~lil~ ~

Jil

bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull1 ii bull A ~ bull a Jlt ~~ 40

Jiih bull gt raquo raquo~~

c ~~ijli~r~ij~iI~IIIlirIiI~Irrrliij1loIiliflt~1riri~llii~ililWilii~1iiiiimjl~ii1ilr~iiii(~~rmirr~~lir~rii1lilliriir~iRitllilmWi~iimi~~I~riiirirriliiJ lllirltliJr~rltrrWJfltrltiiIImilirltiill~liII1ilW1IJ1imJlllllillh)l~lmriIli~WlllllllllliliirrIililillrlimlillIJilililJiimlltl~IJI~rrijrill111ji)ir~1l~liillltl~il ==~ 30

20 ~

10

o-+I--------------r---------------------

1 11 21 31 41 51 Urutan rerata dua silinder

~ Rerata dan 2 silinder

- Kuat tekan syarat minimal menurut ACI 318-95 fe minimal =365 MPa

Kuat tekan syarat minimal menurut SK-SNI fe minimal = 34 MPa

Gambar 61 Sebaran kuat tekan rerata dua sHinder

m a 2 C ~ Q)- co J

yen

60

50

40

30

20

~ JJ1 ~~

gt ii ii gtt bull bull

- ~ ~ t ~ ~ t~ JIt Ii It

t ~ bullbull ~ bull bullbull 01

10

0 I I I

1 10 19 28 37 46 Urutan rerata 3 pasang hasil uji

Kuat tekan rerata 3 pasang hasH uji - Kuat tekan target yang disyaratkan menurut ACI 318-95 fe =40 MPa

Gambar 62 Sebaran kuat tekan rerata 3 pasang basil uji

i

74

middotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddot bullbull 1111 Olllllll bullbulll ~ AIi-Gae--~t__ --~-iC50 bull bull bull bullbull s laquoI l1li (ill l1li bull II bullr--~~ _middot~middotmiddot~- _--middotmiddot_~_middot_middot middot_middot_middotmiddot~- middotmiddotJ~A ~---~--~_ _--- --~__-

cv 40 Q i C 30 ~ S tV 20 J ~

10

o I

1 11 21 31 41 51

Urutan rerata 4 pasang hasil uji

bull Kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

- Kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI fe syarat =43782 MPa

Gambar 63 Sebaran kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

Dati gambar 61 terlihat bahwa tidak ada hasil rata-rata dua silinder yang lebih

rendah dari persyaratan kuat tekan minimal menurut ACI 318-95 dan SK-SNI Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan uji tidak rnelusak ulltuk

mengetahui kearnanan struktur terhadap beban yang terjadi

Dati gambar 62 terlihat bahwa tidak ada nilai kuat tekan rerata dati 3 pasang

hasil uji yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut ACI 318-95

DaTi gambar 63 hanya ada 3 nilai dari 47 nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji

yang lebih rendah dari kuat tekan yang disyaratkan menurut SK-SNI

Dati gambar 61 dan 62 serta analisis pada tabel 53 dan 54 diketahui bahwa

berdasarkan ACI 318-95 secara individual kuat tekan beton yang dihasilkan telah

75

memenuhi persyaratan Berdasarkan evaluasi secara individual menurut SK-SNI pacta

tabel 53 dan 55 yang ditunjukkan pada gambar 61 dan 63 diketahui bahwa

sebagian besar nilai kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji lebih dati kuat tekan yang

disyaratkan sebesar 43782 MPa dan seluruh hasil kuat tekan rata-rata dua silinder

yang menunjukkan kuat tekan aktual beton yang diproduksi lebih tinggi dari 085 fe

yaitu 34 MPa

Hasil kuat tekan rata-rata sepasang silinder yang rendah kemungkinan

diakibatkan oleh pemadatan benda uji yang kurang hal tersebut dapat dilihat dari

berat satuan beton benda uji yang lebih rendah dati berat satuan rata-rata sebesar

237369 kgm3 Selain itu kerikil yang agak kotor oleh lumpur akan mengurangi

lekatan antara pasta semen dan agregat sehingga mengurangi kuat tekan beton

Kemungkinan lain adalah pembuatan benda uji yang kurang sempurna menyebabkan

hasil uji lebih rendah dari kuat tekan aktual dikarenakan pennukaan yang tidak rata

ditekan se1ama pengujian maka beban uji tidak dapat bekeIja seeara merata namun

bekerja sebagai beban titik pada pennukaan yang lebih tinggi

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kuat tekan adalah ketepatan takaran

rawatan benda uji dan alat uji Pe1aksanaan pengawasan yang baik di lapangan

terutama dalam ketepatan takaran bahan dan prosedur pelaksanaan pencampuran

mampu memperkecil faktor-faktor yang dapat merugikan antara lain adanya

kesalahan manusiawi (human error) terutama dalam proses penakaran dan prosedur

peneampuran

76

Rawatan benda uji yang baik dapat menghasilkan kuat tekan beton yang

tinggi Berdasarkan teori rawatan benda uji dengan direndam dalam air sampai saat

pengujian menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibanding rawatan kering

Rawatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan direndam dalam air se1ama

7 hari kemudian ditempatkan di tempat kering dan terlindung sampai umur 28 bari

Hal ini dikarenakan tempat rawatan benda uji kurang l11encukupi Berdasarkan teori

cara rawatan benda uji seperti ini menghasilkan beton dengan kuat tekan lebih kecil

088 - 091 dari kuat tekan beton dengan cara rawatan direndam selama 28 hari

Kecepatan pembebanan saat pengujian kuat tekan berpengaruh terha~p kuat

tekan benda uji Kecepatan pembebanan yang rendah menyebabkan beton

mempunyai cukup banyak waktu untuk teIjadinya rayapan Jenis dan merk alat uji

berpengaruh terhadap akurasi basil penguj ian yang dilakukan Hal tersebut

disebabkan setiap alat mempunyai nilai kalibrasi yang berbeda Dntuk menjaga

akurasi hasil uji dilalrukan pengujian kuat tekan menggunakan lebih dari satu jenis

atau merk alat uji

Hasil pengujian menunjukkan beton yang diproduksi di lapangan dengan nilai

faktor air-semen 039 dapat mencapai kuat tekan rata-rata 4659159 MPa Jika basil

tersebut diplotkan pada gambar 21 yang merupakan hasil beberapa peneliti terdahulu

tentang hubungan faktor air-semen dengan kuat tekan beton maka hasil penelitian ini

akan terlihat sesuai grafik 2 dari hasil penelitian Fiorato (1989) Hal tersebut

menunjukkan basil kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan denganfaktor airshy

semen 039 telah sesuai dengan kreteria beton mutu tinggi mengacu penelitian Fiorato

(1989)

-~~~-----

77

612 Keseragaman kuat tekan beton

Pada tabel52 diketahui tentang kuat tekan benda uji seeara keseluruhan Dan

tabel tersebutditampilkan dalam bentuk gambar histogram frekuensi pada gambar

64 Berdasarkan analisis terhadap tabel 52 diketahui bahwa data kuat tekan tersebut

mempunyai fe rata-rata 4659159 MPa standar deviasi 461230 MPa dan koefisien

variasi 989942 Kuat tekan beton yang dihasilkan dianggap mempunyai

keseragaman yang baik ditunjukkan dengan nilai standar deviasi yang berkisar antara

35 MPa sampai 5 MPa menurut ACI Committee 363R-92 dan nilai koevisien variasi

yang kurang dati 20 menurut Suwandojo (2000)

35

30

25

sg 20 c ClIE 15 1

10

5

o I ljljllllljIlIIlWillillllIi

325 35 375 40 425 45 475 50 525 55 575 60 625 Kuat tekan M Pa

Gambar 64 Diagram frekuensi kuat tekan

I

Gambar 64 menunjukkan frekuensi kuat tekan dari 100 data pengujian yang

telah dilakukan nampak bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan eukup bervariasi

Sebagian besar hasil uji kuat tekan terletak antara 45 MPa sampai 50 MPa yaitu

78

sebanyak 56 dari seluruh data pengujian Data pengujian dengan range kuat tekan

antara 40 MPa sampai 45 MPa adalah sebanyak 19 sedangkan data yang lain

tersebar pada range 325 sampai 40 MPa Hasil pengujian dengan kuat tekan antara

50 MPa sampai 60 MPa adalah 14 dari keseluruhan hasil uji Data hasil pengujian

yang memiliki kuat tekan di atas 60 MPa sebanyak 1

Variasi kuat tekan beton basil pengujian dipengaruhi oleh beberapa faktor

Karakteristik material terutama agregat di lapangan yang bervariasi seperti gradasi

bentuk tekstur dan sifat-sifat fisik lain dapat mengakibatkan mutu beton yang

bervariasi Sulit untuk mendapatkan agregat yang memiliki karakteristik yang

seragam di lapangan meskipun material di ambil dari sumber yang sama

Cara pengadukan yang berbeda dari satu adukan ke adukan berikutnya

mempengaruhi mutumiddot beton yang dihasilkan Hal tersebut berhubungan dengan

stabilitas dan kemampuan sumber daya manusia yang ada Pengawasan yang baik

serta penggunaan pekerja yang berpengalaman dapat mengurangi kesalahan akibat

faktor pekerja

Pemadatan benda uji dengan cara ditumbuk secara manual mengakibatkan

kepadatan beton sangat dipengaruhi oleh pengalaman pembuat benda uji Kepadatan

benda uji satu dan lainnya sulit diukur karena tidak ada standar yang tepat untuk hal

itu Kurangnya pemadatan menyebabkan gelembung udara dalam beton sehingga

menjadikan beton berpori hal ini mengurangi kekuatan beton Pada pemadatan yang

berlebiban dapat terjadi pemisahan antar baban penyusun sehingga menimbulkan

rongga-rongga Hal tersebut mengakibatkan masuknya udara dari luar yang

menimbulkan gelembung udara pada beton

79

62 Slump dan Workabilitas

Tabel 56 menunjukkan nilai slump eampuran yang dihasilkan dalam satu hari

dapat bervariasi dari satu adukan ke adukan berikutnya Berdasarkan analisis yang

dilakukan terhadap data tabel 56 diperoleh hasil slump rata-rata 1738 em dengan

standar deviasi slump 119 em koefisien variasi 66866 Dari hasil analisis tersebut

nampak bahwa seeara umum nilai slump eampuran mempunyai keseragaman yang

baik ditunjukkan dengan standar deviasi dan koefisien variasi slump yang rendah

Nilai slump eampuran yang dihasilkan di lapangan bervariasi antara 13 em

sampai 19 em lebih tinggi dari slump reneana yaitu 12 em sampai 14 em Nilai slump

eampuran yang diproduksi di lapangan mempengaruhi workabilitas Beton kinerja

tinggi umumnya mempunyai nilai faktor air-semen yang rendah menyebabkan slump

eampuran rendah Dntuk menjaga workabilitas di lapangan digunakan bahan-tambah

superplasticizer

Pada bagian bawah kubah dengan posisi pengeeoran hampir vertikal dan

tulangan yang tidak terlalu rapat digunakan nilai slump yang lcbih rcndah (bcrkisar

14-16 em) dibandingkan bagian tengah dan atas kubah dengan posisi pengecoran

eenderung melengkung dan penulangan semakin rapat (16 - 19 em) Pada pengecoran

bagian tengah dan atas kubah memerlukan nilai slump yang tinggi bertujuan agar

campuran beton dapat mengisi antar tulangan yang rapat dan mengikuti bentuk acuan

yang lengkung

Pada saat cuaca panas di lakukan penambahan jumlah air pencampur dengan

maksud meninggikan nilai slump untuk mengantisipasi terjadinya slump loose selama

pengangkutan Pada saat cuaca hujan maka material terutama agregat basah Hal

80

tersebut akan menambah kandungan air dalam campuran sehingga dilakukan

pengurangan air pencampur Nilai slump campuran diusahakan sesuai dengan slump

yang diperlukan untuk menjaga workabilitas dan menjamin agar struktur kubah dapat

dikerjakan dengan standar pelaksanaan yang sarna

Penyiraman terhadap agregat menyebabkan kandungan air dalam agregat

bertambah sehingga perlu dilakukan pengurangan jumlah air pencampur

Penggunaan agregat kasar dengan absorsi lebih dati 1 seperti tercantum dalam

spesifikasi mengakibatkan agregat mudah untuk menyerap air Hal tersebut

menimbulkan kesulitan untuk mengontrol penambahan maupun pengurangan air

pencampur

63 Modulus Elastisitas

Pengujian tegangan-regangan tidak dilakukan terhadap seluruh benda UJI

disebabkan keterbatasan sarana dan biaya yang tersedia sehingga hanya diarnbil 20

benda uji Seluruh pengujian tegangan-regangan dilaksanakan di Laboratorium

Bahan PUSLITBANGKIM Bandung Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji

untuk masing-masing umur pengujian ditunjukkan pada garnbar di bawah ini

81

600 l ~~~ ~ bull~~ ~ bullbull~ bullbull ~bull~~i-- bullbullbullbull--- ----------- 500

- N

8 400

C) ~ - rC 300lG C) C

~ 200 craquo ~

100 if

o 0 ~ 5 io is 2b 2~

Regangan (x1 03) mmmm

Imiddotmiddotmiddotmiddot C 15-311 -Jlf- C 15-312 C 15-3113 C 15-314 I Gambar 65 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 31 hari

600

500 bull A ~ 103-middotmiddotmiddot 2r~

N ~uIIE gtamiddot

milUIr~ 400 lj ~ ~~C) ~ ri -

lll~r i shy 300 C) ~~~~lli~ c ~ 200 Ail bullmiddot

A[ oIIRifomiddotmiddot~

100 -1

O~ o

1

1 I i

2 3 Regangan(x10~)nwTinwn

T

4 I

S

I C 15-291 H~ C 15-292 Amiddot C 15-293 Ij_ C 15~294 I Gambar 66 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 29 hari

i i

82

600

500 altiimiddotmiddotmiddotmiddotmiddot~

A bull

~ lJ ~- 400 bull w It ~ iD) ill

I lI~__bull~1 )Il bull j

ltI ct 300 1lt1D) c

amp 200CD ~

100

a 0 4 5Regarfgan(x10middot3

) rrlmmm

--- C 15-281 uurMu C 15-282 Iuu C 15-283 uu C 15-284]

1

Gambar 67 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 28 hari

o -v i i j i j

o 1 2 3 4 5 Regangan (x10-3)mmmm

u u[ C 15-271 middotAI C 15-272 C 15-273 c 15-274 ]

600

500

N

E 400a yen

Cllc 300 Ol C ftI2 200 toshy

100

1id~eyI~~

~

~~ _lIIi

~ii( ~llJ1

~(

Gambar 68 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 27 hari

83

600

500 N

E ~ 400 Cl ~

C 300CIS Cl c amp 200 CD ~

100jJ o

o 1 Regarigan (x10-3) mtttmm 4 5

1-----middotmiddot C 15-261 ffiI C 15-262 -- C 15-263 Ie C 15-264

Gambar 69 Kurva hubungan tegangan-regangan benda uji umur 26 hari

Dari taOOl 57 diketahui untuk benda uji dengan umur 26 hari memiliki

regangan maksimum antara 0002471 mmmm sampai 0002899 mmmm dengan

rata-rata 0002844 mmmm Untuk benda uji dengan umur 27 hari memiliki regangan

maksimum antara 0002598 mmmm dan 0002667 mmmm dengan rata-rata I

0002629 mmmm Benda uji umur 28 hari memiliki r~gungun maksimum antara I i

0002656 mmmm dan 0002841 mmmm dengan rata-rata 0002715 mmmm Benda

uji dengan umur 29 han memiliki regangan maksimum antara 0002348 mmmm dan

0003384 mmmm dengan rata-rata 0002783 mmmm Untuk benda uji umur 31 hari

memiliki regangan maksimum antara 0002826 mmmm dan 0022605 mmmm

dengan rata-rata 0009565 mrnImm

1

84

Secara teoritis beton akan mencapai tegangan maksimum pada saat regangan

tekan di antara 0002 dan 00025 Regangan ultimit pada saat beton hancur adalah

sekitar 0003 sampai 0008 tetapi dalam praktek regangan maksimum diambil 0003

sampai 0004 Pada pengujian beton tegangan maksimum adalah tegangan ultimit

karena saat mencapai tegangan maksimum beton langsung harcur Menurut ACI sub

bab 1023 nilai regangan maksimum untuk serat tekan ekstrim diambil 0003 Nilai

regangan maksimum menurut ACI tersebut dapat tidak konservatif untuk beton

berkekuatan tinggi

Beton yang dihasilkan dalam penelitian memiliki regangan maksimum pada

saat beton hancur antara 00023 sampai 00096 Dari data uji diketahui pada benda uji

umur 31 hari regangan maksimal ada yang mencapai 0022605 hal tersebut dapat

disebabkan oleh kesalahan pengambilan data logger Pengujian benda uji umur 31

hari dilakukan pertama kali dari kese1uruhan pengujian pada pengujian tersebut

dilakukan pengukuran sampai benda uji hancur Tegangan yang tetjadi saat beton

hancur tidak dapat terprediksi sehingga dapat terjadi data logger untuk tegangan

maksimum diambil terlambat yaitu setelah beton hancur Hal tersebut menyebabkan

pengukurlln nillli perpcndckan tidak akUfat Dntuk mengatasinya pada pengujian

setelah benda uji umur 31 hari data logger untuk tegangan maksimal diambil pada

saat tidak ada lagi pertambahan beban kemudian pengujian langsung dihentikan

untuk menghindari pengaruh ledakan beton terhadap alat uji Apabila data regangan

maksimum dari hasil uji untuk benda uji umur 31 hari dihilangkan didapat nilai

regangan maksimum antara 0002199 sampai 0002826 dengan rata-rata 0002554

85

maka dati gambar 65 dapat dilihat bahwa secara umum bentuk kurva teganganshy

regangan untuk benda uji umur 31 hari tidak jauh berbeda dengan benda uji yang lain

Untuk mengetahui bentuk kurva tegangan-regangan yang benar diperlukan

hasil pengujian yang akurat terutama data perpendekan Pengukuran dengan manual

dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan Salah satu cara pengujian yang

cukup akurat adalah menggunakan tranduser yaitu alat pencatat defonnasi semi

otomatis dengan ketelitian mencapai 0001 mm Namun penggunaan a1at semi

otomatis tranduser mempunyai kesulitan pada pengambilan nilai perpendekan pada

saat tegangan maksimal dan tegangan ultimit Hal tersebut disebabkan pada saat

beton maksimal dan hancur berlangsung sangat cepat dan tidak terprediksi sehingga

operator tranduser kurang akurat dalam mengambil data logger Untuk lebih

meningkatkan ketelitian dalam penggunaan tranduser pada saat diperkirakan beton

mendekati tegangan hancur rentang pembacaan pertambahan beban diperkecil

Ketelitian pengujian tegangan-regangan dapat lebih teliti menggunakan alat

strain gauge dengan bantuan komputer Kecepatan pembebanan mempengaruhi

bentuk kurva tegangan-regangan Pembebanan yang terlalu lambat akan

mengakibatkan teIjadinya rangkak sehingga nilai defonnasi menjadi tidak akurat

Bentuk kurva tegangan-regangan dipengaruhi oleh karakteristik agregat yang

digunakan dan faktor pengujian seperti alat uji dan kecepatan pembebanan Daerah

terlemah pada beton adalah daerah antara pasta semen dengan agregat kasar

Penggunaan agregat kasar batu pecah yang memiliki pennukaan kasar akan

mengurangi hal tersebut sehingga meningkatkan kuat tekan dan memperkecil

deformasi yang terjadi akibat pembebanan

86

Modulus elastisitas beton pada umur 26 hari dari tabel 59 sebesar 245225505

MPa sampai 271887173 MPa dengan rata-rata 258990129 MPa Pada umur 27 hari

modulus elastisitas hasil penelitian antara 259710778 MPa sampai 293816407 MPa

dengan rata-rata 278820431 MPa Beton pada umur 28 hari dari hasil penelitian

memiliki modulus elastisitas antara 271414162 MPa sampai 307090558 MPa

dengan rata-rata 284977432 MPa Modulus elastisitas beton hasil penelitian pada

umur 29 hari antara 253273843 MPa sampai 291342354 MPa dengan rata-rata

275512207 tvIPa Pada umur 31 hari modulus elastisitas hasil penelitian antara

266586282 MPa sampai 281815890 MPa dengan rata-rata 275774672 MPa

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian dari

umur 26 hari akan meningkat sampai umur 28 hari Pada umur 29 dan 31 hari

modulus elastisitas hasil penelitian lebih rendah dari umur 28 hari Pada tabel 510

ditunjukkan hasil analisis perhitungan modulus elastistas beton berdasarkan hasil uji

tegangan-regangan menurut prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dan ACI 363R-84

Perbandingan hubungan modulus elastisitas dengan akar kuadrat kuat tekan beton

antara hasil penelitian dengan pendekatan teoritis menurut ACI 363R-84 maupun ACI

318-95 ditampilkan pada gambar 610 dan 611

87

45000

40000 ro a ~ 35000 en ro ii) 30000 II) ro lJ lJ 801i 2K A146 ~ ill 25000 ltbullbullltraquobullbulloltbullbull~bullbull~raquobullbull~A~laquoraquo_-~ bulliJ~middotmiddot middot II) l 5 0 20000 0 ~

15000

10000

5 55 6 [L 65 7 75 vfeMPa

--Prediksi SK-SNI danAO 318-95Ee = 4700amp laquolaquolaquolaquolaquobullbulllaquolaquolaquolaquo Batas bawah toleransi predtlsi E = 08 (470oJfu) e--Batas atas toleransi prediksi E e =12 (4700Jfei

)

lJ Be menurut basil penelitian -~Regresi linear Be basil penelitian E e =15391amp +17232

Gambar 610 Komparasi modulus elastisitas basil penelitian dengan prediksi ACI 318-95

Gambar 610 memperlihatkan perbandingan antara ni1ai modulus e1astisitas

dati hasi1 penditian dengan prediksi ACI 318-95 sub bab 851 dengan persamaan Be

= 4700Jf2 ACl 318-95 sub bab 851 memberikan toleransi bagi modulus e1astisitas

yaitu plusmn 20 dari ni1ai prediksi dengan maksud kemungkinan modulus elastisitas riil

akan berada pada range 80 sampai 120 dati modulus elastisitas prediksi Dari

gambar tersebut nampak bahwa nilai modulus elastisitas hasil penelitian berada di

antara nilai prediksi dan 08 (4700 [fu) yang merupakan batas bawah toleransi nilai

prediksi modulus elastisitas Dari hasil analisis regresi terhadap hasil penelitian akan

diperoleh persamaan regresiEe = 15391Jf2 +17232

88

Pada tabel 510 diketahui modulus elastisitas rata-rata dari hasil penelitian

terregresi adalah sebesar 274807945 MPa dan prediksi modulus e1astisitas rata-rata

menurut ACI 318-95 adalah 312970789 MPa Dari tabe1 511 diketahui selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang te1ah terregresi dengan nilai modulus

elastisitas prediksi menurut ACI 318-95 adalah berkisar 407 sampai 1545

dengan selisih rata-rata 1206 Selisih tersebut masih berada dibawah batas

toleransi prediksi modulus elastisitas menurut ACI 318-95 sebesar 20 Sesuai

dengan beberapa penelitian lain menunjukkan terjadinya overestimates pada

penggunaan persamaan ACI 318-95 untuk memprediksi modulus elastisitas beton

berkinerja tinggi

Gambar 611 memperlihatkan perbandingan antara modulus elastisitas hasil

penelitian dengan prediksi ACI 363R-84 dengan persamaan Be = 3300amp + 6900

Rumus prediksi menurut ACI 363R-84 tersebut mempunyai batas toleransi sebesar

15 Dari gambar 610 nampak bahwa sebagian besar hasil penelitian tersebar di

antara nilai prediksi dan 085 (3300amp + 6900) yang merupakan batas bawah

toleransi nilai prediksi Sete1ah hasil penelitian diregresi dapat dihitung selisih antara

modulus elastisitas hasil penelitian yang teregresi dengan modulus elastisitas prediksi

ACI 363R-84 yang ditampilkan pada tabel 512

89

4CXXD

U

a ED ~ (If co nro ---------------------shy

+-

~en +i en At t ~ 2SXDco Q)

~ en

ronS 1) 0 ~ 15ID

1am 5 55 6 Jf2 MPa 65 7 75

fudiksiPa363R-84E = 3300amp+ 6900bull e --Brtas1BwlhtderarnipaJiksi E e = 085 (3300Jf2 + 6900)

--BrtasatalttderarnipWiksi E e = 115 (3300Jf2 + 6900) t Eclmil prelitian

--~lirearEclm1Jlrelitian E e = 15391Jf2 +17232

Gambar 611 Komparasi modulus elastisitas hasil penelitian dengan prediksi ACI 363R-84

Dari tabel 512 dlketahul nllal modulus elastistas prediksi menurut ACT 363Rshy

84 rata-rata sebesar 288745448 MPa sedangkan modulus elastisitas hasil penelitian

yang terregresi sebesar 274807945 MPa Selisih antara modulus elastisitas hasll

penelitian terregresi dengan prediksi ACT 363R-84 adalah berkisar -044 sampai

+704 dengan selisih rata-rata 476 Hasil analisis menunjukkan bahwa modulus

elastisitas hasil penelitian mempunyai selisih yang eukup keeil dibandingkan prediksi ill

pACT 363R-84 Nilai selisih tersebut eukup jauh berada di bawah nilai toleransi amp

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 363R-84 sebesar 15

middotJ

r

90

Dari gambar 610 dan 611 terlihat bahwa nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian lebih mendekati prediksi ACI 363R-84 dibandingkan prediksi menurut

ACI 318-95 Hal tersebut menunjukkan nilai modulus elastisitas beton hasil

penelitian memenuhi kreteria modulus elastisitas untuk beton kinerja tinggi karena

mendekati prediksi ACI 363R-84 yang direkomendasikan untuk beton kinerja tinggi

Prediksi ACI 318-95 yang direkomendasikan untuk beton normal akan menghasilkan

nilai yang lebih besar jika digunakan pada beton kinetja tinggi

Dari analisis regresi terhadap hasil penelitian diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut Ec=15391ff2 +17232 Persamaan regresi diatas menunjukkan ada

hubungan linear antara modulus elastisitas (Y) dengan akar kuadrat kuat tekan beton

(x) Koefisien arah regresi bemilai positif yaitu 15391 sehingga dapat dikatakan

bahwa untuk setiap penambahan akar kuadrat kuat tekan (x) sebesar satu satuan maka

modulus elastisitas beton (Y) rata-rata bertambah sebesar 15391 satuan

Setelah persamaan regresi linear diperoleh maka dilakukan analisis korelasi

didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) = 01057 dan koefisien korelasi (R) =

03251 Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi bernilai positif dapat

ditafsirkan ada hubungan antara variabel x (akar kuadrat kuat tekan beton) terhadap

variabel Y (modulus elastisitas beton) tetapi nilai R yang cukup rendah terletak

antara batas 0 R 1 dan lebih mendekati 0 maka dapat juga ditafsirkan bahwa kuat

tekan beton mempunyai pengaruh yang kurang kuat terhadap modulus elastisitas

beton

Hubungan antara akar kuadrat kuat tekan dan modulus elastisitas yang lemah

dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama untuk beton yang diproduksi di lapangan

91

-- -~

Modulus elastisitas dipengaruhi oleh karakteristik agregat seperti kekuatan agregat

ukuran butir dan mineralogi agregat seperti jenis batuan dan kandungan kimiawi

Penggunaan agregat batu pecah akan meningkatkan modulus elastisitas beton Faktor

lain yang berPengaruh adalah metode pengukuran tegangan regangan yang bersifat

semi otomatis masih memungkinkan tetjadinya kesalahan dan juga ketepatan

perhitungan modulus elastisitas yang menggunakan metode interpolasi untuk

menentukan regangan pada saat tegangan 045 fe

64 Pelaksanaan Pencampuran di Lapangan

Seeara umum pelaksanaan peneampuran di lapangan baik karena dapat

dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan yang ada Namun ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan Material diusahakan berasal dari satu sumber yang sarna

bertujuan untuk menjaga agar material yang digunakan di lapangan tidak terlalu jauh

menyimpang dari spesifikasi material dalam peraneangan Batu peeah yang datang

dan supplier kUTang bersih dari lumpur dan batu kapuT atau batuan lain yang tidak

sejenis Untuk mengatasi pengaruh lumpur dan batu kapur pada eampuran batu peeah

disiram serta dibersihkan Pelaksanaan penyiraman dan pembersihan tersebut tidak

dapat dilakukan dengan maksimal disebabkan keterbatasan waktu tenaga dan sarana

yang ada

Waktu pengadukan di lapangan sering lebih eepat dari waktu pengadukan

yang ditetapkan Hal tersebut karena peketja mengejar waktu untuk mempereepat

peketjaan Pada posisi pengeeoran yang tinggi penggunaan tenaga manusia

mengakibatkan lambatnya pengangkutan eampuran sehingga dapat tetjadi antrian

92

eampuran beton yang belum terangkut Pada kondisi posisi pengeeoran yang tinggi

dan cuaea panas digunakan eampuran dengan slump yang tinggi (diatas 15 em) untuk

mengatasi terjadinya slump loose pada campuran beton yang dapat menurunkan

workabilitas dan mutu beton yang dihasilkan

Pengeeoran dilakukan dengan menuangkan eampuran beton ke dalam aeuan

kemudian dilakukan pemadatan dengan alat pemadat getar (vibrator) Pengalaman

pekerja dalam proses pemadatan sangat diperlukan karena pemadatan dilakukan

dengan alat pemadat yang dikendalikan seeara manual Beton dengan slump yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi menyebabkan terjadinya proses pemadatan yang

tidak sempurna Pada slump tinggi dapat terjadi pemadatan yang berlebihan sehingga

menimbulkan pemisahan antar butiran penyusun beton Beton dengan slump rendah

dapat mengakibatkan teIjadi kurang pemadatan sehingga beton menjadi keropos

Menurut ACI 318-95 kuat tekan beton yang diproduksi di lapangan seeara

keseluruhan maupun individual memenuhi persyaratan yang ditunjukkan dengan kuat

tekan beton lebih dari kuat tekan spesifikasi 40 MPa kuat tekan rata-rata dua silinder

lebih dari 365 MPa dan tidak ada kuat tekan rerata 3 pasang hasil uji yang lebih

rendah dari 40 MPa Menurut SK-SNI seeara individual sebagian besar kuat tekan

rerata 4 pasang hasil uji lebih besar dari kuat tekan yang disyaratkan sebesar 43782

MPa hanya ada 3 kuat tekan rerata 4 pasang hasil uji yang lebih rendah dari 43782

MPa dan tidak satupun kuat tekan rata-rata dua silinder yang kurang dari 085 fe

atau 34 MPa Mutu beton yang diproduksi seeara umum memiliki keseragaman yang

baik ditunjukkan oleh standar deviasi yang terletak antara 35 MPa sampai 5 MPa

menurut ACI 363R-92 dan koefisien variasi yang kurang dari 20 Nilai slump

93

campuran tidak terlalu bervariasi dapat dilihat dari standar deviasi slump hanya 119

em dan koefisien variasi slump sekitar 687 Dari uraian di atas dapat dianggap

bahwa secara umum dihasilkan mutu beton yang baik sehingga dapat dinyatakan

bahwa kinerja pelaksanan pencampuran di lapangan adalah baik

BABVD

KESIMPULAN DAN SARAN

71 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama

pelaksanaan pencampuran beton kinerja tinggi pada pengecoran struktur kubah

masjid kampus terpadu un maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

lllt

1 Nilai slump campuran memiliki standar deviasi dan koefisien variasi yang kecil

sehingga dapat dinyatakan secara umum nilai slump campuran tidak terlalu

bervariasi Nilai slump carnpuran yang tidak terlalu bervariasi mengakibatkan

workabihtas pelaksanaan pengecoran baik

2 Modulus elastisitas beton dari hasil penelitian berada dalam batas toleransi

prediksi modulus elastisitas menurut ACT 318-95 dan ACT 363R-84 Namun

prediksi modulus elastisitas ACI 363R-84 lebih mendekati modulus elastistas

aktual untuk beton kinerja tinggi dibandingkan prediksi ACI 318-95

3 Mutu beton yang dihasilkan untuk struktur kubah secara umum berdasarkan

evaluasi menurut ACT 318-95 dan SK-SNI telah memenuhi target kuat tekan yang

disyaratkan dan memiliki tingkat keseragaman yang baik ditinjau berdasarkan

ACI Committee 363R-92 maupun secara stastitik

94

95

4 Pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi di lapangan secara umum telah

dilakukan dengan baik hal tersebut ditunjukkan oleh sifat beton yang dihasilkan

memenuhi persyaratan yang ada

5 Batching di lapangan telah dilakukan sesuai takaran yang ditetapkan dalam

rancangan campuran terutama untuk bahan-tambah mixing dilaksanakan

mengikuti urutan pencampuran yang ada sehingga bahan-bahan dapat tercampur

dengan baik Beton keras yang dihasilkan setelah acuan dibuka terlihat tidak

banyak yang keropos menunjukkan pemadatan yang baik Dari hal di atas dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengecoran di lapangan cukup baik

72 Saran

1 Perlu diperhatikan tentang pembuatan dan rawatan benda uji hal tersebut

disebabkan faktor benda uji berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian

terutama pengujian kuat tekan beton

2 Reaksi pozzolan akibat penggunaan bahan-tambah silica fume akan berlangsung

sampai sekitar umur 90 harL Oleh karena itu perlu mempertimbangkan pengujian

pada umur beton lebih dari 28 hari

3 Perlu diadakan penelitian terhadap sifat mekanika beton seperti regangan

maksimal rangkak susut kuat lentur kuat tarik dan modulus keruntuhan

4 Untuk pelaksanaan produksi beton kinerja tinggi dengan metode cor di tempat

diperlukan pengawasan yang ketat terhadap material dan penakaran bahan

DAFTARPUSTAKA

ACI Committee 318 1995 BUILDING CODE REQUIREMENTS FOR REINFORCED CONCRETE Am Concrete Ins Detroit

Agustiany Aji Anna dan Sri Bekti Nanik 1998 PENELITIAN LABORATORIUM PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN VARIASI BAHAN TAMBAH FLY ASH SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Aitcin P K dan Mehta P K 1990 EFFECT OF COARSE-AGREGATE CHARACTERISTICS ON MECHANICHAL PROPERTIES OF IDGHshySTRENGTH CONCRETE ACI Material Journal ASCE Vol 7 NO2 (Maret) PI03 to 107

Aprianto Dwi Brhata dan Mulyadi Yadi 1996 PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT DESAK BETON Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Cetin Aykut dan Carrasquillo Ramon L 1998 IDGH-PERFOMENCE CONCRETE INFLUENCE OF COARSE AGREGATE ON MECHANICAL PROPERTIES ACI Material Journal ASCE Vol 95 NO3 (Juni) P 252 to 261

Chin MS Mansur MA dan Wee TH 1997 EFFECTS OF SHAPE SIZE AND CASTING DIRECTION OF SPECIMENS ON STRESS-STRAIN CIJRVES OF IDGH STRENGTH CONCRETE ACI Materials Journal Vol 94 I

I

No3 (Mei) P 209 to 219

Fintel Mark 1987 BUKU PEGANGAN TENTANG TEKNIK BETON (terjemahan) PT Pradnya Paramita Jakarta

Iravani Said 1996 MECHANICAL PROPERTIES OF IDGH PERFORMANCE CONCRETE ACI Material Journal ASCE vol 93 No 5 (September) P 416 to 426

Jackson N 1983 CIVIL ENGINEERING MATERIALS MacMillan Publisher Ltd London

Khedr Safwan A dan Idriss Ahmed F 1995 RESISTANCE OF SILICA FUME TO CONCRETE RELATED DAMAGE Journal of Materials in Civil Engineering Vol 7 No2 (Mei) P 102 to 107

XVI

------

Murdock LJ dan Brook KM 1986 BAHAN DAN PRAKTEK BETON (terjemahan) Erlangga Bandung

Nawy E G 1996 REINFORCED COCRETE A FUNDAMENTAL APPROACH Third Edition Prentice Hall Englewood Cliffs New Jersey

Nilson Arthur H dan Winter George 1991 DESIGN OF CONCRETE STRUCTURES MacGrawHill Inc International Editon

Parka Nyoman 2000 RANCANGAN CAMPURAN BETON UNTUK KUBAH MASJID UNIVERSITAS ISLAM IN1)ONESIA YOGYAKARTA Bandung

Siddiq Suwandojo 2000 PERENCANAAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI amp BETON BERPENAMPILAN 1INGGI UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Bandung

Shah SP dan Ahmad SH 1994 IDGH PERFOMENCE CONCRETE AND APPLICATIONS Edward Arnold London

Supartono FX 1998 BETON BERKINERJA TINGGI KEUNGGULAN DAN PERMASALAHANNYA Seminar Sehari Dunia Konstruksi Indonesia Pasca 98 HAKI Jakarta

Tjokrodimuljo Kardiyono 1995 TEKNOLOGI BETON UGM Yogyakarta

Wang Chu-kia dan Salmon Charles G 1994 DISAIN BETON BERTULANG (terjemahan) Erlangga Bandung

XVll

--

----

--

II FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Yogyakarta

HASIL KUAT DESAK SILl~DER BETON

Nomor 01C I LBKT-UII 11I2000 Diterima tgl 23 Pebruari 2000 Pengirim Ir R M Teguh MSCE Sampel di buat tgl 28 Januali 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI I TGA Sampel di uji tgl 25 PebruJfI 2000

Umur sampel 28 Hari

l uji- l No Ukuran ( mm) Luas

mm 2 Beral (Kg)

Serat satuan (t I 01

3 )

Beban Maks (KN)

Kuat desak Mpa (Nmm2

)

No kcde -- KeanbendaJamp-+_~

I i

Diameter Tinggj 1 15065 30090 17815907 13220 2466 890 49956 2 15015 30025 17697843 1304-5 2455 790 44638 ii

ttan----middot-I

3 I 4

15230 15075

29950 30000

18208303 17839567

13140 13013

2410 2431

1030 1025

56568 51457

ilf BeluT1- shyIV Belum

5 6 7 8 9

14985 15150 15020 14980 15000

30175 30180 30175 29975 30080

17627193 18017516 17709631 17615431 17662500

12964 13172 13113 12879 13037

2437 2422 2454 2439 2454

935 920 1016 1020 1025

53043 51061 57313 57904 58033

--_ shyV------- shyVI Ii----middotVII Belum

VIII Beum m IX Belum m

--__------shy

Rata - rata 2441 53997

__~_~_~~_J j

SI-~-lJ ~I--0 I j r 1

HKsirnllnl-- ---middotmiddotmiddot-middot--~-i

------- middot---1

akSirn-Lii---ji

___ J

aksimum I 8~3J0i~r]

-4~~

i

Calata

Standar deviasi = 4671 Mpa Yogyakarta 28 Pebruari 2000

Laboratodum 9~T~-SP UlI Kep~-ag~i-~I I bull

~ 4iT1 l I Jl 77 t

I

-Ir H IIman Nry[ MSCt

Poyek masjid terpadu un

-I uHIi ftKtNCANAANiL-

Universitas Islam Indonesia middot~l-=I bull -~Y bullbull_~_bull ~- JI Kalillang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyak3rta 55584 30--=--_ lt-

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 6 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diJji tgl 3-Apr-00

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII i TGA Umur sampel 28 Hari

Ulman (mm) No TinggiDiarne11K

1 30020

2

1497$ 30100

3 1504amp

30010

4

1495~

30090

5

14900 300251492~

299651496t6

Catatan

Standart deviati= 4665

Luas

mm2)

17607899 17765832 17565589 1765496S

17490497 17577337

rata-rata

Mpa

Berat (kg)

12437 12397 12527 12642

124 12433

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji 2353 835 47422 IA 2318 845 47563 IB 2376 675 38427 IIA 2380 660 37383 liB 2361 825 47168 lilA 2361 755 42953 liB 2358 43486

- Yogyakarta19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kesectl1a~~-

I

------~--

~ ~I--l--Cf( tNGANAAN ~ ~ _r--middot~ -- - --lt --

I-~~ Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 3 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 31 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII I TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas lmm2

)

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

Nokode benda uji

Keterangan

Beban uji Diameter Tinggi 1 15013 30090 17702102 1258 2362 860 48582 IA

2 14913 30090 17467064 12562 2390 855 48949 16

3 15230 29985 18217538 12614 2309 875 48031 IIA

4 14985 30200 17636133 12603 2366 915 51882 liB

5 14943 29860 17537411 12438 2375 875 49893 IliA

6 14945 29900 17542106 12333 2351 795 45320 1118 rata-rata 2359 48776

Catatan

Standart deviasi = 2166 Mpa

~ - __ ~ __~IMI

i~- universitas Islam Indonesia ~ C-- ~ ~ shy0---- ltt gt_--~ ~

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 4 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 1-Apr-OO Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas -(mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3)

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji Diameter Tinggi 1 14935 29975 17518638 12247 2332 715 40814 IA 2 14968 30000 17596141 1244 2357 795 45180 IB 3 14870 30270 173E-6481 12481 2374 730 42035 IA 4 14968 30130 17596 141 12576 2372 800 45465 liB

rata-rata 2359 43373 ~

Catatan

Standart deviasi = 2308 Mpa Yogyakaria 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP Ull

~r~pala Baaia

bullbull -0 v I ~nlllt -SrPIL DAN PERENCANAAN -~~_c~---~ll-~--ul - - ~ Universitas Islam Indonesia

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 -~ middot)i~J~~_~ ~=

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuallgl 29 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 28 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (Um3

)

Beban Maks (kn)

Kuat desak (Mpa)

No kode benda uji

Keterangan Beban ujiDiameter Tinggi

1 15015 29730 17706819 12428 2361 835 47157 IliA 2 14965 29830 17589088 12374 2358 845 48041 IIIB

rata-rata 2360 47599

Catatan

Standart deviasi = 0625 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboralorium BKT FTSP Uti

Ke

pl0 Ir H man Noor MSCE

middotrmiddotUULIRi) IItNfKSIPIL DAN PERENCANAANlar_shy Universitas Islam Indonesia [ JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 27Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 25 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 27 Hari

No Ukuran (mm) Luas

Tmm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14868 30000 17361809 12561 2412 825 47518 IliA 2 14965 29970 1(589088 12737 2416 830 47188 IIIB

rata-rata 2414 47353

Catatan

Standart deviasi = 0233 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP uri Kepala 138

I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesia III JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

middot -~ - --~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nemer Sampel dibuat tgl 28 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 27 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TGA Umursampel 28 Han

bull

Serat Serat satuan (tlm3

)

2377 2376

2376

Seban Kuat desak Luas Nekode KeteranganUkuran (mm) No (Mpa)(kg) Maks (kn) benda uji Beban ujiTinggiDiameter lmm2

)

12421 830 47220 lilA29730 17577337149601 12377 83529765 17502220 47708 IIIB149282

47464rata-rata

Catatan

Standart deviasi = 0345 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UII

Kepalj agian~ ~ 1$

I 1~11 I VJ

Ir H Ilman NON MSCE

_ - -_- ~bull-- _ -- - shy Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

~~bull

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 19 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 18 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu Ullt TGA Umur sampel 28 Hari

NoL Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban uji~ ~rneter Tinggi 1 i 15025 30135 17730413 17817 2399 665 37506 IA

2 14947 30065 17546801 12689 2405 760 43313 18 3 14968 30000 175961 L 1 12659 2398 840 47738 IIA

4 14933 29985 175139c6 126 2399 845 48247 118 5 14920 30025 17483466 12612 2403 855 48903 IliA

6 14990 30065 17647905 12696 2393 870 49298 1118

rata-rata 2399 45834

Catatan

Standart deviasi = 4617 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Lab~ratprium 8kT FTSPUII Kepala ~agian

Ir

----_ ~

bull __ 1IIi __ bull _ oi __-7----- bull _ - - - - shy

Universitas Islam Indonesia llfl JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 21 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 20 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2

Serat

(kg) Serat satuan

(tlm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDii middot~ter Tinggi 1 14960 30000 17577337 12627 2395 795 45229 IA 2 15025 29985 17730413 12605 2371 790 44556 IB 3 15053 29960 17796558 12728 2387 945 53100 IIA 4 14933 30010 17513946 12599 2397 780 44536 liB 5 14953 29910 17560891 12437 2368 745 42424 lilA 6 14960 30050 17577337 12482 2363 845 48073 1118

rata-rata 2380 46320

Catatan

Standart deviasi = 3787 Mpa

Ir

~I ~II- ~_a1 Tul~tlC--UAI r-~r[I~vMPUMIC

Universitas Islam Indonesia 11111 I

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~lmiddot ~-~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 22 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 21 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umur sampel 28 Han

No Ukuran (mm) f----shy

DI~~middotter Tinggi

Luas

1mm2)

Berat

(kQ)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji

1 15025 29960 17730413 12352 2325 660 37224 IA

2 14940 30020 17530370 12312 2340 695 39645 18 3 14980 30035 17624366 12514 2364 795 45108 IIA

4 15040 29980 1765832 1261 2368 755 42497 liB

5 14935 30000 17518638 12447 2368 890 50803 IliA

6 15075 29900 17848615 12549 2351 910 50984 IIIB

rata-rata 2353 44377

I Catatan

i Standart deviasi == 5702 Mpa

-~---~_-- ----~~~~~~~~-_------

Universitas Islam Indonesia I-I JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 - 7 bullmiddot __ - -- - ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 24 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 23 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas

mm2)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )Dgtmeter Tinggi

1 15028 29945 17737494 12775 2405

2 14938 30130 17525677 12808 2426 3 15018 29960 17713896 12638 2381

4 14925 29945 17495186 12561 2398

5 14990 29820 17647905 1263 2400 6 14923 29985 17490497 12633 2409

rata-rata 2403

Beban

Maks (kn) 855 800 940 930 1010

1060

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban uji 48203 IA 45647 IB 53066 IIA 53157 liB 57231 lilA 60604 IIIB

52985

Catatan

Standart deviasi = 5529 Mpa

Yogxakarta 19 April 2000 ~Latfatorium BKT FTSP UII Kepals Baipoundl~

~_~-n Jar II U1I~ rcrUNlANAAN

Ibullbull-=_----_7=~

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 25 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 24 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 26 Hari

No Ukuran (mm) Luas

lmm2 )

Serat

(kg)

Serat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 15050 30000 17789465 12581 2357 860 48343 IliA 2 14928 29990 17502220 12528 2387 920 52565 IIIB

rata-rata 2372 50454

Catatan

Standart deviasi = 2985 Mpa

bull 0_ bull__ bull -_~_ - ___T

__-n_ Ir~ If ~1tIL UAN tJtKtNlANAAN

Universitas Islam Indonesia [_11-1 1

JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584 ~~~ ~ ~

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 12 Februari 2000

Pengirim fr H M Teguh MSCE Sampel diuji Igl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UI JTGA Umursampel 34 Hari

No Ukuran (mm) luas

i lm2

Berat

(kg)

Berat satuan

(tm3 )

Seban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14928 30160 1 ib02220 12684 2403 805 45994 IA 2 15013 30310 177021C2 127 2367 845 47734 IB 3 15227 30490 18210362 12944 2331 865 47500 IIA 4 15120 30370 17955333 12776 2343 835 46504 liB 5 14883 30140 17396859 12647 2412 815 46848 lilA 6 15020 30245 17718614 12769 2383 810 45715 IIIB

rata-rata 2373 46716

Catatan

Standart deviasi = 0805 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 shyLaboratorium BKT FTSP UII KepalaBagian~

~

rrUULIAS IERNIK SIPiL DAN PERENCANAAN Universitas Islam Indonesiallil JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 1 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 29 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampef 28 Hari

No Ukuran (mm) Luas (mm2

)

Berat

(kg)

Berat satuan

(Um3 )

Bebanmiddot

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji

Keterangan

Beban ujiDiameter Tinggi 1 14925 30000 17495186 12362 2355 690 39439 IliA 2 14968 30070 17596141 12421 2348 710 40350 1118

rata-rata 2351 39895 v

Catatan

Standart deviasi = 0644 Mpa

___---~~- middot bull ---rJII~ r-CKtNLANAAN

j ]-1 _~ 0 ~-

~-=~-- _

Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 2 Maret 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 30 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 28 Hari

No

1

Ukuran (mm)

Diameter Tinggi 14950 30035

luas

(mm2 )

17553845

Berat

(kg) 12527

Berat satuan

(Um3 )

2376

Beban

Maks (kn) 840

Kuat desak

(Mpa) 47852middot

No kode

benda uji IA

Keterangan

Beban uji

2 15023 29970 17725693 12552 2363 860 48517 18

3 14958 30090 17572637 12562 2376 760 43249 IIA 4 5

14935 15010

30025 30000

17518638 17695028

12517 12768

2380 2405

750 950

42812 53687

liB lilA

rata-rata 2380 47224

Catatan

Standart deviasi = 4447 Mpa

Ir

------~~~-_ _-shy

eM I ~ IIU 1- M_ i ~ r I i-IJ~N - C~lIJ ltlru

Universitas Islam Indonesia - ~- JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 14 Februari 2000 Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000 Keperluan Proyek Masjid Terpadu UII TGA Umur sampel 32 Hari

No Ukuran (mm) Luas

1mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn) Kuat desak

(Mpa)

Nokode

benda uji Keterangan

Beban uji ~

~amIHi Tinggi 1 15090 30060 17884152 12747 2371 920 51442 IA 2 15060 30290 17813113 12831 2378 845 47437 IS 3 15055 29870 17801287 12315 2316 780 43817 IliA 4 15075 29590 17848615 12263 2322 1010 56587 IIiB

rata-rata 2347

49821

Catatan

Standart deviasi = 5481 Mpa

Ir

~--C-- _

___ - _~ ___ ---_~_c bullbullbull _ bull _

Universitas Islam Indonesia 111 JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 15 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgf 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UIII TGA Umursampel 31 Hari

No Ukuran (mm) Luas

(mm2 )

Berat

(kg)

Berat satuan

(tlm3 )

Beban

Maks (kn)

Kuat desak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban ujiDiarne ~ Tinggi

1 ~-

14983 30340 17631426 12639 2363 795 45090 IA 2 15078 30525 17855720 12858 2359 760 42563 IB 3 15055 30540 17801287 12746 2345 865 48592 IIA 4 15053 30545 17796558 12699 2336 890 50010 liB 5 15035 30095 17754022 12797 2395 890 50129 lilA 6 15050 30140 17789465 12817 2390 870 48905 IIIB

rata-rata 2365 47548

Catatan

Standart deviasi = 3051 Mpa

Yogyakarta 19 April 2000 laboratorium BKT FTSP UII KepalqBagia~ FA

Ir H II

~-----~------

lt

Ir H ~

__ bullbullbull bullbull ~ I --(middotoHr-~IIL UAN ~I=KtN(ANAAN Universitas Islam Indonesia JI Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 395707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgl 17 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid TerJadu UIJ i T3A Umur sampet 29 Hari

~ Ukuran (mm) [iameter I Tinggi

1-- - 1 i 4988 I 29955 2 1 14943 I 30035 3 I 14963 I 30070 4 I 14990 I 30250

I I I

luas (mm2

)

17643196 17537411 ~7584387 7647905

I 1

Berat (k~)

12638 12699 12746 12578

Berat satuan (tlm

3 )

2391 I 2411 I I 2411 I I 2356 I

Beban Maks (kn)

880 835 700 825

Kuat desak (Mpa) 49878

I 47613 I I 39808 I 46748 I

No kode benda uji

IA IB IIA liB

1 Keterangan Beban uji

rata-rata I 2392 I I 46011

Catatan

Standart deviasi = 4341 Mpa Yogyakarta 19 April 2000 Laboratorium BKT FTSP UltKeiVg

--~--__- Universitas Islam Indonesia JL Kaliurang Km 144 Telp (0274) 895042 895707 Fax (0274) 895330 Yogyakarta 55584

HASIL KUAT DESAK SlUNDER BETON

Nomor Sampel dibuat tgL 18 Februari 2000

Pengirim Ir H M Teguh MSCE Sampel diuji tgl 17 Maret 2000

Keperluan Proyek Masjid Terpadu UHf TCA Umursampel 28 Hari

No Ukuran (mm) luas

fmm2 )

Berat (kg)

Berat satuan (tlm3

)

Beban

Maks (kn)

Kuatdesak

(Mpa)

No kode

benda uji

Keterangan

Seban uji ~iameter Tinggi I 0(j)30 29990 17742215 12796 2405 975 54954 IA 2 14968 30030 17596141 12739 2411 955 54273 18 3 15025 30055 17730413 12653 2374 860 48504 IIA 4 14925 30050 17495186 12563 2390 835 47727 118 5 14993 30101 17654969 ~2678 2386 940 53243 lilA 6 15000 29995 17671459 12686 2393 915 51778 IIIB

rata-rata 2393 51747

Catatan

Standart deviasi = 3019 Mpa

------ -- - ------~--_

10

4 C9

I ~-tDI ) C l5-31i Nmiddotmiddotmiddot _ __ - q--- shy 11 1J ~ ~ ~ 11 1 1 iJ ~ i -j tmiddot

o I yj J iaeCi + t~i a (~i ~) rf~ r( i 0(1 u i~~~1 2-~ = i (1 ~ 45 DOOCDli1] OCi1 -- ~) l~) 21 (J r [(

-t-- f r-- r--- 2 1 - J - L 7- -

__ -- i L--- _

~~0~0~~~27~ l0~E21

15-- [ 1 ~J f~ J ~) 0~~31~~ rom ct-I J ~1 (I 1 0006 mrn

~~I[i jj O~~ ~7 i ~~~ ~IS ~ 37

[Ij1 000 - 0~03E mm 111 ~J (i 1 0u015 mm_OM

01J 03 27 10~3651

I 101 -15 [ 11 J rI~~ 0 shy r_l _ _

[[f 1 1)60- r1 1 0 ~ J (j~11 - ~J 1 i lj 1(1 f11 I t

~3C~ jJ~ ~~ i 0 ~i~~ 1~15

~o [ tl J (I (J ~~i -- til2 ifn

[ i J ri (1 i _ ( i~~9 mIn 015t5 00115

~2H~I (13 ~71 i fi 3 1 2E

IS5 EM] 000 - 0193 mm i

OJ UbOEM] 001 - 0159 mm OOl)~

~~1(i 031 2~ 1 ~3 39 ~ 45

bO 000 0213[M] - mmi deg195517 CM] 000 M_ 0ft053 ffim [t1J 031 - 0178 ITiffiOJO~OOEM] 081 - 0027 mm i 000327104006

= 1~1a ~1~ ~ 1 121 ~ ~ ~3 I I(5 CM] 000 - 0237 mm I

O219CCM] 000 shy 0068 mm CM] 001 - 0201 mm10 CM] 001 - 0041 mm 1deg 054

= O~7]I O~I 27 i~i~ 4i~1~ 14

~)CI ~ Ci3 2 II t Cj ~ ~ ~ 2 67 un (1 e Ci - ~~i 246 mrn Of 2J-~17 [M] 000 shy 0084 mm [ t ] 0Ci 1 - (i21~i mm

O OG9 5EM] 001 - 0~055 rom 000327104024

I)Ci 032 1 Ci ~~ 4 70 01] 12100 - (i 2 rri fl1 D2)5[I-IJ (~~il shy)0 U J 0 til~i shy i 1~11 mm i000 60 [i 2 2 iJ rn fi

~ - - ~

[IJ 001 UCI1 mm ~ ~~I(111 121 u 2 u i ~3 40 = 3~~

800327103810 720 r r1 f] Ci fa -L I IJ -~ rmiddot rmiddotr_1 II L _1 111111 iO r 2lshyJ _

I I U1] 001 _ 12i 234L I I J ~~ (1 ~j -~ CiJ21 mrn fI rli~) 0 1 01 [ i1 )01 Ci bull 0 ff rn

I~i [I It 12i 3 = 2 1 [1 ~ 4 ~~i ~ 4~

lji21 Cl~ 27 1 Ci 2~5 75 EM] 000 shy ~J pound~6 IYiIi O)(- - EM] 801 - f bullbullbull rr_ bullbull -T - 1l11140 [ Ii J U 0 Cl - Ol 3 4 [ 0 I ~O [~IJ ~01 - 0= 102 fi)nl

II

~08~03c27=104056

r ili -j (01 Col fi _I I 1 bull1 r_ r_ r_111r 0=303 mrfi O 1lt60 S I 11J l] 0 1 [i = 2 f f I

[iri=[i~=27 10412

80 [ tl1]

rM~ _ J

~~n) 1 ~~i f~i e

-- ~~i 3 3 5

0= 22 mm f( rn

030lt65

82

~euroi~~1~ 0-5a27a i0=42 i2

[11 J 0~j~~i -

U1] 01)1 -euro1365 frirn 0=31213 rIIrll

0 3~~O

E O~J II l~13 D 27 II 1 ~~i 42 43

8e [ 11 ] EM]

I~Hj l] 001

-

-0 = 43 0=323

mm mm

10 ~00

~0003a27~104250

8r 1

7r [ 11] 121 121 t] - 2 bull 5 ~ + mm I~ 0

~ _ j cshy r r II 1] 001 - t _ _ ii

~~w 8J Z

C

C d j A-- ) h -- (l l ~

__ I _) J -~ ~

-~

Specimen no C15-311 Diameter 14920 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12583 kg

Umur 31 hari Luas alas 174835 cm2

Lo 138 mm

No p fe 1Li E Ei i (Kg) I (kgem2

) I (mm) (mmmm) I (MPa) Iurut 0000 I0000 0 OOOOE+OOa a

8333E-0528598 001151 5000 34318139 1 57197 00255 1848E-04 30953615100002

15000 85795 004 2899E-04 295993943 I 4 3949E-04 2896576820000 I 114394 1 00545I 5 25000 142992 00695 5036E-04 28392705

30000 171591 0086 6232E-04 275343206 35000 200189 1 01045 7572E-04 264364617

8551E-04 26756515228788 01188 40000 257386 0136 9855E-04 26117113450009

2537997410 50000 285984 01555 1127E-03 314583 0176 2466616211 55000 12751-03 343181 01955 1417E-0312 60000 24224568 371780 2342722213 65000 0219 1587E-03

14 386079 0228 1652E-03 2336794367500 0239 1732E-03 2311807740037815 70000

414678 02535 1837E-0316 72500 22574160 026517 75000 428977 1920E-03 22339166

18 77500 443276 02805 2033E-03 21808229 457575 03085 2236E-0319 80000 20468517

20 82500 471874 0334 2420E-03 19496607 85000 486174 038 2754E-03 1765577921

3119522 85200 487318 2261 E-02 2155789

1 I

Grafik Tegangan Regangan C15-311 I

450 ~

l---i 1amp i I I I I c---+----

-

400 -j I 1

-I~-+--+++-+-t-I I I i I I I i I J~ IIITI-r- I 350 l=tE I lulu II II I II 1111 11middot1 IriS

I--H--- Imiddotmiddot I I I I I I I-t-

__ bullbull bull

l 300 1- ~ I I =01I t]3_L 11- fj-L LclUftfHmiddotmiddotII I-- ~ E- --il 1- F--h 1 I 1 I

I I I I f-

) 250 -1 I I I I

200 -1--41+- I I -+ I I II I 1--1-1 I

i+----

I150 I I I 1

50 ~+-~ 1--~--I--i---1----+---_-----4---l----I---4---I--j-~middot-1-f----t I 1- ~-

I~ I I middotI--W I I I I I I I I

o~~ I

OOE+OO

I

50E-03 10E-02 15E-02 20E-02 25E-02

Regangan (mmmm)

~ Jl)h) C 15-312

~130u03u27~1050~q

D EM] 000 + l ~ fl tl ~~l In In bullbull1 II bullbullbullbullbull bull

[M] 001 0 12iiJO mlY

n )- lrIT - -- - - -- - - ~j ~J C-shy

000327u 10~5156

C fMl n~n - ~_~1~ ~m ) ~ - ==

LMJ ~01 _ ~u~~b mm

- la~111 IJ~~ L~ ~ 1 [I ~ ~~i~~ l iII

r hi - I ~I (_I shyI I _I _

() L _ _ 0u028 rom r 11] 001 - 0 019 mm

1 t2iJIl 011 21 1~~~ 5 25

[M] 000 shy 0 042 mm15 [M] 001 - 0032 mm

1 ~1~~11I e II 71

II 1 ~~I ~52 ~ 3

I r Ih1 1 - - u (15 fflrnLV L ~la~1 ~3

Ct1] 12101 -_ 1047 mrf

l~iQI c (1~ 27 a 1 ~1 52 5~~1II

lS [M] 000 shy 0 072 mm CM] 001 - 0 061 mm

1]121 I~L 27 II 1 ~3 53 ~]3II11

C11 J 000 _ 0088 mom jo [ 1 ] 12101 - 0075 mm

011 ~D= 2 11j ~~iS ~ 1 ~j

[M] 000 shy ~I 1 C14 mlrl

15 CM] 001 - 121 1~1i0 mrfl

00032710~53~27

r h C113 (1 - 0 1 ~O mlli

0 ~ li 0C1j _ D105 rnm

0003 7 10~ ~5~~ 40

I) [11] (1 [nJ - 0137 mm [ 1 [1 ~~) 1 - ~ 120 mm

1 00010

I

p DCgtj 5

IOL~5

IOgt70

oo)o

iOD6~S

iDrO~It

00970

IOlIL

I

iOlltS

50

lJ5

60

65

fgt75

10

115

75

775

80

~00=03c27=105353

j ri i __ J 000 shy ~J15ErHI [ t=1 ] iJ(11 - ~3= 1~7 i i

~00~03u27c105407

[ rmiddotl J [I tifa - ~3a 177 rfim [ tl ] [lei - 0 155 fnrn

~Jtia~~13a271[154middot2~j

01 J 0[10 shy 0197 mm un 0[11 - 0173 mm

~00c03a27a105434

[M] 000 shy 0217 mm [M] 001 - 0194 mm

000327105440

[M] 000 shy 0a226 mm CM] 001 - 0203 mm

~0003=27=105448

[t1] [1[10 shy 0 240 mm [to1J O(q - 0215 mm

00110311271110=54=55

CM] 000 shy 0a253 rom CM] 001 - 0227 mm

000327105502

[M] 000 shy [1 2 E5 ffiH

CM] 001 - ~i Q 2~t3 fiiiYf

[I [ II [13 II 7 a 1 ~J 55 i [I

CM] 000 tl II 2~3 rnrn CM] 001 - ~~1 u 2 5 2 ill rfi

OCi 03 2710 53 1

[M] 000 - 0296 mm [M] 001- -8266 mm

lo(q~S i

I I

lOr bbO

I

I

o1181O

OWgt~

r~14 5

fa (L-L713

01400

0 1 1S-20

0 Lb~O

O2~(b

I)j IJj to ) pound bull 1 - HJ0 [Lon Ie 0Oo~0o WI)j + ~)OO [~~J l D

1-1- - I I IU UJ fJ~3 [ ol- Ji ~ i 11 - ~ 01lt1 0

- 1- 1- II ] S8tillU Ci 0 - 000 L

~~

- HH3 Umiddot1] - (11210 [imiddotn

Specimen no C15-312 Diameter 14923 em Dibuat tanggaJ 25 Februari 2000 Tinggi 30060 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12588 kg

Umur 31 hari Luas aias 174905 cm 2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2 )

r

I I

1Li

(mm)

I ci i I (mmmm) I

Ei

(MPa) d o 0000 a OOOOE+OOI 0000 1 5000 28587 00095 6884E-051 41526309

I I I

5 fi 7 8 9 10

~ ____0

25000 30000 35000 40000 45000 50000

IImiddot

middot middot middot middot

~II I I )

1703E-04 2681E-04 3 768E-04

-1 4amp19Eltl45906E-04 7029E-04

18152E-04 9312E-04 1062E-03

33574462 31986481 30346149 29661649 29042940 28469067 28053328 27630345 26928323

11 55000 ) 1203E-03 26141562 12 60000 I 1341E-03 25589185 13 65000 ) 1489E-03 124956200 14 67500 ~ 1554E-03 24828667 15 16

70000 72500

bull middot

I 1649E-03 1739E-03

24276919

23834371 I 17 75000 bull ~ 1826E-03 23482139 18 77500 bull I 1928E-03 22987778 19 80000 middot I 2036E-03 22462630 20 82500 bull i 2196E-03 21482669 21 85000 bull I 2435E-03 19959818 22 85100 1 ) 7101E-03 6851417

-------------

bullbullbullbullbullbull

----

Grafik Tegangan Regangan C15-312

550 - T IIII r I il I i I r I I~ i I I ItlT ImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotmiddotImiddot TI rI -~~~--r-T I I I I I I I I I I ++-+-+----i---i

-r-r---r 11 r-ll r--- IT III J ~[ II~middotmiddotmiddot-+-+-+-+J-LL-l I t-+-++ i I I I-j---shy--rr I i I r i kIII i 1_i I I II iI---t--+- I I I _HIJ -+-- - I II 1 I __500 I I I II I I ++++ I I i---rl _ --T-+-++ 1 r-t-tf- I~-t++ I I I I I I-H-H--- - -- -T-- - --r- - li II M fn shy

r1~~ I I I II~i I I 1 1 I tilI I i I I J I I

middot~IIII-~ I Ilr f~450 --[jll II~TII ITI I I II II I~ I ~~~I II Ir

I IJ I I

I I 111-1---H--h8ttttH I I I I I I I I I II il H-rti i I I I H-M~ I~Ull---W~----l--l-1 IF I~

II illllllll r il ~tLittth-itH I I tiJj 1 I

350 itttITtn II I 1 I I I 1 I III I Il=-lliI=l11JIII~Rr I I I I

I

II 1 bull I I 11 I I I i I I~W-

1 II 1+ i

I ) 300 +-i--H+-fftItTHTtiTlI I I I I I I I I I I I

I I I I I I I I I l=t=)~ I If I 1 I I i Imiddot I I I I I i I I I I i I I I I I k-TII I 1 II I I I I 1 I I I II) 250 i1 II J I I I I I 11 IJJ

)

I I I I I I I I I I I

-H 200 -+shy~_ -nnttEplusmnaJplusmntplusmnHI8~t __ 150 ++--fiii1l-tlHll--rlllm-I1-1~~Ilt1 I-t---

1 1 I 1 1 II 1 1 I 1 I I I I I 1 I I 1 I 1 Imiddot I I I I II I J

~ 1-- t ---1- I I t I I --Uc I

T I I I I II 100 l It I I I Till JI I I I [I I Ii

501rcrID n -H-Ht+H=+11O~lil11 plusmnplusmnplusmnplusmn

OOE+OO 10E-03 20E-03 30E-03 40E-03 50E-03 60E-03 70E-03 80E-03

Regangan (mmmm)

r (J)C-to1 ) Cl5-3113

~00~03~27i--i~~i49

[~1J 000 + ~1 r (1 fJ ~~i ll rno [M] 001 + 1~1 ~ ~J ~~i I~i rn rn

It (1 Smiddot J -- --(J_1_ f lt-

~08u03-~27~1middot1middot~0213

[)I I) ~l 0 0=010 mrns _n

r 111 flj l~ (~t Oflfl II I r_1 bullbull L ~~1 [i ~~13 f(i rn

00a03u27~il0231

~I 1 - n shyo L 1l1~Hi -- 0a025 rom J

[111001 - 0=022 mm

00a03u27al1=02=46

15 U1 J (n)O shy 0041 mm [t1J 001 - 0034 mm

gt 00 03 2711 ~)3 01

[M] 12100 0056 mm 10 [M] 001 - 0047 mm

gt 00 O~ 27 =11 03 15

25 [ t1] (I I2i I] - 0072 mm U1J 01211 - 0059 mm

gt 00 Ir 2711 (13 29

~O [t1] 01210 -- 0087 mm I [ t1 J 11111 bullbull 0871 mm_n

gt 1~11~1 en 27 11 1213 42

[M] 080 shy 0103 mm ~s [M] 01211 - 0088 mm

eiD 0~ ~~ 11 (13 57

40 [11 J [1 11 ~i -- (1120 lflm [t1 J 0 (11 - (1 1 (11 Ill m

gt 011 0~~ 2711 04 11

OODOO

50

00a03u27al10425

f ri 1 ~-l 0 121 ~~ ~1 ~ ~i1 _L I 1_1_

fJ 155 [fir

0= 1~1 f(ff

0003=27=110441

OOD95 fJ5

[til]

I 11 J

1][1[1

001 -

-0=176 0147

rom mm

= fatl a [1 II 27 II 11 (14 5EI

0235 o

[M] [M]

000 001

shy-

0195 0= 164

rom mm

I~H3 03 27 11 05 11

b017S

-

(5

[10032711 05 U

[ -1] (1 (1 (1 shy

[101] [I 111 -0217 mm 0183 rom

001)1 675 [1]

un 000 (1 0 1

--

~~1 u 22 0171

fnrn rnrn

0 001 (-1 27a 11ti52EI

OOG55 70 [M]

[M]

(100 001

shy-

0238 0202

rom mm

[1~3 II la~ 2( II 1 i f~15 = 35

I o~OS 71~ [M]

EM] 000 001

shy-

(i ~

0 252 213

rriffi

mrn

00n0327ul-105~43

00955 75 CMJ000 [MJ 801

shy-

0 265 0a224

mm mmmiddot

l1~~1 12I~a 2u i i ~215 52

100 175 [M] [M]

000 001

shy-

0~282

0236 mm mm

00 0 = 27 11 06 00

[M] 000 shy 0296 mm8D[M] 12100 shy ~=1 bull 13 ~ 111111 It) 2(1 [M] 001 - 8247 rom~5 eM] 001 - ~111t rnrn

0 I qO

f Ib5

0 795

0 2000

02-0amp5

Or~200

O2gt2S

09-4-45

1~Cjo

0)711)

cOmiddot-S(~ fTf p- OOQ gg ~~vrcl IU Ul 1== II ~~1 - lOO un IlJ IlJ 9 Eo pound bull 0 - ~~H~HJ un

IlJ IiJ 0 bull ~~1 -- l~JO un JI JJ I~ EI pound ~3 - 0fa3 I ~nII

- lO~3 [Lon

- 00 [1 [~~]

J iijiii Z I~J

~~1 l O~J [ imiddotj J

~OGl 0 middotr - - ~ 113nUIU i= bull ~ Eo1 - 0f)~j I Imiddot J

Specimen no C15-313 Diameter 15050 em Dibuat tanggal 25 Februari 2000 Tinggi 30100 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Serat 12638 kg

Umur 31 hari Luas alas 177895 em 2

Lo 138 mm

No P I te

urut (Kg) i (kgcm2)

ALi Ei Ei

(mm) (mmfmm) (MPa) 0 o

I 1 I 5000I 2 I 10000

3 15000 4 20000 5 25000 6 30000 7 35000

I A 4nnnn

9 45000 10 50000 11 55000

0000 0 I 28107 I 00095 56213 00235

84320 00375 I 112426 00515

140533 00655 1613639 I 00805

196746 4 R5

I 01265252959 I

281065 0143

309172 I 01615

OOOOE+OO 0000 6884E-05 40828423

11703E-04 33010214 2717E-04 31029601 3732E-0430125827 4746E-04 29608398

IS833E-04 I 28909567

19167E-04 27595495 1 1036E-03 27123777

1170E-03 26418391 60000 337278 01795 11301 E-03 12 25930029I ______ ------------ _- - ---- --shy67500 379438 02013b 1511 E-03 70000 393491 02215 1594E-03

16 72500 407545 02325 1685E-03 75000 421598 02445 1772E-0317

18 77500 435651 0259 1877E-03 1967E-0319 80000 449704 02715

82500 463758 02905 2105E-0320 85000 477811 03135 2272E-0321 87500 491864 03525 2554E-0322

-2826E-0323 00000 494675 039 --_--shy

II

Specimen no C15-272 Diameter 14983 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tjnggi 29965 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12500 kg

Umur 27 hari Luas alas i76314 em 2

Lo 138mm

No

urut

P

(Kg)

fej

(kgcm2 )

4Li

(mm)

Ei

(mmmm)

Ei

(MPa)

1

I 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 j 1 5000 28358 00105 7609E-05 37271 1121 2 10000 56717 0024 1739E-04 32612223 3 15000 85075 0039 2 826E-04 30103591 4 20000 113434 00555 4022E-04 126205166 6 25000 141792 0071 5145E-04 27559625 6 30000 170151 0087 6304E-04 126989426 7 35000 198509 0102 7391E-04 26857125 8 40000 226868 01195 8659E-04 126198941 9 45000 255226 0138 1000E-03 25522609 10 50000 283585 0156 1130E-03 125086325 11 55000 311943 0176 1275E-03 24459167

1 12 60000 I 340301 0196 1420E-03 23960001 13 65000 368660 022 1594E-03 23125031 14 67500 382839 02265 1641l-03 23325299 15 70000 397018 0248 1797E-03 22092151 16 72500 411198 02645 1917E-03 1214537881 17 75000 425377 0279 2022E-03 21040144 18 77500 439556 02975 2156pound-03 20389491 19 80000 453735 03225 2337E-03 19415649 20 81200 460541 0368 2667E-Q3 17270299

Grafik Tegangan Regangan C15-272

250 I r I I I I If I 111 I Imiddot I middot1 1 ll I ITI

300 i+1~~rplusmn~~~~~~~~-fplusmn-f--P-~~~

350 -j-7i~~~=tplusmn~~f7T-+t~~~~+fP+t~~

400 -r-r~T-i~~-rT~~---r--c1t~II---7trTir-t~r

450 -II I II

500

bull 200 t1=rq+HI+-H+H~~tplusmn=LttT-t+

I

150gtLII I I

I J I I I 1 Imiddot middotmiddot I h i I bull 1 I I I

OOE+OO 50E~04 10E03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

50 +C4++--+---+shy

o - 0 I 1 _ J I _ j l f l iFmiddotTmiddot

100

)

C15-27(311ft)

Or2111 ~ ~~ u- i 11- ~ I~~i ~ i L~I

o [M] 000 + 0000 mm [M] 001 - 0000 mm

iT ( JJ- -- -~~ )

-_ ~ - - shy OJ] II ~~~ 2 n 1+ [i~ ~ 2=II

s [ 1 ] 012] 0012 mm 1 11 1 __ 0u002 rom

00u03a27a 14~0432

r~1 r_1 1I 1 J

1

0 r~-I 1 I~lt -ltI I I I r I r I 011028 mm [11] [1 121 1 - 0017 mm

00a03a27~ 1~middot~04~35

7 ~ CM] 000 - 0044 mm

[MJ 001 - 0032 mm

00003027a 14~0438 r~

20 [MJ 000 0060 mm [MJ 001 - 0048 mm

000327 14~0441 rshy

2~ [MJ 000 - 0077 mm J [MJ 001 - 0064 mm

000327140444 I ~

o [t-1J 01W 0093 mm U1] ~] ~H 0081 mm

[ili 1~)3 27 14 04 4

[[1J I2IC~0 ~]111 mm ~s

[tn [i 01 _ 121 bull ( 3 111 m

CWo ~n 2714 1214 51

I 1 - q40 U-1 J CI ~j 0 mm f1Hfl[ rrl J ~] 0 1 _ 1~1 1 1 5

0[102714 04 55

[MJ 000 - 0148 mm4s [ rrl J ~~I 0 1 - 0bull 135 rn m

0000

00070

0012)

QO~D

OiO)40

GD1Dgt

i ~O~10

i I

OIOLl)

10 I 1L D

O~~I~

50

55

bo

faj

b1J S

IV

lS

7~

72tJ I

00a03u27a1404middot~59

[ -1 ] 0 0 0 - 0 1 0 rn rn [t1J 001 - (11~5 111111

00=03=27~14~05~02

~i (1 (1 0192 mrn[t1] [ fl ] ~~i ~~I 1 - (1175 rfrf1

~00a03a27u14~0506

[ -1] ~1 (1 (1 0=217 mm [t-] (H] 1 121197 mm

~~~j a ti3 II 27 II 14 ~Z5 ~ 11 7

[MJ 01210 - 121250 mm [t-1 J ~1~11- - ~] 224 rnrn

0003a2714~051~

1 [MJ 000 - 0267 mm [MJ 001 - 0237 mm

00a03a27a1405~20

[t-1J tW(1 shy 0a287 mm [t-1J 0(11 - 121251 mm

~00a03a27a140525

I (-

[I-IJ 121121121 - 0314 rnrn [MJ 001 - 0268 mm

00~~27n14=05~32

[MJ 1211210 0350 riIIJ1

[MJ 001 - ~3 u 27 rn rn

0003a27al~middot-~0538middot

1U1J ~l ~-H~1 - ~71+ 11 1 bullbullbullbull- - - _ II bull I II

[MJ 001 -0306 mm

p~~ ~ 16 LOO i-cJ

~2S-

rOll~jS I

02-010

102170

102-gt2-0

I I

aI L60O

O1CjIO

1O~I1gt)

)~~l)

Specimen no C15-273 Diameter 15080 cm Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29945 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12382 kg

Umur 26 hari Luas alas 178605 cm2

Lo 138 mm

No P te Ali Si E I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 1

0 5000

0000 27995 I

0 0007

OOOOE+OO 5072E-05

0000 55189758

2 10000 I 55990 00225 1630E-04 34340294 3 15000 83984 0038 2754E-04 130499603 4 20000 111979 0054 3913E-04 28616911 5 25000 139974 00705 5109E-04 27399170 6 30000 167969 0087 6304E-04 26643331 7 35000 195964 01045 7572E-04 25878451 8 40000 223958 0122 8841E-04 25333003 9 45000 251953 01415 1025E-03 24572118 10 50000 279948 01625 1178E-03 23774049 11 55000 307943 01835 1330E-03 23158645 12 60000 335938 0207 1500E-03 22395844 13 65000 363932 0237 1717E-03 21191004 14 67500 377930 0252 1826E-03 20696159 15 70000 391927 0269 1949E-03 20106306 16 72500 405925 0291 2109E-03 19250036 17 75000 419922 03185 2308E-03 18194426 18 76200 426641 03585 2598E-03 16422994

Grafik Tegangan Regangan C15middot273

450

400 ~+~I

350 ffr=H=H=H++ttti=tlzffi3B3

300 IIbullbull 111 bullbull1 II 1- IIIIgtTI

- l

E o bull0 250 W~-P~H++4-Jf-~K+H~-plusmnttrr-plusmn~~D~~ ~ - c CO

ggt 200 -t1=ttl4~--J~H-~-H+t-1+ti-rtJ=tJ=tD=CO 0gt

~ 150 -~~~-f~-~f~+middot-+h++-+middot+i

100 ~r~cI1I1 111 III 1 11111 111lt

50 +~4--f-Ymiddot~-~ 1-4 II l III 1111111 ITI I

~H=tJ I~I --L-~__ a OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

IIJ IIJ 0Zt0 - n1~J L ~1 J IIJ IlJ pound=t 1 0 - (I ~1 ~i [ ~1 J Sf

IlJ IIJ Z 0 1 0 S1GIQ ilj ilj pound t 1 bull (1

J~ euroJDhW )(llt7~J IIJ IlJ lt~ (1 0 - 1 00 [ ~j ]

05deg1 Q IIJ IIJ - ~j ~1 ~1 [ L1 ] SlpoundZl 0ww 00pound0 - t0G [W]

IlJIJJ Iv (1 0~~H~1 [~~]

Zv t ~~1 1 t Ll bull U3 bull 00 lt IIJIIJ t~~~10 t00 an IlJ IIJ fi (1 t 0 - 0(10 [Lon

I ww t9Z0 - J00 [W] shyj50(~0 IIJlJj 0fipound0 ~Z100 [Lon qlL

- ~-L-1L1-18~0~tJ LG ~~ ~~~I I I fi pound 10 t t L l pound 0 ~~HZI lt

lIj IIJ 1 fi ~Z1 bull (1 - t (HZI umiddotn

t~ 00 lIj IlJ 000 antil iJj = ~~1=poundz - 1 ~Z10 [ LmiddotJJ IJj IJj ~jlpound ~3 - (1(uZI O~ ] QLII

IlJ Ilj (1 1 (1 bull (1 - t00o7liOO

IlJ Ilj 9 0 (1 - 000 IJj IIj tZ - (I - t 00 un

0(0 1 wlJr fiJoZO - ~Z100 [Lon I

gt-

~ l 11 t I L l 11pound ~j J~1 ~3 It 11

O[)CQ I J Iljllj deg3Z0 (1 - 10(1 ~) 9 Ilj IIj 0fi0 (1 - 000Ilj Ilj fi~jZ 0 100 umiddotn

J-cb~ 0 ww 6LZmiddot0 - 0(10 un g9 -~r1L-1~Tmiddot7~~~~middotIa~bullbullJ-1- __ -

- -

IlJIlj pound100 - 1~~1(1

IlJIlj poundpound0 (1 000lUJ 9~ 1 bull (1 - 1-0(1 [Lmiddot~]

cltI 0 10 ~ t () IIj Ilj 1 1 Z 0 - O~~Hj un 09

[ LJ ]

S llll1j 3pound 1 ~j - 1 00 [ Lmiddot1 J

Gb~l 0 0-UJ JJ T r I I qj ~ G 0 - t 0 ~3 L P J

i

-J IJJ pound 1 bull 121 100 - T r IIj -j oct) J ~] (1 ~~1 to + ~ 00 L ~~ JlljllJ 1 0 0~j(1

IlJ IlJ 000 0 + ~~1 ~~l ~3 --

Lmiddot~ J a~1 bL-C- ylJ

o

i

Specimen no C15-274 Diameter 14908 em Dibuat tanggal 29 Februari 2000 Tinggi 29915 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12375 kg

Umur 27 hari Luas alas 174554 cm 2

Lo 138 mm

I i i i

Si Ei 1No P AliI fej I urut (Kg) (kgcm2

) (mm) (mmmm) (MPa) I 0 OOOOE+OO 0000 I0 o I 0000

001 7246E-051 39529420 1I 5000 I 28645 2 10000 57289 0023 1667E-04 34373409

15000 85934 0038 2754pound-043 31207437 1 13913pound-044 005420000 1114578 29281052

5036E-045 00695 2843843225000 143223 0088171867 6377pound-04 269518776 30000

200512 0105 7609E-04 263529477 35000 229156 01225 8877E-048 40000 25815131

9 45000 257801 01425 1033E-03 24965949 24251178286445 0163 1181E-0310 50000

01845 2356767611 55000 315090 1337pound-03 02085 1511E-03 2275074512 60000 343734

65000 372379 0242 1754E-03 2123481213 67500 386701 02565 1859E-03 2080495814

401023 0278 2014E-0315 70000 19906902 415345 0305516 72500 2214E-03 18761918 42680317 74500 0359 2601E-03 16406361

rmiddot

~--------

----__ _ - ------------------~---~-~--~----~-~~~--

Grafik Tegangan Regangan C15-274

450

400 iii I I 1--+ I I I I I J ~b j I I I r l I I I

350 +~-+~+-+~~~~~~J~-L

300

- I

E ~ 250 mr~~~Ji-f+-F-t4~~nfETbfTtj1ipoundr ~ -

c CO Cgt c 200 1gt1 middot1 bullbullbullbull 1gt1middot1middot ItIImiddotmiddotmiddotmiddotmiddotIIIIImiddot I Ii 1 J1YltllgtI bull middotbullbull middotf---- CO 0gt (J)

IIshy150 -J~amp+ltl 111 r I I I I Jml 1111

100 +jjmiddot1 bull rl~j

50 I III I ~j+ltT f2j1 1+shy

o 6 1middot1 Imiddot I middotmiddotmiddotmiddot1middotmiddot -r 1

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E03 20E-03 25E03 30E-03

Regangan (mmmm) -------__-------shy __~--

C15- 2G1 )1 il~~ I ~j~~ II L~= u Lmiddot+ ~ i2 ~ 2 j

o CM] 000 imiddot 0u000 mm [MJ 001 ~M 0laquo000 mm

1-A r ~---) __ -i ~ - __) -shy shy ~ ~~

OrOOOO ~~n

~vmiddot

a ~~i2ill

[[11 J r t1 -

i]~SIl 271l 14 13= 0E

~~l [- ~1 -~I ~J 1 -

~1l 1 ~~ ffi rfi

[I Q 174 ffiff deg[78gt

5

~ [i~iq shy

[tj]

[r1]

[i~11 27u 14~ 12~ 2

(11rjshy ~Ju015 mrn 0(11 - ~~i 51 [1 1 ~~1 ffi fl IDOI2-5shy

(i~J

ss- [~1] [M]

= ~i~~ 271

u

1~1~11~i -~~l -

14 13 12

~ 2~~ mm~1~~ mffi

1 0 1 O~ I

10

Z~~I~JIt(131l2711

h

[M] 000 [M] 001 -

14= 12=31

[1 It [12 rnrn 0024 mm 0 DUo ISo

[1IZiIl031127

[ 11] (1 ~1 (1 shy

[t1 J ~Hl1 -

14 13 17

ti-~ 2 3 = ffl fii

121 = 22E ffift 1deg2-32shy

15

0[1 [i= 271 14 12= 35

[M] 000 shy[M] 001 -

0043 mm 0039 mm deg 1deg41

b ~~1~11~33c27a 14= 1323

[to1J ~j t1 0 _ 023 mm [t1J ~HJ 1 - - -shy -

~j a LImiddot11 mm I 0 Z11~ I I

1~1~~iQ(131127a 14 12=3 13 [1t1 [13 II 27 II 14 13 27

20 [t1J

[t1J

0~10

001 shy 0060

0056 mm mm 005pound5 biG [ 11 ]

[ t1 ] 00 O (1 ~1 1

O3t13 0=276

mm mm 0292-gt

~j0 0 2714 12 44 ~j ~j II [1 3 II 2 7l 1 4 1 3 3 1

S

~Z11~111

[tn

un

~~13a 2714 12 4

~HJ ~J shy001 -

~] 51 ~] 71

0~174 mm mrll

I

ID O~brI

i

1deg ~j[1I1t13112~a

U1 ] [ t1 ]

~1(10 shy001 -

lt~ 1339

0346 mm [1 II 234 rn ffi

032

30 U1J [t1]

r~ ( rj -0t11 -

[1 II ~~113 middotm rn o ~~I 9 3 rfl rf

00 05 2714 12 52

O09gtS I( [M] 000 [M] 001

f ~(bPlt

shy-

~

0437 mm (1 a 5 11 ~ mm

flIP t 1 oLlo

0shy

- )

[M] [M]

000 001

shy-

0117 ~jlll

mm nH11

Dr lf4

1~IO ~J~]O2714 1257

[M] 000 - 0136 mm [11] O~11- 010 mrll

0133

DO WS 27 14 1~ 02

is [M] [M]

000 shy081_shy

0160 ~ 152

mm mm 0156

Specimen no C15~261 Diameter 14918 em Oibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29955 cm Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12345 kg

Umur 26 hart Luas alas 174788 cm2

La 138 mm

No

urut

P (Kg)

fci

(kgcm2)

Ali

(mm)

euroi (mmlmm)

Ei

(MPs) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28606 00125 9058E-Q5 31581154 2 10000 57212 0026 1884E-Q4 30366494 3 15000 85818 0041 2971EQ4 28885202 4 20000 114424 0058 4203E-Q4 27225132 5 25000 143031 0076 5507E-04 25971343 6 30000 171637 00955 6920EQ4 24801953 7 35000 200243 0114 8261EQ4 24239921 8 40000 228849 0133 9638EQ4 23745228 9 45000 257455 0156 1130E-03 22774870 10 50000 286061 01785 1293E-03 22115654 11 55000 314667 0204 1478E-03 21286317 12 60000 343273 0232 1681EQ3 20416849 13 65000 371880 02715 1se7E-03 18902164 14 67500 386183 02925 2 120E-03 18219896 15 70000 400486 032 2319E-03 17270943 16 71700 410212 04 2899E-03 14152304

I

Grafik Tegangan Regangan C15-261

450 -

400 +-+----I--1P-+-+-+--+--i--+--+~___+___I~_+-+__4____1-r_+

350 ttttttjjjnitfftttttttJjjjj

+~-+-r__+~~~Jc~~

300 1middot bull II middotJ1LJ~---middotL

I E o 0 250 ++~++++44+-+~~t+tf-f+f-~++~+t+I+wt+H ~ ~

c co 0gtffi 200 111 1 1 I L I bull 11 I I I I Jill Ii j---------shy

0) Q)-

150 ~middotmiddotlllmiddotJ~gt I 1-1---+----1 III 1 I IIrrII

100

50 I middot111 I I

0 11 I II I I II II llt L I I I

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03 35E-03

Regangan (mmmm) --------------_shy

i

) CIG - 2G2 a(~ II~ ~~= i i t ~ ~~11~i II u

I

rtcl] ~~~J I~ ~ = LMJ ~~1

T ~ shy

~jO Ij~

S ~M~ ~~ LMJ ~Ul

11[11 [i~~u

ro I 1- 1 I ~~11-1

un rJ 121 1

(1~)1l i21~a

S [to1 J IHJ 0 [to1] tW 1

~][1u ~]31l

o [to1 J 0 tHJ [ t1 J 0 01

+ ~ RAA _r1 = II == 1111

- ~u~~ mm

~) 2-- ~J

2 14~ 16~ (I

0010 mm-- [1 ~3 [1 fi fliII

27a 14 lE 12

-shy [I (123 rlm - ~3 025 mm

27a 14 lEI 16

- O ~337 rnrn - t1 t142 rnm

21l 14= lEI 2[1

-shy t1 ~352 rnrn - t1 ~353 rnrn

~iOIl i213a ~~7a 14= lE 24

- [MJ 000 shy 0t163 rnrn J [MJ 001 - O t176 mrn

1 ~1 ~~1 lj ~ 1 4 1 e 2 n n n

I) [IIJ 0~~1~~1 ~306 rnrn [MJ 001 - 0034 mm

1 ~~1~11lIa11 21l 14middot lE 32

[MJ 000 shy ~~1 1 ~~1 5 rn m [MJ 001 - 0113rnm

tn1 (~13 2714 16 37

) 1- ti - oj I~~i _ 0125 mmI - [toIJ 001 - 0133 mm

00 0 2 14 16 41

s [ tl ] 0~~10 -shy ~3 141 mrl [ tl ] 001 -- ~1__153 rnm

100000 i

Ci la u l~i II 27 u deg1 Lj = 1 ~~I 1 t

[M] 000 - 0u170 romljo [tl] 001 - 016111111

1 i][i= ~~i3a 271 111-~ lEI~ -~il

IOO~O L [ 11 J fHH1 - 0196 mmr) - - shy

[11J ~~i~il - 0u202 mm

l 1 ~](i [i~5 27 1 ilo 1 t ~5E

002pound0 60

OIO~~1J 65

0 OSS 5 67)

00125 70

IOO~OO

7V~

10 10 50

10 j1S0

0 ~3S

[M] 000 shy 0225 [M] 001 - 0228

[1(i (13 27 1+= 17~

[M] 000 shy 0268 [M] 001 - 0265

mm mm

[12

mm rnrn

~]~~1 ~~13 2714 17 ~=15

[M] 000 shy ~~1 a 2 3 tl rn rn [M] 001 - ~~1 II ~~ 5

~lr1 ~7i 7 1-i ~ 1 7 1 mMOMoc __ IIol-la_i _I _

[M] 000 shy 0335 rnrn IMJ 001 - 0 313 rnm

01~1 t13 2714 17 14

[t1 J Ci00middot- 0 7 mrll - -rl[M] 001 - ~~0+ rnm

(~M=1060C6

0 7)0

o((j3 0

O22bS

O2bb5

0230S

I

oSL40

10)10011

Specimen no C15-262 Diameter 15000 em Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 29985 em Diuji tanggal 27 Maret 2000 Berat 12461 kg Umur 26 hari luas alas 176715 cm2

Lo 138 mm

No

urut

P (Kg)

fe (kglcm2

)

L1li (mm)

oi (mmmm)

Ei (MPa)

0 0 0000 0 OOOOE+oo 0000 1 5000 28294 0009 6522e-05 43384459 2 10000 56568 0024 1739E-04 32538344 3 15000 84883 00395 2862E-04 29655200 4 20000 113177 00555 4022E-Q4 28141270 5 25000 141471 00725 5254E-04 26928285 6 30000 169765 009 6522E-04 26030675 7 35000 198059 0109 7899E-04 25075421 8 40000 226354 0129 9348E-04 24214582 9 45000 254648 01495 1083E-03 23505961 10 50000 282942 0173 1254E-03 22569950 11 55000 311236 0199 1442E-03 21583223 12 60000 339531 02265 1641E-Q3 20686629 13 65000 367825 02665 1931E-Q3 19046835 14 67500 381972 02905 2105E-03 18145307 15 70000 396119 0324 2348e-Q3 16871734 16 70600 399514 03705 2685E-03 14880694

--

GrafikTegangan Regangan C15-262

450 middotrmiddotmiddotmiddotmiddotrmiddotmiddot middotmiddot middotmiddotmiddot

400 ~~~

350 +--+-+--+-+--t--+----f--+--+-I-+-~t--e--+-----+-t___b~+-+--+--+--t~--+--~

300 -pmiddot+middot+~~r--P~middotb+~+_+~c+-+-t~M~~c-+-t-+_____t_~c_+__c_+__+_~~middotrl~

~

E J20gt 250 rlmiddotmiddotr middot1limiddotmiddotLmiddotmiddotJ I II~LII middotmiddotmiddottll+Gtr J ~ c CO 0) c 200 +1 bull I I~middot CO

~ 150 -l~j I III I I 1 -+-_i+l Jl~~~j----I

100 ~~~c

50

1 1 I

0

OOE+OO 50E-04 10E-03 15E-03 20E-03 25E-03 30E-03

Regangan (mmmm)

~

C l~ 2G3 00~03~27~ 140803

~00a03a27q 14085~ Q CM] 000 + 0~000 ffiff O r (I IVVJ~

[M] 001 + 0000 mm EM 000 - 0~204 mIn Od~5S [M 001 - 0150 mm-rT J (1 i t -- 1 - I

D- ~ J j J 00~03=27=1409~00

~0B~0327~140820

Of ljI 1 [j J [1 [1 ~3 0 225 rii rn [M] ~)[iiJ t~ II ~3 i ii Wi ffi O) [ tl J o~i i ~) 17t1 rnrnOrOO~~ -nj ~ J r~] U~_ r1r[i0~3 [(1 f( _I

~00A03=27A140907 1 Cl Ci= Cj~ = ~~ = 1 z+ ~ iZi ~ 23

r-- C[li] ~j[1~3- ~3 u 251 rnret 0 00 Ll shy0Jroe [I ] 0 J [1 shy 0037 mm un 01211 - ~~1 a 1 j rfl 1(1oD21 c

[ f] 0J) 1 - ~) II ~312 [(iff

t~3=~33=27 14~~i3 10 001103027A1408=25

[1 ] t1 (1 ti - ~~1 a 2 E t rrl rn015 1deg[7]~ [M] 000 - 0054 mm o Oil [11] 01211 - ~~1 20 ffifij

I 1[M] 001 - 0026 mm

00a03A27A1409=15 ~00u03A27a140828

hi 1 [ IJ 0(10 shy ~i_ P 4_~ Hi rfl O 1

J-i-co [M] 000 shy f100 mm ~ [ tl ] fH] 1 ~3 222 fil rllAolos5 [M] 001 - 0040 mm

00a03~27c140922

a~7111middot1~123 a 27 II 1jmiddot ~ ~j = 32

[o1] en] 0 shy C1 2 ( mm Olbgtr- [101 ] [1 ~1 [I (1 a [1 rn rll 12amp un f1(11 - ~3 242 mlYuJ

N_

Of DrO)U1 ] OOl - 0 053 r(lm

00A03a27a140929 00a03=27111~0835

[M] 00G 0a300n~m 028 1 ~J [ 11 ] 000 - 010 mm 008(6 15 [M] 001 - 0263 mm

[ 11 ] 0(11 -- ~Ja12167 ff1IYi

[1 [1 A 121 ~~ a 27 a i 4 ~] 13 3 t1

121 0 ~~1 ~ bull 2 1 4 0 9

] r et1] (10(1 shy 0315 fm D30~-i 1 I r I- [M] 000 shy ~1a 125 mrn 0035 - i IJ [I J ~~1 (11 - a - _ III III_I L

[M] 001 - [102 rfIr(1

00a03a27a1409~42

00 ~n 2714 IJ 43

90 [M] 000 shy 0a327 mm Or32C[M] 000 shy 0 1 4 4 [II [1 0110gt CM] 001 - 0314 rom [~lJ 001 - (i a (J 9 ( If fij

000 27 14~ 09 47 [1 [1 bull i~) bull 2 7 1 4 ] = 4

eM] - R ~~1 ~~~R~ t1 _ 1= = ~ = = ~ ~ 11 0 l11 [ f1] 0 0 0 - (I i 6 5 [n [ii i C - (JOJ [ I I J d b 1 - ~1 bull 1 iii In I

e1] 0 0 1 - C1 1 1 1- r( r(l o )j

~Nlt~ ~o 6oO-G yi J i

I iJO ~j~5 2714 0 51

( I ( shy[ 11 J O~J() -- [i l ~ 4 [II r I_~gt

cd 1 l---l i -~ i [-I 11 ~~ c 1 r_ I 1 1 II f ~ I [

----- -

Specimen no C15~263 Diameter 15010 cm Dibuat tanggal 1 Maret 2000 Tinggi 30000 em Diuji tanggat 27 Maret 2000 Berat 12580 kg

Umur 26 hari luas alas 176950 cm2

Lo 138 mm

No

urut P

(Kg)

fc

(kgcm2)

Ali (mm)

ei

(mrnlmm)

Ei

(MPa) 0 0 0000 0 OOOOE+OO 0000 1 5000 28257 0009 6522E~05 43326670 2 10000 56513 00245 1775E~4 31831839 3 15000 84770 004 2899E-04 29245503 4 20000 113026 0055 3986E-04 28359275 5 25000 141283 00705 5109E-04 27655322 6 30000 169539 0086 6232E-04 27205119 7 35000 197796 01035 7500E-04 26372756 8 40000 226052 01205 8732E-04 25888135 9 45000 254309 01395 1011E-03 25157422 10 50000 282565 01575 1141E-03 24758097 11 55000 310822 0177 1283E-03 24233561 12 60000 339078 01975 1431E-03 23692559 13 65000 367335 02245 1627E03 22580046 14 67500 381463 0234 1696E-03 22496540 15 70000 395591 0247 1790E-03 22101864 16 72500 409720 02645 1917E-03 21376675 17 75000 423848 02815 2040E~3 20778332 18 77500 437976 0302 2188E~03 20013479 19 80000 452104 03205 2322E~3 19466585 20 80600 455495 0341 2471E-03 18433529

Grafik Tegangan Regangan C15-2613

500

450 I imiddot1 J I I I I middotmiddot1 II I I I I~TmiddotmiddotI I f

400 Imiddot~

350 If r I I II Ij ( I I I I I I

- E 300 uqf7f~+H+f8H4~1-~ ~

~ 250 O=tl1Zt1~rTTIf--]t-+-+-H4~~q 0) c (0

I-~ 200 Ld~tt~t--t---j7F+t~t--+--+B~J~~~

150 ~II

100

50 I I iLl I Imiddot I I I 1 I I -1 I 11

o OOE+OO

Regangan (mmmm) - _-_-__bull-__-_ _-__------____--shy

50E+OO 10E+01 15E+01 20E+01 25E+01

--------------

Lanjutan tabellampiran 3 No fel MPa

X X-X rata (X-Xrata-rataf

81 4785276 1261173 1590557 I 82 4851714 1925555 3707761

83 4324906 -3342532 1117252 84 4281155 -3780042 1428872 85 485818 199021 3960935 86 4894927 2357678 5558643 87 4803064 1439049 2070862 88 5188212 5290531 2798971 89 4989334 330175 1090155 90 4531953 -1272059 1618134 91 4081368 -5777915 333843 92 4518036 -1411229 1991567 93 42035 -4556591 2076252 94 4546451 -1127076 1270299 95 474219 0830309 0689414 96 4756321 097162 0944045 97 384274 -8164185 6665392 98 3738324 -9208347 8479366 99 4716847 057688 0332791

100 4295304 -3638552 1323906 ~ 4659159 2106055

Rata 2 4659159

Standar deviasi kuat tekan dihitung sebagai berikut

sd =~~(x-xr n-1

2106055 = 4612296 MPa sd =1 100 _ 1

Koefisien variasi kuat tekan dihitung sebgai berikut

sd 4612296cv=-=--shy

fcr 4659159

cv = 0098994

cv =98994

roo I

Lampiran 3 Perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi kuat tekan Beton

No fel MPa X

X-Xrata (X-Xrata-rataf

1 4599417 -0597424 0356916 2 4773444 1142853 1306113 3 4750043 0908839 0825988 4 4650429 -0087301 0007621 5 4684754 0255947 0065509 6 4571464 -0876953 0769047 7 5144219 4850602 2352834 8 4743696 0845374 0714657 9 4381706 -2774533 7698035

10 5658702 9995434 9990869 11 4508994 -1501647 2254943 12 4256339 -4028198 1622638 13 4859199 2000402 400161 14 5000967 3418082 1168328 15 5012949 3537897 1251672 16 4890535 231376 5353485 17 4987759 3285996 1079777 18 476125 1020912 1042261 19 3980804 -6783549 4601654 20 4674776 015617 0024389 21 5495368 8362089 6992453 22 5427326 7681674 5900812 23 4850423 1912639 3658189 24 4772742 1135825 1290099 25 532428 665121 442386 26 5177841 5186818 2690308 27 3750618 -9085413 8254472 28 4331274 -3278852 1075087 29 4773774 114615 131366 30 4824726 1655675 2741259 31 4890335 2311757 5344222 32 4929764 2706047 7322692 33 452287 -1362895 1857482 34 4455621 -2035379 4142769 35 5310016 6508567 4236144 36 4453594 -2055653 422571 37 4242382 -4167775 1737034 38 4807327 1481677 2195368 39 3722418 -9367414 8774845

1_

Lampiran 4 Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi Modulus Elastisitas

No Kode

Benda uji

Jfu (MPa)

Ec Hasil Penelitian

(Mpa) Yi

Yi2

(MPa) Xi2 XiYi

1 C15-311 6980813 266586282 7106824575 4873176 1860989 2 C15-312 6975313 2818158896 794201956 5 4865499 1965754 3 C15-313 7033312 2810549439 7899188147 4946748 1976747 4 C15-314 676307 2736415705 748797091 4573912 1850657

5 C15-291 5803053 2532738433 641476397 3367543 1469762 6 C15-292 6880872 2728608231 744530288 4734641 1877521 7 C15-293 6757726 2913423536 8488036698 4566686 1968812 8 C15-294 6171218 2845718076 8098111371 3808394 1756155

9 C15-281 6929565 3070905585 943046111 4801888 2128004 10 C15-282 7076776 2792446004 7797754683 5008076 1976151 11 C15-283 6349792 2821604061 7961449477 4031986 179166 12 C15-284 6702575 2714141623 7366564752 4492451 1819174

13 C15-271 6497939 2938164066 863280807p 4222322 1909201 14 C15-272 6786319 2663154404 7092391378 4605413 1807302 15 C15-273 655874 2597107779 6744968818 4301708 1703376 16 C15-274 6533017 2954390966 872842598 4268032 1930109

17 C15-261 6404777 2452255049 6013554828 4102117 1570615 18 C15-262 6320714 2564960452 6579022121 3995143 1621238 19 C15-263 6749038 262351834 6882848482 4554952 1770623 20 C15-264 6904426 2718871728 7392263472 476711 1877225

Jumlah (L) 1331791 15150473129 15150473129 8888779 3663107

II

Perhitungan analisis regresi

a = (IYiUXi2)- (LXiXLXiYi) 2nLXi -LXif

(15150473129 x 8888779) - (1331791x 3663107)a = --- --2-_---------__--shy

20 x 8888779 - (1331791)2

a =17232

b = nL=--Xi_Y_i----L----X----iXL==--Y-----i) 2

nLXi -(LXi

b = 20(3663107) -1331791 x 15150473129

20(8888779) -13317912

b =15391

Y = a+ bx = 17232+15391x

Persamaan modulus e1astisitas hasil penelitian dari ana1isis regresi di atas adalah

Ee =15391amp + 17232

Perhitungan analisis korelasi

_ nLXiYi- LXiLYi

R - J~LXi2 _ (LXi)2~LYi2 --CLYi)2

R _ 20(3663107) - (1331719)(15150473129)

- ~~0(8888779) - (1331791)2 )f20(151510473129) - (15150473129)2

R =03251

R 2 = 01057

II

Lampiran 5 Tabel analisis hasil pengujian slump

No Diuji Slump (em)

(si - sr)2 tanaaal si

1 12-Feb 15 56644 2 12-Feb 17 01444

3 12-Feb 17 01444

4 14-Feb 16 19044 5 14-Feb 16 19044

6 15-Feb 17 01444 7 15-Feb 17 01444

8 15-Feb 17 01444

9 17-Feb 16 19044 10 17-Feb 17 01444

11 18-Feb 16 19044 12 18-Feb 17 01444

13 18-Feb 16 19044

14 19-Feb 17 01444 15 19-Feb 17 01444

16 19-Feb 16 19044

17 21-Feb 16 19044 18 21-Feb 15 56644

19 21-Feb 19 26244

20 22-Feb 18 03844 21 22-Feb 18 03844

22 22-Feb 18 03844

23 24-Feb 19 26244 24 24-Feb 18 03844

25 24-Feb 18 03844

26 25-Feb 14 114244 27 25-Feb 18 03844

28 25-Feb 16 19044 -

29 27-Feb 16 19044 30 27-Feb 18 03844

31 27-Feb 19 26244

32 28-Feb 17 01444 33 28-Feb 18 03844

34 28-Feb 18 03844

35 29-Feb 17 01444 36 29-Feb 18 03844

37 29-Feb 18 03844

38 1-Mar 18 03844 39 1-Mar 18 03844

40 1-Mar 19 26244

41 2-Mar 18 03844 42 2-Mar 19 26244

II

Lampiran 6 Uji terhadap kelinearan regresi

No Ec hasH penelitian y

ffi X y2 X2 Xy

1 266586282 70 7106824575 487318 1860989108 2 2818158896 70 7942019565 486550 1965754039 3 2810549439 70 7899188147 494675 1976747165 4 2736415705 68 748797091 457391 1850657229 5 2532738433 58 641476397 336754 1469761640 6 2728608231 69 744530288 473464 1877520523 7 2913423536 68 8488036698 456669 1968811747 8 2845718076 62 8098111371 380839 1756154754 9 3070905585 69 943046111 480189 2128004080 10 2792446004 71 7797754683 500808 1976151424 11 2821604061 63 7961449477 403199 1791659896 12 2714141623 67 7366564752 449245 1819173688 13 2938164066 65 8632808076 422232 1909201184 14 2663154404 68 7092391378 460541 1807301633 15 2597107779 66 6744968818 430171 1703375585 16 2954390966 65 872842598 426803 1930108744 17 2452255049 64 6013554828 410212 1570614750 18 2564960452 63 6579022121 399514 1621238185 19 262351834 67 6882848482 455495 1770622556 20 2718871728 69 7392263472 476711 1877224960 L 5496299519 1332 15150473129 8888779 36631072889

xi ni yi yi2 yi2ni 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 58

1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1

279244600 8294571 8518386 8312994 5337660

259710778 5892555

245225505 5386565

284571808 253273843

779775468275091 6879991064294300 7256289227241210 6910586332621640 2849061388687930 674496881767815

3472220480025860 601355482773174

2901507725465610 809811137084698 641476397004210

7797754683 2293330355 2418763076 2303528778 1424530694 6744968818 1736110240 6013554828 1450753863 8098111371 641476397

15133932372

J

sx2 = n~gt2 - (IX)2 == 20(88887793) - (1331791)2 == 01076231 n(n -1) 20(20 -1)

2 x~ == IYi~ _ (IYUi -b2(n-1)Sx 2 =15133932372- 54962519 -153912(20-1)01076231

m n

xf == 2443407~1931

middot2

I Y1x~ I y 2 - == 15150473129-15133932372 == 1654075698 m

2 x 2443407L19311

(k-2) (11-2) =148f hitung == x2

2 =- 1654075698 _

(n-k) (20-11)

( tabel == f(00599) == 318

Ho = garis regresi linear

H] = garis regresi tidak linear

Jika F hitung lt ftabel maka Ho diterima

Jika F hitung gt ftabel maka Ho ditolak

Dari perhitungan di atas didapat f hitung 148 dan f tabe1 318 nampak bahwa nilai f

hitung lebih kecil dati f tabel sehingga hipotesis Ho dapat diterima

Uji di atas membuktikan bahwa model regresi linear dapat digunakan untuk menunjukkan

hubungan modulus elastisitas hasH pcnelitian dan akar kuadrat kuat tekan beton

Llillpi ran bull

~ ~~~ 4n

TABEL A7middot

Nilai Kritik Sebaran F

o

0-

VI

1 V Z 3 4 5 6 7 8 9

1 1614 1995 2157 2246 2302 2340 2368 2389 2405 2 1851 19JO 1916 1925 1930 1933 1935 1937 1938 3 1013 955 928 912 ~Ol 894 889 885 881 4 771 694 659 639 626 616 609 604 600

5 661 579 541 519 505 495 488 482 477 -6 599 514 476 453 439

428 421 115 410 7 559 474 435 412 397 387 379 373 368 8 ~32 446 407 384 I 369 358 350 344 339 9 2 426 3l6 363 34~ 337 329 323 318

---

10 496 410 371 JA8 333 322 314 307 302 11 484 398 359 336 320 3O 301 295 290 12 475 389 349 326 311 300 291 285 280 13 467 381 341 3i8 303 292 283 277 271 14 4middot60 374 334 3 1 296 285 276 270 265

IS 454 368 329 306 290 279 271 264 259 16 449 363 324 301 285 274 266 259 254 17 445 359 320 296 281 270 261 255 249 18 441 355 316 293 277 266 258 251 246 19 438 352 313 290 274 263 254 248 242

20 435 349 310 287 271 260 251 745 239 21 432 347 307 184 268 257 249 242 237 22 430 344 305 282 266 255 246 240 234 23 428 342 303 2aO 264 253 244 237 232 24 426 340 301 278 262 251 242 236 230

25 424 339 299 276 260 249 240 234 228 26 423- 337 2913 274 259 247 239 232 227 27 421 335 296 273 257 246 237 231 125 28 420 334middot 295 271 256 245 236 229 224 79 418 333 293 270 255 241 235 228 222

30 417 332 292 269 253 242 233 227 221 40 408 323 284 261 245 234 225 218 212 60 400 315 276 253 237 225 2 7 210 204

120 392 307 268 245 229 217 209 202 196 co 384 300 260 237 221 210 201 194 188

j

-

II

f fu~(V Vl )

+Direproduksi dari Tabel 18 Biometrika Tables for Statisticians Vol I dengan izin dilri E S Pearson dan Biometrika Trustees

1 middoti

Tabel perhitungan modulus elastisitas hasil penelitian

Kode

benda uji

te

(Kgm2 )

0045

(Kglm2)

Tegangan (Kgem2)

sebelum sesudah O4Ste O4Ste

Regangan

sebelum Sesudah O4Ste O4Ste

Regangan pada tegangan O4Ste

8045

Ee

(kgem2)

A B e d e t G h i C15-31-1 487318 219293 200189 228788 7572E-04 8551 E-04 822594E-04 266586981

C15-31-2 48655 218947 200109 228696 7029E-04 81S2E-04 776917E-04 28181589

C15-31-3 494675 222604 196746 224852 6920E-04 8007E-04 792029E-04 281054944

C15-31-4 457391 205926 200109 228696 7283E-04 8478E-04 752174E-04 27364157

C15-29-1 336754 151539 142935 171522 5580E-04 6920E-04 598322E-04 253273843 C15-29-2 473464 213059 199654 228175 7246E-04 8442E-04 780833E-04 272860823

C15-29-3 456669 205501 198059 226354 6739E-04 7935E-04 705359E-04 291342354

C15-29-4 378302 170236 170151 198509 5978E-04 7283E-04 598217E-04 284571808

C15-28-1 480189 216085 199841 228389 6377E-04 7536E-04 703652E-04 307090558 C15-28-2 494524 222536 195574 223514 6920E-04 8007E-04 796920E-04 2792446 C15-28-3 403199 181439 170606 199040 5906E-04 7283E-04 643036E-04 282160406 C15-28-4 449245 20216 197532 225751 7246E-04 8478E-04 744841 E-04 271414162

C15-27-1 422232 190004 171407 199975 5688E-04 6884E-04 646678E-04 293816407 C15-27-2 460541 207244 198509 226868 7391 E-04 8659E-04 778188E-04 26631544 C15-27-3 426641 191988 167969 195964 6304E-04 7572E-04 7 39239E-04 259710778 C15-27-4 426803 192061 171867 200512 7609E-04 8877E-04 850272E-04 225882399 C15-26-1 410212 184595 171637 200243 6 920E-04 8261E-04 752757E-04 245225505 C15-26-2 399514 179781 169765 198059 6522E-04 7899E-04 700913E-04 256496045 C15-26-3 455495 204973 197796 226052 7500E-04 8732E-04 781290E-04 262351834 C15-26-4 476711 21452 200781 229464 7283E-04 8551E-04 7 89004E-04 271887173

Keterangan perhitungan tabel di atas (J045 =045 x fc

(C-d)X(g-f)] f G()45 = +[ e - f

E _ 0045

cshy -amp045

---__-_~~~~--~~_-_--__-~ _~----_

Page 11: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 12: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 13: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 14: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 15: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 16: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 17: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 18: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 19: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 20: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 21: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 22: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 23: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 24: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 25: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 26: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 27: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 28: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 29: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 30: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 31: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 32: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 33: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 34: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 35: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 36: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 37: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 38: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 39: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 40: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 41: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 42: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 43: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 44: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 45: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 46: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 47: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 48: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 49: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 50: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 51: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 52: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 53: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 54: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 55: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 56: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 57: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 58: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 59: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 60: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 61: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 62: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 63: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 64: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 65: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 66: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 67: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 68: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 69: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 70: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 71: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 72: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 73: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 74: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 75: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 76: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 77: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 78: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 79: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 80: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 81: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 82: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 83: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 84: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 85: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 86: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 87: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 88: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 89: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 90: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 91: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 92: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 93: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 94: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 95: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 96: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 97: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 98: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 99: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 100: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 101: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 102: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 103: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 104: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 105: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 106: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 107: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 108: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 109: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 110: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 111: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 112: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 113: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 114: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 115: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 116: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 117: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 118: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 119: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 120: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 121: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 122: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 123: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 124: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 125: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 126: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 127: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 128: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 129: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 130: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 131: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 132: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 133: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 134: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 135: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 136: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 137: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 138: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 139: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 140: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 141: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 142: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 143: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 144: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 145: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 146: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 147: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 148: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 149: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 150: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 151: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 152: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 153: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 154: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 155: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 156: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 157: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 158: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 159: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 160: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 161: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 162: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 163: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 164: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 165: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 166: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 167: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 168: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J
Page 169: 1 l!~.~'·-j;~?y;;;.~:.,~£=~~-~;!~=-~~·!J